"Apa sudah kau temukan gadis itu, Deve?"
"Belum Tuan Muda,"
Brakkk..
"Apa saja kerja kau, Dev sudah sebulan kau belum juga menemukannya!" bentak seorang lelaki tampan berambut gondrong.
"Saya masih mencarinya Tuan,"
"Aku kasih waktu 3 hari, jika tidak kau temukan, ku pecat kau!"
Glek..
Deve asisten muda itu menelan salivanya. Tuan nya sudah murka. Dirinya dan anggota yang diperintahkan mencari gadis berambut pirang sudah sebulan ini belum bisa menemukan keberadaannya.
"Kau boleh pergi," Cassy tuan muda itu mengusir asistennya.
Deve segera pergi dari ruangan tuannya.
Cassanova Biantara Adiwilaga, 28 tahun seorang lelaki tampan berambut gondrong menjabat sebagai CEO perusahaan konstruksi. Ahli waris keluarga Adiwilaga. Kedua orangtuanya sudah meninggal dunia akibat kecelakaan yang sampai sekarang belum di ketahui penyebabnya.
Cassy yang di besarkan oleh kakeknya dengan penuh kasih sayang, begitu menyayangi kakeknya.
Astaka Adiwilaga, 70 tahun kakek dengan pembawaan yang tenang dan sangat menyayangi cucu semata wayangnya.
Cassy tidak tinggal di mansion kakeknya, ia lebih memilih mansionnya sendiri yang dibangun di lahan yang luas. Hanya ada sopir dan pelayan di mansion nya yang luas itu.
Cassy yang dibesarkan kakeknya dengan disiplin tinggi menjadi pribadi yang dingin. Cassy yang ditinggal orangtuanya dari umur 3 tahun, tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah dan ibu. Ia di asuh dan di rawat oleh pengasuh kepercayaan kakeknya Ibu Mita.
Bunyi ponsel Cassy berdering di atas meja kerjanya. Di lihatnya nomor yang menghubungi nya.
Kakek is calling..
Cassy mengangkat telponnya.
"Iya Kek,"
"Kakek tunggu di rumah, ada yang akan kakek sampaikan ini penting,"
"Iya Kek,"
Cassy menutupnya kembali.
Sambil menyandar di kursi kebesarannya. Cassy mengingat kembali kejadian malam itu, malam saat ia di perdaya oleh seorang gadis.
Sialan, rutuknya ia pasti kesal jika mengingat kembali kejadian malam itu. Cassy mengepalkan tangannya kuat-kuat.
Flashback On
"Minum Tuan?" seorang wanita cantik berambut pirang dengan bibir merah menggoda dan berpakaian sexy mendatanginya.
Wanita tersebut sengaja menempelkan dadanya yang berisi ke lengan Cassy yang sedang duduk bersama wanita lainnya yang di sewanya. Di ruang VVIP khusus untuk dirinya. Ia sedang bersama sahabat Jason dan Bryan yang sama-sama peranakan. Mereka bertiga lahir dengan salah satu orangtuanya bule. Wajah mereka sangat tampan perpaduan bule dan pribumi.
Jason sedang bersama wanita menikmati ciuman tanpa malu di lihat oleh yang lain di ruangan tersebut.
Bryan yang sedikit kalem tidak di temani oleh wanita ia hanya minum alkohol saja. Sedang Cassy di kanan kirinya dia wanita yang dengan tak tau malunya terus mencoba menggerayangi dirinya.
Wanita berambut pirang tersebut mengedipkan matanya ke Cassy dan mencoba merayu Cassy dengan jari-jari lentiknya.
Cassy yang tidak bisa menahan gairahnya segera meminum cairan berwarna merah yang disodorkan gadis cantik itu.
"Gue cabut dulu Bro," ucap Cassy yang beranjak dan memeluk gadis berambut pirang di sampingnya.
Sahabatnya sudah paham dengan maksud Cassy.
Mereka menganggukkan kepalanya.
Cassy segera melangkah keluar dari ruangan. Ia sudah tidak tahan lagi menahan hasrat nya yang seakan membumbung tinggi karena belaian juga minuman yang sudah di minumnya tadi.
