NovelToon NovelToon

Perjalanan Pembuktian Xiaoba

Dinasti Ning

“Lari, semuanya cepat lari”

“Mereka datang”

“Sial, mereka datang lagi”

“Cepat lari sebelum di hancurkan”, begitulah teriak warga yang melihat Lin Xioaba dan rombongannya, mereka sangat di takuti oleh masyarakat Desa karena mereka adalah preman yang suka menindas tanpa memandang bulu. Selagi mereka mau, mereka bisa menindas siapa saja yang mereka mau.

“Ck, orang-orang bodoh”

“Mereka semua pecundang”

“Bos desa ini tidak menyenangkan lagi”

“Apa sebaiknya kita pergi saja ketempat lain?”

“Hem, tidak bisa”

“Kenapa bos?”

“Lihat di depan”

“Wow, cantiknya”

“Ayo kita dekati”, begitulah ucap mereka yang melihat wanita cantik yang baru pindah itu. Wanita cantik yang menjual semangka itu tidak tahu bahwa bahaya kini mulai mendekatinya.

“Hai cantik, apa kau orang baru disini?”

“Ka-kalian siapa?”

“Hehe, kau tenang saja kami bukan orang jahat”

“Kami hanya ingin mengajakmu untuk bersenang-senang”

Ting..

Sebuah pesan pun masuk, pesan yang meminta Xiaoba dan rombongannya untuk berbuat jahat dengan mengalahkan sebuah geng untuk seorang penguasa dengan bayaran tinggi, tentu Xiaoba yang kebosanan ini tidak melewati kesempatan bagus itu.

“Hehe, sayang sekali gadis cantik, kita tidak bisa bersenang-senang hari ini”, ucap Xiaoba yang kemudian pergi meninggalkan gadis kecil itu, namun tanpa Xiaoba ketehui ia telah jatuh hati pada sang gadis dalam pandangan pertamanya.

Beberapa saat kemudian mereka pun sampai di tempat tujuan, seperti biasa Xiaoba terkenal sebagai preman yang memulai dengan adu tangan bukan adu mulut. Jadi begitu tiba tanpa ba bi bu ia pun mulai menyerang sarang preman itu dan tentu ia mampu mengalahkan geng tersebut namun sayang ia tidak hati-hati kali ini, hingga membuat ia terluka parah.

“Bos.. bos..”

“Jangan samapi terjadi sesuatu padamu bos”

Hu… hu.. hu..

“bos.. bos..”

“Kenapa kalian menangis, aku juga tidak mati?”

“Tapi kau terluka cukup parah bos”

“Ayo bawa bos kerumah sakit”

“Tidak, bawa aku kembali, aku ingin melihat si cantik itu hehe..”, ucapnya dengan tawa mesum yang berusaha memperlihatkan bahwa ia tidak terluka parah, semua bawahan setianya yang melihat hal itu mengira dia baik-baik saja. Mereka pun merasa lega, kemudian mereka membawa Xiaoba kepasar Desa untuk melihat gadis yang berhasil mencuri hatinya.

“Sungguh dia cantik sekali”

“Tentu saja, gadis yang di sukai bos tidak mungkin jelek”

“Kau benar, dia bahkan terlihat angun”, ucap Xiaoba yang takjub akan kecantikan gadis yang di pandang dari jarak jauh itu, namun sayang Xiaoba terluka parah di bagian dadanya yang membuat nafasnya kian lemah bahkan pandangannya pun mulai buram.

“Hehe, tanpaknya ini waktu terakhirku. Aku harap kalian bisa menjaganya untukku”

“Ha? Apa maksudmu bos?”, ucap Xiaoba yang mengejutkan semua bawahannya, kemudian Xiaoba pun diam membisu tubuhnya mulai terasa dingin namun di titik akhir kesadarannya beberapa bayangan masa lalu pun terlihat, bahwa Xioaba adalah orang yang sangat kesepian dengan harta melimpah yang suka main perempuan dan hidup bebas tapi kurang kasih sayang dari keluarga terutama orang tuanya.

