Tobot The Love Story
Dylan sakit
Di pagi yang indah para pilot sedang bersiap-siap untuk patroli namun saat itu Dylan belum ikut bergabung dengan mereka
Ryan
Tunggu! Teman-teman, Dylan di mana
Dolly
Ya. Dia belum ada di antara kita
Kory
Mungkin dia masih tidur
Nathan
Tidak biasanya Dylan terlambat seperti ini
Tiara
[ Apa... Sesuatu telah terjadi pada Dylan ]
Tepat setelah itu. Dr Limo pun datang dan berkata pada para pilot
Dr Limo Kwon
Anak-anak...hari ini Dylan tidak bisa ikut.
Dr Limo Kwon
Dylan tiba-tiba saja demam, suhu tubuhnya benar-benar tinggi kalian duluan saja !
Para pilot menjawab dengan lesu '''baiklah"""
Para pilot pun pergi berpatroli sementara Tiara kembali berkata dalam hati....
Tiara
[ ini semua karena aku, Dylan sakit karena kehujanan akibat demi menghangatkan diriku. Aku harus pergi menjenguknya .]
Tiara pun berkata pada Dr limo...
Dr Limo Kwon
ada apa tiara
Tiara
Emm..bolehkah aku pergi menjenguk Dylan ,
Aku ingin melihat keadaanya
Dr Limo Kwon
Hmm..baiklah lagipula. Sepertinya dia juga butuh teman untuk bicara pergilah temui dia !
Tiara
Terima kasih paman !
Lantas. Tiara pergi menuju rumah Dylan .sementara, di rumah. Dylan sedang beristirahat sembari mendengarkan musik lewat headphonenya..
Dylan
Huk...huk...huk...eh tenggorokanku rasanya tidak enak sekali..
Tiba-tiba ada suara di pintu dan tiara mengintip dari balik pintu dan berkata...
Tiara
apa..aku boleh masuk
Dylan terkejut melihat Tiara di pintu lantas, ia berkata...
Dylan
Tiara kau di sini.. Apa yang kau lakukan di situ .. Ayo masuk !!
Tiara pun masuk dan duduk di samping Dylan
Dylan
bukankah kau hari ini ada acara . Lalu kenapa kau masih di rumah
Tiara
Emm acaranya di ganti nanti malam tidak jadi siang ini.
Dylan
Lalu, apa yang kau lakukan disini
Tiara
Em...aku ke sini karena...aku ingin melihat keadaanmu
Dylan berkata dengan santai
Tiara lalu menyentuh dahi Dylan. Sementara, Dylan terkejut melihat tiara menyentuh dahinya
Tiara
Dahimu panas sekali! ! Apa kau sudah makan
Dylan berkata sembari menggelengkan kepalanya...
Tiara
Kau harus makan ! akan ku ambilkan dulu
Dylan
Tidak perlu repot-repot lagipula tidak ada lauk disini
Dylan mengangguk. Tiara lalu menoleh ke arah dapur, dan melihat sebuah panci di atas kompor
Dylan
Oh, itu sup buatan ayahku.
Tiara
Lalu kenapa tidak kau makan
Dylan menjawab dengan nada ragu...
Dylan
Emm...tidak, tidak apa-apa.
Tiara
Dylan, kau harus makan ! Agar badanmu tidak semakin lemas. Akan ku ambilkan supnya
Tiara menoleh ke arah Dylan sementara Dylan kembali berkata...
Dylan
Jangan ambil sup itu !
Dylan
Pokoknya jangan ambil sup itu !
Tiara
Dylan tenanglah, ada apa dengan sup itu
Dylan
Kau tidak akan tahan dengan rasanya, aku mohon jangan ambil sup itu !
Tiara
Emm...apa kau sudah mencoba sup itu
Tiara berkata sambil tersenyum...
Tiara
Kita tidak boleh berprasangka buruk dulu sebelum kita mencobanya, mungkin saja rasanya tidak seburuk yang kau pikirkan ..
Tiara lalu pergi untuk mencicipi sup tersebut. Dylan mengikuti Tiara, dan melihatnya mencicipi sup dengan perasaan takut. Setelah mencicipi sup, Tiara berkata...
Dylan
Be...be...benarkah kau tidak bercanda kan
Tiara
Tidak. aku sungguh-sungguh. Kalau kau masih ragu, cobalah sendiri !
