NovelToon NovelToon

KU REBUT SUAMI SAHABAT

BAB 1

Adinda pamitan dengan kedua orang tuanya, untuk ikut Darwin untuk tinggal di kota Bogor setelah acara pernikahannya dan Adinda siap hidup bersama Darwin selama tinggal di luar kota.

“Ini untuk kamu Nak, buat tambahan biaya hidup kamu selama tinggal di Bogor, ingat iya Nak harus nurut apa kata suami dan jika ada masalah harus dibicarakan baik-baik.” ucap Bunda nya Adinda, memberikan amplop untuk anaknya.

“Ayah sebenarnya tidak setuju, kamu tinggal jauh dari keluarga Nak tapi karena ini sudah keputusan kalian terpaksa Ayah ijinkan dan semoga selama merantau kehidupan kalian jauh lebih baik dari pada tinggal disini.” ucap Ayah nya Adinda berharap, anaknya bisa hidup bahagia bersama Darwin suami pilihannya.

“Insya allah Ayah, kita akan bahagia selama menjalankan kehidupan rumah tangga kita Ayah.” ucap Adinda berharap, bisa akur dan bahagia bersama suami.

“Iya sudah Ayah dan Bunda, kita berangkat dulu kalo begitu.” ucap Darwin langsung mencium tangan mertuanya, setelah itu pegang koper barang bawaannya.

Darwin melihat amplop yang dimasukan kedalam tas, membuat Darwin merasa lega karena selama hidup merantau tidak usah mikirin uang karena yakin pemberian mertuanya pasti tidak sedikit.

Adinda ajak Darwin untuk jalan ke mobil sewaan, karena sebentar lagi akan jalan menuju Bogor.

**

Indra kesal dengan Helena masih pagi masih tidur, padahal Indra sudah mau berangkat kerja tapi tidak ditemani selama siap-siap berangkat kerja.

“Untung cinta, kalo sudah tidak cinta bakal ditinggalin deh dasar perempuan malas dan matre!” batin Indra kesal, karena Helena sebagai istri tidak pernah menjalankan kewajibannya sama sekali.

Indra pakai kemeja nya dengan kesal, sambil melihat istrinya yang masih tidur pules tidak keganggu sama sekali.

**

Adinda dan Darwin masuk kedalam kontrakan, yang Adinda dapatkan dari Helena sahabatnya yang mau cariin kontrakan sederhana karena Adinda tidak mau tinggal di kontakan mahal karena mau berhemat selama Darwin belum mendapatkan pekerjaan.

“Sayang besok kita beli televise iya, soalnya Mas bawa playstation untuk main disini iya dan rumah tidak sepi juga supaya kita bisa nonton acara televise.” ucap Darwin yang ingin punya televise, supaya seharian bisa main games.

“Iya sayang, nanti kita beli perabotan rumah kita dan kita belinya sekarang saja sayang supaya malam kita bisa punya perabotan selain televise.” ucap Adinda yang sudah tahu harus beli apa saja, untuk diisi untuk rumah barunya.

“Oke kita sapu dulu rumah ini dan baru kita jalan ke Mall iya sayang.” Lanjut Darwin dengan senang, karena Adinda mau beli televise dan Darwin bakal betah dirumah sambil main games.

Darwin langsung buka kantong plastic, untuk keluarin sapu yang dibawa dari rumahnya dan Darwin ajak Adinda untuk sapu rumah barunya bareng.

Adinda berharap dirumah barunya bisa bahagia, hidup bersama Darwin selama tinggal bareng.

**

Helena siap-siap untuk ketemu dengan Adinda, karena Adinda sudah sampai di kota Bogor bareng suaminya.

“Akhirnya tinggal disini ada temen lama juga, jadi bisa gossip bareng Adinda nih setiap hari.” ucap Helena merasa senang, karena Adinda mau merantau ke kota Bogor juga jadi bisa ajak jalan temen SMU nya bareng.

Helena kirim chat ke Adinda kalo Helena mau ketemu dengan Adinda sekalian ikut belanja bareng Adinda dan suaminya, supaya bisa kenal dan ngobrol selama belanja apa lagi Helena sudah lama tidak ketemu dengan Adinda.

Setelah baca jangan lupa like dan kasih love iya semuanya, ditunggu episode selanjutnya oke semuanya happy reading.

