...Mengenalmu adalah bagian terindah di hidupku...
seorang gadis yang tengah duduk menyandar di Penyangga kasur menyeluruhkan impulsnya Pada layar Macbook miliknya. Fokus menunggu bilah biru Pada Pengirim video Youtube-nya Sampai Pada titik akhir.
Caramel Aurelia Azzura spontan membulatkan bola matanya berbinar tersenyum sumringah sejenak kemudian ia merasakan Pedih di ulu hatinya.
Penyakit asam lambungnya kambuh lagi Pasti karena ia terlalu sibuk untuk membuat video sampai akhirnya ia lupa makan kemarin. Tidak heran lagi sudah jadi kebiasaannya tiap kali terlalu asyik merekam video untuk konten YouTube ia Pasti terlalu sering melupakan jam makannya dan berakhir terlambat makan.
Ponsel berdering menampilkan video Keenan sahabatnya sejak kelas tujuh di sekolah menengah Pertama
" Hai Caramel " sapa Keenan
Caramel langsung mengerucutkan bibir Baru saja memulai Panggilan video dari Keenan sudah mengajak ribut saja.
" Apaan sih lo terlalu gue segala kangen sama gue ?" sahut Caramel
Cowok tampan berwajah Asia itu lalu berlagak mau muntah saat mendengar ucapan Caramel
Caramel langsung terkekeh singkat
" Pede amat lu Mbak siapa juga kangen sama lo Cuma mau ingatin aja nanti malam kita ada latihan karate."
" Ya ampun Keenan kalau itu gue juga tahu kali Memangnya gue sepelupa itu hah,"
" Memang " ucap jujur Keenan. " Lo itu kan memang Pelupa Makan aja lupa Tuh sampai bibir lo Pucat gitu kayak mayat hidup aja Mag lagi, kan, lo ?" Tuding cowok itu kemudian
Caramel langsung tersenyum Mau berbohong Pun cowok itu Pasti akan mengetahuinya Tidak akan mudah itu membohongi cowok itu, Keenan sudah cukup mengenalinya
Caramel lantas meraba bibirnya. " Emangnya Kentara banget ya ?"
Keenan lantas memutar bola matanya dengan malas. " iya Caramel Cokelat ku sayang,"
Caramel hanya memeletkan lidahnya mencibir sebutan cowok itu untuknya
Keenan terkekeh. " Sini-sini ... Aa Keenan siap bantu untuk merahin," ujar cowok itu jail seraya memonyongkan bibirnya. Membuat Caramel langsung bergidik jijik.
" iyuh ! Entah sana lo otak mesum ?"
Keenan kini tergelak, menganggu Caramel sudah jadi hobinya sejak lama. " Gue, kan sahabat yang terganteng ini dan Pengertian ingin membantu teman yang tengah dilanda kesusahan Terima aja bantuan gue kenapa sih ?"
Caramel berdecih mencibir lelaki itu. " Bodoh amat Tapi by the way Thanks ya editan lo keren banget,"
" iya, lah gue master !" kekeh Keenan narsis. Caramel hanya mencibir
Mendengar suara kesibukan dari luar membuat Caramel menolehkan kepala ke arah sumber suara. Caramel sontak mematikan Panggilannya dengan Keenan langsung saja keluar dari kamar Mencari tahu ada apa
" Mama sama Papa mau ke mana buru-buru banget ?"
Mita berjalan cepat dan mengecup Puncak sekilas. " Mama sama Papa ke rumah sakit dulu ya Sakitnya Nathan kambuh lagi dia hiperventilasi lagi ?"
Yang Mita maksud Nathan itu adalah saudara kembar Caramel yang hanya berbeda jarak beberapa menit dengannya. Cowok itu menderita Penyakit Paru-paru sejak insiden kebakaran di gudang Pabrik sembilan tahun yang lalu Karena itulah cowok itu sering keluar masuk rumah sakit seperti saat ini.
" Terus yang antar Caramel latihan Karate siapa ?"
Mita hanya diam lalu menjawab. " Kamu bareng sama Keenan aja ya Nanti Mama suruh dia datang Mama-Papa Pergi, ya, Sayang ?"
Caramel hanya mengangguk Pelan Mama-Papanya lalu Pergi dengan Nathan yang sudah lebih dahulu dibopong ke dalam mobil.
Cewek itu menunduk tersenyum Pahit. " Caramel juga sakit, Ma ... Pa .... "
...•••••...
" Woy Caramel "
Gadis itu tengah meringkuk itu menggeram lalu mengangkat kepala dari lututnya dengan wajah kesal.
Keenan selalu saja mengacaukan tidur nyenyaknya
" Ya Tuhan ini anak segala tidur lagi Sendiri-sendiri lagi enakan juga tidur bareng gue," kekeh Keenan menaik-naikkan alis dengan raut wajah menyebalkannya.
Cewek yang memakai Pakaian serba Putih dengan sabuk hitam itu langsung menjitak kepalanya.
" Ogah banget gue tidur bareng elo ! Haram, tau nggak ?"
" Dih memang gue ini kembaran babi ?"
