NovelToon NovelToon

Ketulusanku

Harus Tanggung Jawab

Seorang Pria paruh baya menatap sang putra dengan tajam. Di sampingnya Seorang gadis cantik berusia sekitar sembilan belas tahun duduk dengan kepala menunduk dan menangis sesegukan disana

"Papa tidak habis pikir.. Tega-teganya kamu menghamili gadis tidak bersalah ini.. Papa kecewa padamu Adi!!

"Tapi Adi gak sengaja.. namanya juga dalam keadaan mabuk mana sadar kalau malam itu Adi ngelakuin itu.."Kilahnya, Pria yang biasa Disapa Adi itu hanya tidak menyangka jika kesalahan satu malam yang tidak sengaja ia perbuat bisa tumbuh menjadi janin.

Aditya Alvin Sanjaya, Begitulah orang-orang mengenalnya. Seorang Ceo di salah satu perusahaan besar di kotanya, Yaitu SN Entertaimen't Sebuah Perusahaan yang Berisikan Musisi, Model dan Penari serta semua pelaku yang berjalan di dunia hiburan.

Sikap Aditya yang ramah, baik dan mudah senyum membuat banyak orang-orang yang berbakat lainnya datang ke perusahaan tersebut untuk di perkenalkan agar bisa di kenal dalam dunia hiburan. Tentu saja melalui Aditya sebagai jembatan. Tak jarang pula Aditya ikut turun tangan dalam menyediakan panggung bagi mereka.

Aditya memiliki seorang kekasih bernama Aline Iskandar. Seorang gadis yang berprofesi sebagai model. Aline juga termasuk seorang salah satu gadis yang mampu memikat hati seorang Aditya.

Hubungan keduanya berjalan sudah hampir tiga tahun, Dan rencananya Aditya akan mempersunting Aline pada tahun ini.

Namun sebuah tragedi terjadi, Pria berusia dua puluh delapan tahun tersebut pulang dalam keadaan mabuk setelah menghadiri pesta ulang tahun salah satu rekan bisnisnya.

Aditya yang saat itu tak sengaja melihat Kanaya berada di dapur mencoba mendekat. Dalam keadaan pengaruh alkohol dengan kadar yang begitu tinggi membuat Aditya tidak bisa menahan Hasratnya. Terlebih lagi Kanaya tengah memakai pakaian tidur yang cukup terbuka.

Aditya sudah tak tahan dan akhirnya pria itu langsung membawa seorang gadis pelayan tersebut ke kamarnya. Kondisi rumah yang sepi di tambah lagi tengah malam membuat Aditya melancarkan aksinya. Teriakan Kanaya tak bisa di dengar akibat kamar sang majikan yang kedap suara.

Dan di malam itulah, Kanaya harus kehilangan mahkotanya yang ia jaga-jaga selama ini. Setelah kesalahan satu malam tersebut Keduanya bersikap biasa seperti layaknya majikan dan pelayan. Awalnya memang Kanaya dan Aditya memilih diam, hingga dua bulan kemudian Kanaya tekad menemui Aditya yang saat itu berada di ruang kerjanya.

Kanaya mengatakan jika ia hamil, Kanaya juga mengatakan bahwa gadis itu bingung harus melakukan apa. Aditya pun sama bingungnya, tidak mau ambil pusing Aditya menyuruh Kanaya untuk membuang bayi tersebut. Tentu saja Kanaya menolak, Ia sudah berbuat dosa dan tidak ingin melakukan dosa yang kedua kalinya.

Tanpa mereka sadari jika pembicaraan keduanya tak sengaja di dengar oleh Tuan Wiranata ayah Aditya. Tentu saja Tuan Wira marah besar. Tak ingin sang putra menjadi pengecut akhirnya pria paruh baya tersebut meminta Aditya untuk tanggung jawab.

Awalnya Aditya menolak, Aditya mengatakan bahwa ia mampu mengbiayayai dan menghidupi anak itu tanpa harus menikahi ibunya. Tapi Tuan Wira tetap Tuan Wira, yang perkataanya tidak bisa di bantah. Pria paruh baya tersebut berpikir mungkin inilah kesempatan Menjauhkan Sang putra dari gadis Yang bernama Aline itu. Karena jauh dari lubuk hatinya Tuan Wira tidak setuju sama sekali jika Aditya memiliki hubungan dengan model tersebut.

