NovelToon NovelToon

Mencintaimu Tanpa Syarat

Satu

Pagi ini Tiara sangat bahagia karena ia baru saja menemukan kan uang gratis lima puluh ribu di saku celana milik ayah nya. Tiara menemukan nya ketika sedang menjemur celana ayah nya.

Tiara sudah memberitahukan ayah nya tentang temuan nya. Dan ayah nya bilang.

Uang itu boleh di pakai Tiara.

'Yeeee.......'

Hati Tiara berteriak gembira. Bukan hanya uang. Tiara juga, hari ini selesai membayar cicilan terakhir kredit motor matic hijau kesayangan nya.

Tiara merasa motor matic nya kini sudah menjadi milik Tiara seutuh nya.

'Sudah Sah? Sah........'

Begitulah suara yang terngiang ngiang di kepala Tiara.

Tiara bersenandung pelan sambil menyetrika. Tiara sedang menyetrika baju para pelanggan nya.

Tiara mempunyai sebuah usaha laundry. Ia membuka usaha nya di sebuah ruko. Ruko yang di beli ayah nya dengan menguras seluruh tabungan milik ayah nya, untuk bisnis laundry Tiara.

Usaha laundry Tiara, mempunyai nama Mutiara Laundry. Sesuai dengan nama nya yaitu, Mutiara kasih.

Tiara gadis cantik berusia 23 tahun. Kulit nya putih bersih seperti ibu nya. Wajah tiara cantik dan anggun. Ia mempunyai raut muka yang lembut, sehingga membuat tenang siapa saja yang melihat nya. Rambut nya panjang, hitam, lurus, dan lembut.

Tinggi tiara 156 cm.

Tiara tinggal berdua dengan ayah nya. Ibu dan adik laki laki nya meninggal ketika Tiara masih ber umur dua belas tahun. Mereka meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Ayah Tiara bekerja sebagai pegawai negri sipil. Tiara Sebenar nya pernah beberapa kali ikut tes, calon pegawai negri. Tapi ia tidak pernah di terima. Akhir nya Tiara memilih membuka usaha binatu.

Usaha Tiara lumayan lancar dan mempunyai penghasilan yang stabil. Tiara pun mempunyai tiga orang karyawan untuk membantu usaha nya.

Setelah menyetrika, Tiara menyiapkan baju yang akan ia kirim ke pelanggan nya. Tiara menempelkan nama pelanggan di plastik kemasan yang berisi baju yang sudah bersih.

Tiara biasa mengantarkan sendiri baju para pelanggan nya.

Setelah menata beberapa paket baju di keranjang kain yang terletak di bagian belakang motor nya. Tiara segera menaiki motor nya.

Semua baju telah Tiara antar ke rumah pelanggan nya, kecuali satu yang belum ia antar. Rumah pelanggan nya yang ini lumayan jauh dari ruko Tiara.

Setelah menempuh tiga puluh menit perjalanan. Akhir nya, Tiara sampai di alamat pelanggan nya yang ter akhir.

Sebelum Tiara masuk ke rumah pelanggan nya. Tiara menghampiri mobil yang sedang terparkir di sisi bahu jalan. Tiara ingin merapikan penampilan nya, Apalagi rambut nya. Rambut Tiara pasti terlihat semrawut karena tiupan kencang angin, ketika ia naik motor nya.

Tiara bercermin di kaca mobil sport yang terparkir di sisi jalan. Mobil itu terlihat sangat mewah, disain nya modern dan dan sporty.

Mobil itu adalah, salah satu jenis mobil sport mewah keluaran terbaru. Dan mobil mewah itu berwarna putih.

Tiara berkaca di depan mobil mewah itu. Tiara mengira mobil itu tidak ada penghuni nya karena sedang terparkir di sisi jalan.

Dan Tiara menyukai kaca mobil itu yang terlihat seperti cermin. Pantulan wajah cantik nan lembut milik Tiara terlihat jelas di kaca mobil itu.

Tiara mengeluarkan bedak dari dalam tas nya, dan menambal riasan tipis nya agar terlihat fresh lagi.

'Nggak masalah nggak cuci muka lagi, kalau bedak nya di tambal, wajah pun jadi cantik dan segar lagi'

Tiara menggumam dalam hati.