" Baru sadar ya ?" Caramel tiba-tiba meringis, Tadi kepalanya Pusing sekarang Perutnya terasa sangat mual
" Lo kalua mau istirahat, Pulang aja gih, Entar gue bilangin ke Sensel."
Caramel menatapnya memijat kepalanya yang terasa berdenyut. Menyetujui ujaran Keenan untuk Pulang saja Tadinya Keenan ingin mengantarnya Pulang Tapi Caramel bersikeras ingin Pulang sendiri Mau tidak mau Keenan membiarkannya saja karena gadis itu sangat keras kepala
Di sinilah cewek itu berada sekarang, di depan minimarket dua Puluh empat jam seusai membeli obat sembari menunggu taksi online Pesanannya datang. Caramel lalu berjalan ke depan agar mempermudah taksi online yang ia Pesan untuk menemukannya.
Tiga lelaki yang sedari tadi melirik ke arahnya tanpa izin ikut berjalan menghampiri Mulai berani menggerakkan tangannya menegur gadis itu.
" Mau Pulang ke mana Dek ?"
Caramel langsung tersentak dan menoleh.
" Ya Ke rumah " jawab Caramel tak acuh seraya memeriksa Ponselnya kembali.
" Ooh Dari mana Dek ? Pakai baju Putih-putih kayak mau melayat aja ?"
Caramel tidak menjawab memilih untuk tidak menggubris omongan Om-om itu yang jelas tidak ia kenali
" Kenalin Dek Saya Namanya Bambang dan yang ini Saepul terus yang sebelahnya Samsul,"
Caramel memutar bola matanya malas
" Nggak ada yang tanya "
" Masih sekolah ya, Dek ?"
Caramel menatap Om-om tadi tidak Percaya Apa tidak jelas bahwa sikapnya menunjukkan bahwa dia tidak ingin diajak bicara ?"
" Dek, kok, diam-diam aja, sih ?" Sakit gigi ya Ngomong dong !"
Om-om tadi mulai berani menggerakkan tangan mereka Menggerayangi bagian belakang Caramel dengan kurang ajarnya. Caramel langsung memutar Pergelangan tangan Om-om tadi tidak yang sudah berani menyentuhnya
" Berengsek banget Berani-beraninya lo sentuh gue !"
Om-om itu sontak menepis tangannya Kondisi Caramel yang sedang lemah sukses mendominasi kekuatan Om-om itu untuk mendorongnya hingga terjatuh Ditambah lagi mereka bertiga sedangkan Caramel sendirian
Cewek itu menggeram ingin melawan lagi namun Pukulannya sudah lebih dulu diwakilkan seseorang
BUGH
Om-om yang bertubuh gempal itu langsung terjatuh setelah mendapatkan tendangan asing dari seseorang laki-laki. Kedua temannya langsung menatap ke arah lelaki muda itu Mengisyaratkan secara tidak langsung bahwa mereka tidak terima lelaki itu sudah berani menendang salah teman mereka.
" Wah ! Berani lo ?"
" Bisa nggak kalian itu berhenti itu gangguin cewek-cewek daerah ini ?" hardik lelaki yang tampak seumuran dengan Caramel tersebut menatap Om-om itu sinis
" Cari masalah lo sama Kami ?"
Dalam sekejap tiga Om-om itu langsung menyerang lelaki itu, namun dengan sigap ia tangkis. Menghindari Pukulan beberapa kali dan melayangkan tendangan yang sukses membuat dua dari om-om itu limbung lalu menyikut dagu yang lainnya dengan lutut. Lelaki itu menambah Pukulan bertubi-tubi sampai om-om tadi menyerah dan alhasil memilih untuk Pergi
Caramel bangkit berdiri membersihkan seragam Putihnya yang Pasti kotor karena terjatuh tadi Cewek itu kemudian memperhatikan lelaki dengan Piercing hitam di sebelah telinganya yang tadi membantunya. Perlahan berjalan mendekat ke arahnya
Caramel sangat kenal lelaki itu Siapa yang tidak mengenalinya Dari Penjuru SMA Bina sakti sampai sudut ke sudut sekolah selalu membicarakannya Tentu saja Caramel tahu siapa dia
Namanya Arjuna D Byantara Orang-orang menyebut Monster Bina sakti seorang Pembunuh bayaran yang katanya Kejam tak Punya Perasaan Tapi hari ini Pernyataan buruk tentang Arjuna sukses membuat Caramel meragukan kembali Penyataan itu.
Melihat Cowok itu yang sudah membantunya lalu dari sisi mana Arjuna yang katanya menyeramkan itu ?
" Lo nggak apa-apa, kan ?"
Caramel tidak menjawab namun kemudian mengangguk.
" Mereka memang sering gangguin Cewek-cewek daerah sini Tapi lo beneran nggak sempat diapa-apain mereka, kan ?"
" Mereka cuma sentuh gue aja, nggak sempat lebih kalau aja gue nggak lemas Pasti gue bejek-bejek mereka ! Berani-beraninya sentuh gue !"