Tuan Wira tidak masalah tentang status sosial Kanaya, Yang Tuan Wira mau Sang putra menikah degan gadis baik-baik, Dan ia yakin Kanaya lah orangnya.

"Papa tidak mau tau.. mau tidak mau, Siap tidak siap kamu harus tanggung jawab. Bukan hanya untuk calon bayimu tapi juga untuk ibunya. Nikahi Kanaya!

"Tapi aku tidak mencintai Kanaya pa! Aku hanya mencintai Aline.. Bagaimana bisa aku menikah dengan seorang wanita yang sama sekali tidak aku cintai...

"Pilihanmu hanya ada dua, Tanggung jawab dengan menikahi Kanaya atau keluar dari perusahaan.

.

.

.

"Kamu Serius mas!! Teriak seorang wanita berusia dua puluh lima tahun. Parasnya cantik dengan pakaian terbuka yang membalut tubuh seksinya.

"Ya, aku serius....

"Tapi kamu udah janji mau nikahin aku mas!! yang bener aja donk .. gak ada gunanya kita berhubungan lama kalau kiranya kamu mau nikah sama pembantu itu..."Wanita yang bernama Aline itu terlihat kesal. Dia mengibaskan rambut panjang dan kemudian bersedekap dada.

"Tapi Papa nyuruh aku buat tanggung jawab , karena Naya sedang hamil anakku...."Aline menatap tajam Aditya . Model cantik itu menarik nafas panjang.

"Lagian itu salah kamu..

"Malam itu aku gak sengaja.. Aline. Aku mabuk, Dan mana aku tau kalau kesalahan satu malam itu bisa cepat tumbuh jadi janin.."Aditya pun memijit pelipisnya, jujur ia juga bingung sebenarnya. Ingin kembali menolak tapi ancaman ayahnya membuat Aditya mati kutu. Tidak punya pilihan lain selain menikah dengan Kanaya.

"Lagian kan kamu bisa tanggung jawab tanpa harus nikahin dia mas...

"Iya.. aku tau.. tapi Papa ngancem aku, Papa ngasih aku dua pilihan, Yaitu nikahin kanaya atau tinggalkan perusahaan.. gak ada pilihan lain..

"Terus gimana sama aku mas.. aku gak mau ya.. hubungan kita ngegantung gitu aja.. Kamu udah janji mau nikahin aku!!" Tentu Aline tidak bisa terima begitu saja. Sejak pertama ia menawarkan diri menjadi seorang model, Aditya adalah pria pertama incarannya. Mungkin awalnya Aline hanya mengincar harta pria itu tapi lama kelamaan Rasa cinta itu perlahan tumbuh di dalam lubuk hatinya.

"Aku janji... aku akan nikahin kamu secepatnya.. Lagian aku juga gak cinta sama Naya, Yang bener aja masak iya, Ceo seperti aku nikahnya sama seorang pembantu.."Aline mendekat dan duduk di pangkuan Aditya.

"Beneran ya,.. kamu harus nikahin aku secepatnya.. Kalau bisa kamu segera ceraikan tuh pembantu..."Aditya tersenyum. Pria berusia Dua puluh delapan tahun itu merengkuh pinggang seksi milik Aline.

"Pasti sayang.. kamu tidak perlu khawatir.."Aline tersenyum penuh arti. Tangan Aline menyelusup ke dada Aditya dan bermain dengan nakal disana

"Sayang.. kamu jangan mulai ya ...."Tangan lentik itu mulai membuka satu persatu Kancing kemeja Aditya. Tidak sampai disana, Aline juga mulai menyesap leher Aditya membuat pria tampan tersebut mengeluarkan suaranya yang khas.

"Sayang aku ingin.. boleh kan??" Aline mengangkat satu sudut bibirnya, Wanita seksi tersebut mengangguk, karena jujur saja Aline juga merindukan prianya ini.