*“Jika ada kehidupan berikutnya aku harap hidupku lebih baik, bukan sebagai seorang preman dan semoga kita bertemu di kehidupan berikutnya cantik”

Begitulah permohonan Xiaoba untuk terakhir kalinya, meninggalkan semua bawahan yang sangat ia sayangi layaknya keluarga itu, dan begitu pula sebaliknya Xiaoba juga dianggap keluarga oleh para bawahannya kerena mereka adalah orang yang di pungut Xioaba dari tempat gelandangan. Mereka semuan benar-benar bergantung hidup pada Xiaoba yang sebenarnya anak miliarder yang terbuang.

...***...

Dinasti Ning

"Cepat kemari!!”

“Kalian ambilkan air”

“Rebus bebrapa ramuan ini”

*“Ada apa ini? Kenepa ribut sekali?”, ucap Xioaba yang begitu sadar mendengar suara ribut orang-orang dewasa yang seperti telah terjadi hal besar, tentu Xioaba keheranan namun ia lebih heran lagi ketika sadar.

*“Ini dimana kenapa tempat ini kelihatan aneh? Tunggu kenapa aku tidak bisa mengeluarkan suara?”, pikirnya yang melihat tempat asing itu, namun ia lebih terkejut lagi begitu sadar ia kini menempati tubuh seorang anak kecil yang berumur 6 tahun.

*“Ah, apa ini? Apa aku melintas waktu dan masuk kedalam tubuh cebong kecil ini? Sepertnya ini di zaman kuno”, ucapnya setelah mendapat beberapa ingatan dari bocah yang juga memiliki nama lengkap Lin Xiaoba itu, sungguh takdir mereka untuk bersatu pikir Xiaoba.

Namun Xiaoba sedikit kesal begitu masuk ke Dunia itu ia malah menderita begini, pikirnya pasti sesuatu telah terjadi dan benar saja.

“Tuan muda sudah bangun”

“Xioaba anakku”

Hiks.. hiks..

Tangis seorang wanita yang tak lain adalah ibunya Xiaoba di dunia ini, sungguh pikir Xiaoba apakah ibunya akan menangis ketika tahu bahwa dia telah mati disana? Tapi Xiaoba juga tidak terlalu mempedulikannya, karena selama ini ia menganggap orang tuanya telah lama mati.

“Tabib bagaiman keadaannya”

“Hem, ini tidak baik, sepertinya tuan Xiaoba tidak bisa bicara”

“Apa? Bagaimana bisa?”

Hiks.. hiks..

“Putraku sayang”

“Ck, sial. Akanku basmi para bandit itu, berani sekali mereka menyakiti putraku”, ucap ayah Lin Xiaoba di Dunia ini, betapa kesalnya ia begitu mengetahui kalau putra semata wayangnya itu di culik untuk mengancam keluarganya yang merupakan salah satu keluarga besar dari 10 keluarga emas yang ada di Dinasti Ning itu. Namun karena posisi para bandit itu telah di ketahui mereka pun melukai Xiaoba agar bisa melarikan diri.

“Tabib tolong lakukan sesuatu, aku tidak ingin cucuku bisu”

“Tenang saja aku tahu bagaimana caranya, tapi kita memerlukan ramuan tingkat tinggi”

“itu bukan masalah”, ucap kakek Xioba yang merupakan tetua agung keluarga Lin, sungguh pikir Xiaoba betapa beruntungnya sang pemilik tubuh ini karena memiliki keluarga yang hangat dan sangat mencintainya.

Dari ingatan sang pemilik tubuh keluarga Lin berada di peringkat tiga besar keluarga emas tingkat Dinasti yang sangat di hormati dan di takuti namun karena adanya penghianatan yang di lakukan oleh keluarga luar maka barulah Xiaoba di culik oleh para bandit gurun itu.

