NovelToon NovelToon

Dosen Tampan Idaman Gadis Cupu

Bab 1 Prolog

Rachel Avree Kaisha,seorang gadis berusia 21 tahun.Gadis itu terkenal akan kenakalannya dikampus.Dia memiliki hidung mancung,kulitnya putih seputih porselen,tinggi 158cm. Banyak laki laki yang jatuh cinta padanya namun selalu ditolak oleh Rachel.Dia juga memiliki sahabat bernama Arabella Riana.

Rachel sendiri berasal dari keluarga terpandang.Ibunya seorang designer dan ayahnya seorang ceo dari perusahaan Santana corp. Selama ini dia begitu dilimpahi harta oleh orang tua dan juga kakak perempuannya namun tidak dengan kasih sayang.

Kehidupannya memang sempurna namun Rachel justru merasakan yang berbeda.Gadis itu justru sering merasakan kesepian.Kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan masing masing.

Pagi ini Rachel turun dari tangga, menemui orang tuanya di meja makan.

"Pagi sayang." sapa Nyonya Imelda pada putrinya.

"Pagi." balasnya singkat.Rachel lekas menarik kursi kemudian duduk disebelah Cecilia,kakaknya.Mereka sarapan bersama dalam diam. Selama ini sang daddy menerapkan aturan dilarang bicara saat makan.

Sisil diam diam memperhatikan sang adik kemudian menghembuskan nafas berat. Setelah lima belas menit terlewati, Tuan Arga Santana langsung pamit ke kantor pada anak anak dan istrinya.

Setelah kepergian Daddy,Mommy Laura menoleh kearah putri bungsunya.

"Hari ini kamu dirumah saja Chel, kamu masih ingat 'kan sayang hukuman dari daddy pada kamu?" tanya Mommy pada sibungsu.

"Iya mom,aku dilarang ke kampus dan membuat masalah di sana." jawab Rachel dengan lesu.Mommy mengangguk,ternyata sang anak menepati janjinya.

Mommy segera membereskan meja makan di bantu pelayan.Rachel dan Sisil pergi ke ruangan tamu dan mengobrol disana.Sisil menyentuh tangan sang adik,dia sangat tahu jika Rachel tengah bosan.

"Untuk apa kakak masih disini, harusnya kak Sisil membantu daddy agar semakin disayang dan dipuji." cibir Rachel.

"Rachel,kenapa kamu bicara seperti itu."tegur Sisil.

Rachel membuang nafas berat, menepis kasar tangan kakaknya. Gadis itu langsung bangkit dan melenggang pergi ke kamarnya.Dia tak peduli jika sang daddy akan marah padanya.Rachel memutuskan pergi ke kampus.

Tiba di kampus,gadis itu langsung menemui sahabatnya Ara.Ara memperhatikan temannya dengan kening berkerut.

"Kenapa Chel?" tanya Ara.

"Bokap aku menghukumku Ra." Rachel berkeluh kesah pada sang sahabat.Ara menepuk pundak sang sahabat lalu memberikannya semangat.

"Sudahlah Rachel,kamu jangan sedih okey." Ara memberikan nasehat pada Rachel.Dia juga memberitahu jika kelas mereka akan kedatangan dosen baru.

Mereka langsung pergi ke kelas mereka.Kedua gadis itu tampak sibuk membicarakan calon dosen baru.Rachel sendiri begitu penasaran dengan sosok dosen barunya.

Beberapa saat pak andre masuk ke dalam,jam mata pelajaran segera mulai.Beliau juga memberitahu jika hari ini akan ada dosen baru.

Suara langkah kaki memasuki kelas hari ini.Semua mahasiswi perempuan tampak histeris.Pak Andre sendiri berusaha menenangkan murid muridnya.

"Perkenalkan diri Anda pak."ucap pak Andre pada dosen penggantinya.

Pria itu tampak gagah dengan tubuh kekar dan tingginya 180 cm.Dia memiliki wajah tampan,hidung mancung, kulit putih dam rahang tegas.

"Saya Dirga Alandra,mulai saat ini saya yang akan menjadi dosen kalian."

Pak Dirga mulai menjelaskan apa saja yang akan menjadi materinya kali ini.Rachel segera mengangkat tangan membuat fokus semua orang tertuju padanya.

"Saya Rachel Avree Kaisha,apa Anda sudah punya pacar pak?" tanya Rachel tanpa basa basi.

