"Tuan! Tolong jangan lakukan! ini salah Tuan! Tuan sedang mabuk, kasihani saya Tuan," airmata seorang gadis mengalir deras dari pipinya. Lelaki yang dikenalnya sebagai atasan di kantornya membuat dirinya tidak berdaya, menguncinya di ruang kerja lelaki itu. Ia saat itu ke ruang atasannya untuk memastikan apakah ruangannya sudah di bersihkan atau belum. Gadis itu tidak menyadari atasannya sedang berada di toilet.
Lelaki tampan dan sedang mabuk itu tidak menyadari perbuatannya, ia sudah merusak seorang gadis muda yang bekerja sebagai cleaning servis di kantor nya.
Gadis muda itu keluar dari ruangan atasannya dengan pakaian yang sudah robek dan rambut yang acak-acakan, wajahnya ia tutupi dengan kain lap yang dia bawa tadi. Atasannya sudah tertidur di sofa saat ia tinggalkan.
Gadis itu berjalan dengan tertatih-tatih, rasa perih di hatinya dan juga di bagian bawahnya. Gadis muda itu tidak menyangka akan mengalami nasib buruk malam ini. Seharusnya ia langsung pulang tadi tidak masuk lagi ke ruangan atasannya.
Gadis tersebut sedang membereskan meja atasannya dan membersihkan sampah kertas di meja, saat tiba-tiba saja atasannya mendekati dirinya dengan kemeja yang sudah tebuka kancing-kancingnya dan dasi yang longgar di lehernya.
Atasannya tersebut menciumi lehernya dan memeluknya dari belakang. Karena sedang mabuk atasannya itu tidak menyadari apa yang dilakukannya.
Flashback On
"Apa? Kita kalah tender? Kenapa bisa Bil?" Ziyan yang mendapatkan kabar dari asistennya Billy, merasa gusar. Tender yang seharusnya mereka menangkan tiba-tiba saja beralih ke pesaing mereka.
Brak..
Ziyan menggebrak mejanya, kertas-kertas kerjanya berhamburan. Emosi Ziyan sudah di ubun-ubun, waktu sudah menunjukkan pukul 6.20 menit, di luar sudah gelap.
Ziyan membuka kancing kemejanya menarik dasinya hingga longgar, jasnya ia sampirkan ke kepala kursi kebesarannya.
Ziyan mengambil whiskey yang ada di dalam lemari koleksi minumannya. Ia duduk di kursi kebesarannya sambil menenggak bergelas-gelas whiskey tanpa mempedulikan dirinya yang sudah mabuk.
Ziyan masuk ke dalam toilet perut nya terasa mual karena kebanyakan minum alkohol. Setelah mengeluarkan muntahnya, Ziyan keluar dari toilet. Dengan pandangan kabur ia seperti melihat sosok kekasih nya yang sedang berdiri di samping mejanya.
Ziyan langsung memeluk tubuh gadis didepannya yang dikira kekasihnya.
"Sayang kenapa parfum mu tidak seperti biasanya? Apa kamu tidak pakai parfum, hemm?" Ziyan mencium leher gadis di depannya.
Ziyan seperti tidak mendengar suara gadis di depannya yang meminta di lepaskan pelukannya.
"Tuan lepaskan saya! Saya bukan kekasih Tuan, Tuan saya mohon lepaskan saya!" teriak gadis itu. Tapi tenaganya tidak bisa mengimbangi tenaga atasannya yang sangat kuat.
Airmata gadis muda itu bercucuran di pipinya, dirinya ketakutan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Ziyan yang sedang mabuk berat terus saja mencumbu gadis muda tersebut. Di bawanya gadis itu ke atas sofa. Ia tidak mempedulikan gadis yang sedang memberontak.
Terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan. Gadis tersebut menangis dengan perasaan takut. Dirinya baru saja selesai sekolah menengah, umurnya baru 18 belas tahun.