Keluarga Lin sendiri di kenal sebagai keluarga yang kuat dengan banyak master hebat yang menjadi penjaga keluarga ini. Namun hubungan ke keluargaan mereka sangat baik, bahkan jarang ada perselisihan di antara para keluarga utama untuk merebutkan kekuasaan karena keluarga ini menjunjung tinggi rasa persaudaraan hingga mereka di kenal sebagain Keluarga Terhormat Yang Setia. Dan hal itu pula yang membuat keluarga ini sangat di hormati oleh kaisar Ning yang merupakan orang terkuat di Dinasti Ning itu.

Bahkan ibu Xioaba sendiri adalah adik sang kaisar yaitu Ning Zufu, sunguh hebat identitas asli Xioaba di Dunia ini. Tak salah jika banyak pihak yang ingin menculik Xiaoba untuk kepentingan mereka namun tidak ada yang berani melakukan apa pun pada Xiaoba terkecuali para bandit gurun yang telah di bodohi itu. Tentu mereka semua mati mengenaskan termaksud penghianat keluarga Lin itu.

Kenakalan Xioba

10 Tahun Kemudian

“Xiaoba sialan, awas kalau tertangkap”

“Xiaoba aku pasti akan membunuhmu”

“XIAOBAAAA”

“Hehe, para pengemar wanitaku sampai jumpa”

Begitulah teriak beberapa gadis dari kediaman Lin ini, mereka semua berterik atas sikap mesum Xiaoba yang mengintip dan mengambil pakaian dalam mereka, sungguh sakit kepala kedua orang tua Xiaoba akan sikap nakalnya itu.

Ia lebih memilih menjadi orang bodoh mesum ketimbang latihan seperti anggota keluarganya yang lain, tak sedikit pula orang menghina keluarga Lin atas sikap Xiaoba ini, mungkin ini sikap yang tak bisa ia hilangkan dari kehidupannya di era modern itu.

“Hehe, ini sangat menyenangkan ketika kau nakal tapi tidak ada yang bisa melakukan apa pun padamu”, ucapnya yang puas akan ia bisa melakukan apa pun di dunia ini tapi masih tetap disayang oleh keluarganya terutama sang ibu yang terus menyayangi dan menuruti semua keinginan Xiaoba, tentu kepala keluarga yang merupakan paman pertamanya tidak bisa menghukum Xiaoba secara langsung mengingat latar belakang ibu Xiaoba itu siapa.

Namun itu juga bukan alasan sebenarnya karena Xiaoba sendiri hanya malas latihan dan suka mengintip atau mencuri pakaian dalam wanita saja, ia tidak pernah melakukan kejahatan lebih dari itu terlebih lagi ia cukup pintar. Bahkan kepintarannya di akui oleh tetua utama keluarga, tapi sangat di sayangkan Xiaoba sangat malas belajar dan berkultivasi mengingat dunia ini adalah dunia yang menjunjung tinggi ilmu bela diri.

“Hem, apa yang harus kita lakukan pada anak ini?”

“Benar, aku juga bingung”

“Adik ketiga, anakmu ini tidak mewarisi sedikitpun sikap dirimu atau pun ibunya”, ucap kepala keluarga yang melihat perangai Xiaoba hari ini di balik awan terbang, sungguh pikirnya ada masalah apa dengan Xiaoba ini mengingat sang ayah adalah tiran keluarga dan sang ibu adalah genius wanita dimasanya dengan julukan Wanita Suci, bahkan sang kaisar sangat menyayangi sang ibu, lalu bagaimana dengan anak mereka? Sungguh frustasi keluarga Lin di buatnya.

“Apa ia telah di lukai sampai bodoh oleh para bandit waktu itu?”

“Itu tidak mungkin, tabib mengatakan tidak ada yang salah pada dirinya”

“Lalu bagaimana ini bisa terjadi?”

