𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐💕
#####################
"𝑇𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑢𝑙𝑢ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑔𝑖 ,𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎".
Kalimat itu kini menguasai pikiran Visha sekarang,gadis dengan nama lengkap Avisha atau kerap di panggil Visha itu selalu mengingat ucapan sembilan tahun silam,kini hampir sudah sepuluh tahun ia menunggu namun tak ada tanda dari ucapan lelaki itu. Usia nya sudah menginjak dua puluh tiga tahun,sebentar lagi usia nya akan genap dua puluh empat tepat di sepuluh tahun ucapan itu mengganggu nya.
Apakah lelaki itu akan membuktikan ucapan nya!
Atau hanya bualan anak remaja saja!
"Astagfirullah al'adzim.."Ia tersadar dari lamunan yang menguasai nya akibat sentuhan tangan mungil di pundak nya.
"kak is.."ucap balita tiga tahun ,walau tak terlalu benar namun Visha masih memahami nya. Ia adalah Salsa,jarak umur mereka sangat jauh ,selama bertahun tahun mendapatkan gelar anak tunggal ,kini tepat di usia dua puluh satu tahun salsa masuk dalam hidup nya . Jika orang lain melihat nya mungkin akan mengira bahwa Visha adalah ibu nya.
"kenapa caa.."sahut Visha dengan lembut memeluk adik kecil itu.
"caca mau main !"Salsa membuat Visha berpikir jika ia salah menjawab pasti balita itu akan menangis.
"emang mau main kemana ca?"Salsa diam pipinya yang seperti bakpau itu pun ikut menggelembung."Taman"sahut nya dengan celemotan.
"udah izin sama bunda?"kini bibir balita itu ikut maju "Gimana kalau kakak izin bunda dulu ,boleh atau tidak?"balita itu menarik jemari Visha membawanya menuju ruang TV yang tak jauh dari kamar nya berada.
"Bundaa"wanita yang sedang duduk di ruang TV tersebut menoleh ke arah panggilan suara berada.
"ada apa kak is?"sahutan dengan nada lembut itu membuat Visha mengulas senyum nya yang tak pudar sendari tadi.
"kok di tanya malah senyum begitu ,ada apa kak?"suara bunda membuat ia sedikit canggung. tentu saja hanya ada bunda di rumah,Ayah nya sedang berada di perusahaan mengurus bisnis nya.
"nda ,Visha mau izin keluar boleh?"Visha menunduk ia tak berani menatap ibunda,memang ia adalah seorang yang malu untuk meminta keinginan apalagi ia sudah dewasa begini walau sekedar keluar ia merasa tak enak.
"kemana kak ?"suara berat menyahut yang berasal dari pintu yah itu adalah sang ayah yang baru saja pulang .
"ke taman yah ,kan banyak yang jualan makanan "celetus nya yang masih tertunduk."sama caca ini yah"lanjut nya sedangkan balita itu ikut tersenyum.
"jangan sore sore kak pulang nya ,kasihan adik nya"bunda pun merapikan pakaian salsa dan menggunakan balita itu hijab sedang kan Visha kembali ke dalam kamar untuk bersiap siap.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"caaa....mau di mana ini kakak dah capek"Ia menghentak hentak kan kedua kaki nya ,gadis berkhimar mocca yang senada denngan gamis senada itu mengikuti balita yang aktif berjala tanpa henti.
salsa pun berlari saat melihat tukang balon di depan nya meninggalkan Visha yang berjalan seperti siput "cacaaa...."triaknya.
Brukkk..
Suara tangis balita itu membuat Visha berlari dan langsung menggendong balita itu tanpa memperdulikan sesosok yang telah di tabrak salsa.
"Cup..cup..udah jangan nangis"bujuk Visha yang masih menunduk sambil mengelus salsa yang masih menangis.
"atittt...."rengek nya dengan suara pilu.
"cup...cup..cup.. udah yah sayang nanti beli es krim "seketika tangis itu pun mulai mereda.
"maaf..saya tak sengaja"ucapan itu terdengar dari sosok lawan jenis di hadapan nya yang di tabrak salsa.
"ini bukan salah anda,saya yang kurang berhati -hati" Visha tau seharusnya ia tak membiarkan salsa berada di depan nya."saya mohon maaf"ia masih tertunduk lalu berbalik ingin meninggalkan lelaki tersebut,namun ntah mengapa lelaki itu menatap dalam kepergian Visha ,sulit untuk di mengerti makna tatapan tersebut.
Visha sedang terduduk di sebuah kursi umum bersama salsa menikmati es krim yang sesuai dengan ucapan Visha ,tak lupa Visha mengikatkan sebuah kain agar noda es krim tak mengenai pakaian salsa.
"habis ini kita pulang ke buru magrib ca"yah usai sholat asar mereka memang baru berangkat ,sedangkan salsa tak mendengarkan ia asyik menikmati es nya begitulah balita yang hendak berusia empat tahun.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Sesampai di kamar ,Ia mandi dan wudhu karena waktu magrib sudah hampir tiba ,selesai itu itu sesuai rutinitas semua selesai ia harus berada di depan labtop untuk menyelesaikan tugas makalah kuliah. Kini ia berkuliah di salah satu universitas islami di tempat nya berada.
