NovelToon NovelToon

Puteri Yang Di Tukar!

01. Kembali Berulah

Happy Reading Guyss❤️

"Victorya!"pekik seorang wanita paruh baya yang berlari tergesa gesa saat menuruni tangga

"Victorya, apa yang kamu lakukan padanya?"tanya perempuan tersebut yang menatap Nyalang ke arah gadis yang di panggil dengan sebutan Victorya itu

"aku tidak suka dia di sini Mah, aku anak mama"rengek Victorya kepada gadis yang tersungkur ke lantai lantas setelah ia dorong tadi

"Victorya, tapi mau bagaimana pun Aurora tetap anak mama"bela wanita itu sembari membantu Aurora a.k.a anak kesayangan nya untuk berdiri

"kamu ga papa kan sayang?"tanya wanita itu dengan lembut dan penuh perhatian

"Aurora ga papa ma, jangan marahin Victory, mungkin dia lagi emosi aja"ucap Aurora yang memberikan pengertian

"Victory, lihat. Bahkan Aurora tidak mau menyalahkan mu akan kejadian ini, coba lah untuk dewasa nak. Jangan kekanakan seperti ini"nasehat Isabella sebagai seorang ibu

"Aurora Aurora dan Aurora! Selamanya seperti itu! Memang sial sekali kehidupan aku! Dari kecil bahkan sampai sekarang terus saja menderita! terserah kalian saja!"pekik Victorya kesal, lalu ia berlari menaiki tangga menuju kamar nya saat ini

"tenang mah, Victorya cuma belum bisa menerima situasi ini"ucap Aurora dengan lembut

"maafin Victorya ya sayang, semenjak kedatangan nya kamu terus saja celaka"ucap Isabella dengan perasaan yang penuh dengan rasa bersalah

"ga papa mah"ucap Aurora yang tersenyum lembut

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

Malam hari pun tiba

Seperti biasa keluarga Hartley akan berkumpul di ruang makan dan akan melaksanakan makan bersama dengan tenang, akan tetapi tidak dengan akhir akhir ini. Acara makan malam mereka yang semulanya terasa tenang, kini berubah terbalik menjadi sedikit ricuh saat kedatangan anak yang ternyata adalah anak kandung mereka

"Papaa, Victory makan di sini yaa"ucap Victorya dengan riang, lalu langsung duduk di sebelah sang ayah

"itu tempat Aurora Victoria"tegur Andreas, sang kakak lelakinya

"biarin, orang aku mau duduk sebelah papa. Ini kan papa aku, jadi gak aku dong"jawab Victorya dengan manja

"jangan mengacaukan acara makan malam kita Victory! Cepat kembali ke tempat duduk kamu sendiri!"ucap Tegas Andreas yang merasa kesal dengan perempuan yang ternyata asik nya itu

"ini tempat aku! Ini rumah ku! Jadi kalo mau pindah, ya dia ja yang pindah!"tunjuk Victorya kepada Aurora yang sedari tadi berdiri diam

"Victorya! jangan keterlaluan!"marah Bagaskara, sang ayah

"Pah... Tapi kan...."

"cepat kembali ke tempat duduk mu, dan makan dengan tenang!"ucap Bagaskara yang membuat Victorya langsung diam seribu bahasa

"kamu dengar tidak kata Papa mu Victorya?"tanya Isabella yang masih dengan suara tegas nya

"Ya"jawab Victorya jutek, lalu ia beranjak dari tempat duduk nya

"eumm Victory, kalo kamu mau duduk di sana aku ga papa kok"ucap Aurora yang angkat bicara

"Telat!"pekik Victorya kesal, lalu ia langsung berlalu dari sana dan berjalan keluar rumah, entah akan kemana ia sekarang

"Victorya! Mau kemana kamu?!"pekik Bagaskara yang tak di hiraukan oleh Victorya yang terus melangkah pergi keluar

"Victory! mau kemana kamu nak?!"tanya Isabella yang ikut merasa khawatir

"sudah lah mah, pah, biarin anak bandel itu pergi. Keluarga kita lebih damai seperti ini"ucap Andreas dengan tenang

"lagi pula, dia terlalu kekanak Kanakan, tidak seperti Aurora yang sangat pengertian"Lanjut Andreas yang mengacak acak pelan rambut Aurora yang tersenyum lembut kepada nya

"sudahlah, cepat makan malam. Nanti Victory pasti kembali"ucap Bagaskara yang di setujui oleh semuanya

Sementara Victorya sendiri, kini ia tengah mengendarai mobil yang di berikan oleh Papa nya waktu pertama kali ia datang ke rumah ini. Ia mengendarai mobil nya dengan pelan, dan juga dengan tatapan nya yang kosong dan entah kemana tujuan nya saat ini