Kepalanya sudah terasa pusing, Cassy segera membawa gadis cantik tersebut ke dalam kamar mewah nya di lantai paling atas di club tersebut.
Club miliknya sendiri. Cassy membawa gadis tersebut ke atas ranjang berwarna biru dongker. Warna maskulin cocok dengan pemilik nya yang memang tampan dan dingin.
Gadis cantik tersebut membaringkan lelaki yang membawa nya masuk. Lelaki tersebut sudah terlelap gadis tersebut membuka pakaian juga celana lelaki yang sudah terbaring. Hanya meninggalkan underwearnya saja.
Gadis cantik tersebut segera beraksi di fotonya lelaki tersebut dalam keadaan naked. ia bergidik sendiri melihat lelaki yang naked tersebut. Ia tidak berani membuka semuanya. Tubuhnya sudah panas dingin sendiri melihat tubuh tegap dengan dada bidang dan perut yang sixpack.
Tubuh yang bagus. Wanita itu naik ke atas ranjang membuka sedikit bajunya sampai ke bawah bahu. Ia meletakkan kepalanya di dada si lelaki, sambil mengambil foto di ponsel nya.
Wanita tersebut masih melanjutkan aksinya dengan posisi seakan mereka sedang berciuman. Ia menempelkan bibirnya ke bibir lelaki tersebut dan memfotonya. Kemudian menempelkan bibir berlipstiknya ke leher juga dada lelaki itu.
Selesai semuanya wanita itu membuka dompet lelaki itu dan mengambil duit tunai yang ada di dalam dompet lelaki tersebut.
Sebelum keluar kamar, wanita cantik itu mengambil lipstik di tas nya, ia menuliskan kata-kata buat lelaki itu di cermin besar di atas ranjang.
Thank you for tonight, Handsome, you're so hot. I'll miss you, muaahh🫦💋
Your Girl
Wanita cantik tersebut bergegas keluar kamar dengan pura-pura tenang. Ia berjalan dengan elegan. Di luar para pengawal tuan muda tidak menyadari. Jika tuannya sudah di perdaya.
Pagi harinya Cassy bangun kesiangan, efek obat tidur dari wanita tersebut ternyata sangat ampuh.
Cassy melihat dirinya yang tidak berpakaian hanya tertinggal segitiga pengamannya saja.
"Shiiiiit.."
Cassy segera bangun dari tidurnya. Ia belum menyadari tulisan di cermin besar di atas ranjangnya.
Cassy juga belum sadar jika dompetnya telah kosong.
Cassy segera ke kamar mandi. Di lihat nya di tubuhnya ada bekas merah lipstik di dada dan lehernya.
"Sialan, gadis murahan, kurang ajar berani-beraninya dia, awas saja kau ya.. dasar bitch!" sarkas Cassy.
Selesai dari kamar mandi Cassy hanya mengenakan handuk sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Ia baru melihat tulisan merah di cermin besar di atas ranjangnya.
"Shiiiitt! Bisa-bisanya aku tertipu, apa yang sudah di lakukannya?"
Cassy tidak menyadari dengan dompet nya yang kosong.
Ia segera menelpon ke asistennya.
"Deve, segera ke club, sekarang!" perintah nya.
Sementara di ruang kamar seorang gadis muda cantik menghitung duit yang sudah di ambil dari dompet lelaki tampan itu. Lelaki yang di ketahuinya sebagai pemilik club.
Gadis itu sudah mengamati hampir sebulan pergerakan lelaki tampan incarannya tersebut. Ia bisa masuk ke club karena bantuan dari sahabat lelaki nya yang bekerja di club tersebut.
Kanaka Awandana Abimana, 26 tahun seorang gadis pemberontak, lari dari perjodohan orang tuanya. Ia memilih tinggal di ibukota agar bisa jauh dari keluarga nya yang selalu mencoba menjodohkannya dengan lelaki yang tidak di kenalnya.
