1 Harta hilang, pacar pun di ambil orang
Stevanny adalah gadis cantik yang suka bertingkah sesuka hatinya. Ia berprinsip
'Biarlah orang berkata apa. aku tidak perduli tentang mereka. yang penting aku bahagia dengan apa yang sudah aku lakukan. Dan aku tidak merugikan mereka juga. Aku menghidupi diri ku sendiri. Itulah kenapa, ucapan orang lain tidaklah berarti buat ku.'
Itulah yang selalu Stevanny pikirkan.
Stevanny anak yatim piatu. Dulunya dipanggil Fanny. Saat kedua orang tuanya masih hidup, mereka kerap sekali bertengkar hingga membuat fanny kecil stres dan merasa terabaikan. Sebagai anak yang merasa terlantar, ia selalu saja berbuat ulah pada semua teman kecilnya yang ia anggap rendah.
Jangan salahkan aku, salahkan saja kedua orang tua ku yang tidak pernah memperhatikan ku. Walau aku pulang dari sekolah dalam keadaan terluka, mereka juga tidak bertanya dari mana asal darah dibaju ku ini. Mereka malah memarahiku karna tidak hati-hati.
Sejatinya setiap orang itu murni. Mereka semua baik. Tapi karena waktu dan keadaan yang telah membentuk bagaimana pribadi mereka.
Berbeda dengan saat kecil, kini Stevanny dewasa sudah tidak mau dipanggil Fanny lagi. Karna itu mengingatkannya pada kedua orang tuanya yang mengerikan. Ia selalu memperkenalkan diri sebagai Stev. Agar semua orang memanggilnya begitu.
Ia masih menjadi orang kaya, mengingat warisan orang tua ia yang punya. Karna ia adalah anak satu-satunya. Stevanny memimpin perusahaan dengan sangat baik. Bahkan perusahaan milik sang ayah semakin meluas karena keuletannya dalam bekerja.
Hidup Stevanny semakin terlihat sempurna saat ia mengenal pria gagah bernama Alex. pria ini adalah orang yang bermulut manis. Ia bisa meluluhkan Stevanny bahkan sekarang sudah membantu Stevanny mengelola perusahaan.
“Sayang, bukan kah sudah selama dua tahun aku membantu mu mengurus perusahaan yang sudah ayah mu tinggalkan?” tanya Alex yang memang itu benar adanya.
Lihatlah, aku akan merayumu lagi. Seperti yang sudah aku lakukan sebelumnya. Aku yakin kau tidak akan bisa menolak pesona ku. Haha. Kau memang cantik, sayangnya kau terlalu polos untuk menilai seseorang. Alex dengan segala pikiran obsesinya.
“Ya, kau benar. Terima kasih karna kau sudah membantu ku selama ini. Kau membuat hari – hari ku menjadi sangat berwarna.” Ucap Stevany senang. Dan ia sangat tulus selama ini.
Dia Alex pacarku, aku sangat bahagia memilikinya karena semenjak kita bertemu. Hariku tidak sesuram dulu, sesuram kisah hidupku akibat dari bagaimana kedua orang tuaku mendidikku .
“Bukan kah kita sudah berjanji akan setia sehidup semati? Bahkan kita sudah merencanakan untuk menikah. Jadi kau tidak perlu berterima kasih. Kau sudah menjadi tanggung jawab ku. Mulai dari pertama bertemu, sampai nanti kita menikah.” Ucap Alex mengeluarkan rayuan mautnya.
Ya, menikah. Jika saja mengajak mu menikah bisa dilakukan dengan mudah, maka aku akan langsung menikahi mu dan membuhuhmu setelah memaksamu tanda tangan kepemilikan agar semua kemewahan ini menjadi milik ku. Aku pasti bisa langsung bersenang-senang tanpa harus mengunggu selama dua tahun ini.
“Aku memang tidak salah pilih. Mengenal mu adalah hal terindah yang pernah terjadi dalam hidup ku.” Jika saja Stevanny bisa membaca isi hati seseorang, ia akan menyesal telah mengatakan hal yang seperti itu.
