Seorang wanita berambut panjang berwarna kecoklatan sedang tersenyum sendiri sambil membawa buku di tangan nya.
Kehidupan nya yang benar benar sulit hanya bisa ia lampias kan oleh dunia hayalan nya sendiri sekarang.
" wahh ini benar benar"
dia tertawa sendiri menatap buku itu
Melihat teman nya yang ber tingkah seperti itu membuat nya risih
dia memutar bola mata nya malas, ya sudah merasa lelah dengan tingkah sahabat nya yang konyol itu.
"Sebagus itu novel nya, sampek aku di sini di cuek in"
Gadis itu kemudian menatap sahabat nya yang sedang cemberut padanya
" ehh maaf maaf, sini liat deh shin"
gadis ber nama shinta itu mendekat
Dia merebut buku teman nya itu
" widih,pantesan senyum senyum sendiri sampul nya bagus juga, cowok nya ganteng lagi,bener bener gak ngotak"
Melihat teman nya yang hanya membolak balik buku itu, kiara merebut nya
" udah sini kalo gak niat baca"
Kiara merebut buku novel itu dari shinta
meski tau novel itu tidak nyata , hati nya tetap merasa sangat bahagia.
" andai ada cowok , kakak dan keluarga yang baik kayak di buku ini,wih aku pasti bahagia banget deh"
Shinta memeluk sahabat nya gemas
" sabar ,dan jangan"
sambil tersenyum ke arah kiara
Kiara menatap aneh sahabat nya
" jangan apa si,yang jelas"
Ucap kiara dengan nada penuh curiga karna ekspresi shinta seakan meledek
Shinta bangkit dari duduknya, tiba tiba lari meninggal kan nya
" awas ada cewek halu, kaboooorrrrr"
Kiara kaget mendengar ocehan sahabat nya itu langsung berlari.
" wooyyyyy kurang ajar,was ketangkep yaa"
setelah drama seperti anak kecil tadi mereka saling ber jalan ber iringan.
" huh capek ra,ngejar gak kira kira"
Dia terkekeh melihat sahabat nya yang ngos ngosan.
" siapa suruh nyari gara gara duluan"
Shinta menggangkat bahu nya,seakan ber kata tidak tau
Tiba tiba suara teriakan dari arah belakang mengaget kan mereka
AMPUNNNNN TOLLLLOOONNNG
Mereka ber dua tersentak dan saling pandang pandangan
" apa tu ra?"
tanpa basa basi , kiara langsung lari menuju sumber suara
Shinta ikut mengejar sahabat nya itu
" woyyyyy tunggu jangan kenceng napa lari nya,capek"
Mereka ber dua tiba di gang sempit yang sepi
" woyyy lo apa in tu"
Kiara ber jalan menghampiri segerombolan anak remaja se usia nya yang terlihat sedang merundung seorang siswa
Salah satu dari mereka mendekati kiara
" mau lo apa hah gak usah ikut campur"
Kiara yang dasar nya tidak pernah punya rasa takut ,malah semakin mendekati mereka dengan gaya songgong andalan nya
Kiara ber diri tepat di depan salah satu orang di sana, yang seperti nya adalah ketua geng itu
Kiara menoleh ke arah seorang siswa yang tengah menangis ketakutan di sebelah kanan
baju nya basah dan kotor ,seperti habis di siram oleh mereka
" kalian cemen ya ternyata"Ucap kiara sambil menatap remeh mereka
kiara pura pura batuk sambil tertawa
" uhuh uhuk aduh lucu nya" dia mendekat ke arah laki laki di depan nya
" kalo lo berani, lawan gue"
Siswa itu tertawa " lo cewek, ngak salah nantangin gue"
secara tiba tiba kiara menonjok wajah orang di hadapan nya itu hingga dia tersungkur dan mimisan
Kiara melempar tas nya ke arah shinta dan langsung lari melompat sambil menendang wajah beberapa siswa di sana
Meskipun mereka semua laki laki
Kiara tidak peduli dia melampias kan amarah nya ke pada orang orang Itu adalah hal biasa
Kiara memukuli 5 orang di sana
Kemudian menginjak kan kaki nya di tas salah satu mereka
" aduh capek nyaa,kalian pergi lah pulang!atau mau olahraga lagi tenang masih sangup ayo"
Mereka ber lima lari terbirit birit tanpa menoleh ke belakang lagi
" wah kabur ra"
ucap shinta sambil ber jalan ke arah kiara
Kiara tertawa keras, kemudian berjalan menghampiri siswa itu
" gak papa"
tanya kiara sambil menggulur kan tangan nya, siswa itu mengganguk sambil menjabat tangan kiara
" lain kali lawan dong atau diem diem rekam Terus di laporin polisi"
siswa itu mengganguk paham
" lagian lo cowok masak gak berani , kalah sama temen gue tau ngak"
Kiara menepuk pundak nya
" udah cepet pulang sana lo basah"
" makasih banyak kak"
dia langsung pergi dari sana sambil sedikit berlari
Sampai di rumah
Kiara baru saja membuka pintu rumah nya
Terlihat seorang wanita sedang menatap ke arah nya.
