NovelToon NovelToon

Transmigrasi : Putri Kasandra VS Pangeran William

Awal Mula

Putri Kasandra adalah seorang gadis yang bekerja dengan seseorang di mana dirinya ditugaskan untuk membunuh penjahat, membantu mengambil barang - barang yang di curi oleh para penjahat dan lain sebagainya.

Putri Kasandra bersedia melakukan apapun asalkan bayarannya tinggi dan tidak menyakiti orang yang tidak bersalah.

Selain bisa bela diri, Putri Kasandra sangat pintar dalam bidang medis dan bisa menguasai semua jenis senjata. Hingga suatu ketika ...

"Apa misiku selanjutnya?" Tanya Putri Kasandra.

"Misi selanjutnya adalah seorang pengusaha kaya raya di mana koleksi kesayangannya di curu oleh seseorang. Tugasmu mengambil kembali koleksi kesayangannya." Jawab bosnya.

"Dia orang kaya raya kenapa tidak beli saja barang yang sama bentuknya." Ucap Putri Kasandra memberikan solusinya.

"Masalahnya barang itu adalah sebuah peninggalan kuno dan hanya ada satu - satunya di dunia." Jawab bosnya.

"Baiklah, asalkan bayarannya sesuai." Ucap Putri Kasandra.

"Tenang saja kali ini dua kali lipat bayarannya." Jawab bosnya.

"Oke. Kalau begitu Aku setuju dan jangan lupa kirim alamatnya." Ucap Putri Kasandra.

"Oke." Jawab bosnya dengan singkat.

Putri Kasandra hanya menganggukkan kepalanya kemudian pergi meninggalkan tempat kediaman bosnya menuju ke tempat kediamannya.

Putri Kasandra menyiapkan semua yang dibutuhkannya setelah selesai Putri Kasandra istirahat karena dirinya akan pergi pada malam hari.

Skip

Malam yang di tunggu tiba, Putri Kasandra memakai pakaian serba hitam kemudian pergi menuju ke tempat tujuan dengan menggunakan motor sportnya.

Tidak jauh dari tempat yang menjadi tujuannya, Putri Kasandra menghentikan motornya kemudian memarkirkan motornya di tempat yang tersembunyi.

Putri Kasandra melompat ke arah batang pohon setelah selesai melompat Putri Kasandra kembali melompat ke batang pohon lainnya begitu terus sampai di tempat yang di tuju.

Tap

Putri Kasandra kembali melompat dan mendarat tepat di pembatas balkon. Putri Kasandra turun dari pembatas balkom kemudian berdiri sambil mengambil kawat kecil untuk membuka pintu balkon.

Klik

Putri Kasandra berhasil membuka pintu tersebut kemudian masuk ke dalam ruangan tersebut yang lumayan gelap. Namun Putri Kasandra tidak mempermasalahkan hal itu karena dirinya sudah terbiasa melihat di tempat gelap.

'Rumah seluas ini, bagaimana Aku mencarinya?' Tanya Putri Kasandra dalam hati sambil berjalan dengan perlahan.

"Maaf Tuan Muda Alex, sudah malam waktunya tidur." Ucap seorang pria yang tidak jauh dengan dirinya.

"Sebentar lagi Aku tidur." Jawab Alex.

"Sepertinya Tuan Muda sangat senang dengan benda kuno itu." Ucap pria tersebut.

"Tentu saja. Aku ingin membelinya di saat pelelangan tapi pengusaha kaya raya itu dengan sombongnya menawarkan yang lebih tinggi karena itulah Aku tidak sanggup membelinya." Jawab Alex.

"Karena itulah Aku menyuruhmu untuk mencurinya." Sambung Alex sambil meletakkan kembali benda tersebut ke dalam kaca yang sangat indah.

Setelah selesai meletakkannya Alex pergi meninggalkan ruangan tersebut dan diikuti oleh pria tersebut. Tanpa disadari oleh mereka kalau Putri Kasandra mendengarkan percakapan mereka.