Arjuna manggut-manggut lega Kemudian memiringkan kepalanya memperhatikan wajah cewek itu.
" Lo kelihatan Pucat, Sakit ?"
Caramel langsung meraba-raba bibirnya sendiri yang Pucat. Bibirnya terasa kering dan kasar seharusnya ia juga membeli lip balm saat di minimarket tadi
" Cuma nggak enak badan."
" Di mana rumah lo ? Biar gue antar Pulang ?"
Caramel membulatkan matanya Mereka baru kenal apa tidak masalah langsung menerima ajakan cowok itu untuk Pulang bersama ?
" Nggak usah, deh, Gue naik taksi aja."
" Yakin ? Terserah lo kalau gitu Tapi gue nggak bisa temani sampai taksi lo datang Dan gue juga nggak bisa jamin orang-orang yang gangguin lo tadi nggak bakalan datang lagi, atau mungkin bawa gerombolannya lebih banyak lagi ?"
Caramel langsung melotot Entah Juna sengaja menakutinya atau memang ada benarnya Perkataan Juna membuat Caramel bergidik ngeri Kondisinya sedang lemah tidak memungkinkan untuk berkelahi Bagaimana jika mereka benar-benar muncul lagi bahkan membawa lebih banyak Pasukannya ?
Ayolah Caramel Aurelia Azzura tidak ingin mati konyol atau apalah itu saat ini Dia masih Perlu untuk menaiki jumlah subscribe serta viewer-nya di YouTube jadi lebih baik ia menerima tawaran lelaki itu
" Ya udah gue duluan ya .... "
Dengan keyakinan diri yang sudah mantap Caramel memotong ucapan Juna. " Gue Pulang bareng lo, deh ?"
...••••...
Arga mengehentikan mobilnya di depan gerbang sekolah Dan membukakan kunci Pintu agar Putrinya bisa keluar. Lelaki berpakaian formal itu mengecup Puncak kepala Putrinya lembut setelah Caramel menyalami Punggung tangannya
" Maaf Papa nggak bisa antar-jemput kamu untuk latihan karate."
Senyum Caramel terbit. " Nggak masalah kali Pa !" ujarnya. " Nathan udah mendingan, kan ?"
Dani mengangguk Caramel tersenyum senang mendengar saudara kembarnya sudah lebih baik
" Sebagai gantinya mau nggak Papa temani kamu nonton bola nanti malam,"
Caramel mencibir. " Caramel kali yang temani Papa !"
Arga tergelak Caramel turut tertawa kecil Mengusap Puncak kepala Putrinya dengan lembut tersenyum hangat seorang ayah
" Belajar yang serius jangan tidur di kelas."
Caramel mengangkat tangannya ke dahi berlagak hormat. " Siap Komandan "
Arga tertawa kecil melihat kelakuan Putrinya Caramel kemudian turun dari mobil tersenyum ceria di balik kaca Lalu melambaikan tangannya sebelum kemudian Pergi masuk ke dalam sekolah
...•••••...
" Tau Nggak sih Caramel ? Sumpah ngeselin banget tadi Pagi si Monster itu udah bikin gue kecipratan air lumpur di depan gerbang sekolah !" Naura teman dekat Caramel setelah Keenan menggerutu kesal. Caramel dan Naura tengah berjalan di koridor saat ini Baru saja keluar dari toilet
Cewek yang memakai seragam Putih abu-abu dengan sweater Pink-nya itu menaikkan alisnya tidak mengerti dengan gerutuan Naura yang random sekali
" Maksud lo Juna ?"
" iya lah Arjuna siapa lagi coba ? Kalau aja dia itu bukan monster yang bisa matiin gue kapan aja udah gue labrak dia Pagi-pagi udah bikin emosi aja,"
Caramel sedikit mulai ragu dengan Pernyataan buruk orang-orang tentang Juna Apa memang juna itu seorang Pembunuh bayaran ?
" Dih Jangan suuzun Naura siapa tau sih Juna itu bukan Pembunuh bayaran kayak orang-orang bilang, kan ?"
" Lah, kok, lo malah belah Juna sih ? Bukannya bela sahabat lo sendiri ?"
Caramel menyengir. " Enggak gitu juga kali Memangnya Juna lakuinnya tadi Pagi sengaja Terus nggak ada minta maaf ?"
Naura langsung bungkam setelah Juna tidak sengaja membuat roda motornya melewati lumpur hingga Naura terkena imbasnya Cowok itu langsung mendatanginya untuk meminta maaf Tapi tetap saja kan roknya sudah dibuat kotor oleh lelaki itu.
" Nggak tau deh " alih Naura
" By the way gue udah like video lo yang baru itu Udah hampir sejuta aja viewrs video lo yang sebulan lalu !" seru Naura histeris di sebelahnya
Caramel hanya senyum-senyum sok tersipu sembari berlagak menutup-nutupi bibir dengan tangan Kayak kembang desa yang baru saja dilamar oleh cogan kota.
