Kalila mulai mengerjapkan kedua matanya , dia mengira jika sudah berada di alam baka , mengingat bagaimana besarnya ledakan pesawat yang di tumpanginya tadi .
'' Neva , kamu sudah bangun '' . Seru seseorang membuat Kalila menoleh , dan mengerutkan dahinya melihat seorang wanita dan pria paruh baya yang tidak di kenalnya sama sekali berjalan mendekatinya .
'' Neva , mana yang sakit , katakan pada Ibu '' . Ucap si wanita paruh baya membuat kerutan di dahi Kalila lebih dalam .
'' Neva , ibu , kalian siapa ? , siapa Neva , dan Ibu , ibu siapa ?'' . Tanya Kalila bingung , dia berfikir jika dia tidak akan selamat dalam kecelakaan pesawat itu , namun siapa yang menyangka jika kini dirinya malah berada di rumah sakit , entah rumah sakit mana , yang jelas dirinya langsung bisa menebak jika dirinya berada di rumah sakit saat melihat ruangan serba putih di sekelilingnya .
'' Hiks,, Ayah , apa Neva lupa ingatan '' . Tukas si wanita itu terisak .
'' Ibu ,jangan sedih , biar Ayah panggilkan dokter untuk memeriksa keadaan Neva '' . Ucap pria paruh baya lalu beranjak pergi keluar dari ruangan itu.
Setelah kepergian pria itu , tiba tiba Kalila memegangi kepalanya yang terasa sakit dan saat itu ingatan pemilik tubuh asli satu persatu melintas di kepelanya .
Seorang gadis cantik yang beranam Neva Queen Martinez , dia sejak kecil sudah mencintai Hugo Willson putra sahabat ibunya , namun sayangnya Hugo sama sekali tidak membalas perasaan cinta itu , hingga saat Neva sudah berusia dua puluh tahun , Neva yang sudah terobsesi dengan Hugo nekat meminta pada Ibu dan Kakek Hugo untuk menikahkan mereka berdua , Neva tidak perduli jika Hugo akan membencinya yang terpenting dia bisa selalu dekat dengan Hugo , dan dia juga yakin jika suatu saat Hugo akan membalas cintanya .
Sedangkan Ibu dan Kakek Hugo yang memang sangat menyukai Neva , membuat dua orang itu tidak pikir panjang lagi untuk menikahkan Hugo dengan Neva , namun tanpa mereka semua tahu jika sebenarnya Hugo sudah memiliki kekasih , hanya saja saat dia akan mengenalkan kekasihnya pada Ibu dan Kakeknya , kekasihnya itu mengalami kecelakaan hingga membuatnya koma . Hugo yang baru kembali dari menjenguk kekasihnya di buat terkejut saat melihat mansion keluarga Willson begitu ramai , dan Hugo lebih terkejut ketika melihat gadis remaja yang sejak dulu menempel padanya tengah mengenakan gaun pernikahan , Hugo tidak bisa menolak saat dirinya di seret ke depan pendeta oleh kakeknya untuk mengucapkan janji pernikahan dengan Neva .
Setelah mereka menikah Hugo membawa Neva ke apartemen miliknya , dan selama mereka berdua sah menjadi suami istri , Hugo sama sekali tidak pernah menyentuh Neva sujung kukupun , bahkan sikapnya pada Neva jauh lebih dingin dari sebelumnya , hingga satu bulan kemudian Neva yang sedang berada di Universirtas mendapat pesan dari nomer tak di kenal , dan saat membukanya Neva langsung menutup mulutnya terkejut ,saat melihat foto Hugo memeluk seorang wanita yang berbaring di ranjang rumah sakit dengan kabel kabel yang menempel di seluruh tubuhnya , tidak hanya itu masih banyak foto mesra lainnya , dan seketika itu Neva langsung pergi dari Universitasnya dan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dan saat di tengah jalan tiba tiba ada orang yang menyebrang , dan membuatnya reflek banting setir dan menabrak pembatas jalan .