Melihat sudah aman Putri Kasandra masuk ke dalam ruangan tersebut kemudian mengambil benda tersebut yang di simpannya di dalam kaca.

"Benda jelek gini aja direbutkan, dasar orang kaya aneh." Ucap Putri Kasandra.

Sambil berjalan Putri Kasandra membuka tasnya untuk memasukkan benda kuno tersebut namun tanpa sengaja menginjak sesuatu.

Nguing Nguing Nguing

Bruk

Tiba - tiba terdengar suara sirene yang memekakan telinga membuat Putri Kasandra sangat terkejut. Tanpa sengaja Putri Kasandra menjatuhkan benda tersebut.

"Si*l, kenapa mesti bunyi dan jatuh segala." Ucap Putri Kasandra dengan nada kesal.

Putri Kasandra mengambil benda tersebut dan bersiap untuk pergi meninggalkan ruangan tersebut. Namun dirinya sangat terkejut ketika di ruangan tersebut ada pusaran hitam dan dirinya terlempar ke dunia lain.

xxxxx

Di dunia lain lebih tepatnya di kerajaan jaman dulu seorang gadis yang bernama Putri Kasandra berlari sambil tertawa ke arah gerbang istana milik Pangeran Alex dengan memakai busana pengantin warna merah.

"Alex sayang, buka pintunya." Pinta Putri Kasandra sambil mengetuk pintu dan tersenyum bahagia.

"Buka pintunya Sayang. Aku tidak sabar menikah denganmu." Sambung Putri Kasandra sambil masih mengetuk pintu.

Namun pintu tersebut tidak di buka oleh Pangeran Alex, Putri Kasandra tanpa putus asa mengetuk pintu sambil memanggil nama Alex. Hingga banyak orang datang ke tempat tersebut.

"Dari tadi Putri Kasandra mengetuk pintu tapi Pangeran Alex tidak membuka pintu." Ucap salah satu pria.

"Siapa yang mau menikahi Putri Kasandra, wajahnya jelek dan memakai hiasan tebal." Ucap yang lainnya.

"Iya, apalagi Dia sangat bodoh dan saking bodohnya memakai pakaian pengantin serba merah." Sambung salah satu gadis yang tidak jauh dari Putri Kasandra.

Putri Kasandra yang mendengar ucapan pedas mereka tidak memperdulikan hal itu asalkan dirinya bisa segera bertemu dengan pujaan hatinya.

Putri Kasandra masih memanggil nama Alex sambil mengintip dari balik pintu bersamaan pintu tersebut terbuka.

Putri Kasandra nyaris terjatuh jika saja salah seorang pengawal Pangeran Alex tidak menahan tubuhnya. Putri Kasandra yang sudah berdiri dengan tegak langsung berlari ke arah Pangeran Alex.

"Alex, Sayang." Panggil Putri Kasandra sambil tersenyum manis.

Wajah Pangeran Alex memerah karena menahan amarah yang teramat sangat. Putri Kasandra tidak memperdulikan hal itu malah Putri Kasandra bersiap memeluk Pangeran Alex.

"Alex, Sayang." Panggil Putri Kasandra lagi sambil tersenyum manis dan bersiap memeluk Pangeran Alex.

Grep

"Menjauhlah dariku, kenapa kamu menghalangi jalanku dengan pakaian seperti ini? Sangat memalukan." Ucap Pangeran Alex sambil menahan tangan Putri Kasandra agar tidak memeluknya.

"KELUAR DARI SINI!" Teriak orang - orang yang sejak tadi menontonnya.

Tanpa punya perasaan Pangeran Alex mendorong tangan Putri Kasandra dengan sekuat tenaga.

Hal itu tentu saja membuat Putri Kasandra terlempar dan jatuh ke lantai mengingat Putri Kasandra tidak bisa bela diri.

Putri Kasandra berusaha bangun dan melihat ke dua tangannya terluka membuat dirinya meringis menahan rasa perih karena kedua tangannya lecet.

