NovelToon NovelToon

My Lovely Minhyun

Blurb My Lovely Minhyun

Sesekali kamu harus tau. Kalau, masa-masa SMA adalah masa-masa yang tidak dapat terulang kembali. Jika ada orang yang berasumsi bahwa masa SMA tida seru. Berarti kamu salah masuk sekolah, atau belum mendapatkan orang yang membuatmu nyaman.

Ciri-ciri seorang Minhyun:

Nggak pintar, bukan berarti dia bodoh.

Suka memberi hadiah kecil, walaupun buatannya sendiri selalu hadiahnya mengandung makna walau tidak hal-hal yang mewah.

Aneh dan gila itu... gimana ya..?

4.Menyukai kue beras pedas atau sebutannya toppokki, sering beli banyak banget.

5.Suka dengan musim gugur, katanya bisa menambah kesan romantis.

6.Mungkin, sedikit, agak, nggak akan pernah cool atau keren pas di depan Anggi.

7.Menyukai segalanya yang indah di dunia ini termasuk Anggi.

Suka bercanda. Tapi, perasaannya pada Anggi tidak di buat se-bercanda itu.

Suka segalanya tentang Anggi, Jatuh cinta pada ANGGI

Ada 2 hal yang Anggi suka dan tidak di dunia ini:

Suka dengan bibimbab, korean chikin.

Menyukai pergi ke sungai Han dan berharap waktu bisa berhenti saat melihat pemandangannya.

Bertemu dengan Minhyun 

Kehilangan orang yang dia sukai

Jangan mencintai seseorang sampai begitu cintanya. Karena, engkau tak pernah tahu, entah kapan perasaan cinta itu akan berubah menjadi benci.

Jangan pula membenci seseorang sampai begitu bencinya. Karena, engkau juga tak akan pernah tahu, entah kapan perasaan benci itu telah berubah menjadi cinta.

Sama seperti cinta dan benci. Jangan bermain-main dengan perasaan bila tak pandai mengontrolnya. Itu hanya akan bikin hatimu terluka.

Kalau sekarang kamu benci setengah mati. Besok kamu bisa cinta setengah mati.

Sebuah kata yang selalu teringat-ingat dalam benak Minhyun yang telah diucapkan Anggi adalah:

"Aku akan, berbagi semua perasaan dengan mu. Mulai dari kesedihan, keceriaan, kebahagiaan, dan kesengsaraan, segalanya. Karena itu, jangan bersembunyi saat kau menderita dan pastikan kau berbagi dengan ku. Jika kau tidak mengandalkan ku, aku akan merasa kesepian. Saat menderita ayo kita menderita bersama. Itu seratus lebih baik daripada kesepian sendirian."

Sebuah kata yang selalu terbayang di benak Anggi yang telah di ucapkan oleh Minhyun adalah

"Mana ada hal yang abadi? Semua hal di dunia ini hanya sementara dan hidup terus mengalir bagaikan air."

Rasanya... Ini begitu bodoh untukku, akan tetapi.. ini sangat lucu..

Sering kali diriku kesal tanpa sebab setelah membaca serangkaian kata-kata manis darimu.. -Anggi-

_____________________________________________

My Lovely Minhyun

Jika tidak lahir di Korea, mungkin aku tidak akan mengetahui keindahannya, dan juga, bertemu dengan sosok lelaki sepertimu.

Akan ku tuliskan sebuah kisah yang akan menceritakan tentang dua anak remaja yang sedang mencari tujuan demi orang yang dicintai.

Kisah yang menceritakan tentang keindahan negara Korea, budaya, masa-masa sekolah, permasalah, sisi gelap. Yang mengandung sebuah kisah tentang benci dan cinta, datang dan pergi, tawa dan tangis, hidup dan juga mati.

Kisah yang mengajarkanku tentang arti dari persahabatan, kasih sayang, keluarga, dan juga patah hati.

Mana itu lawan dan juga kawan. Mana itu yang tulus dan sekedar modus.

Banyak sekali yang menurut kita menyenangkan. Tapi, pada dasarnya tidak sama sekali.

