Terima kasih untuk teman-teman yang sudah bersedia membaca chapter pertama dari novel yang berjudul " Music Is My Life ". Semoga harimu menyenangkan. :) .
Ini cerita pertamaku tentang dunia musik, dan pertemuan dengan para teman-temanku.
Sejak saat aku bertemu dengannya, dan sejak saat pertama aku duduk dibangku kelas Satu Sekolah Menengah Pertama semester awal.
Aku sangat tertarik dengan kepribadiannya dan memutuskan untuk berteman dengannya.
Nama dia adalah Hana. Dia gadis pintar di bidang eskul musik, ini cerita ku tentang pertama kali aku kenal dan belajar tentang dunia musik bersamanya.
Saat jam pelajaran masih berlanjut
" Hei! " Aku menyapa Hana yang tengah duduk dibangkunya dengan sedikit senyuman.
" Ohh. Hai!! "
" Pulang sekolah nanti, tolong ajari aku bermain gitar, ya. " Aku sambil berbisik-bisik, karena takut ketahuan guru!
" Emmmm. Oke! Nanti akan ku ajari diruang musik. Setelah pulang sekolah, kita harus mendaftarkan diri terlebih dahulu."
" Beneran kamu mau?! "
" Iya! Tentu saja aku mau! "
" Waahh! Terima kasih banyak ya, Han. Kalau begitu, nanti kita daftar eskul musik nya bareng, ya. "
" Oke. Biar semuanya aku yang atur. "
Setelah aku dan Hana selesai menyusun rencana nanti, ternyata tak terasa jam pelajaran pertama telah usai.
Pertama, aku kembali mendekatkan diri
kepada teman-teman di kelas, dan setelah aku kenal dengan, Hana. Aku berhasil mendapatkan dua teman baru lagi.
Kami pun kembali mengobrol dengan,Hana, Liaa dan Winda, saling bertukar cerita dan sambil menunggu Guru mata pelajaran selanjutnya.
Kami banyak bercerita tentang kehidupan kami masing-masing, dan setelah aku mendengar cerita teman-temanku, ternyata cerita kisah tentang kehidupanku lah yang sangat menyedihkan!.
Bagaimana tidak?! Pertama Hana. Dia sejak duduk dibangku Sekolah Dasar kelas Satu, ternyata dia sudah bisa mendapatkan gelar juara tak terkalahkan dari segi mata pelajaran apa pun.
Kedua, Lisa. Keluarganya dari pemilik perusahaan terbesar dikotaku, diumur Lisa yang sekarang.
Dia sudah memiliki rumah pribadi, mobil mewah dan pelayan pribadi pemberian orang tuanya. Dialah murid terelit di Sekolahku.
Ketiga Winda! Winda murid terpintar kedua dan menjadi saingannya, Sindy dikelasku.
Kisah hidupnya sederhana, namun tidak sesederhana dengan kehidupanku!
Dia berasal dari keluarga petani cabai dikotaku! Meski pun dia tak sehebat Lisa yang punya segalanya. Namun Winda lebih memilih dengan style seadanya.
Terakhir, ada aku. Aku sendiri malu untuk menceritakannya, karena aku tidak memiliki latar belakang keluarga yang spesial dan tidak harus aku ceritakan.
Jadi! Cukup Hana, Lisa dan Winda aja ya yang perlu diceritakan.
Mata pelajaran kedua dimulai. Guru yang baru masuk meminta pada muridnya untuk memperkenalkan dirinya di depan.
Dari total keselurhan murid yang ada dikelas ku, hanya berjumlah Tiga puluh lima orang murid. Nomer absen ku ada dinomer Delapan.
Murid dengan nomer absen enam dan tujuh telah selesai, dan sekarang giliranku maju kedepan untuk memperkenalkan kembali.
" Hai! Namaku Annisa. Umurku 12 tahun, aku berasal dari desa Dukuh tengah. Untuk hobi, aku belum memiliki hobi, tapi rencana kedepanku untuk hobi sudah aku putuskan. Aku akan memilih bermain musik sebagai hobiku!.
