NovelToon NovelToon

PENDEKAR GIOK UNGU

Prolog

Salah satu alam kehidupan tempat para kultivator Dewa berada adalah Alam Surgawi, dengan sumberdaya dan juga kemampuan unik penghuninya menjadikan tempat tersebut memiliki nilai tersendiri di tatanan alam kehidupan.

Selama beberapa tahun terakhir nama Shen Yuan sangat terkenal di Alam Surgawi sebagai seseorang yang bergelar Pendekar Giok Ungu, pendekar muda yang merangkak naik hingga ia berhasil menapaki puncak kekuatan pada usia empat puluh tahunan. Shen Yuan juga memiliki kesaktian serta kekuatan tenaga dalam yang besar. Nama Shen Yuan senantiasa menggetarkan Alam Surgawi pada setiap kemunculannya, terutama setelah ia berhasil membantai Klan Xiao yang merupakan pembunuh kedua orangtuanya di saat ia masih kecil.

Sama seperti sebelumnya, hari ini adalah saat Shen Yuan muncul di Kota Pelangi setelah beberapa tahun tak terdengar kabarnya. Namun kehadirannya justru membawanya ke situasi pengepungan yang dilakukan oleh beberapa orang Tetua yang sudah lama menunggunya.

Shen Yuan adalah seorang pendekar mendekati usia paruh baya, entah dari mana keberuntungannya datang namun hal itu justru membuat iri para pendekar senior baik aliran putih maupun aliran hitam. Apalagi semenjak dikabarkan jika Shen Yuan memiliki benda pusaka yang bernama Liontin Giok Ungu, benda tersebut diduga yang sudah mengkatrol tingkat kultivasi Shen Yuan ke tingkat yang mengerikan di usianya yang masih tergolong muda.

Di sebuah bukit, tempat yang seharusnya tenang dengan udara pegunungan yang sejuk mulai dihinggapi aura permusuhan dari beberapa orang yang tengah bersiap menunggu kehadiran Shen Yuan.

"Hai Shen Yuan, sebaiknya kau serahkan Liontin Giok ungu kepada kami agar kematianmu tidak sia-sia"

"Percuma saja melawan, kau tidak akan bisa menang"

"Lekaslah menyerah dan segera lumpuhkan kultivasimu, mungkin kami masih bisa membiarkanmu untuk tetap hidup"

"Demi persahabatan kita sebaiknya kau mengalah dan serahkan benda pusaka tersebut, maka aku akan sedikit berbuat kasih kepadamu"

Satu persatu mereka berkata, lima orang Tetua yang berasal dari Sekte Gerhana Bulan dan Sekte Pedang Perak tersebut menekan Shen Yuan yang berdiri di hadapan mereka.

Shen Yuan hanya terdiam, menyaksikan beberapa orang pendekar senior serta seorang kenalan yang tengah memburu Liontin Giok Ungu yang kini berada di lehernya. Sebagai benda pusaka yang mengandung energi spiritual, Liontin Giok Ungu sudah menemaninya berkultivasi selama sepuluh tahun terakhir, selama waktu itu juga pemuda yang bernama Shen Yuan tersebut berhasil menapaki puncak kultivator di usianya yang masih tergolong muda. Pada usianya saat ini semestinya sudah ia gunakan untuk menikah, namun hal semacam itu tidak pernah terbersit di dalam pikirannya sedikit pun.

"Sepertinya kali ini aku tidak akan bisa lolos, namun menyerahkan Liontin Giok Ungu kepada para bajingan tidak tahu malu seperti mereka bukanlah pilihan tepat, sebagai Tetua dari Sekte terkenal mereka tentunya hanya akan membawa masalah pada dunia kultivator di masa depan" gumam Shen Yuan, sambil menarik kalung yang selama ini berada di lehernya.

Meski merasa berat hati namun dengan mengandalkan kekuatan internalnya Shen Yuan meremas Liontin Giok Ungu, benda tersebut sangat keras namun dengan kekuatan tenaga dalam yang besar akhirnya benda tersebut hancur juga.

"Kraak"

Terdengar suara pecahan batu Giok Ungu yang berubah menjadi serpihan kasar, dengan menggunakan tenaga dalam benda tersebut menjadi hancur menjadi pecahan tajam dan jatuh berserakan di bawah kakinya. Bahkan kerasnya benda tersebut juga meninggalkan sedikit luka di telapak tangan Shen Yuan, tanpa ia sadari darahnya menetes membasahi serpihan Liontin Giok Ungu.