Flashback Off
Setelah pergi dari kantor nya gadis muda itu pulang dengan menaiki motor maticnya. Dengan susah payah ia menutupi tubuhnya dengan jaket yang di letakkannya di motor. Suasana kantor sudah sepi, tidak ada lagi karyawan yang bekerja.
Gadis muda itu mengendarai motornya dengan perasaan hancur. Airmatanya tak berhenti mengalir.
Tuan, kau brengsek, merusak gadis muda yang masih panjang masa depannya, apa yang harus aku lakukan dengan diriku yang sudah kotor ini, gadis tersebut memikirkan nasibnya ke depan sambil terisak-isak.
Dengan perasaan hancur dan bingung gadis muda tersebut masuk ke rumahnya dengan mengendap-endap. Ia takut ada yang melihat dirinya yang pulang dengan pakaian sobek dan rambut berantakan.
Candy Azkiya Hanggono, 18 tahun, gadis cantik berwajah lembut dengan lesung pipi yang dalam berambut hitam sepinggang harus menerima kenyataan pahit malam ini, atasannya sudah menghancurkan masa depannya. Ia tidak akan mau masuk kerja lagi. Ia juga harus pergi dari rumah ini.
Candy gadis cantik tersebut kaget saat ibu tirinya tiba-tiba masuk ke kamarnya di belakang.
"Hei, kau kenapa baru pulang jam segini?! Kenapa dengan bajumu itu?! Kau jangan buat malu keluarga ya! Kau di sini hanya menyusahkan saja, ayahmu sudah lama meninggal sebaiknya kau juga pergi dari rumah ini, tidak usah menyusahkan kami lagi, dasar tak tau diri," Yuma ibu tiri Candy menarik rambut Candy.
"Sudah lah Ma, paling nanti dia pergi juga dari rumah ini, menyusahkan saja," Fika kakak tiri Candy sebelas dua belas sama dengan ibunya.
Candy yang sudah tidak berdaya, semakin tidak berdaya disiksa oleh ibu tirinya, tubuhnya terasa sakit semua ditambah lagi dengan jambakan rambut dari ibu tirinya.
Candy pun sudah tidak ingin berada di kota ini lagi. Ia akan pergi meninggalkan kota yang sudah menorehkan luka di hati nya. Tapi kemana ia akan pergi ia hanya gadis muda yang sendiri di dunia ini. Candy binngung, ia segera mengambil tas nya mengisi baju-bajunya di dalam tas.
Candy akan pergi kemanapun langkahnya akan membawanya. Ia hanya pasrah dengan nasibnya. Dengan langkah gontai Candy keluar dari rumah peninggalan ayahnya yang sudah meninggalkannya dua tahun yang lalu. Ia pergi tanpa membawa motornya. Motornya dipakai kakak tirinya entah kemana.
Semua surat-surat rumah ada sama ibu tirinya. Candy tidak tau apa isi surat-surat peninggalan ayahnya. Ayahnya seorang pengusaha terkenal di kota ini, tetapi sejak ibunya menikah tiga tahun lalu semuanya jadi berubah.
***
Sementara di kantor sudah pukul 11 malam, Ziyan tersadar dari tidurnya itupun karena bunyi ponselnya yang berdering.
Ziyan merasakan kepalanya sangat pusing, ruangan kantor nya tampak gelap, ia tidak sadar dengan apa yang sudah di lakukannya. Ziyan bangkit dari sofa menuju ke kamar pribadinya. Ia akan mengganti bajunya dan langsung pulang ke apartemen nya.
Ziyan Prashadya Andromeda, 24 tahun, CEO perusahaan kontruksi dan juga pemimpin bengkel besar terkenal di kotanya, berwajah tampan dan dingin, tidak banyak bicara di kenal sebagai pemimpin tegas tidak mudah di intimidasi lawan.
Ziyan keluar dari ruangannya masuk ke lift menuju ke basemen di mana mobil mewah limited edition terparkir.
