NovelToon NovelToon

JAGOAN YANG TERKHIANATI

PESTA PERTUNANGAN

Seorang pemuda tampan bernama Dylan Hopkins sedang asyik beristirahat disalah satu ruangan di Rumah Sakit.

Dia kelelahan karena sejak pagi dia sibuk melayani pasien, membantu para Dokter senior dan belajar meracik obat.

Saat sedang menikmati waktu istirahatnya, telponnya tiba-tiba berdering. setelah dicek, yang menelpon adalah nomor yang tidak dikenal. bukankah nomor ini yang sebelumnya menelpon? Diapun menerima telpon itu dengan santai.

"Hallo!"

"Dylan kamu lagi dimana?"

"Apa kamu tahu keberadaan pacarmu saat ini?" tanya seseorang dari seberang telpon

"Saya lagi dirumah sakit, maaf anda siapa? Memang kenapa dengan pacarku?"

"Apa benar kamu tidak mengetahuinya? Pacarmu saat ini sedang mengadakan pesta pertunangan dihotel Aston. Akan terlambat bagimu untuk menghentikannya jika kamu tidak segera kesana."

"Pacarku Mengadakan pesta pertunangan dengan pria lain? jangan membodohiku, kami sangat dekat. Dia tidak mungkin melakukan itu. Apa kamu tahu apa yang kami lakukan semalam?" jawab Dylan.

"Bro, aku sedang tidak membodohimu. Apa pacarmu bernama Erika stone? dia ada bersamamu jam sembilan, dan pergi jam sembilan tiga puluh aku benar, kan?" lanjut orang dari seberang telpon meyakinkan Dylan.

"Aku beritahu kamu, dia sedang berada dihotel Aston sekarang, aku sudah mengirimkan fotonya padamu. Kamu akan tahu ketika kamu sudah melihat foto-foto tersebut. Kamu pria yang payah, bahkan kamu tidak tahu kalau pacarmu sedang mengkhianatimu."

Sebelumnya Dylan pernah menerima panggilan telpon dari nomor yang tidak dikenal saat dia sedang sibuk bekerja.

Dia pikir itu hanya orang iseng. tapi, ketika orang itu dengan akurat menyebutkan namanya dan pacarnya, dia sangat terkejut.

Saat ini, dia sedang merokok, tangannya yang memegang rokok gemetar. Dilayar ponsel tampak pesta pertunangan, wanita didalam foto itu memanglah Erika stone Yang telah dipacarinya hampir tiga tahun belakangan.

Selain itu dalam foto itu tampak jelas Erika sedang berpegangan tangan dan terlihat sangat mesra dengan seorang pria. Jarak mereka sangat dekat. Wanita itu bahkan melingkarkan tangannya dileher pria itu.

Dylan tidak tahu siapa pria itu, pria itu hanya terlihat punggungnya dalam foto tersebut.

Lokasi didalam foto itu memanglah berada dihotel aston.

Apa sebenarnya yang terjadi, kenapa tiba-tiba dia melakukan itu? Dylan memikirkan kesalahan apa yang telah dia lakukan, sehingga Erika melakukan itu.

Dylan masih bingung, sulit baginya untuk mencerna kejadian yang tiba-tiba ini.

Karena selama ini, hubungan mereka baik-baik saja bahkan hubungan mereka semakin hari semakin dekat. Saking dekatnya kadang Erika menginap dirumahnya.

Kenapa bisa berubah jadi Seperti ini ...

Dia kembali tersadar dan ingin memastikan kembali kebenaran dari foto itu, bisa jadi fotonya diedit oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dia masih belum percaya dengan apa yang telah dilihatnya.

Kemudian dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Erika. Tak lama kemudian telpon pun tersambung.

"Erika, sekarang kamu dimana?" tanya Dylan.

"Ada masalah apa? Aku sedang sibuk, Aku akan menghubungimu nanti. Kemudian Erika langsung memutuskan telponnya.