Lima orang Tetua yang menyaksikan kejadian tersebut hanya melongo melihat aksi yang baru saja dilakukan oleh Shen Yuan, kedatangan mereka adalah untuk merebut benda pusaka yang berada di tangan Shen Yuan. Namun baru saja kejadian tidak terduga terjadi, benda tersebut malah dihancurkan oleh Shen Yuan dan memupuskan harapan para Tetua Sekte Gerhana Bulan serta Tetua Sekte Pedang Perak.

"Kurang ajar, susah payah aku mencari mu tapi malah seperti ini hasilnya" umpat seorang Tetua diantara mereka, aura membunuhnya seketika melonjak.

Ia adalah Shen Xianji, masih kerabat dekat Shen Yuan yang berdedikasi di Sekte Pedang Perak. Demi mendapatkan warisan Klan Shen ia berkhianat membocorkan rahasia terbesar Shen Yuan untuk menghabisinya.

"Kenapa kau berbuat seperti ini? Bukankah aku selalu bersamamu dan memperlakukanmu dengan baik?" ucap Shen Yuan dengan nada tidak puas.

"Justru dengan keberadaan dirimu lah aku merasa tidak tenang, selama kau hidup Klan Shen akan berpusat kepadamu. Di masa depan akulah yang harus berdiri di Klan Shen dan mengambil warisan seribu tahun Klan" ungkap Shen Xianji penuh ambisi.

Dengan ekspresi penuh kebencian, tubuhnya langsung melejit ke arah Shen Yuan dengan niat membunuh yang tidak tertahankan.

“Apa?” Shen Yuan terkejut melihat Shen Xianji yang bergerak menyerang ke arahnya, pada saat ini ia dapat merasakan ancaman yang dilepaskan oleh kerabatnya tesebut.

Sebelumnya ia berpikir jika benda tersebut hancur, maka ia masih memiliki sedikit peluang untuk hidup. Karena benda tersebut lah yang selama ini diburu, bukan sosok dirinya. Namun kenyataannya lainnya berganti dengan cepat, Shen Yuan justru diburu oleh saudaranya sendiri dengan alasan konyol yang tidak pernah terpikirkan olehnya, mau tidak mau Shen Yuan harus siap menghadapi perubahan tersebut.

“Rasakan kekuatanku, kau harus segera mati” Tetua tersebut berkata dengan seringai kejam, pedang di tangannya sudah siap menebas Shen Yuan dalam sekali tebasan.

Berbarengan dengan hal tersebut, empat orang Tetua di belakangnya pun ikut bergabung menyerang Shen Yuan dengan gerakan yang beraneka ragam. Mereka semua adalah para Tetua yang mendedikasikan dirinya kepada aliran berpedang, sehingga gerakan mereka terlihat indah saat menyerang Shen Yuan yang hanya seorang diri tersebut.

Sekte Gerhana Bulan banyak melahirkan pendekar berpedang terkenal, hal itu pula yang menyebabkan Sekte tersebut tumbuh subur dan tidak ada yang berani menyinggungnya. Apalagi dengan gabungan para Tetuanya, maka sulit bagi Shen Yuan untuk menghadapi kekuatan gabungan tersebut.

Namun sesuai reputasinya dengan tenaga dalam yang dimiliki oleh Shen Yuan, ia membuat lapisan pelindung Qi yang cukup tebal untuk melindungi tubuhnya. Hanya saja lawan yang ia hadapi juga tidak sederhana, serangan pedang tersebut tidak semuanya berhasil ia tangkis, bahkan dengan menggunakan pedang spiritualnya ia masih kewalahan menghadapi formasi berpedang dari para Tetua yang melakukan serangkaian serangan susulan. Serangan pedang tersebut berhasil mengenai bagian tubuh Shen Yuan meski tidak begitu parah, darahnya mengalir keluar setiap kali ia diserang dan bergerak untuk melawan balik.

“Hahaha... Lihatlah dirimu yang begitu menyedihkan. Mari kita lihat seberapa lama kamu bisa bertahan dari gempuran serangan kami” Shen Xianji tertawa, namun wajahnya penuh kehati-hatian karena ia tahu jika Shen Yuan adalah lawan yang tangguh.

Menyadari ancaman kematian yang muncul di depan mata, membuat Shen Yuan segera mengaktifkan segenap kemampuan tenaga dalamnya dan mengalirkannya ke pedang spiritual yang selalu menyertainya bertarung selama ini.