Hai Minhyun, ini Anggi. Terimakasih telah membuat hari-hariku di Korea menjadi indah.Entah jika aku tidak bertemu dengan mu.. Apa kah aku dapat sebahagia ini di dalam hidupku?

_____________________________________________

Seochogu, Seoul

[Selamat membaca ya]

*

*

My Lovely Minhyun

Jika cinta itu indah.. Mengapa banyak orang yang terluka karenanya?

Akan tetapi, lebih baik mencintai dan terluka daripada tidak pernah mencintai sama sekali

*

*

Seochogu, Seoul, Senin, 11 Desember 2023

Memiliki rumah yang jaraknya agak jauh dari sekolah, mengharuskan Anggi setiap harinya naik bosu/ bus umum, "Aaa...Sial.. Bis nya udah jalan duluan kah???" Anggi berlari dengan cepat sambil menenteng tasnya. Ia berlari tunggang langgang. Kearah halte bus.

Ini cerita Anggi, sang perempuan yang sejak kecil tinggal di Korea, campuran Indonesia Korea, tidak perlu dikasih tahu lebih lanjut detailnya. Kalian sudah dapat membayangkan sendiri kan? Bagaimana wajahnya.

 

"Huh...Huh.." tangan Anggi berpegangan pada gagang bus yang menggantung sambil ngos-ngosan kecapekan. Untung saja dia tidak ketinggalan bus hari ini. Apalagi, kondisinya sekarang jauh dari kata nyaman. Karena, bus itu penuh, penumpang berdesak-desakan dan rata-rata semuanya adalah anak sekolah Sekolah Menengah Umum Seocho.

Para siswa-siswi mengenakan kemeja putih panjang, rompi sekolah berwarna hitam kebiruan, memakai dasi panjang hitam kebiruan berlogo sekolah Seocho.

Sesekali Anggi melihat kearah jamnya, waktu menunjukkan pukul 07.00 tersisa 30 menit lagi untuk masuk sekolah.

"Aku akan ketemu dia enggak ya??" batin Anggi sambil memejamkan matanya membayangkan kejadian apa yang akan terjadi jika dia bertemu dengan seseorang yang dia inginkannya.

__________________

Anggi berjalan ke lorong sekolah menuju ke kelasnya, langkahnya menyusuri lorong sekolah, posisi kelasnya cukup jauh berada di lantai 3 sesuai dengan kelasnya, 3-2.

Sama seperti sekolah di Indonesia pada umumnya, seperti kelas 3A atau B, C, D, IPA1, IPA2, dan lain-lainnya. Di korea menggunakan sistem angka untuk menentukan kelasnya.

Anggi masuk ke dalam kelas, dan duduk di tempat duduknya yang ada di tengah baris ke tiga, "Fyuh...Sungguh melelahkan " Anggi menyandarkan punggungnya di kursi miliknya.

"Halo Anggi..!!" kata teman sebangku Anggi namanya Seunghee, gadis yang selalu ramah pada semua orang. Sahabat anggi sejak sekolah tahun pertama (Kelas 1 SMU)

" Ya...Hai.." Anggi kemudian tersenyum kearah Seunghee menjawab salamnya, Anggi kemudian melirik kearah Seunghee yang tengah menulis pada secarik kertas serta ada amplop juga di atas mejanya.

"Hei.. Kamu punya gebetan?"

"뭐?! (Mwo \= Apa) Aku ga punya lahh Anggii.." Seunghee kemudian menyembunyikan kertas beserta amplopnya ke laci meja.

"Aku tauu kok.. Kamu pasti punya ya.. Siapa??"

" Sudah ku bilang gaada..!"

"Oke oke, 알겠어 (Algesso \= Aku ngerti)"

Pintu kemudian terbuka dan terdapat Minji yang tengah berdiri di ambang pintu dengan wajah cemberut. Pria itu kemudian berlari menghampiri Anggi dan Seunghee.

" Heh Minji.. 왜 그러? ( wae geuro \= Ada apa ) apa ibumu tidak memberimu uang jajan lagi? " Seunghee bertanya.

