Tokyo.
Di sebuah hotel termahal mengadakan acara pernikahan yang sangat meriah. Pesta tersebut dihiasi berbagai dekorasi mewah serta ratusan meja yang disediakan untuk para tamu. Bukan hanya itu saja, pengantin pria juga mendatangkan beberapa penyanyi terkenal yang berasal dari lima negara, yakni, Jepang, korea, English, New York dan Irlandia. Demi wanita yang dia pacari selama tiga bulan.
Sebanyak 1500 tamu yang hadir dari berbagai negara mendapat fasilitas jet untuk terbang ke Jepang. tempat pernikahan mereka.
Undangan pernikahan mereka dikirim dalam box emas termasuk tiket pesawat dan penginapan di hotel bintang 5 di jepang.
Pernikahan ini menghabiskan sekitar 60 juta dollar AS. Tentu angka tersebut tidak berarti bagi seorang Vic Alexander yang adalah seorang pengusaha besar yang terkenal di berbagai negara.
Para tamu saling bersulang dengan senyum bahagia. Mereka sedang menunggu kedatangan sang pengantin wanita.
Sementara pengantin pria sedang menikmati minuman sambil menunggu kedatangan sang istrinya. Pria itu memiliki tatapan yang tajam, dan sikap yang dingin. Walau memiliki wajah yang tampan akan tetapi tidak ada wanita yang berani mendekatinya. Siapa yang tidak kenal dengan pemilik nama Vic Alexander yang berasal dari Italia. yang dikenal tidak suka keramaian dan lebih memilih ketenangan.
Tidak lama kemudian seorang pria berpenampilan rapi berjalan dengan terburu-buru menuju ke acara tersebut. Pria itu menghampiri Vic yang sedang berdiri di halaman hotel itu.
"Tuan," sapanya dengan hormat.
"Ada apa?" tanya Vic yang sambil meneguk minuman itu.
"Maaf, berita buruk!"
"Katakan!"
"Nona menghilang, kami sudah mencari ke mana-mana, Tapi, masih belum berhasil ditemukan," ucap pria itu yang ketakutan sehingga tidak berani menatap atasannya.
Gelas yang digunakan Vic langsung terlepas dari pegangannya, ditinggal pergi tanpa pamit dan tanpa alasan oleh pengantin wanitanya tentu saja membuat Vic terpukul. Pria itu terdiam dan mengepal kepalan tangannya.
"Tahan keluarganya, dan cari tahu ke mana dia pergi!" perintah Vic yang sedang menahan emosi. Sesaat kemudian ia pun melangkah pergi dengan tatapan yang menakutkan. Ia melepaskan dasi kupu-kupu dan melempar ke sembarangan arah.
Kekecewaan yang dihadapi pria itu tentu tidak bisa dibayangkan lagi. Acara meriah yang dia lakukan untuk gadis pilihannya. Kini menjadi sia-sia.
Sebuah pesta yang menelan biaya senilai 60 juta dollar AS kini berubah menjadi tiada arti.
Vic Alexander melajukan mobilnya sambil melampiaskan kemarahannya. merasa dikhianati oleh gadis yang paling dia cintai.
***
Itali
Mansion keluarga Olivia.
Seorang wanita paruh baya dan putrinya ditahan oleh beberapa orang pria berjas hitam. Mereka menatap dua wanita itu dengan tatapan yang tajam dan wajah yang garang. Sehingga membuat dua wanita itu ketakutan dan tidak berani berbicara.
"Masih memilih diam dan tidak ingin bicara?" tanya pria itu yang adalah Mike. Pria yang menemui Vic di acara tadi.
"Ka-kami benar-benar tidak tahu dia pergi ke mana, selama ini dia memang sangat tidak patuh padaku," jawab wanita itu yang ketakutan.
"Nyonya Olivia, Kalau kamu berani membohongiku, percaya atau tidak, putrimu ini akan mengunakan nyawanya sebagai ganti," kecam Mike yang menarik putri wanita itu dan menghempaskan ke lantai.
"Aahh...tolong jangan sakiti aku!" teriaknya yang ketakutan sehingga menangis sambil memohon.
"Tuan, jangan sakiti Maggie, dia tidak tahu apa-apa sama sekali," ujar wanita itu yang ingin berdiri dan ditahan oleh Mike. Sementara putrinya ditahan oleh dua anggota Mike.
"Tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, kita akan tahu sebentar lagi," kata Mike.
"Tampar dia!" perintah Mike pada anggotanya yang menahan putri wanita itu yang memiliki nama Maggie Olivia.
