Sebuah pesan yang masuk ke layar ponsel Android nya membuat Jihan menghentikan langkah kaki nya yang ingin menuju ke kantin kampus.kedua alis Jihan menyatu erat ketika membaca pesan tersebut yang datang dari nomer yang tidak dia kenal.
" Sekarang juga datang lah ke mall Olansari."
" Kamu akan menyesal jika mengabaikan pesan ini."
Ingin rasa nya Jihan mengabaikan saja pesan tidak jelas dari nomer yang juga tidak dia ketahui ini.namun sayang nya rasa penasaran nya lebih besar dari kata malas itu sendiri.tanpa berpikir panjang lagi Jihan langsung menghubungi sang kekasih yang sudah begitu lama menjalin hubungan dengan nya.
"Ya udah deh nggak papa.Aku mau cari makan sendiri aja." jawab Jihan lesu ketika mendengar bahwa Akandra tidak bisa menemani dirinya karena sedang sibuk dengan kuliah nya.
Setelah mematikan sambungan telepon.Jihan berjalan gontai menuju ke parkiran mobil nya.meskipun Akandra sudah berjanji akan menemani dia besok siang sampai sore menjelang.tetap saja Jihan merasa sedih karena Akandra yang dia harapkan bisa memberi bantuan ternyata malah sibuk dengan urusan nya sendiri.
Ingin rasa nya dia berteriak di depan wajah Akandra yang selalu sibuk akhir -akhir ini dengan kuliah sebagai alasannya.tapi Jihan juga bukan tipe wanita pengekang yang selalu ingin berada di bawah ketiak sang pacar.
" Jihan Sayang..." teriak seorang wanita dengan satu teman yang berada di samping nya.
" Kamu mau kemana sih? Kok kayak nya buru-buru sekali?" tanya Salah satu di antara mereka yang tidak lain adalah sahabat dekat dari Jihan.
" Aku mau ketemu seseorang di mall Olansari." jawab Jihan dengan raut wajah santai nya menutupi rasa kesal nya terhadap sang kekasih hati.
" Mau shopping?" tanya wanita tersebut yang bernama Ajeng.
Jihan membalas dengan gelengan kepala lalu memperlihatkan pesan singkat tersebut kepada kedua teman nya.
Ajeng dan Nia hanya mengangkat kedua bahu nya karena merasa tidak kenal dengan nomer asing tersebut.
" Kamu beneran nggak kenal sama nomer tersebut?" tanya Nia lagi.
" Nggak sama sekali.tapi aku cukup penasaran dengan alasan dari pesan ini." balas Jihan santai.
" Mungkin itu nomer nya Akandra yang pengen kasih surprise buat Kamu kali." sahut Ajeng yang memang lebih suka mendramatisir keadaan.
" Nggak tau juga dan bisa jadi bukan." Jihan memilih cuek walaupun sebenarnya hati nya sedikit berbunga.dia tidak ingin menunjukkan ekspresi yang lebih besar lagi karena takut kecewa di akhir cerita nanti.
" Kalau tebakan kita benar,jangan lupa traktir kita makan seafood sampai sepuasnya ya kawan." seru Nia malah mengajak sahabat nya bertaruh di saat sedang di landa rasa penasaran besar.
" Iya kita lihat nanti aja ya.kalau kalian salah jangan lupa penuhi permintaan Aku besok.Aku berangkat dulu ya." pamit Jihan langsung masuk ke dalam mobil bersamaan dengan kedua sahabat nya yang juga sudah masuk ke dalam mobil Ajeng.
"Jihan jangan lupa ya taruhan kita hari ini." teriak Ajeng sengaja membuka sedikit kaca mobil nya dengan suara kencang berteriak di depan mobil Jihan yang sudah ingin keluar dari parkiran kampus.
Jihan hanya membalas dengan suara klakson mobil sebanyak dua kali lalu melajukan mobil ke tempat yang cukup jauh dari kampus nya ini.
" Woyy...Kenapa Aku malah di tinggal sih!" gerutu Egi dengan nafas ngos-ngosan.
Huft...Huft..Huft..Peluh keringat membasahi wajah Egi yang harus berlari sekuat tenaga demi bisa menyusul ketiga sahabat perempuan nya yang sudah berjalan keluar dari kampus.
" Maaf...Kita kira Kamu udah pulang loh Gi! Maaf banget loh ya." mohon Ajeng dengan mengatupkan kedua tangan di dada.
" Lagian Kamu dari mana aja sih? Masa di toilet sampai satu jam begini.ya kita tinggal aja dari pada nungguin orang yang udah pulang duluan." sambung Nia lagi lalu memberikan botol mineral yang memang tersimpan di mobil Ajeng sebagai persediaan di saat genting.
Glekk..Glek...Egi meminum separuh isi botol tersebut lalu mengusap wajah nya dengan menggunakan kaos hitam yang dia kenakan sekarang.