"Maaf.. untuk sementara aku harus tanggung jawab sama Naya dulu.. setelah itu nanti akan aku pikirkan gimana caranya wanita itu pergi..

"Janji..

"Janji sayang..."Bibir keduanya menyatu. Aditya segera membopong tubuh seksi tersebut masuk ke salah satu kamar.

Keduanya pun mulai melakukan kebiasaan yang seharusnya tidaj boleh mereka lakukan.

.

.

Tbc

Novel Kedua Semoga tidak membosankan dan kalian suka....

Bonus Visual..

Kanaya Rosemala. 19Tahun

Dareen Abraham. 34Tahun

Aditya Alvin Sanjaya. 28Tahun

Aline Iskandar. 25Tahun

Selena Ayunda. 32Tahun

....... Maaf apabila Visual tidak sesuai dengan imajinasi kalian. Karena jujur Author Tidak pandai mencari Visual seperti ini. Ini pun meminta Bantuan Sepupu aku..Jika kalian punya selera sendiri silahkan di bayangkan sendiri masing-masing....

Sah yang menyakitkan

"Saya terima nikah dan kawinnya Kanaya Rosemala binti Alm. Adam Hasyim Khalili dengan mas kawin tersebut di bayar Tunai...

"Bagaimana saksi? Sah??

"Sahhh!!

"Alhamdulillahirrobbil Aalamin..."Semua tamu yang tak seberapa itu mengangkat tangannya seraya ikut berdoa.

Setelah berdoa selesai, Kanaya mengangkat tangannya meraih tangan Aditya kemudian menciumnya sebagai tanda bakti seorang istri kepada suaminya. Sangat jauh berbeda dengan Aditya yang hanya diam. Bahkan pria itu langsung pergi begitu saja setelah Kanaya mencium tangannya.

Tidak ada kecupan di kening layaknya pasangan pengantin baru lainnya. Dimana setelah sang istri mencium tangan Suami, Suami langsung memberikan ciuman di kening istrinya.

Kanaya menatap nanar kepergian Aditya yang perlahan hilang dari pandangan matanya. Beberapa tamu yang di undang kerap berbisik-bisik. Kanaya hanya menunduk beginikah rasanya menikah dengan pria yang tidak mencintai kita...

Tuan Wira mendekati sang menantu. Pria paruh baya itu tersenyum menatap Kanaya sejak tadi menunduk, Dan mengusap punggung sang menantu.

"Sudah tidak perlu di pikirkan.. Mungkin Adi sedang syok saja..."Ucap Tuan Wira dengan wibawanya.

"I..iya Tuan sa..saya mengerti..

"Tuan?.. Jangan Panggil aku Tuan..Panggil aku Papa.. sekarang aku adalah mertuamu.."Ucap Tuan Wira tersenyum.

"Iya pa...

"Aduh.. pa.. udah deh.. ngapain sih lama-lama disini.. udah ayo pergi.."Nyonya Mayang istri dari Tuan Wira mendekat. Ia menatap Kanaya dengan tatapan tak suka.

"Sekarang kamu pergi..

"Iya.."Kanaya hendak melangkah, namun segera di cegah oleh Tuan Wira..

"Ingat kamar kamu sekarang di atas bukan di belakang lagi.. Setelah ini kamu pindah. Biar papa yang nyuruh pelayan buat pindahin barang-barang kamu...

"Papa apa-apaan sih..emang harus ya.. sekamar?? biarin aja dia tinggal dikamar dia sendiri..Di belakang.."Ucap Nyonya mayang judes. Sejak tau Kanaya hamil anak putranya. Nyonya mayang memang sudah tidak suka. Wanita paruh baya itu hanya menginginkan Aline sebagai menantunya bukan Kanaya yang hanya seorang pelayan.

"Mereka sudah menjadi suami istri ma.. Ya harus sekamar lah..

"Iya.. ya.." Mayang pun pasrah dan menuruti kemauan suaminya.

Seperginya Wira, Mayang meraih rambut bagian belakang Kanaya membuat Kanaya merintih kesakitan.