Dirga langsung menatap tajam padanya.Pria itu segera menegurnya namun Rachel sama sekali tak peduli. Sontak semua kelas langsung heboh,menanti jawaban dari pak Dirga.

"Diam,disini saya akan memberi kalian materi bukan ajang mencari jodoh."ucap Dirga dengan wajah dinginnya.

Rachel tertegun dan wajahnya tampak pias.Dirga kembali menatap Rachel dengan tatapan dinginnya. Pria itu memulai materinya dengan keadaan sunyi.

Nana hanya bisa menggeleng melihat kelakuan sang sahabat yang cukup berani.Dua jam berlalu jam mata pelajaran telah selesai.

"Kamu Rachel,ikut saya ke ruangan.Sikapmu tadi membuat saya tak nyaman dan sebagai gantinya saya akan menghukum kamu."

Rachel membulatkan kedua matanya.Gadis itu lekas bangkit dan segera mengikuti Dirga dari belakang.Nana sendiri merasa cemas dengan sang sahabat.

Tiba diruangan Dirga,gadis itu langsung duduk disebuah kursi, berhadapan dengan dosen tampannya.

"Kerjaan 15 soal ini,aku harap jawaban kamu memuaskan." tegas Dirga.

"Perasaan Anda sangat sensitif ya pak kayak cewek yang lagi datang bulan." ceplos Rachel.Gadis itu segera mengerjakan tugas dari dosen tampannya namun sayang ketampanannya tertutup akan sikap galak dan ketus pria itu.

Dirga hanya diam saja tak menangapi ocehan mahasiswi badungnya itu.Pria itu justru memeriksa catatan para siswanya. Dia tentu saja terkejut,melirik sinis kearah Rachel.

"Seringkali absen dan bolos,kamu sepertinya mau menjadi mahasiswi abadi disini ya." sindir Dirga.

Rachel menoleh,dia tersenyum lebar kearah sang dosen.

"Kapasitas otak saya itu pas pasan pak,kenapa sih dibikin ribet dan lagipula ya menjalani semuanya kan saya." ceplosnya.

"Kalau saya bicara harusnya kamu diam dan jangan menjawab terus." geram Dirga.Rachel segera kembali fokus pada soalnya.Gadis itu langsung cemberut setelah mendapat omelan dari sang dosen.

Dirga sendiri merasa kepalanya pusing menghadapi gadis badung seperti Rachel.Dia tak menyangka jika salah satu mahasiswinya memiliki sikap ajaib dan menyebalkan.

"Pak ini gimana,kalau memberi soal itu yang kira kira." protes Rachel.

"Astaga sebaiknya kamu diam dan coba kerjakan." tegas Dirga.Rachel kembali diam dan mengatupkan bibirnya.

Satu jam berlalu Rachel baru selesai mengerjakan soalnya.dia lekas memberikan kertas jawabannya pada sang dosen.Dirga lekas memeriksa jawaban Rachel.Pria tampan itu berdecak pelan dan kembali memarahi Rachel.

"Kamu banyak salahnya." ucap Dirga.

"Sudah tahu aku enggak pintar,pak Dirga gimana sih." omel Rachel dengan jengkel.

"Untung kamu bukan istri saya,kalau tidak saya pasti sudah migrain." sahut Dirga.

Rachel kembali mencebik kesal dan mencibir kelakuan sang dosen.Dirga kembali menghukumnya dengan cara menyalin perintah berupa pemintaan maaf Rachel pada Dirga. Gadis itu tentu saja langsung menulisnya berulang kali sampai bukunya penuh.

Siang harinya tugasnya baru selesai. Rachel meregangkan kedua tangannya yang terasa pegal.Dia benar benar kesal dengan kelakuan dosen galaknya itu.Rachel lekas bangkit dan menemui Dirga,segera menyerahkan bukunya itu.

"Bentar!"

"Cepetan dong pak,saya sudah lapar nih!"

Dirga mendelik melihat sikap Rachel barusan.Pria itu segera memeriksa pekerjaan Rachel setelah itu mengusir Rachel dari ruangannya. Diapun bisa bernapas lega,Rachel menemui Nana lalu mengajaknya ke kantin.

Nana pun lekas mendekati sang sahabat, gadis itu penasaran dengan keadaam Rachel.Rachel mengatakan dirinya baik baik saja.

"Oh ya Chel,tahu gak kamu tadi banyak anak dari jurusan lain mengunjingkan kamu dan mengataimu sebagai pick me girl." ungkap Ara.