“Booommm”

Dengan suara ledakan yang kuat, gelombang energi yang sangat dahsyat keluar dari dalam tubuh Shen Yuan, pedang spiritual di tangannya pun mengeluarkan seberkas cahaya keemasan yang sangat menyilaukan. Kelima Tetua yang sedang mengepung Shen Yuan pun terkejut dan tidak menyangka jika Shen Yuan mampu mengeluarkan kekuatan yang begitu kuat hanya dalam waktu singkat.

Liontin Giok Ungu

“Jika ia dibiarkan berkembang lima atau sepuluh tahun lagi, maka sudah pasti ia akan menjadi ancaman serius bagi Sekte Gerhana Bulan” ujar salah seorang Tetua, menurutnya perkembangan Shen Yuan yang kini menjadi lawannya memang sangat luar biasa bahkan jika hanya seorang ia jelas bukan tandingan dari Pendekar tersebut.

“Sekarang giliranku” Shen Yuan berkata sambil melentingkan tubuhnya, dia berniat menghabisi sebagian dari Tetua untuk mengurangi tekanan yang ia rasakan sejak awal pertarungan.

Setelah selesai berkata, tubuh Shen Yuan menghilang dan seketika sudah berdiri di depan dua orang Tetua yang sejak awal begitu antusias untuk menghabisinya. Tanpa merasakan belas kasihan, detik berikutnya Shen Yuan melakukan tebasan dengan tegas dan tanpa ragu.

Bahkan Shen Xianji yang kini berkhianat dalam pandangan Shen Yuan adalah seonggok sampah yang harus ia binasakan, kekecewaan dalam dirinya kini membuncah dalam cahaya pedang yang menakutkan.

“Zlazh”

“Zlazh”

Dua tebasan horizontal menebas leher dua orang Tetua Sekte Pedang Perak hampir bersamaan, menyayat tenggorokannya sehingga darah segar pun menyembur keluar. Dua orang Tetua itu segera menutupi lehernya yang sudah terasa dingin, tangannya dengan spontan bergerak menutupi kedutan yang tidak bisa dicegah. Hanya dalam beberapa hitungan detik tubuh keduanya ambruk di genangan darahnya sendiri, mereka pun tewas.

Melihat kedua sekutunya tewas, membuat tiga orang Tetua Gerhana Bulan yang tersisa mengerutkan dahi dengan dalam. Kejadian yang begitu cepat, lolos begitu saja di depan pandangan mereka semua.

“Kita harus lebih hati-hati” seru seorang Tetua yang tidak sadar melangkah mundur.

Shen Yuan terus mencoba berdiri, ia menahan dirinya untuk tidak terlihat lemah. Energi internalnya terus ia maksimalkan demi bisa bertahan hidup. Menghadapi tiga orang musuh yang tersisa membuat tatapan Shen Yuan kian tajam, di dalam benaknya ia terus memikirkan cara agar bisa membawa ketiganya untuk ikut mati bersamanya.

Tidak ada jalan untuk bisa hidup bagi Shen Yuan, peluang yang miliki adalah kematian. Hanya saja ia tidak mau mati dengan percuma, orang-orang yang mengepungnya pun harus ikut menemaninya ke alam baka. Tatapannya penuh kebencian, sambil terus membakar semangat juangnya Shen Yuan menargetkan ketiganya sebagai penutup pencapaian di dalam hidupnya.

“Segera gabungkan tenaga dalam kita, aku yakin ia sudah kehilangan tenaga dalam yang cukup besar” seru salah seorang dari mereka menyusun rencana penyerangan.

Mereka jelas melihat peluang di depan mata, oleh karena itu membuat pilihan untuk menyerang Shen Yuan pada saat ini adalah pilihan yang tepat.

Detik berikutnya mereka menghimpunkan kekuatan dengan kompak, tanpa ragu mereka mengeluarkan kekuatan puncaknya untuk menghabisi Shen Yuan. Dari gabungan kekuatan ketiganya sebuah bola energi yang sangat besar tercipta dengan wujud yang sangat mengerikan, kekuatan daya hancurnya akan sangat merusak jika terkena tubuh meski sudah dilapisi oleh lapisan Qi.

"Jurus terlarang Sekte Gerhana Bulan" batin Shen Yuan dengan senyuman pahit.

"Rasakan kekuatan kami" seru salah seorang dengan wajah bengis.

Seberkas cahaya terang yang mengandung energi dahsyat berpadu menjadi satu, kekuatan tiga orang pendekar ahli bukanlah sesuatu yang bisa dihadapi dengan mudah.