Lelaki tampan dengan penampilan cool jarang tersenyum, terkenal angkuh itu berjalan sambil memijat-mijatb pelipisnya.
Mobilnya melaju di jalanan dengan agak pelan, tiba di lampu merah ia melihat gadis muda dengan memakai masker memakai topi, malam-malam membawa tas ransel berjalan tertatih-tatih dan pelan menyeberangi zebra cross.
Dasar gadis-gadis jaman now malam-malam jalan sendirian apa tidak takut dengan preman-preman jalanan, batin Ziyan sambil menggelengkan kepalanya.
Lampu berubah hijau, Ziyan menginjak gas dan melajukan kembali mobil mewahnya.
Sampai di apartemen malam semakin larut, Ziyan ingin menelpon kekasih nya yang belum ada menghubungi nya sampai malam ini.
Kemana dia tumben tidak ada telpon maupun pesan.
Ziyan mencoba menelpon kekasihnya seorang model terkenal yang memiliki jam terbang tinggi. Mereka sudah berpacaran setahun ini. Tetapi ponsel kekasihnya sedang tidak aktif. Ziyan heran tak biasanya ponsel kekasihnya tidak aktif.
Candy terus berjalan menyusuri jalan, malam-malam begini ia akan kemana. Candy berjalan sambil melamun kepalanya menunduk tidak melihat ke kanan dan ke kiri lagi. Tiba-tiba saja terdengar ban mobil berdecit.
Ciiiiitt...
Mobil mewah yang di kendarai seorang lelaki tampan hampir menabrak dirinya, Candy kaget. Candy yang masih linglung sudah seperti orang stres tatapannya kosong.
Seorang lelaki tampan turun dari mobilnya ia mendekati gadis yang hampir di tabrak nya.
"Kamu gak papa?" tanya lelaki itu.
Seorang wanita paruh baya yang masih cantik keluar dari mobil.
"Nak, kamu gak papa? Kamu mau kemana? Kenapa malam-malam begini masih di jalan?" wanita tersebut menggandeng tangan gadis muda itu dan membawanya ke mobil.
"Udah malam kamu ikut tante aja ya? Jika mau berangkat besok anak tante antarin,"
Candy yang masih terdiam tiba-tiba saja meneteskan airmatanya.
"Zay, ayo kita pulang, biar mami bawa aja gadis ini ke rumah, kasihan, seperti nya dirinya tidak baik-baik saja,"
Wanita paruh baya tersebut meminta putranya untuk kembali melanjutkan perjalanan mereka.
Lelaki tersebut melajukan mobilnya agak sedikit kencang karena malam semakin larut.
15 menit kemudian tibalah mereka ke mansio mewah. Wanita paruh baya tersebut membawa gadis muda ke kamar tamu di mansion mewahnya.
"Malam ini kamu tidur di sini aja ya nak, besok tante antar kalo kamu mau berangkat,"
Candy menatap wanita cantik di depannya ini, ia kembali meneteskan airmatanya, ia ingat dengan mamanya yang sudah meninggalkan dirinya pergi tanpa pernah berjumpa kembali dengan dirinya.
"Kenapa menangis? Kamu belum makan?" wanita itu mendengar bunyi keroncongan dari perut gadis di depannya ini.
Keyra wanita tersebut mami dari lelaki tampan di dalam mobil tadi beranjak dari duduknya menuju ke dapur. Ia tadi membawa makanan dari rumah mertuanya, mama Wina yang sedang mengadakan arisan di rumah nya.
Key segera membawa kotak dan air mineral ke kamar gadis yang masih tampak melamun.
"Sayang, ayo makan dulu, tante suap ya? Jangan melamun terus,"
Key akan menyuapkan nasi ke dalam mulut gadis muda di depannya ini.
"Saya makan sendiri aja tante," jawab Candy.
Key tersenyum ia senang akhirnya gadis muda didepannya mau mengeluarkan suaranya.
"Siapa namamu, sayang?" tanya tante hati-hati.