“Adik ketiga bagaimana menurutmu?”

“Itu benar kakak ketiga, kita tidak bisa membiarkan Xiaoba terus begini, ini akan membahayakan masa depannya sendiri”

“Hem, kalian benar, aku akan berdiskusi masalah ini dengan Zufu”, ucap ayah Xiaoba yang juga tahu bahwa Xiaoba tidak bisa hidup bodoh dan mesum begitu selamanya kerena ia memiliki latar belakang yang lebih besar dari apa yang mereka semua ketahui itu, tentu jika Xiaoba tidak segera berkultivasi maka ia cepat atau lambat akan mati di bunuh oleh musuh kelak.

“Iya, itu lebih baik”

“Sekarang kita bubar dulu, adik ketujuh kau tetap disini awasi Xiaoba, jangan sampai ia membuat ulah yang berlebihan”

“Baik, kepala keluarga”

Mereka pun membubarkan diri dari tempat Xiaoba, namun tanpa mereka sadari Xiaoba sendiri berlatih kultivasi secara mandiri, ia hanya tidak ingin berguru kepada seseorang karena ia merasa rendah jika ia harus menyembah seorang guru. Mengingat dirinya adalah preman hebat di kehidupan sebelumnya yang melintas dari zaman modern itu, lalu bagaimana mungkin ia bisa menyembah orang lain sebagai guru pikirnya.

“Hehe, kalian semua telah disini?”

“Adik ketiga belas kau akhirnya datang juga”

“Tentu saja, bukankah kalian sudah lama menungguku, hem?”

Hahaha

“Bagaimana mungkin tidak tuan muda ketiga belas, kami sudah menunggumu sejak tadi, hehe”, ucap bebrapa anak laki-laki yang juga sebayanya itu, mereka telah berkumpul di sebuah taman milik keluarga Lin.

Tentu tempat itu menjadi markas barter mereka yang pemeran utamanya adalah Xioaba sendiri, sungguh Xiaoba sudah terkenal sebagai anak nakal ternama yang disukai oleh pemuda seusianya karena mereka tidak bisa sebebas Xiaoba untuk berbuat mesum.

Tapi Xiaoba yang ahli siasat dan berbicara ini tidak hanya memanfaatkan pemuda keluarga Lin saja ia juga mengambil keuntungan dari pemuda keluarga kalangan atas lainnya, bahkan orang yang berkepribadian lurus pun tak lepas dari ajaran sesatnya. Bagi orang-orang yang termakan taktiknya itu, perbuatan Xiaoba ini adalah hal yang menguntungkan tapi untuk Xiaoba mereka justru lebih menguntungkan karena mereka hanya batu pijakan dalam mengejar posisi yang dia inginkan.

“Haha, aku tahu itu. Tuan muda kedua Yan tidak melihat keringatku yang berlari kemari demi kalian ini”, ucapnya penuh bohong padahal ia berlari dari kejaran para gadis yang berhasil di intipnya itu, namun mereka semua juga tahu akan hal itu tapi mereka juga tidak peduli karena yang mereka inginkan adalah hasil dari perbuatan nakal Xiaoba.

“Kalau begitu tunggu apa lagi, mari kita barter”

Kemudian mereka pun masuk ke sebuah ruang bawah tanah yang sengaja dibangun secara diam-diam oleh beberapa anak nakal itu. Namun pihak keluarga Lin sendiri sudah tahu akan hal itu, tapi tidak melakukan apa pun akan perbuatan mereka, karena hal itu cukup menguntungkan sebab banyak tuan muda dari keluarga besar lainnya yang berkunjung bahkan pewaris utama dari beberapa keluarga juga kesana. Hal itu membuat buah bibir manis pada keluarga Lin, bahwa banyak keluarga yang menjadi pendukung keluarga Lin saat ini berkat perbuatan nakal Xiaoba.