Dylan makin curiga, karena dia tidak pernah menutup telpon terlebih dahulu, dia akan selalu mencari bahan obrolan untuk sekedar berbasa-basi karena ingin bicara dalam waktu yang panjang. Namun sekarang ...

Dylan tidak puas dengan itu, dia kembali menghubungi Erika, telpon tersambung, namun detik berikutnya terdengar suara pemberitahuan sistem.

Maaf, nomor yang anda hubungi sedang sibuk.

Dylan kembali menghubungi, namun nomornya sudah dinonaktifkan.

Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif, mohon tinggal pesan.

Dylan menghubungi berkali-kali namun nomornya sudah tidak aktif. Padahal nomornya tidak pernah dinonaktifkan sepanjang waktu, bahkan kalau kehabisan daya sekalipun dia hanya mengisi daya dan dia tidak menonaktifkan ponselnya.

Kecurigaannya semakin meningkat, suasana hatinya menjadi kacau.

Sialan?

Bahkan orang bodoh pun bisa tahu kalau situasi ini ada yang tidak beres. Dylan tidak bisa berdiam diri lebih lama lagi, dia langsung menganti pakaiannya, lalu keluar dan menunggu taksi dipinggiran jalan, lima menit kemudian, taksi pun datang

"Mau kemana dek!" tanya sopir tersebut

"Ke hotel Aston pak, tolong dipercepat laju mobilnya pak, ada keadaan darurat disana." jawab Dylan dengan ekspresi khawatir.

Erika pasti punya alasan kenapa dia melakukan hal ini. Dalam perjalanan Dylan terus menerus membolak balikan foto dan berusaha menenangkan dirinya.

Erika merupakan lulusan kedokteran di universitas yang sama dengannya.

Dylan mengambil jurusan pengobatan tradisional dan setingkat lebih tinggi dari Erika. ketika dia masih mahasiswa tingkat dua, Erika mengejarnya. Mereka sudah bersama sejak saat itu.

Merekapun punya perjanjian, kalau Dylan menyelesaikan magangnya dalam setahun, mereka akan mempertemukan satu sama lain pada orang tua masing-masing.

Dan mereka sudah berjanji satu sama lain kalau mereka Akan selalu bersama selamanya. Semalam mereka masih bersama, namun sekarang tiba-tiba ada kabar bahwa dia sedang bertunangan dengan pria lain?

pasti ada alasannya, Dylan masih berpikir positif terhadap Erika.

Dylan memejamkan matanya dan terus berkutat dengan pikirannya.

Hotel Aston berdekatan dengan tempat kerja Dylan, dalam waktu sepuluh menit saja dia telah tiba dihotel Aston.

Dylan menarik nafas dalam-dalam lalu keluar dari taksi, dan langsung berlari menuju pintu hotel.

"Pak, apa anda punya undangan?" dipintu masuk seorang pelayan menghentikannya

"Pergi!"

Dylan mendorongnya dan langsung menerobos masuk kedalam hotel.

Ada begitu banyak orang yang berada dalam ballroom yang didekorasi dengan sangat indah, dan suasananya begitu ramai.

Dalam ruangan perjamuan itu, semua tamu undangan menoleh dan menatap Dylan dengan rasa penasaran. Tapi pandangan Dylan langsung tertuju ketengah panggung.

pandangannya langsung mengarah pada sosok wanita yang tengah bahagia, dan disampingnya berdiri seorang pemuda tampan.

Itu dia!

"Erika?"

Jantung Dylan berpacu dengan cepat, akhirnya foto itu terkonfirmasi juga keasliannya. itu memang bukan hasil editan namun foto asli.

Walau pun begitu dia tetap merasa sedih saat melihat wanita yang bersamanya selama tiga tahun bersanding dengan pria lain untuk melangsungkan acara pertunangan.

Hati pria mana yang tidak hancur.

Wanita itu juga menatapnya, matanya terlihat sangat kaget sekaligus panik. Namun emosi itu hanya sesaat. Tak berselang lama raut wajahnya berganti dengan rasa jengkel.

Melihat Dylan, Erika tidak menyingkirkan lengan pria yang masih merangkul pinggangnya itu. Dia Malah semakin menempelkan tubuhnya pada pria itu.