Tentang pernikahan. Aku sebenarnya tidak mau menikah. Karna aku melihat rumah tangga kedua orang tua ku yang berantakan. Dan akulah korbannya. Namun, pria ini adalah malaikat buat aku. jadi tidak salahnya bukan, kalau aku mau menikah dengannya.
“Kau benar. Karna kita akan menikah, kenapa kau tidak mengalihkan nama perusahaan ayah mu menjadi milik mu?”
Ini adalah rencana awal. Kalau kau bisa ditipu dengan mudah. Aku akan membiarakan mu hidup sebagai gembel. Kalau kau mempersulit langkah ku. Maka jangan salahkan aku, apa yang akan terjadi nanti. Karna aku tidak akan berbelas kasih padamu, walau kau harus mati ditangan ku.
“Entahlah. Aku malas mengurusnya.” Ucap Stevanny jujur. Ia sekarang sedang rebahan di salah satu restoran lesehan peninggalan sang ayah.
Semua harta itu mamang masih atas nama sang ayah. Namun semua di pegang Stevanny. Namun kucing akan melakukan apa saja untuk mendapatkan makanan, itulah kenapa Alex bisa membuat Stevanny sangat percaya padanya hingga memperbolehkan Alex memasuki ruang pribadinya.
“Aku sudah mempersiapkan semuanya.” Ucap Alex sambil memperlihatkan sebuah kertas. “Kau tinggal tanda tangan saja.” Ucap Alex lagi.
Alex menyondorkan kertas itu kepada Stevanny. Ia akan melakukan cara bagaimana saja agar Stevanny mau menandatanganinya tanpa membaca isinya.
“Oh ya?” tanya Stevanny agak heran. “Kau tidak perlu repot untuk melakukan hal seperti ini.” Ucap Stevanny agak sungkan. Tangan Stevanny terulur untuk mengambil berkas itu dari tangan Alex, gadis itu berniat untuk membacanya namun Alex mencegahnya.
“Apapun akan aku lakukan untuk mu, sayang. Kau adalah calon istri ku. Akan aku lakukan semua untuk mu. Lihat, bahkan aku membuat dirimu hanya tinggal tanda tangan saja.” Ucap Alex mengalihkan perhatian Stevanny.
Ayolah tanda tangan saja! Atau aku akan membunuhmu sekarang.
Akhirnya Stevanny pun menandatangani berkas itu tanpa membacanya karna ia sudah sangat percaya pada Alex. di masa depan Stevanny akan sangat menyesali perbuatannya.
.........................................
Malam harinya, Stevany tidak bisa tidur. Ia pun menelvon Alex, karna biasanya setelah berbincang sebentar dengan kekasihnya itu, akan membuatnya mengantuk dan langsung tidur.
“Alex, aku tidak bisa tidur.” Ucap Stevanny saat panggilan sudah terjawab.
“Alex sedang berada di kamar mandi.” Stevanny sangat terkejut karna yang sedang mengangkat telvonya adalah suara perempuan. Tidak biasanya. Bahkan Stevanny melihat sendiri siapa saja yang berada di nomor kontak kekasihnya. Namun semua isinya adalah laki-laki. Dan beberapa ada nomor Tukang Las, Tukang Jahit, dan juga tukang pijat. Lalu kenapa bisa Alex bersama perempuan. Ia tidak mungkin selingkuh kan?
“Benarkah? Lalu kau siapa? Kenapa kau bisa bersamanya? Padahal hari sudah malam?” tanya Stevanny bertubi-tubi karena ia sudah curiga.
“Tentu saja menghabiskan malam ku dengan Alex.” ucap wanita di seberang sana.
“Kau sudah gila, ya. Alex itu pacar ku.” Teriak Stevanny tidak terima.
“Cih, kau fikir kau benar-benar di cintai olehnya? Asal kau tau, kau hanyalah wanita yang telah di manfaatkannya. Kau tidak benar – benar berarti untuknya. Karna hanya aku yang dia cintai.” Ucap wanita di seberang sana.
