Seroang istri tangah duduk manis di ruangan keluarga sambil menunggu sang suami pulang dari kerja, ia adalah Citra Ayunda Abraham , perempuan cantik, baik dan juga ramah , citra merupakan pewaris semua kekayaan dari keluarga Abraham kerena ia satu satu nya yang tersisa di keluarga Abraham.
Ayah nya yang bernama Abraham , ibu nya bernama lisa wati dan kakak nya yang bernama willy Abraham , mereka telah meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil yang menimpa satu keluarga , hanya citra yang selamat dalam teragedi itu, saat itu usia citra baru menginjak tujuh belas taun dan kakak nya berusia dua puluh lima tahun
Di usia yang sangat muda dan dalam keadaan sedih dan berdua atas kepergian seluruh keluarga nya ,citra di tuntut untuk menjalankan perusahaan keluarga nya dengan di bantu oleh asisten kepercayaan Abraham , citra berhasil menjalankan perusahaan keluarga nya , sampai ia bertemu dengan Bram karyawan di kantor nya sampai citra dan bram menikah.
" Bram belum pulang" tanya seseorang wanita paruh naya yang merupkan ibu mertua dari citra bernama mela
" belum ma" jawab citra sambil mengelengkan kepalanya
Mela ikut duduk di samping citra
" kasihan sekali anak ku , pasti lelah setiap hari bekerja dari pagi sampai malam begini , mana kalau pulang tidak ada yang membuat nya semangat " ucap mela tampa melihat citra di samping nya
"membuat nya sengat, maksud mama apa ya?" tanya citra tak mengerti
mela yang menatap ke arah menantu nya dengan tatapan sinis
" maksudnya kalau Bram sudah punya anak , pasti kalau pulang jadi semangat lagi dan lelah nya akan langsung hilang kalau melihat anak nya yang menyambut nya pulang bekerja " kara mela yang menyindir citra yang belum bisa memberikan anak untuk bram , padahal mereka menikah sudah hampir dua tahun namun belum di bisa memberikan nya cucu
" ma , aku dan mas Bram sudah berusaha ke dokter dan kelain nya ,semua sudah kami usahakan agar kami bisa mendapatkan momongan , tapi Tuhan belum mau menitipkan momongan untuk kami" jawab citra sambil menahan rasa sakit di hati nya saat membahas masalah anak , perempuan mana yang tidak ingin memiliki anak , pasti semuanya menginginkan kehadiran seorang anak di keluarga nya, namun jika Tuhan belum berkehendak memberikan nya maka mau bagai mana lagi
" sudah lah kamu gak usah banyak ngomong , kalau dasar nya kamu mandul ya mandul aja , jangan pakek alasan karena tuhan belum mempercayai kalian untuk memberikan anak"
deg
hati citra langsung tersa sakit saat mertuanya mengatakan dirinya mandul, padahal dari hasil pemeriksaan dokter kalau citra dan Bram baik baik saja dan tidak ada masalah
" ma, kenapa mama tega sekali mengatakan kalau aku ini mandul, aku tidak mandul ma, mama liat sendiri kan waktu itu saat aku di perisa dokter " citra sambil meneteskan air mata nya sangking sakit nya hati nya di katakan mandul
" kalu kamu sehat sehat aja , kenapa sampai sekarang kamu belum bisa hamil juga ?" tanya mela dengan sedikit berteriak
Cita diam tak menjawab , ia beranjak dari duduk nya dan hendak pergi ke kamar nya untuk menenangkan hati nya yang terasa sangat sakit dengan ucapan mertuanya yang mengatakan kalau dirinya mandul
" mau kemana kamu, aku belum selesai bicara" mela menahan lengan citra sambil ikut berdiri
" lepas ma , aku mau ke kamar" pinta citra menghapus air mata nya yang mengalir di pipi nya dengan sebelah yangan nya
" aku tak akan melepaskan mu sebelum kamu mendengarkan semua yang ingin aku ucapkan " "mela tak melepaskan tangan citra , ia malah semakin kuat menahan tangan cinta sampai kuku panjang mela menancap di lengan citra
" aku mohon ma , lepaskan tangan mama , aku tidak sanggup untuk mendengarkan ucapan mama yang mengatakan aku mandul"
" kamu memang mandul, jadi terima saja nasip mu, aku hanya ingin kau menyetujui kalau Bram menikah lagi agar dia bisa merasakan mempunyai anak " ucap Mela dengan santai nya