Kana, gadis cantik itu memilih hidup sebatang kara di ibu kota hidup di kos-kosan sederhana, Ia bekerja sebagai pelayan di salah satu cafe yang terkenal.
Kana, gadis periang memiliki sahabat Arjuna dan Milly. Milly satu kos dengan Kana. Sedangkan Juna tinggal di apartemen. Juna anak pengusaha kaya tidak mau bergantung dengan keluarga nya.
Kana tertawa-tawa sendiri di kamarnya. Ia berhasil mengelabui seorang CEO terkenal, Kana memang sengaja akan membuat lelaki tersebut kesal dan ia akan mencoba mengancam lelaki tersebut dengan foto-foto mereka tadi malam tadi.
Kana berbuat hal tersebut karena ia kesal lelaki tersebut telah membikin malu dirinya saat di cafe tempatnya bekerja.
"Kita liat saja Tuan Muda tampan, siapakah yang akan memenangkan permainan ini," Kana tersenyum smirk.
Kana sudah tidak sabar melihat lelaki itu akan murka dan mencari dirinya.
Flashback Off
Gadis cantik bermata sedikit sipit dengan rambut panjang sebahu, wajah tirus, hidung kecil mancung, bibir tipis, dan berkulit putih, tubuhnya kurus tetapi aset tubuhnya berisi. Dengan tubuh tinggi dan kaki jenjang nya gadis itu berjalan memasuki cafe tempat nya bekerja.
Kanaka Awandana Abimana, 26 tahun, bekerja sebagai pelayan di Lezatto's Cafe melangkahkan kakinya ke ruang dapur dengan wajah ceria.
"Pagi semua," salam Kana ke semua yang ada di bagian dapur.
"Pagi Kana, ceria kamu hari ini? Ada apakah gerangan?" tanya seorang chef.
"Ah bukannya juga setiap hari gue begini," Kana meletakkan tasnya di loker yang ada di pojok agak jauh dari dapur.
"Hari ini ada tamu yang akan mengadakan rapat di ruang VIP lantai dua Ka, lo cek deh mejanya apa sudah beres," ucap chef tersebut.
"Okey," Kana keluar dari ruang dapur. Sambil bersenandung Kana menuju ke lantai dua ke ruangan VIP.
Di dalam ruangan sudah ada teman-temannya yang sudah ada di sana, termasuk Iren yang selalu sirik dengan Kana.
Iren membuang mukanya melihat Kana yang begitu ceria memasuki ruangan.
"Hai, semua, Kana di sini," teriak Kana.
"Kepedean amat sih tu anak," Iren sewot sendiri.
Iren yang tak suka dengan Kana sengaja menyenggol bahu Kana dengan kencang, Kana hampir terjatuh.
"Aduuhh," teriak Kana.
"Kenapa Ka?" tanya Dilla teman yang lainnya.
"Gak tau nih Iren nyenggol gue," Kana cuek saja di senggol dengan sengaja oleh Iren.
Terus aja kamu ganggu gue Ren, liat aja nanti ya, Kana geram.
Selesai mereka menyiapkan ruang VIP, Kana kembali ke bawah, di lantai satu sudah mulai ramai pengunjung yang akan sarapan.
Acara di lantai dua akan di adakan pukul 10 sampai jam makan siang, berarti Kana dan teman-temannya akan sibuk hari ini.
Kana tidak tau siapa yang akan datang nanti. Di lantai satu pengunjung sedang ramai, Kana bolak balik ke meja pengunjung dan melayani pesanan mereka.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 9.50 menit, tamu di ruangan VIP sudah ada yang datang.
Kana saat itu sedang mengambil pesanan pengunjung ke dalam dapur.
Di lantai satu seorang lelaki tampan dengan wajah peranakan bulenya berjalan dengan tegap, rambut nya yang gondrong di bawah telinga di biarkan nya disisir rapi ke belakang, auranya mendominasi, dingin wajah dan tatapan matanya tampak sangat menyeramkan.
"Mari Tuan," seorang manajer kafe mengarahkan tamunya untuk ke lantai dua ke ruang VIP.
Lelaki tampan tersebut berjalan di ikuti oleh asistennya.