Menghadapi situasi seperti itu Shen Yuan menelan ludah, pemandangan di depannya sudah tidak mungkin bisa ia hindari dan juga teknik yang ada saat ini akan menjadi penutup atas pertarungan yang melelahkan. Tanpa membuang waktu lagi, Shen Yuan pun mengedarkan energi dahsyatnya dan mengumpulkannya di telapak tangan kanannya.

Shen Yuan tersenyum menyeringai sebelum mengepalkan tinjunya dan meraung dengan keras. Di dalam tubuhnya Qi yang sangat besar segera membentuk untaian benang-benang darah, aliran darahnya meletup-letup dan bergerak dengan cepat.

Shen Yuan juga memaksimalkan tenaga dalamnya hingga ke titik yang sangat mengerikan, tubuh istimewanya mengeluarkan bunyi dengung dan mengumpulkan seluruh energi Qi yang dimilikinya. Di tangan kanannya kini terkumpul energi yang sangat besar dari akumulasi seluruh kekuatan yang ia miliki.

"Pukulan Badai Penghancur" raung Shen Yuan dengan keras.

Dua gelombang energi yang sangat menakutkan menghiasi pemandangan pagi yang seharusnya indah, dua kekuatan yang saling berhadapan ini pun akhirnya meletus memecah keheningan pagi.

“Dhuuaaaarrr”

Dua pihak yang berlawanan saling mengeluarkan jurus pamungkasnya, ledakan energi tersebut telah menghancurkan lokasi pertarungan mereka hingga beberapa ratus meter. Kerusakannya sangat mengerikan, meninggalkan bekas yang tidak mungkin bisa dipulihkan begitu saja.

Tiga tubuh Tetua itu pun tampak melayang mengayun di udara dan jatuh ke tanah dengan kondisi yang sangat mengenaskan, tubuh mereka hangus dengan luka bakar yang merusak hingga ke pembuluh darah mereka. Kematian mereka yang begitu tragis tidak dapat mereka rasakan di detik terakhir.

Setelah ledakan besar tersebut kondisi Shen Yuan sangat buruk, selain mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya ia juga kehilangan lengan tangan kanannya. Dengan napas berat ia mencoba untuk tetap berdiri dengan darah yang terus bercucuran. Pedang spiritual kebanggaannya kini menjadi penopang tubuhnya yang sudah terlihat sangat lemah, sudah tidak banyak tenaga dalam yang ia miliki untuk membuatnya tetap bertahan hidup. Dari bawah kaki hingga ke bagian pinggang ia sudah tidak merasakan apapun, rasa kebas berkepanjangan membuat bagian tubuhnya tersebut menjadi kaku.

Namun tanpa Shen Yuan ketahui, pecahan Liontin Giok Ungu yang sebelumnya berceceran kini menyatu kembali seiring melemahnya kekuatan Shen Yuan. Sebagai benda pusaka Liontin Giok Ungu seperti bermetamorfosis, bahkan memiliki bentuk yang lebih indah dengan pancaran cahaya keunguan yang mulai berpendar menuju ke arah Shen Yuan yang mulai kehilangan kesadaran.

Pada saat ini dengan tatapannya mulai kabur, Shen Yuan merasa hidupnya terlalu singkat dan bahkan di usianya yang sudah empat puluh lima tahun ia belum sempat merasakan jatuh cinta kepada seorang wanita.

Selama ini ia hanya fokus meningkatkan tenaga dalam, sebagai seorang kultivator yang mendambakan keabadian ia menghabiskan waktunya untuk berburu benda-benda spiritual serta ramuan ajaib penambah kekuatan.

"Semuanya sudah berakhir" pikir Shen Yuan untuk terakhir kalinya, ia sudah rela melepaskan segalanya.

Sebagai kultivator yang selalu mengandalkan kekuatan untuk bertarung, ia masih belum puas menjalani hidup. Kekuatannya memang kuat tetapi ia masih ada beberapa hal yang belum ia capai, terutama cita-citanya untuk mendirikan sebuah Sekte di masa depan.

"Jika aku memiliki kesempatan untuk hidup di masa depan, maka aku berjanji tidak akan mengungkapkan rahasiaku dengan percuma" batin Shen Yuan dengan lirih sambil merasakan napasnya yang sudah di ujung tenggorokan.

Energi di tubuhnya sudah semakin tipis, Shen Yuan yang perkasa dan dijuluki sebagai pendekar Giok Ungu pun akhirnya meninggal dalam kondisi berdiri dibawah topangan pedang spiritual yang selama ini setia menemaninya. Sisa-sisa darahnya terus menetes membentuk genangan, memancarkan energi aneh yang kini menarik Liontin Giok Ungu ke arahnya.

