NovelToon NovelToon

Suami Sombong

BAB 1. Harus bertanggung jawab.

Di malam pekat itu, terdengar suara dentuman musik kencang dari sebuah ruangan, Orang-orang di dalamnya terlihat bersenang-senang berjoget ria mengikuti dentuman musik keras itu, meski ada sebagian yang menikmati sambil duduk di tempat yang sudah di sediakan.

Bau alkohol pun begitu menyengat di ruangan tersebut, namun orang-orang di dalam sana tak merasa terganggu sama sekali. Mereka sudah candu.

Ini adalah tempat klub malam.Tempat orang-orang bersenang-senang. Namun malam ini tempat ini seperti mendapat kehormatan saat tiba-tiba datang seorang tamu yang berpengaruh di negri ini, yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di tempat klub malam tersebut.

Baru saja orang itu masuk bersama asistennya dan masih berdiri tak jauh dari pintu, manajer klub malam itu sudah mendekat untuk menyambut.

"Tuan Muda Lee, selamat datang. Terimakasih sudah datang di tempat kami, semoga bisa menghibur Anda." Manajer itu memberi hormat dengan menunduk dalam.

Lee menatap manajer itu sekilas, tak begitu menanggapi ucapannya karena sudah biasa di perlakukan berlebihan seperti ini, mata Lee menatap sekeliling ruangan itu, kemudian menghela nafas berat seperti tak berminat sama sekali.

Kalau saja bukan karena sehabis berdebat hebat dengan ibunya, Lee sangat malas datang kemari, tapi saat ini ia butuh hiburan untuk pikirannya yang stres.

Tapi melihat banyaknya orang di sini yang berjoget tak jelas pria dan wanita malah semakin membuat kepala Lee makin pusing. Apa lagi bau alkohol yang menyengat membuat Lee sesak nafas.

Hah! Lee menghela nafas berat. "Yupiter, kita pulang saja lah," putusnya mengajak asisten pribadinya. Lee tak jadi mencari hiburan di sini.

"Baik, Tuan." Yupiter menjawab, kemudian mereka mau berjalan keluar lagi.

Tapi belum sempat kaki mereka berdua berjalan, ada seorang gadis yang tiba-tiba memeluk tubuh Lee sampai membuat mereka berdua kaget bukan main.

"Kau mau kemana? Hah, kau mau kemana!"

Seketika bau alkohol tercium di indra penciuman Lee, jelas saja pasti gadis ini sedang mabuk, karena bau alkohol ketika wanita itu tadi bicara.

Sial!

"Kau jahat! Huek ...."

Gadis itu muntah di jas mahal yang Lee gunakan saat ini.

"Sial! " umpat Lee dengan geram dan langsung mendorong gadis itu dengan kasar, namun Yupiter malah menangkap gadis itu hingga berpindah dalam pelukannya.

"Tuan, dia pingsan. Bahaya kalau jatuh ke lantai, " ucap Yupiter.

Lee menatap kesal pada gadis itu yang memang benar-benar pingsan saat ini, sungguh gadis menyebalkan pikir Lee, setelah muntah di jas nya kini dia pingsan.

"Tuan, maaf. Maaf atas ketidaknyamanan ini," mohon manajer klub itu. Dalam hatinya ia akan menemui gadis yang muntah sembarangan itu, karena sudah membuat tamu kehormatannya tidak nyaman.

Lee hanya melirik manajer itu tanpa mau menjawab, dan peristiwa ini seketika jadi pusat perhatian orang-orang yang berkunjung di klub malam itu.

Apa lagi yang terkena masalah ada Lee pria yang sangat di segani oleh orang-orang.

Tak mau jadi pusat perhatian terus menerus, Lee ahirnya beranjak dari sana sembari berkata, "Bawa wanita itu ke mobil! "

Yupiter mengikuti saja perintah tuannya tanpa bertanya apa tujuan Lee meminta dirinya untuk membawa gadis asing yang mabuk ini ikut ke dalam mobilnya.

"Kita ke apartemen! "

Perintah Lee lagi yang saat ini sudah duduk di kursi belakang dalam mobil, tentu sudah tak memakai jas lagi, jas nya sudah Lee buang saat keluar dari pintu klub malam tadi.