"𝑇𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑖𝑠ℎ𝑎,𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑠𝑎𝑦𝑎"kalimat itu kembali melintas di pikiran Visha."udah sembilan tahun bentar lagi genab sepuluh tahun ,beneran datang ngga ya!"pikiran nya malah membayangkan betapa tampan sosok tersebut.
pasalnya dahulu memang Visha sangat mengagumi sang gus anak pemilik yayasan pesantren yang ia tempati untuk menempuh pendidikan Tsanawiyah hingga Aliyah .karena gus tersebut lulus dan melanjutkan pendidikan nya di Tarim membuat nya tak bertemu hingga lulus aliyah.
"ya allah pikiran kuu"Vidha selalu menyadarkan pikiran nya agar tak terhanyut dalam dosa memikir kan lawan jenis,ia lalu menyelesaikan makalah yang akan di kumpul lusa .
Pukul menunjukan jam 20:00,kini Visha sudah selesai dan membuka album kenangan semasa ia menempuh pendidikan di pesantren. Beberapa kenangan menunjukan bagaimana keseruan masa dahulu namun sebuah gambar membuat Visha tersenyum lebar pasal nya saat perlombaan itu ada sebuah foto yang menunjukan Gus tersebut melihat nya dari kejahuan .
" kok bisa gini "tutur nya ia merasa malu jika mengingat hal tersebut,ia tak menyangka bahwa sosok yang ia kagumi juga mengagumi nya .
Ponsel nya pun berbunyi sebuah notifikasi pesan masuk di hand phone nya,siapa lagi kalau bukan Aisha sahabat nya.
𝐀𝐢𝐬𝐡𝐚: 𝐦𝐚𝐤𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐧𝐲𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐥𝐞𝐬𝐚𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐯𝐢𝐬?
𝐕𝐢𝐬𝐡𝐚:𝐬𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐡𝐚 !,𝐦𝐚𝐤𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐧𝐲𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 .
𝐀𝐢𝐬𝐡𝐚:𝐲𝐚𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐬𝐨𝐤 𝐚𝐤𝐮 𝐤𝐞 𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧
:𝐖𝐞𝐞𝐤𝐞𝐧𝐝 𝐤𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧!
𝐕𝐢𝐬𝐡𝐚:𝐛𝐨𝐥𝐞𝐡!𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐫𝐚𝐤𝐭𝐢𝐫 𝐬𝐡𝐚
𝐀𝐢𝐬𝐡𝐚:𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐛𝐨𝐤𝐞𝐤 𝐢𝐧𝐢 𝐤𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐚𝐣𝐚 ,𝐛𝐞𝐬𝐨𝐤
:𝐉𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐚𝐣𝐚 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐤𝐚𝐧.
𝐕𝐢𝐬𝐡𝐚:𝐞𝐧𝐚𝐤 𝐚𝐣𝐚 𝐦𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐡𝐚 𝐤𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐜𝐨𝐛𝐚
𝐀𝐢𝐬𝐡𝐚:𝐢𝐚 𝐛𝐚𝐰𝐞𝐥.
Begitulah percakapan dua gadis dewasa yang masih merasa remaja. Ia meletakan handphone nya dan melanjutkan apa yang ia kerjakan saat ini hingga waktu tidur pun sampai membuat nya bermimpi.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Kini Visha dan Aisha berada di sebuah restoran menyantap beberapa hidangan sambil membicarakan tugas kuliah.
"vis..saya dapat kabar katanya dosen studi hadist dan tafsir?"kini Visha sedikit terbelalak pasal nya jika dosen tersebut di ganti entah jadi apa diri nya yang agak minus dengan pelajaran tersebut.
"serius kamu sha?"ia benar benar terkejut ia masih sedikit tak mengerti dengan dosen sebelum nya bagaimana jika dosen tersebut di ganti,bukan ! Visha bukan sosok yang bodoh namun entah mengapa untuk pelajaran tersebut butuh waktu lama untuk masuk di dalam otak nya.
"ya allah ..vis aku serius lagian kamu enak udah pinter nah sedangkan aku pasti di hukum terus"yah memang Aisha dari jaman masih Tsanawiyah otak nya bermasalah ,setiap pelajaran agama ia tak sama sekali memahami nya ,untung saja ia memiliki sahabat yang pintar jika tidak mungkin nasib buruk menimpanya.
Mereka terus membahas entah itu tentang dosen baru atau materi yang akan mereka hadapi.
Kini memang mereka sudah berada di semester 4 dan inilah waktu padat nya untuk ilmu ilmu yang mereka hadapi.
Usai makan mereka mampir di sebuah toko buku yang tak jauh dari tempat mereka makan .
"Vis aduhh aku ke toilet dulu kamu duluan aja "ucap Aisha yang terburu buru menuju kamar mandi .