Ya dia adalah ibu tiri kiara
" bagus pulang juga anak sialan itu"
Mendengar teguran itu, Kiara hanya bisa menunduk
" sore bu kiara pulang"
tidak ada jawaban
kiara ber jalan ke arah kamar nya
" heh,mau kemana ?"
Kiara berhenti dan membalik kan badan nya ke arah wanita itu
" kiara mau ke kamar ,sekalian mandi"
Wanita itu menghampiri kiara
" enak banget pulang sekolah mandi nih"
Wanita itu melempar keranjang baju kotor ke arah kiara
Kiara dengan cepat menangkap nya
" cuci semua bajunya besok mau di anter ke pelanggan, cuci yang bersih sekalian yang uda kering langsung di seterika"
Wanita itu kemudian pergi meninggal kan nya
Kiara menatap wanita itu lalu ber nafas panjang
" aku bukan wanita lemah "
guman kiara , dan langsung ber gegas mengerja kan semua nya
Kiara mengerja kan semua pekerjaan itu, mulai dari mencuci, menyetrika, melipat sampai membagi setiap baju dengan milik pelangan
20:13
" akhir nya" dia ber nafas lega, semua nya selesai tidak terlalu larut, kiara berjalan menuju kamar mandi setelah mandi, dia merasa sangat kelaparan
kiara memutus kan pergi ke ruang makan
dia melihat ayah dan ibu tiri nya sedang makan di sana. tanpa mengajak diri nya
"buk,semua udah aku kerjakan, udah selesai "
Wanita itu mengganguk tanpa menoleh ke arah nya,begitu pun sang ayah.
Ayah kiara sangat membenci kiara. gara gara menggandung kiara , Ibu nya sakit sakitan bahkan sampai ber minggu minggu di rawat di rumah sakit, kondisi nya semakin parah menjelang kelahiran kiara,
Setelah kiara lahir, Ibu nya meninggal dunia, Namun dia sempat menulis kan nama untuk anak nya itu.
Kiara Putri
awal nya ayah nya berusaha meng ikhlas kan takdir itu
Namun saat kiara beusia 5 tahun, kiara adalah anak yang aktif.
Dia banyak bertingkah ke sana kemari ,membuat ayah nya semakin kesal
Berbeda dengan ayah nya
Kakak tiara dirgantara sangat menyayangi kiara
Dia bahkan dengan senang hati merawat adik kecil nya itu
Saat itu kiara kecil sedang ber main ber sama kakak ny di sebuah taman ber main
Kiara tiba tiba ber lari ke arah jalan raya dengan tiba tiba,ternyata kiara mengejar sebuah bola yang menggelinding ke sana
Kakak nya dengan sigap mengejar kiara,
Namun hal tak terduga tiba tiba terjadi
kakak kiara tertabrak sebuah mobil dari arah belakang nya, membuat pendarahan yang cukup parah alhasil
Kakak kiara yang selama ini melindungi dan menyayangi nya tiada
Membuat kebencian sang ayah semakin dalam
bahkan saat sudah memiliki istri baru
ayah juga tidak peduli apakah sang istri menyayangi nya atau tidak
yang terjadi mereka ber dua sama sama menunjuk kan kebencian
Flas back offf
Lanjut ke kiara
Kiara mendekat ke meja makan, dan inggin duduk
ucapan ayah nya menghenti kan ny
" aku gak mau makan kalo ada dia"
Sotak kiara ber henti dan tidak jadi duduk di sana
Si ibu tiri ber diri
" heh pergi sana, suami ku gak nafsu makan "
Tanpa ber kata apa apa
Kiara mengganguk dan ber jalan pergi ke kamar nya
Kiara sampai di dalam kamar nya kemudian menggunci pintu
" aku lapar, nanti saja lah aku tunggu sisa makanan ibu dan ayah Sekalian pasti di suruh cuci piring"
Kiara merebah kan badan nya ke tempat tidur, dia teringat buku nya yang sangat membahagiakan , kiara mengambil buku itu lalu menaruh nya di atas dada sambil berbaring.