"Kayaknya sih, iya.. Lihat wajahnya aja udah bau-bau minta di traktir.. " Sambung Anggi mencibir

"HAHAHA...Kok.tau sih, Anggi..Gak asik ah.." Minji tersenyum memperlihatkan giginya yang tertata rapi.

"Oke deh.. Aku yang traktir, ya? Nanti sepulang sekolah. Kita ke toko favorit kita. "

"SETUJUUU!!!! " Seru Minji senang.

Seunghee hanya menatap aneh pada kedua temannya, "Ais.. kenapa aku harus punya temen kayak gini??? " Gumam Seunghee.

"Hah??? " Minji dan Anggi langsung memelototi Seunghee. Cewek itu langsung berkeringat dingin. Sungguh, teman-temannya ini minta di bunuh tapi masih sayang.

Kriiing..

Bel berbunyi menandakan kelas sudah dimulai, segera semua murid masuk ke dalam kelasnya masing- masing bersiap mengikuti pembelajaran hari ini.

Guru atau Ssaem kemudian masuk, membawa buku pelajaran matematika, "Baiklah anak-anak sebelum kita mulai pembelajarannya.. Bapak akan memberi tahu bahwa ada murid baru, saya mohon pasti agar kalian semua berteman baik dengannya, ya?"

"Iya.. Ssaem!!"

"Baiklah.. Masuklah.."

Perempuan berambut hitam legam panjang masuk kedalam ruangan, sambil membawa jaket yang ia gantungkan di pergelangan tangannya, ia mengibaskan rambutnya. Ia kemudian berhenti melangkahkan kakinyasaat berada di samping Ssaem.

"Cepat.. 자기 소개 ( Jagi sogae \= Perkenalan diri )"

"Dia sangat cantik ya kan.. Anggi? Pasti dia jadi incaran anak-anak di sekolah.."

"Mungkin kau ada benarnya.."

"Halo semua, perkenalkan nama saya Kang Soojin. Mohon bantuannya.." Soojin membungkukkan badannya sebagai rasa hormat ke teman-temannya, dan membungkukkan sekali lagi saat menghadap ke gurunya.

"Baik.. Kamu duduk di sebelah sana.." ssaem menunjuk kearah dua meja kursi kosong disamping Anggi.

Soojin kemudian berjalan dan duduk sesuai dengan perintah Ssaem.

"Halo Soojin.. Aku Anggii, semoga kita bisa menjadi teman ya..?" Anggi mengulurkan tangannya ingin berjabat tangan.

"Aa.. Aku Soojin.. " Soojin membalas jabatan tangan Anggi. emudian mereka berdua mengakhiri sesi berjabat tangan tersebut dan fokus kembali ke pelajaran.

Pembelajaran kemudian dimulai seperti biasanya tanpa ada kendala tapi.. Tiba-tiba ada saja anak yang telat langsung masuk tanpa memberi salam ke gurunya.

"Hei!! Kang Minhyun!! APA KAU PUNYA SOPAN SANTUN!!! " sergah sang ssaem membuat seluruh seisi kelas terkejut. Minhyun hanya diam berdiri dan membalik menghadap ke pria yang tengah mengajar itu.

"Ya?"

Anggi menatap heran pada ria yang bernama Minhyun itu. Wajahnya tampak asing baginya, Anggi baru memulai sekolahnya seminggu lalu dikarenakan dia pergi ke Indonesia karena ada urusan dengan keluarganya. Seminggu kemarin dia tidak pernah bertemu pria itu.

"Itu siapa?" tanya Anggi sambil menyenggol bahu Seunghee.

"Aa.. Kang Minhyun dia jarang sekali masuk. Para guru sudah lelah menghadapinya, ga usah terlalu dipikirkan, " Seunghee kemudian melanjutkan menulis materi yang telah dituliskan di papan.

"Aaa gitu ya.."

"Sekarang...!! Kamu menunduk di depan kelas sambil jewer sendiri kedua telingamu!!"

Minhyun melempar tasnya ke tempat duduknya dan langsung melengos keluar kelas. Ia menuruti perkataan gurunya itu yang suaranya bisa saja memecahkan jendela.