" A,, apa aku bertransmigrasi " . Batin Kalila .
" Neva Sayang , mana yang sakit ? " . Tanya wanita paruh baya itu , membuat Kalila memejamkan kedua matanya , dia yakin jika kini jiwanya masuk ke raga perempuan yang di panggil Neva oleh wanita paruh baya di sampingnya .
Saat Neva akan menyahut muncul pria paruh baya ,bersama seorang pria yang mengenakan jas dokter .
'' Nona Neva , saya periksa dulu ya '' . Ucap dokter itu , dan Neva atau Kalila hanya menganggukkan kepalanya .
'' Bagaimana keadaan putri saya dokter ?'' . Tanya wanita paruh baya yang bernama Nina Martinez Ibu dari Neva .
'' Syukurlah , keadaan Nona Neva sudah sangat baik , dan untuk ingatannya , mungkin itu efek dari benturan pada kepalanya , tapi Tuan dan Nyonya Martinez tenang saja, itu hanya amnesia sementara '' . Jelas dokter pria itu ,membuat kedua orang tua Neva bernafas lega .
Setelah kepergian dokter yang memeriksa kondisi Neva , tak berselang lama seorang wanita paruh baya dan seorang kakek masuk ke dalam ruang rawat Neva , sedangkan Neva yang melihat kedatangan mereka berdua sudah bisa menebak jika orang itu Ibu dan Kakeknya Hugo suami pemilik tubuh asli .
'' Nina , Mark , bagaimana keadaan Neva ?'' .Tanya Kakek Hugo , tadi dia di beri tahu oleh Mark jika Neva sudah siuman sejak di nyatakan koma empat hari yang lalu , jadi Kakek Willson dia buru buru mengajak menantunya untuk menjenguk Neva .
'' Syukurlah Paman , kondisi Neva sudah membaik , hanya saja Neva mengalami amnesia sementara '' . Sahut Mark ayah Neva .
'' Sykulah kalau begitu , karna ingatannya pasti akan cepat kembali '' . Ucap Kakek Willson .
Lalu Mark mengajak Kakek Willson dan yang linnnya untuk duduk di sofa yang berada di ruangan rawat Neva .
'' Sayang , apa kamu ingin tidur ?'' . Tanya Nina .
'' Iya , Neva ngantuk '' . Sahut Neva .
'' Tidurlah , Ibu akan mengusap kepalamu '' . Ucap Nina pada putri semata wayangnya .
Dan perlahan Neva mulai memejamkan kedua matanya , dan menikamti usapan lembut di kepalanya , yang selama ini dia inginkan dari wanita yang di sebut sebagai Ibu , karna Kalila sejak lahir dia sudah di tinggal mati oleh orang tuannya , dan dia tumbuh besar di panti asuhan , dan saat dia menginjak usia remaja Kalila sering bekerja paruh waktu untuk biyaya sekolahnya , dan kebetulan Kalila adalah murid cerdas membuatnya selalu mendapat beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya hingga masuk ke kampus ternama di Jakarta , bahkan dia juga terpilih sebagai sepuluh besar mahasiswi yang menerima beasiswa untuk melanjutkan studynya di Negara I , yang mana membuat Kalila mengalami kecelakan pesawat dan berakhir di tubuh Neva.
Mendengar dengkuran halus Neva , perlahan Nina beranjak berdiri dan ikut bergabung dengan suami serta besannya .
" Neva sudah tidur ?" . Tanya Claudia.
" Iya " . Sahutnya , karna tempat mereka berada dengan brangkar Neva di sekat oleh tembok , agar tidak menggnggu istirahat pasien .
'' Calu , apa Hugo masih tidak bisa di hubungi ?'' . Tanya Nina yang sudah duduk di samping suaminya .
'' Tidak bisa , nomornya tidak aktif '' . Sahut Caludia , dia juga sudah kesal setengah mati dengan putranya ,yang sama sekali tidak bisa di hubungi sejak pertama Neva mengalami kecelakaan dan koma , sampai kini Neva sudah sadar tapi masih saja belum bisa di hubungi .