" Ini mobil AC nya nggak nyala ya Jeng! Percuma saja mahal kalau hanya segini kemampuan AC nya." ucap Egi polos mengabaikan wajah tidak terima yang di perlihatkan oleh Ajeng ketika mendengar ucapan nya barusan.
" Udah sana keluar.ngapain Kamu malah masuk ke dalam mobil ku." teriak Ajeng murka .
" Kenapa sih berisik kali.Aku hari ini nggak bawa motor jadi numpang sampai simpang rumah ku ya.kan jalan pulang ke rumah Kamu searah dengan rumah Aku dan juga Nia." Egi malah sibuk mengipas wajah nya menggunakan buku yang dia ambil dari dalam tas nya.sehingga membuat Ajeng semakin bertambah kesal karena di jadikan sopir oleh sahabat dekat nya itu.
" Jihan mau kemana tadi? Nggak mau nongkrong dulu gitu?" tanya Egi tanpa merasa bersalah.
" Dia mau ketemu seseorang di mall Olansari." kali Nia yang menjawab karena Ajeng memilih diam ketimbang harus meladeni sahabat laknat nya itu.meskipun begitu mereka berempat sudah lama bersahabat sejak masih duduk di bangku SMA favorit. Dan hal ini sudah terbiasa terjadi dan nanti akan baik dengan sendirinya.
" Kenapa nggak di temani saja? Kita kan bisa memantau dari jauh seperti biasa nya.kali aja orang itu berniat jahat sama Jihan."
" Apa orang itu adalah Akandra?" sambung Egi tiada henti.
" Nggak tahu juga.udah lebih baik kita pulang aja.badan Aku udah gerah banget nih." Nia yang memang sedang merasa tidak enak dengan tubuh nya karena berkeringat.langsung meminta Ajeng untuk menjalankan mobil menuju ke arah rumah mereka bertiga.bukan karena tidak perduli dengan nasib dan juga keselamatan sahabat nya.tapi Nia yakin jika kedua orang tua Jihan tidak mungkin melepaskan Jihan tanpa ada pengawal yang hebat.cukup lama bersahabat membuat Nia paham dengan keluarga sultan Pamungkas.
Di tempat yang berbeda.saat ini Jihan sudah sampai di mall tersebut setelah menghabiskan waktu setengah jam di perjalanan yang sepi tanpa ada hambatan.
Jihan lalu turun dari mobil setelah membenarkan wajah dan juga rambut hitam nya.bola mata teduh serta wajah yang begitu cantik membuat semua orang selalu menatap kagum kepada dia.bukan hanya pria saja melainkan para wanita juga ikut memuji kecantikan yang di miliki oleh gadis cantik ini.
" Naik lah ke lantai dua dan Lihat lah di meja pojok restoran Mawar." begitu lah pesan ketiga yang masuk ke dalam ponsel Jihan membuat Jihan yang hendak duduk di kursi kosong langsung berjalan mencari tempat yang di maksud oleh pengirim pesan misterius tersebut.
Dada Jihan berdetak lebih cepat dari biasa nya.entah kenapa dia merasa ada yang tidak beres yang sudah terjadi di belakang nya selama ini.Jihan terus melangkah kan kaki sambil mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru mall.begitu masuk ke dalam restoran mawar.Jihan semakin mempercepat langkah kaki nya hingga tanpa sadar dia mendengar sebuah suara yang cukup familiar di telinga nya.
Membuat dada Jihan semakin terhimpit sesak dengan emosi yang sudah membuncah tinggi.
Suara tersebut adalah milik Akandra yang sedang duduk berdua dengan wanita berambut sebahu dengan baju kurung bahan nya.Akandra yang kata nya sibuk dengan urusan kuliah nyata nya malah berdusta dan saat ini tengah menyuapi wanita nya spaghetti lalu mengelap ujung bibir mata itu mengunakan jari nya sendiri.
Dengan rasa kecewa nya.Jihan menghampiri meja tersebut lalu mengambil semangkuk sop buah yang ada di atas meja lalu menyiram kan ke kepala Akandra.
" Honey...Kamu..." Akandra sungguh syok melihat Jihan yang sudah berada di hadapannya saat ini.dia pikir Jihan tidak akan mau memasuki mall yang kecil ini dan juga jaraknya terlalu jauh dari kampus serta tempat tinggal Jihan sendiri.namun semua dugaan nya itu salah besar dan Jihan saat ini sudah melihat semua yang di lakukan oleh Akandra.
" Ini yang Kamu maksud sibuk kuliah? Yang kata nya ingin lulus cepat supaya bisa menikahi Aku? Begitu?" hardik Jihan begitu tegas.
" Honey! Kamu sudah salah paham.Aku bisa menjelaskan semua nya." Akandra berusaha keras ingin menjelaskan semua nya agar Jihan tidak marah dan membuat hubungan mereka akhirnya merenggang.