"Sayang, Aku baik - baik saja dan kedua telapak tanganku tidak sakit sama sekali." Ucap Putri Kasandra sambil tersenyum.

Pangeran Alex yang mendengar ucapan Putri Kasandra tidak bisa lagi menahan amarahnya membuat Pangeran Alex berjalan ke arah Putri Kasandra.

"Putri Kasandra, kamu lihat dinding itu." Ucap Pangeran Alex sambil menunjuk ke arah dinding dekat pintu.

"Ya, Aku melihatnya." Jawab Putri Kasandra sambil menatap Pangeran Alex tepat di depannya.

'Jika kamu membenturkan kepalamu ke dinding mungkin Aku akan memiliki perasaan untukmu dan bersedia menikah denganmu.' Bisik Pangeran Alex tepat di telinga Putri Kasandra.

"Alex, Sayang. Apakah itu berarti Pangeran Alex akan menikah denganku jika Aku melakukan apa yang dikatakan Pangeran Alex barusan?" Tanya Putri Kasandra sambil tersenyum bahagia.

"Tentu saja ..." Jawab Pangeran Alex sambil tersenyum devil.

Putri Kasandra yang mendengarnya sangat senang membuatnya Putri Kasandra berlari ke arah tembok untuk membenturkan kepalanya.

"Tidak." Ucap Pangeran Alex bersamaan Putri Kasandra melewati dirinya.

 Pangeran Alex yang melihat Putri Kasandra melewati dirinya membuatnya sangat terkejut dan memalingkan wajahnya ke arah Putri Kasandra.

"Tunggu!" Teriak Pangeran Alex.

Namun terlambat Putri Kasandra yang berlari dengan cepat tidak bisa menghentikan langkahnya hingga kepalanya membentur dinding. Putri Kasandra langsung ambruk dan langsung tidak sadarkan diri.

"Apakah Dia mati?" Tanya pria pertama dengan wajah terkejut begitu pula dengan yang lainnya.

"Sungguh gadis yang malang." ucap pria ke dua.

"Dia pantas mendapatkannya karena Dia gadis bodoh dan tidak berguna." Ucap pria ketiga.

"Gadis itu benar - benar bod*h." Ucap Pangeran Alex dengan wajah pucat pasi.

"Kirim gadis bod*h itu ke tempat kediaman perdana mentri!" Perintah Pangeran Alex setelah dirinya bisa menguasai perasaan bersalahnya sambil membalikkan badannya.

"Baik, Pangeran." Jawab kedua pengawalnya dengan patuh.

Ke dua pengawal tersebut kemudian membawa Putri Kasandra ke tempat kediaman orang tuanya. Sampai di tempat kediaman perdana mentri Putri Kasandra diletakkan di depan gerbang.

Ibu tirinya Putri Kasandra, putrinya dan kepala pelayan serta para pelayan berdiri di mana Putri Kasandra masih terbaring di lantai yang sangat dingin.

"Bukan Aku tidak mau membawa Putri Kasandra ke dalam rumah kami tapi sekarang Putri Kasandra sudah milik Pangeran Alex jadi Aku tidak bisa membawanya masuk." Jawab Ibu tirinya Putri Kasandra.

Putri Kasandra dan Pangeran Alex sudah bertunangan di mana orang tua mereka menjodohkannya waktu mereka belum lahir.

"Tapi, Nona Kasandra ..." Ucapan pelayan tersebut terpotong oleh Ibu tirinya Putri Kasandra.

"Putri yang sudah bertunangan sudah sepantasnya di urus oleh tunangannya. Jadi Kita tidak bisa mengambil kembali ke tempat kediaman Pangeran Alex.

"Tapi, Nyonya ..." ucapan pelayan tersebut terpotong oleh Ibu tirinya Putri Kasandra.

"Aku atau siapun tidak berhak memutuskan karena yang berhak memutuskan adalah suamiku atau Pangeran Alex." Ucap Ibu tirinya Putri Kasandra yang tidak mempunyai pilihan lain.