"yaudah iya"Visha berjalan sedikit cepat ia tak biasa berada di luar sendirian apa lagi di tempat ramai seperti ini ia hanya tak terlalu senang .
brukkk..
Tak sengaja ia menabrak seorang dan menjatuh kan beberapa buku di lantai.
"Maaf"Visha mengulurkan sebuah sapu tangan panjang yang ia bawa untuk menolong lelaki yang terjatuh itu dan membantunya mengutip beberapa buku yang ia jatuh kan ,tak berselang lama ia langsung berpamitan tanda memandang wajah lelaki itu dan kembali ke tujuan utama.
Di sini lah Aisha dan Visha berada memcari sebuah buku yang mereka tuju untuk tugas kuliah.
Aisha tak sengaja menatap sosok yang berada di kasih begitu terkejut nya ia..
"Vishaaa...."ia berusaha memanggil sahabat nya itu dan menunjukan sosok yang ia lihat .
Deg ...
Visha terkejut dan menundukan pandangan nya ,lelaki yang ia kagumi berada di satu tempat yang sama dengan nya namun di dalam pikiran nya mengapa lelaki itu tak memberi tahu nya_...
𝑓𝑙𝑎𝑠𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑜𝑛...
" 𝑣𝑖𝑠𝑠..𝑛𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑓𝑜𝑡𝑏𝑎𝑟 𝑜𝑘𝑒𝑒!"𝑎𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑚𝑡𝑠 𝑖𝑡𝑢,𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑤𝑎𝑙𝑖 𝑚𝑢𝑟𝑖𝑑 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑝𝑜𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑖𝑧𝑎𝑗𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑑𝑟𝑎𝑠𝑎ℎ 𝑡𝑠𝑎𝑛𝑎𝑤𝑖𝑦𝑎ℎ.
"𝐴𝑘𝑢 𝑠𝑖ℎ 𝑎𝑦𝑜 𝑎𝑦𝑜 𝑎𝑗𝑎 𝑡𝑎𝑝𝑖-.."𝑢𝑐𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑒𝑛𝑡𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑠𝑜𝑠𝑜𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑎 𝑘𝑎𝑔𝑢𝑚𝑖 𝑚𝑒𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑦𝑎 ,𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑘𝑎𝑔𝑢𝑚𝑖 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝐺𝑢𝑠 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 . 𝑆𝑜𝑠𝑜𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑖𝑠𝑡𝑖𝑚𝑒𝑤𝑎ℎ 𝑛𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑝𝑢𝑟𝑛𝑎 𝑑𝑖 𝑛𝑒𝑡𝑟𝑎 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎.
"𝑣𝑖𝑠𝑠𝑠....."𝑝𝑎𝑛𝑔𝑔𝑖𝑙𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎,𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑐𝑢𝑏𝑖𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑡𝑢.
"𝑎𝑠𝑡𝑎𝑔𝑓𝑖𝑟𝑢𝑙𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎 𝑎𝑙𝑙𝑎ℎ.."𝑡𝑢𝑡𝑢𝑟 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑑𝑖 𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑠𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑧𝑖𝑛𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠.
"𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑠𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑘𝑎𝑚𝑢 ...𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑎𝑡 𝐺𝑢𝑠 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖 𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑑𝑖𝑝"𝑐𝑒𝑙𝑒𝑡𝑢𝑠 𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎.
"𝑔𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑐𝑜𝑏𝑎..𝑐𝑖𝑝𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑠ℎ𝑎"𝑈𝑐𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑐𝑢𝑏𝑖𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎."𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑠ℎ𝑎,𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑗𝑎ℎ𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑟"𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠𝑛𝑦𝑎 𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑢𝑏𝑖𝑡𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑎𝑡.
"𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑔𝑖𝑡𝑢 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑛𝑦𝑎 𝑣𝑖𝑠"𝑘𝑖𝑛𝑖 𝑚𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑗𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘 𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎."𝑎𝑝𝑎𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑣𝑖𝑠𝑠,𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛-"𝑡𝑎𝑡𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑜𝑑𝑎 𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑝𝑢𝑛 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑔𝑒𝑙𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑡𝑎𝑝 𝑛𝑦𝑎.
"𝑠𝑢𝑟𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐺𝑢𝑠 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟"𝑗𝑒𝑚𝑎𝑟𝑖 𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑟𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡,𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑝𝑎 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 ,𝑡𝑜ℎ 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑢𝑘𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑙𝑎𝑚. 𝐵𝑒𝑔𝑖𝑡𝑢𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑡𝑟𝑒𝑛.
"𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑠ℎ𝑎,𝑚𝑎𝑠𝑎 𝐺𝑢𝑠 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 𝑚𝑎𝑖𝑛 𝑠𝑢𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑢𝑟𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑡𝑎𝑑 𝑎𝑚𝑖𝑟 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑏𝑒 𝑢𝑟𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎"𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎,𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 𝑖𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑦𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 , 𝑡𝑜ℎ 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝐴𝑙𝑖𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑖𝑘𝑖𝑟 𝑗𝑒𝑟𝑛𝑖ℎ .
"𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑡𝑎𝑢,𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑎 𝑑𝑢𝑙𝑢 𝑣𝑖𝑠"𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑗𝑢 𝑇𝑜𝑖𝑙𝑒𝑡 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑡𝑎𝑘 𝑎𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖𝑛𝑦𝑎,𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑝𝑎 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟,𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑔𝑢𝑚𝑖 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎,𝑔𝑎𝑑𝑖𝑠 𝑐𝑎𝑛𝑡𝑖𝑘 𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎𝑏 𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑟𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑢𝑠𝑡𝑎𝑑 𝑑𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑡𝑎𝑑𝑧𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑔𝑢𝑚𝑖 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎.
𝑀𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑝𝑢𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡,𝑚𝑎𝑡𝑎 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑙𝑎𝑙𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑔𝑖𝑡𝑢 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑎𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑏𝑒𝑔𝑖𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑗𝑢𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑖𝑡𝑢.
" 𝑎𝑠𝑠𝑎𝑙𝑎𝑚𝑢𝑎𝑙𝑎𝑖𝑘𝑢𝑚 𝑣𝑖𝑠ℎ𝑎..𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑖𝑐𝑎𝑟𝑎
𝑆𝑒𝑏𝑒𝑛𝑡𝑎𝑟 ,𝑎𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 ,
𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑑𝑖 𝑡𝑎𝑚𝑎𝑛
𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔"
- 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟𝑟𝑎𝑧𝑘𝑎𝑟 -
𝐷𝑒𝑔.......
𝑌𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑗𝑎 ,𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑖𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑗𝑢𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑢𝑟𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟,𝑠𝑜𝑠𝑜𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑎 𝑘𝑎𝑔𝑢𝑚𝑖."𝑇𝑢ℎ 𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑟 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑢 ,𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑠𝑖ℎ 𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑎𝑦𝑎"𝑜𝑐𝑒ℎ𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑗𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑎 𝑡𝑎𝑘𝑢𝑡 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑚𝑢𝑖 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟.
"𝑏𝑢𝑟𝑢𝑎𝑛 𝑣𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑚𝑢𝑖 ,𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑛𝑡𝑖 𝐺𝑢𝑠 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑛𝑦𝑎"ℎ𝑎𝑙 𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙 ,𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑖𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑖𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑎𝑟𝑎𝑘 ,𝑚𝑎𝑢 𝑑𝑖 𝑡𝑎𝑟𝑜 𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑛𝑦𝑎 .
"𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑖𝑛𝑖 𝑠ℎ𝑎..𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑎𝑘𝑢 𝑘𝑒 𝑠𝑎𝑛𝑎 𝑛𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑎𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑢 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎. 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑚𝑎𝑢 𝑎𝑘𝑢 𝑑𝑖 𝑎𝑟𝑎𝑘 ,𝑚𝑎𝑢 𝑑𝑖 𝑡𝑎𝑟𝑜 𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑠ℎ𝑎,,,,".𝑜𝑐𝑒ℎ 𝑛𝑦𝑎 ,𝑖𝑎 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑘𝑖𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑚𝑝𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢.
"𝑦𝑎 𝑎𝑚𝑝𝑢𝑛 𝑣𝑖𝑠,,𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 . 𝑁𝑡𝑎𝑟 𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑏𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑙𝑎𝑖𝑛 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑎𝑢𝑙𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑗𝑎𝑗𝑎𝑛,𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑛𝑦𝑒𝑠𝑒𝑙 𝑣𝑖𝑠 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎"𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑎𝑚 𝑖𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑘𝑖𝑟 𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑝𝑖𝑘𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑗𝑢 𝑡𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ. 𝑇𝑎𝑚𝑝𝑎𝑘 𝑠𝑜𝑠𝑜𝑘 𝑙𝑒𝑙𝑎𝑘𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑏𝑢ℎ 𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑑𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑔𝑎𝑚 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑒𝑗𝑎𝑚.
"𝑠𝑢𝑏ℎ𝑎𝑛𝑎𝑎𝑙𝑙𝑎ℎ .." 𝑢𝑐𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑢𝑎 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑛 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎,𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑝𝑢𝑛 𝑖𝑘𝑢𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘 𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑢𝑟𝑔𝑎 . 𝑆𝑢𝑛𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑐𝑖𝑝𝑡𝑎𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑖.
"𝑏𝑢𝑟𝑢𝑎𝑛 𝑣𝑖𝑠𝑠..𝑡𝑢ℎ 𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑘𝑎𝑚𝑢"𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑛𝑑𝑢𝑘,𝑗𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑚𝑝𝑖𝑟 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑖𝑛𝑖 𝑖𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 .
𝑀𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑝𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑡𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡.
"𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑝𝑎 𝑔𝑢𝑠 𝑚𝑎𝑛𝑔𝑔𝑖𝑙 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑟𝑖?"𝑢𝑐𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑡𝑎𝑝 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑎 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎ℎ𝑎𝑙 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑗𝑎𝑢ℎ 𝑖𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖 𝑖𝑎 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑛𝑑𝑢𝑘.
"𝑝𝑎𝑛𝑔𝑔𝑖𝑙 𝑘𝑎𝑘𝑎𝑘 ,𝑖𝑛𝑖 𝑑𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ"𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 𝑡𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ 𝑖𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑙𝑎,𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑛𝑦𝑎 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔 𝑖𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑗𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑘𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑜𝑚𝑝𝑎 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ ,𝑠𝑒𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑛 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘 𝑢𝑠𝑎𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑠𝑢𝑎𝑟𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑜𝑠𝑜𝑘 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎.