Pria yang berada disamping Erika melihatnya lalu mencibir, dia sangat tenang.

"Apa kah itu dia?" tanya Denny

"Dylan? mengapa dia datang kesini! Apa ada diantara kalian berdua yang memberitahu tentang ini?" tanya Erika kepada Denny.

"Aku tidak melakukan itu, Bagaimana aku bisa mengatakan itu padanya?" jawab Denny acu tak acu

Beberapa orang saling berbisik disudut ruangan. Merak adalah teman Dylan dan Erika saat kuliah.

Dengan langka pasti, Dylan berjalan menuju panggung, dibawah tatapan banyak orang, dia menatap Erika lalu menatap pria disampingnya.

Saat Dylan menatap pria disampingnya, dia sangat terkejut, dia berusaha mengingatnya akhirnya dia ingat, pria itu pernah bertemu dengannya sebelumnya.

Tiga hari yang lalu, Dylan dan Erika sedang berbelanja, ketika dia sedang memilih pakaian untuk Erika, pria ini menabraknya. Saat itu mereka sempat berdebat tentang hal itu.

"Yah, ternyata kamu!" cibir Dylan.

Kemudian dia bertanya dengan suara rendah, "jadi sekarang kamu terikat dengan pertunanganmu ya?"

"Erika, beri aku alasan jika kamu bisa meyakinkanku, aku akan memaafkan mu dan membawamu pergi dari sini!"

"Aku hanya ..."

Tanpa sadar Erika mundur selangkah, tetapi ketika dia melihat pria disampingnya, ketakutan dimatanya menghilang, "Ya Dylan, aku sibuk bertunangan dengannya."

Satu kalimat yang sederhana, namun kalimat itu seperti palu raksasa menghantam diatas kepala Dylan, wajahnya seketika memucat.

ketika melihat Waja pucat Dylan, rasa takut akan penghianatan pun langsung menghilang. diapun mendongak dan berkata,

"Membawa aku pergi dari sini? Dylan siapa kamu? Kamu tahu siapa dia? Dia adalah tuan muda dari Grup Cipta Nusa. Ini berkah bagiku bisa bertunangan dengan Denny. Kenapa aku harus pergi denganmu? Kamu membuatku jijik!"

**********

Apa Kamu Berpikir Sudah Mendapat Harta Karun?

mendengar kata-kata kejam itu, Dylan merasa kaku dan tidak bisa bergerak sama sekali seolah-olah sudah disiram satu baskom air es

Dibawah panggung, seorang wanita paru baya yang lumayan akrab dengan Dylan tiba-tiba berdiri sambil menunjuk-nunjuk kearahnya lalu berteriak,

"Kamu Dylan Hopkins kan? Lihatlah dirimu dan lihatlah pakaian yang kamu kenakan!

Bagaimana kamu bisa berpikir akan menikahi anak gadisku?"

"Ini sangat menjijikan, kamu sebagai seorang pria, apa pantas bagimu mengacau di acara pertunangan orang lain?"

"Kalau wanitamu memilih bertunangan dengan pria lain, jangan salahkan wanitanya, salahkan saja dirimu karena terlahir miskin! segera pergi dari sini!"

Serangkaian kalimat yang menyayat hati itu masuk ke telinga Dylan

Juan stone ayah Erik pun ikut mencibir!

"Kamu sangat tidak pantas bersanding dengan anak gadisku, Berani kamu mengacau disini? Dan berhentilah bermimpi untuk membawa anak gadisku pergi!"

Apa dia datang kesini ingin membawa Erika pergi? Ada apa dengannya? Beraninya dia merusak pesta pertunangan tuan muda Denny! Kata seorang tamu yang hadir.

Ini konyol, benar-benar konyol, aku tidak percaya ada hal semacam ini, aku baru saja melihat orang masuk dan mencoba membawa pengantin pergi? Aku pikir sedang menonton drama.