"Tidak ada hubungannya denganku, dia yang pergi dan tidak memberi tahu kami. Lagi pula kami tidak tinggal bersama," tangisan Maggie yang berusaha memohon.
"Mungkin saja kalian sengaja menyembunyikan dia," ujar Mike.
"Aku tidak melakukan itu, Kalian juga tahu dia adalah anak yang paling suka melawan dan tidak pernah patuh dengan mamaku," jawab Maggie.
"Tampar dia sampai mengaku!" perintah Mike.
"Baik," jawab mereka dengan serentak.
Plak.
"Aahh...."Maggie yang ditahan hanya bisa pasrah dan kesakitan menerima tamparan tanpa berhenti.
Mereka menamparnya berulang kali sehingga wajahnya membengkak dan mengeluarkan darah di sudut bibirnya.
Plak.
"Aahh...."
"Hentikan! Tolong hentikan!" teriak wanita itu yang melihat putrinya disiksa oleh mereka.
"Tahan wanita tua ini dan tampar dia!" perintah Mike.
"Tidak! Tidak! Tolong lepaskan kami. Kami sama sekali tidak tahu di mana Krystal ada di mana." Wanita itu ditahan dan ditampar oleh dua anggota Mike.
Plak...
Plak...
Malam itu Joanna dan putrinya, Maggie. ditampar oleh anggota Vic Alexander untuk memaksa mereka memberi tahu keberadaan putri kedua keluarga Olivia, Krystal Olivia. yang kabur dari pernikahannya.
Tidak lama kemudian Vic tiba di rumah itu. Ia melangkah masuk dengan tatapan tajam yang memandang ke arah mereka.
"Hentikan!" perintah Mike.
"Tuan," sapa Mike dan anggotanya.
"Vic, kami tidak tahu...tolong lepaskan kami!" Joanna menangis ketakutan dan wajahnya yang sudah membengkak akibat tamparan keras dari mereka.
"Apakah aku harus percaya dengan kalian?" tanya Vic.
"Vic, Krystal tidak memberi tahu kami, Kamu juga tahu kalau dia sudah tidak tinggal bersama kami. Dia juga tidak mengundang kami ke acara pernikahan kalian. Jadi, kami sama sekali tidak tahu kalau hari ini adalah hari pernikahan kalian berdua," jawab Joanna yang ditahan oleh anggota Mike.
"Kalau aku mendapati kalian membohongiku, aku tidak akan ragu mengambil nyawa kalian," kecam Vic.
"Lepaskan mereka! tetap awasi gerak-gerik dua wanita ini, kalau mereka sedang berbohong padaku. Jangan ragu lempar ke sarang buaya!" perintah Vic.
"Iya, Tuan," jawab Mike dengan patuh.
Karena gagal menemukan pengantinnya, Akhirnya Vic kembali ke Jepang.
Ia langsung menuju ke apartemen yang adalah tempat tinggal kekasihnya. Ia menyalakan lampu dan melihat ruangan yang luas dan mewah kosong tanpa kehadiran orang yang dia cintai. Pria itu kemudian berjalan ke kamar dan melihat gaun pengantin yang indah dan mewah berada di atas kasur.
Mata pria itu berkaca-kaca dan mengepal kepalan tangannya.
"Krystal Olivia, larilah sejauh mungkin, Karena kalau aku berhasil menemukanmu. Aku tidak akan ragu mematahkan kakimu dan membunuh semua orang yang berhubungan denganmu," ucap Vic.
"Apa itu cinta? Apa artinya pernikahan? Tidak seperti yang dikatakan orang bahwa pernikahan adalah kebahagiaan. Akan tetapi, bagiku ini hanya sebuah kebohongan yang menyakitkan. Aku adalah Vic Alexander mulai detik ini tidak akan percaya dengan cinta atau pun pernikahan," gumam Vic.
***
Negara Itali
3 Bulan yang lalu. ( Sebelum pertemuan Krystal dan Vic)
Cafee.
Seorang gadis berusia 20 tahun berambut panjang lurus, wajah yang manis, mata bulat besar, bibir tipis yang merah tanpa mengunakan lipstik, serta berkulit putih dan halus. Gadis itu memiliki kecantikan natural walau tanpa make up. Ia hanya mengunakan cream pada wajahnya. Dirinya sedang duduk di cafee sambil membaca koran untuk mencari lowongan kerja. Gadis tersebut adalah Krystal Olivia.