Tiara yang pe de dengan penampilan cantik nya mulai narsis di depan kaca mobil itu.

Tiara merasa kaca mobil itu bagaikan sebuah cermin.

Tiara lalu memakai kaca mata hitam nya. Ia tersenyum senyum narsis, dan bergaya seperti model profesional.

Tiara bergaya seolah dia sedang foto selfie.

Dia bergaya secantik mungkin di depan kaca mobil. Mulai dari ekspresi tersenyum manis, menampilkan gigi rata nya yang cantik. Senyum sok imut. Sampai senyum tercantik nya pun ia peragakan.

Rambut Tiara yang lurus ia biarkan tergerai.

Menambah kecantikan Tiara yang terlihat Anggun. Karena kagum dan menyukai mobil sport itu. Tiara pun mengeluarkan ponsel nya. Ia berfoto selfie dengan latar belakang mobil sport putih di belakang nya.

Tiara terkejut. Ketika berfoto selfie, ada seorang pria tampan sedang tersenyum ikut berfoto di belakang Tiara.

Pria tampan itu berada di dalam mobil nya. Dan ikut berfoto selfie dengan Tiara.

Mobil itu. Mobil yang di pakai Tiara untuk bercermin.

Tiara yang menyadari kebodohan nya, segera menutupi wajah cantik nya yang menjadi semerah tomat.

"Maaf"

Ucap Tiara singkat dan pergi meninggalkan pria tampan yang sedang menertawakan Kebodohan dan kecerobohan Tiara.

"Bodoh, bodoh, bodoh"

Tiara mengutuki diri nya sendiri yang bodoh.

Tiara berjalan meninggalkan pria tersebut, yang sedang menertawakan tingkah konyol Tiara.

Walaupun dia tidak tertawa keras, tapi Tiara bisa mendengar dengan jelas, tawa pria tersebut.

Pria tampan berjas itu lalu pergi dengan mobil mewah nya. Bibir nya juga tak henti henti memperlihatkan senyuman tampan milik nya.

Tiara kemudian menghampiri motor matic nya. Mengambil baju bersih milik pelanggan nya yang terakhir.

Tiara memencet bel sebuah rumah yang tidak jauh dari mobil sport yang tadi terparkir di depan rumah itu.

Rumah itu lumayan bagus. Mempunyai gerbang dan pagar besi yang tinggi.

Dan terdiri dari dua lantai.

Ting tong..... 2x

Tiara kembali memencet bel rumah tersebut, yang terletak di gerbang.

Seorang Pria membuka gerbang kecil khusus untuk keluar masuk orang.

Pria itu tampan tapi lebih tampan orang yang ada di dalam mobil sport tadi.

Wajah tampan pemilik rumah, terlihat kusut karena baru bangun tidur.

"Mas andra?"

Tanya Tiara.

"Ya"

Jawab pria itu singkat.

"Ini baju yang kemarin di laundry, harga nya 50.000"

Tiara menyerahkan baju yang sedari tadi ia pegang. Pria itu menerima baju dari tangan Tiara.

"Apa lihat lihat? Nggak pernah lihat orang tampan baru bangun tidur ya?"

"Ya mas, ups! Mm...... maksud saya...."

"Nih uang nya. Awas kalau masih kotor, aku minta balik uang ini"

Ucapan Tiara di potong pria tersebut.

Dan setelah memberikan uang laundry pada Tiara, Pria tersebut langsung membanting pintu di depan wajah Tiara.

"Ih..... Jutek banget sih, cowok itu. Dia kira, cuma dia cowok yang paling tampan di dunia ini.

Ganteng sih ganteng tapi, masak jam segini baru bangun tidur? Mana bau lagi, mulut nya. Sial banget sih ketemu cowok kayak gitu"

Tiara mengomel sendiri sambil berjalan menuju motor nya.

Tiara mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang. Pikiran nya melayang layang pada dua pria yang tadi ia temui.

Pertama, Pria tampan memakai jas rapi sedang ada di dalam mobil sport nya. Dan dia menertawakan tingkah konyol Tiara.