"Baik, Tuan."

Lagi-lagi Yupiter hanya menjawab patuh dan tanpa banyak tanya, kemudian mobil melaju menuju apartemen milik Lee.

Sampai di apartemen, Lee masuk lebih dulu, sementara Yupiter membantu Gadis itu untuk berjalan masuk ke apartemen, apa lagi gadis itu dalam keadaan mabuk seperti ini, tentu menyulitkan Yupiter.

"Pulanglah! "

Perintah Lee, setelah Yupiter membaringkan gadis itu di atas ranjang.

"Apa! " Yupiter terkejut. Menatap Lee dengan bingung.

"Pulanglah, tugasmu sudah selesai." Lee menepuk bahu Yupiter, kemudian keluar kamar lebih dulu.

Yupiter mengikuti langkah Lee, dengan di benaknya banyak pertanyaan namun tak berani ia utarakan.

Dan tak biasanya tuannya itu bersikap seperti ini pada Yupiter, bahkan Lee sampai membukakan pintu apartemen seolah ingin cepat-cepat Yupiter pergi dari tempat itu.

"Tidak usah menjemput saya sebelum saya perintahkan! "

Klek!

Ucap Lee yang kemudian menutup pintu tanpa menunggu jawaban Yupiter.

"Apa yang sedang tuan Lee rencanakan?" Yupiter makin penasaran.

Ahirnya pria itu pun pergi dari sana dan pulang ke rumahnya.

*

*

*

Pagi hari.

"Ugh!"

Gadis itu melenguh sembari meregangkan otot-otot nya karena baru bangun tidur.

Setelah kesadarannya terkumpul, gadis itu terkejut mendapati tempat yang berbeda.

"Ini bukan kamar aku! " ucapnya panik sembari melihat sekeliling ruang kamar yang luas dan mewah terlihat jelas dari perlengkapannya.

"Dimana aku? " tanyanya pada diri sendiri sembari turun dari ranjang dengan perasaan takut. "Apa aku di culik?" pikir buruknya. "Tapi kenapa tempatnya bagus?" Jadi bingung. "Dimana aku! " teriaknya.

Bersamaan itu pintu kamar itu terbuka dan seketika menampakkan sosok tampan yang kini tengah menatap tajam ke arahnya sembari berjalan mendekatinya.

"Siapa kau? " Gadis itu panik, tapi hatinya memuji pria itu sangat tampan sampai membuat hatinya meleleh. Tapi gadis itu pura-pura tegas karena merasa pria itu sedang menculiknya.

Lee yang lebih tinggi dari gadis itu sedikit membungkuk supaya wajahnya bisa dekat saat bicara, "Sungguh kau tidak mengenal aku?"

"Kau... " Gadis itu mencoba mengingat-ingat.

Dan setelah sadar pria di depannya itu adalah sosok idolanya sekaligus orang kaya di negri ini yaitu Tuan Lee Young , gadis itu langsung menundukkan kepalanya.

"Maaf, Tuan. Maaf. Saya salah apa sampai Anda menculik saya? " Masih menundukkan kepalanya.

Hah! Menculik? batin Lee sangat kesal.

Lee terkekeh masam. "Lovely? Benar nama kamu Lovely Zoey?"

Lovely mendongakkan kepalanya. "Benar itu nama saya." Lovely menundukkan kepalanya lagi, sadar sudah lancang.

"Maka dengar baik-baik ini! " Lee bicara tegas.

Lee kemudian menceritakan kejadian semalam, dan tentu Lovely terkejut mendengar penjelasan Lee, tak menyangka dirinya akan bertindak hal sebodoh itu sampai membawa dirinya masuk dalam masalah dengan Lee.

"Sekarang kamu harus mempertanggung jawabkan kesalahan kamu!" ucap tegas Lee dengan sorot matanya yang tajam menatap Lovely yang masih menundukkan kepalanya.

"A-apa, Tu-tuan. yang harus saya lakukan?"