Naura bergidik geli Caramel terkekeh Naura langsung menoyor cewek itu sambil menggeleng
" Nggak usah sok jaim-jaim bangsat lo, Caramel Jadi gemas Pengin nampol,deh,"
Caramel terkekeh. " Sesekali, kan, jadi cewek jaim-jaim gitu Siapa tau banyak yang naksir ?"
Naura langsung tertawa sambil menggeleng
" Yang ada orang Pengin Pindah ke Planet lain gara-gara lihat lo, Caramel !"
Caramel terkekeh. " Lo itu sebagai sahabat seharusnya mendukung gue bukannya untuk menjelek-jelekkan gue,"
Mereka kemudian berbelok ke arah kanan melewati BK bersamaan dengan seorang cowok berbadan tinggi dengan tindik di telinga yang Caramel kenali keluar dari ruangan Refleks bertemu Pandang dengannya
" Tuh, dia Pasti buat ulah lagi Ngapain juga masuk BK tanpa sebab, kan ?" terka Naura sinis setelah melihat Juna melipat tangannya di Perut
Caramel masih menatapnya Juna kemudian mengalihkan tatapan dan berlalu Pergi Melongos ke arah berlawanan dengan mereka
" Kenapa auranya menarik gravitasi gue banget sih ?"
Caramel menggeleng lalu mengalihkan Pandangannya
" Caramel, Pokoknya lo itu harus jauh-jauh dari cowok kayak Juna itu Bahaya Pokoknya sampai kita lulus nggak usah kenal sama dia,"
Caramel mengerutkan wajahnya heran.
" Dih, lebay banget lo Naura Sampai segitunya."
" Ya ini demi keselamatan kita kali,"
Namun Caramel tidak langsung mendengar ujaran Naura barusan Memilih mendengarkan asumsinya sendiri saat ini Bisa jadi Juna tidak serbahaya itu ?
...•••••...
Tadinya Caramel hanya izin ke toilet Pada guru karena ingin buang air kecil saja Tapi begitu mendengar suara riuh yang ada di belakang toilet membuat langkahnya jadi terhipnotis untuk menuju ke arah sumber suara itu Mencari tahu apa yang terjadi
" Hah Astaga !" Caramel menutup mulut dengan tangan, terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat
Dua orang tengah saling baku hantam di belakang toilet. Oh mungkin tidak dapat disebut saling karena hanya satu orang yang lebih mendominasi Perkelahian Dan orang itu adalah Juna
Caramel semakin membulatkan bola matanya tidak Percaya. Meringis ngeri melihat Pemandangan itu Juna melemparkan siswa itu ke lantai Lalu memberinya beberapa Pukulan bertubi-tubi seolah tidak memberi laki-laki itu Kesempatan untuk melawan balik.
" Jadi benar Juna itu sangat berbahaya ?"
Salahkan jika rasa Penasaran Caramel yang terlalu overdosis sampai membawanya ke sini Kalau tidak Caramel tidak akan sengaja menonton Pertunjukan mengerikan ini ?
Caramel memang atlet karate Tapi baru kali ini cewek berambut Panjang itu melihat seseorang menghajar orang lain habis-habisan dengan Pasal masih abu-abu. Caramel Pikir Juna mungkin tidak sejahat yang orang katakan melihat bagaimana cowok itu menolongnya tadi malam Lalu yang di hadapannya ini apa maksudnya ?
" Aduh, gue harus gimana ini ? Lapor ? Lari Atau berhenti ?"
Juna terus-terusan menonjok lawan yang terlihat tidak mampu melawan di bawahnya Caramel semakin garuk-garuk kepala tidak tahu apa yang harus ia lakukan
" Gimana kalau entar gue yang kena ? Kalau gue yang dihajar gimana ? YouTube gue gimana Terus Subscribe gue belum naik lagi Elah Followers IG gue baru empat ratus ribu !"
" Ah ! Bodo amatlah lebih baik gue Pergi aja," Caramel buru-buru Pergi Namun sialnya ia terpaksa terjungkal gara-gara tali sepatunya ternyata terlepas dari ikatan Bunyi yang ia sebabkan sukses mengambil alih Perhatian Juna Cowok itu langsung berhenti melayangkan bogemannya
" Aishhh " Caramel meringis lalu bangkit berdiri. Ia berbalik badan, gelagapan karena kini tengah ditatap intens oleh Arjuna dari jauh sana
" Gu-gue ... Gue nggak bakal laporin Lo Kon jadi lo tenang aja," gumam Caramel gelagapan. Dengan langkah terseok-seok ia lalu Pergi dari sana. Berlari kalau bisa karena mungkin saja keamanannya sedang berada di garis merah sekarang
...••••••...
CAST
...ARJUNA D BYANTARA...
...Laki-laki tampan ini tapi ia sering di sebut Monster oleh semua siswa di SMA bina sakti...
...KEENAN ARGADANA D...
...laki-laki berparas tampan namun kelakuan sangatlah bar-bar Keenan juga sahabat dari Caramel...
...NATHAN ARKANA FARESH...
...Saudara kembarnya Caramel ia memiliki riwayat Penyakit Paru-paru karena kejadian sembilan tahun lalu...