Kedua, Tiara bertemu seorang pria yang sangat jauh berbeda dengan pria mobil sport. Tiara masih ingat, Pria itu nama nya Andra. Jam sembilan pagi, baru bangun tidur. Wajah nya kusut, bibir nya masih ada bekas air liur, dan mata nya juga masih ada belek nya. Belum lagi Bau mulut nya itu, membuat Tiara hampir pingsan walau mencium dari jarak jauh.

Tadinya, Tiara mengira hari ini adalah, hari keberuntungan nya. Tapi nyatanya, dua pria tadi merusak hari keberuntungan nya menjadi hari kesialan nya.

Bersambung.....

Rate, vote, dan jempol kalian.

Author tunggu.....

Dua

"Mbak Tiara aku pulang dulu ya? Dah....."

Ucap Tia, dia adalah salah seorang karyawan Tiara. Tia pulang paling akhir, karena harus menyelesaikan menyetrika dahulu.

Karyawan Tiara ada tiga orang. Semua nya perempuan.

Tia berumur 20 tahun.

Lisa berumur 25 tahun.

Dan mbok Darmi berumur 50 tahun.

Mereka masuk jam 8 pagi. Dan pulang jam 3 sore.

Setelah membereskan toko dan menutup nya.

Tiara segera memasak untuk makan malam ayah nya. Sebentar lagi ayah nya akan pulang kerja.

Greng greng greng......

'Itu dia, ayah udah pulang'

Tiara baru saja menyelesaikan masak. Dia memasak Gurami asam manis. Salah satu Makanan kesukaan ayah nya.

"Assalamu alaikum"

Ucap ayah Tiara yang bernama pak Arif ketika memasuki rumah.

"Wa alaikum salam"

Tiara menyalami dan mencium tangan ayah nya yang sudah mulai mengeriput.

Selesai mandi, pak Arif dan Tiara makan bersama.

Setelah itu, seperti biasa nya. Mereka pergi ke masjid untuk melakukan jamaah sholat Maghrib.

Selesai sholat maghrib, Tiara pulang ke rumah dan mengaji di rumah. Sedangkan pak Arif belajar mengaji di masjid.

Maklum, dulu semasa muda nya dia belum pernah belajar membaca Al Qur'an.

Setelah sholat Isya di masjid. Tiara mulai tidur tiduran dan memainkan ponsel di sofa ruang keluarga. TV nya pun ia nyalakan, bukan Tiara yang menonton TV. Tapi TV nya lah yang menonton Tiara. Karena Tiara sedang asik memainkan ponsel nya.

"Asstaghfirullah....."

Tiara menjerit pelan, ia sampai terduduk Karena terlalu terkejut dan syok. Pak Arif yang sedang menelpon rekan nya ikut ikutan terkejut karena teriakan Tiara.

Pak Arif yang sudah selesai menelpon. Menghampiri Tiara yang sedang melihat ponsel dengan ekspresi marah campur malu.

"Ada apa Tiara?"

Pak Arif ikut ikutan melihat ponsel Tiara. Dia melihat di ponsel Tiara ada video Tiara sedang memanyun manyun kan bibir nya agar terlihat semakin seksi. Tiara juga tersenyum sanyum cantik, dengan berbagai gaya. Setelah itu, Tiara tersenyum manis sekali, karena memperlihatkan deretan gigi putih dan rata nya.

"Seperti nya, video Ini di ambil dari dalam mobil"

Gumam pak Arif yang tiba tiba sudah duduk di samping Tiara.

"Iya ayah, gimana ini?

Video ini viral di beberapa med sos nih"

Tiara menutupi wajah nya dengan kedua telapak tangan nya.

Tiara sangat malu. Tidak sanggup membayangkan hari esok. Apabila ia keluar rumah. Tiara juga sangat malu apabila besok ia bertemu dengan para karyawan nya.

"Kamu tahu siapa pelaku nya?"

Ucap pak Arif pada Tiara.

"Tahu yah, tapi aku nggak kenal siapa dia, aku juga nggak tahu di mana rumah nya"

Tiara lalu menceritakan kejadian tadi pagi ketika ia bercermin di mobil mewah.