Sebenarnya Victorya benar benar merasa lapar saat ini, karena sejak pertengkaran nya dengan sang mama siang tadi, ia tak lagi makan ataupun keluar dari kamarnya, dan ia pikir dirinya akan makan saat makan malam tadi. Tapi ternyata dugaannya tidak sesuai dengan harapan nya. Semuanya hancur, semua orang menghakimi nya dan itu membuat rasa laparnya langsung menghilang begitu saja

Ciittttt

BRAK

"Astaga!Apa yang gue tabrak barusan?!"pekik Victorya yang sadar bahwa dirinya menabrak sesuatu, setelah diam beberapa saat, dan tersadar dari keterkejutan nya. Ia langsung turun dari dalam mobil dan menghampiri seseorang yang berguling guling di aspal sembari mengerang kesakitan

"Astaga, Sorry Sorry, gue ga sengaja"ucap Victory panik dan juga merasa bersalah

"ayo gue bantu, kita ke rumah sakit aja sekarang"ucap Victory lagi

"Ga perlu!"pekik Pria itu yang menepis kasar tangan Victory

"gue ga butuh bantuan Lo!",marah Pemuda itu, yang kini Victory dapat melihat dengan jelas wajah nya

"Raymond?"panggil Victorya saat sudah mengenali pria yang ada di depan nya ini

"dasar pembawa S!al, ga di sekolah ga di luar sekolah, gue selalu apes kalo ketemu Lo"maki nya yang membuat Victorya mengepal kan tangan nya menahan gejolak amarah yang ada di hatinya, mengapa pria yang ia sukai ini berbicara sebegitu menyakitkan nya?

"awas minggir! Gue buru buru!"ucap nya yang langsung mendorong Victory hingga terjerembab ke tanah, lalu ia kembali berlari tak tentu arah untuk keluar dari jalan yang sepi dan juga gelap ini

"kenapa? Kenapa semua orang benci sama gue?"tanya Victorya lirih

"papa, mama, kakak, dan juga Raymond? Bahkan seluruh sekolah terlihat ga ada satupun yang suka dengan keberadaan gue, kenapa tuhan? kenapa?"tanya Victorya yang bertepatan dengan suara petir yang mulai bergemuruh

"hidup gue ga adil banget, dari kecil bahkan sampai sekarang"lanjut Victorya yang terkekeh, dan tak terasa air matanya pun ikut luruh bersamaan dengan air hujan yang datang dengan sangat deras nya beserta suara petir yang bersahut bersahutan

"tau gini mending dari dulu gue m*ti aja si*lan! Hidup di dunia cuma buat sakit hati! Apa gunanya gue hidup Aaakhhh!"teriak Victorya yang bak orang kesetanan

"GUE GA MINTA DI LAHIRIN! KALAU KELUARGA GUE EMANG GA BISA NERIMA KEBERADAAN GUE, KENAPA KALIAN HARUS JEMPUT GUE DARI TEMPAT KUMUH ITU?! KENAPAA?!"Pekik Victory yang benar benar ingin meluapkan perasaan nya yang selalu ia tumpuk dan pendam sendirian

"gue pengen mati, tapi gue juga ga rela liat keluarga gue lebih dekat dengan orang asing daripada gue yang darah daging nya sendiri"gumam Victory lirih, lalu ia bersandar pada bagian depan mobil nya dengan tubuh yang terasa sedikit lemas dan juga menggigil

Sementara itu, di Mansion Hartley Isabella terus menerus mondar mandir di depan pintu utama untuk menunggu kepulangan Victorya.

Jam sudah menunjukkan pukul Sebelas Malam, akan tetapi Puteri nya itu tak kunjung kembali dari kepergian nya saat makan malam tadi

"udah lah mah, ngapain coba nungguin dia? Pada dasarnya dari kecil dia itu anak berandalan. jadi kebiasaan nya masih terbawa sampai saat ini, biarin aja lah"ucap Andreas yang merasa jengah dengan drama yang selalu dibuat oleh Victorya selama Tiga bulan ini

"mau bagaimana pun, Victory itu anak mama dan juga adik kamu Andre! Jadi jaga tutur bicara kamu"ucap Isabella yang membela putri nya

"huh, terserah mama aja. Andre ke kamar duluan aja! Ayo Aurora! Besok Senin, jadi kamu harus tidur!'ucap Andreas yang langsung menarik Aurora yang belum sempat mengucapkan sepatah kata pun

"mah-"

"kenapa Pah? Papa juga cape nunggu Victory? yasudah papa masuk kamar duluan aja sana"ucap Isabella yang berucap dengan sengit

"Papa cuma mau ajak mama untuk nunggu in di sofa, apa mama ga cape berdiri terus sedari tadi?"ucap Bagaskara yang menjawab dengan lembut kepada istri nya itu