" Mau menjelaskan apa lagi? Kamu pikir Aku ini bodoh yang nggak bisa menyimpulkan sendiri apa yang sudah terjadi di depan mata Aku sendiri antara Kamu dan perempuan ini? Hah?" teriak Jihan semakin emosi melihat wajah tanpa berdosa dari sang kekasih hati yang begitu dia puja selama ini.
" Aku mau putus dari Kamu.mulai sekarang kita sudah tidak punya hubungan apapun lagi." sambung Jihan begitu tegas dan berani tanpa ada rasa takut sedikitpun.setelah mengucapkan kata putus di hadapan Akandra dan juga selingkuhan nya.Jihan langsung berlari keluar dari restoran tersebut mengabaikan tatapan mata iba dari pelanggan restoran tersebut.
" Honey tunggu dulu Honey..Aku mau..." belum sempat Akandra menyelesaikan ucapan nya itu, tangan kanan nya sudah terlebih dahulu di cekal oleh wanita yang bersama nya tadi.dengan tidak tahu malu nya wanita tersebut malah bergelayut manja di lengan Akandra sehingga membuat semua orang semakin menatap jijik kearah mereka berdua.
" Aku heran ya! Kenapa setiap lelaki yang berselingkuh itu pasti wanita selingkuhannya selalu berada di bawah level kekasih nya." ucap salah satu wanita yang duduk paling dekat dengan meja yang di tempati oleh Akandra dan juga perempuan tadi.
" Padahal pacar nya cantik parah banget.Aku sebagai wanita aja minder melihat nya." sahut yang lain nya lagi.
" Bodoh banget laki-laki ini malah memilih wanita bedak tebal ketimbang spek bidadari."
" Udah kena pelet lubang basah kali tuh cowok.lihat aja baju yang dia pakai wanita nya kayak yang biasa mangkal tepi jalan aja."
" Benar juga ya! Bodoh..Bodoh..."
Akandra yang sudah merasa sangat malu sekali dengan kejadian tadi dan juga hinaan kepada diri nya.langsung memilih pergi dari restoran tersebut dan meninggalkan beberapa lembar uang ratusan untuk membayar makanan yang sudah dia pesan.
Meskipun sang wanita nya sempat memberontak ingin menjambak rambut orang yang sudah menjelekkan dirinya.Akandra tidak perduli dan langsung menyeret paksa wanita tersebut masuk ke dalam mobil mewah nya.
Jihan terus melajukan mobil nya hingga tanpa sadar sudah membawa dia sampai ke perusahaan milik sang Ayah.
" Aku nggak mungkin nyetir dalam kondisi seperti ini." gumam Jihan menghapus kasar air mata nya lalu turun dari mobil yang sudah di ambil alih oleh security perusahaan.
Semua karyawan tentu saja kenal dengan sosok putri sulung dari Arlis Luis Pamungkas.meskipun berasal dari keluarga kaya raya tapi Jihan selalu tersenyum manis kepada karyawan yang dia temui sepanjang jalan.tidak jarang banyak sekali orang yang mengagumi kecantikan serta kebaikan hati yang di miliki oleh seorang Jihan Pamungkas.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰🥰
Jihan terus berjalan menuju lift hingga sampai di lantai 10 di mana ruangan sang ayah berada.mata indah nya tidak sengaja menangkap asisten pribadi sang Ayah yang baru saja keluar dari ruangan bertuliskan presiden direktur.
" Pak Erlangga..." teriak Jihan setengah berlari menyusul pria tersebut sebelum dia masuk kembali kedalam ruangan nya.
Erlangga yang mendengar jika nama nya di panggil pun langsung memutar kan badan nya menatap wajah Jihan namun hanya sebentar karena dia tidak berani menatap Jihan terlalu lama.
" Apa Ayah ada di ruangan nya sekarang?" tanya Jihan pelan.
" Ada Nona Jihan,silahkan masuk saja ke dalam." lagi dan lagi Erlangga memilih menundukkan kepala nya ketimbang menatap wajah Jihan yang berada tepat di depan nya saat ini.
" Baiklah,Aku mau ke dalam dulu ya Pak.terimakasih." pamit Jihan dengan senyum manis nya lalu berjalan santai menuju ruangan sang Ayah yang berada di depan sana.
" Kenapa dia selalu menunduk jika bertemu dengan Aku." batin Jihan tak mau ambil pusing dan memilih masuk ke dalam ruangan Sang Ayah tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
Arlis sang Presdir perusahaan Pamungkas group yang awal nya ingin marah karena melihat tamu menyelonong masuk begitu saja ke dalam ruangan nya.akhir nya mengurung kan niat nya itu ketika melihat sang putri sulung masuk dengan mata berkaca-kaca.sudah bisa Arlis tebak apa yang sudah terjadi karena memang Arlis sudah menyelidiki semua nya dan tanpa sepengetahuan Jihan bahwa orang yang mengirim pesan tersebut adalah nomer ponsel baru milik Asisten pribadi Ayah nya.