Para tamu disekitar baru menyadari apa sebenarnya yang sedang terjadi, kemudian mereka menunjuk-nunjuk Dylan dan mencacinya dengan kata-kata yang menyayat hati. bahkan sampai ada yang ingin menendangnya, namun ditahan oleh pihak lain.

Denny hanya mencibir dari samping, dia sangat menikmati pertunjukan ini, rasanya dia sedang menonton pertunjukan yang spektakuler dan paling seru dalam hidupnya.

Dylan hanya berdiri diam dan menerima semua makian dari Erika dan kedua orang tuanya, dia sangat syok atas perubahan sikap Erika dan kedua orangtuanya itu.

Dia seperti sedang bermimpi dan nyaris tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Semalam dia masih begitu mesra dengan Erika, hari ini dia langsung menjadi orang yang berbeda.

Tidak ada yang bisa menerima ini begitu saja.

"Erika, kita berdua pernah berjanji, bahwa kita akan terus bersama selamanya!" kata Dylan sekedar mengingatkan Erika akan janji mereka.

"Dylan ada apa denganmu? Apa kamu tidak bisa menerima kenyataan bahwa aku sudah menjadi tunangan orang lain?"

Erika menatapnya dengan senyum sinis,

"Kupikir, aku masih bisa bermain-main denganmu sebentar. Tapi karena kamu sudah mengetahuinya, aku akan mengatakan yang sebenarnya!"

"Kamu hanyalah seorang pecundang, Memang kamu punya apa? Uang, rumah, mobil apa kamu memilikinya? Kamu pria miskin yang tidak punya apa-apa, kecuali parasmu yang tampan!"

"Tetap bersamamu selamanya?"

"Hahaha Dylan, Dylan ... kamu terlalu naif! Kamu membuatku muak, keluar dari sini dan jangan pernah muncul kembali dihadapanku!"

Suara dingin itu langsung menjalar ke seluruh aliran darahnya, yang membuat amarahnya seketika meledak.

Dia mengangkat tangannya hendak menampar Erika, namun Erika langsung menghindar dan bersembunyi kesamping Denny.

"Denny, lihat dia, dia ingin menamparku."

"Jangan khawatir, kamu milikku, aku akan melindungi mu!" Denny memeluk Erika dengan mesra namun terlihat sombong.

"Dylan, apakah kamu masih ingat, apa yang kamu katakan padaku tiga hari yang lalu? Kamu mengatakan akan menunggu pembalasanku, kan?"

"Bagaimana?"

"Hari ini aku tidur dengan pacarmu dalam waktu tiga hari!"

"Hubungan tiga tahunmu tidak sebaik tiga malam menginap bersamaku. Aku harus mengatakan kalau pacarmu benar-benar hebat."

Denny meremas-remas pantat Erika dengan satu tangannya.

Erika langsung tersipu. dia pura-pura tidak mendengar perkataan Denny.

Dia bisa memiliki apapun yang dia inginkan jika bersama Denny! Apapun yang dikatakan Dylan sudah tidak penting lagi baginya dibandingkan dengan perasaan bahagianya saat ini. Dia sama sekali tidak peduli dengan keberadaan Dylan dihadapannya!

Orang tua Erika juga tidak peduli dengan apa yang dikatakan Denny.

Tiga hari yang lalu, Erika dan Dylan sedang berbelanja. Denny menabrak Dylan sampai berdebat dengannya dan Hampir adu jotos.

Denny mengarahkan pandanganya pada Erika beberapa kali, dia mengeluarkan setumpuk uang didepan Dylan dan mengulurkannya pada Erika dan bertanya, apakah Erika bersedia menjadi wanitanya?

Tapi Dylan berteriak dan langsung mengusir Denny. Denny pun mengatakan kalau dia akan membuat Dylan menyesalinya.

Ternyata Denny benar-benar mendapatkan Erika hanya dalam waktu tiga hari. dia sangat bangga dan menunjukan penghinaannya pada Dylan secara terang-terangan.

Dari samping, Erika angkat bicara,

"Dylan, aku beritahu kamu, suamiku sudah memesan tempat ini, jadi segera pergi dari sini. Bawah ini denganmu dan keluar!"