Pura - Pura Baik

Perlahan Putri Kasandra membuka matanya sambil menahan rasa pusing dan sakit pada kepalanya.

'Di mana Aku? Kenapa Aku ada di sini?' Tanya Putri Kasandra dalam hati sambil berusaha mengingat apa yang terjadi.

Putri Kasandra mulai ingat ketika dirinya melakukan misi di mana dirinya melihat ada pusaran hitam dan dirinya masuk ke dalam pusaran hitam tersebut.

'Aduh kepalaku sakit sekali.' Ucap Putri Kasandra sambil memegangi kepalanya.

Putri Kasandra tiba - tiba mendapatkan penglihatan di mana Ibu tiri dari pemilik tubuh menyuruhnya memakai pakaian pengantin berwarna merah.

"Kasandra, Aku punya cara agar Pangeran Alex mau menikah denganmu." Ucap Ibu Tirinya Putri Kasandra sambil memegang satu stell pakaian pengantin.

"Apa itu, Ibu?" Tanya Putri Kasandra sambil tersenyum.

"Kamu pakai pakaian pengantin ini, pasti Pangeran Alex langsung mengajakmu menikah." Jawab Ibu Tirinya Putri Kasandra.

Putri Kasandra yang percaya langsung memakaian gaun pengantin tersebut kemudian pergi meninggalkan rumahnya menuju ke istana Pangeran Alex.

Sampai di istana milik Pangeran Alex, Putri Kasandra mengetuk pintu hingga akhirnya Putri Kasandra membenturkan kepalanya ke dinding dan langsung tidak sadarkan diri.

'Apakah Aku melakukan perjalanan ke dunia lain?' Tanya Putri Kasandra dalam hati sambil berusaha bangun.

"Nyonya sebagai Ibunya seharusnya menolong putrinya bukannya membiarkannya tergeletak di lantai." Ucap salah seorang yang melihat kejadian tersebut.

"Betul sekali. Kasihan nanti Dia bisa mati." Sambung yang lainnya.

Masih banyak komentar dari para warga membuat Ibu Tirinya Putri Kasandra hanya bisa menahan amarahnya.

"Ini masalah keluarga perdana mentri dan tidak ada hubungan dengan kalian. Jadi semuanya tolong bubar." Ucap Ibu Tirinya Putri Kasandra sambil menahan amarahnya.

"Mengenai putriku biarkan saja ditinggalkan di sini saja untuk sementara waktu karena yang berhak memutuskan adalah suamiku." Sambung Ibu Tirinya Putri Kasandra.

"Tapi Nyonya ..." Ucapan mereka terpotong oleh Ibu Tirinya Putri Kasandra.

"Biarkan suamiku yang memutuskan apa yang harus dilakukan ketika suamiku kembali dari kantor pemerintahan." Ucap Ibu Tirinya Putri Kasandra dengan nada tegas.

Putri Kasandra yang mendengarkan percakapan Ibu Tirinya dengan para warga sangat kesal dan tidak bisa menahan amarahnya.

'Dia adalah Ibu Tiri dari pemilik tubuh namanya Valena. Bagaimana bisa meninggalkan seorang gadis pingsan di bawah terik matahari. Valena tidak menunjukkan rasa hormat terhadap kehidupan manusia.' Ucap Putri Kasandra dalam hati sambil berdiri.

'Sekarang Aku telah masuk ke dalam tubuh ini jadi mulai sekarang dan seterusnya, ini menjadi urusanku kecuali Aku kembali ke duniaku sebelumnya. Aku tidak tahan lagi untuk menghukumnya.' Ucap Putri Kasandra dalam hati.

"Ibu Valena. Aku sangat merindukanmu Ibu dan Aku sangat senang bisa bertemu denganmu." Ucap Putri Kasandra sambil berlari ke arah Ibu Valena.

