NovelToon NovelToon

I'M Not Your Wife

Kesedihan Ku (Rev)

Aku Membuka Mataku yang masih terasa Berat,  Samar-samar ku pandang sekelilingku.

ya, aku saat ini bukan berada di Kamar ku pikir ku.

Tampak terlihat jelas semua ruangan beralaskan kaca sebagai diding kamar dengan tirai satin berwarna Pastel.

Aku mencoba bangun dan Duduk perlahan menetralisir Kepala ku yang masih Terasa Pusing sedikit,  terasa sekali aku saat ini ada diatas Ranjang yang sangat besar dan empuk serta Bad Cover yang nampak sangat mahal.

oke..!  aku saat ini sedang berada di Rumah Pria yang menolong ku Semalam,  aku yakinkan diriku saat aku Melihat Foto di atas Meja kecil dekat Ranjang.

Aku mencoba mengingat kembali apa yang terjadi Padaku malam itu.

Masih terngiang di pikiran ku Cara Paman Mengusir ku dari Rumahnya dan betapa hati ku sedih saat ku ingat bagai mana tubuh Bibi Elma terhempas saat Dia mencegah paman Agar tak mengusir ku.

Cuih, Aku Benci sangat Benci dengan perlakuan Paman Robert yang selalu kejam terhadap Bibi Elma terlebih cara dia Memaksa ku Untuk Menikah dengan Seorang Rentenir Bajingan, yang selalu memperistri setiap wanita sebagai pengganti Dari bunga Uang yang dia Pinjamkan.

Aku merasa lega saat Paman Robert Mengusir ku dari Neraka itu, walau hati ku sakit harus meninggalkan Bibi Elma.

Aku Berjalan Menyusuri sudut Kota dan berfikir kemana Aku hendak pergi?, dan Apa yang harus aku lakukan Setelah ini?.

Aku Masih Berharap Mas Bram akan Menelepon ku dan Mendatangi ku saat ini, tetapi Itu tidaklah Mungkin Dia pasti saat ini sedang sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk pernikahannya dengan Laras gadis Pilihan Orang Tuanya yang akan berlangsung 3 hari lagi.

Ingin rasanya Aku menekan tombol di Ponsel ku dan meminta Mira Menjemputku hanya dia sahabat yang kupunya saat ini, tapi itu juga tidaklah mungkin karena Mira saat ini sedang Menjaga Ayahnya yang sedang sakit di Rumah sakit dan aku tidak ingin menambah beban pikirannya.

Aku terus berjalan dan tetap menenteng Ransel ku, Ku peluk tubuhku sendiri untuk mengurangi rasa dingin dari hembusan angin malam dan terus aku langkah kan kaki ku sampai Kaki ini lelah dan berhenti sendiri pikir ku.

Aku hanya memegang Uang di saku ku sebanyak 300 ribu,  aku sesekali melihat kiri dan kanan dan berharap ada suatu tempat yang bisa di sewa beberapa hari dengan uang yang kumiliki sambil aku mencari kerja untuk bertahan Hidup.

Terkadang Aku Ingin Berteriak dan menengadah ke langit lalu bertanya kepada Orang tua ku yang berada di atas sana bersama bintang-bintang, Mengapa mereka meninggalkan aku dan mengapa mereka tidak membawaku turut serta Bersama Mereka.?

Aku menangis sejadi-jadinya saat mengingat akan Orang tua yang telah meninggalkan Aku,Bahkan Langit pun turut Menangis dengan mencurahkan Hujan deras ke bumi.

Mata ku Kabur aku menangis di bawah Hujan dan dadaku Terasa Sesak aku merasa lelah Akan semua ini.

Aku berjalan terus dengan isak tangis di bawah rintik hujan sampai aku tak menyadari Ada Mobil berhenti tepat di depan ku, aku  Merasa Diriku saat ini seakan lepas dari tubuh ku, Aku melihat seorang Pria bertubuh Tinggi dan berbadan agak kekar keluar dari Mobil samar-samar terdengar pria itu memaki diriku dengan Tatapan mata yang Tajam tak dapat ku dengar dengan jelas apa perkataannya.

Oh..Tuhan Aku Sudah tidak kuat dan tak sanggup lagi, samar-samar kulihat pria itu terus memaki ku dan aku semakin tak mendengar Suaranya juga suara Rintik Hujan, kepala ku Sangat Berat dan aku seakan seperti Hilang dari diriku sendiri dan..