“Jadi barang pertama yang akan kutukar dengan kalian adalah novel edisi terbatas dari Siluman Rubah Yang Nakal dan juga sudah ada komiknya akan di jual di toko buku pak tua itu”

Hahaha

“Kami pasti akan membelinya”

“Kemudian ini pakain dalam dari guru cantik akademik tempat kalian belajar”

“Kau benar-benar hebat bisa mendapatkan pakaian dalamnya”

Hahaha

“Heh, kalian tahu apa? Aku hampir mati di buatnya, aku sarankan kalian sebaiknya menjauhlah darinya, dia benar-benar wanita galak, tapi aku suka bentuk tubuhnya”

“Hehe, kau benar akan hal itu”

“Selain itu, aku punya gambar wajah dari nona paviliun obat”

“Apa? Ini baru berita besar”

“Apa kau memiliki gambarnya tanpa penutup wajah?”

“Tentu saja”

“Kau benar-benar layak menjadi bos muda Lin, kau bahkan bisa melihat wajah bidadari itu”

“Aku akan menukar apa pun untuk itu”

“Aku juga, aku bahkan lebih tertarik itu dari pada pakaian dalam gadis-gadis ini”

Begitulah perbuatan nakal beberapa remaja ini yang bertukar barang dengan Xiaoba, ketika mereka semua mendapatkan sampah itu namun Xiaoba mendapatkan berlian, tapi menurut mereka apa yang mereka tukar dengan Xioaba bukanlah hal yang besar mengingat mereka adalah para tuan muda dari keluarga kaya.

Tapi sungguh mereka telah di bodohi oleh Xiaoba sendiri yang juga merupakan anak dari keluarga kaya, semua ini dilakukan karena Xiaoba tidak ingin bergantung pada keluarga dan ingin melatih diri dengan hal yang menantang walau orang lain pikir itu perbuatan nakal. Padahal pikir Xiaoba jika ia berlatih dan menantang orang lain atau melatih diri di gunung monster maka itu akan menarik perhatian banyak orang karena Xiaoba sendiri ingin merendah untuk meroket, alias ingin disebut low profil saat ia mengungkapkan jati dirinya kelak.

Terlepas dari itu semua Xiaoba tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari, bahkan ia tidak tahu saat ini keluarganya tengah berdiskusi untuk menghentikan sikap bodoh dan mesumnya itu. Sungguh hal itu akan mengubah jalan cerita hidupnya kelak.

Gadis Cantik

Beberapa Hari Kemudian

“Kak Xiaoba, mari temani aku kepasar”, ucap Lin Ruru nona muda ketujuh dan merupakan adik sepupu kesayangan Xiaoba, hanya ia satu-satunya gadis yang selalu bermanja pada Xiaoba sementara yang lainnya setelah beranjak dewasa mereka menjauhi Xioaba karena sikap nakal dan mesumnya, bahkan mereka keheranan kenapa Ruru betah dan bertahan dengan Xiaoba yang bodoh itu.

Namun Ruru tahu bahwa Xiaoba tidak senakal dan semesum yang mereka semua bayangkan, karena Xiaoba tidak pernah begitu dekat dengan gadis mana pun atau mengambil kesempatan pada dirinya begitulah pikir gadis polos itu.

“Hem, gadis kecilku ingin barang apa lagi kali ini?”, tanya Xiaoba dengan nada memanjakan anak perempuan itu, sungguh hal itu membuat Ruru sangat menyukai Xiaoba. Dan Xiaoba sendiri juga sangat menyayangi gadis ini karena Xiaoba selalu ingin punya adik perempuan yang bersikap manja padanya, bahkan ia memperlakukan Ruru dengan setulus hatinya, dan sebagian barang-barang yang ia peroleh dari hasil barter itu selalu di berikannya pada Ruru.

“Kak Xiaoba, apa kau akan membelikannya untukku?”

“Barang apa yang tidak kubelikan untukmu?”