"Sudahlah enggak usah dipeduliin, lain kali aku akan membalasnya dengan cairan bubu cabai yang aku semprotkan ke mulut mereka." jawab Rachel dengan santai.

Ara pun hanya bisa tercengang melihat sikap santai sang sahabat. Dia sendiri justru panik jika Rachel akan sakit hati atas ucapan teman temannya yang lain.

Bab 2 Kemarahan Daddy & Usaha Rachel

Sepulang dari kampus,Rachel mendapat omelan dari orang tuanya.Gadis itu hanya diam saja mendengarkan kemarahan sang daddy.

"Terserah daddy jika memang aku anak yang tak berguna,apa yang aku jalani itu keinginanku sendiri."

"Aku berhak menentukan pilihanku." ungkap Rachel.

Daddy tampak memijit telinganya mendengar ucapan anak bungsunya.Pria paruh baya itu semakin pusing dengan kelakuan putri bungsunya.

Mommy berniat menghentikan perselisihan antara suami dan anaknya.Wanita itu menoleh kearah Rachel dan memintanya untuk diam.

"Uang jajan kamu mommy potong, Rachel.Jangan membantah atau kamu tak akan mommy biarkan kemana mana." tegur Mommy.

Rachel tentu saja berniat protes namun sorot mata tajam sang daddy membuatnya kembali diam tak berkutik.

"Satu lagi semua fasilitas kamu daddy tarik,jika membutuhkan uang carilah pekerjaan." tegas daddy. Setelah itu kedua paruh baya itu langsung pergi meninggalkan Rachel.

"Mommy,Daddy." pekik Rachel tak terima.Gadis itu mengusap wajahnya dengan kasar kemudian mengumpat.Tak lama mommy kembali dan menyerahkan koper dan tas sang anak.Selain itu dia juga memberikan beberapa lembar uang.

"Anggap saja ini hukuman untuk kamu Rachel atas sikapmu yang tak bisa berubah."

Rachel tentu saja menerimanya. Gadis itu sempat membujuk sang mommy namun tak mempan. Setelah usahanya sia-sia, Rachel meninggalkan mansion orang tuanya.Dia pergi dengan mengunakan taksi.

Gadis itu tentu saja sedih dengan keputusan yang diambil orang tuanya.Rachel berusaha tegar,dia yakin bisa memulai semuanya tanpa bantuan orang tuanya.

Diapun memutuskan mengontrak sebuah rumah.Rachel lekas membayar uang muka setelah itu masuk ke dalam rumah kontrakan.

"Ayo Rachel,kau pasti bisa." gumam Rachel lirih.Dia segera pergi ke kamar,menaruh koper didekat lemari.Meski kamarnya yang sekarang tak luas namun Rachel tetap bersyukur karena memiliki tempat tinggal.

Suara dering ponsel mengalihkan perhatian gadis itu.Rachel mengeluarkan ponselnya,dia segera mematikan kemudian mengganti nomornya yang baru.Gadis itu menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang kecilnya.

Tak lama gadis itu kembali bangkit,dia lekas membawa pakaian ganti dan pergi ke kamar mandi belakang.

Usai mandi dan berganti pakaian, Rachel keluar dari kamar dan pergi ke ruang tamu.Gadis itu mencari informasi pekerjaan di sosial media. Rachel tentu saja frustrasi menghadapi permasalahannya saat ini.

Setelah mendapatkannya,dia segera menyiapkan berkas berkasnya. Gadis itu telah menyiapkan rencana untuk mencari pekerjaan besok. Rachel sendiri hanya bisa berharap segera menemukan pekerjaan.

Terdengar suara perutnya membuat Rachel segera bangkit dan menyimpan berkasnya di dalam lemari.Gadis itu pergi keluar untuk membeli makanan.

Dia membeli makanan di warung terdekat,untuk saat ini Rachel perlu berhemat.Setelah dia mendapatkan nya gadis itu segera pulang.

usai makan,Rachel segera membereskan pakaiannya ke dalam lemari.

"Mommy dan daddy sangat menyebalkan." gerutu Rachel.

Rachel tampak lelah setelah beres beres.Selama ini dia selalu dimanjakan membuatnya tak bisa apa apa

Malah harinya,Sisil tampak kebingungan mencari adiknya tak menunjukkan diri.Wanita itu lekas bertanya pada kedua orang tuanya.

"Mom,Dad kemana Rachel?" tanya Sisil.