...NAURA CHERLY LYLORA...
...Sahabat Caramel, Ceria, Cantik, tapi ia sangat benci banget ya namanya Arjuna...
...CARAMEL AZZURA AURELIA...
...Cewek berparas cantik, baik Hati, dan Pintar karate, ia sangat Penasaran banget sama Arjuna D Byantara itu...
...•••••...
...Aku tahu kamu itu orang Baik Juna...
Kalau kata orang Punya teman yang super ganteng dan keren itu adalah hal yang sangat luar biasa. Tapi asumsi itu tidak berlaku bagi seorang Caramel. Meskipun dia berteman dengan Keenan anggota geng Paling ganteng dan most wanted di SMA bina sakti Bahkan ia juga sudah terbiasa berinteraksi dengan Bara dan Daniel temen-temen sepergengan Keenan yang tak kalah kerennya.
Caramel sudah terlalu terbiasa bahkan mungkin teman lelakinya jauh lebih banyak ketimbang teman Perempuannya. Tapi bagi Caramel tidak ada yang berbeda mau berteman dengan siapa saja. Semua teman itu sama bedanya dalam berteman sejauh mereka tulus Caramel akan tersenyum lebar menerima mereka untuk menjalin Pertemanan dengannya.
" Caramel bisa kali bagi satu Masa iya cogan lu embat semua," Begitu kiranya celetukan Naura mengenal Keenan dan teman-temannya
" Apanya yang cogan ? Titisan kodok Zuman iya."
" Mata lo tuh yang ketutupan belek ya Caramel lihat tuh sih Keenan kan emang ganteng," ujar Naura sambil menoyor jidat Caramel
Terkadang Naura suka heran aja bagaimana bisa cewek itu tidak tertarik dengan aura kegantengan Keenan ? Apa Caramel tidak normal ?
" izinkan aku untuk terakhir kalinya semalam aja ..... Akkk .... Akkk .... "
Seluruh kontak matanya seketika melirik ke arah Keenan yang tiba-tiba masuk ke kelas mereka Membawa galon milik siapa seraya memukul-mukulinya tak lupa bernyanyi sambil berjoget-joget ria.
" Semalam saja bersamamuuu ..... Eaaa eee ... untuk Mengenang asmara kitaaa .... Asek Tarik Mang,"
Keenan melambai-lambai tangannya di depan meja cewek itu seolah mengajak Caramel bernyanyi bersama. Caramel dan Naura saling bertatapan sambil mengerjap Memandangi Keenan yang tidak ada urat malunya sama sekali.
" Mau nggak, Caramel ? Mengenang asmara sama gue ?" tanya Keenan sambil menaik-naikkan alis.
Sorakan ' Cie ' dari anak kelas spontan terdengar kemudian sementara Caramel malah melemparkan cowok itu dengan gumpalan kertas sampahnya.
" Mengenang, mengenang .... Pala lo disleding kuyang !"
" Memang Kuyang sleding Pakai apa ? Usus ?" cibir Keenan Pura-pura
Meskipun urat malu Punya teman semacam Keenan, Caramel tetap tidak bisa menahan tawanya mendengar guyonan receh temannya itu.
" Pakai otak !" kekeh Caramel. " Lagian lo ngapain, sih, sok-sokan nyanyi gitu Dikira mau ditembak gue sama lo." Caramel menggeleng keheranan
" Eh, jangan sekarang dong main tembak-tembakannya Entar di kamar aja," goda Keenan berbisik Caramel bergidik jijik.
Cewek itu langsung melempar kotak Pensilnya.
" Dasar Keenan mesum "
" Eitts " Keenan menghindar Tapi malah tidak sengaja memijak kaki Bu Mina yang entah sejak kapan berdiri di sampingnya.
" KEENAN " teriak Bu Mina
" Ya Bu " Sahutnya dengan Polos
Bu Mina melotot sambil menjewer kuping Keenan. " Ngapain kamu ngamen di kelas ini hm ? Bawa-bawa galon lagi ?"
Keenan terkekeh. " Kepada Bu Mina yang cantik dan guru kimia yang terhormat tadi saya disuruh mengantarnya galon ini ke depot air oleh ibu kantin Tapi tampaknya saya salah alamat ?"
Bu Mina memutar bola matanya. " Ngales aja kamu kembali ke kelas !"
Keenan manggut-manggut cepat. " Ashiiaapp ibu teacher. " Cowok itu lantas berlari cepat keluar kelas tanpa membuang-buang waktu sempat balik kembali karena galonnya ketinggalan
Bu Mina menggeleng sekilas setelah membuang napas gusar. Seusai meletakkan buku dan tasnya Bu Mina menyuruh Caramel yang duduk Paling depan untuk mengambil bahan alat Peraga kimia untuk Praktikum hari ini.
" Di lab kimia, ya, Bu ?"
Bu Mina mengangguk. " Pokoknya kamu cari di atas lemari Paling ujung " Caramel mengangguk sekilas sebelum izin keluar kelas untuk ke lab kimia.
...•••••...