Minhyun berdiri diatas lutut, sambil kedua tangannya menjewer kedua daun telinganya. Hal ini adalah hukuman bagi yang ramai sendiri di kelas dan terlambat tergantung. Bisa saja yang terlambat dikenakan hukuman yang lain.

Dan, biasanya jika ada razia dan ditemukan peserta didik membawa barang-barang aneh. Mereka di suruh melakukan seperti itu berdiri di atas lutut di lorong depan kelas sambil mengangkat barang bawaan mereka.

Kringg..

Bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah dimulai, sontak Anggi berlari keluar. Saat akan membuka pintu, dia tidak sengaja menabrak Minhyun yang tengah akan masuk ke kelas.

"Aghh.." Anggi terjatuh kelantai, "HEII KALAU JALAN ITU LIAT-LIAT DONG!!!" ketus Anggi.

"Ga kebalik?"

"HEI!! Kamu dulu ya yang menabrak!!" sanggah Anggi. Ia mendongak keatas menatap wajah Minyhun.

"Iya kah??" Minhyun menunduk menatap kearah Anggi.

Pandangan mereka berdua kemudian bertemu. Anggi menelan banyak air liur, Seunghee kemudian datang dan mencoba mencairkan suasana.

"Hei.. Mendingan udah ya... Ayoo Minhyun masuk dulu... Dan Anggi.. ayo keluar deh.." kata Seunghee sambil menarik Minhyun masuk ke dalam dan menarik Anggi akan berdiri dan mendorong nya pelan keluar.

Anggi dan Seunghee kemudian berjalan menjauh ruang kelas, "Udah Anggi.. Ini pasti perama kalinya kamu ketemu dia.. Emang sih, ngeselin juga kan kalau dilihat?"

Anggi hanya menganggukkan kepalanya, ia kemudian melihat kearah jam tangannya,"Aaa aku terlambat.. Aku pergi dulu Seunghee-yaa!!!" Anggi yang terkejut langsung berlari tunggang langgang menuju kearah gymnasium. Entah apa yang dilakukannya, Seunghee tidak ingin mencampuri urusannya.

-Bersambung-

Kalian Enjoy enggak sejauh ini sama ceritanya?

Jepit rambut bunga

[Hai... Enjoy ya ]

*

*

My Lovely Minhyun

Tempat yang sunyi, kau buat seolah berbunyi dan sunyi sepi seketika berubah menjadi menari-nari

*

*

Melihat seseorang yang kita suka memanglah membuat jantung kita berdetak jauh lebih cepat, menimbulkan kupu-kupu berterbangan di dalam perut, pupil mata kita terangsang hebat hingga membesar 10 kali lipat.

Anggi tengah menonton pria yang tengah berenang lalu-lalang di kolam renang gymnasium sekolah. Sesekali ia menghela napas karena begitu nyaman sekali suasananya saat menatap pria itu.

Byurr  / Pria itu menuju ke permukaan, sudah lelah dengan kegiatan berenangnya, ia melihat kearah Anggi, senyum manis nya dapat membuat jantung Anggi berhenti seketika.

"Ada apa?" katanya singkat lalu melangkah mendekat pada Anggi.

"Tidak apa-apa.. Hanya saja, pikiran ku sedang kacau. Jadi, aku pergi kesini....."

Ctak// Joohyuk langsung menjitak kepala Anggi, membuat sang empu berteriak kesakitan, "Aaaaaaaa JANGAN GITUU?!?!?" pekiknya sambil memegangi kepala bekas jitakan Joohyuk.

"귀엽네 (Gwiyeomne \= Lucunya )" Joohyuk nyengir setelah mengatakan itu.

Anggi kemudian melipat tangannya di depan dada, sambil memajukan bibirnya sok ngambek.

"야.. 삐지지마 (Ya.. pijijima \= Hei jangan ngambek) " kata Joohyuk sambil mengusak rambut Anggi. 

"야!! 죽을래??!! ( ya juguellae\= Hei mau mati?!) " Anggi langsung beranjak dari tempat duduk nya dengan tangan mengepal sok-sokan mau memukul Joohyuk.

"Oke.. Oke, 그만해 .. ( Geumanhae\= berhenti)" Joohyuk berlagak minta ampun.