"Heh Pelayan!! kamu denger ya.. jangan mentang-mentang kamu sudah nikah dengan Anak saya, kamu bisa seenaknya disini.. Bagi saya kamu itu hanya pembantu..ngerti..!!",Kanaya mengangguk air matanya kembali mengalir. Kenapa menjadi seperti ini nasibnya.

Mayang mendorong tubuh Kanaya membuat Gadis sembilan belas tahun itu hampir tersungkur.

Mayang segera pergi dari sana meninggalkan Kanaya yang terlihat begitu sedih. Kenapa seperti ini perjalanan hidupnya. Ia datang ke kota ini untuk mencari sesuap nasi tapi apa yang ia dapat...

Langkah mayang terhenti ketika melihat beberapa pelayan membawa barang-barang Kanaya.

"Eh..eh... itu mau di kemanain..? Para pelayan itu diam menunduk dan saling sikut.

"Kalian budek!!? Saya tanya mau di kemanain itu barang!!.."Bentak Mayang Dengan kerasnya. Sungguh ia begitu geram pada kedua pelayan tersebut.

"E.. kami di perintah Tuan besar untuk memindahkan barang-barang Non Kanaya Nyonya..

"Kasih barang-barang itu ke orangnya!? Kalian gak perlu layanin dia, Dan jangan Panggil dia dengan sebutan Nona.. Dia ini sama seperti kalian.. hanya seorang pelayan! Mengerti!!

"Mengerti Nyonya..."Mayang segera pergi dari darisana. Kedua pelayan itu mendekati Kanaya yang sejak tadi berderai air mata.

"Naya....

"Iya mbak..

"Kamu yang sabar ya.. "Ucap salah satu dari mereka.

Kanaya terdiam, ia menggeleng pelan dan meraih koper berwarna Pink tersebut beserta Tas besar miliknya.

"Gapapa mbak.. aku ikhlas kok...lagian bener yang di bilang Nyonya..aku kan cuma pelayan.." Lagi-lagi Kanaya mengusap air matanya.

"Maaf ya..kita gak bisa bantuin kamu.. tapi kalo butuh sesuatu.. jangan lupa kasih tau kita..Yaudah kita pergi dulu.."Kanaya mengangguk. Memandang punggung kedua temannya Hingga menghilang dari pandangan matanya.

Ya, Sebaik itu Kanaya di mata para teman-teman sesama pelayannya. Bahkan mereka ikut bersedih setelah mengetahui bahwa Kanaya telah hamil anak majikannya.

.

.

.

Ceklek

Pintu kamar super mewah itu terbuka. Dengan langkah kaki yang ragu Kanaya masuk ke dalam kamar sang majikan yang kini sudah berganti status sebagai seorang suami.

Aditya melihat kedatangan Kanaya dengan jengah. Pria yang semua duduk di sofa tersebut kini bangkit berpindah ke atas tempat tidur mahalnya.

"Apa kau tidak lelah terus berdiri disitu?"Ucapan itu mampu membuat Kanaya terlonjak kaget. Sungguh jantung Kanaya berdebar tak karu-karuan.

Aditya bangkit, Pria tampan itu mendekati Kanaya yang masih berada di tempatnya. Reflek Kanaya mundur, Entah mengapa ia begitu takut dengan pria yang telah menjadi suaminya ini sekarang.

"Kau! angkat kepalamu.."Ucap Aditya begitu datar dan dingin. dengan terpaksa Kanaya mengangkat kepalanya menatap pria yang lebih tinggi darinya itu.

"Apa kau senang??

"Ma..maksudnya..?" Aditya memutar bola matanya malas. Wanita di depannya ini memang terlihat polos, Tapi Aditya yakin, sebagai seorang wanita siapa yang tidak menginginkan dirinya. Para wanita keturunan konglomerat luaran sana saja banyak yang mengejarnya apalagi hanya seorang pelayan seperti Kanaya. Aditya berpikir ,Jika Kanaya memang sengaja menghasut sang papa agar pria paruh baya itu memaksanya agar menikahi pelayan ini.