"Sabar ya sayang, semua kejadian ini terjadi atas izin dari Allah. Dan Pasti ada hikmah di balik semua kejadian ini. Lain kali, lebih berhati hati lah sebelum bertindak"

Ucap pak Arif sambil mengelus elus rambut halus Tiara.

'Ah, ayah berbelit belit.

Bilang aja langsung kalau aku ceroboh'

Gumam Tiara dalam hati. Tapi karena mendapat nasehat dari ayah nya, hati Tara menjadi lebih tenang.

Malam semakin larut. Tiara pun segera masuk ke kamar nya untuk tidur.

Sebelum tidur, Tiara kembali melihat ponsel nya. Ia melihat video nya telah masuk di beberapa grup chat Tiara.

Tiara pun membuang ponsel nya ke atas bantal yang berada di samping nya.

Tiara menyembunyikan wajah nya di atas bantal kesayangan nya. Kemudian menangis tanpa suara. Kaki nya sampai mancal mancal kayak orang yang sedang berenang.

'Awas aja kalau aku ketemu sama pria itu.

Aku akan mencakar wajah tampan nya.

Dan menarik rambut nya sampai kepala nya botak'

Tiara menyumpahi Pria tampan yang menyebar luas kan video nya.

************

Pagi pun datang. Para karyawan Tiara sudah mulai berdatangan. Telinga dan wajah Tiara sampai memerah karena malu. Karena Para karyawan nya selalu menggoda Tiara, Mereka selalu saja membahas video Tiara yang sudah beredar dan viral.

"Tahu kenapa video mbak Tiara cepat Viral?"

Kata Tia.

"Gampang banget pertanyaan mu Tia, Jawaban nya ya karena mbak Tiara sangat cantik, ya tho?"

Jawab mbok Darmi sambil mengeluarkan pakaian dari mesin cuci.

Pakaian pakaian itu sudah setengah kering, jadi tinggal menyetrika saja.

"Udah ah, jangan bahas tentang video itu terus, aku malu tahu"

Ucap Tiara sambil menyapu lantai toko. Walau pun Tiara sebagai bos, tapi ia bersikap rendah hati dan tidak menjaga jarak dengan para karyawan nya. Tiara pun tidak pernah bersikap sok jadi bos. Karena itu lah, para karyawan nya menyukai dan menghormati Tiara.

"Tapi mbak Tiara juga harus berterima kasih sama penyebar video itu. Karena video itu, hari ini, toko kita semakin banyak pelanggan nya. Apalagi kebanyakan pelanggan baru kita adalah cowok"

Ucap Lisa.

"Iya ya, kayak nya ucapan mu benar sa, cowok cowok itu suka bisik bisik sambil ngelihatin mbak Tiara"

Tia membenarkan pendapat Lisa.

Para karyawan Tiara sudah biasa bekerja sambil ngobrol, dan bercanda.

Obrolan mereka terhenti. Karena tiba tiba ada sebuah mobil mewah sport berwarna putih berhenti di depan toko Tiara. Tiara masih ingat dengan mobil itu. Tapi Tiara harus menahan emosi nya yang mulai bergejolak.

Dua orang pria tampan memasuki toko laundry Tiara. Dan Tiara masih ingat dengan ke dua pria tersebut.

Pertama, pria berjas hitam yang memiliki wajah super tampan. Tubuh nya tinggi, gagah, dan berotot.

Jas hitam nya tidak bisa menyembunyikan otot otot di dada dan lengan nya.

Rambut nya pun di sisir rapi ke belakang.

Pria itu terlihat sangat cool.

Tapi Tiara tidak tahu nama pria tersebut.

Sedang kan pria ke dua, Tiara masih ingat dengan nama nya, nama nya Andra. Andra juga tampan. Tapi tampang nya cuek banget dan terkesan galak. Tangan nya sedang memegang tali plastik.

Jadi mereka saling mengenal?

"Kamu yang kemarin ngantarin baju ke rumah ku kan?"

Andra menghampiri Tiara yang sedang memasukkan sampah ke dalam tong sampah.

Sedangkan pria tampan yang satu nya sedang mengangkat telpon.

"Ya, memangnya kenapa? Ada yang salah?"

Tanya Tiara.