Malam Pertama Pernikahan

Pada saat ini Shen Yuan pun sudah tidak dapat merasakan tubuhnya lagi, rasa sakit akibat ledakan pun sudah tidak dapat ia rasakan, jiwanya seperti melayang dalam lubang kegelapan yang sangat dalam.

Namun tiba-tiba seberkas cahaya keunguan muncul dari sekitar tubuhnya, cahaya dari energi Liontin Giok Ungu membungkus tubuh Shen Yuan dan sangat menyilaukan mata. Cahaya keunguan berbentuk seperti telur itu berdenyut dengan kecepatan yang sangat tinggi, lalu menghilang terbang menuju ke atas langit.

"Apa yang terjadi?" pikir Shen Yuan yang sudah berwujud astral, saat cahaya itu mendekat dan membawa jiwanya dengan cahaya berkilauan.

Rasa tenang dan damai kini hinggap di jiwanya yang baru saja merasakan kematian.

"Apakah ini rasanya kematian?" batin Shen Yuan yang baru kali ini merasakan hal seperti ini.

Namun tidak lama berselang, tubuhnya mengalami kesakitan dimana rasa itu tidak lagi dimiliki oleh orang yang sudah meninggal.

"Aarrgghh"

"Aarrgghh"

Pekik Shen Yuan saat cahaya terang menyilaukan menghampiri kedua bola matanya.

"Apakah ini alam kematian?" gumam Shen Yuan saat membuka kedua matanya.

Rasa sakitnya kembali muncul mendera seluruh anggota tubuhnya, ada sensasi hawa panas yang menggerogoti tubuhnya. Namun pada saat yang bersamaan seberkas cahaya warna ungu menyelimuti aliran darahnya dan menetralisir hawa panas yang menyelimuti tubuh fisik Shen Yuan.

Ketika pikiran Shen Yuan menerawang lebih jauh, ia tersadar jika dirinya kini sedang berbaring di sebuah ranjang yang cukup besar serta beralaskan kasur tebal. Di sekelilingnya tampak hiasan serta banyaknya kotak hadiah yang tertumpuk dengan rapi, wangi harum yang asing pun merebak di dalam ruangan tersebut.

"Dimana ini?" Kenapa aku seperti masih hidup?" gumam Shen Yuan sambil menggerakkan jari jemarinya yang masih sangat lemah.

Sejenak Shen Yuan termenung dan mulai merasakan tubuhnya yang masih utuh namun tampak sangat lemah, bahkan di beberapa titik ia merasakan nyeri seperti luka dalam. Shen Yuan berusaha mengumpulkan kesadarannya lebih jauh, dengan penuh rasa penasaran ia mencoba menerka apa dan dimana ia berada saat ini.

"Aarrgghh"

Kepalanya tampak sedikit sakit saat ia mengingat apa yang terjadi. Merasa terlalu dipaksakan akhirnya Shen Yuan memejamkan kedua matanya kembali, untuk sejenak ia harus menyerah pada keadaan. Tidak lama kemudian ia merasakan energi hangat dan nyaman yang kini mulai menjalari seluruh tubuhnya, ada rasa kesemutan dan kebas-kebas di beberapa bagian inti tubuhnya. Bersamaan dengan hal itu, rangkaian memori pun masuk ke dalam ingatannya, seperti hidup lagi kini ia merasakan sesuatu yang sangat berbeda.

Selama beberapa jam kemudian Shen Yuan berada dalam fase penyembuhan, secara perlahan tubuhnya mulai memiliki energi untuk bangkit, rasa kesemutan dan kebas-kebas yang sudah menghilang kini membuat tubuhnya mulai leluasa untuk bergerak. Otot-otot yang putus serta beberapa tulang yang patah kini tersambung kembali di bawah pengaruh energi internal yang kini berada di dalam tubuhnya.

"Sepertinya aku berada pada tubuh yang berbeda dan kehidupan yang berbeda" batin Shen Yuan ketika seluruh rekaman rangkaian peristiwa berhasil masuk dalam ingatannya.

"Kau sudah bangun? Baguslah jika begitu" suara seorang wanita terdengar halus, namun pandangan tidak suka menyelimuti tubuh Shen Yuan.

