...KALAU ADA TYPO LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YA BIAR SEGERA DI PERBAIKI 🙏🏻😁...
...JANGAN LUPA FAVORITKAN CERITA INI ❤️, PENILAIAN JUGA YA🌟, VOTE, LIKE, KOMEN DAN HADIAHNYA JUGA BOLEH 🙏🏻🙏🏻...
...SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA...
...HAPPY READING 🌼🌼🌼...
...🥕🥕🥕...
Rayna Zafira Azura, Seorang gadis mudah berumur 23 tahun. Dia bekerja sebagai seorang office girls di sebuah perusahaan terkenal dan ternama yaitu Nale's Grup.
"Rayna!" panggil seseorang saat Rayna baru saja tiba di pantry.
"Eh bu Dewi." sapa Rayna dengan cengiran.
"Kamu ya tumben telat?" tanya bu Dewi sebagai kepala pembersihan di sini.
"Hehe iya bu, maaf tadi kesiangan bangunnya." ucap Rayna dengan wajah merasa bersalah.
"Ya udah sekarang mulai bekerja ya, soalnya bakalan sibuk kantor." ucap bu Dewi.
"Sibuk kenapa bu?" tanya Rayna penasaran.
"Ibu dengar Presdir bakalan pulang dan tiba lusa dan semua karyawan membicarakan beliau." ucap bu Dewi yang memang suka sekali menggosip, sehingga tanpa sadar beliau sedang menggosip kan bos nya sekarang.
Setelah bergosip sebentar akhirnya mereka mulai kembali memulai pekerjaan nya, Rayna sendiri membersihkan beberapa barang yang sudah tidak di gunakan oleh karyawan.
"Huh capeknya." ucapnya setelah mengangkat barang yang cukup berat.
"Rayna!" panggil seseorang saat Rayna baru saja duduk di ruang ganti dan juga sekaligus ruang istirahat untuk makan siang sekarang ini.
"Loh Jena, kamu udah selesai beli kopi nya?" tanya Rayna.
Jena adalah salah satu rekan kerja Rayna di sini, Jena juga seorang office girls sama seperti dirinya.
"Udah, nih aku tadi di kasih sama Bu Mila dua roti." ucap Jena memberikan roti yang masih hangat.
"Wah Bu Mila baik banget ya," ucap Rayna dan di angguki oleh Jena, karena Bu Mila sering memberikan beberapa makanan untuk para bawahan nya.
Bu Mila adalah manajer HRD, beliau yang menyeleksi semua keluar masuk nya karyawan sehingga karyawan yang berada di Nale's Grup sangat benar-benar profesional.
Bahkan seorang karyawan kebersihan pun di pilih yang terbaik mulai dari tata cara berprilaku, sopan, ulet dan bekerja keras tidak malas malasan, bukankah itu sangat profesional.
Sehingga Bu Mila sangat di percaya oleh presdir Nale's Grup dan sudah bekerja di sana selama 10 tahun lebih.
"Eh Ray kamu tahu gak kalau sebentar lagi Presdir kita bakalan pulang." seru Jena senang sekali.
"Kamu pasti belum tahu kan gimana tampannya tuan Agra, gila siapapun yang melihatnya pasti ingin terus bersama beliau, bahkan ya banyak artis yang menggoda beliau hanya ingin menjadi teman ranjang nya saja mau." ucap Jena yang kelakuan nya sebelah dua belas sama seperti Bu Dewi.
Rayna memang baru empat bulan bekerja di sini sehingga dia tidak tahu bagaimana wajah bos nya, yang datang biasanya hanya asistennya saja sehingga Rayna tidak tahu betul wajah presdir nya yang katanya tanpa dan mempesona itu.
Yang Rayna dengar tuan Agra panggilan presdir nya itu adalah sosok yang tegas, berwibawa, tampan, dan yang paling penting menakutkan.
Itu semua dari raut wajahnya yang seperti tidak pernah bersahabat, selalu saja terlihat dingin, dan menakutkan, beliau sudah satu tahun tidak memimpin perusahaan nya, selalu di wakilkan oleh asistennya bernama tuan Rio.