"enggak, mama mau nunggu di sini! Mama khawatir Sam Victory, Handphone nya sedari tadi tidak aktif, apalagi hujan deras seperti ini! Mama takut dia kenapa Napa di jalan" ucap Isabella yang terus menerus membuka Handphone nya berharap akan ada kabar dari Victorya

Setelah ber jam jam menunggu, kini tepat pada jam Dua belas malam. Akhirnya Isabella dapat melihat Mobil Victorya yang baru saja masuk ke dalam gerbang setelah di buka kan pintu oleh satpam yang berjaga di depan sana

"Victory, kenapa kamu basah kuyup nak?"tanya Isabella yang langsung berlari menghampiri Victorya yang baru saja keluar dari dalam mobil nya

"Aku ga papa mah"jawab Victory dengan lemas

"ayo masuk, kamu ganti baju dulu biar ga sakit"ajak Isabella yang langsung menuntut Victorya menuju kamar nya, dengan di ikuti oleh Bagaskara yang juga terlihat khawatir di belakang nya

"nyatanya aku udah sakit mah"batin Victorya

"pakai dulu handuk nya, biar mama siapin air hangat"ucap Isabella yang hanya mengangguk saja dan mengikuti semua kemauan perempuan yang merupakan ibu kandung nya itu

setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Isabella kembali keluar dan mengatakan kepada Victory bahwa air hangat sudah ia siap kan

"ayo mandi, mama udah siapin air nya"ucap Isabella dan Victory menurut saja

MAMAAAA!

Teriak seseorang dari arah luar, yang mengagetkan ketiga nya

"Aurora?!"kaget Isabella

"iya sayang! Mama di sini!"jawab Isabella yang juga berteriak

"kamu mandi dulu ya nak, Isabella penakut. Dia takut akan petir dan suara hujan yang terlalu keras, mama mau nemuin dia dulu ya",jelas Isabella lalu langsung berlari keluar dari dalam kamar Victorya tanpa menunggu jawaban dari anak itu

"papa juga khawatir kan?? Aku baik baik aja di sini, papa keluar aja"ucap Victorya saat melihat Bagaskara masih berdiri diam di sana dengan tatapan bingung

Lalu setelah itu, ia pun ikut menyusul sang istri tanpa sepatah kata apapun

"its okay, masih ada hari esok Victory"ucap Victorya yang menguatkan dirinya sendiri, lalu dengan tergesa ia menutup rapat pintu kamar nya, dan menguncinya dari dalam sana.

To Be Continued

Jangan lupa buat like dan Vote yang sayang, like dan komen kalian itu adalah penyemangat ku untuk terus Update dengan Jumat alias jumlah kata yang lebih banyak lagi

See You di Episode selanjutnya ❤️

Btw Guyss, aku ada daftar lomba. Mohon dukungannya ya semuaaa

02. Aku tak akan menyerah

**STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE DAN KOMEN NYA**

**Di data kemaren yang baca lumayan banyak tapi yang Like ga ada**

**plis hilangin kebiasaan buruk kalian ini, ga komen setidaknya Like. Di sini gratis ga bayar pakai uang, bayaran nya cuma pakai like dan komen kalian**

**Terimakasih**

......

***Happy Reading Guyss ❤️***

***Episode Sebelumnya***

"*Victory, kenapa kamu basah kuyup nak?"tanya Isabella yang langsung berlari menghampiri Victorya yang baru saja keluar dari dalam mobil nya*

"*Aku ga papa mah"jawab Victory dengan lemas*

"*ayo masuk, kamu ganti baju dulu biar ga sakit"ajak Isabella yang langsung menuntut Victorya menuju kamar nya, dengan di ikuti oleh Bagaskara yang juga terlihat khawatir di belakang nya*

"*nyatanya aku udah sakit mah"batin Victorya*

"*pakai dulu handuk nya, biar mama siapin air hangat"ucap Isabella yang hanya mengangguk saja dan mengikuti semua kemauan perempuan yang merupakan ibu kandung nya itu*

*setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Isabella kembali keluar dan mengatakan kepada Victory bahwa air hangat sudah ia siap kan*

"*ayo mandi, mama udah siapin air nya"ucap Isabella dan Victory menurut saja*

*MAMAAAA*!