Telapak tangan lovely sudah berkeringat dingin, jujur ia takut sekali miliki masalah dengan orang seperti Lee. Dirinya yang hanya orang miskin tentu sangat mudah untuk Lee musnahkan mengingat pria itu miliki kuasa.

"Menikahlah denganku?"

Deg!

Lovely seketika mendongak.

"Apa!"

*

*

*

Di rumah sakit.

Lovely menemui sang ayah yang saat ini menemani adiknya yang di rawat di rumah sakit.

"Lovely, kamu dari mana saja?"

Ayah Danu langsung melempar pertanyaan begitu lovely masuk ke ruang rawat Sasa adiknya.

"Maaf, Ayah. Lovely semalam tidur di tempat teman." Lovely menundukkan kepalanya.

"Ya sudah tak apa? Lain kali harus kasih kabar ke Ayah kalau mau menginap di rumah teman."

Ayah Danu bicara bijak, kemudian mau keluar dari ruangan itu, namun langkahnya dihentikan oleh Lovely.

"Ayah? " pangil Lovely.

Ayah Danu menoleh ke belakang. "Ada apa?"

"Lovely, mau menikah."

"Menikah!" ulang Ayah Danu dengan terkejut.

BAB 2. Restu dari Ayah.

Lovely duduk termenung sendirian di taman rumah sakit, gadis itu sedang memikirkan hasil pembicaraan dengan sang ayah yang ternyata tidak menginjinkan Lovely menikah dengan Tuan Lee.

Bukan tanpa alasan ayahnya tak merestui, karena status sosial yang jauh berbeda bagai langit dan bumi. Ayah Danu khawatir pernikahan ini tidak akan memberikan kebahagiaan untuk putrinya.

Hah, Lovely tak tahu harus bagaimana? tatapannya sayu ke arah bunga-bunga bermekaran.

"Bagaimana ini?" Lovely berpikir. "Aku juga tidak mau menjadi anak durhaka." Menghela nafas berat. "Tapi aku kasihan melihat Sasa. Yang menahan sakit." Lovely menutup wajahnya menangis sedih.

Awalnya Lovely memang tak setuju dengan tawaran pernikahan, tapi setelah Lee berkata akan membiayai operasi Sasa. Lovely memikirkan dua kali.

Tiba-tiba ponselnya berdering, Lovely menghapus air matanya dan mengangkat panggilan itu.

"Ha-halo?" Lovely gugup.

"Apa kau sudah bicara dengan ayahmu?"

Hah! Lovely seketika lesu ditanya seperti itu oleh orang di sambungan telepon.

"Ayah tak merestui," jawab Lovely jujur, namun hatinya takut kalau orang yang saat ini menelponnya akan marah.

"Kenapa tak merestui?"

Hah! Lovely menghela nafas berat lagi, sungguh bagi Lovely itu pertanyaan konyol yang dilontarkan padanya.

Bagaimana tidak? Karena wajar ayah Lovely tak merestui karena gak mungkin seorang Tuan Muda Lee Young yang berkuasa akan menikahi gadis miskin sepertinya.

"Lovely...."

Mendengar suara berat di sambungan telepon itu, Lovely tersadar dari lamunannya.

"Karena ayah tak percaya jika, Tuan. Akan menikahi saya."

Usai bicara Lovely langsung menjauhkan teleponnya dari telinganya karena mendengar helaan nafas berat Lee di sambungan telepon yang terdengar mengerikan.

"Besok Yupiter akan menemui ayahmu, kirimkan alamatnya."

Setelah bicara yang terdengar seperti perintah, Lee langsung memutus sambungan telepon dengan sepihak.

Melihat layar HP yang berganti menyala, bibir Lovely komat-kamit mengumpat nama Lee.

"Kau tinggal perintah semua akan terjadi seperti yang kau mau! Coba jadi aku sesaat aja biar kau merasakan menjadi orang tak berdaya itu tidak enak!" Lovely memaki sembari menatap layar poselnya. Geram sampai HP miliknya di remas sendiri.