Sedangkan di sebuah villa yang sangat besar dan megah , seorang pria tampan dan gagah tengah duduk di sofa , sembari memperhatikan seorang wanita yang terbaring lemah dengan alat alat yang menempel di tubuhnya .
'' Tuan '' .
Pria itu yang tak lain adalah Hugo , dan wanita yang berbaring lemah di atas ranjang adalah kekasihnya , yang mengalami koma karna kecelakaan yang menimpanya dua bulan yang lalu.
Hugo perlahan berdiri dan menghampiri asistennya yang bernama Jack .
'' Bicara di luar '' .
Jack membungkukkan badannya dan mengikuti Tuannya yang sudah melangkah keluar , lalu Jack menyuruh salah satu perawat untuk menjaga kekasih Tuannya di dalam .
'' Apa dia sudah siuman ?'' . Tanya Hugo , dia sudah tahu jika Neva mengalami kecelakaan dan koma , namun sayangnya dia sama sekali tidak ada rasa hawatir pada istrinya itu , benar benar suami yang kejam .
'' Sudah Tuan , tapi Nona Neva mengalami amnesia '' . Sahut Jack , namun Hugo sama sekali tidak ada reaksi , dan terlihat jika tidak perduli dengan keadaan istrinya , bahkan Hugo malah kembali masuk ke dalam kamar dimana kekasihnya di rawat .
Melihat itu Jack hanya bisa menghela nafasnya , dia kadang merasa kesal dan kasihan dengan Neva secara bersamaan , sudah jelas jelas jika Tuannya tidak mencintainya , tapi kenapa masih terus mengejarnya , bahkan sampai nekat meminta di nikahkan dengan Tuannya pada Tuan Besar Willson , yang mana membuat Neva mendapat kebencian dari Tuannya .
Tiga hari kemudian Neva sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit , selama di perjalanan menuju rumahnya Neva terus melihat keluar jendela , dia memeperhtikan satu persatu bangunan yang menjulang tinggi di setiap pinggir jalan yang di lalui .
" Sebenarnya aku ini berada di Negara mana ?" . Batin Neva.
'' Neva sayang , apa kamu merasa pusing lagi ?'' . Tanya Ibunya yang duduk di sebelahnya dengan hawatir .
'' Tidak Ibu '' . Sahut Neva lalu kembali memperhatikan jalan .
Kalila atau Neva yang sejak kecil tidak memiliki teman , menajdikannya tumbuh sebagai gadis pendiam bahkan sifatnya juga sangat dingin , dan Kalila di kenal sebagai gadis patung , karna sangking jarangnya bicara .
Sedangkan Nina meskipun putrinya sudah sembuh dia tetap merasa sedih , karna dia merasakan jika sudah kehilangan putri manjanya semenjak Neva sadar tiga hari lalu , meskipun dia tahu jika putrinya lupa ingatan , tapi entah melihat sikap putrinya yang berubah pendiam membuat hatinya sedih .
Tak berselang lama mobil yang membawa Neva , sudah masuk ke dalam gerbang dimana Neva melihat di depannya sebuah bangunan mewah dan megah .
'' Apa ini tempat tinggal ibu ?'' . Tanya Neva menatap kagum bangunan besar di depannya .
'' Iya sayang , ini rumah ibu juga rumah kamu '' . Sahut Nina lalu membantu putrinya turun dari mobil .
Neva sedikit terkejut saat melihat banyak para pelayan yang berjejer rapi di depan pintu rumah besar itu .
'' Selamat datang Tuan , Nyonya , dan Nona muda '' . Ucap para pelayan dengan serempak , membuat Neva kembali kagum , karna kedatangannya di sambut bak presiden pikirnya .
'' Ayo sayang , Ibu akan mengantarmu ke kamar ''. Ujar Nina menuntun putrinya yang terlihat seperti orang bingung .