" Ayah..." panggil Jihan tak sanggup lagi menahan kesedihan yang sejak tadi dia tahan sepanjang jalan menuju ke sini.
Arlis tanpa berpikir panjang lagi langsung berdiri dari kursi nya dan membentang kan kedua tangan menyambut kehadiran putri cantik nya itu.
" Kenapa Kamu sampai menangis seperti ini?" tanya Arlis berpura-pura tidak tahu kejadian sebenarnya.
" Aku kembali di khianati oleh bajingan itu Ayah.padahal Aku sudah begitu percaya sekali sama dia.tapi nyata nya bajingan itu kembali bermain dengan wanita lain di belakang Aku."
" Sakit banget hati Aku , Ayah." Jihan menumpah kan segala keluh kesahnya kepada sang Ayah yang memang sangat dekat dengan dirinya.tanpa merasa canggung ataupun malu Jihan terus menceritakan kejadian sebenarnya mulai dari dia mendapatkan pesan misterius dari nomer yang tidak di kenal sampai melihat langsung bagaimana mesra nya Akandra dengan wanita lain di sebuah restoran mall.gadis cantik ini bahkan sampai sesenggukan menahan sakit nya di duakan oleh orang sangat dia cintai dalam hidup nya.
Di balik punggung Jihan tanpa bisa di lihat secara langsung jika saat ini Arlis malah tersenyum tipis merayakan keberhasilan nya dalam membuka mata sang putri bahwa pilihan nya itu salah dan Akandra tidak pernah tulus dalam mencintai nya selama 4 tahun terakhir.Arlis yang sudah mengetahui bagaimana seluk-beluk dunia Akandra di luar sana selalu mengumpulkan barang bukti dan hari ini akhirnya sang putri bisa melihat sendiri bagaimana bejat nya seorang Akandra jika di belakang nya.tangan kekar Arlis tiada henti mengusap punggung sang putri agar putri nya bisa lebih tenang lagi menghadapi kenyataan ini.
" Lelaki yang sudah pernah berselingkuh pasti akan selalu mengulang kembali kesalahan nya itu.semua yang di lakukan nya itu bukan karena tidak sengaja melainkan sudah menjadi tabiat nya sayang.lelaki seperti itu tidak pantas untuk kamu pertahankan lagi apalagi untuk Kamu tangisi seperti ini."ucap Arlis melerai pelukan nya menatap dalam bola mata sang putri yang terlihat memendam sebuah kesedihan yang mendalam.
" Hapus air mata berharga mu ini sayang,karena putri cantik Ayah tidak pantas menangis hanya karena seorang lelaki jahat." tangan Arlis terulur menghapus air mata yang membasahi kedua pipi putri nya.Arlis menuntun Jihan duduk di sofa yang ada di dalam ruangan kerja nya.
Jihan yang mendapat kan nasehat dari ayah nya hanya diam dan sesekali masih terisak dari sisa tangis nya yang begitu memilukan.
" Bukti kan jika Kamu bisa hidup bahagia walaupun tanpa dia di samping mu.dia tidak akan pernah berubah sayang.Kamu harus bisa bangkit dan melanjutkan kembali hidup mu yang masih terlalu muda ini." kata Arlis menyemangati putri nya.
Jihan hanya mengangguk dengan senyum yang di paksakan.cukup kali ini saja dia bertingkah bodoh menangis karena ulah mantan nya itu dan selanjutnya dia sudah berjanji dalam hati nya untuk membalas rasa sakit hati yang di torehkan oleh Akandra dengan kebahagiaan nya kelak.
" Aku ingin langsung menikah saja Yah! Percuma pacaran lama tapi nyata nya di selingkuhi juga.waktu dan kebersamaan ternyata tidak cukup untuk membuat seorang lelaki setia." seru Jihan ambigu membuat Arlis kaget mendengar pernyataan putri nya tersebut.
" Ayah...Aku ingin segera menikah dengan pilihan Ayah saja.rasa nya sudah cukup bagi Aku untuk menikmati masa lajang ini dengan berpetualang yang tidak jelas.Ayah pasti bisa mencari lelaki terbaik untuk ku." sambung Jihan lagi .
" Apa Kamu sudah yakin ingin menikah di usia muda mu ini?" tanya Arlis memastikan lagi.
Jihan mengangguk cepat tanpa ada ragu lagi di dalam benak nya.
" Aku ingin seperti Ayah dan juga bunda.yang menikah di usia muda tapi tetap langgeng sampai sekarang."
" Baiklah, nanti akan Ayah bicarakan dengan Bunda.Kamu harus bahagia dan tidak boleh menangis lagi karena lelaki itu." Arlis mengusap lembut kepala putri nya yang tengah memeluk manja tubuh nya yang sudah tidak muda lagi.