"Eh Ray, kamu habis kerja mau kemana?" tanya Jena.
"Mungkin mau langsung pulang aja kali ya soalnya udah capek banget." ucap Rayna.
"Masa langsung pulang, kan besok udah weekend. Gak mau jalan-jalan gitu?" tawar Jena membuat Rayna diam memikirkan tawaran rekan kerjanya itu.
"Emang nya mau jalan jalan kemana?" tanya Rayna.
"Ke mall mau?"
"Gak mahal apa ke mall, makanan di sana kan mahal-mahal. Gimana kalau ke taman kota aja pasti bagus dan rame soalnya kan besok udah weekend," ajak Rayna mencari solusi agar dia tidak ke mall.
Hal yang paling buat Rayna malas adalah ke mall atau ke tempat tempat barang branded berada, karena di sana pasti bakalan mahal semuanya yang di jual dan Rayna tidak mau ke sana.
"Emm boleh deh, tapi nanti aku mampir ke toko kue dulu soalnya pingin banget roti di sebrang sana." ucap Jena.
Rayna pun mengangguk kan kepalanya, dia tahu apa kesukaan dari Jena sehingga sudah sangat familiar jika rekannya itu akan beli roti tersebut.
Jam pulang kerja, Rayna dan Jena sudah mengganti pakaian mereka. Kemudian mengemudikan motor matic milik Jena karena memang Rayna tidak memilikinya, sudah dia jual untuk kebutuhan dirinya.
Rayna adalah anak yatim piatu, keluarganya sudah meninggal sejak umurnya berusia enam tahun karena kecelakaan dan Rayna dan adiknya di asuh oleh neneknya, namun lima tahun lalu neneknya meninggal, sehingga sekarang hanya Rayna saja sendirian tanpa keluarga.
Sampai di taman Rayna dan Jena berjalan sampingan dengan Jena yang sudah membawa kantong kresek di mana roti nya baru saja dia beli tadi sebelum ke taman.
"Wah gila rame banget ya!" seru Jena senang sekali.
Apa lagi di sana ada air mancur yang bisa berubah-ubah warna nya sehingga membuat suasana lebih indah.
Dengan suasana ramai banyak pengunjung Rayna dan Jena mencari tempat untuk mereka duduk sambil berbincang-bincang tentang banyak hal, karena baik bagi Rayna dan Jena mereka sama-sama tidak memiliki teman untuk curhat namun mungkin lebih ekstrover Jena sih yang ketemu orang bis langsung akrab dari pada Rayna.
"Ray sumpah aku gak sabar buat ketemu tuan Agra, aku udah lama banget tau gak ketemu sama beliau." ucap Jena di sela-sela makan rotinya dia sangat antusias sekali menceritakan tentang tuan Agra Agra itu yang entah Rayna tidak bisa membayangkan bagaimana wajahnya.
Kalau kalian bertanya apa Rayna tidak mempunya televisi hingga tidak tahu bagaimana wajah tuan Agra yang sudah seliweran di televisi maka jawabannya iya, Rayna memang tidak mempunya televisi, bahkan hp saja dia masih menggunakan hp jadul dan sudah butut.
Kenapa tidak ganti saja? Maka jawabnya dia tidak bisa karena dia ada tanggungan yaitu sekolah adiknya.
Dimas Nahlu Azka, nama yang sangat indah. Azka panggilannya yang sekarang bersekolah di bangku kelas tiga SMA dan sebentar lagi akan lulus.
Rayna ingin adiknya tidak seperti dirinya yang tidak bisa kuliah, dia ingin adik nya kuliah dan membanggakan ayah dan ibu nya, biarkan lah dia yang susah sekarang yang terpenting adiknya jangan, itu kah prinsip dia sekarang ini.
"Emang beliau itu seganteng apa sih, kok aku lihat karyawan karyawan lainnya juga sama heboh nya seperti kamu Jen?" tanya Rayna karena dia juga sedikit penasaran.
Bukan penasaran bagaimana bagaimana ya tapi lebih ke penasaran emang nya seganteng apa hingga semua orang heboh saat tahu kepulangan presdir nya.
.
.
Bersambung.....