"Daddy mengusirnya." Daddy menjelaskan alasannya pada putri sulungnya.

"Kenapa daddy melakukan hal ini,apa selama ini daddy pernah saja peduli dengan perasaan Rachel yang selalu dibandingkan dengan aku?" cecar Sisil.

Mommy dan daddy terdiam mendengar pernyataan si sulung mengenai Rachel.Setelah itu mereka makan malam dalam suasana sunyi.

Usai makan malam,Sisil langsung pamit kekamar.Wanita itu mencoba menghubungi nomor adiknya.Gadis itu merasa bersalah pada Rachel atas sikapnya yang terlalu tegas padanya.Merasa usahanya sia sia, dia menaruh ponselnya ke atas meja.

Keesokan harinya,Rachel telah rapi dengan penampilan barunya.Gadis itu naik taksi menuju ke perusahaan. Rachel tak lagi mengunakan nama belakang keluarganya.Dia berusaha mencari pekerjaan namun sangat sulit mengingat dia tak memiliki kemampuan.

Hari ini dia mencoba melamar dibeberapa perusahaan namun penolakan yang dia dapat.

"Aku harus kemana lagi?" gumam Ruby.Ruby sempat mengirim pesan pada sang sahabat untuk memberitahu dosennya kalau dia cuti sementara.

Gadis itu pergi dari sana dengan raut kecewa.Ruby tentu saja tak tak akan menyerah begitu saja.Gadis itu akan membuktikan pada orang tuanya jika dia berhasil dan sukses kelak.

Tepat pukul 10 pagi,Ruby memilih pergi dari sana,mencoba mencari pekerjaan lain.Gadis itu tetap percaya diri dan semangat saat ini.Pada akhirnya dia memilih bekerja sebagai pembantu di salah satu keluarga terpandang.

Kedatangannya disambut baik oleh sang tuan rumah.Wanita paruh baya itu mengenalkan diri pada Rachel kemudian memberitahu tugas Rachel.

"Ayo aku tunjukkan kamar kamu,Rachel." ucap nyonya Alesia.

"Iya Nyonya." jawab Rachel.Gadis itu langsung mengikutinya dari belakang.Setelah memeriksa kamarnya dia segera mengganti pakaiannya dengan seragam.

siang ini Rachel mulai melakukan tugasnya,membersihkan ruangan tamu.Nyonya Alesia terus memperhatikannya dalam diam. Wanita paruh baya itu mendekati Rachel.

"Sebelumnya apa kamu belum perna bekerja, Rachel?" tanya Nyonya Alesia.

"Belum nyonya,maafkan saya." jawab gadis itu sambil membenarkan letak kacamatanya.

"Tak perlu minta maaf, setelah ini buatkan saya kopi dengan takaran pas." ujar nyonya Alesia memberitahu pembantu barunya itu.

Rachel mengangguk segera menyelesaikan pekerjannya lalu berlalu pergi ke dapur.Disana dia bertanya pada pembantu yang lain mengenai kebiasaan sang majikan.

Dia tampak benar benar memperhatikan apa saja yang dikatakan kepala pelayan.Rachel segera membuatkan kopi sesuai takaran uang dikatakan bibi Viona. Setelah selesai dia membawanya ke ruang tamu.

"Silakan diminum nyonya,semoga kopi buatan saya tidak buruk."

Nyonya Alesia terkekeh pelan melihat raut wajah pias Rachel saat ini.Dia lekas meminum kopinya perlahan kemudian menatap lekat wajah Rachel.

"Untu pemula seperti kamu,ini sudah lumayan Rachel."

Rachel sedikit lega mendengar pernyataan sang majikan.Nyonya Alesia memintanya duduk,Rachel memilih duduk dibawah.

"Maaf nyonya,apa nyonya tinggal sendiri disini?" tanya Rachel.

"Iya Rachel,putraku sibuk dengan profesinya yang baru."Nyonya Alesia memberitahu perihal tentang keluarganya.Rachel tentu saja kasihan dan memperhatikan jika majikannya merasa kesepian.

Dia berusaha menghibur nyonya Alesia.Selesai bicara,gadis itu lekas pamit kebelakang.Nyonya Alesia membiarkannya pergi.

Sore hari Rachel baru beristirahat dikamarnya.Gadis itu memainkan ponselnya,dengan iseng mencari informasi mengenai dosen galaknya itu.