Di dalam ruangan yang berbeda.saat ini Erlangga asisten dari Arlis Pamungkas tengah mendesah frustasi ketika melihat banyak foto yang di kirim oleh sahabatnya sebagai bukti bahwa wanita yang masih berstatus sebagai pacar nya telah melangsungkan pernikahan dengan lelaki lain.pernikahan itu sengaja di laksanakan di pulau Dewata Bali agar tidak terendus oleh Erlangga yang memang masih begitu mencintai wanita itu.
Sudah 6 tahun lama nya Erlangga menjalin kasih dengan wanita yang bernama Tias itu.dan rencananya tahun depan dia akan melamar pujaan hati nya bertepatan dengan kesiapan mental nya untuk membantu menjalankan perusahaan milik keluarga nya sendiri.tapi apa boleh buat.rencana indah itu tinggal lah kenangan pahit ketika melihat dan mendengar langsung bahwa saat ini wanita yang begitu dia jaga kehormatan nya sudah menikah dengan pria lain dalam keadaan hamil 3 bulan.
Mata Erlangga berkabut gelap memegang ponsel yang masih menyala di tangan kanan nya.di sana ada banyak bukti yang di kirim oleh sahabat dekat nya yang memang tinggal di pulau Dewata Bali.termasuk juga wajah bahagia dari pengantin wanita yang sedang memakai kebaya modern dan bergandengan tangan dengan seorang lelaki tinggi.
" Apa ini alasan dari peristiwa beberapa hari yang lalu?"batin Erlangga mulai mengingat jika Tias sering mual dan pusing jika sedang bersama dengan dia.bukan hanya sekali saja kejadian itu terjadi tetapi sudah berulang kali jika mereka sedang makan bersama dan Tias selalu berdalih jika dia hanya masuk angin karena kelelahan dalam bekerja sebagai seorang model.Erlangga yang tidak menaruh curiga sedikitpun memilih percaya dan langsung mengantarkan kembali Tias menuju ke apartemen mewah nya agar bisa beristirahat dengan baik.
" Aku nggak nyangka Kamu bisa melakukan ini sama Aku,tega sekali Kamu menduakan Aku yang sangat mencintai Kamu melebihi apapun yang Aku miliki saat ini." batin Erlangga masih dengan wajah frustasi nya.
Argh... Erlangga melempar pulpen nya ke lantai sampai hancur tak berbentuk lagi.jika bisa di gambar kan maka seperti itu lah hati nya saat ini.sakit sekali di tinggal pergi di saat sedang sayang nya dan tengah berjuang keras agar bisa menjadi seorang pemimpin yang baik untuk keluarga nya kelak.usaha dan kerja keras nya itu sia-sia belaka hanya meninggalkan kepedihan yang begitu dalam di batin nya.
Dua tahun yang lalu Erlangga memilih menjadi asisten pribadi dari seorang Arlis Luis pamungkas agar bisa belajar secara perlahan bagaimana bisa membangun dan menjalankan sebuah perusahaan menjadi lebih besar lagi tanpa ada kata bangkrut.keputusan nya ini di terima baik oleh sang Ayah yang memang merupakan sahabat dekat dari Arlis Pamungkas.
Erlangga sengaja tidak ingin belajar di perusahaan nya sendiri karena ingin mandiri tanpa ada campur tangan dari orang tua nya.selama ini Erlangga sudah begitu kenyang dengan ilmu yang di berikan oleh ayah nya.maka dari itu pria yang sudah menginjak usia 30 tahun ini memilih mencari ilmu dari seorang Arlis yang merupakan pengusaha besar di tanah air. Tujuan nya adalah agar ilmu yang dia peroleh semakin banyak dan bisa sejajar dengan pengusaha sukses lain nya.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 🥰🥰😍
Erlangga yang sedang termenung di dalam ruangan nya di kaget kan oleh kedatangan sekretaris Arlis yang sudah berada di depan nya saat ini.
" Asisten Erlangga.anda di panggil Tuan Arlis ke ruangan nya sekarang." ucap Monik yang merupakan sekretaris dari Arlis.
" Baiklah,Aku akan kesana." jawab Erlangga dengan wajah datar nya.
Setelah menyelesaikan segala macam pekerjaan yang menumpuk di atas meja.Erlangga mulai bergerak menuju ke ruangan Arlis. Dia tidak lupa mengetuk pintu terlebih dahulu lalu masuk setelah mendapatkan persetujuan dari pemilik ruangan tersebut.
" Ada apa Tuan memanggil Saya kesini.apa ada yang bisa Saya bantu?" tanya Erlangga masih bekerja dengan profesional tanpa membawa masalah pribadi nya di dalam urusan pekerjaan.meskipun Erlangga adalah anak dari sahabat Arlis dan berasal dari keluarga kaya raya .Arlis dan Erlangga tetap bekerja layak nya antara Bos dan juga Asisten pribadi tanpa ada perbedaan sedikit pun.