BAB 2

Helena melihat Adinda dan Darwin pilih-pilih lemari, Kasur, dan juga kursi. Membuat Helena mendekati Andinda dan suaminya yang lagi sibuk pilih-pilih perabotan untuk rumah barunya.

“Adinda maaf saya terlambat, soalnya harus melihat anak saya sudah mandi dan makan baru bisa kesini” ucap Helena saat berdiri didepan Adinda, Helena merasa tidak enak karena telat setengah jam dari janjinya.

“Beneran loh kesini dan santai saja Helana, sebentar lagi kita selesai belanja tunggu sebentar iya Helena kita bayar dulu.” ucap Adinda yang mau jalan menuju kasir bareng Darwin, karena sudah selesai pilih perabotan yang diinginkan.

“Dek disini saja bareng Helena, biarin Mas saja yang bayar ke kassir iya.” ucap Darwin sengaja, karena mau melihat isi amplop pemberian mertuanya, Darwin berencana mau ambil sebagaian untuk simpanannya sendiri.

“Iya Mas terimakasih iya, nih Mas amplop nya.” lanjut Adinda merasa senang, karena tidak meninggalkan Helena dan bisa ajak ngobrol sahabat lamanya.

Adinda memberikan amplop ke Darwin, supaya suaminya yang bayarin belanjaannya dan Adinda langsung ajak Helena untuk duduk sambil ngobrol selama menunggu Darwin selesai bayar belanjaannya.

**

Indra masuk kedalam ruangannya Evan, untuk makan bareng asisten sekaligus temen masa kuliah karena Indra malas sarapan sendirian tidak ada yang temani sama sekali.

“Istri seperti Helena, ngapain dipertahani sih Indra heran deh saya dengan kamu, setiap hari marah dengan hal sepele yang sama.” ucap Evan langsung kasih nasi kotak, yang sudah disiapkan untuk Indra.

“Walaupun kesal tapi saya masih mencintai Helena, perempuan yang sudah menemani hidup saya selama ini jadi sulit meninggalkan Helena apa lagi kita sudah punya anak lagi.” ucap Indra langsung melihat, makanan yang sudah dibelikan oleh Evan.

“Kalo alasan bertahan karena anak susah juga iya, iya sudah harus tahan terus emosi kamu selama menjalankan rumah tangga perempuan pemalas dan boros seperti Helena.” lanjut Evan yang malas kasih saran lagi, karena Indra masih bertahan hidup bersama Helena iya harus bisa nahan emosi terus melihat Helena yang tidak mau melakukan apapun selama dirumah.

Evan mulai makan sarapannya, Evan yang harus mengalah makan ditunda karena diajak Indra makan di kantor karena sahabatnya kesal melihat istrinya tidak siapin sarapan dan tidak mau makan bareng.

**

Helena merasa lega, akhirnya barang-barang dirumah barunya Adinda sudah selesai disusun sesuai keinginan Darwin suaminya Adinda.

Darwin mengijinkan Adinda pergi dengan Helena, asal pulang bawa makanan supaya punya cemilan untuk main games.

“Kalian hati-hati dijalan iya.” ucap Darwin melihat Adinda yang menyelesaikan merapihkan bahan masakan kedalam kulkas.

“Iya Mas dan kita permisi dulu kalo begitu.” ucap Adinda yang masukin kantong plastic kedalam keranjang, yang sengaja Adinda beli untuk simpan kantong plastic bekas belanja.

“Tenang saja Darwin, istri kamu tidak akan sampai malam kok jalannya.” ucap Helana yakin, karena sore Indra pulang dari kerja dan tidak mau membuat suaminya marah karena Helana pergi dari pagi sampai sore dan kurang waktu bersama anaknya.

Helena dan Adinda keluar dari dapur, untuk jalan menuju depan rumah dan mau ajak Adinda nongkrong di café langganannya.

Adinda yang sudah lama tidak ketemu Helana, merasa kagum melihat perubahan penampilan Helana yang terlihat sangat elegan dan bisa bawa mobil sendiri membuat Adinda kagum melihat Helena sekarang.

Setelah baca jangan lupa like dan love nya semuanya, ditunggu saja kelanjutannya semuanya dan happy reading.

