NovelToon NovelToon

Painting Love

1

Namaku Aretna Calista Myesha Yudatrana Ibrahim, keluarga dan temanku sering memanggil ku calis, ayah ku bernama Yudatrana Putra Faddin Ibrahim seorang Pemilik perusahaan ternama yang berkerja di bidang kontruksi sedangkan ibu ku bernama Farra Auliana Mayendra seorang ustazah dipesantren milik kakekku. Aku memiliki seorang kakak yang sedang berkuliah diluar negeri bernama Atthaya Cashel Yudatrana Ibrahim,keluargaku sangat taat agama,tetapi keluarga ku tidak mengharuskan ku memakai gamis seperti nenek (dari ibu) ,ummi dan tante tanteku,sebab itulah cara berpakaiaan ku mengikuti tren tren masa kini,walau berhijab tetapi tetap kerenn,aku mengikuti style hijab korea.

Namaku Arfan Ghifari Pratama, 1tahun yang lalu aku baru saja menyelesaikan S1ku di kairo dan menjadi ustad termuda dipesantren milik abiku,Abiku seorang Kyai disebuah pesantren dikota T sedangkan ibuku pengurus keperluan pesantren,aku anak tunggal karena saat umurku 9 tahun adikku meninggal diusianya 5 tahun.

 

...Pagi hari yang cerah☀️...

Pagi hari dimansion mewah keluarga ibrahim, para maid sibuk dengan pekerjaan masing masing, Abi yuda sedang duduk membaca berita yang ada di koran dan umi fara membantu menyiapkan makanan, menata semuanya dimeja makan.

Dilantai atas, calis sedang bersiap siap untuk berangkat ke kampusnya.

"Ya allah, laptopku lupa di cas". Gumamnya sambil menepuk jidat.

"Ya ampun lis, masih muda juga baru 23 kok pelupaan gini sihh" Calis mengerutu pada diri sendiri.

tok tok tok

"Masukk aja!" ujar calis sedikit berteriak dari dalam kamarnya.

Umi fara pun masuk

"Assalamualaikum anak umi" Umi selalu datang setiap pagi ke kamar calis.

"Walaikumsalaam umiku" Calis menjawab dengan wajah tersenyum

"Sedang apa kamu? Apa ada yang hilang?" Tanya umi saat melihat anaknya sedang kerepotan mencari sesuai.

"Hehe, calis lupa naro buku pembimbing mi". Ujarnya.

"Makanya sayang, kalau hari ini ada yang penting siapkan dari semalam, untung umi masuk kekamarmu semalam, siapin semuanya"Ujar umi sambil mengambil tas kampus calis yang ia siapkan semalam.

"Aaaa umiii, makasihhh" seru Calis sambil memeluk umi.

"Sama sama sayangku, ayo segeralah bersiap, abimu menunggu" Ucap umi, lalu umi pun keluar dari kamar calis.

"Huhh, untung banget aku punya umi" Calis pun bersiap siap agar tak membuat abinya menunggu lama.

Ia pun turun menggunakan lift.

"Assalamualaikum semua" calis menyapa abi dan uminya yang ada di meja makan.

"Walaikumsalaam, anak abiii"

"Nih makananmu". Ujar umi memberikan calis makanannya.

"Ohya, kamu mau naik mobil sendiri? Abi dengar umi bilang kaya gitu".

"Apa boleh bi?". Tanyanya.

"Emm boleh, tapi hati hati ya".

Mereka pun lanjut makan.

Skip

Calis sedang mengendarai mobil keluaran terbaru yang ia miliki, hadiah dari sang ayah.

"Ginikan enak!! tanpa bang umang" Gumamnya, ia sangat bosan jika terus diantar sang supirnya itu, supir pribadi yang setia dari dia sd.

Calis anak yang lumayan rajin, ia datang selalu tepat waktu.

Saat mobil mewahnya masuk ke parkiran kampus, mengundang banyak mata.

"Mobil sapa tu?"

"murid baru ya?"

"mobil bunga kali, kan biasa dia hobi banget tuh koleksi mobil"

Tak lama calis pun turun, semuanya terperanggah melihatnya, bagaimana tidak baru kali ini mereka melihat calis mengendarai mobil sendiri dan juga yang ia pakai mobil termewah dan mehong keluaran xxxx.