Caramel memasuki ruangan lab kimia Bergerak mencari alat Peraga yang Bu Mina maksud ketika ingin berbelok ke lorong rak sebelahnya refleks ia hampir menabrak seseorang Caramel lantas memundurkan langkah ada Juna
Caramel gelagapan Belum lagi ingatan bagaimana cowok itu menghajar siswa di belakang toilet yang masih membekas di kepalanya Apa Juna berniat memaksanya tutup mulut ?
" G-gue sumpah benar-benar nggak bakal ngadu ke siapapun serius !" Caramel mengangkat dua jarinya berusaha meyakinkan Juna.
" Hm " Namun Juna hanya bergumam lalu berjalan melewati Caramel hendak membersihkan rak kaca di depan cewek itu
Caramel memiringkan kepala heran Reaksi Juna barusan jauh dari apa yang ia bayangkan
" Lo nggak marah ya Gue udah mergokin elo, loh, Lo nggak takut gue laporin Gue bisa aja loh laporin elo sekarang ?"
Juna menatapnya sekilas. " itu hak lo Gue nggak bisa larang,"
Melihat Juna yang ternyata tidak seemosional yang ia Prediksi Caramel tersenyum Cowok itu bersikap seperti di hari ia menolong Caramel jadi yang orang-orang tuduhkan itu hanya Hoaks, kan ?
" Lo Ngapain di sini ?" tanya cewek itu memberanikan diri.
" Dihukum "
Caramel berjalan mendekat berdiri di sebelah cowok itu Menilik Juna yang fokus membersihkan rak dengan kemoceng
" Gara-gara apa "
" Nggak masuk Pelajaran "
Mungkin yang Naura bilang ada benarnya Juna itu sejenis bad boy yang doyan banget bolos masuk kelas langganan dihukum seperti ini Lama-lama Caramel jadi semakin Penasaran dengan cowok satu itu.
" Jadi bener ya apa kata orang-orang bahwa lo itu Pembunuh bayaran ?" tanya Caramel
Juna melirik Caramel sekilas Tetap fokus untuk membersihkan bagian rak yang lainnya
" Lo benar-benar bisa bunuh orang ya Juna Dan Lo itu Pernah masuk Penjara ? Juna Lo itu jahat, ya Juna ? Pertanyaan naif Caramel membuat Juna sempat menghentikan Pekerjaannya Tapi kemudian ia lebih memilih mengabaikannya lagi.
" Emm .... Sorry iya kalua Pertanyaan gue ganggu ..... "
" Kenapa lo mau tau Tentang gue," Juna bersuara Caramel spontan menaikkan tatapan.
" Karena gue Pengin mau kenal lo lebih jelas aja Gue sangat yakin orang-orang bilang tentang lo itu nggak benar jadi gue mau Pastiin langsung ke elo," jujur Caramel seraya menyengir kuda.
Juna sontak meletakkan kemoceng yang ia Pegang di atas rak.
" iya karena menurut gue gosip itu cuma hoaks doang Lo itu kelihatannya baik kok kalau enggak mana mungkinkan lo tolongin gue waktu itu ?" timpal Caramel dengan wajah antusiasnya Cewek berambut Panjang sepunggung itu tersenyum menebas aura tegang di antara keduanya
Juna mengembuskan napas Pelan Sebelum balik badan berjalan mendekat. Melihat reaksi Juna Caramel refleks mundur Tidak sengaja siku cewek itu menabrak Pilar lemari membuat lemari itu refleks bergoyang Juna bisa melihat Kalau molekul-molekul buatan yang ada di atas lemari itu hendak jatuh dengan sigap cowok itu sontak menarik Caramel ke dalam Pelukannya jatuh dengan sigap cowok itu sontak menarik Caramel ke dalam Pelukannya Melindungi Kepala cewek itu molekul-molekul buatan yang berjatuhan.
Caramel tersentak kaget dengan gerakan tiba-tiba itu. Cewek cantik itu kemudian melirik Juna yang masih merangkul Pinggang dan kepalanya masih melindunginya Astaga jantung Caramel berdebar tidak karuan sekarang.
Kemudian Cowok itu bergumam Perlahan menjauh. " Nggak Perlu kenal gue lebih dekat Paham," Juna menatap Caramel intens tidak sekali pun melirik ke arah lain Caramel menaikkan alis bingung. " Seperti kata temen-temen lo gue ini bukan anak baik-baik Gue itu berbahaya buat lo,"
Caramel meneguk salivanya berat Beradu tatap lebih dari satu menit dengan Juna-lah yang menurutnya berbahaya
" Ba-bahaya ?" ulangnya sekali lagi
" Gue bisa bikin lo Jatuh cinta Dan di saat gue juga rasain hal yang sama gue nggak bakalan Pernah bisa lepasin lo gitu aja,"
...••••••...
...Kamu itu seperti gravitasi bumi yang selalu menarik Perhatianku ...
Caramel melempar tubuh ke sofa Pikirannya masih tidak tenang memikirkan kalimat Juna yang masih mengganjal di otaknya kalau sudah Penasaran begini. Perutnya jadi ikutan lapar ingin makan camilan bukan makan nasi Tapi masalahnya stok camilan sedang nihil di lemari
Melihat saudara kembarnya sedang duduk dengan laptop di atas karpet bibir Caramel terangkat iseng.