Semakin masuk lebih dalam , Neva semakin di buat terkagum kagum dengan luas dan megahnya rumah yang di tempatinya , bahkan dia juga di buat menelan ludahnya dengan kasar saat melihat furnitur furnitur mahal yang di tata rapi di setiap sudut ruangan .
" Neva,Neva ,, kenapa kamu harus jadi gadis bodoh , rela meninggalkan kemewahan ini dan memilih tinggal di apartemen kecil , hanya untuk pria yang sudah jelas jelas tidak mencintaimu " . Batin Kalila atau Neva .
Saat Ibunya membukakan pintu kamarnya , Neva semakin di buat kagum , melihat kamar miliknya yang begitu luas dengan dekorasi yang menurutnya tidak terlalu alay , saat masuk ke kamar pemandangan yang di lihatnya adalah foto seorang pria yang berada di dalam bingkai yang di ggantung di atas tempat tidurnya .
'' Ibu , itu foto siapa ?'' . Tanya Neva pura pura tidak tahu , meskipun sudah jelas jika itu foto Hugo .
Nina terdiam dia bingung apa dia harus mengatakan jika itu foto Hugo suaminya , namun jika putrinya bertanya dimana suaminya , dia harus jawab apa , bahkan dia sendiri tidak tahu sekarang Hugo ada di mana , Nina merasa dilema dengan pertanyaan putrinya .
'' Dia Hugo ,putra tante Caludia , pria yang kamu sukai sejak kecil '' . Jawab Nina akhirnya .Neva hanya ber Oh ria saja .
'' Ya sudah , sekarang kamu istirahat dulu , Ibu akan memanggilmu jika sudah waktunya makan malam '' . Ucap Nina .
'' Baik Ibu '' . Sahut Neva .
Melihat ibunya sudah keluar Neva segera mengelilingi kamar yang kini menjadi miliknya , lalu dia berhenti di depan meja rias ,dan menatap wajah cantik milik Neva dari pantulan cermin .
'' Neva , saat ini tubuhmu aku yang akan mengendalikannya , jadi maaf jika kedepannya nanti tidak seperti yang kamu harapkan selama ini '' . Gumam Neva mengelus wajah cantik milik Neva .
Jam tujuh malam Neva yang sedang duduk di sofa yang berada di balkon kamarnya , menoleh ketika ada suara langkah sesorang .
'' Ibu '' .
'' Sayang di sini dingin , kenapa tidak di dalam saja ?'' . Tanya Ibunya .
'' Tidak apa ibu , Neva hanya ingin menikmati angin malam saja '' . Sahut Neva .
'' Ada apa Ibu ?''.
'' Makan malam sudah siap , mau makan di sini apa di meja makan ?'' . Tanya Ibunya .
'' Neva makan di bawah saja ibu '' . Tukas Neva sembari beranjak berdiri .
'' Baiklah , ayo '' .
Kedua wanita ibu dan anak itu melangkah keluar dari dalam kamar , Nina yang berjalan lebih dulu matanya sedikit melirik ke arah putrinya yang berjalan di belakangnya , barusan saat dia masuk ke dalam kamar putrinya dia tidak melihat foto Hugo yang di pajang di dinding di atas tempat tidurnya , sebenarnya dia sangat penasaran apa mungkin putrinya sudah mengingat Hugo pikirnya .
Saat tiba di meja makan Neva menyunggingkan senyumnya tipis sekali , sampai sampai tidak ada yang melihatnya , Neva atau Kalila sangat senang melihat menu makan malam yang ada di meja makan , semuanya adalah menu yang sangat ingin ia makan selama ini , hanya saja karna dirinya besar di panti membuatnya hanya bisa menyimpan uang hasil kerjanya rapat rapat untuk masa depannya , dari pada untuk membeli makanan mahal yang selalu membuatnya penasaran dengan cita rasanya , apa lagi makanan itu hanya berada di restoran ternama yang berada di Jakarta , membuatnya harus benar benar berfikir untuk membelinya walaupun hanya sekali karna harganya yang sangat mahal .