Sesaat kemudian Lovely teringat kejadian yang membuatnya datang ke klub malam. Gadis itu mendapati sang pacar selingkuh dan ia di pecat dari tempat pekerjaan. Semua terjadi di waktu yang sama membuat Lovely stres dan menerima ajakan Renata, sahabat baiknya.

*

*

*

Malam hari.

Di rumah utama.

"Nyonya besar, Tuan Muda ingin bertemu," ucap Ela, pelayan pribadi Yun Hera.

Ibu Yun Hera meletakkan kuas make up dan menoleh ke arah pintu. "Tunggu sepuluh menit lagi, saya akan datang."

"Baik Nyonya." Ela menunduk hormat sebelum pergi.

Di ruang kerja, Lee duduk di kursi sofa panjang dengan kaki bertumpu pada kaki satunya. Punggungnya bersandar di sandaran kursi. Masih menggunakan balutan jas lengkap hanya saja dasinya sudah dikendurkan.

Jelas saja pria itu baru pulang kerja.

Wajahnya terlihat letih seharian kerja, tapi tak mengurangi ketampanan di wajahnya.

Tak lama kemudian Ibu Yun Hera masuk ke ruangan tersebut, tanpa duduk terlebih dahulu. Ibu Yun Hera langsung melontarkan pertanyaan.

"Ada apa, Lee?"

Lee seketika menoleh ke arah ibunya yang berdiri itu dengan tangan ibunya yang melipat di depan dada. Tatapan angkuh sebagai nyonya.

"Lee, sudah menemukan wanitanya. Lee, akan menikah seperti yang Ibu minta."

"Bulan ini," lanjut ucap Lee sembari berdiri seperti ibunya.

"Tapi maksud ibu-,"

"Tidak-tidak, " sela Lee cepat. "Lee, akan menikah dengan gadis yang Lee pilih. Bukan pilihan, ibu." Lee beranjak dari hadapan ibunya.

"Tunggu Lee." Ibu Yun Hera menahan tangan Lee. "Apa kau mencintainya ... Dan apa dia dari keluarga berada seperti kita?"

Lee tersenyum masam. "Ibu hanya cukup menerima dia sebagai menantu. Selebihnya itu urusan aku." Ucap Lee tegas sampai membuat ibunya terdiam.

Setelah itu Lee keluar dari ruangan itu meninggalkan ibunya dalam segala kecemasan. Cemas takut kalau wanita yang akan menjadi menantunya itu miskin dan tentu tidak akan bisa ia pamerkan di geng ibu-ibu sosialita.

"Aku harus yakin. Lee, tidak mungkin memilih wanita yang tak sederajat dengan keluarga ini," ucap Ibu Yun Hera meyakinkan diri sendiri. Ia sangat malu jika tidak sederajat.

*

*

*

Keesokan harinya.

Diwaktu jam makan siang, Yupiter datang ke rumah sakit tempat adik Lovely di rawat. Jelas Yupiter sedang menjalankan tugas yang diberikan Lee.

Awalnya Yupiter juga kaget dengan rencana pernikahan tuannya itu, ia bahkan sampai menampar pipinya sendiri guna menyakinkan ini bukan mimpi.

"Tuan Yupiter, Anda datang. Maaf kami tidak bisa menyiapkan hal spesial untuk menyambut Anda datang."

Ayah Danu memberi hormat, menghargai seseorang yang dikenal sebagai tangan kanan Tuan Lee Young pemilik perusahaan New way.

"Tidak masalah, Tuan Danu. Kesediaan Anda memberi waktu itu sudah lebih dari cukup," ucap Sekertaris Yupiter dengan ramah.

Ayah Danu tersenyum, kemudian mereka sama-sama duduk.

Saat ini mereka sedang di kantin rumah sakit, tak mungkin bicara di ruang Sasa, karena gadis itu sedang sakit.

Sekertaris Yupiter kemudian membicarakan perihal yang membuatnya datang ke rumah sakit dan bertemu Ayah Danu.

Intinya menjelaskan bahwa Lee serius akan menjadikan Lovely istrinya. Dan kedatangan Yupiter saat ini sekalian melamar untuk Lovely.

