NovelToon NovelToon

RINDU KALA CINTA

bab 1

Rindu wanita cantik berwajah khas wanita Jepang dengan tinggi 170cm berkulit putih, hidung mancung, sedang duduk dimeja kerjanya begitu serius melakukan pekerjaanya sampai tidak sadar ada seorang laki laki yang datang mendekatinya

"dooorr..." seorang laki laki mengagetkan rindu yang tengah fokus kerja, rindu mengelus dadanya dengan tangan kanan karena kaget sedangkan tangan kirinya memukul lengan tangan pria yang mengagetinya

"sorry, lagian kamu serius sekali" laki laki itu hanya meringis mendapat pukulan yang tidak terlalu keras itu

"emang kamu yang kerjanya santai santai doang"

"yang penting masih di gaji" ledek oria itu

"ada apaa?" tanya rindu kesal

"di panggil si boss" lelaki itu menunjuk ke arah pintu ruangan si boss

yaaa laki laki itu adalah asisten dari boss rindu sekaligus sahabatnya di kantor,.

namanya JATI, dia memang sering menjahili rindu

"bisa nggak sih___"

"nggak bisa" belum selesai rindu bicara jati sudah memotongnya begitu saja dengan muka yang meledek, jati suka sekali melihat muka kesal rindu

"ish... dasar kayu jati rese banget" sungut rindu sambil berjalan memasuki ruangan bos nya

tok

tok

tok

"siang pak, bapak panggil saya?" tanya rindu setelah sampai diruangan bosnya

bosnya yang terlihat sedang menandatangani berkas berkas pun kemudian mengalihkan pandanganya pada rindu

" iya, silakan duduk " jawab bos rindu mempersilakan rindu untuk duduk

rindu pun menggeser kursi dan duduk

" ada apa yah pak?" tanya rindu penasaran

"mmm... perusahaan kita berhasil mendapatkan proyek yang kemarin saya minta untuk kamu tangani" bos nya pun menjelaskan pada rindu

" karna kamu sudah melakukanya dengan baik maka perusahaan akan memberikan kamu bonus" lanjut bos rindu

" iya pak terimakasih"mendengar ucapan bosnya yang akan memberikanya bonus tentu saja membuat hati rindu sangatlah berbunga bunga

"pertahankan kinerjamu ya rindu"

" siap pak, saya akan selalu melakukan yang terbaik pak" ucap rindu dengan senyum penuh semangat, tentu semangat karna biasanya bonus yang di berikan cukup besar

melihat rindu yang begitu semangat membuat bosnya tersenyum

rindu bekerja sebagai sekertaris direktur utama di kantornya, awalnya rindu hanya sebagai karyawan biasa namun karna kecerdasanya tidak butuh waktu lama untuk rindu sampai di posisinya saat ini

" kalau tidak ada yang bapak perlukan lagi saya permisi" ijin rindu undur diri untuk kembali keruanganya yang berada di depan ruangan direktur

.

.

baru sampai di ruanganya belum sampai menutup pintu rindu sudah histeris kegirangan, berlari menghambur kepelukan sahabatnya itu yang masih duduk di ruangan rindu,

"ada yang depet bonus nih kayaknya" ucap jati masih memeluk rindu

rindu yang akhirnya tersadar pun segera melepas pelukanya

tidak menjawab rindu hanya mengangguk sambil tersenyum

rindu teramat senang pasalnya ini adalah proyek besar pertama yang berhasil rindu tangani, dan pastinya bonusnya pun besar

"ya udah aku pergi dulu, jangan lupa traktiranya" jati mengerlingkan sebelah matanya sambil berlalu keluar ruangan

mendapat notifikasi di hp nya rindu langsung membuka nya, ternyata dari m banking dan setelah di cek nominalnya membuat rindu menganga lebar karna bonus yang di dapatnya lebih besar dari gajinya selama sebulan

" pokonya gue harus tetep semangat dan fokus supay bisa dapet bonus bonus lainya" rindu menyemangati dirinya sendiri, rindu tidak punya siapapun yang menyemangatinya , hanya jati teman satu satu nya rindu

.

.