"Candy tante," jawab Candy sambil menyuapkan makanan ke mulutnya. Perutnya baru terasa lapar setelah diisi. Ia makan dengan lahap. Key senang melihat nya.
"Nama yang cantik, secantik orangnya," Key mengamati wajah cantik Candy.
Candy tersenyum, "Terimakasih tante,"
"Kamu mau kemana malam-malam begini?" tanya Key.
Candy menggelengkan kepalanya. Airmatanya kembali menetes. Ia menghentikan suapan ke mulutnya.
"Makan dulu aja, maafkan tante kalo kamu jadi sedih, habiskan dulu makannya ya, tidur aja di sini malam ini, istirahat dulu sudah malam besok kita bicara lagi," ucap Key.
"Iya tante, terimakasih tante,"
Key mengusap pucuk kepala Candy, ia suka melihat gadis di depannya ini, gadis muda yang wajahnya mendung, Key tidak ada anak perempuan, ia akan menanyakan besok saja ke Candy mau kemana dirinya malam-malam begini dengan membawa ransel.
Key keluar dari kamar tamu yang ditempati Candy. Setelah Key keluar, Candy membuka jaket yang di pakainya. Ia mengamati isi kamar ini.
Mewah sekali jauh dari kamar ku, batin Candy.
Candy berbaring di kasur meluruskan tubuhnya yang terasa lelah. Airmatanya kembali menetes di pipinya. Ia tidak bisa menghentikan airmatanya yang terus mengalir.
Mama, papa, Candy rindu, kenapa Candy harus ditinggal sendiri di dunia ini, mama kemana? Apa mama gak kangen sama anakmu ini ma? hati Candy menjerit mengingat nasibnya yang malang.
Dengan tubuh lelahnya dan airmata yang menetes akhirnya Candy tertidur pulas di kasur nya.
Tanpa terasa ayam sudah berkokok tanda pagi sudah menjelang, Candy bangun dari tidurnya. Ia harus pergi dari rumah mewah ini, tapi bagaimana caranya? Ia tidak tau dengan seluk beluk rumah ini. Candy kembali bingung. Ia merasa tidak sopan juga jika pergi mengendap-endap begitu saja.
Akhirnya Candy memutuskan untuk pergi besok pagi saja.
Cahaya matahari bersinar cerah, menembus masuk ke dalam kamar yang di tempati Candy. Ia mandi sebentar kemudian mengganti pakaiannya yang sederhana. Ia berencana akan pamit untuk pergi meski gak tau ke mana arah langkahnya.
Candy sedang berada di depan meja rias ketika seorang wanita cantik yang tadi malam menemaninya makan malam masuk ke kamar nya.
"Kamu sudah segar, sudah cantik, ayo kita sarapan dulu," Key mengajak Candy untuk sarapan bersama.
"Emm, terimakasih tante, tapi saya tidak ingin merepotkan tante,"
"Gak merepotkan kok sayang, ayo sekalian tante kenalin sama suami dan anak tante,"
Key merangkul lengan Candy membawanya ke meja makan.
Di meja makan papi Pras dan Zayyan lelaki tampan yang tadi malam membawa mobil sudah berada di meja makan juga.
"Candy duduk sini ya di samping anak tante, namanya Zayyan, dan ini suami tante Om Pras,"
Candy tersenyum ke Zayyan yang duduk di sampingnya dan Pras yang duduk di samping Key.
Candy tersenyum menampilkan lesung pipinya yang dalam, menambah kecantikan di wajahnya yang lembut dan betah untuk di pandang.
Key menyukai gadis cantik di depannya ini.
"Ayo kita sarapan dulu,"
Mereka sarapan dengan menu yang bisa di pilih ada nasi goreng, telur mata sapi, omelet, sandwich dan roti bakar.
Zayyan yang baru melihat wajah Candy lebih jelas pagi ini seperti terpesona dengan lesung pipi yang dalam.