Ayah Danu terharu sampai menangis, hatinya bahagia karena putrinya mau diperistri oleh pria kaya, meski terkenal arogan dalam memimpin perusahaan. Tapi juga terkenal baik hati karena sering membantu rakyat yang kurang mampu.

"Jadi apa kah, Tuan merestui?" Yupiter memastikan sekali lagi.

"Saya merestui demi putri saya bahagia," ucap Ayah Danu sedikit terbata-bata karena menangis haru.

Yupiter tersenyum, tugasnya selesai. "Terimakasih, Tuan Danu. Tuan kami pasti akan senang mendengar kabar baik ini."

Setelah pembicaraan penting itu selesai, Yupiter kembi ke perusahaan. Sementara Ayah Danu langsung kembali ke ruang Sasa dan sampai di sana langsung memeluk Lovely yang saat ini menjaga Sasa.

"Ayah jangan menangis," ucap Lovely yang melihat ayahnya masih menangis, tanpa ia tahu apa penyebabnya.

Apa yang telah kau lakukan terhadap ayahku tuan Yupiter? mengapa ayahku menangis?

Ayah Danu melerai pelukanya kemudian mengusap wajah Lovely. "Semoga kamu dan tuan Lee, hidup bahagia ya nantinya."

"Ayah..." Gantian Lovely yang menangis, ia terharu dengan ucapan ayahnya. Tapi juga merasa bersalah dalam hatinya, karena ayahnya tak tahu saja bahwa ini hanya pernikahan palsu. Lovely terpaksa demi Sasa bisa operasi paru-paru.

Ya, dalam pembicaraan lovely dan Lee waktu itu, Lee bersedia membiayai pengobatan Sasa sampai sembuh, asal Lovely mau menikah dengan Lee dalam waktu dekat. Menjadi istri pura-pura.

"Tuan Yupiter, mengatakan pernikahan kalian akan dilangsungkan minggu ini." Ayah Danu mengusap kepala Lovely, menatap lekat wajah sang putri.

"Ayah... " Lovely jadi sedih, memeluk ayahnya erat.

BAB 3. Hari Pernikahan

Tampak seorang gadis duduk di kursi depan meja rias, bibirnya mengatup rapat serta matanya yang sendu.

Hanya duduk diam dan pasrah saat wajahnya di poles make up oleh dua orang wanita.

Gadis itu adalah lovely Zoey, saat ini bersedih, yang masih tak percaya yang ternyata tinggal beberapa menit lagi statusnya akan berubah bukan gadis lagi.

Ternyata waktu satu minggu begitu cepat, dan kini tiba saatnya pernikahan itu.

"Nona, Anda cantik sekali," puji penata rias melihat hasil karyanya, yang kini Lovely tampak sangat cantik.

Lovely menanggapi dengan tersenyum kecil.

Setelah Lovely selesai di rias, dia ditinggal seorang diri di ruangan itu, tak lama kemudian Ayah Danu masuk.

Klek!

Mendengar suara pintu dibuka Lovely menoleh dan seketika pandanganya bertemu dengan mata hitam pekat yang sekeliling kelopak matanya sudah berkeriput.

"Kamu sudah siap, Nak?" Ayah Danu berjalan mendekat, kemudian mengusap gaun Lovely.

Lovely tersenyum sembari berdiri, sebisa mungkin ia akan tampakkan wajah bahagia, tak mau membuat sang ayah jadi bersedih.

"Putri ayah cantik sekali," pujinya.

"Putri siapa dulu," canda Lovely, yang seketika mengundang tawa ayahnya.

Ayah Danu memeluk Lovely. "Ayah tak bisa menemani kamu sampai acara selesai, Ayah harus ke rumah sakit temani, Sasa."

"Tak apa, Ayah. " Lovely mengusap punggung ayahnya.

Kemudian Ayah Danu mengajak Lovely keluar dari ruangan itu, Ayah Danu membawa Lovely masuk ke dalam lift menuju lantai bawah tempat ballroom hotel dimana acara pernikahan di langsungkan di sana.

Saat Lovely memasuki gedung pernikahan dan mulai berjalan di karpet warna merah bersama Ayah Danu, semua orang menatap ke arahnya.