"Calistha?? omg gak perlu diraguin lagi tu anak, anak konglomerat coyy" Ujar salah satu mahasiswa kehewanan.

"Anak cewe bungsu, beh gak ada lawan"

Calis tak memusingkan omongan yang dilontarkan semua orang, ia tetap berjalan menuju kelasnya.

BAB BARU REVISI, MUNGKIN INI AKAN BERBEDA ALURNYA YA, HARAP MAKLUM YA : )

2

Saat menuju kearah kelasnya, Banyak sekali mahasiswa mahasiswi menyapa dirinya. Calis hanya membalas dengan senyum selebihnya ia abaikan jika ada sapaan yang menurutnya tak sopan.

Sampailah ia dikelasnya, Sebenarnya mereka tinggal bimbingan dan beberapa praktek. Calis sangat menyukai jurusan kedokteran yang ia ambil, Sangat jarang dikeluarganya yang memih masuk jurusan kedokteran. Biasalah keluarga fokus pada urusan bisnis, Kakaknya saja tahan berkuliah diluar negeri demi menjadi presdir.

"Hai guys" sapanya pada sahabat sahabatnya.

"Haiii nonaaa" Balas ke3 sahabatnya itu.

"Tumben lo nga datang duluan dari gue". Ucap calis pada sahabatnya.

BUNGA anak konglomerat sama seperti calis, tapi bedanya hanya dibidang perusahaan mereka, ia juga anak dari pemilik kampus ini.

"Yah elu kaga bisa ngeliat gua datang cepet ajee". Jawab bunga dengan muka menyebalkannya.

"HA-HA-HA, jelaslah calis kaget, elu mungkin jam segini pasti lagi mandi sambil menggerutu" Timpal isti yang tertawa lepas.

ISTI, Anak rantauan yang cukup kaya, orang tuanya adalah PNS dan pembisnis perkebunan.

"Nahh bener bener, gak biasanya yakan....?" Timpal sahabat calis, aisyah.

AISYAH, Anak dari salah satu seorang pengusaha yang melintas inter. Konsepnya yaa mempekerjakan karyawan lokal ke mancanegara.

"Sebel ah ma kalian...!!". Bunga merajuk.

"Ulu lu sahabat kita lagi merajuk ni guyss". Goda isti

Mereka ber3 pun tertawa kecuali bunga yang hatinya dongkol.

"Yaelah nga bercanda atuh". sengol aisyah pada bunga.

"Yaya gue tau"

Tak lama dosen yang akan membimbing praktek mereka hari ini, telah masuk.

Mereka memulai rutinitas praktek yang cukup lama ini.

Akhirnya selesai saat hampir Dzuhur.

"Sholat kuy". Ajak isti

"Gua masih halangan". ucap bunga

"Gua juga". timpal aisyah.

"Iya nih gua juga baru dapet pagi tadi". Ucap calis.

"Yaelah pada nerima tamu semua nih yaudah deh, tunggu gua yak. Gua mau sholat dulu, kalian tunggu aje dikantin. Jangan lupa pesenin gua yak seperti biasa". Ujar isti, setelah itu ia mencelos pergi.

Mereka yang tersisa pun akhirnya pergi kekantin.

Banyak sapaan yang mereka dapatkan.

Bunga yang gak make jilbab tetapi berpakaian yang selalu longgar tak pernah memakai pakaian yang tak senonoh, berabe nanti dijewer maminya.

Isti yang selalu berpakaian santai gak heboh, dia biasa selalu memakai kaos/sweater plus jeans.

Aisyah selalu berpakaian yang menutup auratnya, ia tetap necis kok selalu pake rok jeans, jilbab yang menutupi dada, gak dibolehin sang abi memakai jeans celana.

Sedangkan calis bebas tanpa hambatan, hijabers korean style.

Aura kecantikan mereka terpancar walau dengan polesan makeup tipis, tak semenor cabe cabean kampus.

Setelah selesai memesan pesanan mereka, mereka mencari kursi untuk duduk.

Banyak yang tak tau papi bunga adalah pemilik kampus ini.