Halo readers 👋👋👋
Author kembali dengan cerita mafia nihhh, yuk yang suka sama ceritanya jangan lewatkan keseruannya ya, caranya mudah banget tinggal favoritkan cerita ini ❤️, penilaiannya ⭐, vote, like, komen dan hadiahnya juga boleh banget loh...
...🥕🥕🥕...
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
"Emang beliau itu seganteng apa sih, kok aku lihat karyawan karyawan lainnya juga sama heboh nya seperti kamu Jen?" tanya Rayna karena dia juga sedikit penasaran.
.
"Kamu harus tahu Ray kalau tuan Agra tuh cowok yang paling ganteng yang aku pernah lihat." tegas Jena dengan serius sambil roti yang masih penuh di mulutnya.
"Tapi kata kamu juga menakutkan itu gimana sih." seru Rayna bingung dengan ucapan rekan nya itu.
"Eh udah pokonya ganteng deh tapi emang nyeremin tetapan nya sih." jawab Jena.
Mereka pun melanjutkan ngobrol-ngobrol santainya hingga waktu ternyata sudah malam, mereka pun kembali ke rumah masing-masing.
🥕🥕🥕
Di sisi lain di negara Amerika seroang pria tinggi, tampan nan gagah sedang bermain-main dengan tubuh mangsanya yang sudah tidak bernyawa lagi.
Agra Farrel Nalendra, seorang pria tampan kata orang, tinggi dan dan juga gagah berusia 28 tahun masih muda bukan, namun di balik ketampanan wajahnya tidak banyak yang tahu bahwa dia adalah seorang mafia.
Mafia paling kejam di dunia gelap, bahkan semua mafia-mafia yang ada di seluruh dunia takut akan kepemimpinan Agra.
Usia boleh masih muda, tapi ketajaman dan ketepatan saat membidik musuh jangan pernah di ragukan.
"Tuan." panggil Rio sang asisten sekaligus tangan kanannya di dunia bisnis.
"Ada apa?" sahut Agra merasa paling tidak suka jika dia sedang bersenang-senang ada yang mengganggu nya.
"Nyonya besar ingin berbicara dengan anda." ucap Rio dengan sopan.
Mau tak mau Agra pun meluangkan waktunya, karena jika tidak maka sang mama akan sangat menyusahkan nantinya.
"Kalian buang tubuh menjijikkan ini ke kandang Tiger, dia pasti suka dengan darah segar." ucap Agra tanpa rasa bersalah sama sekali.
"Baik tuan."
Kemudian Agra membersihkan tubuhnya dari darah yang terkena ke tubuh atletisnya itu.
^^^Agra: [Halo.]^^^
Mama Rebecca: [Kamu ya, mau buat mama mati tanpa melihat wajah anak mama!] teriak sang mama membuat Agra menjauhkan telepon tersebut dari telinganya karena telinga nya sangat berharga baginya.
^^^Agra: [Mama kenapa marah-marah sih?]^^^
Mama Rebecca: [Kamu masih tanya kenapa mama marah-marah! Agra kamu itu udah lama di sana, lebih baik pulang terus menikah. Mama sudah urus jadwal kencan kamu, jadi mama harap kamu segera pulang titik, oh ya mama juga dengar kalau lusa kamu sudah mimpin perusahaan di sini jakarta.]
^^^Agra: [Besok Agra pulang.] ucapnya singkat kemudian menutup telepon tersebut.^^^
"Rio bagiamana perusahaan?" tanya Agra dengan wajah super duper dingin dan sangat menakutkan.
"Perusahaan sekarang sudah stabil tuan, dan kami juga sudah menangkap dalang dari korupsi yang di lakukan di bagian keuangan." ucap Rio menjelaskan kondisi terkini perusahaan sang bos.
Nale's Grup memang baru-baru ini baru saja mengalami kerugian yang cukup parah dan itu semua karena manajer keuangan yang sudah Agra percaya dari dulu bahkan sebelum dia menggantikan sang papa korupsi hingga 2 miliar USD, bisa di bayangkan seberapa kerugian yang di alami oleh Nale's Grup.