Dylan lalu mencoba sup tersebut. Dan seketika, ia terkejut dan berkata...
Dylan
Ini....ini enak sekali !
Tiara
Jadi bagaimana..enak kan.
Dylan
Tapi....bagaimana ini mungkin.
Tiara
sudahlah! Nanti saja kita bahas itu. Sekarang kau makan dulu ya. Ayo!
Dylan mengangguk. Hatinya masih di penuhi oleh rasa penasaran. Keduanya pun duduk di kurai dan Tiara berkata ....
Tiara
Ayo! Kau makan dulu agar kau lekas sembuh. Para pilot membutuhkan dirimu.
Dylan
Apakah hanya para pilot.
Dylan
Apakah aku sama sekali tidak penting bagimu.
Tiara terdiam sembari melihat Dylan yang tengah menatapnya dengan penuh harap. Kemudian tiara berkata...
Tiara
Apa yang kau katakan. Tentu saja kau penting bagiku, kau adalah sahabatku. Lagipula bila kau tidak penting bagiku, lalu untuk apa aku datang kemari menjengukmu.
Dylan tak menjawab. ia diam untuk sejenak, sembari melihat tiara yang tersenyum padanya. Dan Dylan kembali berkata sembari memegang tangan Tiara....
Dylan
Kalau benar aku memang penting bagimu, lalu maukah kau menemaniku disini.
Tiara kembali terkejut dengan permintaan Dylan., dan kembali terdiam. Dylan yang melihat Tiara diam, lantas bertanya.....
Dylan
Kenapa kau diam. Jawab aku! Maukah kau menemaniku di sini.
Mendengar jawaban Tiara, Dylan bertanya dengan nada lembut....
Dylan menatap Tiara sembari tersenyum. Ia membuat Tiara menjadi malu-malu. Lantas Tiara coba mengalihkan pembicaraan dengam berkata...
Tiara
Emm..ayo makan supnya lalu minum obat!
Dylan
Huh, aku saat ini sedang tidak enak makan.
Tiara
Dylan, aku mohon, makan ya.
Dylan
hmm..oke, aku mau makan sup itu asal, kau mau menyuapkan sup itu untukku.
Tiara
A..aku, ta...tapi...
Dylan menjawab dengan nada dingin...
Dylan
Kalau kau tidak mau melakukannya, maka aku juga tidak mau makan.
Dylan
Yasudah! Kalau kau memang tidak mau, aku istirahat saja.
Melihat itu, lantas Tiara berkata...
Tiara
Baiklah akan ku suapi.
Mendengar itu, Dylan kembali duduk. Dengan wajah tersenyum, ia menatap ke arah Tiara yang tengan mengambil sesendok sup dari mangkuk dan mengarahkan sendok berisi sup tersebut ke arah mulut Dylan. Sambil tersenyum, Dylan memakan tersebut sampai habis setelahnya, Tiara memberikan gelas berisi air putih pada Dylan sambil berkata..
Dylan memegang tangan Tiara yang juga memegang gelas tersebut. duk..duk..duk...jantung tiara berdetak kencang. setelah selesai minum, Dylan berkata..
Dengan malu-malu Tiara kembali berkata..
Tiara
Emm..aku, akan mencuci mangkuknya dulu. Dimana kotak obatmu.
Dylan
Di laci bawah meja dapur.
Tiara pun pergi memcuci mangkuk dan mengambil kotak obat kemudian, kembali duduk..
Tiara
Ini airnya dan, ini obatnya!
Dylan lalu mengambi obat dan gelas berisi air tersebut kemudian Dylan meminum obatnya
Tiba-tiba Tiara teringat sesuatu, lalu ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya, dan mengeluarkan sebuah jaket berwarna merah sembari berkata...
Tiara
Ini jaketmu aku kembalikan!
Dylan mengambil jaket itu lalu berkata...
Dylan
Oh benar, terima kasih!
Tiara
Aku yang harusnya berterima kasih padamu karena telah meminjamkan jaket itu.
Dylan menjawab dengan santai...
Dylan
Santai saja! Itu bukan hal besar.
Tiara kembali berkata sembari menunduk lesu....
Tiara
Dan...maafkan aku! Kau jadi demam begini karena aku.
Dylan diam untuk sejenak lalu kembali berkata...