sunguh citra sangat emosi saat mendengar kalau mertuanya menyuruh nya utuk menyetujui suami nya menikah lagi, citra sudah tidak sanggup lagi mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut pedas mertuanya itu, ia langsung menghempaskan tangan mertuanya yang sedang menahan nya utuk pergi
" Aaaaa" teriak mela yang langsung jatuh akibat citra menghempaskan tangan nya, kepala mela sampai membentur sudut meja
" CITRA!!, APA YANG KMU LAKUKAN KEPADA MAMA KU!!!" bentak seseorang yang baru masuk ke dalam rumah
citra langsung terkejut saat mendengar suara bentakan , ia langsung menoleh ke arah sumber suara
" ma-mas bram" ucap citra dengan lirih saat melihat Bram yang tengah sedikit berlari ke arah mama nya
"mama gak papa?" tanya Bram lembut kepada sang mama yang tersungkur di lantai , Bram membantu sang mama untuk duduk di sofa
" kepala mama sakit Bram" jawab mela sabil menahan rasa sakit di kepalanya
Bram langsung melihat kepala sang mama nya tengah di pegangi oleh tangan sang mama ,darah seger mengalir di surut pelipis mela
" darah, mas , mama berdarah" ucap citra dengan panik saat melihat darah seger mengalir di pelipis mertuanya, ia langsung mendekat kearah mertua dan suami nya
Bram langsung melihat ke arah citra dengan tatapan marah
" apa yang kamu lakukan kepada mama ku citra?" tanya Bram dengan penuh amarah
" ma-maaf mas , aku tidak sengaja" citra menundukkan kepalanya kerena takut menatap suami nya yang sedang emosi
" tidak sengaja kata mu, aku melihat dengan mata kepala ku sendiri kalau kau mengempaskan tangan mama sampai mama terjatuh" sentak Bram
citra terdiam ia tak berani menjawab ucapan suami nya , ia akui kalau ia sudah terlalu kencang menghempaskan tangan mertuanya dan mengakibatkan mertuanya jatuh dan terluka
' kayak nya bakala seruh ni, gimana kalau aku tambahin biar lebih seru lagi' batin mela sambil tersenyum puas saat melihat Bram memarahi citra
" Bram , sudah , ni bukan salah citra , ini salah mama nak" ucap mela dengna suara lemah , setelah itu mela langsung tak sadarkan diri
" ma, mama, mama bangun ma" ucap Bram dengan panik saat mama nya tak sadarkan diri
" bawa mama ke rumah sakit mas" ucap citra yang juga panik melihat mertuanya yang ak sadarkan diri
Bram langsung mengangkat tubuh sang mama untuk membawa nya ke rumah sakit
" kalau terjadi apa apa dengan mama , maka aku tidak akan memaafkan kesalahan mu" ucap Bram sebelum meinggalkan rumah sambil mengendong mama nya
Citra langsung terduduk lemas di atas lantai sambil menangis, baru kali ini sang suami marah besar kepada nya , biasanya Bram selalu memperlakukan dirinya dengan sangat baik dan selalu memnggil nya dengan pangilan sayang , tidak pernah Bram memangil nya dengan sebutan nama seperti tadi
Bersambung.....
Citra Ayunda Abraham
Bramantyo
Di tengah perjalanan menuju ke rumah sakit mela langsung bangun dari pura pura pingsan nya
" Bram" panggil mela
" mama sudah sadar?" tanya Bram yang menoleh ke arah mama nya
" ya , mama tadi gak pingsan kok , mama hanya pura pura pingsan " mela memberitahu Bram kalau dirinya hanya pura pura pingsan
Bram langsung menepikan mobil nya ke pinggir jalan , ia ingin mendengar penjelasan dari sang mama
" maksud mama apa?, kenapa mama pura pura pingsan ?" tanya Bram tak mengerti
" mama hanya ingin kamu memarahi citra sesekali" jawab mela dengan santai nya
" ya ampun ma , mama gak perlu melakukan seperti itu , sampai mama melukai diri sendiri seperti ini"
" luka ini murni dari citra ya, bukan mama mau melukai diri mama sendiri" ketus mela kesal
" ya sudah kita lanjut aja ke rumah sakit, kita obati luka mama, aku takut terjadi infeksi nanti nya" ujar Bram yang melajukan mobil nya lagi menuju ke rumah sakit
" tapi setelah dari rumah sakit mama gak mau pulang ke rumah istri kamu , mama mau pulang ke rumah bella" pinta mela
" tapi ma , kalau mama pulang ke rumah bella , nanti citra tau bagai mana?"