"Zaman sekarang kalau tidak berpendidikan tinggi sangat sulit mencari kerja," gumam Krystal Olivia.
"Group Alexander sedang mencari karyawan baru? Pemilik perusahaan adalah Vic Alexander yang terkenal di berbagai negara," ucap Krystal yang sedang membaca koran.
"Krystal, coba dulu minuman buatanku!" seru seorang gadis yang datang sambil meletakan secangkir minuman di atas meja.
"Ini adalah buatanmu sendiri?" tanya Krystal dengan senyum yang terlihat dua lesung pipinya.
"Iya, ciptaanku yang baru, aku tidak ingin hanya menjual beberapa jenis minuman, aku ingin menciptakan lebih banyak minuman yang enak," jawab temannya yang begitu semangat.
"Baiklah, aku akan mencobanya," ujar Krystal yang meneguk minuman tersebut.
"Krystal My Honey...," teriak seorang pria yang tiba-tiba datang sehingga mengejutkan gadis itu dan temannya.
"Uhuk...uhuk...," suara batuk Krystal yang tersedak minuman.
"Siapa dia?" tanya teman Krystal yang melihat seorang pria gemuk dan menuju ke arah mereka.
"Dia adalah salah satu pria yang dijodohkan oleh bibi," jawab Krystal.
"Kenapa dia selalu menjodohkan pria aneh untukmu? Padahal masih banyak pria tampan dan yang kurus. Tapi, malah mencari pria segemuk badak," ucap temannya.
"Kelly, aku butuh bantuanmu, kalau tidak aku bisa mati," kata Krystal yang langsung beranjak dari tempat duduknya.
"Krystal, Bibimu memintaku datang ke sini untuk menjemputmu," kata pria itu.
"Tidak perlu! Aku masih ada urusan, Sampai jumpa!" ucap Krystal yang langsung berjalan ke belakang cafee. Gadis itu pergi melalui pintu belakang.
"Krystal!" seru pria itu yang langkahnya ditahan oleh Kelly.
"E...e...Tuan, Krystal, sedang melamar kerja. Jadi, dia dipanggil ke perusahaan itu. Makanya dia tidak bisa menemani Anda," kata Kelly dengan alasan.
"Ternyata begitu, Sebenarnya kalau menikah denganku, dia tidak perlu bekerja lagi. Aku ada uang dan bisa membiayainya. Apa lagi nyonya Olivia akan mendapatkan bayaran dariku sebagai tanda jadi."
"Mendapatkan bayaran sebagai tanda jadi? Apakah Krystal adalah benda yang bisa dijual?" tanya Kelly.
"Krystal bukan benda dia adalah gadis yang manis, Tentu saja aku ingin menikahinya. Aku yakin anak-anak kami pasti cantik dan tampan."
"Apakah tidak terlalu jauh sehingga memikirkan ke sana," jawab Kelly yang duduk dan malas melihat pria itu.
"Tentu saja tidak jauh, aku sudah berencanakannya, karena aku banyak uang, Jadi, aku harus memiliki banyak anak untuk menjadi penerusku. Setidaknya harus satu, dua, tiga, empat, harus ada sepuluh," ucap pria itu sambil menghitung.
"Apa kamu mengira Krystal adalah mesin, ya, sehingga harus melahirkan banyak anak untukmu," bentak Kelly dengan kesal.
"Tidak, bukan itu maksudku, lagi pula sebagai seorang istri sudah menjadi tanggung jawabnya untuk melahirkan penerusku."
"Dasar pria tidak tahu diri," gumam Kelly.
"Bagaimana kalau kamu melamar Maggie Olivia saja? Dia adalah gadis yang cantik dan sehat. Sementara Krystal masih sangat muda. usianya baru dua puluh tahun. Lagi pula aku mendengar kesehatannya bermasalah," bisik Kelly.
"Ada masalah apa dengan kesehatannya?" tanya pria itu penasaran.
"Dia tidak bisa melahirkan, Jadi, kalau kamu menikahinya percuma saja, sedangkan Maggie Olivia adalah wanita yang sehat. Selain sehat dia juga cantik," jawab Kelly dengan sengaja.
"Tidak bisa melahirkan, Tapi, ibunya mengatakan dia bisa melahirkan."
"Demi uang dia sanggup berbohong padamu, Kamu pergi lamar saja putrinya. Dengan alasan bahwa dia lebih cantik dari Krystal," ujar Kelly yang sengaja.
"Iya, juga. Aku akan melakukannya. Terima kasih saranmu!" ucap pria itu yang kemudian beranjak dari sana.