Dylan
Ya. Kau yang menyebabkan semua ini. Tapi, pada akhirnya kau juga yang telah merawatku kan. Lagipula, jika aku tidak meminjamkan jaketku waktu itu, kau akan kedinginan dan akhirnya sakit.
Tiara lalu melihat ke arah Dylan..sementara Dylan kembali melanjutkan ucapannya
Dylan
Dan aku tidak mau itu terjadi. Lebih baik aku yang sakit daripada kau
Tiara berkata sembari tersenyum...
Tiara
Sekali lagi terima kasih, kau sudah terlalu banyak perhatian padaku.
Dylan menjawab sembari melontarkan senyum tipis...
Dylan
Itu sudah sewajarnya.
Tiara
Kalau begitu, sekarang kau harus beristirahat.
Tiara lantas menata bantal dan berkata..
perasaan sejati
Dylan sejenak melihat ke arah bantal, lalu, ia melihat ke arah Tiara dan seketika, muncul suatu keinginan di benak Dylan. Sembari tersenyum, ia membalikkan badannya dan menyandarkan kepalanya di atas paha Tiara. Dan itu membuat Tiara terkejut. Namun, sebelum Tiara dapat mengatakan sesuatu, Dylan terlebih dulu berkata...
Dylan
Bukankah kau bilang kalau aku telah memberikan banyak perhatian padamu, maka sekarang giliranmu
Perkataan Dylan kembali membuat jantung Tiara berdebar kencang. lalu, ia dengan lembut membelai kepala Dylan. Belaian Tiara membuat Dylan hanyut dalam suasana tersebut namun, tiba-tiba Dylan teringat dengan sesuatu maka, dengan wajah lesu Dylan memanggil Tiara..
Dylan
Bolehkah, aku bertanya sesuatu
Dylan
Tapi sebelum itu, berjanjilah padaku kalau kau akan menjawab pertanyaanku dengan jujur!
Tiara
Emm..baiklah aku janji
Dylan
Apakah, bagimu aku ini pria yang dingin.
Tiara lantas terkejut dengan pertanyaan yang di ajukan oleh Dylan. lantas, Tiara menjadi bimbang untuk menjawab dengan jujur. Melihat Tiara yang diam Dylan meyakinkan Tiara dengan berkata...
Dylan
Aku akan menerimq apapun jawabanmu, katakan!
Tiara lantas menghela nafas kemudian berkata pelan
Tiara
Ya, kau sedikit dingin.
Mendemgar jawaban Tiara membuat wajah Dylan seketika menjadi murung sementara itu, Tiara kembali meneruskan ucapannya
Tiara
Tapi, dari dalam kau tidak sedingin itu
Tiara kembali membelai kepala Dylan sembari berkata dengan nada lembut..
Tiara
Ya, dari luar kau memang terlihat Dingin tapi bagiku itu wajar saja, karena itulah kau, itulah jati dirimu yang sebenarnya.
tapi satu hal yang harus kau tau, kalau penampilan dan sifat yang di lihat dari luar sama sekali tidak bisa membuktikan kalau itu adalah sifat aslinya
Dylan mendengarkan dengan bingung
Tiara
Seperti halnya dirimu, dari luar kau seakan tidak perduli dan cuek tetapi sebenarnya itu tidak benar. Kau sebenarnya adalah sosok yang sangat perhatian, hanya saja, kau mungkin tidak terbiasa untuk memperlihatkannya secara langsung
Tiara
Sikap dingin dan perhatian yang kau miliki itu yang membuatmu begitu unik
Dylan yang awalnya murung,seketika raut wajahnya kembali memaparkan senyum tipis Dylan bertanya dengan nada pelan
Dylan
Jadi, kau lebih suka diriku yang mana
Tiara
Aku lebih menyukai Dylan yang dingin
Tiara
Karena, disaat kau bersikap dingin, maka disaat itulah aku melihat kebaikan yang tersembunyi dalam dirimu. Itulah yang paling penting.