*Teriak seseorang dari arah luar, yang mengagetkan ketiga nya*

"*Aurora?!"kaget Isabella*

"*iya sayang! Mama di sini!"jawab Isabella yang juga berteriak*

"*kamu mandi dulu ya nak, Isabella penakut. Dia takut akan petir dan suara hujan yang terlalu keras, mama mau nemuin dia dulu ya",jelas Isabella lalu langsung berlari keluar dari dalam kamar Victorya tanpa menunggu jawaban dari anak itu*

"*papa juga khawatir kan?? Aku baik baik aja di sini, papa keluar aja"ucap Victorya saat melihat Bagaskara masih berdiri diam di sana dengan tatapan bingung*

*Lalu setelah itu, ia pun ikut menyusul sang istri tanpa sepatah kata apapun*

"*its okay, masih ada hari esok Victory"ucap Victorya yang menguatkan dirinya sendiri, lalu dengan tergesa ia menutup rapat pintu kamar nya, dan menguncinya dari dalam sana*.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

**Ke Esokan paginya**

"Good Morning Mah, Pah"sap riang Victorya yang baru saja menuruni tangga

"Morning Too Victory"jawab Aurora saat yang lain nya tak bersuara

"gue gak nyapa Lo"ucap Victorya dengan judes

"udah untung Aurora mau jawab sapaan Lo, bukan nya bersyukur malah ga tau diri"ucap Andreas dengan nada tak suka saat melihat adik nya a.k.a Aurora di perlakukan seperti itu oleh Victorya

"Biarin, orang gue emang ga nyapa dia, ngapain coba dia sokap ke gue, padahal kita kan ga kenal"lanjut Victorya yang masih mempertahankan wajah sinis nya

"sudah, cepat Duduk dan sarapan. Sebentar lagi kalian akan telat"ucap Bagaskara yang ingin menengahi pertengkaran anak anak nya

sarapan pagi kali ini pun berjalan dengan lancar, Victory pun menikmati sarapan nya dengan khidmat tanpa mau mengganggu atau di ganggu oleh siapapun itu

sarapan pun sudah selesai, dan kini adalah waktunya sekeluarga itu untuk pergi ke tempat tujuan mereka masing masing, Seperti Bagaskara yang akan berangkat ke kantor nya, dan Isabella yang akan menuju Butik nya. Lalu Aurora, Andreas beserta Victorya yang akan menuju sekolah nya

"mah, pah, Aurora berangkat yaa sama Kakak"pamit Aurora yang mencium pipi mama dan juga papa nya secara bergantian, begitupun dengan Andreas yang juga melakukan hal sedemikian rupa

"Victory, kamu ga mau berangkat?"tegur halus Isabella saat melihat Victorya yang masih tertegun di tempat nya

"ah iya, aku berangkat dulu. Mah, Pah"pamit Victory dengan kikuk, lalu ia tergesa gesa pergi keluar untuk mengejar Andreas tanpa melakukan cipika-cipiki seperti kedua remaja tadi

"*udah tiga bulan gue di sini, nyatanya perasaan canggung itu masih ada. Gue belum bisa buat terlalu akrab ke mereka, walaupun nyatanya mereka berdua emang orang tua kandung gue"batin Victorya yang merasa sakit hati sendiri karena perasaan nya*

"eh, kak Andre. Aku ikut kakak ya? Kita bareng ke sekolah nya?"ucap Victorya yang kembali menunjukkan senyum terbaiknya

"ga bisa, gue cuma mau bareng adek gue, Aurora"tolak Andreas dengan tegas

"tapi aku kan juga adik kakak"ucap Victorya yang membuat Andreas tiba tiba bungkam

"pokoknya ga mau, kalau ada Lo keadaan Aurora itu ga terjamin. Lo itu penjahat bagi Aurora, mending berangkat sendiri aja"ucap Andreas, lalu tanpa perasaan dia langsung menancap gas mobil nya untuk segera pergi dari sana meninggalkan Victorya yang tertegun dengan perasaan yang seperti akan meledak karena menahan rasa amarah nya kepada Aurora, karena menurut nya sumber penderitaan nya selama ini adalah wanita itu, Aurora!

"S!alan! Awas aja Lo Aurora! Ini posisi gue! tempat gue! Semuanya yang merupakan hak gue akan gue rampas dari tangan Lo! Dasar S!alan! Wanita ga tau diri!"gumam Victorya dengan amarah yang terlihat sangat menggebu gebu

Lalu setelah itu, ia berjalan dengan perasaan kesal menuju ke arah mobil nya sendiri, lalu ia menancap gas nya dengan kecepatan di atas rata rata untuk menuju ke sekolah

"lihat lah, kalau seperti ini terus. Kapan keluarga kita akan kembali damai pah?"tanya Isabella kepada sang suami, karena sedari tadi mereka berdua memperhatikan interaksi ketiga anak nya itu

"kita pantau saja mah, mungkin Victory belum bisa berdamai dengan keadaan nya sendiri. Siapa tau besok atau lusa Victory mau hidup bersama Aurora dengan damai, dan kita bisa melanjutkan keluarga yang damai seperti biasanya"ucap Bagaskara yang menenangkan istri nya

"sudah lah, ayo kita berangkat nanti makin kesiangan"ucap Bagaskara, lalu mereka berdua menuju ke tempat tujuan masing masing dengan mobil mereka masing masing