"Menjijikkan!"

Erika mengeluarkan cincin kayu dari sakunya dan melemparkannya pada Dylan. lalu menunjukan cincin berlian yang berkilau dijari manisnya sambil mencibir,

"Benar-benar pecundang bagaimana bisa kamu memberikan cincin kayu itu sebagai hadiah? Nah lihat, apa yang diberikan Denny padaku, cincin berlian lima karat. Kamu tidak akan perna bisa membelinya seumur hidupmu!"

Kemudian Erika melemparkan cincin kayu itu kearah Dylan. cincin kayu menggelinding di kakiNya.

"Katakan sesuatu! apa kamu takut?"

Denny mencibirnya, dan memperlihatkan senyum sarkas nya dan berkata, "Bukankah kamu sangat agresif tiga hari yang lalu? Apa sekarang kamu menyesalinya? Aku mengambil pacarmu karena kamu membentak aku."

"Nah, aku akan memberitahumu satu hal lagi, orang yang menelpon dan memintamu datang kemari adalah orang suruhanku. Aku hanya ingin kamu menyaksikan sendiri ketika pacarmu direbut olehku dan apa yang terjadi disini!"

"Pesta ini diadakan memang hanya untuk mempermalukanmu. Aku kaya, jadi aku bisa melakukan apa yang aku mau lakukan padamu. Apa kamu juga ingin melihat Aku tidur dengan Erika malam ini!"

Dylan adalah orang yang tekun dalam melakukan segala hal, meskipun Erika adalah seorang mata duitan, dia tidak peduli.

Dylan terkenal dimasa sekolah, Dia masuk sekolah lanjut pertama pada umur dua belas tahun dan menyelesaikannya dalam waktu satu tahun.

Kemudian dia masuk sekolah lanjut atas pada usia tiga belas tahun. Pada usia lima belas tahun, dia menjadi mahasiswa termudah di universitasnya.

dan saat ini dia sedang magang dirumah sakit padahal baru berusia delapan belas tahun.

Dikatakan bahwa, anak-anak dari keluarga miskin selalu bekerja lebih giat dari pada mereka yang menganggap dirinya kaya. Meskipun Dylan masih sangat mudah, dia pandai dan rajin seperti yang lainnya.

Dia paling terkenal disekolah dan menjadi ketua klub basket selama di universitas.

Sementara itu, Erika satu tahun lebih tua dari Dylan. Jika Erika tidak mengejarnya begitu keras, dia tidak akan perna melirik wanita itu.

"Denny kan? Kamu memang benar, Erika benar-benar hebat. Akulah yang telah mengajarinya hal-hal itu! Jika kamu menyukainya, aku akan memberikannya padamu."

"Dia hanyalah sampah bagiku, aku datang kesini hanya ingin mengkonfirmasi saja, ternyata memang benar. Apakah kamu benar-benar berpikir sudah mendapatkan harta Karun?"

"benar-benar konyol!"

Dylan mengatakannya dengan suara yang lantang dan keras. Mereka yang duduk didekatnya jelas mendengar apa yang dia katakan.

"Apa kamu tahu, sebelum dia datang padamu, dia mampir ke rumahku untuk sekedar bermain-main seperti biasa kami lakukan selam tiga tahun ini."

"Dia awalnya gadis polos yang tidak tahu apa-apa. setelah aku mengajarinya berbagai macam gaya bercinta, akhirnya sekarang dia terlihat hebat Di Matamu kan?"

"Hahaha ..."

Dylan tertawa terbahak-bahak.

Erika merasa malu, wajahnya menunjukan kekecewaan dan nafasnya tersengal-sengal. Seisi ruangan hotel hening untuk beberapa detik.

Dylan melirik Denny, lalu mengabaikan pria itu lalu membungkukkan badan mengambil cincinnya.

Apapun yang terjadi, dia tidak boleh kehilangan cincin itu, karena cincin itu penting baginya karena mewakili asal usulnya.