"Dasar pria tidak tahu diri, Krystal, kenapa nasibmu begitu si.al harus dijodohkan oleh ibu tirimu itu. Sepertinya pria ini sudah ke lima belas," gumam Kelly.
Krystal yang menghindar pria itu, dia mendatangi perpustakaan sebagai tempat persembunyiannya. Ia sedang membaca koran untuk mencari lowongan kerja.
"Memang sulit cari kerja di zaman sekarang, Tidak bisa komputer, tidak sekolah tinggi, bahkan cari kerja toko saja sangat sulit," gumam Krystal.
Krystal Olivia adalah gadis yang polos dan baik hati, Kelly adalah teman satu-satunya yang paling dekat dengannya. Sejak berusia delapan belas tahun ayahnya telah meninggal dunia dan dirinya harus tinggal bersama ibu tiri yang memiliki seorang putri dari suami pertamanya. Ia selalu dijodohkan dengan pria kaya yang diatur oleh ibu tirinya, Joanna.
Krystal yang berparas cantik, manis dan Sifatnya yang lembut serta sopan pada siapa pun berhasil membuat banyak pria yang dijodohkan tertarik pada dirinya. Hidup dalam pengawasan sang ibu tiri membuat gadis itu tidak bebas dan sering menjadi budak suruhan oleh Maggie yang adalah putri Joanna.
Malam hari.
Gedung tinggi.
Beberapa orang yang berada di atap gedung sedang menahan seorang pria yang mengerang kesakitan karena terluka di bagian wajah dan tubuhnya. Terlihat seorang pria berwajah datar sedang duduk di kursi sambil memainkan senjata tajam.
"Tuan, Maaf, aku salah...aku sudah salah," ucap pria itu yang ketakutan serta menahan sakit. Ia bersujud pada pria yang sedang duduk di sana sambil fokus pada senjata tajamnya.
"Melarikan uang sama saja kau sudah tidak sayang dengan anggota tubuhmu," ucap pria itu dengan tatapan tajam.
"Tuan Alexander, beri aku kesempatan lagi! Aku akan menebus semua kesalahanku!" pinta pria itu sambil membentur kepalanya di lantai.
"Minta maaf tidak bisa meredakan kemarahanku, yang aku inginkan adalah jarimu," kata pria itu.
Pria itu ketakutan sehingga berkeringat dingin membasahi wajahnya. Siapa yang tidak kenal pemilik nama Vic Alexander terkenal dengan sifat yang dingin dan arogan. Ia juga dikenal sebagai psikopat yang suka menyiksa orang yang dia benci.
Vic berdiri dan menarik lengan pria itu hingga ikut berdiri di hadapannya.
"Kamu takut?" tanya Vic yang menepuk wajah pria itu yang adalah manager perusahaannya.
"Tu-tuan, tolong beri aku kesempatan lagi!"
"Kenapa kamu harus mengkhianati aku?"
"Aku tergoda dengan jumlah uang, sehingga aku menjadi bodoh, Maafkan aku!" ucapnya dengan menunduk dan menangis. Kedua kakinya gemetar karena ketakutan.
"Matamu tidak bisa melihat sesuatu yang bukan milikmu, Sehingga pikiranmu menjadi tergoda. Kau tahu...kalau aku paling membenci orang yang mudah tergoda dan tidak setia padaku," kata Vic yang mendekatkan senjata tajamnya ke wajah pria itu.
"Tahan dia!" perintah Vic.
Dua anggotanya menahan dua tangan pria itu, sementara anggota lainnya menahan kepalanya agar tidak bergerak.
"Tidak! Tidak! Tolong maafkan aku, Tuan. Aku sudah salah. Aku akan membayarnya dengan semua asetku," tangisan pria itu yang ketakutan. Ia sama sekali tidak berdaya dan tak mampu melawan.
"Aku tidak berminat dengan asetmu, aku hanya berminat pada bola matamu," kata Vic dengan senyum iblis dan mulai mencungkil bola mata pria itu.
"Aaahh....," teriakan pria itu yang kesakitan, Bola matanya dicungkil hingga keluar serta darahnya yang mengalir deras hingga mengotori lantai.
"Aahh...." Pria itu berusaha memberontak akan tetapi dirinya ditahan oleh tiga anggota atasannya.
Tidak hanya sebelah mata, Vic juga mencungkil kedua mata pria itu sekaligus.
"Aaahh...."