Cantik sekali gadis ini, tetapi kenapa wajahnya sangat sendu, batin Zayyan.
Selesai sarapan Zayyan pamit berangkat kerja ke papi dan maminya. Zayyan sekali-sekali tinggal di mansion papinya. Ia memiliki apartemen sendiri yang sama dengan apartemen kembarannya hanya beda unitnya saja tetapi sama satu lantai.
Key mengajak Candy duduk di ruang tengah bersama suaminya Pras. Ada yang ingin Key sampaikan ke Candy, gadis muda yang ditemuinya tadi malam di jalan.
"Candy, apa boleh tante bertanya?"
Candy menatap ke Key, ia menganggukkan kepalanya.
"Sebenarnya kamu mau kemana? Kamu tinggal dimana? Apa sama orangtuamu tinggal nya?"
Candy yang masih melow kembali berkaca-kaca matanya ia ingat lagi dirinya yang hanya sebatang kara di dunia ini.
"Loh kok malah menangis," Key mendekati Candy duduk di sebelahnya, diusapnya lengan Candy.
"Jangan menangis sayang, kamu cerita ke tante ya?"
Airmata Candy menetes. Sulit sekali dirinya mengeluarkan suara. Kenapa sakit sekali terasa di hatinya, dadanya terasa sesak. Ia belum bisa bercerita, Candy gadis yang suka menyimpan perasaannya seorang diri, dirinya bukan seorang yang ekstrovert, Ia seorang yang introvert, yang sulit berbagi cerita dengan orang lain.
"Ya sudah kalau kamu gak mau cerita gak apa-apa, kamu tinggal di sini aja ya?"
Candy mengerutkan keningnya.
"Iya kamu jadi anak tante aja mau gak?" Key terus memancing Candy untuk buka mulut tetapi kenapa sulit sekali gadis ini untuk sekedar mengucap satu kata saja.
"Kamu temani tante di rumah ini, mau ya?" pinta Key, Ia berharap gadis yang baru ditemukannya ini mau tinggal di rumahnya, gadis ini masih muda masa depannya masih panjang sayang sekali jika tidak melanjutkan sekolahnya.
"Tante akan tunggu sampai kamu mau bercerita, mulai sekarang kamu tinggal sama tante aja ya?" Key masih memujuk Candy untuk bercerita atau sekedar menjawab iya, itu sudah menyenangkan hatinya.
Pagi ini di ruang kantornya yang masih tampak berantakan, Ziyyan mengernyitkan alisnya. Kenapa ruangannya masih berantakan begini? Ziyyan mengingat-ingat kejadian tadi malam, ia melihat ke sofa ada bercak seperti darah yang sudah mengering. Darah siapa? batinnya.
Ziyyan mencoba mengingat-ingat lagi, CCTV di ruangannya kebetulan di offkannya tadi malam. Saking emosinya dirinya Ziyyan ingin menikmati alkohol sepuasnya tanpa harus terekam oleh CCTV.
Ziyyan mengingat-ingat lagi, ia memeriksa sofa dan juga bawah sofa mana tau ada yang bisa dijumpai nya. Kepalanya mengintip ke bawah sofa. Dilihat nya ada sesuatu di bawah sofa.
Shiiitt!
Tangannya meraih underwear hitam di bawah sofa.
Ini milik siapa? Apa yang sudah aku lakukan? Dada Ziyyan berdebar-debar kencang.
Siapa gadis itu? Apa yang sudah aku lakukan padanya? Kenapa aku tidak mengingat nya? Sialan, Ziyyan terus merutuki dirinya sendiri.
Di mejanya masih ada sloki minumannya dan juga botolnya.
Ziyyan meremas rambutnya. Kepalanya menjadi pusing, masih pagi begini ia harus melihat pemandangan di ruangannya sendiri yang masih berantakan semua akibat ulah mabuknya.
Ziyyan segera menelpon ke sekretaris nya minta bagian cleaning servis membersihkan nya.