" ya kamu tinggal bilang kalau mama di rawat di rumah sakit, dan mama gak mau di besuk sama dia , beres kan, gitu aja repot"
" baik lah ma , nanti setelah dari rumah sakit aku akan mengantarkan mama ke rumah bella"
Tak lama mereka sampai di rumah sakit, mela langsung di periksa oleh dokter , dan dokter mengatakan kalau mela baik baik saja tidak ada luka yang serius dan di perbolehkan pulang , setelah dari rumah sakit Bram mengantarkan mama nya ke rumah bella , rumah istri kedua nya yang sangat Bram cintai, mereka sudah memiliki seorang anak perempuan berumur satu tahun bernama kila Bramantyo
Bram menyembunyikan pernikahan ke dua nya dari citra , Bram menikahi Bella beberapa bulan setelah ia menikah dengan citra , sebenar nya Bram dan Bella sudah menjalani hubungan sebelum kenal dengan citra , saat itu Bram hanya lah seorang karyawan biasa dan hidup nya sangat pas pasan, saat ia melihat citra bos di tempat nya bekerja Bram langsung berniat untuk mendekati citra dengan tujuan agar ia bisa menjadi kaya
Bram menceritakan niat nya yang ingin medekati citra kepada Bella dan mama nya , mereka berdua langsung setuju dan mendukung Bram untuk mendekati citra dengan tujuan untuk menguasai harta nya saja , dan bella mengajukan syarat agar Bram tidak membuat citra hamil karena tujuan mereka hanyalah harta nya citra , Bram pun menyetujui nya
berbagai cara Bram terus berusaha menarik simpati citra agar citra jatuh cinta kepada nya , akhinya perjuangan Bram selama ini tidak lah sia sia kerena citra bisa langsung jatuh cinta kepada Bram dan mau menikah dengan Bram , meski mereka baru berpacaran beberapa bulan saja, dan setelah menikah Bram langsung melarang citra untuk bekerja dan Bram lah yang mengantikan posisi citra menjadi CEO di perusahaan ABRAHAM GRUP
TOK...TOK..
Bram mengetuk pintu rumah Bella, tak lama pintu pun terbuka
" loh sayang , kok kamu balik lagi ke sini sih?" tanya bella saat melihat Bram yang ada di depan pintu
" aku ke sini mau nganter mama , di mau menginap di sini" jawab Bram yaang langsung masuk ke dalam rumah
" hallo bella" sapa mela dengan senyum hangat
" mama, ayo ma masuk " ucap Bella mempersilahkan mertuanya masuk ke dalam rumah, mela pun masuk ke dalam rumah Bella
" lo itu kening mama kenapa ?" tanya Bella yang melihat ada perban di kepala mela
mela pun menceritakan kejadian saat di rumah citra tadi dan sampai ia mendapatkan luka di kening nya
" dia sudah mulai berani rupanya" ujar Bella
" ya , maka dari itu mama mau Bram segera mengambil alih semua kekayaan perempuan itu agar kita bisa mengusir perempuan itu" jawab mela
" mama tenang aja , aku sudah mengambil alih semu harta nya, ini aku tinggal menunggu surat pengalihan nama saja " ucap Bram yang ikut bicara
" benarkah sayang ?" tanya Bella dengan senang
" benar itu Bram ?" mela ikut bertanya
" ya , jadi kalian bersabarlah sebentar lagi , setelah surat pengalihan nama itu selesai , maka aku akan langsung menceraikan dia dan mengusir nya dari rumah tanpa membawa apa apa" jawab bram sambil tersenyum senang
Bella langsung memeluk Bram sangking senang nya , akhir nya penantian nya menjadi orang kaya dan menjadi istri satu satu nya Bram akan terwujud
" aku tidak sabar menanti hari itu sayang" kata Bella
" aku juga sayang , aku tidak sabar ingin memboyong kamu dan kila ke rumah mewah itu" Bram tersenyum senang sambil membalas pelukan sang istri
" kira kira kapan surat surat itu akan jadi Bram?" tanya mela
" kata pengacara ku sih besok atau lusa sudah selesai ma " jawab Bram yang mengurai pelukan nya dengan sang istri
" nanti saat surat itu sudah jadi , kamu jangan langsung menceraikan citra Bram" pinta mela
" loh, kenapa begitu ma?" tanya Bella kaget
" aku tidak setuju ma , pokok nya kalau surat itu sudah jadi segera tendang perempuan itu, aku tidak mau kalau harus menjadi simpanan terus seperti ini" ujar Bella yang kesal