“Kau sudah gila!” umpat Stevanny.
“Kau yang gila!” teriak si wanita karena ia tidak terima Stevanny membentaknya. “Kalau kau tidak percaya, datang saja keapartemen. Kau akan terkejut setelah mengetahui kenyataan yang sebenarnya”
Panggilan pun mati dengan sendirinya, Stevanny pun segera ke apartemen. Dan benar saja. Yang ia lihat sekarang adalah, Alex sedang bercumbu dengan wanita lain. Hancur sudah harapan Stevanny. Padahal dalam perjalanan tadi ia sudah berharap kalau yang dikatakan wanita itu hanyalah ancaman belaka.
“Apa ini, Alex?” teriak Stevanny marah.
“Kau mengganggu kesenangan ku. Kenapa kau datang kemari? Mengganggu ku saja!” kesal Alex. sekarang ia sudah berani berkata kasar pada Stevanny karena tujuannya sudah tercapai. Alex sudah menguasai harta milik wanita itu. Dan sekarang tinggal mencampakkannya saja.
“Kau? Bagaimana bisa kau berkata seperti itu? Dan apa yang telah kalian berdua lakukan di apartemen ku?” teriaknya marah lagi. Ya, apartemen itu milik stevany.
“Apartemen, mu?” tanya Alex dengan sinis. “Dengar ya, apartemen ini bukan lagi milik mu. Karena semua harta yang kau punya sudah menjadi milik ku.” Ucap Alex dengan bangga. Ia menjadi orang kaya sekarang. Walau harus dengan cara yang curang. Setidaknya, tidak akan ada lagi yang akan menghinanya karna kemiskinannya.
“Apa? Haha.. Jangan bermimpi kau. Sekarang kau pergi dari apartemen milik ku!” teriak Vanny kencang.
Aku ingin sekali tertawa, bukan menangis. Aku ingin menertawakan kebodohan ku. Bagaimana bisa aku mempercayai lelaki iblis seperti dirinya. Dan alasan kenapa aku tidak mau menangis adalah, air mataku terlalu berharga untuk menangisi pria tidak tau diri seperti dirinya. Pria yang tidak tau cara berterima kasih.
“Coba kau telvon sekertaris mu. Dia akan menjawab semuanya.” Ucap Alex.
.
.
Bersambung...
2 Malaikat berhati Iblis
“Halo, Sam. Apa benar, perusahaan sudah berganti pemilik sekarang?” tanya Fanny dengan cepat.
“Ya. Tuan Alex adalah pemiliknya sekarang.” Ucap Sam, sang sekertaris.
“Kau! Bagaimana bisa kau langsung mengakuinya!” umpat Fanny.
Sam masih tenang, dia tau harus berpihak pada siapa. Apalagi sekarang Stevany sudah tidak memiliki apa-apa. Sungguh gadis yang malang.
“Maaf nona Fanny, apa anda lupa. Siapa yang sudah mempekerjakan saya.” Ucap Sam di seberang sana dengan nada mengejek.
Stevanny memejamkan matanya karna kesal. Ia lupa kalau banyak karyawan yang di ganti tiba-tiba oleh Alex.
Jadi ini semua adalah jebakan? Lelaki itu sengaja datang dalam hidupku menjelma menjadi malaikat. Namun ia sengaja melakukan hal itu untuk memenuhi keserakahannya. Dasar Iblis!
“Tapi kau tidak bisa langsung mempercayainya. Kau harus memastikan kalau semua berkas yang dia berikan itu asli.” Stevanny masih tidak bisa mempercayai kenyataan ini.
“Saya sudah memastikan keasliannya.”
“Apa kau bilang?” bentak Fanny.
Tunggu, bagaimana bisa? Apa mungkin kejadian tadi? Sebenarnya apa yang aku tanda tangani kemarin?
Sekarang Stevanny hanya bisa pasrah. Ia sangat ceroboh, karna tidak membaca apa yang sudah ia tanda tangani, ia harus kehilangan segalanya. Ia yang dari dulu hidup berkecukupan merasa tidak adil dengan semua yang telah terjadi padanya.