" andai kehidupan ku seindah di novel "
Kiara menutup mata nya sambil tersenyum sendiri
Kiara tersenyum membayang kan kehidupan nya yang indah, hal hal yang menyenang kan, tanpa kekurangan apa pun.
Senyum nya begitu lebar terukir dari wajah polos nya
"aku bahagia sekali"
dia kemudian membuka mata nya perlahan
" memang aku ini sudah gila, bisa bisa nya orang seperti ku membayang kan hal hal tidak pantas menjadi nyata seperti itu"
HARI BESOK NYA
Kiara sedang duduk di atas batu di sebuah lahan kosong di sekitar sekolah nya.
Terlihat dia sedang dengan malas mengotak atik ponsel nya, shinta yang dari tadi makan jajan nya merasa bosan
" ra,yuk samperin aja sekarang mereka"
Shinta sudah muak melihat sahabat nya yang dari tadi terus duduk dan melakukan hal hal tidak jelas itu
Kiara mendengar keluhan sahabat nya itu , seketika berdiri
" ya uda oke"
Kiara berjalan mendahului nya,shinta menyusul dari belakang.
" ra kita cuma ber dua lagi nih cerita nya"
Kiara menggangkat bahu nya malas menanggapi celetukan shinta
"biasa nya kita berantem nya juga cuma ber dua"
Shinta menyusul langkah sahabat nya itu
" bukan gitu,emang gak capek harus mukulin orang terus, takut nya ada yang mukul dari belakang gitu lo"
kiara tersenyum kecil
" ngak, kan nanti kamu bisa teriak kalo ada yang nyerang dari belakang, lagian enak aj mukulin orang orang gak jelas "
Shinta mendorong pelan bahu kiara.
" psychopat lu ra"
" gak takut ma gue"
Mereka ber dua saling tertawa sepanjang jalan.
Mereka ber dua sampai di sebuah gang sempit, Jalanan itu ber sebelahan dengan sungai yang cukup deras suasan juga sangat sepi, karna tempat nya memang di pinggiran kota
" jembatan nya rusak ya?"
Tanya shinta sambil menggamati jembatan di sebrang mereka itu,kiara ikut memperhati kan nya juga.
Pandangan kiara kemudian teralih menatap sungai yang arus nya deras
"deres banget" guman kiara
Kiara menghenti kan langkah nya
" shin"
Panggil kiara sambil menatap sungai di depan nya
Shinta ikut ber henti dan mengamati wajah sahabat nya itu yang terlihat sedikit melamun
" kenapa ra,jangan gelamun natap sungai gitu ah,ngak boleh"
Kiara ber alih melihat shinta
" kenapa gak boleh?"
Shinta terlihat sedikit canggung dengan pertanyaan sahabat nya
" ya gak boleh lah,takut nya tiba tiba lu nyebur"
kiara masih menatap shinta
" ra lo kenapa"
Kiara tertawa keras
"maksud nya, lo takut gue tiba tiba nyebur mau bunuh diri"
Shinta memukul kiara
" lo itu jangan sembarangan kalo gomong"
Shinta menarik tangan kiara menjauh
" ayok kita pergi dari sini, jangan lama lama di situ,tuh liat belakang lo ada pohon gede banget"
Kiara menoleh ke arah belakang nya
" eh,kok aku gak sadar ada pohon di situ ya " batin kiara
Skip kiara selesai ber kelahi dengan beberapa orang dari sekolah sebelah
" ni minum"
Shinta menyodor kan sebotol air, tanpa menjawab kiara menggambil botol air itu,
Mereka ber dua duduk di pinggir sungai
" harus nya kamu itu lahir jadi cowok ra"
Kiara hanya diam
" masak cewek selalu mukulin cowok"
Kiara merenggang kan badan nya
" hobi sih"
Shinta menatap kiara
"hobi yang gila"
kiara menatap langit yang sudah mulai agak gelap
" seadai nya aku bisa masuk ke buku novel yang aku baca itu, udah aku hajar sampek puas orang yang uda nyakitin cewek bernama kiara itu"
Shinta tertawa.