" Atur ulang jadwal ku Minggu depan.Aku akan pergi ke Kanada selama satu Minggu penuh." ucap Arlis masih menatap layar laptop nya.
" Dan sekalian Kamu juga ikut? Apa Kamu bisa menemani Saya selama berada di sana ? Akan kah kekasih mu memberikan izin untuk Kamu ikut serta keluar negeri bersama ku?" sambung Arlis bernada mengejek karena memang selama ini setahu nya pacar dari asisten nya tersebut sangat mendikte Erlangga dan selalu menuntut banyak dari seorang Erlangga.atas dasar itu pula kedua orang tua Erlangga tak pernah merestui hubungan mereka berdua dan selalu menolak jika Erlangga ingin mengajak kekasih nya berkunjung ke rumah mereka.
" Saya pastikan bisa ikut ke sana Tuan.dia tidak akan bisa lagi mengekang dan melarang aktivitas yang Saya lakukan." jawab Erlangga pelan tapi tak mampu menyembunyikan kegalauan nya dari Arlis yang super peka dalam segala hal.
" Tumben seperti ini? Biasa nya Kamu butuh waktu untuk memikirkan nya,ini ke luar negeri loh Erlan.ke luar kota aja Kamu di caci maki sama dia apalagi ke luar negeri." Arlis kembali menyindir Erlangga yang dia anggap begitu bodoh dalam hubungan nya.semua tentang Erlangga sudah Arlis ketahui dari kedua orang tua nya langsung.
" Sekarang sudah tidak lagi Tuan.Saya akan bekerja dengan maksimal dan bersedia ikut kemanapun Tuan pergi." jawab Erlangga membuat Arlis semakin yakin jika sesuatu telah terjadi dalam hubungan Erlangga bersama kekasih hati nya.
" Apa yang sudah terjadi pada hubungan kalian.biasa nya wanita itu selalu menjadi prioritas mu dan bahkan sampai rela menentang kedua orang tua mu demi bisa terus bersama model itu? Cerita lah maka Aku akan membantu semampu yang Aku bisa." tawar Arlis yang mengetahui jika Erlangga sedang memendam sesuatu yang berat di dalam dada nya.setahu dia Erlan tak akan langsung mengiyakan permintaan nya itu karena dia akan bertanya terlebih dahulu kepada kekasih hati nya.entah apa maksud dari larangan tersebut.padahal wanita itu sendiri bebas bepergian kemanapun yang dia inginkan walaupun tanpa seizin Erlan sekali pun.
" Dia sudah berselingkuh di belakang Saya dan bahkan sampai hamil duluan." ucap Erlan tanpa gentar membuka semua kebusukan mantan kekasih nya di hadapan Arlis berikut juga dengan beberapa bukti Foto yang tersimpan rapi di layar ponsel nya.
Arlis yang melihat hal ini sedikit syok tapi dia sudah menduga seperti apa kekasih Erlan sebenarnya.selain itu kedua orang tua dari Erlan juga pernah mengatakan bahwa wanita itu tidak pantas untuk anak mereka karena terlalu banyak sifat buruk yang di miliki oleh Tias.sekarang baru lah Arlis sadari jika inilah yang di maksud dari ucapan sang sahabat dekat nya.
" Padahal rencana nya kami akan memperjuangkan hubungan kami sampai ke jenjang pernikahan pada tahun depan.selama ini Saya selalu mengikuti apapun keinginan nya termasuk dalam membatasi diri dalam bekerja dan menemani dia kemanapun dia ingin kan.tapi bisa-bisa nya ada pria lain dalam hidup nya dan Aku sendiri tidak pernah menyadari hal itu." sambung Erlan menatap lurus ke arah depan mengenang kembali bagaimana indah dan manis nya hubungan mereka selama ini.Erlan yang datar dan cuek bahkan rela berkorban untuk wanita yang ternyata sangat berbisa sekali.
Arlis mendengar dengan seksama sambil memutar otak mencari solusi terbaik dari masalah yang di alami asisten pribadi nya itu.
" Tahun depan berarti bertepatan dengan perjanjian kerja yang Kamu usulkan bukan? Apa dia juga yang mendesak Kamu untuk segera memegang perusahaan keluarga?" tanya Arlis lagi dan di balas anggukan kepala oleh Erlan.
" Apa Kamu sudah benar-benar siap untuk menikah? Apa ada wanita lain yang Kamu cintai selain mantan kekasih mu itu?" Arlis yang sangat profesional dalam dunia bisnis kini sudah beralih menjadi seorang wartawan handal.entah kenapa dia begitu ingin tahu kehidupan pribadi asisten nya tersebut yang dia ketahui selama ini tidak pernah banyak tingkah dan selalu setia hanya kepada satu wanita saja.