“Saya sekarang ada di rumah utama, Nona. Saya sudah menyuruh orang untuk membersihkan barang-barang anda.” Ucap si sekertaris lagi. Stevanny bahkan hampir pingsan kalau ia tidak segera menyeimbangkan kedua kakinya. Ini semua terjadi terlalu tiba-tiba.
“Apa maksud dari ucapan mu?” teriaknya putus asa.
“Tuan Alex meminta agar anda segera pergi dari rumah. Agar Tuan bisa menempatinya.”
“Apa? bahkan rumah? Aleeeeex!!!!!!!!!”
.
.
Dua hari kemudian.............
.
.
Sebuah kabar besar mengejutkan Stevany dari lamunannya. Yaitu kabar pernikahan megah sang mantan.
Secepat itukah dia melupakan ku? Atau memang selama ini aku tidak ada artinya? Ya Tuhan. Kenapa kau tidak pernah mengizinkan ku untuk bahagia.
Stevanny, gadis cantik itu sekarang sedang berlarian menuju hotel di mana Alex, kekasihnya sekarang sedang menggelelar acara pernikahannya. Ia baru mengetahui kalau Alex selingkuh dengan salah satu model terkenal di tanah air. Dan tanpa Stevanny duga, mereka sudah merencanakan pernikahan.
“Alex, aku selama ini mempercayai mu. Kau tau, setelah kedua orang tua ku tiada. Aku tidak mempunyai gairah hidup sama sekali. dan saat itu pula kau datang menjelma manjadi malaikat penolong ku. Membangkitkan semangat hidup ku. Namun ternyata kebaikan mu hanya lah topeng belaka. Agar aku mempercayai mu. Aku salah, ternyata aku hanya di manfaatkan. Bodohnya aku, langsung tanda tangan tanpa melihat apa yang akan di tanda tangani. Sekarang aku tiba-tiba menjadi gembel.”
Sedangkan di tempat lokasi di mana Alex sedang melangsungkan acara pernikahannya, acara yang awalnya khidmat, menjadi kacau karna Stevanny telah datang sambil membawa semprot yang bisa membuat apa saja yang kena menjadi berwarna.
“Rasakan, Rasakan.” Teriak Stevany senang. Ini adalah awal dari pembalasannya. Ia akan mengibarkan bendera perang pada siapa saja yang telah membantu Alex. Ia tidak perduli walau sekarang ia sudah tidak punya apa-apa.
Tunggu pembalasanku Alex. aku tidak akan pernah memohon kepadamu. Justru aku akan tunjukkan padamu betapa kuatnya aku dalam menjalani hidupku yang sudah kau hancurkan. Aku pastikan kalau aku masih bisa berdiri tegak tanpa itu semua.
Setiap orang mencoba untuk menghindar dari serangan Stevanny. Saat Fanny melihat sekertarisnya. Ia menyemprot tubuhnya menjadi berwarna. Karna malu, sang sekertaris lari terbirit-birit.
“Stev, hentikan semua kegilaan mu!” teriak Alex marah.
Wanita ini, jika saja aku tau kalau ia akan merusak dan menghancurkan hari bahagiaku. Maka aku pasti sudah melenyapkannya.
“Kenapa, Alex. Kau tidak menduga kalau aku akan datang dan mengacaukan pernikahan mu, bukan? Kau fikir aku akan terpuruk dan menangisi mu? Kau salah besar, Alex. silahkan kau ambil semua harta peninggalan ayah ku.” Teriak Stevanny dengan tertawa.
Ya, dia memutuskan untuk merelakan semuanya dan memulai hidup yang baru. Tapi ia tidak akan melepaskan mantan pacarnya itu. Karna malas basa basi, Stevany langsung menyemprot Alex hingga membuat Alex berteriak marah.