"Nih, apa maksudnya memasukkan tali kayak gini ke dalam baju baju ku?"

Andra melempar tali yang ia pegang ke wajah Tiara.

Tiara menggigit bibir nya. Menahan amarah nya, karena perlakuan kasar dari Andra.

Tiara memungut tali plastik yang terjatuh ke bawah.

Tiara mengira, pasti salah satu pegawainya tanpa sengaja memasukkan tali itu ke dalam tumpukkan baju Andra.

Tapi bukankah tali ini masalah sepele, dan tidak perlu membesar besarkan nya?

"Maaf, saya nggak sengaja memasukkan ini ke dalam paket baju anda"

Tiara tetap harus tersenyum kepada pelanggan nya. Walau pun hati nya sedang sakit.

"Aku nggak terima dengan perlakuan tidak nyaman ini. Kamu harus ganti rugi karena rasa nggak nyaman ini"

"Apa?"

Mata Tiara terbelalak karena tidak percaya dengan ucapan Andra.

"Tapi, ini kan hanya masalah kecil, saya minta maaf kalau sudah membuat hati anda tidak nyaman"

Ucap Tiara.

"Nggak bisa! Aku benar benar nggak suka sama tali ini! Kamu harus ganti rugi lima juta rupiah. Ini sudah murah, karena aku sedang bermurah hati. Karena seharus nya kamu mengganti sepuluh juta"

"Tapi lima juta juga terlalu mahal. Saya nggak bisa membayar sebanyak itu. Lagian tali ini juga harganya cuman seribu"

Ucap Tiara. Hati nya menjerit ketakutan. Karena wajah marah Andra sangat mengerikan.

"Apa? Terlalu mahal? Apa kamu tahu apa yang ku alami gara gara tali ini? Aku sampai mimpi buruk gara gara tali sialan ini. Dasar, kau ini cewek sialan, nggak tahu apa apa dengan masa lalu ku"

Andra mengangkat tangan , dan tangan nya mengepal ke arah Tiara.

"Aaaa....."

Tiara menjerit ketakutan, ia berjongkok untuk menghindari Andra yang hendak meninju nya. Jantung Tiara berdebar kencang karena ketakutan.

Baru kali ini ada seorang pria yang hendak memukul diri nya. Ayah nya saja tidak pernah memukul nya.

Jangan kan memukul, menjewer telinga Tiara saja tidak pernah di lakukan ayah nya. Bahkan ayah nya selalu mencium Tiara bila Tiara nakal.

Tapi Andra gagal meninju Tiara, karena tangan Pria berjas, menahan tangan Andra. Mbok Darmi, Lisa, dan Tia pun segera menghampiri Tiara. Mereka segera melindungi Tiara di balik tubuh nya.

"Mas, kamu kasar banget sih? Jangan mentang mentang kamu laki laki, bisa se enak nya sendiri sama mbak Tiara, ayo lawan kami kalau berani!"

Ucap Tia.

"Oo.... Kalian berani nantang aku? Sini maju, lawan aku. Akan ku buat kalian semua babak belur, karena udah nantangin aku.

Apaan sih David, lepasin!"

Pria berjas yang bernama David menahan tangan Andra dan memaksa Andra untuk masuk ke mobil.

David lalu mendatangi para perempuan yang melindungi Tiara.

"Saya David. Saya.... Kakak nya Andra.

Saya minta maaf atas nama Andra. Harap maklum kalau adik saya bersikap berlebihan dengan tali itu. Andra dulu pernah mengalami hal traumatis dengan tali itu"

"Yang benar aja mas, minta maaf! Liat nih mbak Tiara sampai ketakutan, karena tingkah adik mu yang bar bar"

Ucap Tia.

"Bawa adik mu ke sini, ayo duel sama aku.

Berani nya sama perempuan.

Cemen kamu Andra"

Mbok Darmi mengacung acungkan setrika nya yang masih panas di depan David.

Mendapati setrika panas di depan wajah nya.

Wajah David tiba tiba pucat. Dan mbok Darmi tidak peduli dengan wajah David yang terlihat pucat.