Oleh sebab itu Agra berjanji akan membuat orang tersebut bertekuk lutut dan memohon ampun, dan lihat aja nyawanya akan Arga yang menentukan.
Angga saja dia sebagai malaikat pencabut nyawa untuk manajer keuangan tersebut.
"Rio bawa Tiger pulang ke jakarta, sepertinya dia akan kenyang beberapa bulan ini." ucap Agra dengan seringai kejam nya.
"Baik tuan." dan Rio pun menuruti permintaan tuan nya itu.
Keesokan harinya, Agra dan Rio sudah berada di bandara untuk menuju ke Jakarta tempat kelahiran nya.
Dia sudah meninggalkan tanah kelahirannya selama satu tahun, itu semua karena masalah yang terjadi di Amerika dan beberapa negara lainnya sehingga dia selama satu tahun harus terbang ke sana ke sini demi bisnis gelapnya.
Selama setahun ini banyak sekali tikus-tikus kecil yang membuat Agra harus membinasakan mereka, selain di jakarta, bisnis gelap Agra memang berada di beberapa negara salah satu nya Amerika, bahkan dia memiliki mansion sendiri di sana.
Memerlukan waktu cukup panjang untuk menuju ke jakarta, hingga tak lama mereka pun sampai.
"Tuan kita kemana?" tanya Rio.
"Langsung ke mansion utama." jawab Agra dengan singkatnya.
Tak lama mereka pun sampai, terlihat sebuah mansion besar nan megah berdiri tegak di depan nya.
Segera Agra masuk ke dalam, saat masuk dia di sambut oleh banyak maid yang bekerja di sana.
"Aaaa anak akuuu!" seru mama Rebecca melihat sang anak yang sudah lama tak pulang pulang.
"Ma, pa." sapa Agra duduk di sofa yang kosong.
"Milen mana?" tanya Agra.
Milen adalah adiknya, Agra adalah dua bersaudara dirinya dan milen, milik adik perempuan yang sangat Agra sayangi.
Dia menyembunyikan wajah sang adik karena itu sangat berbahaya, bisa jadi musuh-musuh nya akan menyasar sang adik maka dari itu sang adik sangat di jaga ketat oleh nya.
"Lagi ngerjain tugas sekolahnya kayaknya, kamu kan tahu sendiri sekarang dia kelas tiga SMA jadi sebentar lagi bakalan ujian." ucap mama Rebecca dan di angguki oleh Agra.
"Bagaimana dengan Rico?" tanya papa Marcel.
"Aku bakalan membuat dia tidak bisa berkutik hingga dia sendiri yang ingin aku mencabut nyawanya pa." ucap Agra tanpa takut.
Sedangkan mama Rebecca yang mendengar perbincangan para lelaki pun merasa kasihan dengan orang-orang yang bermasalah dengan suami dan anaknya, karena beliau tahu sebagaimana buruk dan kejamnya jika papa dan anak ibu sedang marah seperti ini.
"Papa setuju, papa ikut apa tindakan kamu. Dia sudah buat perusahaan yang sudah payah kakek kamu dirikan harus mengalami kerugian yang sangat besar." ucap papa Marcel dan Agra hanya bisa mengangguk kan kepalanya saja.
"Dari pada kalian bahas yang menyeramkan kayak gitu, mending sekarang kita makan malam, ini sudah waktunya loh." ucap mama Rebecca.
Mereka pun menurut saja dan duduk di meja makan, tak lama terdengar suara teriakan yang sangat menggelegar di seluruh ruangan.
"Kak agraaaaaa!" teriak seorang gadis kecil yang sangat Agra sayangi itu.
"Sayang kamu jangan teriak-teriak dong." tutur mama Rebecca namun tak di gubris milen, dia memilih untuk memeluk sang kakak yang sudah sangat dia rindukan.
"Kakak kapan datang?" tanya gadis itu.
"Baru kok."
Mereka pun melanjutkan kegiatan nya, karena besok adalah hari pertama kembali bekerja Agra akan menunjukkan dengan siapa mereka bekerja, tidak akan terjadi lagi hal yang sangat tidak etis seperti ini.