"Deve, apa kamu bawa berkas semuanya? Jangan ada yang ketinggalan,"
"Sudah Tuan,"
Lelaki tersebut memasuki ruangan tempat mereka bertemu klien.
Dua wanita cantik sudah duduk di meja tempat pertemuan mereka.
"Selamat pagi, Tuan Cassanova," wanita tersebut berdiri bersalaman dengan kliennya.
"Cassy aja, tidak perlu lengkap,"
"Baik Tuan Cassy," wanita tersebut sengaja berlama-lama menjabat tangan kliennya dan menggigit bibir bawahnya, kerlingan matanya sengaja menggoda.
Wanita yang kelihatan sengaja menarik perhatian kliennya yang terkenal sebagai cassanova di dunia bisnis. Para pebisnis sudah mengenal Tuan Muda Cassanova sesuai dengan namanya seorang cassanova yang dingin dan auranya sangat mendominasi.
Setelah mereka duduk dan saling berbincang membahas kerjasama bisnis mereka. Masuklah dua orang pelayan lelaki dan perempuan. Yang lelaki mendorong brankar makanan, yang perempuan akan menyajikan makanan dan minuman di meja.
Awalnya Kana belum menyadari siapa tamunya. Begitu mendekat dan sudah dekat dengan meja tamunya Kana kaget, dadanya deg-degan.
Matilah aku, apakah ia mengingat wajahku, batin Kana.
Kana berusaha tenang, inilah lelaki yang di kerjainya di club. Lelaki yang pernah mempermalukan dirinya di lantai satu beberapa bulan yang lalu.
Kana berusaha bersikap normal, bukankah malam itu ia berdandan tebal dan memakai rambut wig berwarna pirang dan memberikan tahi lalat di atas bibirnya. Wajahnya ia make over agar kelihatan beda malam itu. Kana malam itu cosplay menjadi wanita malam, ia geli sendiri dengan penampilannya malam itu, sangat sexy dan menggoda.
Kana yakin jika lelaki yang menjadi tamu di cafe nya ini tidak akan mengenal dirinya. Dengan berusaha agar tangannya tidak gemetaran Kana manarik napasnya dalam dan mengeluarkannya perlahan-lahan.
Semua gerak geriknya di perhatikan oleh tamunya ini. Cassy sedang duduk bersandar di kursi nya mendengarkan pembicaraan kliennya sambil matanya tak lepas dari pelayan di depannya ini.
Cassy seperti pernah melihat gadis ini, ia sedang berpikir di mana dirinya bertemu dengan gadis ini.
"Tuan Muda," paggil Deve.
Cassy yang peka segera menoleh ke Deve, ia mengernyitkan alisnya.
"Menurut Nona Sherly untuk kerjasamanya akan tetap di lakukan mulai bulan depan,"
Cassy menatap ke kliennya yang tadi sengaja menjabat tangannya lama-lama. Sorot mata Sherly yang menggoda juga bahasa tubuhnya, Cassy tau jika kliennya ini sedang menarik perhatian nya.
Kana selesai menyajikan minuman dan makanan ringan ke meja, sebelum menu makan siang nanti, ia akan kembali menyajikan menu makan siang di meja tamunya.
"Silahkan Tuan dan Nona," Kana mempersilahkan tamunya untuk menikmati minuman dan makanan ringan yang di sajikan.
Cassy mengernyitkan alisnya kembali, ia mengenal suara ini, tapi di mana, Cassy sedang berpikir.
Cassy ingat wajah gadis ini lah yang 2 bulan lalu ia bentak di lantai satu.
Gadis ini waktu itu menumpahkan minuman kopi ke berkas yang di bawanya yang ada di meja pada saat ia akan makan siang bersama kliennya yang juga seorang wanita.
Cassy sudah terbiasa di kelilingi wanita cantik, ia seorang cassanova populer yang sudah di kenal oleh wanita-wanita malam terutama di club miliknya sendiri.
Meski di kenal sebagai cassanova populer, Cassy tidak sembarangan membawa wanita-wanita tersebut ke kamar VIP nya itu.