" ya ma , aku juga tidak setuju, aku ingin hidup bahagia dengan Bella dan anak ku " Bram juga tidak setuju dengan permintaan mela
" kalian tenang dulu, mama hanya ingin membalas dendam atas apa yang di perbuat dengan mama hari ini" ujar mela yang mempunyai rencana licik
" maksud mama balas dendam bagai mana?" tanya Bram tak mengerti
" begini, kamu dan perempuan itu kan tidak lama lagi akan anniversary yang ke dua, nah di saat anniversary kalian nanti kamu ceraikan dia dan usir dia dari rumah, mama yakin dia akan merasa sangat terpukul dan depresi, bisa juga dia gila dan langsung bunuh diri "kata Mela menyampaikan ide cemerlang nya
" aku setuju dengan ide mama, bagai mana dengan mu sayang? "tanya Bram kepada bella
" baik lah aku setuju, lagian tidak akan lama lagi jiga kalian anniversary, ya hitung hitung memberi nya sedikit keringanan untuk nya tinggal di rumah itu" ujar bella yang juga menyetujui ide mertuanya
" bagus, jadi nanti kita persiapkan semuanya dengan matang "
" tapi ma kalau aku tiba tiba menceraikan dia tanpa sebab, pasti nanti orang orang beranggapan tidak baik kepada ku" kata Bram yang merasa bingung
" kamu tenang aja mama sudah memikirkan semuanya untuk memperlancar rencana kita ini" ucap melalui dengan serangan licik nya
" baik lah aku serahkan semua nya kepada mama, aku percaya kalau mama bisa mengatasi semuanya" kata Bram tersenyum senang ia yakin kalau mama nya sudah punya segudang rencana untuk memperlancar rencana mereka
Bersambung.....
dua hari berlalu Bram dan mela kini telah kembali ke rumah citra, selama dua hari ini Bram tidak pulang ke rumah citra, Bram hanya memberi tahu kalau dirinya sedang merawat mama nya di rumah sakit dan Bram juga mengatakan kalau mama nya tidak mau di besuk oleh citra
" mas kamu sudah pulang? " tanya citra dengan senang saat melihat suami nya memasuki kamar mereka
" ya" jawab Bram singkat, sambil berjalan menuju ke arah ranjang
" bagai mana keadaan mama mas? " tanya citra yang mengikuti langkah suami nya
" mama sudah jauh lebih baik, siapkan air aku ingin mandi " perintah Bram yang kini sudah duduk di atas ranjang
" baik lah mas" citra langsung pergi ke kamar mandi untuk menyiapkan air mandi untuk Bram
tak butuh waktu lama citra telah menyelesaikan nya dan Bram langsung mandi citra pun langsung menyiapkan baju ganti untuk suami nya setelah itu ia langsung turun menuju dapur untuk membuatkan kopi untuk sang suami
" sedang apa kamu? " tanya mela yng melihat citra ada di dapur
citra langsung menoleh ke arah sumber suara
" aku sedang membuatkan kopi untuk mas Bram ma" jawab citra
" ma, aku ingin minta maaf atas kejadian waktu itu, aku terbawa emosi sampai tak sadar membuat mama terluka dan masuk rumah sakit" citra menundukkan kepalanya pertanda ia menyesali perbuatan nya waktu itu
" sudah lah tak perlu minta maaf, disini mama lah yang salah karena telah mengatakan mu mandul, mama hanya terpengaruh oleh teman teman arisan mama yang membahas tentang cucu" ujar mela berusaha berbicara dengan nada lembut dan manis, padahal dalam hati nya ia serasa muak melakukan hal itu kepada citra
citra langsung mengangkat kepalanya dan berjalan memeluk mertuanya sangking senang nya karena mertuanya sudah mau memaafkan nya
' kalau bukan karena ingin rencana ku berjalan dengan lancar aku tak akan sudi menyuruh mu memeluk ku seperti ini' gerutu mela dari dalam hati
" terimakasih ma, bagai mana sekrang keadaan mama? " ucap citra masih memeluk mela
" ya sama sama, mama sudah lebih baik " ujar mela yang melepaskan pelukan citra dari nya secara perlahan
" em, citra mama boleh minta tolong tidak sama kamu"ucap mela setelah pelukan mereka terlepas
" mama mau minta tolong apa? ,kalau aku bisa aku pasti akan menolong mama" citra sangat antusias ingin membantu mertunya
"kamu bisa tidak datang ke restoran xxx untuk mengambilkan barang di teman mama, mama sedikit pusing maka nya mama gak bisa menemui teman mama " ucap mela yang mulai pura pura sakit kepala dengan memegangi kepalanya