"Rico tua bangka, kau lihat saja ajal mu sudah dekat karena malaikat mautmu sudah tiba." seru Agra saat dia berada di kamarnya, kamar yang terlihat menyeramkan dengan cat warna hitam dan abu-abu yang kentara dan juga ornamen-ornamen yang sangat membuat siapapun masuk merasa takut.
.
.
Bersambung.....
🥕🥕🥕
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...
Keesokan harinya, kantor terlihat heboh karena kedatangan presdir mereka, semua orang sudah bersiap untuk menyambut kedatangan begitu pun dengan para cleaning service yang berjejer di barisan paling belakang, jadi bisa di pastikan mereka tidak akan terlihat nantinya.
"Nih ya sama aja gak sih, sama-sama gak kelihatan kenapa juga ikut baris." ucap Rayna ngedumel.
"Bisa diem gak, berisik banget sih kamu Ray." seru bu Dewi membuat Rayna seketika diam.
Sedangkan Agra yang baru saja tiba, berjalan dengan gagah nya membuat semua karyawan apa lagi karyawan wanita melihat kagum sekaligus mendambakan sosok pria seperti di depannya itu.
'Tampan.' gumam Rayna melihat sekilas wajah presdir nya itu yang hanya sekelibatan saja karena dia tak terlalu jelas melihatnya, maklum mereka berada di barisan terbelakang.
Setelah kepergian presdir nya, semua orang kembali ke aktivitas nya masing-masing.
"Gila cakep banget kan Ray," seru Jena yang heboh sendiri.
"Udah gak usah bertingkah lebih baik sekarang kita bekerja lagi, inget kita cuma office girl yang gak mungkin di lirik sama sekali." ucap Rayna membuat Jena yang awalnya semangat sekali menjadi diam seketika.
"Rayna," panggil bu dewi.
"Iya bu ada apa?" tanya Rayna dengan sopan.
"Sekarang kamu ke lantai 35..." ucap bu Dewi bahkan belum selesai namun sudah di potong oleh Rayna saking kagetnya.
"KENAPA BU!" serunya takut.
"Aduh saya belum selesai ngomong tuh didengerin," ucap bu Dewi serasa mau copot telinganya.
"Astaga maaf bu." ucap Rayna merasa bersalah.
Rayna seperti itu karena terkejut, karena yang dia tahun lantai 35 adalah lantai di mana ruangan presdir berada.
"Maaf kalau boleh tahu kenapa ya bu?" tanya Rayna dengan sopan.
"Oh tadi pak Rio bilang kalau beliau tidak sengaja numpah-in minuman jadi di suruh ke sana, kan kebetulan kamu yang ibu lihat jadi ya udah sana." ucap bu Dewi kemudian pergi begitu saja.
Memang banyak yang kagum dengan tuan Agra tapi jika berurusan suatu hal mereka rasanya juga takut, lebih baik tidak berurusan saja.
Mau tidak mau akhirnya Rayna pun menuju ke lantai 35, baru sampai dia langsung menuju ke meja sekertaris di mana di sana ada dua meja, pertama meja pak Rio sekertaris sekaligus asisten sedangkan satu nya lagi meja bu Nesha sekertaris tuan Agra.
"Permisi pak, saya cleaning service yang di suruh bu Dewi ke sini." ucap Rayna dengan takut.
"Oh iya, kamu masuk aja tadi ada tumpahan di dekat sofa tuan Agra." ucap Rio membuat Rayna mematung.
Bagaimana bisa dia masuk ke sana sendiri, dia juga merasa takut dengan hawa yang di bawa oleh presdir nya itu.
"Kenapa diam, udah buruan masuk." tegas pak Rio akhirnya mau tidak mau Rayna pun masuk dengan gugup.
"Permisi tuan, saya cleaning service yang di suruh untuk membersihkan tumpahan." ucap Rayna yang baru masuk.
Sedangkan Agra sama sekali tidak bergeming, dia masih fokus dengan tumpukan berkas yang dia kerjakan.
Rayna terpesona sedikit, bagaimana tidak sesosok pria tampan berada di depannya dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya membuat siapapun pasti langsung terpanah sama seperti Rayna sekarang ini.