Brughh..... sekejap pandangan ku gelap semua dan Aku Ambruk seketika.

-Bersambung-

Tentang Aku (Rev)

Nama ku Aira Adinda prameswari Aku lahir dari keluarga berlatar belakang sebagai Guru, Ayah ku seorang Guru SMA di Sebuah Sekolah Swasta ternama dan Ibu ku hanyalah seorang Guru SD di sekolah Negri.

Kedua Orang tuaku Telah Pergi menghadap yang kuasa sejak aku masih duduk di Bangku SMP kelas 2 mereka Mengalami Kecelakaan kapal laut saat Pergi Kekampung Halaman Orang tua ku.

Setelah kedua Orang tuaku meninggal Bibi Elma yang adalah adik perempuan Ayahku segera pindah kekota dimana Aku berada untuk merawat dan menjaga ku,  Bibi Elma dan Paman Robert sudah 15 tahun menikah dan belum di karuniai Anak.

Awalnya sikap paman ku sangatlah Baik dan benar-benar memperlakukan aku sebagai Anak nya terlebih lagi Bibi Elma yang masih ada Hubungan Darah dengan Ku.

Seiring berjalannya Waktu, aku sudah menduduki Bangku SMA kelas 3 Sifat Paman ku berubah drastis Terlebih kepada Bibi ku,  Paman ku menjadi Kasar dan Tempramental Aku dan Bibi selalu jadi sasaran Akan kemarahannya.

Paman ku tidak Bekerja Hanya Bibilah yang selalu menghidupi Kami sementara Paman ku selalu pergi Pagi dan pulang malam dengan Alasan Mencari kerja.

Padahal saat aku pulang sekolah aku sering melihatnya berjudi di Suatu tempat.

Rumah yang di Tinggalkan Orang tuaku Cukup besar dan Tabungan Yang mereka kumpulkan Cukup membiayai sampai aku Lulus SMA.

Akhirnya Aku Lulus SMA dengan Nilai paling Terbaik di sekolah.

Aku Ingin melanjutkan Ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Kuliah untuk meneruskan Cita-citaku yang Ingin menjadi Guru seperti Orang Tuaku, aku rasa ini keinginan darah Seorang guru yang di turunkan dan mengalir dalam diriku.

Aku Meminta pendapat Bibi dan Paman Mendengarnya.

Paman Menyarankan agar aku menjual Rumah ini dan Pindah ke rumah yang lebih sederhana serta Uang hasil penjualan akan di tabung untuk biaya aku kuliah.

Menurut ku Itu ide yang bagus jadi aku tidak menyusahkan & memberatkan Bibi Elma untuk hal ini.

Tapi semua tak seperti apa yang aku pikirkan dan Harapkan,  Paman mengambil semua sisa Uang penjualan dan membeli rumah yang sangat sederhana sekali hanya ada satu kamar tidur sehingga aku hanya bisa Tidur di Sofa.

Sebagian biaya kuliahku di ambil oleh nya dengan alasan dia yang menyimpannya agar Aman.

Dan sisa uang yang masih aku pegang segera aku pakai, segera aku Daftar kan diriku di kampus yang aku inginkan, aku langsung menyerahkan uang itu Untuk 5 semester dan tidak pikir panjang lagi,  sebab jika uang ini masih aku simpan aku takut akan pindah tangan kembali kepada pamanku.

Saat ini aku sudah menjalani 4 semester dan aku harus menghentikan kuliahku sementara karena Kondisi ekonomi Bibiku sedang Tidak Baik.

Bibi Elma sering sakit-sakitan dan sempat dirawat di Rs, ini lah alasan mengapa Om ku ingin menikahkan ku dengan seorang rentenir Bajingan karena dia telah meminjam uang yang cukup banyak dengan bunga yang mencekik setiap nasabahnya.

Paman menggunakan Alasan uang itu dia pakai untuk pengobatan Bibi padahal aku tau pasti pengobatannya di bayar dari tabungan Bibi selama ini.

Inilah Alasan Mengapa paman mengusir ku,  sebab aku dengan tegas menolak di nikahkan oleh nya.