"Ayo mas, sini panggil Adik mu yang kurang ajar itu. Akan ku setrika mulut nya yang lower dan bicara se enak nya sendiri"

Mbok Darmi lagi lagi mengacungkan setrika panas nya di depan wajah David.

Tidak ada yang tahu sebab nya. Tiba tiba, tubuh David ambruk di depan perempuan perempuan yang melindungi Tiara.

Tubuh nya meringkuk di lantai, sambil memeluk lutut nya sendiri.

Wajah tampan nya juga pucat pasi.

David menyembunyikan wajah nya di antara kedua kaki nya.

Ia terlihat sangat ketakutan.

Andra langsung keluar dari mobil mewah nya.

Dan menghampiri David.

"Apaan sih lo David!

Jangan kayak gini di depan orang banyak.

Bikin malu aja"

Andra menendang nendang pelan punggung David.

Tapi David tetap pada posisi nya. Ia terlihat sangat ketakutan. Air mata nya pun keluar.

Tapi tidak ada suara tangisan yang terdengar.

Hanya suara desahan nafas yang berat keluar dari mulut dan hidung nya. Lambat laun, suara David menjadi suara sesak nafas.

Tiara yang merasa familiar dengan yang di alami David. Segera menghampiri David.

Tiara lalu memeluk tubuh David. Tangan nya mengelus elus punggung David dengan lembut.

"Tenang lah mas...."

Tiara tidak ingat nama David.

"Tenang..... Ya? Nggak ada apa apa kok, di sini, semua nya baik baik aja"

Tiara tidak tahu apa yang di pikirkan David.

Tapi, yang Tiara tahu, saat ini David sedang ketakutan. Dan Tiara mencoba menenangkan David. Ia berusaha menenangkan David sama seperti ketika dia menenangkan anak kecil.

Tidak sulit kan?

"Sudah nggak pa pa mas, tenang ya? Nggak ada lagi yang perlu kamu takutkan"

Tiara menepuk nepuk lembut punggung David sambil terus memeluk nya. Sesekali, Tiara mengelap keringat dingin David yang berada di dahi nya.

Kelembutan Tiara membuat David perlahan lahan mulai tenang.

Sedangkan Andra menatap Tiara dengan tatapan penuh kebencian.

Bersambung......

Tiga

Tiara memandangi tubuh David yang tiba tiba ambruk ke lantai. David terjatuh ke lantai sambil memeluk kedua lutut nya. Tiara tahu, kalau David sedang ketakutan. Dan yang perlu Tiara lakukan hanya lah membuat David menjadi tenang.

Tanpa ragu, Tiara pun mengelus elus punggung David. Dan menepuk nepuk lembut punggung David.

"Tenang mas....."

Tiara ingin menyebut nama David. Tapi tidak tahu nama nya.

"Sudah.... Sudah.... Tenang aja, sekarang semuanya aman dan baik baik saja. Sudah nggak ada lagi yang perlu kamu takutkan.... Tenang ya?"

Awal nya Tiara hanya ingin mengusap usap punggung David agar merasa baikan.

Tapi mata David tetap menunjukkan ke panikan. David seperti sedang melihat sesuatu yang sangat menakutkan, sampai sampai ia menyembunyikan wajah nya.

Tiara pun mencoba memeluk tubuh David yang tertidur di lantai. Berharap pelukan hangat nya bisa menenangkan hati dan pikiran David yang sedang ketakutan.

"Udah ya..... Nggak perlu takut lagi.

Semua nya sudah baik baik aja"

Tiara mengucapkan kata kata nya dengan nada yang lembut. Tiara pun berusaha menyalurkan energi tenang ke David.

Perlahan lahan suara Sesak nafas David menjadi hembusan nafas yang beraturan.

Tapi David tetap pada posisi tidur nya. Tiara lega, usaha nya mulai membuahkan berhasil.

"Bangun yuk? Udah nggak ada apa apa loh"

Tiara agak kesulitan menarik tubuh kekar David agar mau duduk. Dengan mengerahkan seluruh tenaga nya, Tiara bisa membuat David duduk. Dan David mau Duduk, tapi Dia tetap memeluk lutut nya.