Cassy hanya suka ia dipuaskan oleh wanita-wanita pilihan yang bayarannya selangit, tetapi ia tidak mengizinkan wanita-wanita itu memainkan junior dengan mouth mereka. Ia hanya mengizinkan dengan menggunakan tangan mereka saja.
Cassy juga tidak pernah mau berhubungan s*x, ia sangat menjaga aset premiumnya itu hanya untuk wanita yang di cintainya. Tetapi itu dulu saat kekasihnya masih bersamanya. Ia pernah melakukannya, tapi sayangnya kekasih nya itu malah berselingkuh dengan sepupunya. Sejak itu ia tidak pernah lagi having s*x dengan wanita manapun.
"Tuan Cassy," panggil Sherly dengan suara manjanya.
Cassy menatap datar ke wanita cantik di depannya ini.
"Saya mengundang anda di acara ulang tahun saya malam minggu nanti di hotel X, saya berharap anda datang Tuan,"
Cassy menganggukkan kepalanya.
"Deve, ingatkan saya,"
"Baik Tuan,"
Pintu ruangan terbuka, Kana dan teman lelaki yang sama dengan dirinya tadi masuk kembali dengan brankar makanan.
Kana tidak mau menoleh sedikitpun ke arah lelaki tampan yang nampak mengerikan di mata Kana. Kana masih takut ketahuan. Kana berusaha senormal mungkin untuk melayani para tamu VIP nya.
Selesai menyajikan makanan dan minuman di atas meja Kana berbalik badan akan melangkah ketika terdengar suara berat di telinga.
"Tunggu Nona!" suara menggelegar yang seakan petir di siang bolong di telinga Kana.
Kana berdiri mematung dengan tubuh yang masih berdiri tidak berbalik ke arah yang memanggilnya.
Cassy berdiri dan menghampiri Kana, semua mata bingung menatap Cassy menghampiri pelayan tersebut.
Cassy berjalan pelan memutari gadis di depannya ini. Kana menahan napasnya ia berdoa semoga saja ia tidak dikenali oleh tamu tampan dan menyeramkan ini.
"Seperti nya kita pernah bertemu Nona selain di cafe ini," bisik Cassy di telinga Kana.
Deg..
Jantung Kana berdegup kencang, ia berusaha tenang dan tidak terpancing.
Sialan, batin Kana.
Kana pulang dari kerjanya pukul lima sore dengan wajah kusut Kana masuk ke kosannya. Ia tidak bertemu dengan sahabatnya. Sepertinya Milly belum pulang kerja.
Kana melemparkan tas nya di kasur single yang empuk. Masih dengan tubuh yang lelah Kana menghempaskan dirinya di kasur.
Bagaimana ini? Apakah tuan muda tadi akan mengenali dirinya, itu tidak mungkin, tetapi bagaimana kalo sampai ia tau gue lah cewek yang ada bersamanya malam itu, habis lah gue, monolog Kana.
Mungkin karena efek kelelahan akhirnya Kana tertidur di kasurnya tanpa membersihkan dirinya.
Pintu kamar Kana di ketuk tetapi ia tidak menjawabnya. Bagaimana Kana mau menjawab jika ia sedang tidur nyenyak.
Di tempat lain seorang lelaki tampan masih saja penasaran dengan wanita yang menjadi pelayan di cafe tempatnya menemui kliennya.
Dari bentuk tubuh dan tingginya cewek di cafe tersebut sama dengan wanita yang sudah mengerjainya.
Cassy yang tidak sabaran segera menelpon asistennya, Deve.
"Hallo Deve, di mana kau? Apa kau belum menemukan wanita itu? Aku pasti akan memecatmu Deve, liat saja nanti," ancam Cassy ke asisten nya.
"Saya sudah mendapatkan CCTV gadis yang Tuan cari saat gadis itu keluar dari ruangan Tuan,"
"Harusnya kau selesaikan dalam satu hari kalo bisa ditemukan dengan CCTV Deve, apa saja kerja kau, Deve!', bentak tuan muda Cassy.