" Nathan " Caramel menutup layar laptop Nathan jail
Caramel tahu Nathan Pasti sedang mempelajari sesuatu di laptopnya. Tidak heran lagi secinta itu Nathan dengan belajar Bahkan setelah Pulang dari rumah sakit hal Pertama yang dikerjakannya adalah belajar Begitulah rasanya Punya saudara yang rajin dan Pintar
Merespons kejailan Caramel, Nathan mengumpat Pelan sambil mendelik sebal
" Nathan ! Kok lo makin ganteng aja sih malah lebih ganteng dari Cha Eun Woo,"
" Nggak usah Puji segala Gue nggak mau turuti keinginan lo itu,"
Caramel berdecak cepat sekali Nathan menebak niatnya
" Nathan Perut gue lapar banget nih Cacing di Perut gue meronta-ronta Pengin ngemil,"
" Ya makan aja sana "
Caramel mencebik. " Nggak Peka banget sih jadi kembaran Beliin dong,"
Nathan menoleh sekilas. " Gue lagi mager "
Sudah Caramel duga
" Mageran banget sih lo kerupuk udang Kasihanilah kembaran lo yang cantik dan rajin tersenyum ini sekali-kali kenapa Dekat juga kok di ujung Kompleks Beliin dong Please !" Caramel merengek sambil mengerucutkan bibirnya di samping cowok yang rambutnya agak berantakan itu
" Nah, tuh, tau dekat Beli sendiri lah emangnya gue ini Pembantu lo,"
Caramel mendelik berharap saudara kembarnya akan menurutinya sama saja dengan berharap si doi Peka Lama bahkan belum tersedia
" Loh, lagi ngapain nih ? Kayaknya lagi bahagia banget," Mira yang baru saja selesai dari urusan dapur duduk di sofa Mengambil alih remot TV.
Caramel memutar bola mata. " Kami lagi berantem loh, Ma."
" Oh ya ? Masa, sih ? Siapa yang kesleding duluan ? Ringnya mana ? Nggak seru dong kalua ada wasitnya Mama aja yang jadi wasitnya kalau gitu mau ?"
" Mamaa !" Caramel menjatuhkan bahu lemas Mama sama aja
Selang beberapa detik Papanya Pulang Arga yang masih memakai Pakaian kantor segera menghampiri Mita istrinya
" Maaf, aku nggak tau kamu Pulang Cepet." Mita bangkit menuntun suaminya duduk di sofa
" Nggak apa-apa Lagi jam istirahat makan siang Sayang, " Arga seraya mengecup Puncak kepala Mita dengan lembut
Melihat keromantisan Papa-mamanya selalu membuat Caramel iri Tentu saja ia ingin juga Alhasil cewek itu itu pun memutuskan untuk Pergi saja
" Udah ah, Caramel mau Pergi ke minimarket aja Caramel Pamit, Ma, Pa,"
Setelah mencium Punggung tangan Arga dan Mita Cewek dengan sandal bulu menyerupai kelinci itu beranjak berdiri. Tidak lupa ia menendang Paha Nathan dengan jail sebelum kemudian ia benar-benar Pergi meninggalkan ruangan tengah
" CARAMEL " teriak Nathan
...•••••...
Caramel tengah siaran langsung di Instagram sembari memakan es krim di depan minimarket dua Puluh empat jam Menyapa Pengikutnya serta menjawab satu Persatu komentar dikirimkan saat siaran langsung.
" Hai guys gue lagi makan es krim nih di depan minimarket ..... "
Caramel membulatkan matanya membaca komentar Keenan Di mana-mana Cowok itu selalu muncul saja.
" Keenan kampret ih awas aja lo bikin kotor siaran gue aja dengan otak mesum lo itu,"
Sadar masih melakukan siaran langsung Caramel Seketika Pura-pura jadi cewek kalem lagi untuk menetralkan salivanya tersenyum manis di depan kamera.
" Lo itu apaan sih Keenan ganggu gue aja,"
" Ya ampun Caramel gue itu kangen gak gangguin lo seharian nih,"
" Dasar Kampret lo Gue blok lu, ya !"
" Jangan blok gue dong "
Meskipun Keenan selalu suka membuat emosi tapi kerecehan cowok itu selalu berhasil membuat Caramel tertawa juga. Matanya kemudian tidak sengaja menangkap sosok seseorang di seberang jalan Caramel memicing sepertinya ia sangat mengenali orang itu
" Loh, itu kayaknya .... "
Caramel memperhatikan lebih jelas ke arah seorang cowok yang sedang berjalan di seberang minimarket Cewek yang rambutnya digelung itu meneliti lebih jeli Ternyata benar Cowok itu adalah Juna
Kenapa Juna mengendap-endap Mau ke mana ya ?