Tiara yang melihat keringat David sebesar biji jagung di dahi David, langsung mengelap nya dengan tangan nya. Tiara tidak tahu, mengapa dia tidak merasa jijik. Karena Yang Tiara tahu, ia harus segera membuat David tenang.

"Udah ya.... Nggak usah takut lagi...."

Ucap Tiara lagi pada David, ia lalu memberikan isyarat pada karyawan nya agar membubarkan diri. Karyawan Tiara pun bubar dengan tenang dan tidak banyak tanya.

"Coba deh, buka mata mu, udah nggak ada apa apa loh"

Tiara mengusap usap lembut, rambut tebal dan hitam milik David.

Dan David pun perlahan lahan mau membuka wajah nya. Mata nya lurus memandang ke depan. Tiara tidak bisa membaca isi pikiran David.

"Benerkan, udah nggak ada apa apa?

Jadi tenang aja, dan jangan ketakutan lagi"

Tiara pindah ke depan David, dan mengusap lagi dengan tangan nya, dahi dan rambut bagian depan David yang kembali berkeringat dingin. Tiara merasa seperti sedang menghibur anak TK yang sedang menangis.

Sedang kan David, dia merasa sangat nyaman dengan belaian dan kelembutan Tiara. Tanpa Tiara duga, tiba tiba David memeluk tubuh ramping Tiara. Tiara terkejut dengan ulah David, tapi ia harus bersikap tenang.

Tapi, Sebenarnya Tiara agak risih, karena kepala David menempel ketat di dada Tiara yang lumayan besar, David membenamkan wajahnya di dada Tiara dengan nyaman.

David terlihat nyaman dan lebih tenang menempel di dada Tiara yang terasa lembut.

Tiara pun tidak bisa berbuat banyak selain membelai belai lembut punggung David, agar semakin tenang.

"Sudah Tenang? Pulang yuk?"

Perlahan Tiara melepas pelukan David.

Setelah terlepas. Tiara langsung menegakkan tubuh David. Dengan isyarat matanya, Tiara menyuruh Andra agar ikutan mem berdirikan David. Ia agak kesulitan membuat David berdiri, karena tubuh Tiara jauh lebih kecil dan lebih ringan dari tubuh David.

Andra yang dari tadi hanya melihat David dan Tiara dari belakang. Tanpa sepengetahuan Tiara. Andra melihat penuh kebencian pada Tiara.

Dan tanpa di komando dua kali. Andra Ikutan membantu David berdiri. Tiara dan Andra menuntun David ke mobil. Dan mendudukkan David di kursi penumpang.

"Awas, jangan lupa! Kamu punya hutang pada ku. Lima juta!"

Ucap Andra dengan nada mengancam sebelum masuk ke mobil. Andra lalu pergi begitu saja dengan mobil mewah Itu.

"Andra nyebelin banget sih, nggak punya sopan santun sama sekali. Aku udah susah susah nolongin kakak nya, tapi nggak mau ngucapin terima kasih. Malah ngingetin uang lima juta itu. Nyesel aku nolongin kakak nya"

Tiara ngomel ngomel sendiri, sambil mengusap usap dada nya yang tadi di pakai bersandar oleh David.

Menyesal memperbolehkan David bersandar di dada nya. Tiara lalu kembali ke toko.

*****************

Andra megendarai mobil David dengan penuh kejengkelan. Ia sangat marah, Karena David memeluk Tiara.

'Sial, kenapa sih mereka dekat dekat?

Aku nggak akan membiarkan David dekat sama wanita itu. Wanita sudah membuat ku dan David menderita. Aku akan melindungi mu David, dari wanita mana pun, mereka memang terlihat lembut. Tapi sebenarnya mereka menyimpan sifat penyihir yang mengerikan'

Andra marah marah di dalam hati dan memukul setir yang dari tadi dia pegang.

Andra memandangi David yang sedang tidur di kursi penumpang.

'Awas kamu Tiara, kalau berani deketin David'

Mata Andra memandang ke arah jalanan. Tapi kepala nya di penuhi oleh Tiara dengan senyuman cantik nya. Dan Andra tidak suka dengan senyuman cantik Tiara.