" iya iya, si paling kiara"
" habis kesel banget tau ngak, tu cewek kiara mau gue pukul kepala nya biar sadar hidup nya udah enak"
" tapi dia punya keluarga yang hangat loh,yah walaupun sebenar nya dia di rundung, dan ya ada beberapa bagian yang masih teka teki gitu,
dia terlalu cupu,gue gak suka,gak sat set"
shinta tertawa
" ya uda baca aja sampek ketiduran,biar bisa jadi tu cewek, apa lagi cowok cowok nya ganteng ya, rakus dikit ngak ngaruh"
Kiara mengganguk setuju
HARI BER GANTI DENGAN CEPAT
selang sebulan setelah obrolan mereka itu, banyak hal yang terjadi, termasuk kiara
Kiara berubah
Dia terlihat lebih puitis,Kata kata nya seakan dia tidak akan lagi berada di dunia ini.
Selalu ada hal hal tidak menyenang kan yang di ucap kan
" ayah,emoga ayah sehat selalu ya"
Meskipun kiara sudah bicara dengan ayah nya puluhan kali,angan kan di jawab menatap anak nya itu saja ayah nya enggan
" sudah masuk sana"
Kiara menuruti perintah ibu tiri nya dan berjalan masuk ke dalam kamar nya
Di kamar kiara tidak bisa tidur, memikir kan perasaan nya selama ini
" apa yang terjadi pada ku sebenar nya,kenapa aku merasa tidak akan hidup lama "
Kiara mengirim pesan ke pada sahabat nya
" shin, jga diri mu ya tetap ber buat baik dengan cara mu dan jangan takut menegak kan keadilan"
Pesan kiara di balas cepat oleh shinta
" mulai lagi puitis nya, udah dong nakutin tau ngak"
Kiara hanya tertawa sambil menutup mata nya
" kak, aku kangen kakak, aku pengen ketemu kakak,Ibu aku ikut ibu aja ya, ayah jahat sama aku, ayah benci aku"
Kiara menetes kan air mata nya
"kalo aku boleh milih,lebih baik aku gak usah di lahir kan,supaya ibu tetap hidup,dan kakak pasti masih hidup, dia gak perlu nyelametin aku,aku bisa lihat kalian utuh di atas sana"
Kiara menangis semalaman dalam diam
Dia menutup mulut nya supaya suara tangis nya tidak terdengar keluar
tak terasa dia tertidur dalam tangis nya
Keesokan hari nya
Kiara bersama shinta sedang berjalan untuk pulang ke rumah mereka
Karna ada kepentingan, shinta mengajak kiara lewat jalan yang lebih cepat sampai ke rumah mereka
Mereka ber jalan melewati jalanan gang yang berada di pingir sungai itu
Ya
Jalanan yang tempo hari mereka lewati itu
" jembatan nya masih belum di perbaiki, bahaya banget"
Ucap shinta sambil berjalan ber iringan dengan kiara.
" udah ayo cepet pulang nya,ni udah mau gelap,nanti ayah dan tante marah"
Sambil mengganguk i jawaban sahabat nya it shinta mempercepat langkah nya
Tiba tiba
Mereka mendengar suara teriakan minta tolong dari arah sungai itu
Reflek mereka melihat sekeliling tempat itu
" ada hantu kayak nya ra,ayo lari"
Shinta ber lari meninggal kan kiara di sana
Namun kiara tetap diam sambil terus masih menggamati sekitar
" ada yang tenggelam kah" guman kiara
Shinta sudah cukup jauh ber lari
Dia menoleh ke belakang, dan melihat kiara masih diam di sana.