Ibu Valena yang berdiri membelakangi dirinya sangat terkejut dengan ucapan Putri Kasandra membuatnya membalikkan tubuhnya. Wajah Ibu Valena terkejut ketika melihat Putri Kasandra berlari ke arahnya.

Putri Kasandra dengan sengaja memukul dada Ibu Valena dengan menggunakan sikutnya membuat Ibu Valena berteriak kesakitan.

Tubuh Ibu Valena langsung ambruk ke tanah dengan posisi terlentang sedangkan Putri Kasandra duduk berlutut sambil menangis.

"Nyonya Valena." Ucap salah satu pelayan sambil berlari untuk menolongnya.

"Ibu Valena, apakah Ibu Valena tidak merindukanku dan tidak menginginkanku lagi?"

Tanya Putri Kasandra sambil mengeluarkan air mata buayanya.

"Dasar ja x lang! Kamu telah membuatku jatuh!" Bentak Ibu Valena.

"Huhuhuhuhu .... Ibu Valena, Aku sangat merindukanmu jadi Aku mohon Ibu Valena jangan membenciku." Mohon Putri Kasandra sambil menangis.

"Kasihan sekali putri perdana mentri benar - benar sangat menyedihkan." Ucap salah satu warga yang masih setia berada di tempat tersebut.

"Lihat memar di dahinya." Ucap yang lainnya.

"Kasihan Putri Kasandra. Dia tidak bisa masuk ke dalam rumahnya di tambah dirinya di aniaya oleh seorang selir." Sambung yang lainnya lagi.

"Ibu, antar Kakakku pulang dulu karena sekarang Kakak sedang terluka." Ucap seorang gadis cantik yang tiba - tiba datang bersama seorang pria tampan.

"Putri Ririn benar - benar sangat cantik jadi tidak heran semua orang menyukainya." ucap salah satu warga memuji kebaikan Putri Ririn.

"Betul." Jawab mereka dengan serempak.

Putri Ririn yang mendengar pujian dari para warga tersenyum manis kemudian berjalan ke arah Putri Kasandra.

"Kakak, Kakak jangan menangis. Aku tahu Kakak sedang terluka jadi ayo kita pergi ke tabib untuk menyembuhkan semua luka Kakak." Ucap Putri Ririn dengan suara lembut dan berjalan ke arah Putri Kasandra.

"Putri Ririn benar - benar sangat cantik maka tidak heran kita semua menyukainya." Ucap salah satu warga memuji kecantikannya.

"Betul sekali." Jawab mereka dengan serempak.

Banyak orang yang memuji kebaikan Putri Ririn sedangkan Putri Kasandra tahu kalau Putri Ririn dan Ibu Valena merupakan srigala berbulu domba.

"Kakakku Sayang, Kakak jangan menangis. Ayo kita pergi ke tabib untuk menyembuhkan luka Kakak." Ucap Putri Ririn mengulangi perkataannya.

Sambil berbicara Putri Ririn mengulurkan tangannya untuk membantu Putri Kasandra berdiri.

'Cihhhhh .... Pura - pura baik.' Ucap Putri Kasandra dalam hati sambil ikut mengulurkan tangannya untuk memegang tangan Putri Ririn.

Putri Kasandra menggenggam tangan Putri Ririn kemudian bangun sambil tersenyum manis.

"Ibu, ayo kita masuk ke dalam rumah." Ajak Putri Ririn dengan nada lembut.

Ibu Valena hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka masuk ke dalam rumah di mana para warga memuji kebaikan Putri Ririn.

Awal Mula Bertemu

Kini Putri Kasandra berbaring di ranjang dengan ditemani pelayan setianya.

"Putri Kasandra, apakah ada yang sakit?" Tanya pelayan setianya dengan wajah kuatir.

"Sama sekali tidak ada yang sakit." Jawab Putri Kasandra sambil tersenyum.

Pelayan setianya mengambil kain putih kemudian memasukkan ke dalam baskom yang berisi air hangat.