"Bersihkan itu dan segera pergi." tegas Agra tanpa melihat siapa orang yang masuk ke dalam ruangannya.
Rayna yang seperti tertangkap basah pun langsung membersihkan tumpahan tersebut dengan cepat dan segera pergi dari sana.
Sampai di pantry Jena yang mendengar kalau Rayan baru saja dari ruangan presdir pun langsung kepo.
"Ray kamu habis dari ruangan tuan Agra, wah gimana bagus gak sih aku belum pernah bersih-bersih di sana?" tanya Jena penasaran.
"Aku mah belum sempat melihat ruangannya Jen, orang baru masuk udah di suruh cepetan setelah itu langsung pergi." ucap Rayna.
"Yah gak tahu dong kamu gimana ruangannya berarti." tutur Jena merasa sedih.
"Maaf ya," balas Rayna merasa tidak enak juga.
Setelah itu mereka pun kembali bekerja karena masih banyak yang harus mereka kerjakan.
Pulang bekerja Rayna mampir ke toko kue untuk membelikan kue untuk sang adik karena tadi Azka mengatakan ingin makan kue.
kebetulan hari ini dia gajian jadi Rayna sangat senang bisa membeli kan makanan untuk sang adik kesayangannya.
"Dudududuudddduuuu," senandung Rayna sambil membawa kantong kue yang di pesan oleh sang adik.
Niat hati dia ingin berjalan jalan sambil menuju ke rumahnya, tiba-tiba dia mendengarkan suara suara aneh yang mengusik telinganya.
Entah dengan keberanian dari mana, Rayna pun mendekat ke sumber suara yang cukup berisik itu, mungkin karena dia lewat di tempat yang sekarang dia lewati membuat Rayna sedikit ketakutan.
'Kenapa juga aku lewat sini sih.' gerutunya dalam hati tapi dia tetap melangkahkan kakinya menuju sumber suara.
Aneh memang sudah tahu takut ya jangan di dekati ini malah di dekati tanpa takut nanti kedepannya.
Saat dia sudah berada di ujung, berapa terkejutnya dia melihat sesuatu yang mengerikan, dia bersembunyi dan menutup mulutnya dengan tangan agar tidak menimbulkan suara.
Dia samar-samar tidak tahu siapa yang berada di sana, namun aura yang sangat menyeramkan sangat kentara di sana.
DOR
suara tembakan membuat terkejut di tempat persembunyian nya.
🥕🥕🥕
Di sisi lain, Agra setelah pulang kantor dia memilih ke mansion pribadinya di mana ada penjara bawah tanah yang dia gunakan untuk menangkap mangsanya.
Malam hari yang seharusnya udah tidur, namun tidak bagi Agra karena dia memilih untuk menuju ke markas kebanggaan nya.
"Bagaimana?" tanya nya yang baru saja sampai di sana kepada David tangan kanannya di dunia mafia.
"Dia melarikan diri tuan," jawab David dengan takut.
Agra yang mendengar hal itu pun mencoba tenang, dia akan melampiaskan nya nanti kepada Rico.
"Berani-beraninya dia kabur, dia memang ingin segera menjemput ajalnya." gumam Agra.
"Semuanya lacak keberadaan pria tua bangka itu!" perintah Agra dan di angguki oleh semuanya.
Di sisi lain, anak buah dari Agra sudah berpencar mencari keberadaan pria tua bangka tidak tahu diri itu, yang hidupnya tinggal satu detik lagi saja kebanyakan tingkah.
"Jangan mendekat!" pekik Rico yang sudah tidak ada jalan untuk kabur lagi karena dia malah jalan ke arah tembok besar.
"Tunggu kau sampai tuan Agra datang." ucap salah satu anak buah Agra yang bertubuh gagah, besar tinggi dengan tato yang menutupi lengan kanan dan dirinya.
"Tolong jangan bunuh aku, aku akan mengganti semuanya." ucap Rico dengan takutnya.
"Ck kau mau ganti uang ku dengan apa keparat?!" teriak Agra yang baru sampai.
.
.
Bersambung.....
...🥕🥕🥕...
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!