"Kau tidak usah sok polos Kanaya! Apa kau pikir aku bodoh hah!! Aku sudah tau isi otakmu itu..Kau sengaja kan memakai bayi dalam perutmu ini agar aku bisa menikahi mu!!? Iya kan!?"Kanaya menggelengkan kepalanya..lagi-lagi air matanya jatuh tanpa permisi. Apa yang di tuduhkan suaminya ini salah, Semua tidaklah benar. Ia tidak pernah punya niatan seperti itu.

"Tidak usah jual air matamu di depan ku.. karena itu tidak akan mempan mengerti??" Dengan gerakan cepat Aditya mencengkram kedua pipi Kanaya membuat Wanita hamil itu kesakitan.

"Kau dengar aku baik-baik! Kali ini Kau memang istriku.. Tapi satu hal yang perlu kau ingat.. bahwa aku tidak pernah mencintaimu..Dan jangan pernah mengharapkan cinta dariku kau mengerti!? "Kanaya hanya mengagguk, Kanaya mengusap pipinya setelah Aditya melepaskan cengkaramannya.

Aditya keluar dari kamar itu meninggalkan Kanaya sendiri di kamar mewah miliknya. Pria itu seakan terang-terangan menunjukkan bahwa ia enggan berdekatan dengan istrinya itu.

Kanaya menangis lagi. Kenapa nasibnya selalu selalu seperti ini. Apa Tuhan masih ingin mengujinya? entahlah... Kanaya tidak tau rencana Tuhan selanjutnya.

Kanaya terduduk di lantai yang dingin itu. Gadis yang tengah hamil tersebut membuka koper miliknya. Ia meraih sebuah kotak kecil lalu meraih isinya. Di tatapnya Kalung berliontin Kunci disana. Sebuah kalung yang pernah ia dapatkan dari seseorang yang dulu ia panggil Kak Didi. Di liontin tersebut juga ada Inisial Huruf A²S Entah apa artinya Kanaya tidak tau. Tapi yang pasti pemilik kalung itu adalah orang baik. Seorang pemuda yang dulu pernah di tolong dan di rawat oleh ayahnya ketika pemuda itu terluka. Bahkan pemuda itulah yang sempat mengirimkan uang biaya untuk dirinya menjalani operasi mata dan alhasil Berkat pemuda itu Kanaya bisa melihat sampai sekarang..

"Kak Didi... kamu dimana? Aya Kangen ....

.

.

.

TBC

Tentang Kanaya Rosemala

Kanaya Rosemala. Kanaya, begitulah orang-orang mengenalnya. Ia di kenal sebagai bunga desa di kampungnya karena memiliki paras yang begitu cantik sedari lahir. Bahkan di Desa tersebut tidak ada yang mengalahkan kecantikan seorang Kanaya Rosemala.

Sejak kecil Kanaya tinggal bersama kedua orang tuanya di sebuah desa xx. Suatu hari ketika usia Kanaya genap tujuh tahun Ayah dan ibunya mengajak Kanaya ke suatu tempat untuk hiburan. Keluarga kecil itu pergi dengan menggunakan Motor yang baru sebulan ayah Kanaya beli.

Namun siapa sangka,Jika hari itu adalah hari terakhir Kanaya bersama sang ibu. Sebuah mobil yang berkendara kencang dan oleng akhirnya menabrak Kanaya sekeluarga.

Keluarga kecil itupun cukup mengalami luka parah akibat kecelakaan yang terjadi.

Hasyim sang ayah mengalami patah di kakinya hingga membuatnya pincang, Sementara Sari sang ibu harus merenggang nyawa kala itu. Sedangkan Kanaya sendiri, Benturan yang keras di kepalanya membuat kanaya kehilangan penglihatannya.

Sungguh Hasyim merasa bersalah atas semua yang kejadian tersebut. Sudah kehilangan sang istri tercinta, sang putri buta dan dirinya pincang.

Dokter memang pernah mengatakan Jika Kanaya bisa kembali melihat seperti sedia kala. Namun semua itu bisa di sembuhkan lewat jalur operasi. Sementara Hasyim? ia dapat dari mana uang sebanyak itu. Makan sehari-hari saja kadang ia bingung. Setelah kecelakaan yang menimpanya membuat Hasyim susah mencari pekerjaan. Siapa yang mau mempekerjakan orang pincang. Sementara Kanaya,Gadis kecil itu harus putus sekolah.

