Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Vivi karena akhirnya dia akan menikah dengan kekasih hatinya.
Vivi yang bernama lengkap Vivi Mulandari adalah anak tunggal dari pasangan suami istri Vian Radika dan Ovie Jelita, Ayah Vivi adalah seorang kepala sekolah dan Ibunya sebagai IRT sebuah keluarga yang sederhana namun harmonis, menciptakan sosok Vivi yang ceria.
Ardian Putra Erlangga kekasih Vivi anak tunggal dari pasangan Alfian Erlangga dengan Avika Erlangga, Erlangga adalah keluarga yang berpengaruh di kalimantan, namun keluarga tersebut tidak sombong dan bijaksana sehingga mau menerima Vivi menjadi menantu di keluarga Erlangga, apalagi Vivi sangat di sayaang oleh keluarga tersebut.
Oke lanjut kecerita
Acara pernikahan Vivi dan Ardian berjalan dengan khidmat dan lancar, acara di adakan dikediaman Erlangga, acara yang sederhana namun tetap mewah itu kini telah selesai.
Kini tinggallah dua sejoli yang baru menikah itu di dalam kamar.
“Mandi dulu dek kamu pasti lelah” kata Ardian mengagetkan Vivi “ agh iya mas kalau gitu adek mandi duluan” dengan secepat kilat Vivi menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi “ haduh jantung ku rasany mau copot, bagaimana ini aku gugup sekali” Vivi pun dengan segera menyelesaikan mandi ny
Setelah itu Ardian pun gantian mandi, Vivi duduk seorang diri di atas tempat tidur “ aduh aku harus bagaimana” batin Vivi hingga suara Ardian mengagetkannya “ apa kau gugup sayang” sambil berjalan mendekati Vivi hingga Vivi terbaring dikasur Ardian berbisik “ aku akan pelan ,aku mencintaimu Vivi Mulandari” pelan tapi pasti bib*r mereka menyatu hingga nafas mereka tersengal “ aku akan mulai sayang” Vivi hanya bisa mengangguk memberikan akses atas dirinya kepada Ardian.
Dan malam itu terjadilah gempa bumi lokal dikamar itu dua insan mendaki menuju puncak 😅
Esok harinya,
Vivi terbangun lebih dulu dan menoleh kesamping melihat keindahan dunia yang kini telah jadi miliknya,“ aku tau aku tampan “ kata Ardian sambil membuka mata dan tersenyum kearah Vivi, wajah Vivi langsung memerah dan Vivi langsung beranjak menuju kamar mandi
“Agh kenapa kau selalu menggemaskan” kekeh Ardian
Rumah tangga mereka adem ayem hingga menjelang 2 tahun pernikahan mereka, namun sepertinya ujian mulai menghampiri pasangan itu, apakah mereka bisa bertahan??
Pernikahan
Oleh : Istiqomah
Bukan hanya sebuah nama yang indah
Tetapi karena jualah aku mengerti arti cinta
Karenanya aku tahu bagaimana rasa kerinduan yang tiada hentinya
Karena aku mengerti bagaimana mengungkapkan rasa hati
Dan bersamanya aku bisa menjadi diriku apa adanya
Memilikinya adalah karunia
Memilikinya adalah kebahagiaan
Terhayalku akan masa depan yang menjadi bahtera pengharapan
Tiada aku dapat menampik kata aku tergila karenanya
Bukan hanya karena pesona senyumnya yang menyejukkan hati
Bukan hanya karena kemilau pelangi di matanya yang terbias cahaya mentari
Keluhku, keluhmu jua
Kesalku, kesalmu pula
Sumber: https://m.kumparan.com/amp/inspirasi\-kata/6\-puisi\-pernikahan\-romantis\-yang\-menyentuh\-hati\-1zbknV7MQ8V
Bersambung…
Maaf ya guys ini karya pertama saya sehingga masih banyak kekurangan , mohon semangat dan dukungannya ya 🥰
Tidak terasa 2 tahun sudah rumah tangga Vivi dan Ardian berjalan, namun semua tidak seindah di awal pernikahan mereka, entah kenapa hubungan mereka terasa hambar, Vivi mulai merasakan ada yang berbeda dengan sikap Ardian.
Ardian jadi sering pulang malam, saat libur pun Ardian kerap keluar rumah sehingga waktu untuk bersamapun sedikit bahkan untuk sekedar ngobrol pun susah.