Setelah selesai kain putih tersebut diarahkan ke kening Putri Kasandra yang masih benjol akibat keningnya dibenturkan ke tembok.

Pelayan setianya dengan telaten membersihkan tubuh Putri Kasandra hingga bersih. Setelah selesai pelayan setianya turun dari ranjang kemudian mengambil baskom yang sudah kotor.

"Putri, istirahatlah. Aku akan mengambil air minum hangat untuk Putri Kasandra." Ucap pelayan setianya.

Selesai mengatakan hal itu pelayan setianya pergi meninggalkan dirinya sedangkan Putri Kasandra memperhatikan apa yang dilakukan pelayan setianya.

"Hanya Gesha satu - satunya di rumah ini yang benar - benar peduli padaku." Ucap Putri Kasandra setelah melihat Gesha sudah pergi dari kamarnya.

"Melihat tatapan sedihnya membuat Aku merasa tidak enak." Sambung Putri Kasandra sambil duduk di sisi ranjang.

"Aku mengira Dia mengalami kesulitan dalam keluarga pemilik tubuh karena tangannya penuh dengan bekas luka." Ucap Putri Kasandra sambil berpikir.

"Eh ... Kulit wajahku kenapa?" Tanya Putri Kasandra yang merasa kulitnya agak tebal dan terasa aneh.

Tiba - tiba Putri Kasandra mendapatkan penglihatan dari pemilik tubuh membuat Putri Kasandra terdiam beberapa saat.

"Kasandra, pakai krim ini ya. Krim ini namanya krim kecantikan di mana kamu nantinya akan semakin bertambah cantik." Ucap Ibu Valena sambil membawa krim kecantikan.

"Terima kasih Ibu, Ibu baik sekali sama Kasandra." Ucap Putri Kasandra sambil tersenyum.

Ibu Valena hanya tersenyum kemudian memakaikan krim kecantikan tersebut ke wajah Putri Kasandra.

"Lihat kamu sangat cantikkan." Ucap Ibu Valena setelah selesai memakaikan krim wajah ke wajah Putri Kasandra.

"Iya Ibu, Kasandra sangat cantik." Ucap Putri Kasandra.

"Kalau begitu mulai sekarang dan seterusnya pakailah krim kecantikan ini agar kamu bertambah cantik." Ucap Ibu Valena.

"Baik Ibu." Jawab Putri Kasandra.

"Aku harus melihatnya dengan menggunakan kaca." Ucap Putri Kasandra.

Putri Kasandra turun dari ranjang kemudian berjalan ke arah kursi rias bersamaan kedatangan pelayan setianya yang bernama Gesha.

"Putri mau kemana?" Tanya Gesha.

"Aku mau ke meja rias." Jawab Putri Kasandra sambil melanjutkan langkahnya.

Putri Kasandra duduk di kursi rias kemudian menggaruk wajahnya sedangkan Gesha menyisir rambut Putri Kasandra.

"Putri Kasandra, jangan menyiksa wajah Putri Kasandra. Di mata Gesha, Putri Kasandra adalah wanita tercantik di dunia ini selamanya." Ucap Gesha yang masih menyisir rambut Putri Kasandra.

'Putri Ririn di beri julukan gadis tercantik di ibukota sejak kecil. Apa Putri Kasandra sangat sedih melihat wajahnya yang buruk rupa?' Tanya Gesha dalam hati.

Putri Kasandra dengan perlahan menarik kulit yang menyerupai wajahnya hal itu tentu saja membuat Gesha sangat terkejut dan ketakutan.

"Putri! Wajah Putri kenapa?" Tanya Gesha dengan wajah yang masih terkejut.

"Fiuhhhhh .... Sekarang jauh lebih lega." Ucap Putri Kasandra.

"Ya Tuhan, apa Putri Kasandra di tukar?" Tanya Gesha yang tidak percaya kalau Putri Kasandra sangat cantik melebihi Putri Ririn.