"Kemarin sudah Tuan tetapi tidak dapat wajah wanita itu ia menggunakan masker dan kacamata hitam Tuan, saat keluar dari club.
"Tapi di CCTV yang baru saya dapatkan Tuan dapat melihat nya dengan jelas,"
"Baiklah kau kirimkan CCTV itu ke ponsel saya segera Deve,"
"Siap Tuan Muda," Deve segera mengirimkan video CCTV gadis yang di cari tuannya.
Di ruangannya Cassy menerima video CCTV gadis itu.
Cassy men zoom kan video wajah gadis tersebut diamati seluruh wajahnya gadis itu dengan detail. Pasti ia bisa mencari tanda di wajah dari wanita ini sekecil apapun tanda itu.
Sudah hampir satu jam tapi Cassy belum bisa juga mendapatkan tanda spesifik dari wajah gadis itu. Ia mengamati lagi keseluruhan video. Keseluruhan tubuh gadis itu.
Cassy melihat dengan seksama ada video gadis itu saat memegang maskernya dengan punggung telapak tangan yang menempel pada masker di wajahnya. Cassy menzoom tangan wanita itu yang memiliki tanda lahir di punggung tangannya seperti tahi lalat tetapi agak besar.
Gotcha, little bitch, kita lihat apakah kau bisa lari dari aku, kucing kecil yang nakal, Cassy berbicara dalam hatinya.
Bibir Cassy tersenyum puas. Ia mencurigai gadis pelayan yang pernah dirinya bentak pada saat itu.
Hal ini berkorelasi pikir Cassy.
Kamu pikir aku bodoh gadis nakal, aku akan ikuti permainan mu, aku suka dengan permainan yang kau mainkan di depanku, kau tidak akan bisa lari dari ku, little bitch.
Cassy malam ini akan ke club, sahabatnya Jason dan Bryan baru pulang dari luar negeri. Sudah lama mereka tidak berkumpul. Terakhir bertemu waktu dirinya kena jebakan gadis nakal itu.
Cassy menelpon Deve kembali.
"Kau selidiki dulu gadis yang bekerja sebagai pelayan di cafe waktu meeting dengan Nona Sherly, saya tggu segera Deve,"
"Baik Tuan,"
***
Di mansion mewah Adiwilaga, Kakek Astaka sedang ngomel-ngomel dengan orang kepercayaan nya Baskoro.
"Sudah kau hubungi cucuku Bas? Apa katanya? Bukannya dari minggu lalu aku hubungi bocah nakal itu segera datang kemari, kemana dia? Sudah berani membangkang,"
"Sudah Tuan Besar, tuan muda sedang sibuk pasti datang menemui tuan katanya,"
"Kau hubungi lagi dia Bas, sore ini aku tunggu, itu bocah susah sekali di atur,"
"Baik Tuan, saya hubungi sekarang,"
Baskoro menelpon cucu tersayang Tuan Astaka.
"Hallo..Tuan Muda, anda di tunggu Tuan Besar untuk segera datang sekarang,"
"........................."
"Baik Tuan Muda, akan saya sampaikan pesannya, baik Tuan,"
"Tuan Muda akad datang setengah jam lagi Tuan,"
"Baiklah, minta bibi Tipah buatkan makan siang kesukaan cucuku, Bas,"
"Baik Tuan,"
Kakek Astaka berjalan kembali ke ruang tengah. Tempat ia beristirahat menonton televisi besar.
Setelah menunggu setengah jam terdengar bunyi mobil datang.
Seorang lelaki tampan di ikuti oleh asisten di belakangnya.
"Kakek," panggil Cassy.
"Bagus.. Good.. Good.. Udah berani membantah perintah kakek ya,"
"Maaf Kek, aku sibuk tak sempat jumpai Kakek,"
"Kamu ya, selagi kakek masih ada sering-seringlah kemari,"
"Siap Kek,"
Cassy duduk di depan kakeknya.
"Apa yang ingin kakek sampaikan katanya penting,"
"Makanya kakek memanggilmu sekarang, Bas mana amplop kemaren,"
"Amplop apa Kek?" Cassy bertanya heran.