Tuan Martinez terus mengamati putrinya yang sedang mengunyah makan malamnya dengan sangat pelan .
'' Sayang , apa kamu tidak suka dengan menu makan malamnya ?, bilang saja , biar para koki mengganti dengan menu yang lain '' . Ujar Tuan Martinez .
Neva mendongak lalu menggelengkan kepalanya . '' Tidak Ayah , Neva suka '' . Sahut Neva , apanya yang tidak enak pikirnya , ini adalah makanan terenak yang pernah ia makan pertama kali seumur hidupnya , bahkan dia memakannya tanpa berfikir takut uangnya akan habis .
" Kalila , kamu harus memanfaatkan kehudupanmu yang sekarang dengan sebaik mungkin " . Batin Neva kembali mengunyah makan malamnya yang begitu memanjakan lidahnya .
Keesokan harinya Neva yang penasaran dengan bangunan mansion milik keluarga Martinez , mulai berjalan jalan mengelilinginya , dia tidak berhenti hentinya berdecak kagum melihat betapa luasnya dan megahnya mansion Martinez ini , yang menurutnya sepuluh kali lipat lebih besar dari panti asuhannya dulu , Neva juga di buat berbinar ketika melihat taman bunga lavender yang berada di samping mansion , lalu dia perlahan berjalan ke arah taman dan menghampiri pelayan yang sedang memberi makan ikan .
" Boleh aku yang memberi mereka makan ?" . Tanya Neva membuat pelayan itu tersenyum canggung , Nonanya ini semenjak amnesia kenapa sangat sopan sekali ketika bicara dengan pelayan sepertinya .
" Boleh Nona , silahkan " . Sahut Si pelayan wanita memberikan tempat makan ikan pada Neva dengan sopan .
" Terimakasih " . Ucap Neva lalu dia segera mengambil makanan ikan itu dan di lemparkan ke atas kolam , setelah makanan ikannya habis Neva mengembalikan wadah kosongnya pada pelayannya , lalu dia duduk di pinggiran kolam dengan kaki menggantung di atas kolam .
Sedangkan pelayan tadi yang menerima wadah makan ikan yang sudah kosong dari Neva , dia sudah pergi masuk ke dalam mansion , namun tak berselang lama ada seseorang yang berjalan menghampiri Neva yang duduk sorang diri di pinggir kolam .
" NEVA " .
Hugo yang sudah pulang dari menjenguk kekasihnya yang koma , dia langsung pergi menuju ke mansion Martinez tanpa Jack , Hugo mengemudikan mobilnya sendiri , dan saat mobil yang di kemudikannya sudah masuk ke halaman Mansion Martinez tiba tiba Hugo merasakan perasaan canggung , apa lagi melihat Ibu mertuanya yang berjalan menghampirinya sembari tersenyum .
'' Kau sudah pulang Hugo , bagaimana kabarmu ?'' . Tanya Nina .
'' Hugo baik Ibu , maaf kalau,,,, '' .
'' Pasti kamu ingin menemui Neva kan ,masuklah dia ada di dalam '' . Potong Nina dengan cepat .
'' Baiklah , kalau begitu saya masuk dulu '' . Ucap Hugo lalu melangkah masuk ke dalam mansion mertuanya .
Nina mencengkram gunting yang ia gunakan untuk memotong tanamannya dengan kuat ,tidak bohong jika sebenarnya dirinya sangat ingin mengeluarkan amarahnya pada Hugo , yang sama sekali tidak memperdulikan keadaan putrinya , mengingat sudah seminggu lebih Hugo tidak bisa di hubungi , dan sekarang dia mendatangi mansionnya dengan wajah yang seperti tak terjadi apapun .