BAB 3

Adinda pertama kalinya, menjalankan tugasnya sebagai seorang istri dan Adinda sengaja bangun lebih pagi untuk masak sebelum Darwin bangun.

“Semoga mas Darwin suka dengan masakan saya ini, karena ini pertama kalinya masak untuk suami.” ucap Adinda yang melihat catatan, resep masakan yang diberikan ibu nya sebelum berangkat kemarin.

Adinda sengaja minta resep ke ibu nya, supaya bisa kasih masakan enak ke Darwin berkat resep yang diberikan Bunda nya dan Adinda mau menjadi istri yang bisa masak.

**

Indra heran melihat Helena sudah bangun pagi, tidak seperti biasanya Helena bangun siang dan mengabaikan dirinya.

“Ayah minta ijin iya, pagi ini mau ke rumah Adinda sahabat Bunda dari kampung yang baru pindah kemarin.” ucap Helena sambil kasih kemeja dan jas untuk Indra pakai.

“Astaga dia bangun pagi, bukan karena menjalankan kewajibannya ternyata mau main dia!” batin Indra dengan kesal, karena Istrinya seperti tidak mengerti kewajibannya sebagai seorang istri.

“Iya sayang, apa uang belanja Bunda sudah habis?” tanya Indra dengan malas melihat istrinya, yang lagi siap-siap untuk pergi.

“Habis sayang, kirim lagi iya sayang soalnya sekalian belanja susu dan cemilan untuk Melati anak kita.” ucap Helena yang sibuk dengan kosmetiknya.

Helena senang sekali belanja kali ini, bakal ditemani Adinda apa lagi bisa melanjutkan jalan-jalan bareng.

Indra berusaha memaklumi, istrinya boros karena transferannya untuk beli kebutuhan anaknya juga selain dipakai Helena untuk belanja.

**

Adinda setelah selesai masak, bangunin Darwin dan ajak suaminya makan bareng karena masakan sudah siap di meja makan.

“Pagi Mas, sarapan dulu yuk sayang masakan pertama aku sudah matang.” ucap Adinda yang berusaha bangunin Darwin.

“Aku mau makan roti sayang, mulai besok kalo mau siapin sarapan tanya aku dulu iya supaya makanannya tidak dibuang karena aku mau menu yang lain.” ucap Darwin yang memang tidak suka, sarapan nasi dan paling suka makan roti dan kue.

“Sabar Adinda, salah sendiri tidak pernah tanya kebiasaan Darwin setiap pagi makan apa dan kemarin tidak tanya sama sekali.” batin Adinda, Adinda berusaha memaklumi keinginan Darwin dan berusaha mengerti setiap orang sarapan pagi beda-beda.

“Iya sudah nanti aku siapkan roti dan minuman yang Mas inginkan, sekarang kita ke dapur yuk untuk sarapan.” lanjut Adinda berusaha santai, tidak mau kesal dihari pertama tinggal bareng apa lagi kesal karena makanan saja.

Darwin senang sekali, karena Adinda mau buatkan roti dan tidak paksa makan nasi sama sekali, karena Darwin sudah berniat selama tinggal di Bogor Darwin maun rubah menu sarapannya dan mau makan enak setiap hari.

Adinda langsung berdiri, membiarkan Darwin bangun dari tidurannya dan jalan bareng ke dapur untuk sarapan.

**

Helena anterin Indra jalan ke depan rumah, sambil gendong anaknya untuk anterin suaminya sampai didepan mobil.

“Hati-hati dijalan Ayah dan semangat kerjanya.” ucap Helena langsung mencium telapak tangannya Indra.

“Iya sayang aku pasti semangat untuk kerja hari ini, jangan sampai malam iya sayang jalannya dan jangan kelamaan tinggalin Melati dirumah.” ucap Indra yang tidak ingin, istrinya banyak pergi sampai melupakan anak sendiri.

“Ayah tenang saja sayang, aku selalu ingat jangan terlalu lama meninggalkan bidadari kecil kita dirumah.” lanjut Helena yang sadar diri, sekarang sudah menjadi seorang Ibu dan dirumah ada anak yang menunggu kehadiran Helana dirumah.

Helana mundur sedikit dan membiarkan Indra untuk masuk kedalam mobil nya, karena sudah waktunya berangkat kerja.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!