Mungkin cukup sekian perkenalan yang dapat aku sampaikan! Selebihnya saya ucapkan. Terima kasih, dan salam perkenalan semuanya! "
Asli!! Berbicara didepan teman satu kelas bukan lah perkara hal yang mudah untuk dilakukan semua orang!
Kepribadian manusia itu berbeda-beda! Makanya aku berbicara seperti ini, karena aku dulu pernah diberitahu oleh, Ibuku!
Bell mata pelajaran terakhir ternyata telah berbunyi! Semua siswa yang ada disekolah pun bergegas membereskan bukunya untuk dimasukan kembali dan kembali kerumah!
Hal yang paling penting dan sudah ku nanti-nanti, kini sudah tiba saatnya! Sebelum kembali pulang kerumah, aku, Hana, Dan Winda masih didalam sekolah!
Aku akan mengikuti eskul musik pertamaku disekolah! Perasaan canggung yang tidak menentu, tentu saja itu ada!
Hana mengajariku bermain gitar untuk yang pertama kalinya, dan Winda! Dia diajari oleh ketua eskul, dan dia lebih memilih sebagai drummer ketimbang yang lainnya.
Pengalaman pertama yang paling berkesan ini tidak akan pernah ku lupakan
Tak seperti ekspetasiku! Ternyata bermain gitar untuk yang pertama kalinya sangat lah tidak mudah!
Mulai dari jariku yang sakit menahan senar, hingga sulit menjangkau chord-chord yang, Hana. Ajarkan!
Aku sedikit melihat pelatihan, Winda! Dan aku berpikir mungkin latihan bermain drum lah hal yang paling gampang dalam bermain musik.
Namun kenyataannya semua itu palsu! Tidak ada yang mudah didunia ini dengan cara instan, semua harus diiringi dengan usaha dan kerja keras kita!
" Hei, Nisa! Coba lihat dulu sebentar cara aku memainkan gitar, biar kamu sedikit paham cara bermainnya itu bagaimana! " Tutur, Hana.
Aku hanya bisa menjawab. " Iya. Akan ku simak baik-baik kamu bermain gitar! "
* Jrengg! Jreengg!! Jrengg! *
Cara memainkannya cukup menawan! Ditambah dengan ekspresi yang dipancarkan olehnya, membuatku semakin bersemangat untuk berlatih.
Begitu pula dengan, Winda! Dia sedikit demi sedikit lancar memainkan drum. Semakin banyak kesalutanku! Semakin banyak juga semangat ku yang membara!
" Yoooshh!!! Hana! Tolong ajari aku lagi cara bermain gitar! Setelah aku lihat kamu bermain gitar dan lihat, Winda bermain drum!. Aku jadi makin bersemangat untuk berlatih! "
" Hahaha! Boleh. Ayo kita belajar lagi bersama-sama! " Hana.
" Hana, Nisa! Gimana kalau kita buat sebuah band?! " Ajakan, Winda.
" Hah?! Band!! " Aku dan Hana menjawab bersamaan.
" Hahaha! Kalian gak usah bareng juga kali ngejawabnya!! " Winda.
" Aku setuju! " Pendapat Hana.
" Heeeh?! " Aku yang masih bingung dengan pendapat, Winda tentang band.
" Gimana? Mau gak?! " Winda bertanya.
" Aku masih bingung! Bermain gitar aja aku belum bisa, gimana mau bikin grup band?! "
" Tenang! Aku ajarin kamu sampai bener-bener bisa! " Tutur, Hana.
" Seriusan?! "
" Iyalah seriusan! Aku ajarin kamu sampai bener-bener bisa bermain gitar! "
" O-oke! Kalau begitu, aku setuju! Aku mau bergabung digrup band mu, Winda! " Dengan penuh semangat.
" Nahh, gitu dong! Jadi kan asik nih kalau kita bertiga bikin band bareng! " Winda.
" Ada satu yang kurang?! " Hana.