"Pantas saja Ibu Tiriku sengaja menutupi wajah asliku dengan krim kecantikan. Krim ini akan membentuk topeng yang sangat mirip dengan warna kulitku." ucap Putri Kasandra.

"Dengan menggunakan krim kecantikan buatan Ibu tiriku membuatku menjadi sangat jelek dan kusam dan di hina banyak orang." Sambung Putri Kasandra.

"Ibu Valena, kenapa melakukan ini?" Tanya Gesha dengan wajah bingung.

"Karena Ibu Valena takut posisi anaknya sebagai wanita tercantik akan Aku rebut." Jawab Putri Kasandra sambil memandangi wajahnya di cermin.

"Apa? Ternyata Ibu Ririn sudah mencelakaimu selama bertahun - tahun lamanya." Ucap Gesha sambil mengambil tempat krim kecantikan dengan wajah terkejut.

"Putri Kasandra, Aku akan mencari tempat untuk membuang krim perusak wajah ini." Ucap Gesha sambil menggenggam wadah tersebut.

"Gesha, masalah krim ini tolong rahasiakan dulu karena Aku akan tetap memakainya." Ucap Putri Kasandra sambil menggenggam tangan Gesha untuk mengambil wadah tersebut.

"Tapi, Nona ..." Ucapan Gesha terpotong oleh Putri Kasandra.

"Ini adalah bukti yang akan Aku gunakan untuk mengekspos Ibu Tiriku di depan umum jadi Aku harus tetap memakainya dan menjaganya dengan baik." Ucap Putri Kasandra.

"Apapun yang Putri Kasandra lakukan, Saya selalu mendukung." Ucap Gesha.

"Terima kasih, sekarang Aku ingin istirahat dulu." Ucap Putri Kasandra sambil berjalan ke arah ranjang.

"Baik Putri dan selamat istirahat." Ucap Gesha sambil berjalan mengikuti Putri Kasandra.

Putri Kasandra hanya menganggukkan kepalanya kemudian Putri Kasandra berbaring di ranjang sedangkan Gesha menyelimuti tubuh Putri Kasandra dengan menggunakan selimut.

Gesha keluar dari kamar Putri Kasandra untuk istirahat sedangkan Putri Kasandra memejamkan matanya. Namun tiba - tiba dirinya mendapatkan penglihatan di mana Putri Kasandra melihat seorang Pangeran tampan.

"Dia adalah Pangeran Alex tunangan pemilik tubuh yang menyuruh pemilik tubuh membenturkan kepalanya di tembok. Hal itulah yang membuat pemilik tubuh meninggal dunia dan Aku masuk ke dalam tubuhnya." Ucap Putri Kasandra.

"Pangeran Alex, Ibu Valena dan Ririn tunggulah balasanku karena Aku akan membalas apa yang telah kalian lakukan pada pemilik tubuh." Sambung Putri Kasandra.

Putri Kasandra kembali mendapatkan penglihatan dari pemilik tubuh bahwa Ibu Ririn yang mengelola keuangan di rumah ini karena itulah Putri Kasandra tidak pernah mendapatkan uang sepeserpun.

"Aku harus memikirkan cara untuk menghasilkan uang yang sangat banyak karena uang pemberian Ayahku di kelola oleh wanita jahat itu. Jika tidak, Aku tidak dapat menghidupi diri sendiri." Ucap Putri Kasandra sambil berpikir.

"Hoam ... Pikirkan besok saja karena Aku sangat mengantuk." Ucap Putri Kasandra sambil memejamkan matanya.

Tidak membutuhkan waktu lama Putri Kasandra tidur dengan pulasnya. Namun jam sebelas malam Putri Kasandra terbangun.

"Aku tidur hanya tiga jam dan ternyata kebiasaanku dimana kehidupanku sebelumnya setiap jam sebelas malam selalu terbangun untuk menjalankan misi." Ucap Putri Kasandra sambil duduk di sisi ranjang.