"Umur Saya sudah tidak muda lagi Tuan,selama ini Saya selalu setia kepada dia.kedua orang tua Saya juga selalu mendesak untuk segera menikah.apalagi Yang Saya cari selain pendamping hidup yang akan menemani Saya melanjutkan karir bisnis Saya ke depan nya.tapi nyata nya wanita yang Saya perjuangkan malah mengkhianati Saya seperti ini." jawab Erlan singkat tapi sangat jelas sekali.
" Kamu seperti nya sudah begitu ingin sekali untuk mewujudkan permintaan kedua orang tua mu itu." gumam Arlis pelan tapi tetap bisa di dengar oleh Erlan yang lagi dan lagi kembali mengangguk kan kepala nya.
Arlis tersenyum tipis ketika menemukan sebuah ide brilian muncul di kepala nya.tangan nya terus mengusap dagu nya sambil mengangguk kan kepala dengan pasti.kali ini tak boleh gagal lagi dan dia sangat yakin pasti tidak akan ada penolakan terhadap keinginan nya ini.
" Minggu depan kita akan berangkat.Kamu juga bisa menemani putri ku yang sama patah hati nya dengan Kamu ini karena di tinggal selingkuh oleh mantan kekasih bejat nya itu." tutur Arlis sengaja memancing situasi untuk menarik Erlan masuk ke dalam perangkap nya.entah kenapa putri nya yang begitu cantik serta Erlan yang sangat tampan masih bisa di duakan oleh pasangan mereka masing-masing.apalagi kurang nya dari mereka berdua sampai membuat pasangan mereka tega mempermainkan perasaan orang yang begitu Arlis sayangi.meskipun demikian Arlis bisa bernafas lega kebusukan mantan kekasih dari putri nya akhirnya bisa terbongkar sebelum mereka jauh melangkah ke sebuah ikatan yang serius.
Erlan menerima dengan senang hati tugas yang di berikan oleh Arlis.dia lalu pamit keluar ruangan untuk melanjutkan pekerjaan nya lagi.
Setelah kepergian Erlangga dari dalam ruangan nya.Arlis langsung mengeluarkan ponsel nya menghubungi seseorang dan menjelaskan secara rinci apa yang sudah terjadi.cukup lama mereka berbincang hingga pada akhirnya sepakat untuk mengambil keputusan ini demi kebahagian putri nya.
" Semoga saja rencana kita berhasil Arlis.Aku dengan senang hati menerima Kamu sebagai besan ku.nanti setelah kepulangan kalian dari luar negeri Aku akan segera datang untuk melamar putri mu." ucap seseorang dari sebrang sana membuat Arlis tersenyum sambil mengangguk kan Kepala.
" Baik lah.Aku tunggu kedatangan kalian nanti nya.pastikan putra mu itu tidak banyak tingkah dan menerima keputusan ini." Jawab Pak Arlis lagi.
" Kamu jangan khawatir.serahkan semua nya kepada ku." siapa yang tidak senang punya besan yang sangat sukses seperti Arlis Luis Pamungkas.kesempatan ini tidak akan di sia-sia kan oleh orang tersebut dan akan mendesak putra nya untuk mengikuti keinginan mereka.
Di dekat taman kampus.Jihan yang sudah selesai dengan jam kuliah nya memilih bergabung dengan ketiga sahabat nya sambil menikmati cemilan yang ada.
" Liburan nanti kita ke Bandung yok." ajak Ajeng kepada ketiga sahabat nya.
" Boleh.." jawab Nia dengan cepat karena merasa bosan sendirian di rumah.
" Aku juga setuju." balas Egi lagi .
" Yah ...Aku nggak bisa guys...Rencana nya Minggu depan Aku mau ke Kanada ikut Ayah sama Bunda." jawab Jihan membuat ketiga sahabat nya menjadi tidak bersemangat lagi.liburan kali ini sudah di pasti kan sangat membosankan tanpa ada nya Jihan si baik hati dan juga bidadari nyata yang turun ke muka bumi ini.
" Kenapa sampai sejauh itu menenangkan diri nya Jihan! Kita bertiga juga bisa kok menghibur hati mu yang sedang galau itu." cecar Nia begitu polos nya.
" Enak saja menenangkan diri.memang nya Aku galau berat karena di tinggal si bangsat itu! Oh tidak ya guys.Aku kesana memang ingin liburan dan menikmati waktu bersama keluarga ku.untuk apa lagi Aku capek-capek memikirkan bajingan yang tukang selingkuh itu." sanggah Jihan yang memang sudah bisa menerima semua nya tanpa ada air mata lagi.semalam tentu nya Jihan sudah berbagi keluh kesah nya kepada sang Bunda sehingga membuat hati nya menjadi lebih tenang lagi dalam menghadapi masalah percintaan nya.