Dylan
Jadi, kau sama sekali tidak masalah jika aku bersikap dingin
Tiara menggelengkan kepala dan berkata sambil tersenyum tipis
Tiara
Aku lebih suka saat kau menjadi dirimu sendiri
Dylan kembali tersenyum. Ia menggenggam erat tangan Tiara sedangkan Tiara kini yang bertanya pada Dylan
Tiara
Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal itu
Dylan
Em..tidak kenapa-napa
Tiara
Apakah ini karena pria kemarin
Dylan tak menjawab ia kembali teringat pada kejadian kemarin saat itu Dylan dan Tiara sedang berada di sebuah festival dan tiba-tiba ada sosok pria misterius yang hendak menyentuh tubuh Tiara tetapi aksinya gagal karena Dylan datang tepat waktu dan menyelamatkan Tiara. Namun, pria itu Berhasil mempengaruhi Dylan dengan kata-katanya yang kasar . Ia menghina Dylan kalau Dylan adalah sosok pria yang dingin. dan pria itu langsung pergi setelah berkata demikian.
Sedangkan, di sisi lain, Tiara melihat Dylan yang diam saja itupun kemudian berkata..
Tiara
Diammu membuktikan kalau itu memang bemar
Dylan menjawab dengan perasaan gusar
Dylan
Entah kenapa, aku tidak bisa melupakan kata-kata pria itu. Setiap kali aku mengingatnya, aku benar-benar merasa tidak nyaman
Tiara
Apa yang dia katakan
Dylan
Dia berkata kalau tidak akan ada yang mau menjadi pasanganku karena, aku ini adalah pria yang dingin
Dylan yang mendengar perkataan tiara lantas bertanya dengan nada penuh harap
Tiara
Malahan orang yang menganggapmu dingin tapi ia mengaku menyukaimu , maka orang itu sama sekali tidak tulus padamu
Tiara
Bila semisal ada orang yang menyukaimu dengan tulus, maka ia akan menyukaimu saat kau menjadi dirimu sendiri. Karena perasaan sejati sama sekali tidak mementingkan apapun, kecuali hati.
Mendengar kata-kata Tiara, seketika jantung Dylan kembali berdetak tak beraturan. cinta yang begitu membara kembali di rasakannya. Lantas, ia kembali bertanya dengan nada penuh harap...
Dylan
Apakah, menurutmu aku bisa bertemu dengan orang seperti itu
Tiara menjawab dengan mantap
Tiara
Kenapa tidak, suatu saat kau pasti akan bertemu dengannya. Kau hanya perlu percaya pada dirimu sendiri
Dylan mengangguk, ia pun berkata sambil tersenyum cerah
mendengar jawaban Tiara dengan nada mantap, Dylan pun semakin yakin akan perasaanya kepada Tiara da, bersamaan dengan itu keinginannya untuk memiliki Yiara semakin kuat
Dylan berkata dalam Hati..
Dylan
[ tapi hanya kau lah orang yang kau inginkan, bukan orang lain, Tiara! ]
hangat VS dingin
Dylan terus menatap Tiara sambil tersenyum, ia begitu terpukau akan kecantikan sekaligus kelembutan gadis desa tersebut. Namun suasana seketika menjadi canggung saat Dr limo tiba-tiba memasuki kamar, ia terkejut melihat putranya tengah menyandarkan kepalanya di paha Tiara.
Dr Limo Kwon
Dylan! Ayo ma....kan!
Saking terkejutnya, Dr Limo berkata dengan tersenyum
Dr Limo Kwon
Apakah, kedatangan ayah mengganggu kalian.
Tiara segera berkata dengan hatinya di penuhi oleh rasa malu, ia berkata dengan terbata-bata..
Tiara
Em...ti...tidak Dr limo!... Tidak sama sekali... I...iya kan Dylan
Sementara, Dylan menjawab dengan santai
Dylan
Tiara benar, tidak apa-apa ayah
Sementara di sisi lain, Tiara heran bagaimana Dylan bisa begitu santai, hanya karena Dr limo adalah ayahnya, sehingga ia sama sekali tidak bereaksi walaupun ayahnya melihatnya tidur di atas pangkuan seorang gadis
Tiara pun berbisik lirih...
Tiara
Em, Dy..Dylan! ..b..bangunlah! Tidak enak kalau ayahmu melihat kita seperti ini..
Dylan membalas dengan bisikan lembut...
Dylan
Biarkan saja! .. Lagipula, aku masih ingin seperti ini lebih lama lagi..
Tiara lantas menggeleng-gelengkan kepalanya karena mendengar jawaban Dylan. Menyadari itu, Dr limo segera menenangkan suasana dengan berkata pada Tiara...
Dr Limo Kwon
Tiara, tidak apa-apa, biarkan Dylan tidur seperti itu! Jangan cemas, paman aman-aman saja haha!