Latarbelakang Dylan memang sangat rumit, jika orang lain bertanya pada orang tua mereka tentang darimana mereka berasal, mungkin akan banyak jawaban yang berbeda.

Misalnya mereka dipungut dari tempat sampah, atau mereka hanya mendapat hadiah dari orang lain. Namun Dylan berbeda, dia benar-benar sebuah anugerah.

**********

Misteri Cincin Kayu

Delapan belas tahun yang lalu, ketika seorang wanita paru baya pergi ke konter untuk mengisi ulang pulasannya, penjaga konter itu bertanya,

Apakah kamu ingin mengadopsi seorang anak? mungkin hanya cincin dan nama di pakaian itulah barang-barang yang ditinggal orang tuanya.

...

Setahun yang lalu, Erika mengatakan bahwa dia menyukainya, makanya Dylan memberikan satu-satunya harta peninggalan orang tua kandungnya sebagai tanda keseriusannya pada Erika dengan memberikan cincin kayu itu padaNya.

Cincin ini adalah simbol identitas Dylan dan resiko yang harus ditanggung jika cincin kayu itu hilang adalah, identitas Dylan selamanya tidak akan terungkap. Untung saja Erika tidak membuangnya.

Saat itu dia ingin menikah dengan Erika jadi dia mempercayakan cincin kayu itu padanya, dia tidak pernah tahu akan ada hari dimana dia Dipermalukan didepan umum dan dicemooh.

Dia hanya menjerit dalam hati. Ya Tuhan, kenapa engkau tidak bersikap adil pada hambamu yang lemah ini.

Dylan tidak pernah membayangkan ternyata Erika seorang wanita materialistis yang menjijikan.

Untungnya dia bisa terlepas dari wanita ini. Dan yang paling penting adalah, dia tidak kehilangan cincin kayunya, Karena hanya cincin kayu ini satu-satunya barang peninggalan orang tua kandungnya.

Brak!

Tepat ketika Dylan hendak menyentuh cincin itu, dia merasakan ada sebuah kaki tiba-tiba menginjak tangannya. Wajah Dylan pucat Karen menahan rasa sakit.

Dia mendongak untuk melihat wajah orang yang menginjak tangannya, sesosok wajah yang ingin sekali disembelih menatapnya dengan tatap sinis.

"Barusan kamu berani bersikap sombong di depanku, kan? Aku akan memberitahumu seperti apa itu sikap sombong yang sebenarnya!"

Denny menginjak tangannya dengan lebih keras lagi, sehingga kulit tangannya terkelupas dan darah pun berceceran.

Sementara itu delapan orang pengawal yang berbadan tinggi dan berotot berdiri ditengah kerumunan. Mereka mengelilingi Dylan dan mulai memukul dan menendangNya.

Awalnya Dylan melawan, namun dia menyerah dalam waktu dua menit. Untungnya Denny tidak menginjak tangannya lebih lama.

Dylan meraih cincinnya dan meringkuk untuk melindungi kepalanya dari amukan beberapa pria berotot itu.

Benar-benar pria bodoh, beraninya dia membuat masalah disini.

Bersikap begitu sombong depan tuan Denny? Sama saja mengali kuburannya sendiri. rasakan itu!

"Beri terus dia pelajaran!"

Ini benar-benar menarik, Dibawah panggung, semua tamu berteriak keras agar Dylan dilumpuhkan, mereka hanya menonton sambil mencibir, seolah-olah dia adalah orang idiot sejak lahir.

Hanya saja ...

Tidak ada yang menyadari bahwa, Darah Dylan telah terserap masuk kedalam Cincin kayu itu bahkan Dylan sendiri tidak menyadarinya.

Setelah dialiri oleh darahNya, cincin itu memancarkan cahaya samar. Detik berikutnya cincin itu tiba-tiba masuk kedalam jariNya kemudian menghilang. Hanya meninggalkan bekas merah yang samar.