" duh,kok masih di situ si, ngebleng nih anak aduh"
shinta berlari menghampiri kiara yang masih diam di sana
" heh, ayo lari"
Kiara tidak memperduli kan shinta
Dia masih terus mengamati sungai itu dengan cermat
" ra denger,au di liatin sampek besok ya ngak ada orang kalo itu"
"diem"
Sentak kiara
Kiara memperhati kan di bawah jembatan yang rusak itu
Ada seorang anak yang tengah tengelam, namun kepala nya masih terlihat
kiara menunjuk anak itu
" lihat ada anak tenggelam"
Kiara ber lari ke arah anak itu
shinta melihat itu langsung ber teriak minat tolong
"tolong tolong ada anak tenggelam tolong"
Teriakan shinta cukup keras,beberapa orang kemudian mendatangi nya
" mana yang tengelam"
Ucap salah satu warga
Shinta menunjuk di bawah jembatan
" itu pak,ada anak pak,sahabat saya lagi nyelametin"
Warga bersama shinta ikut menghampiri kiara
Di sisi kiara
Kiara melepas tas nya dan langsung melompat ke sunga
Dia berenang mendekati anak itu
Kiara memeluk anak itu
"Kamu ngak papa"
Anak itu mengganguk meski pun sedikit lemas
Kiara buru buru berenang ke pingir
Beberapa warga serta shinta sudah berada di sana
kiara menyerah kan anak itu dari bawah
Warga menarik anak itu
Anak itu berhasil di bawa ke darat
Kiara kemudian ber susah payah naik
Saat setelah naik
Tiba tiba kaki kiara tergelincir batu di sana
Kiara terjatuh ke dalam sungai
samar samar kiara mendengar teriakan shinta
" kiaraaaaaaaaaaa"
Kiara terjatuh ke dalam sungai
Kepala nya membentur batu di sana
Dia masih bisa sedikit mendengar teriakan bercampur tangisan shinta
Mata nya perlahan lahan tertutup
" ibu,kakak, aku akhir nya menyusul kalian" ucap kiara sebelum akhir nya kesadaran nya hilang
Di dalam sebuah ruangan yang ber nuansa tembok putih salju
Hiasan bunga bunga berwarna biru ter gambar di setiap bagian di tembok itu
dari sisi mana pun tempat itu terlihat begitu mewah, bak tempat tidur dalam negri donggeng
Di atas ranjang
Terlihat seorang gadis cantik , dengan balutan pakaian mewah , dan kulit nya yang begitu bersih, ia sedang terbaring di sana
entah berapa lama dia terbaring di sana
Pelan pelan iya menggerak kan jari tangan nya yang munggil
Mata nya perlahan lahan bergerak seakan inggin segera terbuka, untuk beusaha sadar dari lelapan tidur nya.
Dia menggeliat,badan nya terasa sangat sakit Seperti remuk tak karuan
ia mencoba membuka mata nya perlahan
Dia melihat langit langit yang bersih, dan terang
Setelah mata nya terbuka sepenuh nya
Dia bisa melihat dengan jelas apa yang ada di depan nya
" apa ini surga, ini indah"guman nya
Dia kemudian bangkit
"ini"
Mata nya ber keliling melihat sekitar tempat nya berbaring
" apa surga seperti ini"
Dia tidak bisa mempercayai apa yang ada di sekitar nya itu
Mata nya tak sengaja melihat ke arah cermin di sebelah nya
" si siapa itu?"
Kiara menatap diri nya di pantulan cermin yang tampak begitu berbeda
Dia melihat pakaian nya yang sangat bagus
baju panjang berwarna biru terang, wajah nya pun berubah, bukan lah dirinya sendiri.bahkan rambut nya berwarna coklat .
Kiara menyentuh rambut nya
" lembut sekali" guman nya tak percaya
Kiara menampar wajah nya sendiri
" aduh,kenapa sakit sekali"
Dia kemudian menggingat kejadian saat dia menolong seseorang
Dan ber akibat dia yang terjatuh dan tidak sadar
" tunggu,berarti aku tidak mati"
Kiara kebinggung an melihat sekeliling
" tidak tidak, ayah dan ibu tiri ku pasti mencari ku, tapi di mana pintu nya"
Kiara ber lari kesana kemari
" apa ini, aduh kepala ku pusing kenapa semua terlihat sama"
Kiara duduk kembali di tepi ranjang sambil memijat kepala nya
" apa shinta yang membawa ku ya?"
Dia bertanya pada diri nya sendiri
Karna sangat pusing dan masih belum sepenuh nya sadar
Kiara tidak tau jika pintu keluar ada di samping
Pintu itu berwarna putih dengan motif bungga lili besar memenuhi bentuk pintu
Tiba tiba perut nya terasa sakit
" aduh,kenapa sakit sekali,apa karna aku belum makan ya"
Kiara meremas perut nya sendiri
" aduh kenapa makin sakit"
Dia menoleh ke sekitar lagi
"tolong tolong perut ku sakit tolong"
Tidak ada jawaban
Kiara berteriak sekali lagi dengan lebih keras
TOLLLOOONG TOLONG PERUT KU SAKIT TOLONG KELUAR KAN AKU DARI SINI AKU MAU PULANG
Perut kiara sangat sakit melilit dia menangis
" aduh ibu kakak,kiara sakit"
Tiba tiba
BRRRRRUUUUAAAAKKKKK
Pintu di dobrak dengan kasar dari luar dari luar
Kiara kaget sampai badan nya terasa lemas
tak lama pintu terbuka
Terdapat 2 orang yang sudah paruh baya laki laki dan perempuan masuk ke dalam kamar nya
Kiara mematung menatap mereka berdua
Di susul di belakang mereka
3 orang remaja
Seperti nya seusia dengan nya
1 gadis cantik dan 2 pria tampan
Kiara mengerut kan mata nya menatap mereka semua, mereka memiliki ciri ciri dan fisik yang seperti pernah ia lihat sebelum nya
"tunggu seperti nya tidak asing bagi ku" Guman nya dalam hati
Kiara meng ingat ingat siapa mereka
tepat saat itu kiara melongo menatap mereka tidak percaya
" tunggu dulu"
Kiara menjauh kan badan nya sendiri
Kiara mencoba menyadar kan diri
Gadis cantik itu menghampiri kiara dan memegang tangan nya
" kakak,kakak tidak papa kak?"