"𝑒𝑚𝑚...𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑝𝑎 𝑘𝑎𝑘 𝑚𝑎𝑛𝑔𝑔𝑖𝑙 𝑠𝑎𝑦𝑎?"𝑠𝑒𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑣𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑖𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑚𝑎𝑙𝑢.
"𝑠𝑎𝑦𝑎 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖 𝑡𝑎ℎ𝑢 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑖𝑛𝑖 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑘𝑜𝑡𝑎 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑚"𝑢𝑐𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑒𝑛𝑡𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑒𝑛𝑎𝑘 ,𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑒𝑙𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑓𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡.
"𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑖 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑚.....𝑣𝑖𝑠ℎ𝑎𝑎 𝑠-𝑠𝑎𝑦𝑎𝑎"𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑎𝑓𝑎𝑠 𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑡𝑟𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑗𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 ,𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑙𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑚𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑖𝑎 𝑟𝑎𝑛𝑐𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑖𝑘𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎.
".𝑠-𝑠𝑎𝑦𝑎 ...𝑠-𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑟𝑢ℎ ℎ𝑎𝑡𝑖 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑣𝑖𝑠𝑠"𝑠𝑜𝑛𝑡𝑎𝑘 𝑣𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑙𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑡𝑎𝑝 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑠𝑢𝑎𝑟𝑎 ,𝑚𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑙𝑎𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑜𝑚𝑝𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 ,𝑚𝑢𝑙𝑢𝑡 𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑠𝑢 𝑡𝑎𝑘 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑚𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑖𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟.
" 𝑣𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑢𝑙𝑢ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑟𝑖𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑦𝑎"𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 ,𝑖𝑎 𝑏𝑖𝑛𝑔𝑢𝑛𝑔 ,𝑝𝑖𝑘𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑎𝑚𝑏𝑢𝑘 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖.
"𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠𝑎 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 ,𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑛𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑝𝑢𝑙𝑢ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑒𝑙𝑎𝑘𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑟𝑖𝑢𝑠 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑎 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑘𝑖𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑦𝑎". 𝑁𝑡𝑎ℎ 𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑎 𝑟𝑎𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖,𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟 𝑎𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑎 𝑟𝑎𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 ,𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑙𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑢𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑜𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑜𝑠𝑜𝑘 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎.
"𝐼𝑛𝑠𝑦𝑎 𝑎𝑙𝑙𝑎ℎ 𝑔-𝑘𝑎𝑘.."ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑖𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 ,𝑖𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑛𝑗𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑡𝑎𝑘𝑑𝑖𝑟 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑝𝑖 𝑑𝑖 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑘𝑑𝑖𝑟 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑙𝑎𝑢𝑓𝑢𝑙 𝑚𝑎ℎ𝑓𝑢𝑑𝑧 𝑝𝑎𝑠𝑡𝑖 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑡𝑢
"𝑠𝑎𝑦𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎,𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑝𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑖𝑘𝑎ℎ𝑎𝑛 ,𝑇𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎". 𝑈𝑠𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑚𝑎𝑡 𝑖𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑐𝑎𝑝 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑦𝑢𝑚 ,𝑠𝑒𝑛𝑦𝑢𝑚 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑎𝑢𝑟𝑎 ℎ𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑖𝑡𝑢 𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑎𝑙𝑖𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔𝑖 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟.
"𝑖𝑛𝑠𝑦𝑎 𝑎𝑙𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑘,𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑎𝑚𝑖𝑡 -"𝐼𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑢ℎ 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑘 𝑙𝑢𝑝𝑢𝑡 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑛𝑦𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑡𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑘𝑒 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑙𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎-..
"𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 𝑉𝑖𝑠 ..𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑛𝑔𝑜𝑚𝑜𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑎𝑝𝑎?"𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑢𝑐𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑖𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑒𝑛𝑡𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑏 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑢𝑚𝑎𝑦𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑢ℎ 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑐𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢.
" 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑢𝑚 𝑏𝑒𝑔𝑖𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑛𝑦𝑎 𝑛𝑔𝑜𝑚𝑜𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑎𝑝𝑎𝑎,𝑝𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑉𝑖𝑠𝑠𝑠?"𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑜𝑦𝑎𝑛𝑔-𝑔𝑜𝑦𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑎ℎ𝑢 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 .
"ℎ𝑢ℎℎℎ..𝑠𝑎𝑏𝑎𝑟 𝑠ℎ𝑎 𝑎𝑡𝑢𝑟 𝑛𝑎𝑓𝑎𝑠 𝑑𝑢𝑙𝑢"𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑡𝑢𝑟 𝑛𝑎𝑓𝑎𝑠 𝑛𝑦𝑎 ."𝑔𝑢𝑠 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑢𝑠 𝑚𝑎𝑢 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑘𝑜𝑡𝑎 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑚"𝑛𝑎𝑓𝑎𝑠 𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑛𝑔𝑜𝑠 -𝑛𝑔𝑜𝑠𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑢ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑎𝑑𝑖.
"𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠 𝑎𝑝𝑎 𝑙𝑎𝑔𝑖? 𝑁𝑔𝑔𝑎 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑘𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢 𝑎𝑗𝑎 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑑𝑖 𝑎𝑘𝑢 𝑙𝑖𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑢𝑚 𝑏𝑒𝑔𝑖𝑡𝑢 𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑙𝑎𝑔𝑖 ".𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑘 𝑠𝑎𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛 ,𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡𝑛𝑦𝑎.
"𝑠𝑎𝑏𝑎𝑟 𝑠ℎ𝑎 𝑦𝑎 𝑎𝑙𝑙𝑎ℎ..𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑎𝑘𝑢 𝑛𝑎𝑓𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑡𝑎𝑟"𝑖𝑡𝑢𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑢 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑢𝑐𝑎𝑝 𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑛𝑎𝑓𝑎𝑠 𝑛𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙.
"𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑔𝑢𝑠 𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑔𝑢𝑠 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑘𝑒 𝑠𝑖𝑛𝑖 𝑠𝑒𝑝𝑢𝑙𝑢ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛"𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝑛𝑦𝑎 𝑢𝑠𝑎𝑖 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑛𝑎𝑓𝑎𝑠 𝑠𝑡𝑎𝑏𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑗𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑜𝑚𝑝𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑙𝑎.
"𝑠𝑜𝑜 𝑠𝑤𝑒𝑒𝑡 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑒𝑡 𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑣𝑖𝑠𝑠?"𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑡𝑎𝑚𝑝𝑎𝑘 𝑠𝑎𝑙𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎.
"𝐺𝑢𝑠 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔-"𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑢𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑏 𝑢𝑐𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑒𝑛𝑡𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑒𝑛𝑎𝑘."𝑔𝑢𝑠 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑠ℎ𝑎"𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑐𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑏𝑢ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑡𝑢 ,𝑖𝑎 𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 .
" 𝑦𝑎 𝑎𝑙𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑜𝑑𝑜ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎 .. 𝑎𝑚𝑖𝑛𝑛"𝑑𝑜𝑎 𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡 .
𝑈𝑠𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑖𝑛𝑐𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑛𝑐𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎ℎ𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑡𝑟𝑒𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑝𝑢𝑛 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑎𝑢𝑙𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑤𝑎𝑙𝑖 𝑚𝑢𝑟𝑖𝑑 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 . 𝑇𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑤𝑎𝑙𝑖 𝑚𝑢𝑟𝑖𝑑 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑝𝑜𝑡 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎. 𝑌𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑀𝑎𝑑𝑟𝑎𝑠𝑎ℎ 𝑡𝑠𝑎𝑛𝑎𝑤𝑖𝑦𝑎ℎ .
𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑘𝑚𝑎𝑡𝑖 𝑙𝑖𝑏𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑢𝑠𝑎𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑠𝑎𝑘 𝑜𝑡𝑎𝑘 . 𝐿𝑖𝑏𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑏𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑖𝑠𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐴𝑙𝑖𝑦𝑎ℎ/𝑆𝑀𝐴.
𝑆𝑒𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑏𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 𝑛𝑜𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 ℎ𝑎𝑛𝑑𝑝ℎ𝑜𝑛𝑒 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟,𝑤𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑘𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑆ℎ𝑜𝑙𝑎𝑡,𝑚𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑢𝑟 𝑖𝑡𝑢 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑡𝑖 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔. 𝐻𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑖𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑛𝑜𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟.
"𝐻𝑎𝑙𝑜 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎...𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑙𝑎𝑔𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑗𝑢 𝑘𝑜𝑡𝑎 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑚 ,𝑠𝑎𝑦𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑘𝑎𝑚𝑢 ,𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑛 𝑠ℎ𝑜𝑙𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑐𝑖𝑝𝑡𝑎 ,𝑇𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑣𝑖𝑠ℎ𝑎! 𝑊𝑎𝑠𝑠𝑙𝑎𝑚𝑢𝑎𝑙𝑎𝑖𝑘𝑢𝑚"
-𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟𝑟𝑎𝑧𝑘𝑎𝑟-
𝑈𝑠𝑎𝑖 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑖𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑠𝑒𝑑𝑖ℎ. 𝐼𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑏 𝐴𝑡𝑔𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑎𝑚𝑖𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑛𝑦𝑎 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑑𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑖𝑛 𝑖𝑎 𝑠𝑒𝑑𝑖ℎ 𝑎𝑝𝑎𝑘𝑎ℎ 𝑖𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑠𝑜𝑠𝑜𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑎 𝑘𝑎𝑔𝑢𝑚𝑖 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑝𝑢𝑙𝑢ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛.
𝐿𝑖𝑏𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑛 𝑢𝑠𝑎𝑖,𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝐴𝑙𝑖𝑦𝑎ℎ 𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑡𝑟𝑒𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑙𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑛𝑦𝑎 𝐴𝑖𝑠ℎ𝑎. 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑑𝑢𝑔𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑖𝑎 𝑡𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑖𝑎 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠 .𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑙𝑒𝑙𝑎𝑘𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑛𝑡𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑜𝑠𝑜𝑘 𝐴𝑡ℎ𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑖 𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑘𝑎𝑔𝑢𝑚 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑡𝑖 𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝑤𝑎𝑙𝑎𝑢 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑢𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑢𝑐𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑉𝑖𝑠ℎ𝑎 𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑛𝑎𝑚𝑢𝑛 ℎ𝑎𝑡𝑖 𝑛𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑜𝑠𝑜𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖.