Di saat mereka tengah asyik bercerita tentang mantan kekasih dari Jihan.tiba- tiba saja dari arah belakang ada seseorang yang memanggil nama Jihan sehingga membuat wanita cantik ini memalingkan wajah mencari sumber suara tersebut.
" Pak Erlangga.." gumam Jihan lirih dengan wajah terkejut nya.
Batin nya bertanya -tanya tentang keberadaan Asisten sang Ayah yang ternyata ada di depan nya saat ini.
" Selamat siang Nona Jihan.Saya di perintah kan oleh Tuan untuk menjemput anda dan mengantar kan Nona pulang ke rumah." jawab Erlangga secara langsung agar Jihan tidak salah paham.
Erlangga yang kaya raya begitu menikmati profesi nya sekarang.Jihan pun tau dari mana asal usul Erlangga sampai membuat dia tidak enak hati untuk memerintah Erlangga sesuka hati nya. patut di acungi jempol untuk kerja keras Erlangga ini dalam menuntut ilmu sampai dia rela menjatuhkan harga diri nya sebagai pewaris tunggal perusahaan besar milik orang tua nya.hanya tinggal beberapa bulan lagi masa kerja nya di perusahaan Pamungkas akan habis dan setelah semua nya berakhir dia benar-benar akan menjadi pemimpin di perusahaan Brahmana grup menggantikan sang Ayah yang sudah ingin pensiun dari dunia bisnis nya.
Tanpa di sadari oleh Jihan ataupun Erlangga jika ini adalah akal bulus Arlis untuk semakin mendekat kan mereka berdua agar bisa saling mengenal satu sama lain nya.
" Masya Allah ganteng nya pangeran ini!" seru Nia begitu lantang dengan bola mata membulat sempurna.
" Aku seperti tengah mimpi di siang bolong." lanjut Ajeng lagi yang juga ikut terpesona dengan ketampanan yang dimiliki Erlangga.
" Kenalin dong Eji." pinta Nia begitu manja dengan menggunakan panggilan khusus Jihan jika sedang berada di rumah dan juga di kampus.
" Astaga Nia .. Ajeng." tegur Jihan kepada kedua sahabat nya yang masih saja menatap Erlangga dengan begitu nakal nya.
" Mari Nona Saya antarkan pulang." Desak Erlangga yang juga risih jika mendapatkan tatapan seperti itu.
Jihan yang merasa tidak enak pun akhirnya mengikuti kemauan Erlangga dan tidak lupa juga berpamitan kepada ketiga sahabat nya itu.
Erlangga yang sudah terlebih dahulu sampai di dekat mobil langsung membuka kan pintu bagian belakang untuk Jihan namun sayang nya Jihan malah memilih membuka pintu bagian depan.sehingga membuat Erlangga semakin salah tingkah saja.
" Memang nya sopir yang biasa jemput Aku kemana Pak?" tanya Jihan membuka suara.
" Ketiga Sopir sedang tidak berada di tempat saat ini Nona." jawab Erlan singkat dengan wajah datar nya.
" Ganteng sih Pak Erlan ini .tapi kaku dan cuek.kasihan sekali pacar nya itu mendapatkan lelaki yang seperti ini." batin Jihan yang memang banyak bicara dan selalu ramah dengan siapapun itu.
" Nanti mampir dulu di warung bakso depan ya Pak ." pinta Jihan yang mendadak lapar dan ingin memakan bakso langganan nya.
Mau tidak mau Erlangga pun terpaksa mengikuti keinginan Jihan itu.dia memarkirkan mobilnya tepat di depan warung bakso yang sedang ramai oleh pembeli.
" Ayo kita makan berdua bakso nya Pak.masa Aku hanya sendirian sementara yang lain bawa teman dan juga pasangan nya." rengek Jihan begitu manja kepada Erlan.
Mau tidak mau Erlan kembali terpaksa mengikuti keinginan Jihan dan saat ini mereka berdua tengah duduk berhadapan sambil menunggu pesanan bakso mereka datang.
" Kenapa Pak Erlan mau di perintahkan Ayah untuk menjemput Aku? Padahal kan Pak Erlan ini kaya raya dan pasti terbiasa hidup enak." tanya Jihan menatap serius wajah Erlan yang semakin tampan jika dilihat dari jarak yang cukup dekat.
" Karena Saya adalah bawahan Tuan Arlis.apapun perintah yang keluar dari mulut Tuan Arlis harus Saya ikuti dan Saya laksana kan.Saya sendiri yang memilih mengambil pekerjaan ini dan sudah seharusnya juga Saya bekerja dengan profesional tanpa embel-embel kekayaan orang tua." jawab Erlan panjang lebar.
" Apa termasuk menikah dengan ku juga?" tanya Jihan dalam hati nya karena tidak berani berkata secara jujur.
Jangan lupa Like Vote dan Komen ya guys 😍🥰😍.
Jika komentar nya ramai maka akan aku lanjutkan ke bab berikutnya...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!