Wanita itu tampak kaget, ia tidak menyangka jika pemuda yang sudah ia racuni masih bisa bangkit. Sebelumnya ia sudah memastikan jika aliran napasnya sudah terhenti, bahkan denyut nadinya pun sudah tidak teraba.

"Siapa kamu dan dimana aku sekarang" ucap Shen Yuan yang masih terkejut.

Namun dalam ingatan barunya ia mulai memahami tentang sosok pemuda yang sudah meninggal dan tubuhnya ia tinggali pada saat ini. Ia adalah Shen Yuan, tuan muda terbuang Klan Shen yang kini dinikahkan paksa dari kontrak pertunangan sebelumnya antar Klan Shen dengan Klan Tang.

Gadis yang menjalani pernikahan dengan dirinya adalah Tang Mulan, gadis tercantik di Kota Jianghai bagian dari Ibukota Jiangnan. Tang Mulan tidak menyukai Shen Yuan, selain Shen Yuan adalah sampah Klan Shen ia juga tidak memiliki masa depan yang cerah di Klan. Oleh karena itu Tang Mulan berencana menghabisi pria yang menjadi suaminya tersebut di malam pertama sesaat pegelaran pesta pernikahannya.

Tang Mulan bersama Shen Jun berkomplot untuk membunuh Shen Yuan tanpa jejak, melalui pesta pernikahan ini juga Shen Yuan dijebak saat minum anggur yang menjadi kegemarannya. Dalam peristiwa tersebut, Tang Mulan juga memberikan racun khusus untuk membunuh Shen Yuan. Tanpa ia sadari akhirnya Shen Yuan jatuh ke dalam kondisi yang membahayakan dirinya tanpa orang lain ketahui, bahkan jika dirinya meninggal maka ia hanya diketahui karena kebanyakan minum arak dan toleransi daya tahan tubuhnya lemah terhadap arak.

"Dasar bodoh, apakah kau masih mabuk" ucap Tang Mulan dengan kesal.

Melihat kenyataan Shen Yuan masih hidup ia merasa segala upayanya menjadi sia-sia, apalagi ia tidak bisa membayangkan jika harus hidup menjadi istri dari pria yang tidak berguna ini. Tang Mulan sendiri masih bingung dengan sikap ayahnya yang memilih Shen Yuan sebagai suaminya, padahal bukan rahasia umum jika dirinya dan Shen Jun memiliki hubungan khusus dan merasa itu adalah pilihan jodoh terbaiknya.

"Ternyata aku masih hidup" gumam Shen Yuan yang merasakan tubuhnya masih sangat lemah.

Shen Yuan tidak menghiraukan keberadaan Yang Mulan, ia lebih memperhatikan anggota tubuhnya yang bau tumpahan arak, ia juga memperhatikan bentuk tubuh yang jelas berbeda dengan sebelumnya saat ia berada di Alam Surgawi.

"Tapi mengapa aku berada pada tubuh yang berbeda? Bukankah aku seharusnya menuju alam baka?" gumam Shen Yuan sambil mengingat rangkaian peristiwa yang ada pada dirinya.

Berdasarkan hal yang dialami oleh pemilik tubuh lama, ia seharusnya berusia dua puluh tahun dan memiliki nama yang sama. Hanya saja ia baru mengalami rencana pembunuhan oleh anggota Klan Shen lainnya melalui acara tradisi minum arak di hari pernikahannya. Bahkan yang membuat Shen Yuan tercengang adalah keterlibatan wanita cantik yang berada tidak jauh dari sisinya.

Meski hampir kehilangan kesadaran, Shen Yuan masih mengingat jika Tang Mulan lah yang memberikan segelas arak terakhir sebelum dirinya kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya. Kejadian tragis ini sudah direncanakan akibat keirian yang dimiliki oleh Shen Jun yang merupakan putra salah seorang Tetua Klan Shen. Shen Jun tidak ingin wanitanya direbut oleh Shen Yuan, jadi dengan beberapa konspirasi akhirnya Shen Yuan bisa disingkirkan.

Pada mulanya Shen Yuan cukup senang dirinya bisa menikahi Tang Mulan yang merupakan wanita tercantik di Kota Jianghai. Sebagai seorang pemuda yang tidak bisa berkultivasi, tentu memiliki wanita cantik menjadi pendamping hidupnya adalah suatu berkah bagi Shen Yuan. Namun siapa yang menyangka jika pihak lain justru tidak menginginkan kehadiran dirinya, bahkan sebelum ia menyentuhnya ia harus kehilangan nyawa akibat konspirasi Tang Mulan dan Shen Jun.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!