......

sesampainya di sekolah, tepat nya setelah memarkirkan mobilnya Victorya dapat melihat sang Kakak yang terlihat begitu perhatian kepada Aurora, pemuda itu rela membukakan pintu untuk Aurora dan juga merapikan rambut Aurora yang terlihat sedikit acak acakan

"harusnya gue yang di situ"gumam Victorya yang menatap tajam ke arah kedua nya

sementara itu Aurora merasa sangat senang dengan perlakuan perlakuan kecil nan manis yang di tunjukkan oleh Andreas, dan sekelebat ia tak sengaja melihat mobil Victorya yang terparkir tak jauh dari sana

Ada setitik rasa takut akan kemarahan Victorya nanti nya, tapi ada juga rasa takut jikalau ia tidak menikmati semua hal ini, nanti nya ia tak akan merasakan lagi kasih sayang dari keluarga Hartley ini

"*Im sorry Victory, tapi bukan cuma kamu yang menginginkan kasih sayang keluarga ini"batin Aurora lalu setelah itu ia memutuskan pandangan nya dari mobil Victorya*

"Ayo kakak antar ke kelas kamu"ucap Andreas yang menghancurkan lamunan Aurora

"iya kak"jawab Aurora dengan ceria, lalu ia berjalan dengan santai sembari menggandeng lengan Andreas hingga ke depan kelas nya

Setelah menunggu beberapa saat, dan Victory rasa Andreas pasti kini sudah selesai mengantar Aurora ke kelas nya, dan pemuda itu pasti sudah masuk ke kelas nya sendiri

Ya benar, Aurora dan juga Victoriya berada di kelas yang sama, yaitu di kelas Sebelas IPA 1, sementara Andreas sendiri merupakan kakak tingkat nya, yang berada di kelas Dua Belas IPA 1. Maka dari itu Victorya sering sekali gencar untuk menganggu Aurora di kelas, karena tak ada yang bisa melindungi gadis itu, kecuali Reymond yang satu kelas dengan nya

"gue abisin Lo B¡tch!" maki Victory yang berjalan dengan tergesa gesa ke arah kelas nya, karena takut bel masuk akan segera berbunyi

Sesampainya di dalam kelas, Victorya benar benar menyunggingkan senyum nya saat melihat Aurora yang masih duduk sendirian lantaran sahabat nya belum datang, dan saat di telisik lagi ternyata Reymond pun belum berada di tempat nya yang artinya pemuda pahlawan kesiangan itupun belum juga datang

"Vi-.... Victorya?"sapa Aurora dengan perasaan gugup, sementara teman sekelas mereka pun hanya diam dan akan menyaksikan keributan yang memang sudah sering terjadi, akan tetapi tak ada satupun dari mereka yang berani melerai kericuhan yang akan terjadi

"Seneng kan Lo tadi udah berhasil bikin kakak ninggalin gue lagi? Itu semua karna hatusan Lo kan? Ngaku aja Lo S!alan!"teriak Victorya yang menggebrak meja tersebut dengan kuat

"a- aku ga ngerti apa maksud kamu Vi"jawab Aurora dengan gugup

"ga usah pura pura b\*doh! Jelas jelas lo udah liat ada mobil gue di parkiran tadi kan?! Tapi dengan enteng nya Lo masih gandengan sama kakak gue! emang s¡alan Lo Aurora!"marah Victoriya yang langsung mencengkram dengan kuat kerah seragam Aurora

"aku..... Aku ga liat Vi.. Aku ga liat"elak Aurora dengan panik, lantaran melihat kilat kemarahan di mata Victoriya

"jelas jelas lo liat tadi! Lo pikir gue udah ga ada di dalam mobil apa?! Emang dasar kurang ajar Lo! Itu kakak gue! Bukan kakak Lo! Jadi sadar diri dan jangan kecentilan jadi cewek!"ucap Victoriya lagi

"aku ga kecentilan! Itu kakak aku juga Vi! Bukan kakak kamu aja! Kak Andre juga kakak aku!"jawab Aurora dengan berani

"cih! Ngarep banget Lo ya! Lo itu cuma anak pungut! gara gara kehadiran Lo, posisi gue sekarang Lo yang nempatin! Itu keluarga gue beg\*! bokap jahat Lo itu dah mendekam di tanah sekarang!"pekik Victorya yang membuat Aurora merinding dan semakin kicep dengan nya

"Lo itu harus nya sadar diri, Lo itu bukan putri asli mereka, gue yang asli. dan lo itu cuma putri pengganti"ucap Victorya lirih, lalu ia berjalan ke arah bangkunya meninggalkan Aurora yang kembali diam dan menelungkup kan wajah nya sembari menangis terisak