"Aku mau ganti baju dulu.. Tunggu sebentar ya, " Joohyuk kemudian berjalan menuju ke ruang ganti.

Masak dia ga ganti dulu?? Dia lagi ga pake baju dan cuman pakai celana pendek, apalagi kelihatan tuh roti yang nempel diperutnya. Anggi gagal fokus nih..

"Aku tadi ngelihatin apa ya.." muncul semburan berwarna merah pada kedua pipi Anggi, ia kemudian senyum-senyum layaknya orang aneh.

***

"밥 먹을래? ( Bab meogeulle \= Mau makan ?)" celetuk Anggi, dia berjalan di samping Joohyuk, entah kemana arah mereka melangkah.

"Baik, ayo.." 

"가즈아!!! (Gajeua \= Gass/ ayo ) " Anggi kemudian berjalan melompat ke depan memimpin arah ke kantin sekolah.

Joohyuk hanya tersenyum mendapati tingkah laku Anggi, kekanak-kanakan sekali, "Hei.. Tunggu aku, Anggi-ya.."

Mereka kemudian duduk di kursi kantin dengan nampan makanan di atas meja, "Wah.. hari ini makanannya ada kimchi sama sup tahu..!!" Anggi bersemangat sekali saat melihat menu makanan tersebut.

"Ayo makan.."

"EUM...!!!"

Anggi langsung memasukkan sesendok besar nasi ke mulutnya, ia kemudian menggunakan sumpit untuk memasukkan laut kedalam mulutnya yang telah penuh oleh makanan.

GLEK.. // "AHHHH!!! 개 맛 ( Gae mat \= Enak banget anjing )

"Pelan-pelan kalau makan. Nanti tersedak loh.."

"Iyaa.. Iya.."

"Apa kau tau ini Joohyuk..?"

"Haa??"

Joohyuk mulai memasang wajah kepo, menunggu Anggi melontarkan kata-katanya.

"Lupakan saja lah... Lagi pula itu tidak penting.."

"AAA.. oke."

Dari kejauhan terdapat Minhyun yang tengah bersandar di dinding bersama segerombolan teman-temannya. Di Sana juga ada perempuan, dan mereka semua adalah anak-anak yang bisa dibilang cukup nakal dan mendapat peringkat paling bawah.

"Apa alian tahu tentang Anggi?" celetuk Minhyun mengubah topik pembicaraan mereka.

"Anggi? "

"Dia anak baik, perempuan Indonesia tinggal disini. Melihat wajahnya saja membuatku iri, apalagi dia sekarang sibuk menggoda Joohyuk, " kata Eunhoo sambil memasang ekspresi judesnya.

Menggoda disini maksudnya mendekati atau pdkt.

"Joohyuk?!? Bocah ingusan itu? "

"Minhyun, udah deh ngapain kita ngebahas hal yang tidak penting??" celetuk Haesung, sahabat karibnya Minhyun yang sama-sama nakalnya juga.

Haeseung kemudian menepuk bahu Minhyun, "Ayo main ke warnet sepulang sekolah. Aku yang traktir.."

"Aku ada janji dengan seseorang. Mungkin, lain kali saja, ya?"

"Waaa.. Apa kamu bakal ketemu cewek?? Siapa? Kau punya gebetan?!" 

"Haeseung-a.. Ini hal yang ku pengen seumur hidupku.. Jadi, ga usah kepo, ya?"

"A.. Jinjja.."

***

Waktu terus berjalan hingga waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, waktunya para murid untuk pulang ke rumah mereka.

"Hei.. Anggi, apa kamu sibuk malam ini..? " tanya Seunghee sambil merapikan bukunya dan dimasukkan ke dalam tas ranselnya.

"Aku chat ibuku terlebih dahulu ya.."

"Okeyy.. Aku ajak Minji ya.." 

Anggi hanya mengangguk, ia kemudian mengambil tasnya dan pergi keluar kelas. Ia mengirimi pesan pada ibunya, meminta izin untuk bermain sebentar bersama temennya.

Anggi: Ibu.. Aku izin bermain bersama Seunghee dan Minji

Anggi: Ibu, aku pakai uang kartu kreditnya ya.