Kanaya sendiri juga merasa bersalah, Karena ia yang mengalami kebutaan membuat sang ayah semakin pontang panting. Karena dari itu Kanaya belajar membantu ayahnya walaupun hanya cukup dengan meraba. Kadang gadis itu membantu bersih-bersih walaupun sebenarnya ia tidak tau tempat yang ia bersihkan benar-benar bersih atau tidak.

Terkadang Kanaya juga belajar membuatkan minuman untuk sang ayah. Tidak jarang gadis tujuh tahun itu terkena siraman air panas yang sedang mendidih mendidihnya. Tapi semua itu tidak membuat Kanaya menyerah. Mengalami kebutaan bukan berarti tidak bisa melakukan segalanya kan?

Hingga dua tahun berlalu, Tepat saat itu Kanaya berusia Sembilan tahun. Kanaya di buat terkejut oleh kedatangan sang ayah yang berteriak dari kejauhan.

Ia tidak tau apa yang terjadi tapi jika dari yang ia dengar, Sang ayah tampak panik. Sepertinya ayahnya tidak datang seorang diri.

Dan benar saja, Sang ayah datang bersama beberapa anak muda di desa itu. Ketika ia bertanya apa yang terjadi ayahnya menjelaskan bahwa ia menemukan seorang pemuda yang hanyut di sungai yang tempatnya tidak jauh dari tempat mereka tinggal.

Hasyim yang ingin menolong sang pemuda pun merasa kesulitan. Akhirnya pria itu memanggil beberapa anak muda di desa itu. Alhasil beberapa dari mereka membantu Hasyim membawa pemuda tersebut ke rumahnya dan merawatnya hingga sadarkan diri.

Hasyim yang tidak memiliki cukup biaya pun hanya mampu mengobati pemuda tersebut apa adanya. Hingga satu minggu kemudian pemuda tersebut sadar.

Pemuda yang sempat sadar itupun bertanya ia ada di mana. Hasyim pun menjelaskan jika ia tengah berada di rumahnya, Ayah Kanaya tersebut juga mengatakan bahwa ia menemukan Pemuda yang mengaku bernama Adi itu di sungai.

Adi pun tidak banyak tanya lagi. Karena jujur ia masih merasa pusing dan memerlukan waktu untuk istirahat, Mungkin akibat kecelakaan yang menimpanya.

Cukup lama Adi berada di rumah Hasyim. Pemuda itu merasa nyaman berada dan tinggal di desa itu. Terasa Sejuk, damai dan tenang. Apalagi ia mempunyai teman baru Yaitu Kanaya. Sejak pemuda itu sadar Kanaya lah yang menemani Adi sehari-hari.

Pemuda yang mengaku berusia Delapan belas tahun itu cukup senang berada di dekat gadis kecil itu. Entahlah Adi merasa Jika Gadis yang biasa ia sapa Aya itu sangatlah cantik, manis dan kalem. Penuturannya juga sangat begitu lembut. Membuat Adi semakin betah berada di dekatnya. Bahkan Adi sempat berniat di hatinya, Jika suatu hari nanti Adi akan datang ke desa ini lagi dan menjadikan Kanaya sebagai istri. Toh mereka hanya berjarak Sembilan tahun, tidak jauh-jauh amat.

.

.

.

Dua bulan Adi tinggal di rumah Hasyim. Dan tepat di hari itulah Hasyim membawa sebuah ponsel jadul yang katanya ia pinjam milik Pak RT di desa itu. Melihat Adi sudah sembuh Hasyim ingin Adi kembali kepada orang tuanya. Bukan tidak ingin merawatnya lagi. Tapi Hasyim tidak ingin jika orang tua Adi semakin bingung dan khawatir nantinya.

Dengan terpaksa, Adi menghubungi nomor papanya. Saking asyiknya ia berada di desa ini, pemuda itu sampai lupa dengan orang tuanya. Sudah pasti Orang tuanya pasti bingung dan menyuruh para anak buahnya untuk mencarinya.