"cih, lemah. Gue di gebukin bokap Lo sampe pingsan ga pernah tuh nangis"bisik Victoriya pelan, yang melihat Aurora yang menangis sampai sesegukan

"Aurora?"panggil Reymond yang baru saja datang

"kamu kenapa?"tanya Reymond yang duduk di sebelah Aurora

"Auroraaaa Bestieee kamuu kenapaa?"pekik seorang perempuan pendek, berambut panjang yang di kuncir kuda dari arah pintu kelas

"siapa yang nyakitin kamu? Cerita, sini cerita sama akuu"ucap perempuan itu dengan nada cempreng nya

"suara berisik Lo bikin rusak gendang telinga gue"tegur Victoriya yang membuat wanita itu langsung menoleh ke arah nya dan menghampiri nya dengan wajah garang, tapi terlihat menjengkelkan di mata Victoriya

"ini pasti gara gara kamu kan?! Ngaku kamu!"pekik nya dengan suara nyaring

"kalo iya kenapa? Masalah buat Lo?"tanya Victorya dengan Santai

"KAMU!"teriak nya sembari menunjuk ke arah Victoriya

"Yanti, ngapain kamu di sana? Kembali ke tempat duduk kamu, tidak dengar bel barusan hah?"tanya seorang guru perempuan gemuk dengan tampang garang nya

"i... Iya Bu"jawab nya takut takut, lalu setelah itu ia kembali ke tempat duduknya setelah melihat ke arah Victoriya yang memasang senyum mengejek kepada nya

"awas aja kamu nanti"gumam nya yang menatap sengit ke arah Victoriya

***To Be Continued***

***Don't Forget to Like Komen and Vote***

***Jangan lupa buat like dan Vote yang sayang, like dan komen kalian itu adalah penyemangat ku untuk terus Update dengan Jumat alias jumlah kata yang lebih banyak lagi***

***See You di Episode selanjutnya ❤️***

03. Selalu membuat kesal

STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE DAN KOMEN NYA

...****************...

Happy Reading Guyss ❤️

Episode Sebelumnya

"Lo itu harus nya sadar diri, Lo itu bukan putri asli mereka, gue yang asli. dan lo itu cuma putri pengganti"ucap Victorya lirih, lalu ia berjalan ke arah bangkunya meninggalkan Aurora yang kembali diam dan menelungkup kan wajah nya sembari menangis terisak

"cih, lemah. Gue di gebukin bokap Lo sampe pingsan ga pernah tuh nangis"bisik Victoriya pelan, yang melihat Aurora yang menangis sampai sesegukan

"Aurora?"panggil Reymond yang baru saja datang

"kamu kenapa?"tanya Reymond yang duduk di sebelah Aurora

"Auroraaaa Bestieee kamuu kenapaa?"pekik seorang perempuan pendek, berambut panjang yang di kuncir kuda dari arah pintu kelas

"siapa yang nyakitin kamu? Cerita, sini cerita ana akuu"ucap perempuan itu dengan nada cempreng nya

"suara berisik Lo bikin rusak gendang telinga gue"tegur Victoriya yang membuat wanita itu langsung menoleh ke arah nya dan menghampiri nya dengan wajah garang, tapi terlihat menjengkelkan di mata Victoriya

"ini pasti gara gara kamu kan?! Ngaku kamu!"pekik nya dengan suara nyaring

"kalo iya kenapa? Masalah buat Lo?"tanya Victorya dengan Santai

"KAMU!"teriak nya sembari menunjuk ke arah Victoriya

"Yanti, ngapain kamu di sana? Kembali ke tempat duduk kamu, tidak dengar bel barusan hah?"tanya seorang guru perempuan gemuk dengan tampang garang nya

"i... Iya Bu"jawab nya takut takut, lalu setelah itu ia kembali ke tempat duduknya setelah melihat ke arah Victoriya yang memasang senyum mengejek kepada nya

"awas aja kamu nanti"gumam nya yang menatap sengit ke arah Victoriya

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Lima jam pelajaran pun sudah berlalu, dan kini bel yang menandakan istirahat pertama sudah berbunyi. Yang artinya semua siswa sudah dapat keluar dari kelas mereka masing masing untuk ber istirahat

"Baiklah, pelajaran hari ini kita akhiri sampai di sini saja ya. Tugas nya yang tadi jangan lupa untuk di kerjakan dan Minggu depan akan kita bahas bersama. Terimakasih"ucap guru pengajar tersebut, lalu setelah itu ia keluar dari kelas tersebut

"Yeayy! istirahat!"sorak anak kelas dengan riang gembira

"eh ada Raymond? Kenapa ray? Mau ajak aku ke kantin?"tanya Victorya dengan semangat

"Lo apain Aurora tadi? Kenapa dia sampai nangis begitu?"tanya Reymond dengan tatapan tajam nya