Saat mereka hendak duduk, tiba tiba geng menor(julukan bunga untuk mereka) menghampiri dan berniat melabrak.

"HEH! MINGGIR LOH! GUA AND THE GENG YANG MAU DUDUK SINI!!!". Bentak salah satu mahasiswa yang berpenampilan seksi, berdandan menor.

"Jangan sok deh, gak malu diliat orang?". Tanya calis santuy.

"Terserah gua dong! Mau apa lo?!". Ucapnya dengan nada tinggi.

"Heh menor! Elo liat gak kita dikantin? Elo taukan orang yang pergi kekantin mau makan tenang, keganggu karena elo tiba tiba datang, bentak bentak orang gak jelas!". Bunga angkat bicara.

"Elu elu pada kira gua takut kemuka elo, sok cantik! Elo kira gua takut hah!, Terserah gua dong, mereka pada juga gak berani marahin gua". Ujar simenor itu bernama mora.

Isti yang selesai sholat tiba tiba dateng dengan tangan yang mengepal.

"HEH MENOR! GUA BARU SELESAI SHOLAT, DIHADEPIN LAGI KE SYETAN KAYA ELO! SINI MAJU BAKU HANTAM APA GUA SINI, BERANI LABRAK GITU DOANG! AYOK SINI SINI". Teriak isti yang tiba tiba datang dari arah mushola.

Menor eh simora pun terdiam, ia agak takut tapi berusaha menyembunyikannya. Takutlah isti anak sabuk hitam anjirr, stt dia belum tau yang kalo 3 orang di hadapannya juga memegang sabuk hitam.

The gengnya takut dengan isti tetapi jika mereka mundur takut dicekik boss gengnya.

"KENAPA LO DIEM?! TAKUT?! MANA TUNJUKKAN KEHEBATAN ELO NGELABRAK BESTIE GUA TADI". Teriak isti seraya berkacak pinggang.

"GUA KAGA TAKUT AMA ELO YA JELEK!, GUA GAK TAKUT ASAL LO TAU!, MUKA ELO YANG KAYA GAK MANDI GAK BISA NANDINGIN MECANTIKAM PARIPURNA GUA!". Mora angkat bicara, ia tak ingin harga dirinya hancur karena takut dengan isti.

"HEH MENOR! ASAL LU TAU YA! WALAU GUA MAKEUP TIPIS GINI, GUA MASIH CANTIK DARI ELU TAU! ELU LIAT LIPSTIK LU! KAYA IBU IBU MERAH MENYALA KAYA GITU". Isti mendekat ke arah menordengan wajah yang menyeramkan dimata mahasiswa yang mengenalnya.

"BILANG AJA ELU AMA BESTIE JELEK LU GAK MAMPU BELI LIPSTIK KAYA GUA!".

"HEH, LIPSTIK ELU? HARGANYA GAK JUGA DAPET SPONS MAKE UP GUA ASAL LU TAU". Ujar bunga ngegas.

"Yee wes palung lipstik dior kw". Timpal calis yang dari tadi diem diem santuy.

"HEH CALIS! APA LO BILANG? KW? ASAL LO TAU INI LIPSTIK ELIMITED EDIZEN". TERIAK MORA.

"Edition KALEE jangan ngegas biasa aja, udah ngegas salah pula". Timpal aisyah.

"TERSERAH GUA DONG! dasar sok suci". Sindir mora.

"HEH LU ISLAM KTP??!! BILANG ORANG SOK SUCI? ASAL LU TAU YA! ELU PAKE PAKAIN KURANG BAHAN GINI! BIKIN ORANG TUA LU PERLAHAN-LAHAN MASUK NERAKA ASAL LU TAU!" Calis mengBrak Meja.

Mora yang merasa tersedutkan pun pergi dengan wajah malu.

"AYO GIRL". Ajaknya, GENG MENOR pun undur diri, mereka disorakin banyam mahasiswa disana yang menonton.

3

"Huh, dasar si mora! Apa apaan sih!". Isti pun berjalan ke arah meja bestienya, banyak mahasiswa dan mahasiswi yang berdecak kagum padanya.