Setelah selesai dengan hukumannya, Vic mengelap pisau itu hingga bersih dan membuang sapu tangannya. Sementara pria itu kesakitan hingga tidak mampu berteriak. Ia hanya tergeletak di sana dengan berlumuran darah.
"Nyawamu masih terselamatkan, Kali ini aku tidak akan mencari keluargamu, obati lukamu dan setelah itu segera tinggalkan Itali. jangan sampai aku melihatmu atau keluargamu lagi. Kalau tidak, aku tidak akan sungkan menyiksa mereka semua," kata Vic dengan mengancam.
Tidak lama kemudian Vic meninggalkan tempat itu bersama anggotanya. Pria itu harus tergeletak dan tidak tahu bagaimana dengan nasibnya. Tanpa bantuan dan tidak bisa melihat apa pun lagi. Ia hanya bisa menerima nasib akibat melarikan uang milik atasannya itu.
"Tuan, besok malam ada acara pesta, Tuan Zavierson ulang tahun. Dia mengundang Anda untuk hadir," kata anggotanya itu yang adalah asistennya.
"Sampah." ucapan yang keluar dari Vic dengan singkat.
"Tuan, Nona Lina sudah ditahan, Apa tindakan selanjutnya?" tanya asistennya.
"Apa saja yang dia lakukan kali ini?" tanya Vic.
"Dia...."
"Katakan saja!" perintah Vic.
"Dia bermain dengan seorang pria yang adalah pemilik restoran, nona Lina juga telah mengeluarkan banyak uang untuk pria itu. Dia membeli jam tangan produk terbaru untuk hadiah ulang tahunnya."
"Ikat mereka berdua dan bakar hidup-hidup!" perintah Vic yang mengejutkan asistennya.
Vic dan anggotanya keluar dari Lift dan berjalan menuju pintu utama gedung itu.
"Tuan, apakah kita harus membakar nona Lina?" tanya asistennya lagi.
"Sejak kapan kamu suka bertanya dua kali?"
"Maaf!" ucapnya dengan menunduk.
"Tuan sangat kejam sekali, bukan hanya dengan orang lain. Dengan Lina yang sudah berpacaran selama tiga tahun juga disiksa dan dibunuh," batinnya.
Perjalanan.
"Tuan, kita akan ke mana?" tanya Mike yang sedang mengemudi.
"Aku ingin sendiri menyaksikan pasangan hina itu dibakar hidup-hidup," jawab Vic yang duduk di belakang.
"Apakah tuan tidak mencintai nona Lina? Kenapa setelah mengetahui wanita itu selingkuh, Tuan hanya bersikap tenang seperti biasa. Walau dalam tiga tahun ini tuan tidak pernah memanjakan nona Lina...Tapi setidaknya dia adalah satu-satunya wanita yang dekat dengan tuan," batin Mike.
Satu jam kemudian.
Vic tiba di suatu tempat yang telah ditunggu oleh beberapa anggotanya.
Saat pria itu turun dari mobil ia disapa oleh puluhan anggotanya dengan hormat.
"Tuan," sapa mereka serentak.
Vic berjalan menghampiri seorang wanita yang tak lain adalah Lina bersama kekasih gelapnya yang diikat bersama.
"Vic...Vic... Apa yang kamu lakukan? Cepat lepaskan aku!" teriak Lina.
"Bagus sekali! Pasangan hina yang tidak tahu diri," ujar Vic dengan senyum dan mengeluarkan korek api dari saku jasnya.
"Vic, ini hanya salah paham, Tidak seperti yang kamu pikirkan. Tolong lepaskan aku!" teriak Lina yang ketakutan. Wanita itu terduduk di aspal bersama pria itu.
"Vic Alexander, kalau aku terjadi sesuatu, Kamu tidak akan bisa lolos...," teriak pria itu yang meronta-ronta.
"Selama ini, sampah seperti kalian yang tidak bisa lolos dari tanganku, seorang dokter yang cemerlang ternyata berselingkuh dengan wanita murahan ini. Kamu sungguh tidak tahu malu," kata Vic.
"Vic, aku dan dia tidak seperti yang kamu pikiran, Tolong minta mereka melepaskan ikatanku. Aku kesakitan karena ikatan mereka yang terlalu ketat," ujar Lina.
"Aku tidak peduli hubungan kalian berapa jauh, yang jelas adalah kalian akan mati bersama malam ini. Besok berita akan mengumumkan kematian seorang dokter bersama selingkuhannya. Karena diketahui... akhirnya mereka memilih bunuh diri," ucap Vic yang sedang memainkan korek api yang dia miliki.