“Siapa yang mengambilnya darimu? Aku berusaha sendiri. Perusahaan itu berada di titik bawah saat kau yang memimpin. Dan aku yang telah mengembalikan semuanya dalam kodisi seperti semula. Seluruh petinggi perusahaan pun tau kemampuan ku. Itulah mengapa mereka mempercayakan semuanya padaku.”
Itu benar. Karna sebelum aku mendekati mu, aku sudah menyusup kedalam perusahaan ini dan menggelapkan dana ratusan juta setiap bulannya. Lalu aku datang dan merayumu. Ide yang bagus, bukan?
“Tapi kau mengambilnya dari ku.” Stevany masih tidak mau kalah.
“Ayolah, aku bahkan punya surat resmi perusahaan itu. Bukan aku mengambilnya, tapi aku membelinya karna keadaan perusahaan yang sudah sangat buruk. Seharusnya kau senang kalau kau masih melihat perusahaan peninggalan ayah mu masih berdiri tegak. Tidak hancur seperti saat kau yang memimpin”
“Tapi kau sudah mencurinya dariku.” Stevanny masih pada pendiriannya.
Kau mencurinya! Kau sudah mencurinya. Kenapa kau tidak mau mengakuinya. Padahal semua cinta yang kuberikan padamu adalah tulus. Kau licik, kau tidak memiliki uang ataupun dukungan untuk membeli perusahaan itu!
“Mencuri bukanlah gaya ku. Kalau aku mencuri, bagaimana bisa aku mengubah surat asli itu tanpa tanda tanganmu.”
“Tapi aku terpaksa...” ucapan Stevanny terhenti. Ia tidak mungkin mengungkapkan kalau dirinya bodoh karna terperangkap oleh ucapan palsu Alex. Itu sangat memalukan.
“Kau hanya mempermalukan dirimu sendiri saat datang kesini. Apa kau tidak tau konsekuensinya saat kau datang keacara ini dan membuat ulah?” Ancam Alex.
Kini keadaan berbalik menyerangnya, semua orang mulai menghinanya. Semua orang menganggapnya sebagai penggemar Alex yang telah dicampakkan Alex. mereka mulai mengutarakan bisikan palsu yang hanya praduga mereka.
“Siapa wanita itu? Apa dia orang gila yang kesasar?” ucap seorang tamu undangan yang tidak mengenal Stevanny sebelumnya.
“Wow, aktingnya sangat bagus. Yah, semua orang ingin menjadi orang kaya. Apa ia sengaja menyerang Ceo baru itu?” ucap salah seorang yang lain.
Begitulah dunia. Mereka akan mengomentari sesuatu yang belum pasti. Bahkan jika mereka sudah berkumpul dan bergosip. Maka berita sederhana akan ditambah-tambahi dan di besarkan.
Bahkan ‘bergosip’ yang dianggap sebagian orang adalah hal yang sepele. Namun hal sepele itu bisa menghancurkan hidup seseorang. Bahkan bisa menumbuhkan rasa benci diantara orang yang sudah dibicarakan. Jadi, hindarilah bergosip ya semuanya.
Stevany, Gadis malang itu hanya bisa berdiri tegak. Stev ingin menangis namun ia berusaha menahannya agar ia tidak terlihat lemah dihadapan mereka.
Apa aku akan kalah?
Bersambung.....
3 Kita impas, bukan?
Stevanny sangat malu saat semua orang mulai bergosip padanya. Ia tidak menyangka kalau Alex sangat pandai membalikan fakta. Bahkan ia tidak bisa mengungkapkan kebenaran lagi.
“Apa kau melakukan hal ini karna kau masih mencintaiku?” tanya Alex dengan mengejek.
“Omong kosong macam apa itu? Bahkan jika aku harus memilih antara dirimu dengan kematian, maka aku lebih memilih untuk mati dari pada harus menikah dengan iblis seperti dirimu.”.
Aku akan memilih mati dan aku akan menghantui mu sepanjang hidupmu. Aku akan menakutimu hingga kau tidak berani untuk melanjutkan hidupmu dan memilih mati saja.