"Lebih baik Aku keluar saja sekalian melihat keramaian pasar malam namun sebelumnya Aku akan menyamar menjadi seorang pria." Ucap Putri Kasandra sambil turun dari ranjang kemudian berjalan ke arah lemari.

Putri Kasandra membuka lemari pakaian dan melihat pakaian milik pemilik tubuh kebanyakan pakaian pria dan hanya sedikit pakaian wanita.

"Sepertinya Ibu Valena sengaja melakukan ini agar putrinya satu - satunya wanita paling cantik di negara ini. Aku harus mencari uang sebanyak mungkin untuk membeli pakaian dan kosmetik." Ucap Putri Kasandra sambil mengambil satu stell pakaian pria.

Putri Kasandra mengganti pakaian pria setelah selesai Putri Kasandra keluar dari kamarnya dengan cara melompat dari jendela kamarnya.

'Aku heran sudah jam sebelas malam tapi jalanan ini masih sangat ramai.' Ucap Putri Kasandra dalam hati.

'Tidak ada yang akan mengenaliku saat Aku berpakaian seperti ini.' Sambung Putri Kasandra dalam hati.

Putri Kasandra berjalan dengan santai hingga dirinya melihat bermacam model lampion yang sangat cantik membuat Putri Kasandra berjalan ke arah penjual lampion.

'Cantik sekali.' Ucap Putri Kasandra dalam hati sambil mengambil salah satu lampion.

'Tapi harganya sangat mahal dan Aku tidak bisa melakukan apapun tanpa uang.' Ucap Putri Kasandra ketika melihat harga lampion tersebut.

'Di kehidupanku sebelumnya Aku sangat kaya apapun yang Aku inginkan langsung Aku beli tanpa perlu memikirkan harganya tapi sekarang ...' Ucap Putri Kasandra dalam hati menggantungkan kalimatnya.

Rasanya Putri Kasandra ingin menangis dan berteriak karena hartanya yang sangat berlimpah tidak bisa di bawa di kehidupan sekarang.

"Tuan Muda, ingin membeli yang mana?" Tanya penjual lampion.

"Maaf, Aku hanya melihat - lihat dulu siapa tahu ada yang cocok." Jawab Putri Kasandra.

Putri Kasandra pura - pura melihat berbagai jenis lampion setelah hampir lima menit Putri Kasandra hanya tersenyum kemudian pergi meninggalkan penjual lampion.

Namun baru beberapa langkah lengannya di tabrak dari arah belakang membuat Putri Kasandra terkejut.

"Eh?" Ucap Putri Kasandra sambil memegang lengannya yang habis di tabrak sambil melihat seorang pria berjalan melewati dirinya.

'Bajuku kenapa basah?' Tanya Putri Kasandra dalam hati sambil melihat telapak tangannya yang tadi memegangi lengannya.

'Apa ini? Darah.' ucap Putri Kasandra dengan wajah terkejut.

Putri Kasandra melihat pemuda berpakaian seperti seorang bangsawan berjalan dengan perlahan ke arah lorong yang sepi sambil memegang tembok agar dirinya tidak terjatuh.

'Dia terluka, apa yang sebenarnya terjadi?' Tanya Putri Kasandra dalam hati sambil berjalan dengan perlahan mengikuti pemuda tersebut.

Pemuda tersebut bersembunyi di sudut tembok sambil menyandarkan tubuhnya dengan menahan rasa sakit.

Putri Kasandra masih berjalan dengan perlahan namun pemuda tampan rupawan tersebut yang mempunyai pendengaran sangat tajam mendengar suara langkah kaki seseorang.

Pemuda tampan tersebut bersiap untuk menyerang Putri Kasandra sedangkan Putri Kasandra yang hampir mendekati pemuda tampan tersebut tiba - tiba ....

Pemuda tampan tersebut langsung menarik pakaian yang dikenakan Putri Kasandra membuat Putri Kasandra sangat terkejut karena mendapatkan serangan mendadak.

"Ahhhhhhhh!" Teriak Putri Kasandra.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!