Ziyyan keluar dari ruangannya. Ia sedang sibuk harus kembali membuat tender baru dengan kolega bisnisnya. Kali ini Ia tidak ingin kecolongan lagi, kehilangan ratusan miliar membuat otaknya panas.
Ponselnya berdering, kekasihnya menelpon. Ziyyan mengangkat nya.
"Pagi, honey, kamu lagi di mana sekarang? Oke, siang nanti habis meeting aku akan menjemput mu, bye, muaah,"
Ziyyan menutup telponnya. Ziyyan lelaki tampan akan sangat dingin di depan koleganya dan di depan publik tetapi dengan kekasih nya Ia sangat romantis dan mesra. Ziyyan mencintai kekasih nya, Ia akan melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan kekasih nya, baginya materi bukanlah apa-apa, Ziyyan akan royal ke kekasihnya dengan memenuhi semua permintaan istrinya.
Ziyyan pergi mengajak asistennya Billy yang juga merupakan sahabatnya dari mereka kecil. Billy laki-laki yang serba bisa dan selalu menjadi andalan Ziyyan.
"Bil, kita akan menemui Mr. Rigo, jangan sampai yang ini kita akan kecolongan, aku gak mau terang lagi seperti kemarin Bil,"
"Baiklah Ziyy, tidak akan terulang lagi, aku janji,"
Karena hanya mereka berdua saja, Billy bisa memanggil bosnya dengan panggilan nama tetapi kalo di klien atau relasi bisnis ia akan memanggil Ziyyan dengan bahas formal.
Ziyyan dan Billy sampai di perusahaan mitranya mereka akan membahas proyek baru yang memiliki prospek yang cukup bagus.
Tanpa terasa meeting dengan Mr. Rigo sudah selesai.
Ziyyan dan Billy kembali ke kantor. Ziyyan akan memeriksa ruangannya sebelum pergi menjemput kekasihnya untuk makan siang bersama.
Ziyyan puas dengan kerja bagian cleaning servis, ia memeriksa sofa nya ternyata sudah di ganti.
Baguslah sudah di ganti, aku gak perlu mengingat-ingat lagi kejadian tadi malam, batinnya.
Setelah puas melihat ruangannya yang sudah rapi bersih dan harum, Ziyyan segera keluar lagi dari ruangannya. Ia bergegas akan menjemput kekasihnya hatinya, Moniq.
Ziyyan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, Ia ingin segera sampai sudah beberapa hari mereka tidak bertemu. Ziyyan akan menjemput kekasihnya di apartemen mewah. Apartemen miliknya yang di tempati oleh kekasihnya. Apartemen lainnya lagi bukan yang sama dengan Zayyan kembarannya.
Ziyyan menekan password apartemen kekasihnya. Ia masuk ke dalam begitu pintunya terbuka. Ziyyan melihat kekasihnya yang masih tampak sexy hanya memakai tanktop dan celana pendek yang memperlihatkan bokongnya.
Ziyyan meletakkan ponsel yang di bawanya ke meja, ia membuka jasnya mendekati kekasihnya dan memeluknya dari belakang. Sama persis yang dilakukannya ke Candy tadi malam. Ingatannya tiba-tiba saja muncul dengan kata-kata yang terucap dari bibir nya tadi malam ke gadis itu.
Ziyyan terkesiap, ia segera melepaskan pelukannya.
"Kamu kenapa, Yank? Kok di lepas?" tanya Moniq.
Ia membalikkan tubuh nya menatap ke kekasihnya.
Ziyyan masih melamun, ingatannya perlahan muncul secara sekilas.
Moodnya tiba-tiba saja jadi jelek. Ziyyan langsung duduk di sofa.
"Kamu kenapa, sayang, aku mau ganti baju dulu, kamu gak mau ikut ke kamar?"
Ziyyan bengong keningnya berkerut. Moniq mendekati kekasihnya mendudukkan dirinya ke pangkuan kekasihnya. Meletakkan kedua tangannya di leher Ziyyan. Moniq mencium bibir kekasihnya.