*Bagi yang sudah Baca,  Maaf Sebelumnya Kalau saya mencantumkan kata REV pada judul Bab,  saya sedang Merevisi ulang kata atau tulisan yang Typo isi Cerita tetap sama kok tidak ada yang berubah..trimkasih 🙏

👋hai.. Pembaca kesayangan ini karya aku yang ke 3, aku harap kalian puas dengan usaha ku yah..hujani Aku dengan like 👍 & support 👈aku dengan Komentar kalian, ini akan menambah semangat ku.

Trimaksih yah.. 🤗😘😘

Orang yang Baik Hati (Rev)

Pakaian ku sudah ada yang menggantikannya dan Sangat Pas di Tubuhku, Aku tak berfikir macam-macam apa yang Orang tersebut lakukan saat mengganti Pakaian ku yang Basah, oh , Pastilah Pria Ini Orang yang sangat Baik bisik Hati ku Terus.

Aku lihat kembali Foto Pria Itu,  dan hatiku sedikit Memuji dan Kagum akan ketampanannya.

Tapi sejenak hati ku berfikir kenapa Foto dalam Bingkai ini hanya separuh seakan ada potongan gambar di Foto itu yang di lipat, sehingga hanya nampak Pria itu dan dua orang Balita kembar yang sangat Lucu dan Gemuk.

Aku segera meletakkan foto itu saat tersadar ada yang datang mendekat ke kamar itu.

Sreett....Suara pintu di buka dengan Pelan dan munculah sosok wanita setengah baya dengan memakai seragam pelayan tersenyum, dan menghampiriku serta meletakkan nampan yang berisi Segelas Susu dan sepotong Sandwish.

"Maaf nyonya, apa saya membangunkan Nyonya, Tuan tadi memerintahkan Saya untuk membawa sarapan ini kehadapan Nyonya." sapa pembantu itu segan.

"oh, tidak Apa-apa maaf saya dapat memanggil anda dengan Nama siapa? "

tanya Ku yang bingung harus bagaimana bersikap.

"saya paham Nyonya sudah banyak mengalami Cobaan yang sangat berat di luar sana,  sehingga nyonya Lupa akan kami di Rumah ini dan Juga Tuan Reno."

what ! pelayan itu merasa aku wanita di hadapannya saat ini sedang mengalami Hilang Ingatan.

"maksud Anda apa saya tidak Paham,  dan Reno siapa saya tidak mengenalnya" jawab ku yang masih belum paham perkataan pelayan itu.

"Saya kepala pelayan di Sini, nama saya Bibi Joana Nyonya dulu biasa memanggil saya dengan Bi Ana,  ya sudah nanti kepala nyonya sakit lagi lebih baik nyonya Sarapan dan istirahat kembali, Nyonya sepertinya masuk Angin dan sedikit demam sebab semalam saat Tuan Reno menggendong Nyonya pulang, nyonya dalam keadaan basah kuyup lalu tuan meminta saya menggantikan Baju nyonya, kalau begitu saya permisi dulu. "

Bi Ana berlalu dari Pandangan Ku dan Aku terus berfikir keras mengapa pelayan itu seakan menganggap kalau  Aku pernah menjadi penghuni Rumah ini.

Aku memakan Sarapan yang di sediakan Bi Ana dan meminum susu yang yang di sediakan.

"hmm Reno, namanya Reno ya aku harus mengucapkan banyak trimaksih kepada pria Itu,mungkin sore nanti orang tersebut Pulang.."

Aku berkata-kata sendiri sambil meminum susu yang di sediakan.

Aku beranjak turun dari Ranjang dan membuka sedikit tirai jendela kamar itu,  betapa takjubnya Aku melihat pekarangan Rumah Pria yang bernama Reno ini sangat Luas dan nampak terlihat jelas dari kamar dimana Aku saat ini berada, kamar ini ternyata berada di lantai 2.

Di halaman Rumah Reno terdapat 2 Mobil sedan mewah yang terparkir dan 2 Orang tukang taman yang sedang merapihkan Bunga-bunga.

Saat Mata ku terus melihat sekeliling

Mata ku berhenti pada suatu pandangan.

"Anak Itu sepertinya mirip sekali dengan Wajah Balita di Foto itu,  dan Anak ini sedikit bertambah besar dari yang ada di foto,  apa mungkin saat di foto anak itu masih berumur 10 atau 11 bulan dan saat ini yang aku lihat Dia seperti sudah berumur 2 tahunan. "

tanya ku dalam Hati.

AKu terus memperhatikan anak kecil kembar itu yang sedang bermain dengan Baby Siter nya.

