Shadow Of Revenge
Prolog
Di tengah hiruk-pikuk kota besar yang gemerlap, di antara gedung pencakar langit yang menyentuh awan, terdapat bayangan-bayangan gelap yang melingkupi kehidupan masyarakat elit.
Dalam lapisan kehidupan yang dipenuhi dengan kekayaan dan keindahan, tersimpanlah sebuah cerita kelam yang terpintal dalam benang-benang waktu.
Nama Isabella telah dikenang sebagai simbol tragedi dalam kisahnya yang pahit.
Di kehidupan sebelumnya, dia adalah wanita yang tulus mencintai, namun hidupnya berakhir tragis pada hari ulang tahunnya yang berdarah.
Pembunuhan itu tidak hanya mengambil nyawanya, tapi juga mengubur segala impian dan kebahagiaannya.
Namun, takdir berkata lain. Alam semesta memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua pada Isabella.
Melalui proses reinkarnasi, ia pun kembali ke dunia ini dalam wujud seorang wanita cantik yang dikelilingi kemewahan.
Meski dihiasi dengan keindahan fisik yang memukau, hidup barunya ternyata tak seindah wajahnya yang memesona.
Dalam pencarian kenangan masa lalu yang semakin terangkat, Isabella bertemu seorang pria misterius bernama Alexander.
Dengan matanya yang menyimpan rahasia dan hatinya yang tersembunyi dalam bayangan, Alexander menawarkan bantuan untuk menuntaskan dendamnya.
Ep 1 : Bayangan Masa Lalu
Langit senja memerah di balik jendela kaca apartemen mewah Isabella. Cahaya kota yang gemerlap memantul di permukaan lampu gantung kristal, menciptakan aura kemewahan. Namun, dalam ruangan itu, Isabella duduk di sofa berlapis sutera dengan tatapan hampa, rambut cokelatnya yang indah menutupi sebagian wajahnya yang berpikir.
Sejenak, dia terlempar kembali ke masa lalu, ke hari ulang tahunnya yang penuh kebahagiaan. Suasana pesta, canda tawa, dan senyum hangat para tamu masih terasa begitu nyata dalam ingatannya. Tapi bayangan masa lalu tak lama kemudian menjadi gelap dan menyakitkan.
Isabella Vanderbilt
(berbisik pada dirinya sendiri) Kenapa kau membunuhku, Damien? Kenapa?
Isabella menggenggam erat ujung gaun sutra putihnya, mencoba menenangkan diri. Ponsel mewahnya berdering di meja kaca berlapis. Dia menatap layar, melihat nama yang muncul: Alexander.
Alexander Sinclair
(lewat telepon) Isabella, waktunya tiba untuk mengungkap kebenaran.
Isabella menelan ludah, mendengar kepastian dalam suara Alexander yang misterius.
Isabella Vanderbilt
Ya, saatnya. (gumamnya pada dirinya sendiri)
Isabella lalu mengangkat telepon
Isabella Vanderbilt
Apa yang harus kita lakukan?
Alexander Sinclair
Pertama, kita perlu membongkar setiap lapisan misteri di balik kematianmu. Aku tahu ini sulit, tapi bersamaku, kita bisa menjelajahi bayangan masa lalu.
Isabella mengangguk, meskipun tak ada yang melihat
Isabella Vanderbilt
Aku siap.
Pertemuan mereka tidak terhindarkan. Alexander tahu lebih banyak tentang Isabella Vanderbilt daripada yang Isabella kira. Dia memberi tahu tentang pertemuan mereka di kehidupan sebelumnya, di tengah bunga-bunga musim semi yang menari di bawah matahari terbenam.
Alexander Sinclair
Kita akan membalaskan dendammu, Isabella. Bersama-sama.
Seiring telepon ditutup, Isabella merasa adrenalin mengalir dalam darahnya. Langit kota berubah menjadi gradasi warna oranye yang dalam, mencerminkan keputusasaan yang tersembunyi di dalam dirinya.
Pintu terbuka lebar di depannya, membuka lembaran baru dalam takdirnya yang dipenuhi dengan ketidakpastian dan kebenaran yang mungkin mengoyak hatinya.
Ep 2 : Rencana Misterius
Langit malam terbentang di atas kota, gemerlap bintang-bintang yang berserak di antara awan putih. Isabella dan Alexander duduk di sebuah kafe yang tenang, dikelilingi oleh aroma kopi yang menyegarkan.
Isabella Vanderbilt
(meremas gelas kopi) Jadi, bagaimana kita akan memulai?
Alexander Sinclair
(menatapnya dengan serius) Kita perlu mengumpulkan bukti, Isabella. Temui orang-orang dari masa lalu kita, gali kenangan-kenangan yang terkubur.
Isabella mengangguk, menelan ketegangan yang terasa semakin menguat. Bersama-sama, mereka merencanakan setiap langkah untuk mengeksplorasi lapisan gelap kisah Isabella yang terpendam.
Di kediaman keluarga Isabella, ia memasuki koridor yang dulu dipenuhi tawa dan canda. Di ruang keluarga, dia bertemu dengan pengurus rumah yang pernah melayani Isabella.
Isabella Vanderbilt
(dengan hati-hati) Saya dulu adalah Isabella. Bisakah Anda memberi tahu saya lebih banyak tentang dia?
Pengurus Rumah
(tersentak) Isabella? Tapi, dia... dia...
Alexander Sinclair
(menyela) Kami tahu dia meninggal. Kami mencari kebenaran.
Bertahap, pengurus rumah membagikan cerita-cerita yang terpendam. Tentang ketidakbahagiaan pernikahan Isabella dan Gabriel, tentang kehidupan yang diliputi rahasia dan pengkhianatan.
Keesokan harinya, Isabella dan Alexander menyusuri koridor perkantoran tempat Damien bekerja. Mereka mengamati setiap gerak langkah, mencari tanda-tanda kecurigaan. Pada saat makan siang, mereka bersembunyi di antara pepohonan yang rindang, melihat pertemuan Damien dengan seorang wanita misterius.
Alexander Sinclair
(bisik-bisik) Itu dia, Isabella. Wanita yang mungkin terlibat dalam kematianmu.
Isabella Vanderbilt
(menggertakkan gigi) Kita harus mencarinya.
Dialog dan petualangan mereka membentuk serangkaian rencana yang rumit. Mereka menelusuri jejak kebenaran, memecahkan teka-teki yang semakin mengungkapkan kebusukan di balik fasad kehidupan yang sempurna.
Malam itu, di apartemen Isabella, mereka memetakan rencana balas dendam mereka. Sebuah peta di atas meja, penuh dengan titik-titik yang mewakili misteri yang belum terpecahkan.
Alexander Sinclair
(menatap peta) Kita akan menyingkap semua rahasia ini, Isabella. Bersama-sama.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