Ziyyan tidak seperti biasanya kali ini dia hanya diam saja. Moniq melepaskan bibirnya dari bibir kekasihnya.
"Yank, ada masalah di kantor? Kita jadi makan siang gak nih?"
"Iya jadi, ganti baju sana," ucap Ziyyan.
Moniq beranjak dari duduknya di pangkuan kekasihnya. Ia pergi ke kamar dengan menghentakkan kakinya.
Ziyyan masih melamun mengingat-ingat apa yang sudah terjadi tadi malam di ruangannya.
Moniq keluar dari kamar nya dengan pakaiannya yang sexy. Moniq sebagai model majalah dewasa tidak pernah malu memakai pakaian sexy di depan umum.
"Ayo yank aku dah siap nih," Moniq berjalan menghampiri kekasihnya.
Mereka berjalan bergandengan tangan. Ponsel di tangannya berbunyi, Ziyyan mengangkat nya.
"Ziyyan sudah berapa lama kamu tidak pulang? Sekarang kamu ke rumah makan siang di rumah, tadi pagi Zayyan sudah sarapan di rumah tidur disini malahan," ucap mama Key yang kangen dengan putra kembarnya yang satunya lagi.
"Baiklah Ma, Ziyyan datang sama Moniq Ma,"
Ziyyan menutup ponselnya.
"Kita ke rumah mama, sayang makan siang di rumah mama,"
Moniq hanya mengangguk saja.
Ziyyan melajukan mobilnya ke mansion papi Pras. Mereka sampai di mansion. Ziyyan menggandeng tangan kekasihnya masuk ke dalam rumah.
Candy yang sedang bersama mama Key, kaget wajahnya pias, dadanya berdegup kencang, tangannya dingin, ia harus melihat wajah bosnya ini yang tadi malam sudah merusak dirinya. Candy tau siapa bosnya tapi ia tidak menyangka akan masuk ke rumah orang tua bosnya.
Mama Key menyambut kedatangan putra dan kekasihnya. Mama Key tidak menyadari perubahan di wajah Candy.
"Tante Candy permisi mau ke kamar dulu," Candy segera ke kamarnya, ia tidak mau menemui bosnya itu.
Mama mengerutkan keningnya mengapa gadis itu seperti takut melihat Ziyyan, ada apa? batin mama Key.
"Ayo ke meja makan," mama mengajak Ziyyan dan Moniq ke meja makan untuk makan siang. Papi Pras belum turun dari ruang kerjanya di lantai dua.
"Tadi siapa itu Ma?" tanya Ziyyan.
"Ohh itu gadis muda yang mama ketemu di jalan tadi malam, mau pergi cuma kemana mami belum tau juga,"
Ziyyan menganggukkan kepalanya.
Di kamar nya Candy sudah bersiap ia harus pergi dari rumah ini, ia tak mau harus tinggal di rumah orang tua bosnya, ia pasti akan sering melihat bosnya datang ke rumah ini, Candy tidak mau luka di hati nya menganga tidak sembuh-sembuh jika melihat lelaki yang sudah merusak dirinya.
Candy sudah bertekad akan pergi dari rumah ini, ia akan bicay baik-baik ke mama Key agar diizinkan untuk pergi dari rumah ini.
Candy tidak tau ia akan kemana yang pastinya ia akan pergi mencari pekerjaan dan akan ngekos. Ia akan mencoba memulai hidup sendiri kalo perlu tanpa ada orang yang mengenalnya.
Untuk hatinya ia akan menutup pintu hatinya karena ia merasa sudah tidak suci lagi. Ia tidak mau laki-laki akan kecewa dengan dirinya jika ia menerima hati seseorang yang menginginkan dirinya, ia tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya tetapi ia berharap semuanya akan baik-baik saja. Candy siap untuk memulai hidup barunya apapun yang akan terjadi nantinya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!