Hugo yang sudah masuk ke dalam mansion Martinez dia langsung bergegas naik ke lantai dua menuju ke kamar istrinya , dan saat dia membuka pintu kamar itu dia tidak melihat siapa siapa , namun dahinya langsung mengerut ketika tak melihat foto dirinya yang Neva pajang di atas tempat tidurnya . Hugo melangkah masuk ke dalam kamar Neva , dan menutup kembali pintunya .
'' Nev , Neva,, '' . Panggil Hugo karna tak melihat tanda tanda Neva di dalam kamarnya ,dia lalu kembali keluar dari dalam Neva .
'' Tuan Hugo '' . Sapa seorang pelayan dengan membungkuk hormat .
'' Kamu melihat Neva ?'' . Tanya Hugo .
'' Nona Muda ada di taman samping mansion '' . Jawab pelayan itu , dan Hugo bergegas menuju ke taman samping , dan saat itu dia melihat seorang gadis yang duduk seorang diri di pinggiran kolam , perlahan Hugo berjalan mendekatinya .
'' Neva '' .
Neva yang duduk di pinggir kolam ikan menolehkan kepalanya mendongak , melihat Hugo yang berada tak jauh darinya , Neva segera beranjak berdiri dan menghampiri Hugo .
'' Kak Hugo '' .
Hugo sedikit tersentak saat Neva memanggilnya , bukannya kata Jack Neva lupa ingatan , tapi kenapa langsung mengingatnya.
'' Kamu ingat denganku ?'' . Tanya Hugo .
'' Tentu , kamu Kak Hugo , suami aku '' . Jawab Neva .
'' Kamu pura pura amnesia, ?'' . Tanya Hugo dengan menatap tajam Neva , tapi bukannya takut Neva malah tersenyum devil .
'' Hem ,, aku memang pura pura lupa ingatan , jika tidak aku takut Kak Hugo akan mendapat amarah Ibu Clau dan Kakek '' . Jawab Neva , dia menatap pria tampan di depannya , dia sama sekali tidak marah pada Hugo yang sudah menyelingkuhi pemilik tubuh asli , karna menurutnya siapapun termasuk dirinya juga akan marah jika di paksa untuk menikah dengan orang yang tidak kita cintai , apa lagi melihat cara gila Neva yang bisa membuat Hugo tak punya pilihan lain dan mau menikah dengan Neva , sudah beruntung selama sebulan mereka menikah Hugo sama sekali tidak melakukan KDRT pada tubuh pemilik asli, untuk melampiaskan rasa amarahnya .
'' Apa maksudmu ?'' . Tanya Hugo dingin .
'' Hem,, ada orang yang mengirimiku foto kak Hugo tidur bersama kekasih Kak Hugo yang koma '' . Jawab Neva santai sembari tangannya bersedekap .
Sedangkan Hugo langsung membulatkan kedua matanya terkejut , siapa yang sudah berani mengambil fotonya saat bersama Jessy pikirnya , apa lagi sampai mengirimnya pada Neva , hingga membuta Neva kecelakaan, benar benar cari mati orang itu geramnya.
'' Kak Hugo tenang saja , aku tidak akan memberi tahu siapapun tentang foto itu , lagipula ponselku juga sudah hancur saat aku kecelakaan '' . Ucap Neva lalu beranjak pergi .
'' Kenapa kamu tidak marah ?'' . Tanya Hugo membuat langkah Neva terhenti .
'' Karna aku sadar , jika aku tidak punya hak untuk marah '' . Jawab Neva , lalu melanjutkan langkahnya masuk ke dalam mansion .
Hugo langsung tertegun mendengar apa yang di katakan oleh Neva , entah kenapa tiba tiba ada sedikit rasa kecewa di hati kecilnya .
'' Apa dia benar benar tidak marah , atau dia hanya ingin terlihat baik baik saja di depanku '' . Gumam Hugo bertanya tanya .
Keesokan harinya Hugo yang sudah kembali ke perusahaannya, mulai di sibukkan dengan tumpukan tumpukan berkas yang sudah ia tinggal selama seminggu lebih , namun saat jari jemari besarnya menari dengan lincah di atas kibroad tiba tiba terhenti , ketika mengingat dengan perkataan Neva tentang seseorang yang sudah mengirimi Neva foto dirinya dan Jassy .