'Rasain kamu Tiara. Kemarin aku udah nyebarin video mu. Berani sekali membuat David tertawa tawa karena sering ngelihatin video mu. Rasain tuh malu. Aku besok, harus datang lagi ke toko mu Tiara, dan mengambil uang lima juta itu'

Sepuluh menit kemudian. Mobil David sampai di rumah Andra.

"Bangun Vid"

Ucap Andra sambil menggoyang goyangkan tubuh kekar David. David pun membuka mata nya, lalu turun dari mobil. David berjalan masuk ke rumah Andra. David sudah bisa berjalan sendiri.

"Buatin aku kopi Vid"

Ucap Andra ketika sudah di dalam rumah.

Andra lalu duduk di sofa hitam empuk yang berada di ruang tengah, dan menyalakan TV layar datar nya. TV nya berukuran 20 inc.

David menurut saja ketika di suruh Andra membuat kan kopi. Jangankan kopi, David pun sudah terbiasa memasak untuk Andra.

Setidak nya, David selalu mampir ke rumah Andra satu minggu sekali. Dia juga tidak keberatan memasakkan untuk Andra.

Bagi David, Andra sosok yang sangat ia sayangi. Mereka dulu pernah mengalami masa sulit bersama. Mungkin saja ingatan Andra tidak sebaik David. Karena waktu itu, Andra masih kecil.

David bahkan memberikan Andra kepercayaan sebagai sekretarisnya. Walaupun banyak yang mempertanyakan kemampuan Andra. Tapi David tidak peduli.

Dan tetap menjadikan Andra sekretarisnya.

Para karyawan David, Banyak yang mempertanyakan kedekatan mereka sebagai lelaki. Tapi David tidak ingin menceritakan pada siapapun. Seperti apakah hubungan mereka yang sebenarnya.

Baik David, ataupun Andra. Mereka sama sama tidak mau dan tidak pernah membahas masa lalu mereka yang sangat mengerikan. Masa lalu yang mengerikan itu, akhirnya berhasil mereka lalui.

Andra dan David terpisah sejak orang tua David membawa David ke Jerman. Sedangkan Andra di besarkan di sebuah panti asuhan yang tidak jauh dari rumah nenek Andra.

Dan ketika David dewasa, dia dengan mudah menemukan Andra. Andra kecil yang dulu sangat malang sekali hidup nya. Dan tidak di inginkan oleh keluarganya.

Karena rasa sayang nya pada Andra, membuat David merasa, hanya Andra lah yang mengerti bagaimana sulitnya ia dulu melalui masa masa kelam itu. David memperkerjakan Andra menjadi sekretarisnya. Dan mereka selalu bersama sama kemanapun mereka pergi.

David dan Andra bagaikan sebuah dua ujung medan magnet yang berlawanan. Sehingga saling tarik menarik. Mereka seperti orang yang tidak terpisahkan.

Dan mereka berdua sama sama tidak pernah dekat dengan perempuan manapun. David sebelum kedatangan Andra pun tidak pernah dekat dengan wanita manapun. Karena sebenarnya ia mempunyai rasa tidak suka pada wanita manapun.

Kecuali 3 wanita.

Nenek.

Ibu.

Dan seorang gadis kecil di masa lalunya.

Karena David dan Andra yang tak terpisahkan. Muncul lah gosip yang tidak mengenakkan. Bahwa mereka berdua di isukan pasangan sesama jenis.

Gosip antara David dan Andra pun meluas hingga sampai ke telinga orang tua David dan para pemegang saham perusahaan. Nalai jual saham sampai turun gara gara Gosip tersebut.

David pun hingga di sidang oleh para pemegang saham dan orang tua nya. Dan Dengan berat hati, David memecat Andra.

Dan perusahaan kembali normal setelah David memecat Andra.

David tidak memecat Andra begitu saja. David membelikan rumah dan seluruh isi nya. David juga membelikan motor sport seperti model moto GP untuk Andra.

David tidak tahu mengapa ia sangat menyayangi Andra. Ia sudah menganggap Andra seperti adik, anak asuh, dan menganggap dirinya sebagai orang yang bertanggung jawab atas masa depan Andra.

Bersambung......

Tip, rate, vote, komen, dan jempol kalian adalah penyemangat Author....... 💪💪💪

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!