"ga aku apa apin kok, gitu doang kok nangis. Lemah"ucap santay Victorya yang malah menyulut emosi Reymond

"Lo itu kenapa sih?! sehari aja ga usah bikin ke kacauan! Ga bisa?!"bentak Reymond yang merasa jengkel melihat sikap santay Victorya itu

"kamu kenapa sih? gitu banget ngomong nya, lembut dikit ga bisa apa ya?"tanya Victorya yang ikut merasa kesal dengan sikap semena mena Reymond kepadanya

"Lo itu bukan Aurora, cewek baik baik yang ga petakilan kayak Lo, Lo ga pantes di lembutin!"ucap Reymond menohok

"awas aja kalo Lo berani gangguin Aurora lagi, abis Lo di tangan gue"ancam Reymond lalu ia berlalu keluar untuk mencari keberadaan Aurora dan juga Yanti yang sudah keluar semenjak bel istirahat tadi

"S¡al! Lagi dan lagi Aurora! terus saja Aurora!"pekik Victorya dengan marah

"liat aja Lo, gue ga akan biarin hidup Lo tenang selama Lo masih tetep kekeh buat tinggal bareng keluarga gue, liat aja Lo j*l*ng"umpat Victorya dengan tatapan Nyalang nya

Setelah perdebatan kecil tadi, Victorya memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah nya saja, ia sudah tidak Mood untuk makan lagi. Biar lah dia makan siang di jam istirahat kedua nanti saja

sesampainya di taman belakang sekolah, Victorya lebih memilih duduk di bawah pohon rindang yang lumayan jauh dari jangkauan orang orang yang terus berlalu lalang di sekitar sana

"kapan hidup gue bisa setenang ini"gumam Victorya saat semilir angin menerpa wajah nya dengan lembut yang membuat perasaan nya jauh lebih tenang daripada tadi

"kenapa sih mama dan papa ga mau balikin Aurora ke rumah nya? Dia kan udah bukan lagi anak mereka! Anak mereka itu gue! Kenapa mereka ga ada yang mau ngertiin gue?"tanya Victorya yang berbicara kepada diri nya sendiri

"apa... gue menyerah aja ya?"gumam Victorya lagi

"mending gue pergi aja ga sih dari rumah? Terus biarin mereka hidup dengan damai seperti sebelum nya?"gumam nya lagi penuh pertimbangan

"ah enggak enggak, enak banget dong di Aurora. yang miskin dari lahir itu dia, tapi gue yang harus nanggung penderitaan nya, dan gue yang harusnya menikmati hidup malah ngerasain siksaan dari bokap nya! sialan emang! ga gue ga boleh nyerah! Gue harus bisa dapetin hak yang memang harus nya jadi milik gue!"tekat nya lagi

setelah beberapa saat duduk termenung di sana, kini Victorya mulai beranjak dari tempat duduk nya untuk kembali ke kelas, karena bel masuk pun sudah berbunyi beberapa saat yang lalu

"gue ga cape sekolah, yang gue cape in itu harus nahan sakit hati tiap liat kakak gue sendiri lebih sayang sama orang lain daripada gue"ucap nya lagi, lalu setelah itu dirinya benar-benar pergi dari sana untuk kembali ke kelas nya

Seperti biasa, sesampainya di kelas Victorya dapat melihat tatapan teman teman kelas nya yang melihat nya tidak suka, dan ada juga yang menatap kasihan dan juga menatap takut takut ke arah nya, dan Victory tidak terlalu perduli akan hal itu. Menurut nya tidak mempunyai teman sekalipun tidak akan mempengaruhi kehidupan nya. Maka dari itu dirinya tidak terlalu pusing untuk mencari teman

Selama perjalanan menuju bangkunya, Victory terus saja memperhatikan Aurora yang terus saja menunduk diam saat melihat kedatangan nya

"pura pura lemah biar di kasihani orang"ucap pelan Victorya saat lewat di samping Aurora untuk menuju bangkunya yang berada di bagian belakang

"Selamat siang anak anak, ayo cepat kembali ke tempat duduk kalian masing masing. Dan kumpulkan tugas yang Bapak berikan Minggu kemaren"suara seorang guru yang meng instruksi membuat Victorya mendengus sebal karena belum puas melihat wajah pucat Aurora

Suara kelas pun kembali ricuh dengan para siswa maupun Siswi yang berbagi alasan, dengan alasan lupa mengerjakan, buku yang tertinggal dan beragam lain nya. Sementara Victorya sendiri hanya duduk dengan tenang di bangku nya setelah maju ke depan untuk mengumpulkan buku tugas milik nya.