'' Jack , ke ruanganku '' . Perintah Hugo melalui sambungan interkom .
Dan tak butuh waktu lama Jack sudah tiba di ruangan Tuannya dan berdiri di sebrang meja kerja Tuannya .
'' Ada apa Tuan ?'' . Tanya Jack .
'' Kamu selidiki siapa orang yang sudah berani mengirim fotoku dan Jassy pada Neva '' . Perintah Hugo membuat Jack terkejut .
'' Apa kecelakaan Nona Neva ada hubungannya dengan foto itu ?'' . Tanya Jack .
'' Benar '' . Sahut Hugo menyandrkan punggungnya di kursi kerjanya .
'' Baik , saya akan mencari tahu orang itu '' . Ucap Jack , lalu membungkukan badannya dan segera beranjak pergi dari ruangan kerja bosnya .
Setelah kepergian asistennya , Hugo menghidupkan ponselnya yang ia nonaktifkan sejak masuk ke dalam kantor , dia di buat menghela nafas saat melihat dua puluh panggilan tak terjawab dan juga lima belas pesan yang masuk di ponselnya , namun tiba tiba dia merasa kecewa saat melihat daftar panggilan tak terjawab dan sms masuk itu hanya dari Ibunya dan sama sekali tidak ada nama Neva , karna biasanya setiap dua jam sekali Neva akan selalu mengiriminya pesan , entah itu sapaan , selamat makan ,atau apapun itu yang jelas dirinya sama sekali tidak perna membalasnya sekalipun .
'' Huh,, apa kamu sudah berubah gila Hugo '' . Gumam Hugo merutuki tingkah lakunya yang menurutnya tak masuk akal , yang merasa kecewa karna tak mendapat panggilan atau pesan perhatian dari Neva , namun sedetik kemudian Hugo menepuk dahinya pelan ketika teringat jika Neva saat ini tidak pegang ponsel, karna ponselnya hancur saat kecelakaan yang di alami oleh Neva .
Lalu Hugo memanggil sekertarisnya melalui sambungan interkom yang ada di atas meja kerjanya .
Tok.
Tok
Tok
'' Masuk '' . Seru Hugo .
Dan masukklah seorang wanita cantik dengan pakaian yang sangat sopan .
'' Ada perintah apa Prsedir ?'' . Tanya sekertaris itu yang bernama Ellena .
'' Kamu hubungi perusahaan ponsel , untuk mengirimkan satu ponsel keluaran terbaru untukku '' . Perintah Hugo dengan santainya .
'' Baik Tuan '' .
Dan sore harinya pemilik perusahaan ponsel datang sendiri ke perusahaan Hugo , sembari membawa ponsel keluaran terbaru milik perusahaan mereka.
'' Bagaimana Tuan Hugo, apa anda puas ?'' . Tanya pemilik perusahaan ponsel itu , dia merasa beruntung karna Hugo mau membeli Ponsel dari perusahannya , karna Hugo sendiri juga salah satu penanam saham terbesar di perusahaan itu .
'' Hem,, boleh juga '' . Sahut Hugo membolak balikkan ponsel yang di pegangnya .
Jam tujuh malam Hugo yang sudah menyelesaikan perkerjaannya , dia langsung menutup lapotopnya dan beranjak berdiri , dan meraih peperbag mini yang sejak tadi berada di meja kerjanya , lalu di bawanya keluar dari ruang kerjanya .
'' Jack , kita ke Mansion Martinez '' . Tukas Hugo yang akan masuk ke dalam mobil mewahnya .
'' Baik Tuan '' . Sahut Jack lalu menutup pintu belakang saat Tuannya sudah benar benar duduk di jok penumpang , lalu dirinya masuk ke kursi kemudi , dan menjalankan kemudinya menuju mansion Martinez .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!