" em gimana ya ma, aku takut tak di izinkan oleh mas Bram" citra yang yang takut untuk meminta izin kepada Bram kerena Bram sepertinya masih sedikit marah kepada citra
" kamu gak usah khawatir ,Bram pasti akan mengizinkan kalau kamu bilang mama yang meminta bantuan mu"ujar mela menyakinkan citra
" baik lah ma, aku akan mengantar kopi ini dan sekalian ganti baju"
" hem" jawab mela malas
citra pun segera pergi menuju ke kamar nya untuk mengantarkan kopi sekalinya untuk meminta izin kepada suami nya, sesampi nya di kamar ternyata Bram baru selesai mengenakan baju yang telah citra siapkan untuk nya
" mas ini kopi nya" mela berjalan membawa secangkir kopi mendekat ke arah Bram
" letakkan saja di atas nakas" jawab Bram yang sedang sibuk dengan ponsel nya
citra meletakkan secangkir kopi di atas nakas, setelah itu ia mendekat ke arah suami nya
" mas"
" hem" jawab Bram yang masih sibuk dengan ponsel nya
" tadi mama meminta tolong kepada ku untuk mengambilkan barang dari teman nya di restoran xxx" citra mengamati wajah suami nya
"terus"
" apa mas mengizinkan aku untuk mengambil barang mama? " tanya citra
" ya pergi lah" ucap Bram yang masih sibuk dengan ponsel nya tanpa melihat ke arah citra sama sekali
' kenapa sikap mas Bram jadi dingin dan cuek seperti ini ya?, apa mas Bram belum memaafkan kesalahan ku ? ' batin citra bertanya tanya tentang perubahan sikap Bram kepada nya
citra langsung bergegas menganti pakaian nya, setelah itu ia berpamitan kepada Bram , setelah berpamitan citra pergi ke restoran xxx dengan di antar oleh supir, tak butuh waktu lama citra pun sampai di restoran xxx, citra langsung mencari teman mama nya dengan petunjuk ciri ciri yang di berikan oleh mama nya
" hay" saa seorang laki laki kepada citra
citra pun menoleh kearah sumber suara, ia melihat seorang laki laki yang seumuran dirinya tengah berdiri di samping nya
" kamu pasti citra anak menantu nya tante mela kan" tebak pria itu
" ya, anda siapa? " tanya citra bingung, tidak mungkin kan teman yang di maksud mertuanya itu seorang pria yang masih muda dan tampan seperti orang yang ada di samping nya ini
" Perkenalkan nama saya riko, saya anak dari teman nya tante mela, saya di suruh mama saya mengantarkan barang kepada tante mela di sini" jelas pria itu agar citra percaya
" oh gitu, terus mana bareng nya? " tanya citra langsung kepada tujuan nya ke restoran xxx ini, ia tak mau terlalu lama berasa di restoran ini bersama seorang laki laki asing ini
" ini " pria itu menyerahkan sebuah Paperbag kepada citra
citra pun mengambil Paper bag itu dari tangan pria yang ada di hadapan nya , saat paper bag itu sudah ada di tangan nya tiba tiba ada seseorang yang mendorong citra dari belakang sehingga citra terhuyung ke depan dan dengan gerakan refleks riko langsung memeluk citra agar citra tidak terjatuh mereka saling menatap beberapa detik, dari arah kejauhan ada seseorang yang mengambil foto citra yang sedang berpelukan dengan riko dan seolah oleh mereka tengah berpelukan dan berciuman
"eh maaf " ucap citra yang langsung melepaskan pelukan riko dari nya
" ya tak apa" jawab riko santai
" sekali lagi aku minta maaf, tadi ada orang yang mendorong ku dari belakang " citra mencoba menjelaskan agar riko tak salah paham kepada nya
" ya, aku juga minta maaf karena telah lancang memeluk mu tadi"
" tak perlu meminta maaf kamu gak salah kok, seharus nya aku yang berterimakasih kerena kamu sudah menolong ku " ucap citra mencoba tersenyum untuk mengurangi kecanggungan di antara mereka
" em kalau begitu aku pergi dulu ya, sekali lagi terimakasih" ucap citra yang langsung pergi meninggalkan restoran xxx
riko hanya tersenyum sambil mengagukkan kepalanya sambil melihat citra yang meninggalkan restoran xxx itu
Bersambung.......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!