Tak ada mata yang teralihkan sampai Lovely dan ayahnya berdiri tepat di depan Lee Young dan Ayah Danu menyerahkan Lovely ke Lee young sebagai orang yang akan bertanggung jawab atas hidup Lovely sepenuhnya mulai sekarang.

"Tolong jangan sakiti, Lovely."

Pesan Ayah Danu yang langsung dianggukin kepala oleh Lee.

Ayah Danu mundur dan berkumpul bersama tamu undangan yang lain. Pernikahan pun dilangsungkan sekarang.

Ayah Danu tak dapat membendung air matanya saat mendengar kata sah bahwa lovely telah resmi menjadi istri Lee.

Jauh berbeda dengan ibu Yun Hera dari sejak jalannya pernikahan sampai sekarang terus membuang nafas berat.

Jelas sekali tak bahagia melihat pernikahan Lee dengan Lovely.

Kemudian tampak Lee dan lovely mendatangi orang tua mereka untuk meminta do'a.

Dan sepanjang mendoakan putrinya juga menantunya, Ayah Danu tak dapat membendung air matanya. Begitu juga Ibu Yun Hera yang juga menangis melihat putranya yang ahirnya menikah.

Setelah itu bergantian tamu undangan yang mengucapkan selamat pada Lee dan lovely.

Pernikahan yang begitu mendadak ini banyak mencuri perhatian para orang-orang, terutama kalangan atas yang banyak terkejut juga.

Apa lagi gadis-gadis anak pengusaha teman bisnis Lee atau gadis yang selama ini mengenal Lee. Mereka semua pada iri dan menganggap pengantin wanitanya adalah gadis yang beruntung bisa menjadi istri seorang Lee young pemilik perusahaan besar New way.

*

*

*

Malam hari.

Pukul dua belas malam Lovely tiba di rumah Lee. Matanya terkagum melihat rumah megah milik Lee. Sampai tak menyadari bahwa Lee sudah masuk ke dalam rumah bersama yang lain karena tadi Ibu Yun Hera juga ikut pulang bersama dengan mobil yang beda.

"Tuan Muda, Nona Lovely masih di luar."

Suara Yupiter menghentikan langkah Lee yang mau menaiki tangga.

Hah! Gadis itu!

"Panggil dia dan antarkan ke kamar!" perintah Lee yang kemudian melanjutkan langkahnya.

Yupiter kembali ke halaman depan.

"Nona."

Lovely tersadar dari lamunannya, ia melihat Yupiter yang berdiri di depan pintu utama, Lovely bingung melihat Yupiter ada di sana, kemudian menatap sekeliling seperti mencari seseorang.

"Semua orang sudah masuk ke dalam, Nona."

Ucap Yupiter seolah paham apa yang Lovely cari saat ini.

Lovely menepuk jidatnya, gara-gara mengagumi rumah mewah Lee sampai membuatnya seperti orang bodoh.

Lovely berjalan mendekati Yupiter, kemudian mereka masuk ke dalam rumah bersama.

Yupiter mengantar Lovely sampai di depan pintu kamar milik Lee sesuai perintah pria itu tadi.

"Masuklah, Nona." Yupiter sudah membuka pintu dan mempersilahkan Lovely untuk masuk.

"Tuan Yupiter, saya tak bawa baju. Lihatlah saya masih menggunakan gaun pengantin," ucap Lovely, yang bukannya segera masuk tapi malah membahas hal lain.

"Tenang Nona, di dalam sana sudah ada pakaian Anda," jelas Yupiter.

"Benarkah?" Lovely tak percaya.

"Tapi Anda-,"

"Yupiter, kamu pulanglah!" suara berat dari dalam kamar yang seketika menghentikan ucapan Lovely.

"Baik tuan muda," jawab Yupiter. "Nona, saya pulang." Menunduk hormat pada Lovely.

Lovely seketika menghela nafas sembari melihat punggung Yupiter yang berjalan menjauh.

Lovely menatap kembali pintu kamar yang sudah Yupiter buka, dan dengan langkah beratnya Lovely putuskan masuk.