Pagi hari setelah Ardian berangkat kerja ( btw ane lupa ngasih tau Ardian kerja apa, Ardian kerja nerusin perusahaan bapaknya Erlangga corp oke😉)
Vivi termenung dibalkon kamarnya “ hufff .. sejak kapan hubungan kami jadi seperti ini, aku kangen Ardian yang dulu” keluh Vivi sambil mengingat kenangan masa lalu
“ tidak bisa begini terus aku harus bicara sama Abang, apa aku samperin kekantor ya udah lama juga tidak kekantor abang, oke baiklah ayok kekantor abang bawain makan siang abang pasti senang” dengan semangat Vivi membuatkan bekal makan siang buat Ardian
Setelah selesai Vivi langsung menuju kantor Ardian menggunakan taxi dengan senyum yang terus mengembang diwajah cantiknya.
Tidak sampai 30 menit taxi yang membawa Vivi telah tiba di depan kantor Ardian, dengan langkah riang gembira Vivi melangkahkan kakinya menuju ruangan tempat suaminya berada, didepan ruangan dia bertemu dengan sekretaris Ardian bernama Vina
“ hai Vina apa Abang ada?” Tanpa basa basi Vivi langsung bertanya karena telah saling mengenal dari sebelum Vivi dan Ardian menikah
“ oh hai nyonya, Tuan ada didalam, silahkan” jawab Vina dengan sopan, “ baiklah terimaksih” tanpa menunggu Vina menjawab Vivi langsung masuk keruangan Ardian tanpa mengetuk pintu
“Kejutan” teriak Vivi ketika memasuki ruangan
“ Astaga kamu bikin aku kaget de, ada apa kamu kesini? “ tanya Ardian karena kaget melihat kedatangan istrinya
“Kejutan Abang sayang aku juga bawakan makan siang buat abang” dengan senyum merekah Vivi memperlihatkan makanan yang dibawanya berharap sang suami senang dengan kehadirannya, namun senyum itu memudar ketika melihat wajah sang suami datar dan terkesan terganggu dengan kedatangannya
“ kenapa tidak memberi kabar, kau tau ini kantor bukan tempat bermain yang bisa seenaknya kamu datangi !!” Tegas Ardian
Vivi shock dengan pernyataan Ardian, ini pertama kali Ardian berbicara dengan nada tinggi padanya
“ tapi bukannya dulu aku sering kesini dan kmu tidak apa2 bang kenapa sekarang jadi masalah?”
“ itulah kamu tidak dewasa, aku dulu memaklumi mu karena kamu masih belum dewasa, ku pikir kamu telah berubah tapi ternyata masih sama saja, sekarang mending kamu pergi, aku masih ad meeting diluar dan akan makan bersama klien ku” sarkas Ardian
Nyesss hati Vivi terasa nyeri mendengar perkataan dari Ardian
“Abang mengusirku?” Dengan mata berkaca2 dan sekuat tenaga menahan agar tidak menangis
“Pulanglah nanti kita bicara dirumah” jawab Ardian dengan menurunkan suaranya
“Baiklah aku tunggu kamu dirumah bang”
dengan langkah pasti Vivi berjalan keluar dari perusahaan, menyetop taxi yang lewat dan kembali kerumah , diperjalanan akhirnya air mata Vivi tumpah setelah sekuat tenaga ditahan, dengan tangisan pilu dan terisak “ kenapa dengan mu bang, kemana abang yang dulu selalu memprioritaskan perasaan ku, kemana abang yang dulu selalu perhatian pada ku, kemana bang???” Jerit Vivi dalam hati.
Diperusahaan,
Setelah kepergian Vivi , Ardian termenung “ apa aku menyakitinya?” Tanyanya pada diri sendiri namun dengan egois dia tidak mau memikirkannya “ sudah lah itu salah dia sendiri kenapa datang tiba2
Huff entah kenapa dengan diri ku melihat Vivi rasanya tidak seperti dulu lagi terasa berbeda tapi apa??” Tanyanya pada diri sendiri
Tidak hanya Vivi tapi Ardian juga merasakan perbedaan dalam hubungan mereka, Vivi seolah tidak menarik lagi dimatanya, sikap manja dan kekanakannya mulai membuat dia lelah sehingga akhir2 ini dia selalu menghindar dari Vivi dengan pulang larut malam, dia hanya menyibukan diri dengan pekerjaannya.
Padahal menghindar bukan solusi suatu masalah, hadapilah diskusikan dan cari solusinya bersama sehingga tidak menimbulkan keretakan.
Bersambung….
Mohon dukungan yah teman-teman berikan masukan tapi jangan di bully yah🙏🏼
Setelah kejadian di kantror , Adrian pulang tengah malam seperti biasa seperti tidak ada masalah sama sekali, sedangkan Vivi mencoba untuk tidak perduli dan bersikap seperti biasa, hingga berhari-hari berlalu.