.

sampai di apartemen rindu langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur,.

rndu mengambil hp nya dari dalam tas dan mengirim pesan pada seseorang

"di cari nggak ada, katanya mau di traktir?" rindu

"siboss ngajak keluar tadi" jati

" yaudah besok aku bawain sarapan"rindu

"sipp"jati

"udah malem tidur"jati

rindu pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, selasai mandi rindu langsung bersiap untuk melangkah ke alam mimpi

bersambung...

bab 2

rindu sedang duduk di sebuah taman yang penuh dengan bunga warna warni, kupu kupu yang berterbangan dan angin yang bertiup sepoi sepoi

rindu terlihat sangat bahagia dengan senyum yang terus mengembang di bibirnya

ayah dan ibu nya datang menghampiri rindu yang sedang duduk diatas tikar piknik dengan berbagai makanan dan minuman yang berada di depanya

namun kedua orang tuanya hanya tersenyum tanpa berkata apa apa

"ayah, ibu, rindu seneng banget deh bisa kumpul bareng sama kalian" ucap rindu sambil memeluk kedua orang tuanya yang berada disisi kanan dan kirinya

saat rindu sedang asyik mengejar kupu kupu yang berterbangan dia berbalik dan tidak melihat ayah dan ibunya dimana pun, dia pun mencarinya kesana kemari

"ibuuuu..."

"ayaaaahh..." teriak rindu memanggil orang tuanya

"kalian dimana?" rindu menangis terisak karna tidak bisa menemukan mereka

"jangan tinggalin rindu..." jam alarm membangunkan rindu dari mimpinya, namun isakan tangisanya sampai terbawa kedunia nyata, yaa ternyata itu hanya sebuah mimpi karna rindu sangat merinduka orang tuanya yang sudah meninggal

rindu memposisikan dirinya duduk masih terisak

tidak ingin semakin larut dengan kesedihanya rindu bergegas untuk siap siap berangkat kerja karna jam sudah menunjukan pukul 6

karna sudah berjanji kepada jati untuk membawakanya sarapn rindupun memasak dahulu sebelum berangkat kerja, nasi goreng spesial untuk jati dan sandwich isi sayur dan telor untuk dirinya

.

.

.

hanya butuh 20 menit untuk sampai di kantor dengan menggunakan mobil jika tidak macet

brek...

rindu menaruh paper bag berisi sarapanya di atas meja di hadapan jati, jati sudah datang lebih dulu dan menunggu di ruangan rindu

mereka pun langsung menyantapnya

"cantik pekerja keras pinter masak, beuuuhh calon istri idaman" goda jati sambil melahap makananya

"lagian siapa juga yang mau sama aku, gak ada ortu juga gak punya apa apa" rindu merendah, karna memang dia bukan tipe orang yang sombong

"aku lah" jawab jati enteng

"mulai deh..." jati memang sering mengeluarkan kata kata ingin menikahi rindu namun rindu hanya menganggap nya sebagai gurauan saja, karna rindu juga belum memikirkan untuk menikah

selesai sarapan mereka melanjutkan pekerjaanya masing masing

rindu dan jati sedang berada di ruangan direktur untuk membahas tentang pekrjaan

" rindu kamu nanti siapkan proposal untuk di ajukan ke perusahaanya pak bima yah"

"kamu akan di bantu jati" lanjut bos rindu,

"baik pak" jawab rindu dan jati kompak

"kalu sudah jadi langsung atur janji temu dengan pak bima"

"iya pak"

setelah selesai jati dan rindu kembali keruangan rindu, jati memang lebih sering menghabiskan waktu di ruangan rindu daripada harus bekerja sebagai asisten direktur, sebab walaupun statusnya sebagai asisten namun jati tidak pernah terlihat mengerjakan apa yang seharusnya di kerjakan seorang asisten, karna sang direktur akan menyuruh orang lain untuk melakukanya

rindu pun kadang bingung yang melihat jati terlalu santai sebagai asisten

jati hanya terlihat bekerja saat ada meeting meeting saja

.

.

.

jati yang menyenderkan tubuhnya di sofa dengan memainkan hp nya sedangkan rindu yang sejak tadi terpaku menatap layar laptopnya dengan jari yang terus bergerak

"makan siang yuk, katanya mau traktir" ajak jati pada rindu yang masih fokus dengan pekerjaanya

"bentaaarr..." jawab rindu tanpa menoleh

"udah dulu sih, cacing di perut aku udah demo nih bakar ban" ucap jati sambil memegang perutnya yang sudah kelaparan

karna geram melihat rindu yang tidak beranjak jari pun berdiri dan menarik tangan rindu keluar ruangan

"eh tunggu itu belum selesai" tunjuk rindu ke arah laptop, namun jati tidak peduli tetap menarik rindu keluar

.