"Yeee dia gak nyadar!! Cantikan isti daripada elu! Menor!". Bukan sanjungan yang di dapat mora malah cacian dan makian yang ia terima.

Dimeja tempat calis the geng.

"Dasar gak tau aja gua jentik, twengg gini udah jatoh dia". Isti mempraktekkan caranya.

"Dasar ti, biasalah tu anak caper aja". Ucap calis seraya menyerucut teh manis.

Tak lama bibi kantin datang.

"Halo halo semua, maaf ya lama, hehehe" ucap bibi kantin.

"Aman kok bik" ucap mereka ber4.

"Eh isti! Kenapa gak elu hantam sekalian si menor itu". Ujar bibi kantin, ia kesal setiap kali menor thegeng datang ke kantinnya pasti perabotan jualan nya yang kena imbas, untung aja hari ini gak ada.

"Kapan kapan aja lah ngehantam tu anak bik, cape gua ngeliat dia dia mulu. Dia kira dia apa? Sok cantik!". Cecar isti

Bunga yang diam, karena otaknya masih mendidih sekaligus mencari ide biar si menor jera.

"Eh nga! Bengong aja lu". Senggol aisyah

"Aish! Gua mau nyakar tu si menor! Sebel ihhh". Rengek bunga.

"Udah udah kalo dia nyariin kita lagi, nanti gua ama Isti yang maju, aman". Ujar calis.

"Nahh, tu aman deh kalo elu mau, lu cakar ampe ke dagingnya, HAHAHA". Ucap isti sambil tertawa jahat, bibi kantin sampai ngilu dengernya.

"Oke anak anakku, bibi mau balik lagi ya, masih banyak nih hehe".

"SIAP BIK!"

Diotak bunga.

"Apa gua aduin papih aja ya, kesel banget gua". Batinnya, ia mengambil hp dan meng watsap papihnya.

Papih (online)

Bunga: papih...

Papih: Apa sayang? Kenapa?"

Bunga: papih dimana?

Papih: diruangan papih di kampus, kenapa? Kamu masih dikampus gak? Kalau masih dikampus sini deh keruangan papih, ada kakakmu juga.

Bunga: aku dikantin kampus pih!, Nanti aku kesana, oya ada kakak? Suruh dia kesini deh pih!

Papih: oke sayang.

"Eh nga, lu ngechat siapa?" Tanya aisyah

"Papih, eh btw papih gua ada disini loh,"

Tiba tiba

Byurrrrr

Wajah bunga basah dengan siram teh hangat.

"Auwww"

"RASAIN! SOK KECANTIKAN LU!" cecar mora.

BRAK!!

"APA APA LU AJG!" Isti menggebrak meja.

Tak berapa lama kakak bunga datang, hal itu menarik perhatian mahasiswa.

"Adek!! Ya Allah....!!!".

"Bibik!! Minta air sama es!" Teriak calis, ia takut dengan wajah bunga yang tersiram teh hangat.

Dosen dipanggil salah satu mahasiswa pun datang.

"Ya Tuhan! Kenapa kalian!". Dosen datang dengan wajah cemas, ia melihat wajah vano saja sudah dag dig dug.

"GAK PERLU BASA BASI DEH, TUNTUN GUA KE UKS DISINI!". teriak vano dia sangat khawatir dnegan kondisi adiknya yang disiram teh hangat., kakak bunga, ia mengendong bunga, aisyah pun ikut dengannya, calis dan isti tetap diam ditempat.

"MORA PAK! DIA SENGAJA MENGUCUR BUNGA KE TEH HANGAT". Teriak isti sambil menunjuk mora, ia tak peduli tanggapan orang sekitar.

"MORA! IKUT SAYA KE RUANG PEMILIK KAMPUS INI, KAMU LAGI KAMU LAGI YANG BIKIN ONAR"

"MAMPUS LU!". ujar isti.

"Calis dan isti, kalian juga ikut, saya perlu kesaksian."

Di UKS, mamih bunga tergesa gesa datang saat mendengar kabar sang anak tersiram teh hangat, OMG!. Ia tak akan mengampuni pelakunya.

"Ada apa ini? Ya allah ada mamih" Panik mamih, ia baru saja sampai, sambil dikawal para bodyguard.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!