" Apa?! " Aku dan Winda bersamaan menjawab.
" Kita kekurangan, Lisa! Gimana kalau kita rekrut dia juga?! " Usulan dari, Hana.
" Boleh! Aku sih setuju, gimana menurutmu, Win?! "
" Kalau aku sih bebas! Kalau emang mau rekrut, ya rekrut aja! Tapi dia nanti posisinya sebagai apa?! "
" Posisi bas dan keyboard masih kosong! " Hana.
" Ya udah! Besok tinggal kita ajak latihan aja si, Lisa nya! " Winda.
" Fix, ya! Winda sebagai drum, Aku sebagai lead, Lisa sebagai Bas atau keyboard dan, Nisa sebagai ryhtem! " Hana.
" Lalu vokalisnya siapa?! "
" Vokalis ya kamu, Nis! " Hana.
" Aku gak bisa nolak kalau disuruh sebagai vokalis! Tapi cara nyanyi sambil main gitar, itu gimana caranya?! "
" Gampang kok! Yang terpenting kamu harus bisa dulu nguasain teknik bermain gitar! " Tutur, Hana yang menjelaskannya.
" Ya udah, iya! "
Pembagian jabatan telah usai! Hari pun sudah sore menjelang maghrib. Ketua eskul pun menyuruh kami untuk bergegas pulang dan dilanjutkan lagi besok setelah selesai mata pelajaran terakhir usai!.
Untuk hari ini aku cukup senang! Berawal dari bisa berkenalan dengan mereka, hingga bisa membentuk sebuah grup band dengan mereka! Ini seperti aku sedang bermimpi disiang bolong!.
Ketika tiba dirumah aku, aku langsung menceritakan hal menyenangkan ini kepada, Ibuku!.
Dan tentu saja, Ibuku juga ikut merasa senang, karena ia merasa bahwa aku dibutuhkan oleh seseorang!
Aku menceritakan semuanya kepada, Ibuku! Berawal dari pertama aku masuk sekolah dan bisa kenal mereka, sampai pulang aku ikut eskul musik.
Dulu! Aku pernah cerita tentang cita-citaku ingin menjadi apa sewaktu aku masih duduk di Taman Kanak-kanak!
Dan inilah keputusanku! Aku ingin menjadi musisi terhebat didunia! Aku ingin seluruh dunia tahu namaku, bahwa aku adalah musisi terhebat yang tiada tanding!
" Nisa! Cepat bangun, Sayang! Udah pagi, waktunya kita sarapan! " Ibuku sambil berdiri didepan pintu dikamarku.
" Hoam!! Iya, Bu. Aku udah bangun! Ibu turun aja dulu kebawah, nanti aku nyusul! "
" Jangan lama-lama! Bangun buru dari kamarmu, nanti bisa telat masuk sekolah! "
" Iya, Bu! Aku udah bangun. " Dengan nada orang malas.
" Ya udah! Nanti kalau udah selesai ganti baju, cepet turun ya, Sayang! Kasihan, Ayah! Nungguin kamu udah dari tadi! "
" Iyaa, Ibu!! Ini aku udah bangun mau mandi dulu. Udah, Ibu. Tunggu aja dulu dibawah, gak bakal lama kok! "
" Ya udah, Ibu turun dulu buat nemenin, Ayah. Kamu! "
" Iya! "
Menjadi anak semata wayang ternyata tidak mudah! Setiap hari hidupku selalu diatur oleh, Ibuku.
Misal kalau aku jadi anak pembangkang, maka, Ibu dan Ayahku tidak akan peduli lagi memberiku toleransi!
Ibuku sangat disiplin terhadap waktu, jika aku atau, Ayah. Telat bangun pagi! Maka ocehannya akan sulit untuk dihentikan!.
Ayahku! Beliau netral, terkadang dia juga sama seperti, Ibu! Kalau aku melawan apa yang mereka inginkan, ocehan yang ia cetuskan lebih kejam dari, Ibuku!