.

.

bersambung...

bab 3

Jati masih terus menggenggam pergelangan tangan Rindu menuju lift

"mau kaya gini terus sampe kapan?" Rindu yang merasa tanganya mulai gerah karna masih saja di gandeng oleh Jati pun berusaha melepaskanya

namun Jati masih enggan untuk melepaskanya, malah menarik Rindu agar semakin dekat dengan dirinya, Rindu yang tersentak kaget melirik ke arah Jati berbarengan dengan Jati yang meliriknya kedua manik mereka pun bertemu, beberapa saat mereka masih seperti itu sampai pintu lift terbuka dan masuklah beberapa orang

Jati pun akhirnya melepaskan genggaman tanganya, Rindu yang merasa sedikit canggung di tatap begitu oleh Jati pun mengalihkan pandanganya, namun Jati tidak sedikitpun melihatkan kecanggungan

sampai di lobby kantor Rindu bertanya kepada Jati mau di traktir dimana

" mau di kantin apa di resto depan kantor?" tanya Rindu sambil terus berjalan, dan melihat jam di tanganya

" udah jam segini nggak bisa jauh jauh" lanjut Rindu

"udah ikut ajah" Jati masih terus berjalan sedang Rindu hanya mengekor di belakang Jati

sampai di dalam mobil Rindu masih bertanya

" mau kemana sih sebenernya? nanti telat masuk di cari si boss gimana?" tanya Rindu yang resah karna memang sebentar lagi jam istirahat selesai

" tenang, aku udah ijin sama si boss tadi" jati pun langsung melajukan mobilnya menuju tempat tujuan

Rindu yang tidak pernah melanggar peraturan kantor pun merasa kesal karna Jati yang seenaknya saja

di sepanjang perjalanan Rindu terus saja mengomel nanum Jati tidak menanggapinya hanya sesekali tersenyum saja, dan itu semakin membuat Rindu kesal

setelah sampai di tempat yang di tuju, Jati memarkirkan mobilnya dan membukakan pintu Rindu

Rindu yang baru turun di kejutkan dengan pemandangan danau yang indah dihiasi pepohonan yang rindang dan bunga yang tidak terlalu banyak

" kok kamu ngajak kesini sih? ini kan jauh dari kantor nanti kita kelamaan"

"udah kamu nikmatin aja biar rilex, nggak mikirin kerjaan mulu"

mereka berjalan beriringan sampai di bawah pohon rindang, pohon yang besar dengan daun yang lebat sehingga menghalangi sinar matahari yang memang sedang terik

Ya Jati membawa Rindu ke resto yang lokasinya berada di pinggir danau, konsepnya ada yang indoor dan out door,

Jati memilih untuk duduk di luar ruangan di bawah pohon rindang, duduknya pun lesehan

sebenarnya Rindu agak risih karna harus duduk lesehan di bawah karna Rindu sedang menggunakan rok span, Jati yang sadar akan hal itu pun langsung melepas jas nya untuk menutupi bagian paha Rindu, Jati duduk di depan Rindu

Rindu yang terbiasa akan perlakuan manis Jati pun biasa saja, sembari menunggu pesanan datang pun mereka mengobrol

Rindu tiba tiba terdiam, Jati yang melihat nya langsung bertanya

"kamu kenapa?" tanya langit yang melihat wajah sendu rindu

rindu menghela nafasnya kemudian menceritakan tentang mimpinya, mimpi yang membuat hatinya sedikit senang

"kamu kok bisa santai sekali sih kerja? sebagai asisten bos kan harusnya kamu lebih sibuk dari pada aku?" rindu menopang dagunya dengan tangan di atas meja, Rindu yang selama ini penasaran dengan apa yang dilihatnya pun bertanya pada Jati,

" ya sebelumnya kan aku udah bilang sama kamu kalo aku bagi tugas sama Kevin" kevin sama sama bekerja sebagai asisten bos

"tapi kalo di lihat lihat kayanya kerjaan kevin lebih banyak deh dari kamu" tanya Rindu yang masih penasaran

"Mmm..." Jati masih bingung untuk memberi jawaban

bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!