𝑓𝑙𝑎𝑠𝑏𝑎𝑐𝑘𝑘 𝑜𝑓𝑓...
"Ya allah ,,,kok malah mikirin hal lain sih"Ia salah tingkah sendiri mengingat kejadian sembilan tahun silam . Dimana masa masa anak remaja yang penuh kebahagian. Kini Ia kembali fokus mengerjakan makalah nya karena besok ia akan kuliah pagi.
Sinar matahari mengapa wajah gadis yang masih tertidur usai sholat subuh itu,angin mengelus surai panjang bewarna hitam dengan lembut membuat sang puan bangun.
Visha pun beranjak untuk menyegarkan tubuh nya tak butuh waktu lama ia pun sudah siap dengan baju tunik bewarna abu-abu di pasangkan androk senada. Seperti biasa kini semua anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan yang telah di siapkan Lina,Ibundanya.
"Tumben kan jam segini sudah siap mau kemana ?"Bunda membuka pembicaraan dengan putri sulung nya itu."setau bunda masih libur sampai hari rabu kak"lanjut nya kembali.
"iya bun,,hari ini ada jam kuliah pag,,i ngga terlalu padat bun cuma ngumpul tugas makalah doang habis itu pulang"jawab Visha yang sedang membantu menyusun piring kotor karena mereka telaah usai ."kakak berangkat dulu yah bun"pamit Visha mencium telapak tangan Ibunda nya serta ayah nya, tak lupa mencium adik bungsu nya itu."wassalamualaikum".Ia pun langsung bergegas menuju kampus dengan angkutan umum. Bukan mereka tak punya kendaraan namun Visha terlalu nyaman menggunakan angkutan umum ,keluarga nya cukup berada,ayah nya memiliki sebuah perusahaan sedangkan ibunda nya memiliki beberapa brand pakaian dan makanan .
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Visss,,,,,disini"teriakan itu berasal dari Aisha sahabat nya dari madrasah tsanawiyah , jangan di tanyakan Aisha akan berada di mana Visha berada begitu juga sebalik nya pun begitu,tak heran jika mereka berada di jurusan yang sama serta universitas nya juga.
"Udah lama sha berangkat nya? "Visha pun berjalan menghampiri Aisha dan terduduk di sebelah nya ."Tumben berangkat pagi ngga ke sambet kan?"Visha meletakan tangan nya di kening Aisha dan itu membuat satu cubitan di tangan nya ."sakit sha".
"Rasain ,,,sahabat nya berbuat baik malah di ejek ,di dukung dong"celetus Aisha dengan nada nyaring nya di telinga Visha .
" siapa yang ngatain sih,,orang tanya doang mana tau kan ada alasan nya gituu" Visha memang sangat menyebalkan untung saja Aisha sangat kebal terhadap kejulid an itu.
"sekali-kali gitu mana tau jadi keterusan ,,penasaran juga sama dosen baru kan banyak yang bilang ganteng"Visha tak merubah posisi nya ia juga tak menunjukan rasa tertarik nya. Ia masih mempunyai perasaan kepada lelaki yang menyuruh nya untuk menunggu walau kini pikiran nya masih kacau usai berpapasan dengan lelaki itu tetapi hati dan pikiran nya masih berfikir positif . Sebenar nya sejauh ini sudah banyak yang ingin meminang nya namun ia selalu menolak ,ia masih menunggu sepuluh tahun dan alasan nya juga karena ia masih berkuliah.
"mana tau kamu tertarik vis,,lagian Guas Athar ngga ada ngabarin kamu padahal Ia sudah di sini "Ocehan Aisha juga benar bahwa ia juga tak mendapatkan kabar dari lelaki itu namun pikiran nya selalu berusaha positif.
"udah sha,,positif aja lagian masih sembilan tahun kan belum sepuluh juga kalau jodoh ngga kemana" Visha mencoba menghentikan ocehan sahabat nya yang tak ada ujung nya itu.
"Vis,,katanya sih nanti dosen baru nya masuk ruangan kita , masih muda , kesempatan kalau kamu ngga mau aku aja yang embat "ingin rasa nya Visha memukul lisan Aisha.
"shaa,,,sadar,," satu cubitan melayang di tangan Aisha ,Ia hanya tersenyum getir bukan kenapa namun rasa cubitan Visha sangat menyakitkan .
Tak berselang lama tampak dua dosen memasuki ruangan mereka ,Jika mereka sudah mengenal dosen yang berjalan di depan berarti dosen yang di belakang adalah dosen baru.
Beberapa dari mereka menunduk kan pandangan nya termasuk Visha tetapi lain bagi Aisha yang penasaran dengan siapa dosen tersebut.
Dosen baru tersebut pun mengambil alih ruangan itu setelah pak Thoriq keluar dari ruangan,dengan masker di wajah nya membuat Aisha sulit mengetahui siapa dosen tersebut sebelum memperkenalkan diri.