Berbeda dengan Victorya yang terlihat santai, Aurora justru terlihat gelisah sembari mengobrak abrik tas nya Lantaran tak dapat menemukan buku tugas milik nya

"Baiklah, buat kalian semua yang tidak mengerjakan. Cepat berdiri di depan!"suara guru tersebut yang membuat sebagian murid yang tidak mengerjakan menunduk lesu dan satu persatu berjalan ke depan untuk menerima hukuman

"Aurora! Mana buku kamu?"tanya guru tersebut lantaran tak menemukan nama Aurora di tumpukan buku yang di kumpulkan di depan

"eumm bapak... Buku saya..."

"buku Aurora ada di saya pak"ucap Reymond yang memotong ucapan Aurora

"lalu kemana buku kamu?"tanya guru itu lagi

"buku saya ketinggalan di rumah pak, makanya saya mau pinjam buku Aurora buat nyalin tugas nya"jelas Reymond

"Bapak tidak mau menerima alasan, cepat kemari kumpulkan buku Aurora, dan kamu ikut berdiri dengan ke-lima siswa itu"ucap bapak guru sembari menunjuk ke arah Siswa siswi yang tengah berdiri di samping pintu masuk kelas

"baik pak"jawab Reymond yang menurut dan langsung mengumpulkan buku tanpa sampul itu, lalu ikut bergabung dengan siswa siswi itu

"cih, dasar pahlawan kesiangan"gumam Victorya yang menatap geli ke arah Reymond yang memilih untuk di hukum untuk menyelamatkan Aurora

...----------------...

Istirahat untuk makan siang pun kini tiba, karena sudah merasa sangat lapar akhirnya Victorya memilih untuk segera ke kantin dan memesan makanan yang di inginkan nya

Setelah pesanan nya selesai, Victorya pun bergegas untuk mencari tempat duduk, dan ia malah melihat tempat duduk Kakak nya itu yang masih lumayan kosong, karena hanya di isi oleh Kakak nya, Aurora, dan juga Yanti

"itu dia"ucap Victorya senang lalu ia berjalan menuju ke bangku tersebut

"ngapain Lo ke sini?"tanya Yanti dengan nada ketus nya

"lah ngapain Lo ngurusin? jelas gue mau duduk sama kakak gue lah, mau apa lagi emang?"jawab Victorya tak kalah judes nya

"ngaku aja, Lo pasti mau gangguin Aurora kan? Ngaku Lo"ucap Yanti saat melihat Victorya yang asik me makan bakso nya

"udah Yan, jangan cari ribut"ucap Aurora yang menengahi

"tapi Aurora, dia itu tadi pagi aja udah gangguin kamu sampe nangis! Pasti sekarang dia mau gangguin kamu lagi!"tuduh Yanti yang membuat Aurora langsung menengang saat Andreas langsung menatap tajam ke arah Victorya

"bener?"tanya Andreas kepada Aurora yang langsung terdiam

"Lo ngapain lagi?"tanya Andreas yang langsung menjauhkam mangkok bakso milik Victorya dari jangkauan perempuan itu

"Lo dengerin gue ga sih Vi?!"tanya Andreas sedikit keras

"nanti, gue laper pengen makan",jawab Victorya yang kembali mengambil mangkok nya

BRAK

Pyarr

"setelah Lo bikin Aurora nangis, Lo masih bisa makan dengan tenang?!"tanya Andreas menggebu saat berhasil menggebrak meja hingga mangkok Bakso milik Victorya tumpah dan tak menyisakan apa apa

"Kalo orang ngomong itu di dengerin! Jangan malah pentingin makan-"

BRAK

"KALO ADA ORANG MAKAN ITU DI HARGAI! JANGAN ASAL JEPLAK TANGAN LO BUANG MAKANAN MILIK ORANG!"teriak Victorya setelah menggebrak meja

"LO GA AKAN TAU RASANYA BETAPA BERHARGANYA MAKANAN DI HIDUP GUE! KARNA LO DARI KECIL UDAH BISA MAKAN ENAK TANPA HARUS SUSAH! BEDA SAMA GUE YANG BARU BISA MAKAN KALO ABIS KERJA SENDIRI! S!ALAN!"Maki Victorya menggebu, lalu setelah itu ia langsung pergi dari sana karna takut jika terus saja di sana emosi nya akan semakin meluap luap

"kakak ga papa?"tanya Aurora saat melihat kakak nya yang terlihat kaget dengan kejadian barusan

"ga papa"jawab Andreas singkat, akan tetapi matanya terus saja memperhatikan kepergian Victorya yang semakin menjauh dari sana

To Be Continued

Don't Forget to Like Komen and Vote

Jangan lupa buat like dan Vote yang sayang, like dan komen kalian itu adalah penyemangat ku untuk terus Update dengan Jumat alias jumlah kata yang lebih banyak lagi

See You di Episode selanjutnya ❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!