Yang aku suka dari sifat, Ayah. Adalah, ketika memanjakanku. Apa pun yang aku mau kalau aku nurut dan tidak melawan, Ayah selalu mengabulkannya.
Berbeda dengan, Ibu! Meski pun aku rajin membantunya membereskan dapur atau membantunya memasak untuk makan malam, aku tidak pernah mendapatkan prize pool yang aku minta, meski pun aku memintanya berkali-kali, beliau bersikeras tak pernah mau mewujudkannya!.
Tapi! Meskipun aku tahu sifat dan sikap, Ibuku. Seperti itu! Aku percaya, kasih sayang seorang, Ibu. Lebih besar dari pada kasih sayang seorang, Ayah.
Jika ditanya lebih nyaman dengan siapa, jelas! Jawabanku akan mengarah ke, Ayah! Ayah selalu memberikan apa yang aku mau. Namun berbeda jika ditanya tentang kenyamannya kasih sayang seorang orang tua pilih yang mana?. Jelas aku pilih jawabannya adalah, Ibu.
Meskipun aku anak semata wayang yang selalu dikekang waktu oleh, Ibu!. Aku selalu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Karena aku telah dilahirkan olehnya.
Kita akhiri perbincangan tentang orang tuaku, karena sudah tiba saatnya pergi kesekolah!.
Setelah sarapan pagi aku selesaikan. Aku lekas pergi kesekolah dan, Ayah. Yang mengantarku berangkat menggunakan motor tuanya.
Ayahku, banyak bercerita disepanjang jalan tentang pertama kali ia masuk sekolah, hingga ia pertama kali kenal dengan, Ibu.
" Ayah dulu kenal, Ibumu! Itu pas pertama kali masuk sekolah!. Waktu perkenalan didepan kelas, Ayah! Langsung jatuh hati sama, Ibumu, pas dia dipanggil maju kedepan untuk perkenalan! Waktu itu gak banyak murid yang tahu kalau, Ayah. Suka sama, Ibumu.
Tapi seiring berjalannya waktu, banyak murid yang sudah mengetahui kedekatan Ayah dan Ibumu, mereka merekomendasikan, Ayah. Untuk segera mengungkapkan isi hati, Ayah. Ke Ibumu sebelum terlambat!.
Karena dulu, Ayah. Orangnya pemalu dan pesimis! Ayah gak berani untuk mengungkapkannya. Hehehe!!!.
Tapi! Berkat teman dekat, Ayah. Yang ngasih tips cara ngedeketin cewek yang baik dan benar! Ayah pun bergegas untuk mencobanya dikemudian hari.
Nah disitulah perasaan, Ayah yang gak nentu tiba-tiba muncul!. Mulai dari malu jika ditolak, sampai malu diejek di kelas nanti.
Tapi untungnya, Ibu. Kamu terima cinta, Ayah. Hehehe. Jadi nasib, Ayah bisa selamat!. "
Disepanjang, Ayah. Bercerita. Aku hanya bisa tertawa mendengar kisah cinta, Ayah dan Ibu yang begitu konyol.
Meski terdengar konyol, nuansa kisah cinta mereka terbilang romantis dan dramatis! Mulai dari perjuangannya hingga ending nya yang begitu romantis!.
Berkat cerita dari, Ayah! Hari ku semakin bertambah semangat dan berasa berarti.
Karena hari ini adalah hari pertama pembentukan band dan hari perekrutan, Lisa untuk bergabung didalam band kita.
Tepat didepan gerbang sekolah setelah, Ayah. Pergi! Tanpa aku sadari! Tepat dibelakangku ternyata ada, Lisa yang sudah menungguku didepan gerbang.
" Hai! " Lisa menyapa dengan senyuman.
" Oh. Hai! "
" Kamu baru sampai?! "
" Iya! K-kamu dari tadi ada disini menungguku?! " Aku menjawab dengan perasaan yang canggung!.