Rasa sakit diseluruh tubuhnya tiba-tiba menghilang, digantikan dengan rasa nyaman, lalu kemudian rasa nyaman itu menjadi sesuatu yang memasuki pikirannya, dunianya pun seolah-olah telah berubah menjadi gelap

Kegelapan mengelilinginya. dalam kegelapan itu Dylan melihat seberkas cahaya samar, dengan rasa penasaran dia kemudian mendekati cahaya itu.

Ternyata cahaya itu adalah sebuah kitab kuno yang berisi tentang metode kultivasi primordial, dan kata-kata yang muncul dalam balutan cahaya keemasan adalah, 'Kitab kultivasi primordial!"

"Sret!

Tiba-tiba kitab itu terbuka, setiap halaman mengandung cahaya dan memasuki pikiran Dylan, satu persatu halaman terbuka dan cahaya samar terus mengalir kedalam pikirannya.

Setelah halaman-halaman itu terbuka cahaya samar masuk kedalam ingatan Dylan. Dylan dibanjiri berbagai macam informasi tentang ilmu medis, beladiri, formasi, sihir dan masih banyak lagi.

Seketika kepala Dylan terasa pusing, sesaat kemudian, tiba-tiba matanya teras perih saat berikutnya dia melihat ada gambaran seorang pria tua sedang melakukan beberapa gerakan.

Dylan mengamati dengan serius setiap gerakan itu, Dylan pun kaget ternyata itu gerakan jurus beladiri.

Saat Dylan larut dalam pikirannya, Sebuah suara cemoohan tiba-tiba terdengar!

"Pecundang apa kamu menyukainya? apa kamu masih belum yakin? Jika belum, aku akan menghajar mu lagi! Jika ya, berlutut dan bersujud dihadapanku, kemudian merangkak dibawah kakiku maka aku akan memberikanmu belas kasih."

Suara cemoohan itulah yang menarik Dylan kembali kedunia nyata.

Saat dia tersadar, dia bisa merasakan kekuatan yang dahsyat meletus dari dalam tubuhnya.

Dylan bangkit berdiri, sambil melihat sekitar, lalu tatapannya tertuju pada Denny dan pengawalnya.

"Serang!"

Perintah Denny.

Delapan pengawal tadi langsung bergerak bersamaan dan menghujani Dylan dengan berbagai pukulan dan tendangan.

Namun anehnya Dylan tidak merasakan sakit sedikitpun, pukulan dan tendangan mereka seperti sedang menggelitiknya.

"Apa kamu masih tidak ingin berlutut dan bersujud di kakiku?"

Denny masih berdiri disana sambil menatap Dylan dengan tatapan sinis lalu berkata, "Kalau aku jadi kamu, aku akan berteriak memohon belas kasih sambil menangis. Kamu harus memohon ampun padaku!"

"Tunjukan pada kami perasaanmu yang sebenarnya lalu beritahu kami seberapa rendahnya dirimu, itu?"

"Bajingan!"

Dylan menatap Denny beberapa saat, api amarah menjalar keseluruh tubuhnya, kilatan dingin terlihat dimatanya.

"Persetan denganmu!"

"Kamu ingin lihat warna asliku, kan? Apa kamu benar-benar bisa membendungnya nanti?"

Saat mengatakan itu Dylan berdiri tegap dan mulai mengambil beberapa gerakan yang diajarkan pria tua itu barusan untuk melawan sekelompok pengawal Denny.

Para pengawal itu tidak menyangka, kalau Dylan akan tiba-tiba berdiri dan siap untuk melakukan perlawanan.

Tanpa membuang waktu, Dylan melakukan gerakan sederhana namun mengandung kekuatan dahsyat yang mengakibatkan para pengawal itu terpental dan ambruk kelantai, ada yang patah kaki, tangan dan darah segar mengalir dari mulut dan hidung mereka.

Selanjutnya Dylan berjalan menghampiri Denny dengan kecepatan tak kasat mata dan langsung meninju wajahnya.

Buk!

Suara dentuman keras terdengar oleh semua orang, Denny langsung terbang bak layang-layang putus dan menghantam dinding hotel. Dia berusaha bangun dan berdiri terhuyung-huyung.