“Jaga mulut jelek mu itu!” bentak Alex. Ia mengangkat satu tangannya untuk menampar Stevany. Namun sayang, usahanya itu gagal karna seorang pria telah menahan tangan itu. Bukan hanya Alex yang terkejut. Stevanny juga terkejut.
Oh my god. Dia sangat tampan sekali. Lihatlah, hidung mancung itu itu. Kedua matanya yang tajam. Alisnya yang tebal. Bibirnya yang sexy menggoda, bahkan kumis yang walau Cuma tipispun menambah kesan ‘macho’ dalam diri pria itu. Siapa dia?
Stevanny langsung terpesona saat pertama kali melihatnya. Bahkan pria yang membelanya saat ini tidak ada bandinganya dengan Alex. pria ini jauh lebih sempurna dibanding Alex yang nilainya hanya sebatas rosokan sampah.
“Lepaskan tangan ku! Kau tidak ada hubungannya dengan masalah ini. Jadi jangan ikut campur.” Alex emosi. Dia tidak suka ada yang mengganggu kesenangannya dalam menyiksa Stevanny.
Setelah melihat kalau Alex sudah kalah dalam adu fisik dengannya. Pria yang bagaikan pahlawan baru bagi Stevanny, pun melepaskan cengkraman itu.
“Siapa kau? Jangan mengganggu kesenangan ku!” ucap Alex walau ia mengatakan itu dengan gemetar. Ia tidak mau memperlihatkan kelemahannya, apalagi sekarang dilihat banyak orang.
“Aku, Leo.” Ucapnya dengan tersenyum sinis. Bahkan tatapannya masih terlihat sangat mengintimidasi lawannya. Dan Stevanny semakin dibuat terpesona olehnya.
“Aku tidak bertanya namamu. Aku hanya bertanya kenapa kau ikut campur dengan urusan kami. Bahkan kau mengganggu kesenanganku untuk memberikan pelajaran pada wanita yang sudah berani mengusik ketenangan acara pernikahan ku.”
“Siapa yang mau mengganggu mu? Aku hanya tidak suka ada lelaki yang berani main kasar dengan perempuan.” Ucap dengan melipatkan kedua tangannya.
“Cih. Apa lagi ini Stev? Apa kau juga menyewa pria ini untuk mengganggu juga? Apa segitu besarnya cintamu padaku?” ucap Alex semakin tidak tau malu dan mengejek.
“Aku tidak menyewanya dan aku sangat beruntung bertemu dengannya.” Ucap Stevani percaya diri sambil berfikir untuk membuat keputusan yang akan membawanya pada kehidupan yang pahit. Karena dia salah dalam memilih target.
“Hentikan omong kosong mu itu! Kau fikir aku akan dengan mudah percaya dengan kebohongan mu?” teriak Alex tidak terima.
Tidak Stev, kau tidak boleh dengan mudah melupakanku. Kau harus masih mencintaiku.
Sungguh pemikiran yang sangat serakah. Stevanny pasti akan tertawa sampai sakit pipi saat mendengar isi hati Alex yang tidak tau malu.
“Sayangnya aku tidak berbohong. Aku sudah menjalin hubungan lama dengan kak Leo. Kau tidak menduganya, bukan?” satu kebohongan yang dilakukan Stevany. Ia berharap pria yang telah membelanya ini mau bekerja sama dengannya.
Aku tidak perduli dengan apa yang akan terjadi setelah ini. Yang penting aku harus membuat Alex merasa kalah dan terhianati juga. Untuk pria yang baru kukenal. Akan aku urus nanti.
“Apa? jangan asal bicara kau Stev, kau tidak mungkin melakukan hal tercela seperti itu!” bentak Alex tidak percaya.
Tidak! Kau bukanlah wanita seperti itu. Aku tau kalau kau adalah wanita yang tulus. lalu kenapa kau melakukan hal ini? Apa kau ingin menunjukkan padaku kalau kau juga bisa balas dendam? Ya, aku yakin itu. Alex masih mengharapkan Stevany mencintainya. Dia hanya ingin kalau Stevany akan menangisinya dan galau karena dirinya.