Kakek menyerahkan amplop besar ditangannya ke tangan Cassy.
"Coba kau liat, bagus sekali pekerjaan mu ya! Kakek sudah pernah mengingat kan ke kamu Cas, boleh kamu dekat bermain dengan wanita, tapi jangan sampai ada bukti otentik seperti foto-foto dalam amplop itu,"
Cassy kaget, ia mengernyitkan alisnya. Kenapa bisa ada foto-foto dirinya lagi di atas tempat dengan seorang gadis dengan begitu intim.
Cassy mengingatnya kembali.
Sialan, ini cewek benar- benar mengibarkan bendera perang.
"Itu kejadiannya tidak seperti yang kakek lihat,"
"Masih membantah juga? Kau cari wanita itu Cassy, kau nikahi dia segera, tidak ada bantahan,"
"Tidak bisa begitu Kek, aku akan menikah tapi tidak dengan cewek ini Kek.
" Kakek tidak mau tau, kau cari dia, nikahi dia, titik,"
"Kek, Cassy tidak mau menikah dengan gadis itu,"
"Tidak ada bantahan cucuku tersayang," Kakek segera pergi dari depan Cassy.
Shiiit!.. shiiitt!.. shiiit!.., Cassy tak henti- hentinya mengumpat.
Cassy segera menelpon sahabat-sahabatnya.
Malam di Cassy's Club, 3 lelaki tampan seperti biasa menempati ruangan VIP, dengan wanita-wanita yang tidak pernah absen di samping mereka.
Cassy seperti biasa akan selalu ada 2 wanita di samping kiri dan kanannya. Wanita-wanita mereka bukan wanita-wanita kaleng-kaleng tetapi wanita-wanita spesial dengan high rate dan high price.
Wanita-wanita di samping Cassy menciumi rahang dan pipi Cassy, meski Cassy seorang cassanova tetapi ia tidak ingin berciuman dengan sembarang wanita. Cassy sangat menghargai bibirnya juga asetnya. Ia mencari kepuasan dengan caranya sendiri membiarkan wanita-wanita itu berhasrat sendiri bermain sendiri di depannya dengan jari mereka atau jarinya.
Ya itulah Cassy si cassanova premium menurut nya ia menghargai dirinya sendiri. Ia bukan pria yang akan bermain dengan sembarang wanita. Ia sangat pemilih. Yang bisa memegang miliknya juga sangat jarang. Cassy sangat pemilih dan berhati-hati. Tetapi entah kenapa ia bisa lolos dengan satu gadis nakal yang sudah mengelabui dirinya. Mengingat itu emosi nya kembali terpancing.
Di depannya sang cassanova lainnya, Jason sedang berasyik masyuk dengan wanita pilihannya. Wanita itu sudah topless dan Jason dengan senang hati menikmati nya. Pemandangan yang memuakkan bagi Cassy dan juga Bryan. Hanya Bryan yang tampak tidak ikut dalam permainan cassanova. Bryan hanya menemani teman-temannya di ruangan itu. Sebagai sahabat ia tidak mungkin tidak ikut bergabung.
"Bry, apa kau ingat gadis yang bersamaku waktu aku pergi bersamanya ke kamar ku?" tanya Cassy ke Bryan.
"Gadis berambut pirang itu?"
"Iya,"
"Kenapa?"
"Aku tertipu olehnya,"
"A-paaa?! Seorang Cassy tertipu, hahhaaa.." Bryan tertawa kencang.
"Sialan kau," Cassy melemparkan kacang kulit ke wajah Bryan.
"Mantap! Siapa gadis itu? Boleh aku mengenalnya?"
"Diam kau, Bry, jangan ngomong lagi,"
"Hahaha.. ini berita baru, aku akan mencari gadis itu sendiri,"
"Jangan coba-coba Bry, kau akan berhadapan denganku,"
"Slow.. Bro, hahaaha.." Bryan tak bisa menghentikan tawanya sampai wajahnya memerah.
Wanita-wanita di samping Cassy terbengong melihat lelaki tampan di depannya tertawa-tawa tak berhenti.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!