Tak terasa sudah 6 bulan setelah kejadian itu, namun rumah tangga Vivi semakin terasa dingin, tidak ada perhatian kasih sayang apalagi hal romantis lainnya, setiap Vivi mengajak Adrian untuk jalan sebentar dan menyempatkan waktu berdua, Adrian selalu beralasan sibuk dan tidak punya waktu untuk Vivi, membuat Vivi semakin merasa kesepian menjalani rumah tangganya.
“Aku salah apa sebenarnya bang kenap abang semakin jauh dari ku” batin Vivi hampir setiap hari Vivi meratapi kesendiriannya. Hingga saat Vivi sudah tidak tahan lagi ia memberanikan diri untuk mengungkapkan keluh kesahnya kepada Adrian malam ini dan Vivi berharap setelah itu akan ada harapan baru untuk rumah tangganya.
Akhirnya Adrian pulang jam 8 malam lebih cepat dari biasanya, setelah makan malam Vivi memberanikan diri untuk bicara dengan Adrian.
Di kamar, “Bang boleh aku ngomong sesuatu?”
tanya Vivi hati2, “ mau ngomong apa ngomong aja” jawab Adrian dengan mata masih fokus k.smatpone nya.
“ Abang merasa ga rumah tangga kita semakin hambar? Aku merasa abang semakin menjauh dari aku, aku merasa kesepian bang, abang sudah tidak seperti dulu” ungkap Vivi
Adrian menghela nafas “ terus kamu maunya gemana?”, “ Aku mau kita seperi dulu bang, abang perhatian, abang yg selalu ada untuk Vivi, abang yg selalu memberikan kasih sayang sama Vivi” vivi berharap Ardian mau mengerti yang dia rasakan
“Aku itu kerja bukan main-main, aku itu sibuk, kamu tau sendiri perusahan ku sedang bagus-bagusnya, ngertiin lah jgn maunya dingertiin terus, ga usah manja aku kerja juga buat kamu buat kita ga usah banyak nuntut dan nambah beban aku aja” jawab Ardian kesal karena merasa istrinya terlalu manja, Ardian keluar kamar menuju ruang kerjanya
Hati Vivi sakit setelah mendengar jawaban suami yg sangat dia cintai, apakah seorang istri tidak berhak mengharapkan perhatian dan kasih sayang suaminya, apakah itu dianggap beban oleh seorang suami, hal sepele yg di inginkan istri justru dianggap tidak penting dan beban bagi suami
Vivi hanya bisa menangis sendiri dikamarnya yang sepi meluapkan rasa sakit yg dia rasakan.
Bagaimana kah rumah tangga Vivi setelah ini? Saat dua insan tidak bisa menemukan titik terang dalam masalah rumah tangganya??
Ardian Pov
Hari ini aku pulang cepat, entah berapa kali aku bisa pulang cepat karena urusan kantor sedang banyak2nya sehingga aku sering lembur, ku liat Vivi istriku entah sejak kapan melihatnya aku merasa biasa saja dia tetap cantik seperti dulu tapi entahlah aku merasa jenuh dengannya
Setelah makan malam, dikamar Vivi mengajak ku bicara
“Bang boleh aku ngomong sesuatu?”
tanya Vivi hati2, “ mau ngomong apa ngomong aja” jawab jawab ku dengan mata masih fokus k.smatpone karena mengecek kerjaan
“ Abang merasa ga rumah tangga kita semakin hambar? Aku merasa abang semakin menjauh dari aku, aku merasa kesepian bang, abang sudah tidak seperti dulu” ungkap Vivi
Aku menghela nafas “ terus kamu maunya gemana?”, aku bingung dengan Vivi padahal semua kebutuhannya aku penuhi aku begini juga karena kerja buat dia“ Aku mau kita seperi dulu bang, abang perhatian, abang yg selalu ada untuk Vivi, abang yg selalu memberikan kasih sayang sama Vivi” ungakap Vivi padaku
“Aku itu kerja bukan main-main, aku itu sibuk, kamu tau sendiri perusahan ku sedang bagus-bagusnya, ngertiin lah jgn maunya dingertiin terus, ga usah manja aku kerja juga buat kamu buat kita ga usah banyak nuntut dan nambah beban aku aja” jawab ku kesal karena merasa Vivi terlalu manja, Akupun keluar dengan membanting pintu menuju ruang kerja, sangat kesal rasanya aku capek kerja malah dituntut ini itu, aku lelah apa dia tidak bisa diam saja dan menjadi istri yg baik dan penurut
“Apalagi sudah 2 tahun lebih tapi tidak ada tanda-tanda Vivi hamil , aku juga mau punya anak seperti teman-teman ku, makanya aku menyibukan diri dengan kerja agar tidak mengungkit anak dan menyinggungnya, apa dia tidak bisa mengerti??”
ArdianPov End
Ardian dengan Egonya dan Vivi dengan kepedihan hatinya
Bersambung…
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!