“Lalu bagaimana dengan mu? Kau bahkan juga melakukan hal yang sama. Kita sudah impas bukan?”
Aku tau kalau kau tidak terima dengan semua kebohongan ku. Dan kuharap kau mempercayainya. Dengan begitu semua sandiwara ku tidak akan sia-sia.
“Tidak. Jangan bercanda!” teriak Alex. bahkan teriakanya itu hampir membuat seluruh keluarga mempelai wanita malu atas perbuatannya yang tidak memiliki sopan santun.
Tidak, jangan memancing emosi ku Stev. Kau masih mencintaiku!
“Sayangnya aku mengatakan kebenaranya.”
Sebenarnya aku gugup mengatakan hal itu. Aku hanya bisa melirik kesamping, dimana disana ada Leo. Pria itu hanya diam tanpa menolak atau membantah perkataan ku. Semoga saja diamnya pertanda setuju membantuku. Aku akan balas budi atas kebaikanya hari ini.
Alex sangat kecewa mendengar hal itu. Tapi masih berusaha menolak kebenaran itu. Akhirnya ide gilapun terucap dari mulut Alex.
“Baiklah. Kalau kalian merasa memang pernah memiliki hubungan, maka tunjukkan padaku. Tunjukkan kalau kalian memang saling mencintai. Dengan begitu kalian harus menikah saat ini juga.” Ucap Alex yang membuat Stevanny sangat terkejut.
“Apa kau sudah gila?” bukan hanya terkejut, Stevanny juga takut.
“Kenapa kau terlihat tidak bersahabat? Apa kau takut untuk menikah dengannya? Atau kau memang sengaja membohongiku? Kau tidak mungkin takut menikah dengannya, kalau kalian memang memiliki hubungan. Jika kalian menolak, maka aku anggap kalau kalian membohongiku saja!”
Stevanny tidak menjawab. Ia sedang berfikir keras. Tidak mungkin dirinya mempermalukan diri di tempat ini.
“Bukannya menolak. Tapi aku harus meminta dulu pendapatku padanya. Aku tidak yakin dia akan mau karena dia belum siap.”
Aku harus bisa mencari alasan apapun untuk menyelamatkan diri. aku tidak mungkin menikah dengan orang yang sama sekali tidak aku kenali.
Leo tersenyum misterius mendengar perdebatan mereka. Leo yang sendari tadi diam, langsung mendekat kearah Stevanny dan merangkul pinggangnya.
Ada apa ini? Kenapa dia menyentuhku? Dan juga, ada apa dengan jantungku? Kenapa aku merasa jantungku berdebar sangat kencang saat tangan itu menyentuhku dengan lembut.
Stevanny heran dengan dirinya sendiri. Ia tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Saat masih berpacaran dengan Alex, ia sudah terbiasa bersentuhan fisik. Namun, entah kenapa sentuhan dari Leo sangatlah berbeda. Ia merasa seperti tersengat listrik.
“Kenapa kau harus bertanya pendapatku, sayang?” ucap Leo setelah sekian lama hanya diam diantara mereka.
What? Sayang? Ada apa dengan panggilan mesramu itu? Kenapa terdengar sangat menakutkan. Bahkan aku sangat takut dengan tatapanmu seakan kau akan memakanku hidup-hidup kalau aku berani melawan mu!
“Tentu saja. Aku tidak mungkin mengambil keputusan sendiri. Itu terdengar sangat egois.” Ucap Stevanny sambil terbata.
Jangan mendekat... Jangan mendekat... Seperti itulah pemikiran Stevanny karna Leo sedang mendekatkan wajah mereka. ia menerka, apa yang akan pria misterius itu lakukan padanya.
“Aku setuju untuk menikah.” Ucap Leo berbisik ditelinga Stevanny.
Apa maksudnya itu? Ia telah menerima ku? Tapi, bagaimana bisa dia mau menikah dengan mudah? Ini tidak jebakan, bukan? Dia tidak sedang merencanakan sesuatu dari kejadian ini bukan?
Bersambung...........
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!