Dr Limo Kwon
Iya iya maaf! Oh ya Dylan, apa kau sudah makan supnya
Dr Limo Kwon
Jadi, bagaimana
Dylan
Rasanya enak sekali, apa ayah yang benar-benar membuatnya
Dr limo menjawab dengan nada sedikit sombong..
Dr Limo Kwon
Tentu saja, ayahmu ini adalah seorang juru masak yang handal Benar kan Tiara
Dr Limo Kwon
Dan lagi, ayah mendapatkan sekaligus mempelajari repesnya dari seorang koki terhebat.
Dylan
Siapa yang ayah maksud
Dr Limo Kwon
Kau sedang tidur di pangkuannya sekarang
Dr Limo Kwon
Iya, dia. Ayah belajar sedikit darinya dan hasilnya ternyata luar biasa!
Dylan kembali menoleh ke arah Tiara..
Dr Limo Kwon
Sudahlah! Kalau kau sudah minum obat dan makan, ayah bisa kembali bekerja
Dr limo lantas berjalan keluar dan ia kembali ke lab penelitian. Tiara melihat kepergian Dr limo untuk sesaat. Kemudian, ia kembali menoleh ke arah Dylan yang masih berada di pangkuannya, Tiara terkejut karena Dylan menatap dirinya dengan lebar
Lantas Tiara bertanya heran..
Tiara
Kenapa kau melihatku seperti itu
Dylan membalas dengan balik bertanya..
Dylan
Apa kau benar-benar bukan orang yang membuat sup itu
Tiara
Dylan, ayolah! Kau masih belum percaya juga
Dylan
Bagaimana kau melakukan itu
Dylan
Selama ini, ayah sudah banyak belajar dari koki-koki handal di kota, tapi hasilnya tetap tidak berubah. Lalu, bagaimana masakannya bisa berubah drastis, apa yang kau katakan padanya
Tiara
Emm...aku hanya bilang untuk mengikuti semua langkah-langkah di dalam resep supnya karena itu adalah resep dasar itu saja
Tiara
Sudahlah! Tidak perlu kau fikirkan, yang penting, sekarang masakan ayahmu sudah membaik, dan kau tidak perlu lagi menghindar setiap kali ayahmu membuat sesuatu
Dylan
Ya, dan semua itu berkat kau. Terima kasih!
Tiara
Senang bisa membantu 😊
Setelah berkata demikian, tiara kembali mengelus-elus kepala Dylan sembari berkata...
Dylan menjawab dengan melontarkan senyum. Lalu, ia memejamkan matanya. Namun, tak lama Dylan kembali membuka matanya
Dylan
Aku tidak bisa tidur
Tiara
Mungkin, kau tidak nyaman bila tidur seperti ini, ayo tidur di atas tempat tidur saja!
Dylan
Hmm.. Malahan sudah sejak tadi aku berbaring di atas tempat tidur, tapi aku tetap tidak bisa tidur
Tiara
Itu karena tadi kau belum makan, tapi sekarang perutmu sudah terisi pasti kau bisa tidur, ayo!
Dylan
ya, pokoknya aku tidak mau! Aku ingin tidur seperti ini.
Dylan berkata sembari menunjukkan sikap dingin
Dylan
Pokoknyq tidak!!.. Titik
Dylan memalingkqn wajahnya dengan kesal. Sementara, tiara melihat tingkah Dylan dengan geli hingga membuatnya tersenyum. Dylan menyadari hal itu, lantas ia bertanya dengan nada kesal..
Dylan
Kenapa kau malah tersenyum.
Tiara
Emm..kau akhirnya kembali menjadi dirimu sendiri. Sosok Dylan yang dingin
Dylan
Jadi menurutmu aku ini benar-benar dingin begitu
Dylan
Apa kau sama sekali tidak punya cara agar aku bisa tertidur
Dylan
Apa saja, yang penting aku bisa tidur
Tiara berfikir dengan bingung sedangkan Dylan berkata dengan hatinya di penuhi oleh rasa kesal pada Tiara yang begitu tidak peka..
Dylan
Kau pikir kenapa aku ingin tidur disini, bukannya di tempat tidur, itu karena aku ingin kau yqng membuatku tertidur, bukannya aku yang tidur sendiri. Apakah aku harus selalu berterus terang tentang apa yang ku inginkan padamu.