Tidak sampai disitu, Dylan kembali melayangkan tinjunya tepat diperutnya hingga Denny terpental jatuh kebawa panggung yang masih dipenuhi banyak orang.

Seketika suasana menjadi hening, semua orang yang mencemooh sebelumnya gemetar ketakutan, bahkan ada yang kencing di celana.

Apa yang terjadi, kenapa dia tiba-tiba menjadi sekuat itu? delapan orang pengawal tidak berkutik dihadapannya, semua terkapar dilantai.

"Tuan Denny ..."

"Denny, kamu baik-baik saja?"

Orang tua Erika dan kerabat Denny memapahnya, namun Denny benar-benar mengalami luka dalam yang parah, dari luar terlihat luka biasa saja, namun organ dalamnya mengalami pergeseran.

"Beraninya kamu memukul tuan Denny?"

"Kamu sedang cari mati!"

Beberapa pengawal yang ditugaskan menjaga keamanan diluar ruangan bergegas masuk setelah melihat Denny terkapar. mereka langsung mengepung Dylan. Para pengawal itu melihat kondisi Denny yang sangat memprihatinkan.

Mereka segera mengepung Dylan tanpa ragu, karena mereka bertanggung jawab atas keselamatan Denny jadi mereka ingin bertarung mati-matian.

Mereka telah dilatih dengan standar militer dan disewakan khusus seorang master hebat untuk melatih. Jadi mereka cukup pandai dalam bertarung dengan tangan kosong.

Dan Denny juga membayar mereka dengan sangat mahal, karena itulah mereka sangat patuh dan sangat menghargai Denny.

Mereka lupa, Dylan Yang sekarang bukan lagi Dylan sejam yang lalu.

Mereka mulai menyerang Dylan dengan ganas dan mengeluarkan seluruh kemampuan yang mereka miliki.

Mereka berpikir sebelumnya Dylan hanya mengeluarkan kekuatan ditengah keputusasaannya. Namun sayangnya, mereka salah besar.

Dylan telah mendapat warisan ilmu beladiri yang luar biasa. Dia tidak mau berbasa-basi dan Langsung menyerang secepat kilat.

Yang membuat Dylan merasa heran adalah kenapa tiba-tiba gerakan para pengawal-pengawal itu bergerak dengan lambat, setiap tendangan dan pukulan jauh lebih lambat dari sebelumnya.

Untuk beberapa saat Dylan bisa melihat tubuh transparan mereka. kulit, aliran darah dan semua organ dalam bisa terlihat dengan jelas.

Apa yang terjadi?

Kenapa ada bayang-bayang gambaran itu muncul begitu saja dibenaknya? Sejenak dia tercengang, selanjutnya dia merasakan para pengawal itu memukulnya hingga dia pun mundur dua langkah.

Namun Dylan tidak merasakan sakit sedikitpun, Betapa anehnya itu.

Apa sekarang aku punya kemampuan penglihatan tembus pandang?

Dylan mengira itu hanya ilusi semata, dia mengedipkan matanya berkali-kali akhirnya kembali normal. Namun tak lama kemudian, saat Dylan menatap mereka lagi, adegan yang sama muncul lagi!

Dia hanya berdiri diam disana, dengan suasana hati yang bingung sekaligus senang, mataku bisa melihat segalanya.

Dia mencoba untuk mengkonfirmasi kemampuan barunya itu, dia mendapati, bahwa jika dia mau, dia hanya perlu memfokuskan pandangannya pada arah tertentu.

Maka semua bisa terlihat jelas bahkan semut yang berada dibalik tembok itu dapat terlihat dengan jelas.

Dylan sangat antusias! sebagai dokter, kemampuan seperti ini sangat dibutuhkan.

Sebagai Dokter pengobatan tradisional, dia tahu arti dari penglihatan tembus pandang ini.

Bagi dokter biasa, mereka tidak akan mempu melakukan operasi pada penyakit tertentu karena jangkauan alat medis sangat terbatas.

Berbeda dengan Dylan, dia bahkan bisa melihat molekul darah dengan jelas. dia sangat bersemangat tapi juga bingung.

**********

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!