Ibu: Jangan lama-lama ya. Jangan pulang terlalu larut, dan jangan juga mencoba hal-hal yang aneh!!

Anggi: Iya bu..

Wajahnya kemudian mengkerut, ada hawa yang tidak enak disekitarnya. Ia kemudian memindahkan fokus pandangannya dari ponsel ke depan.

"WAAAAA!!!" Anggi terkejut hingga meloncat untung saja ponsel nya tidak jatuh. Dadanya kembang kempis karena terkejut.

Terdapat Minhyun berada tepat didepannya, "Masih belum pulang?"

Anggi hanya mengangguk mengiyakan perkataan Minhyun.

Dengan wajah datarnya, Minhyun mengulurkan tangan yang menggenggamnya kemudian dibuka perlahan, terdapat 6 jepit rambut kecil beraneka warna berbentuk bunga.

"Buat mu.. Aku memungutnya di jalan tadi.."

Anggi kemudian perlahan menggerakkan tangannya mengambil barang pemberian Minhyun, "Seperti baru dibeli..?"

"Iya kah? aku tidak tahu. Tadi, aku melihatnya berserakan di sana, " Minhyun kemudian menunjuk ke lantai depan kelas 3-4.

"Besok akan ku tanyakan pada mereka. Jadi, jangan khawatir, ya?"

"Simpan saja.."

"Tapi---" 

"Simpan saja, " potong Minhyun, " 나 간다 (Na ganda\= Aku pergi) " Minhyun langsung mengangkat tasnya keatas bahu lalu berjalan meninggalkan Anggi.

Anggi terdiam melihat kearah punggung lebar pria itu.

Brak // Seunghee menyenggol keras bahu Anggi., hal itu membuyarkan arah fokus Anggi, "Hei..!!"

Seunghee kemudian nyengir, pandangannya tiba-tiba terfokus ke beberapa jepit rambut kecil berbentuk bunga yang beraneka warna, "Apa itu dari Joohyuk?"

"HAAAAAAAA!!!! 설마!!! ( Seolma \= Ga Mungkin) Kalian pacaran?!?!?"

"Enggaaa.. Tadi itu, Minhyun yang ngasih ini."

"HAhh?? Minhyun? Bukannya dia orangnya cool banget gitu ya?? Kok suka sama kamu sih Anggi.. Dia juga nakal, jangan deket-deket."

"Aku tahu.."

"Ayoo kita pergi makan JJANGMYEON!!!"

Itu Minji, dia berteriak penuh semangat pada kata 'JJANGMYEON', ia kemudian berjalan maju kedepan tanpa mempedulikan dua sahabatnya dibelakang.

***

"아저씨 ( Ajeossi \= Pak tua ), Jepit rambut ini berapa harganya?" 

"2000 Won, untuk pacarnya, ya?"

"Iyaa.. Saya mau ngasih hal kecil kayak gini aja.. Saya beli ya paman, " Minhyun kemudian menyerahkan uang 2000 Won dan langsung berlari pergi meninggalkan tokoh, dengan cepat dai masuk ke sekolah, menunggu Anggi dari kejauhan.

"Kapan, dia akan keluar ya..?" 

Minhyun melihati banyak sekali siswa-siswi yang hendak untuk pulang dan keluar kelas. Sampai-sampai semuanya sepi, Minhyun masih saja menunggu. Ia melihat jam, pukul 09:15. Ia hendak berjalan untuk pulang namun.

Suara pintu yang terbuka dari kelas 3-3 menghentikan langkahnya, "Itu dia.."

Minhyun berjalan pelan kearah Perempuan itu, Anggi tampak fokus pada ponselnya dan bersandar di dinding kelas seperti menunggu seseorang.

Minhyun kemudian berhenti dan berdiri tepat di depan Anggi. Itulah momen pertama kali mereka melakukan pertemuan.

_______________

"Huh... JAntungku..." Minhyun memegangi dadanya yang berdenyut lebih cepat dari sebelumnya, sungguh ia tidak kuat menahannya saat didepan Anggi.

Perasaan aneh yang tiba-tiba muncul pada dirinya, "Apa aku suka dia?"

-Bersambung-

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!