“Hehe, kak Xiaoba yang terbaik”

Kemudia mereka pun pergi kepasar untuk melihat-lihat barang yang akan menarik perhatian mereka, namun begitu tiba di pasar Xiaoba malah menjadi buah bibir disana tapi ia juga tidak terlalu memperdulikan komentar orang-orang ini, untuknya itu sudah menjadi makanan sehari-hari. Bahkan Ruru juga tidak terlalu peduli karena ia sudah setiap hari mendengar orang-orang berbicara buruk, bahkan ia juga di seret-seret dalam masalah Xiaoba.

Tidak ingin ambil pusing atas komentar negatif itu mereka pun mulai melihat-lihat hal apa yang mereka inginkan.

“Kak aku ingin ini, kak Xiaoba! Hem, mana orangnya?”, tanya Ruru yang tidak melihat Xiaoba disana, sungguh Ruru kesal di buatnya. Xiaoba malah menghilang entah kemana, akhirnya Ruru pun kembali ke kediaman Lin tapi ia juga tidak bisa menemukan Xiaoba disana.

“Sebenarnya kak Xiaoba kemana? Kenepa dia meninggalkan aku sendirian?”, gerutunya yang heran dan marah itu, tidak pernah Xiaoba meninggalkan ia sendirian begitu. Namun Xiaoba sendiri pergi mengikuti gadis kecil yang sangat menarik perhatainnya, gadis kecil itu menimbulkan sebuah perasaan aneh pada Xiaoba yang ia tidak tahu apa itu.

“Aku tidak bisa melihat wajahnya yang di tutupi kain itu, sebaiknya aku terus mengikuti gadis ini”, ucapnya yang tidak bisa melihat wajah gadis yang dapat menimbulkan perasaan aneh di hatinya itu.

Setelah sekian lama mengikuti gadis yang menarik hati Xiaoba untuk pertama kalinya ini berhenti di rumah keluarga Chu, sungguh pikir Xioaba gadis ini pasti salah satu dari nona muda keluarga Chu. Tapi Xiaoba sendiri mengenal semua nona muda keluarga Chu, lalu gadis ini muncul darimana? Ia begitu penasaran dan terus mengikuti secara diam-diam.

“Aku harus masuk ke rumah keluarga Chu, tapi bagaimana caranya?”, pikirnya karena ia ingat beberapa gadis keluarga Chu sangat kesal padanya bahkan kepala keluarga Chu sendiri telah melarang tuan muda keluarganya untuk bergaul dengan Xiaoba yang nakal itu, tidak mungkin jika ia masuk kesana dengan alasan ingin mengunjungi salah satu tuan muda mereka.

“Hem, aku harus memikirkan caranya?”, ucapnya yang terus memutar otak untuk bisa masuk ke kediaman keluarga Chu itu, bahkan ia terus mengawasi rumah keluarga Chu hingga tengah malam layaknya penjahat yang ingin merampok saja.

Tapi tanpa ia ketahui bahwa beberapa penetua keluarganya terus mengawasinya dari balik awan itu, mungkin saja kali ini adalah jebakan untuk Xiaoba sendiri.

“Ah, aku tahu bagaimana caranya”, ucap Xiaoba ketika ia melihat ada sebuah rombongan yang ingin masuk kedalam kediaman keluarga Chu, kemudian ia menyamar sebagai salah satu rombongan itu.

Selepas masuk disana, ia pun menyelinap mengikuti serangga pencium aroma yang telah ia tandai dengan aroma dari gadis tadi.

“Ha, benar saja melihat dari tempat tinggalnya ini, ia adalah salah nona muda keluarga Chu”

“Siapa disana?”

“Sial, ada penjaga”

Kemudian ia pun masuk kesalah satu ruang yang ada disana, yang ia tidak tahu bahwa ruang itu adalah tempat mandi sang gadis. Begitu masuk ia malah melihat gadis itu tengah berendam dan di temani oleh beberapa pelayan yang membantunya membersihkan diri, namun tanpa Xiaoba sadari kini air mata mengalir dari wajahnya dan tanpa sengaja ia malah berjalan kearah gadis itu lalu berkata.