Tiara terdiam, sikap dan perkataan Dylan yang dingin membuat mulutnya terkunci. Tetapi, di sisi lain, ia menyadari bahwa Dylan ingin ia menidurkannya. Dengan perasaan malu sekaligus takut-takut, Tiara bertanya pada Dylan..
Tiara
jadi, kau ingin aku menidurkanmu..
Dylan
[ berkata dengan ketus ]
pikirkan saja sendiri!!
Dylan tetap memasang wajah cuek. Di sisi lain, Tiara melihat tingkah dingin Dylan dengan tersenyum cerah. Tiara lantas berfikir untuk sejenak, dan kembali berkata..
Tiara
Bagaimana, kalau kau mendengarkan musik sambil tidur, kau suka musik kan?
Dylan
[ Berkata dengan malas ]
tidak mau
Tiara
Apa, kau mau bila ku nyanyikan sebuah lagu?
Tiara
Tapi bagaimana aku mau menyanyikan lagu, jika kau tidak mau mendengarnya?
Mendengar itu, Dylan dengan malas membalikkan wajahnya ke arah tiara Sambil tetap menunjukkan kekesalannya. Tiba-tiba, Dylan mendengar perut tiara berbunyi. Krucuk-krucuk pertanda lapar, dan ia segera bertanya pada Tiara
Dylan
Apa kau belum makan?
Dylan
Kalau begitu akan ku ambilkan sup
Dylan
Perutmu barusan berbunyi, pokoknya aku tidak mau tau kau harus makan!
Dylan bangun dari tidurnya, dan berjalan menuju dapur namun, Tiara memegang tangannya sambil berkata..
Tiara
Tidak! Dylan tidak usah!
Dylan menurunkan tangan Tiara dari tangannya. Dan kembali berjalan menuju dapur. Saat Dylan hendak menyentuh panci berisi sup, Tiara tiba-tiba kembali berkata..
Tiara
Dylan jangan!! Aku sedang berpuasa
Dylan berhenti tepat setelah Tiara berkata demikian. Ia berbalik menghampiri Tiara dan berkata dengan nada tidak senang..
Dylan
Lalu kenapa kau tidak bilang padaku?
Tiara tak menjawab. Sementara Dylan kembali meneruskan kata-katanya
Dylan
Kalau seandainya tadi kau bilang kalau kau tengah berpuasa, aku tidak akan memintamu menyuapiku makan tadi.
Mendengar itu, Tiara berkata sambil tersenyum
Tiara
Itu bukan salahmu, aku sendiri yang mau menyuapkan sup itu padamu, sudahlah! Tidak usah kau pikirkan!
Dylan
Maafkan aku karena..
Tiara menyela ucapan Dylan dengan menutup mulutnya dengan tangannya sembari berkata. Dengan lembut.
Tiara
Kalau kau berkata lagi, aku akan merasa menyesal karena telah berkata jujur padamu
Dylan hanya diam, tubuhnya terpaku tak bergerak , pandangan matanya melihat tiara dengan tatapan lembut. Sedangkan, Tiara lalu melepaskan tangannya dari mulut Dylan dan berkata
Tiara
ayo, kau kembali istirahat!
Dylan hanya mengangguk, kemudian, ia kembali berbaring di atas pangkuan Tiara. Sementara Tiara kenbali mengelus-elus kepala Dylan dan bertanya...
Tiara
Apa, kau jadi mau di nyanyikan lagu?
Tiara
Kau mau di nyanyikan lagu apa?
tiara pun mulai bernyanyi, lagu yang di nyanyikan oleh Tiara adalah lagu yang biasa di nyanyikan oleh ibunya saat ia masih kecil. kelembutan lagu sekaligus belaian lembut oleh Tiara segera membuat Dylan merasa ingin memejamkan mata. Di sela-sela lagu, Dylan bertanya pada Tiara dengan nada pelan...
Dylan
Apa kau yag menciptakan lagu ini? Aku belum pernah mendengar lagu ini sebelumnya
Tiara
Sebenarnya, ibuku dulu menyanyikan lagu ini setiap kali aku akan tidur
Dylan
Lagu ini benar-benar membuatku mengantuk
Tiara
Kalau begitu, tidurlah!
Dylan
Kalau begitu, nyanyikan kembali lagu itu!
Tiara mengangguk pelan, sembari tersenyum, ia kembali bernyanyi. Beberapa menit kemudian, Dylan pun tertidur
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!