Apalagi Adi hilang karena kecelakaan mobil yang di alaminya.

Dan benar saja, Dua hari setelah menelfon papanya rombongan para mobil masuk dan berhenti tepat di depan rumah Hasyim. Membuat para tetangga keluar berkerumun dan berbondong-bondong demi melihat kedatangan tamu besar itu.

Kanaya menangis, Sungguh ia tidak rela jika harus berpisah dari pemuda yang biasa ia panggil Kak Didi itu. Begitupun Adi, ia juga merasa berat sebenarnya Tapi Mau bagaimana lagi.

"Sudah jangan menangis lagi.. Kakak hanya pulang ke rumah kakak, Aya.. suatu saat kakak akan datang lagi ke desa ini buat jemput kamu..

"Buat jemput aku?

"Iya... Dan bentar..."Adi mengambil sesuatu. Pemuda itu melepas sebuah kalung yang melingkar di lehernya. Kalung berliontin Kunci dan di belakang liontin tersebut tertulis inisial A²S. Adi memakaikan kalung itu di leher Kanaya. Kanaya tersenyum meraba kalung yang kini melingkar di lehernya tersebut.

"Suatu saat kakak akan kembali ke desa ini. Dan kalung ini akan jadi bukti jika kamu Kanaya yang akan kakak jemput nantinya..

"Makasih ya kak.

",Kakak pulang..ya..",Kanaya mengangguk, Dengan berat hati gadis kecil itu harus melepaskan Kakak Didinya pergi bersama orang tuanya.

"Aku akan selalu merindukan kakak....

"Kakak juga...

Setelah kepergian Adi, Kanaya merasa kesepian dan selalu sendiri. Biasanya ia ada teman bermain dan mengobrol di rumah namun sekarang sudah tidak lagi. Bahkan ini sudah berhari-hari namun rasanya kehadiran Adi masih dapat Kanaya rasakan.

Selang satu minggu kepulangan Adi, Hasyim kedatangan tamu. Tapi yang datang bukanlah tamu biasa, melainkan tamu yang cukup berkelas. Terlihat dari penampilannya yang beribawa.

Nyatanya Tamu yang datang bukan hanya bertamu saja. Melainkan memberi hasyim satu koper uang dan jumlahnya tentu tidak sedikit. Awalnya Hasyim bingung, Namun pria itu menjelaskan jika uang ini adalah uang sebagai tanda terima kasih karena Hasyim telah menyelamatkan Tuan muda Adi serta merawatnya hingga sehat seperti sedia kala.

Pria itu juga mengatakan permintaan maaf sang Tuan karena tidak bisa datang langsung karena ada sedikit kesibukan. Hasyim pun mengerti karena seperti itulah Orang kaya. Hasyim juga sempat menolak uang tersebut, karena bagi Hasyim ia melakukannya tulus, tidak mengharapkan apapun. Tapi apa mau di kata, Pria itu memaksa dan mau tidak mau Hasyim menerima uang itu.

Kanaya juga sempat bertanya Apakah Adi ikut? Pria itu hanya menjawab bahwa Adi hanya menitip salam itu saja.

Mendapat uang dengan jumlah yang begitu banyak tentu saja hasyim tak akan menyianyiakannya, Pria menggunakan uang tersebut untuk operasi sang putri. Sisanya ia gunakan Untuk merenovasi rumahnya.

Setelah mendapat penglihatannya kembali tentu Kanaya merasa bersyukur dan bahagia tentunya. Yang paling tidak sabar,Gadis kecil itu ingin melihat seperti apa paras Kak Didinya itu. Bertahun-tahun Kanaya menunggu. Menunggu Adi yang sudah berjanji ingin kembali ke desa itu dan bertemu dengannya. Hingga usianya tujuh belas tahun Adi tetap tidak datang kembali.

Bahkan Di usianya yang ke tujuh belas itulah Kanaya harus kehilangan sang ayah untuk selama-lamanya.

Hampir dua tahun Kanaya hidup seorang diri, hingga gadis itu akhirnya memutuskan pergi ke ibu kota untuk mencari kerja...

.

.

.

TBC

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!