Oke ini lebih besar daripada rasa penasarannya mengenai kenapa bakso bentuknya bulat. Atau siapa yang lebih duluan antara ayam atau telur Apalagi mengenai Bagaimana NASA melakukan siaran langsung Juna jauh lebih membuatnya Penasaran sekarang.
Dengan yakin Caramel memilih menghentikan siaran langsung. Diam-diam Caramel mengikuti ke mana Juna Pergi menyusuri Jalanan yang agaknya lingkungan yang tampak tak layak Caramel semakin Penasaran mau ke mana sebenarnya cowok itu Pergi ? Tempat apa yang ingin Juna datangi ? Melihat lingkungan yang mereka lewati itu agak asing dan gelap, sukses membuat Caramel jadi bergidik ngeri
Juna kemudian masuk ke dalam sebuah bangunan yang terbengkalai Caramel mengintip sebentar dari balik Pohon. Setelah merasa Juna sudah menghilang barulah Caramel masuk ke dalam bangunan itu
Cewek dengan sandal bulu-bulu itu berjalan Perlahan Begitu masuk ke dalam Caramel membulatkan bola mata yang ada di Pandangannya sekarang sungguh jauh dari apa yang sempat cewek itu bayangkan. Di dalam bangunan itu ternyata ramai orang meskipun agak minim Cahaya di tengah-tengah ramainya orang ternyata ada sebuah arena tinju Caramel semakin mengerutkan kening bingung
" Eh, ada Cewek cantik nih di sini !" seorang cowok mengajaknya bicara.
" Sendirian aja nih Neng .... AAAW !" Tangan cowok itu mulai berani untuk menyentuh tangannya dengan sigap Caramel langsung memutar Pergelangan tangan cowok itu sampai ia memekik kaget
" Aw,aaaw ! Sakit !"
" Makannya jadi orang jangan gatal !" Caramel melepaskan cengkeramannya lalu melihat kembali ke arah arena setelah menatap cowok itu sinis. Sedangkan cowok yang di sampingnya itu hanya mengelus-elus Pergelangan tangannya yang kesakitan dengan wajah menyedihkan
" Juna mana, ya ? Kok hilang ?" Caramel celingukan mencari sosok Juna
Ketika wasit sibuk berkoar-koar dan Petinju mulai masuk ke dalam arena Caramel berniat untuk menonton. Namun matanya langsung terbelalak ketika melihat orang yang ada di dalam arena itu.
Yang memakai sarung tinju Biru itu Jadi Juna ikut Pertandingan tinju ilegal ?
" OMG JUNA ! ini Pertama kalinya gue lihat cowok Shirtless selain Nathan Juna ganteng banget !" Caramel membulatkan mata terpesona sambil tersenyum sumringah
" Duh ... duh .... gimana nih ? Bikin story nggak ya ? Eh ... Jangan deh Entar ketahuan dong gue stalking Juna Aish .... gimana, dong ?"
Tiba-tiba terdengar suara di sebelah dari orang yang tadi mengajaknya bicara. Caramel sontak tidak sengaja menguping
" Gue berani taruhan Juna Pasti kalah lagi,"
Caramel menoleh ke samping memperhatikan cowok yang sempat mengusiknya tadi sedang berbicara dengan temannya
" Kayaknya enggak, deh Masa iya dia kalah lagi Kalau memang kalah lagi Pasti sengaja,"
" Kok gitu !" Caramel ikut menimbrung sempat membuat dua cowok itu mengerjap Polos
Si kaus hitam menggaruk tengkuknya dengan bingung. " Yaa .. gimana ya Juna itu dulunya jawara tinju selalu aja menang Persetan lawannya lebih gede dari dia sekalipun,"
Caramel ber-oh ria. Tidak menyangka Juna sehebat itu
" Tapi belakangan ini dia lebih sering kalah Nggak tau karena apa Dia jadi kayak lemah Padahal dulunya kuat amat," si Kaus hitam menggeleng tidak mengerti Caramel hanya manggut-manggut
Dan ternyata benar saja. Selang beberapa waktu Pertandingan pun usai dengan Juna yang dinyatakan kalah. Caramel semakin Penasaran jika memang Juna kuat lalu kenapa dia malah kalah ? Padahal kalau dilihat-lihat lawannya itu justru kelihatan lebih lemah dari Juna
Juna yang hendak turun dari arena sempat hampir menangkap adanya cewek dengan baju rumahan itu. Tapi Caramel buru-buru bersembunyi di balik si kaus hitam setelah Juna kembali menghadap ke depan barulah Caramel keluar dari persembunyiannya
" Juna mau ke mana lagi nih ? Ikuti lagi nggak ya ?"
" Emm .... Jangan deh "
" Eh ikutin aja deh,"
" Ah kalau nanti ketahuan gimana ?"
" Anjir bingung sendiri gue,"
Setelah menimbang-nimang akhirnya Caramel mengangguk yakin. Tentu saja bagaimana cerita akan menjadi jika Caramel tidak mengikuti Juna diam-diam lagi bukan ?
Dengan langkah mengendap-endap Caramel beraksi lagi untuk mengikuti ke mana langkah Juna cowok itu Pergi ?
...•••••...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!