Kiara langsung menampis nya
Mereka semua melihat itu sedikit kaget
Kiara menatap ke arah 2 orang tua yang menangis
2 orang laki laki di depan nya itu juga terlihat diam saja
dan yang satu menghampiri kiara langsung memeluk nya
" kakak tidak percaya adik kakak sadar kakak tidak tidur demi kamu"
Kiara diam tak merespon apa apa
pikiran dan hati nya sedang beradu
Dia berharap dia tidak gila
Namun hati nya merasa ini nyata
Tak lama laki laki itu melepas pelukan nya
Dia menangkup pipi kiara
" kau adik kakak yang kuat"
Ke dua orang tua tadi menghampiri kiara
Kiara melihat mereka ber dua mata nya sangat sembab
Bahkan tak sanggup menggeluar kan air mata lagi
" syukur lah nak , semua baik baik saja"ucap wanita paruh baya itu
" kalian siapa"
Tanya kiara
Membuat semua nya menatap aneh ke arah kiara
Gadis cantik tadi menatap kiara
" apa maksud kakak kita ini kan keluarga, aku adik kakak"
Kiara mundur sedikit
"aku tidak punya adik"
Terlihat 2 pria tampan tadi menggusap usap punggung gadis itu
Sedang kan pria yang tadi memeluk nya Kembali menggengam tangan kiara
" kiara, ngak ingat kakak kakak ini kakak kamu dan ini ayah Ini ibu "
Kiara sedikit berteriak
" tidak kalian bohong kalian bukan keluarga ku"
Suasana kembali pecah dengan tangisan
Kiara akhir nya menyadari satu hal
" ini kayak nya beneran dan mereka"
Sambil menatap mereka bergantian
" mereka orang orang yang ada di buku novel ku"
Kiara diam seperti batu
Pikiran nya mencoba untuk menggingat semua hal, seakan tersambar oleh ingatan yang pasti bukan milik nya, namun ingatan dari buku
Kiara kemudian menyender kan tubuh nya di tempat tidur
" aku mau istirahat, kalian keluar "
Mereka semua kebinggungan dengan sikap kiara
Kiara menata selimut nya kembali dan berbaring membelakangi mereka
" kita keluar biar kan kiara istirahat dia baru saja pulih dan sadar"
Suara laki laki itu terdengar lembut namun tegas
Mereka semua meninggal kan kamar kiara
Kiara menoleh kan kepala nya
" mereka sudah pergi" guman nya
Kiara merangkul guling di sebelah nya, dia menutup mata dan kembali membuka mata nya dengan cepat.
" aku pindah ke tubuh kiara safitri yang di buku novel ini ya gadis pendiam yang suka di bully di tindas dia di sayang keluarga tapi di hajar orang orang di luar, dan ada rahasia juga"
Kiara ber fikir lagi
" ini aku pindah jiwa ke sini supaya bisa hajar mereka mereka ya kayak yang aku pengenin dulu"
Kiara tersenyum
" eh tapi cowok cowok yang aku suka ,deket nya sama adek ku dia licik sekali"
Dia terus menggerutu menjelas kan nasib kiara yang sudah tamat dia baca di buku novel nya itu
" ini kalo aku ngak salah, kiara novel itu depresi ketakutan, terus dia gak doyan makan jadi lemes terus pingsan gak sadar sadar"
Kiara tersenyum
" aku harus menggubah keadaan kiara yang malang ini toh aku sudah jadi orang kaya sekarang punya keluarga lengkap punya kakak aku bakalan merubah hidup kiara di novel ini"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!