Sepi? Yang Lovely dapati setelah masuk ke kamar Lee. Menatap sekeliling mencari Lee.

"Tuanku, " panggil Lovely sembari berjalan masuk.

Tiba-tiba Lee muncul dari ruangan yang lain.

"Cepatlah mandi." Melempar handuk tepat di wajah Lovely.

Benar-benar! umpat kesal Lovely sembari meremat handuk yang menutupi wajahnya.

"Sabar Lovely, " ucapnya dalam hati. Kemudian memegang handuk itu menjauhkan dari wajahnya.

"Ini lemari pakaian kamu." Lee membuka pintu lemari itu perlahan dan seketika Lovely bisa melihat isi di dalam sana.

Deretan baju wanita yang bagus-bagus, bahkan selama ini saja Lovely tak punya baju seperti itu.

Lovely sampai berjalan mendekat guna memperjelas yang ia lihat.

"Tuanku, ini semua untuk ku? " tanya Lovely tak percaya dengan mata menatap kagum lihat isi lemari yang sudah lengkap dengan pakaiannya.

Eh, tunggu ada pakaian dalam juga. Lovely menutup mulut berpikir siapa yang sudah menyiapkan ini semua. Kan ia jadi malu.

"Di sana kamar mandinya. " Lee menunjuk ke arah sebelah kiri. " Aku mau tidur, lelah."

Setelah berkata seperti itu Lee langsung menuju ranjang dan menjatuhkan diri di sana.

Lovely pun segera mandi karena waktu sudah tengah malam, tubuhnya pun juga lelah dan ingin segera tidur.

Tiga puluh menit Lovely sudah selesai mandi, keluar sudah memakai kemeja tidur. Rambutnya yang basah ia bungkus dengan handuk kecil.

Lovely masih berdiri di depan pintu kamar mandi, matanya menatap sekeliling kamar seperti mencari sesuatu.

"Aku tidur di mana? " tanyanya pada diri sendiri. Lovely tak melihat kursi sofa juga karpet yang ada di ruangan ini.

Hanya ada satu tempat tidur yaitu ranjang milik Lee.

"Hah! Haruskah aku tidur di sebelahnya?" Lovely kesal, tapi tak ada pilihan.

Ahirnya lovely membawa tubuhnya naik ke atas ranjang itu dan berbaring di sebah Lee.

"Aku takut dia akan macam-macam padaku. " Lovely menyilangkan tangannya di depan dada sembari menatap punggung Lee yang tidur membelakangi nya.

"Aku harus menggunakan guling ini sebagai pembatas." Lovely menyusun guling untuk berada di tengah-tengah mereka.

Kemudian lovely ikut terlelap karena lelah.

*

*

*

Pagi hari.

"Lee, kamu mau berangkat kerja? Kamu, kan. Baru saja menikah. Apa tak sebaiknya libur dulu? "

Ibu Yun Hera menanyai Lee yang saat ini berpamitan padanya.

"Ada pekerjaan yang tak bisa Lee tinggalkan, Ibu." Jawabnya, kemudian mencium punggung tangan ibunya.

Ibu Yun Hera menghela nafas berat, ia mengakui putranya selalau bekerja keras.

"Ya sudah berangkatlah."

Setelah itu Lee masuk ke dalam mobil yang di dalamnya sudah ada Yupiter yang siap menjalankan mobil itu.

Setelah mobil Lee pergi, Ibu Yun Hera masuk ke dalam rumah melanjutkan sarapan paginya.

Sementara itu di dalam kamar, Lovely bangun tidur terkejut tidak ada Lee di sampingnya. Kemudian melihat jam dinding yang menunjukan pukul setengah delapan pagi.

"Hah, aku kesiangan!" Lovely buru-buru langsung keluar kamar dan turun ke bawah, sampainya di lantai satu ia langsung menuju ruang makan, di kira Lee ada di sana ternyata tidak ada.

"Bagus ya, baru saja dinikahi oleh anak saya. Lagaknya sudah seperti ratu, bangun siang tanpa menyiapkan keperluan suami yang mau kerja!"

Deg!

Lovely terdiam mendengar sindiran pedas ibu mertuanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!