" Nggak! Aku juga kebetulan baru sampai, pas aku nengok kebelakang, aku lihat kamu! Makanya aku mutusin buat nungguin kamu disini. Hehehe! "
Tepat dibelakangku
" Doorr!!! " Winda
*H'aaaaa??* Nada kaget.
" W-winda!! "
" Hahaha!!! Kaget ya?! "
" Ng-nggak!! "
" Hahaha! Bohong banget kamu, Nis! "
" Ya udah! Kita masuk aja. Yuk! Udah mau bell pelajaran pertama dimulai nih! " Lisa.
" Ayo! " Winda dengan tangan kanannya merangkul bahu dan menatap kewajahku.
Kami bertiga masuk ke kelas secara bersamaan, kebetulan ketika kami sedang berjalan dikoridor menuju ke kelas. Kami melihat, Hana. Sedang sibuk mengerjakan sebuah tugas dari ketua osis.
Ketika kami ingin menghampirinya dan menyapa. Hana! Dengan sigap ia menyapa kami lebih awal.
" Hai!
Kalian baru sampai?! " Hana.
" Nggak! Kami udah dari tadi nyampe, cuma kami tadi sebelum kesini ngobrol dulu didepan gerbang, makanya kami datang agak terlambat. Hehe! " Jawab, Winda.
" Oalah!.
Oh iya, Win " Hana.
" Hem?! "
" Kamu udah ajak, Lisa?! " Tanya, Hana.
" Ajak, Aku?! " Lisa yang kebingungan, apa yang mereka bicarakan!.
" Belum, Na! "
" A-ajak apa si maksud kalian?! "
" Jadi gini, Lis! Kita bertiga kan lagi ikut eskul musik. Nah pas kita lagi latihan! Tiba-tiba, Winda. Ngusulin kita untuk bikin grup band!. Makanya aku nanya ke, Winda. Udah ngajak kamu apa belum?!. " Tutur, Hana. Yang menjelaskan secara detail.
" Ohh!. Aku kira mau ajak aku kemana?! Hehehe! " Jawaban lugu yang dilontarkan, Lisa.
" Gimana nih?! Mau gak gabung sama grup band kita!. Ikut gabung aja ya. Please!! " Hana.
" Hahaha! Kamu yang ngajak kamu yang jawab! "Lisa.
" Hehehe! Gak apa-apa lah! Itung-itung menghibur diri!. " Hana.
" Ya udah! Aku mau ikut gabung! Tapi aku gak bisa main gitar atau drum! "
" Gak apa-apa, Nisa sama Winda juga belum bisa apa-apa kok! "
" Hehehe! Peace!! " Winda tertawa sambil menyelak percakapan, Hana.
" Nanti bakal diajarin sama murid eskul musik disana, pokoknya kamu gak usah risau! Gak usah khawatir! Everything is gonna be oke! "
" Kalau nanti kamu ikut gabung! Posisi pemain kosong tersisa bas sama keyboard. Nah mulai dari sekarang! Kamu mending pilih sendiri, mau diposisi apa kamu nanti?! " Winda.
" Hem, enaknya jadi apa ya?! " Lisa yang kebingungan.
" Kalau saran dari aku si mending pilih bas. Kenapa aku pilih bas! Karena seorang Basis itu sangat menonjol permainannya, dan terkesan keren dimata penonton! " Tutur, Hana yang menjelaskannya secara Pro!.
" Beneran nih?! Jadi Basis itu terkeren?! " Lisa.
" Y-ya nggak sih. Hehehe! Tapi sama aja intinya! Semua player punya perannya masing-masing dimata penggemarnya! "
" Hmmm!.. Ya udah! Aku mau pilih jadi Basis aja kalau begitu! "
" Berarti fix, ya! Kita berempat udah punya perannya masing-masing?! " Winda.
" Iya! Untuk nama band nya nanti saja dibahasnya! Sekarang sudah waktunya jam pelajaran pertama dimulai. Ayo kita masuk ke kelas dulu! " Hana.
Kami bubar setelah selesai perundingan dikoridor tadi!.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!