Aku memutuskan Untuk keluar dari Kamar itu untuk menyapa kedua anak kembar ini dan Betapa takjubnya Aku Semua perabot di Rumah ini nampak mewah bahkan lampu-lampu hias di rumah tersebut, Pemilik Rumah ini pasti seorang JUTAWAN Pikir ku.

Bi Ana menyapa ku kembali dan menuntun aku ke meja makan tak terasa sudah jam makan siang, semua berbagai Macam menu ada di meja makan dan Meja tersebut dapat di putar jadi aku tidak perlu susah mengambil lauk yang ku inginkan bila jauh.

"Ini semua menu kesukaan Nyonya saya masih ingat " jawab bi Ana.

"oh terimaksih ya Bi "

balas ku, padahal aku masih tetap bingung, memang semua yang diatas meja hampir semuanya menu favorit ku.

tapi dari mana Bi ana tau seperti perkataannya barusan yang mengatakan dia masih mengingatnya, padahal kami baru bertemu hari ini.

Hari mulai sore, aku sudah membersihkan diri dan memakai baju yang ada beberapa pasang di Ranselku.

Aku mendengar salah satu anak kembar Itu menangis dengan keras nya tak berhenti, ini semakin menggugah hatiku mendekati Putri kecil tersebut.

Saat aku turun Anak kecil itu melihat kearah ku, dan menangis serta mengulurkan tangannya ke arah ku seakan dia ingin di gendong oleh ku.

Aku segera mengambil balita itu dari tangan sang Baby siter dan saat aku tepuk-tepuk Lembut pundaknya itu dia pun merasa Tenang dan tak menangis lagi.

Tadinya aku Hendak meninggal kan Rumah Itu tapi karena sang pemilik Rumah tak kunjung muncul aku Urungkan Niat ku,  sebab sangatlah tidak Etis jika aku meninggalkan Rumah ini tanpa berterima kasih.

Tak terasa sudah jam 10 malam aku pun sudah mulai mengantuk dan Rasanya mataku tidak kuat jika harus menunggu Tuan Reno si pemilik Rumah.

Shittt..! Siapa yang mencium bibir ku dan Tubuh siapa ini yang berada diatas tubuhku,  rasanya aku sangat sesak,  Bau..ini,.. Ooeek..!,ini adalah Bau Alkohol dan aku sangat benci itu..

Aku berusaha mendorong Tubuh Pria ini dan mataku tidak nampak jelas melihat wajahnya karena lampu tidur kamar yang sedikit Redup.

Oh ,Tidak Dia semakin ganas melumat Bibir ku dan mengigit kecil Leher ku. 

pria ini, Apa maksudnya dia lakukan ini kepada ku aku tidak dapat bernafas.

Oh , Tidak dia mencengkram Payudaraku dan mencumbunya seperti Srigala yang mendapatkan potongan Daging santapannya, aku harus bagai mana ini ?.

bahkan untuk berteriak pun aku tak bisa karena bibirnya terus menghujam bibir ku. Oh. Tuhan Aku harus Bagaimana haruskah aku menjadi mangsa dari Nafsu pria ini.

Aku hanya bisa teriak dengan Air Mataku.

"Aw. Aw Sakit, he.! kamu mengigit Bibir ku, belum puas kamu menyiksa aku haaa !" teriak pria itu sambil memegang bibirnya yang berdarah.

"Tuan Maaf bukan maksud saya menyakiti Anda, Tapi anda sudah kelewat batas anda bisa menodai saya Tuan.

Anda di luar kesadaran Anda saat ini Anda sedang mabuk.. "

teriak ku sambil menangis.

Aku lihat ada kemarahan tapi juga ada kesedihan dimata pria ini dan dia berlalu keluar dari kamar itu sambil membanting pintu dengan keras.

Aku menangis sejadi-jadinya dan kurapihkan Pakaianku yang acak-acakan akibat perbuatan Pria pemilik Rumah itu.

Aku lihat di Hp ku sudah jam 11 malam,  aku Ambil Ranselku dan aku segera keluar kamar, aku bangunkan Bi Ana.

untuk mempertemukan aku kepada Reno si pemilik Rumah, aku ingin mengucapakan Terimaksih dan berpamitan untuk pergi.

**hai..Pembaca kesayangan terus Dukung dan hujani aku dengan LIKE kalian ya.. Ini akan menjadi semangat buat aku..Trimkasih..  😍😘😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!