"siapa sih tapi kaya pernah liat?"Bisik nya yang sampai terdengar di telinga Visha.
"udah sha,,zina"Visha pun mencoba mengingat kan sahabat nya itu. Spontan Aisha langsung menundukkan pandangan nya,ia baru teringat bahwa itu adalah perbuatan zina.
"ya allah ampuni hamba "Guman Aisha membuat Visha tertawa kecil.
Dosen itu pun membuka masker nya dan memperkenalkan diri ."Assalamualaikum"ucapan salam itu sedikit membuat Visha mengerutkan alis nya ia merasa mengenal suara itu ,namun ia abaikan dan ikut menjawab salam bersama mahasiswa yang lain nya. Aisha dan Visha duduk di barisan kedua dari depan ,Visha yang senantiasa menggunakan baju muslimah sedangkan Aisha menggunakan baju kekiniian namun masih menutup aurat nya.
"Perkenalkan saya dosen baru kalian untuk studi hadits dan tafsir ,nama lengkap saya Atharrazka,bisa di panggil pak Athar,bagaimana sudah jelas ? Ada yang mau di pertanyakan?",kalimat itu mampu membuat Visha terbelalak bukan hanya ia melainkan sahabat nya Aisha yang juga ikut melongo tak percaya dengan apa yang mereka dengar yang sempat membuat Visha ragu namun kini ia yakin sepenuh nya usai mendengar nama tersebut.
"Udah punya istri belum pak?kalau belum mau daftar"salah satu mahasiswa bertanya di serta tawa beberapa mahasiswa lain nya.
"kalau istri belum ,,tetapi kalau calon sudah ada."
Degg.........
Spontan detak jantung Visha memompa dengan cepat!
siapa calon nya?
apakah ucapan yang ia tunggu sembilan tahun lalu hanya bualan anak remaja saja?
Itu yang kini berada di pikiran Visha ,hingga sebuah cubitan mendarat di tangan nya"sakit sha.."siapa lagi kalau bukan Aisha yang melakukan itu,,,jika tidak Visha tak akan sadar ."nama kamu di panggil Vis" spontan Visha langsung menjawab dengan kencang ,tetapi lagu lagi tangan nya di cubit oleh Aisha,disini bukan hanya Visha yang terkejut juga Aisha namun respon Visha sangat berlebihan.
"masih sama aja kamu vis , kalau soal Gus Athar aja ngga sadar "kekehan kecil terdengar oleh Visha , siapa lagi kalau bukan sahabat nya itu Aisha ,namun ia memilih memperhatikan materi saat ini dari pada meladeni Aisha.
Kini pembelajaran sudah selesai hingga waktu pulang tiba . Hari ini memang hanya ada satu studi karena jadwal pengumpulan makalah,kalau bukan karena jadwal perkumpulan makalah mungkin mereka masih libur sampai hari rabu.
Semua mahasiswa berjalan keluar sambil mengumpulkan makalah hingga bagian terakhir ialah Visha dan Aisha.
"Avisha...."suara berat itu menghentikan langkah Visha dan juga Aisha. Athar pun menyodorkan sebuah paperbag di depan Visha."ini,,,ada paperbag untuk anak kamu,kemarin hari sabtu di taman itu saya tak sengaja menabrak nya"Aisha pun tertawa renyah sekali usai mendengar kan ucapan dosen nya itu sambil menyentuh lengan sahabat nya.
"Aduhhh ,,,aduhh ,,, Gus,,,,kaya nya Gus manusia yang sekian kali berbicara seperti itu!"Aisha tak berhenti tertawa sedangkan Visha menekuk alis nya dengan pandangan tertunduk ia tak berani menatap lawan jenis yang bukan mahrom walau nyata nya ia sangat ingin.
Hingga akhir nya cubitan yang menyakit kan dari Visha di dapat kan oleh Aisha ."sakit viss,,"celetus nya yang mengelus bekas cubitan sahabat nya itu.
"Gus nih saya kasih tau ,,itu bukan anak nya Visha tapiii adik nya "lagi lagi ada sedikit tawa dari Aisha bagaimana tidak ia masih tak menyangka jika sahabat nya di kira sudah memiliki anak ,menikah saja belum.
"Adik?"Athar masih di ambang pertanyaan ." Visha ada adik?"lanjut nya kembali.
"Gus tuh kelamaan di Tarim nya ,ngga tau kalau Visha baru punya adik"Jawaban pertanyaan Athar hanya bisa di jawab oleh Aisha sedangkan Visha hanya terdiam .
Athar pun memberikan paperbag dan di sambut dengan Visha ."makasih Gus!"itu saja yang mampu Visha ucapkan karena ia merasa canggung di tambah detak jantung nya yang sudah tak normal.
"maaf,,soal tadi saya tidak tau"Visha hanya mengangguk dan mengajak Aisha berlalu meninggalkan Athar di ruangan . Ia sedikit melengkungkan bibir nya ,akhir nya ia mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya selang dua hari ia berusaha memikir kan nya ,dengan mata dan telingan nya ia memastikan jawaban itu sendiri.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!