"Kau gila, Vic Alexander," ketus pria itu.
"Keluargamu akan menemukan jasadmu dalam kondisi yang hangus dan tidak bisa dikenal lagi, bagaimana dengan perasaan mereka, putra kebanggaannya tewas dengan cara memalukan. Reputasimu rusak akibat perbuatanmu sendiri," kata Vic.
"Vic, tolong dengarkan aku! Kita sudah bersama selama tiga tahun, Aku tahu kamu mencintaiku, kan. Tolong lepaskan aku. Kita bisa mulai dari awal," pinta Lina yang berusaha memohon.
"Apa itu cinta? Kau mengkhianatiku, sehingga aku harus memilih jalan ini untukmu, Aku hanya ingin membantu kalian. Mati bersama adalah hal yang membanggakan, bukan? Kenapa kalian harus cemas?"
"Vic, kamu tidak bisa bersikap seperti itu padaku," teriak Lina.
"Lalu, apa yang harus aku lakukan? Melepaskanmu yang sudah mengecewakan kepercayaanku padamu."
"Tiga tahun kita bersama, Aku selalu menunggu lamaranmu, Tapi, kamu menolak menikahiku. Kenapa? Aku sudah setia padamu. Tapi, kamu yang menyakitiku," ujar Lina.
"Kenapa aku harus menikah dengan seorang wanita yang tidak sadar diri," jawab Vic.
"Apa yang kamu katakan? Aku tidak sadar diri?"
"Selama tiga tahun, kamu selalu meminta barang mahal dariku, Uang dan hadiah lainnya, suka berfoya-foya dengan pria lain saat di Club Malam," jawab Vic.
"Bukankah itu adalah hal yang wajar, karena kamu adalah kekasihku. Apakah kamu begitu kedekut sehingga tidak rela mengeluarkan uang," ujar Lina.
"Wajar? Setiap hari meminta hadiah dariku, bukan masalah uang, Tapi, masalah sifatmu. Aku paling tidak suka dengan wanita yang tergila-gila pada kemewahan. Kamu seperti seorang pengemis yang meminta tanpa berhenti."
"Vic, kamu adalah seorang pengusaha kaya, Kenapa harus memperhitungkan apa yang kuminta," jawab Lina.
"Tentu saja aku bukan ingin memperhitungkan soal uang itu, Hanya saja...dengan sifatmu yang suka berfoya-foya membuatku berpikir ulang...apakah aku harus menikahi wanita serakah dan liar," kata Vic.
"Vic, kalau kamu tidak mencintaiku, Kenapa bisa bersamaku selama tiga tahun?"
"Kalau aku mencintaimu aku akan menikahimu, bukan bersamamu selama tiga tahun," jawab Vic.
"Kau membuang waktuku selama tiga tahun."
"Aku tidak merugikanmu sama sekali, Kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan, Tas, pakaian bermerk, perhiasan. Bukankah kau bersamaku hanya karena itu tujuanmu," jawab Vic.
"Jangan lupa saat itu kau yang mengejarku."
"Lalu, kenapa? Mengejarmu bukan berarti aku akan menikahimu. Semua tergantung sifatmu dan syaratmu. Bersamamu selama ini aku yang rugi, bukan kamu," kata Vic.
"Apa kamu tahu kenapa aku bersama pria lain? Karena dia bisa memberi apa yang aku inginkan, setiap aku butuh dia datang untukku. Sedangkan kamu seperti pria yang tidak normal," ketus Lina.
"Bukan aku yang tidak normal, Tapi, karena aku tidak berminat denganmu sehingga aku ingin menyentuhmu selama ini. Walau aku adalah pria normal. Tapi, wanita sepertimu mana layak tidur di sampingku," jawab Vic.
"Mike, ambil semua perhiasan dan hadiah yang kuberikan padanya! Jual semua dan jadikan uang. Kemudian kirim ke panti asuhan!" perintah Vic.
"Kau tidak bisa melakukan itu padaku, Vic...," teriak Lina.
"Kamu sudah hampir mati, Untuk apa lagi dengan barang itu. Kalian nikmatilah hidup di dunia lain," ujar Vic.
"Siram!" perintah Vic.
Semua anggotanya menyiram minyak solar ke tubuh Lina dan pria itu.
"Jangan! Jangan! Tolong lepaskan aku!" teriak pria itu.
Setelah selesai menyiram, Vic langsung melempar korek api ke arah mereka berdua sehingga api langsung menjalar ke tubuh pasangan itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!