“Gadis cantik kau kah itu?”

Akkhhhhhh..

Teriak sang gadis yang menjadi mala petaka bagi Xiaoba, namun Xiaoba sendiri masih tenggelam dalam pikirannya akan sang gadis yang selalu ia mimpikan dan bayangkan selama ini hingga ia tidak sadar kini masalah besar telah menghampirinya. Kemudia berita itu pun menyebar di kalangan masyarakat dengan cepatnya, seperti berita besar yang telah lama di nanti.

“Aku tidak peduli, keluarga Lin harus bertangung jawab akan hal ini”, ucap kepala keluarga Chu yang sedikit bingung melihat Xioaba terdiam bisu tanpa perlawanan saat di tangkap tadi, bukankah seharusnya dari sikap Xiaoba biasanya ia akan melarikan diri atau membela diri, namun ada apa kali ini? Sungguh aneh pikir kepala keluarga Chu, apakah Xiaoba sangat terkejut karena ditangkap atau ia terpana pada putri kesayangannya yang cantik jelita itu.

Terlepas dari apa pun itu Xiaoba di bawa pulang ke kediaman keluarga Lin dengan penuh pengawal layaknya seorang penjahat yang telah di tangkap. Begitu sampai di keluarga Lin Xiaoba masih diam melamun, entah apa yang tengah di pikirkannya. Sungguh melihat hal itu mereka semua sedikit takut apakah Xiaoba menerima guncangan yang sangat besar yang membuat ia diam seperti itu. Apa ia ketakutan dan teringat akan waktu ia di culik dulu?

“Xiaoba, ada apa denganmu? Apa kau sangat terkejut?”, tanya sang ibu yang sangat khawatir melihat Xiaoba itu, kemudian ia pun di bawa kembali ke tempatnya untuk beristirahat. Setelah pergi para orang tua itu pun berdiskusi melihat kondisi Xiaoba saat ini.

“Chu tua apa yang kau lakukan pada anakku?”

“Aku tidak melakukan apa pun, justru anakmu yang telah merugikan putriku”

“Merugikan apanya? Bukankah mereka sudah bertunangan sejak kecil?”

“Tapi tetap saja dia masih belum layak untuk kesayanganku”

“Jadi maksudmu kau ingin membatalkan perjanjian kita waktu itu?”

“Tentu saja tidak”

“Lalu apa?”

“Sudah cukup, jangan bertengkar lagi”

“Itu benar, mari kita bicara baik-baik akan hal ini”

“Hemm, awas saja jika terjadi sesuatu pada anakku”

“Apa maksudmu, kau menyalahkan kami akan hal itu?”

“Aku bilang cukup!!”, ucap leluhur keluarga Lin yang menekan mereka dengan aura kultivasinya, seketika mereka pun diam. Setelahnya kepala keluarga Chu menceritakan apa yang telah terjadi bahkan hal itu juga di benarkan oleh dua orang tetua yang mengikuti Xiaoba dari balik awan itu, mereka sangat ke heranan kenapa Xiaoba menangis saat melihat putri kesayangan kepala keluarga Chu itu.

“Kenapa dia menangis melihat putriku? Sungguh aneh”

“Apa karena ia tidak melihat gadis itu selama beberapa tahun ini?”

“Hem, bisa jadi juga. Ia pasti sangat merindukan putriku, haha”

“Dasar bajingan kecil itu”

“Tapi bagaimana pun kali ini rencana kita berhasil”, ucap mereka yang memang sejak dari awal telah sepakat untuk memasukan Xiaoba dalam jebakan mereka, namun mereka semua tidak tahu bahwa ide konyol mereka itu menjadi pemicu hal baru pada Xiaoba yang membuat ia pergi dari kediaman keluarga Lin kelak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!