"Rindu pak dosen galak,tapi dia nyebelin sih." gerutu Rachel teringat akan hukuman yang dilakukannya kemarin

Diam diam dia mengambil photo Dirga dari salah satu sosial media pria itu.Gadis itu senyum senyum tak jelas,memperhatikan photo dosen galaknya.

"Em ngomong ngomong nyonya Alesia punya anak laki laki,apa anaknya tampan tidak ya?"

Rachel begitu penasaran namun dia tak berani bertanya.Dia kembali menaruh ponselnya di atas laci.

Bab 3 Kehadiran Dirga

Hari hari dilalui Rachel dengan semangat.Gadis itu mulai nyaman bekerja dikediaman nyonya Alesia. Sikapnya yang konyol membuat Nyonya Alesia terhibur.

Suara derap kaki menghampiri kediaman nyonya Alesia.Wanita paruh baya itu menoleh,tersenyum lebar melihat kedatangan sang anak.

"Mommy senang kamu datang kesini." ucap nyonya Alesia.

"Aku baru dari kampus mom, langsung ke sini." jawab Dirga.

"Oh ya mommy mau kamu kenalin sama pembantu mommy yang baru." cetusnya dengan senyuman lebar.

Dirga mengerutkan kening,dia merasa sang mommy terlalu percaya pada orang asing.Pria tampan itu langsung mengingatkan sang mommy agar tak percaya pada orang asing.

Mommy Alesia hanya berdecak pelan,dia langsung memanggil Rachel yang baru pulang membeli bahan makanan.Gadis culun itu langsung mendekati sang majikan.

"Rachel,kenalkan ini putra saya namany Dirga." ucap nyonya Alesia. Rachel menoleh,terkejut melihat sosok dosen galak yang dia rindukan.Gadis itu berusaha tetap tenang lalu mengenalkan dirinya pada Dirga.

Dirga menatapnya dengan lekat,lalu menilai penampilan Rachel saat ini. Raut wajahnya tampak datar dan tak ada senyuman sedikitpun.

"Wajah kamu kayak tak asing bagiku." ucap Dirga.

Rachel tentu saja gugup,perempuan itu meyakinkan jika dirinya hanya 'lah gadis kampung.Dirga tentu saja percaya begitu saja,pria itu lekas bangkit dan pamit ke kamar.Rachel sendiri membawa belanjaannya ke dapur.

Didapur Rachel menghembuskan nafas lega.Dia masih syok dengan apa yang dia lihat dan dengarkan.

"Ya Tuhan,ternyata nyonya Alesia ibunya pak dosen galak?" gumam Rachel.

Rachel mencoba mencubit pipinya, berharap semuanya hanyalah mimpi.Gadis itu justru meringis kesakitan segera menyimpan bahan makanan ke dalam mesin pendingin.

Ehem

Gadis itu terkejut,lekas menoleh dan menjaga jarak.Rachel tampak terdiam memperhatikan anak majikannya.

"Anda memerlukan sesuatu Tuan?" tanya Rachel dengan sopan.

"Tak ada, aku hanya ingin minum." balas Dirga dengan nada dinginnya. Setelah melepaskan dahaganya, pria itu ke luar dari dapur.Rachel menggeleng pelan melihat sikap dari Diega barusan.

Nyonya Alesia datang dan memberitahunya.Rachel dengan sigap segera membuatkan minuman untuk tamu sang majikan.Setelah selesai dia lekas membawanya ke ruang tamu.Diapun berdiri tak jauh dari ruang tamu,mendengarkan obrolan sang majikan.

"Tante, aku ingin segera bertunangan dengan Dirga." ucap Selena.

Nyonya Alesia tentu saja terkejut dengan permintaan Selena barusan. Wanita paruh baya itu lekas memberitahunya dengan sabar. Dikejauhan Rachel tentu saja terkejut saat tahu jika sang pujaan hati akan bertunangan dengan wanita lain.

"Bicarakan hal ini besok saja Sel, Dirga baru pulang dari mengajar." ucap nyonya Alesia dengan lembut.

"Aku tunggu persetujuan dari Dirga tante,dia begitu mencintaiku selama ini dan harusnya dia setuju dengan keputusanku ini."

Selena lekas menyesap teh yang disediakan.Fokusnya teralihkan ada sosok Rachel yang ada dikejauhan.

Wanita itu mencemoh, menatap remeh kearah Rachel. Setelah urusannya selesai Selena lekas pamit pulang.

Rachel memilih kembali kekamar nya.Setelah mengunci pintu,dia mulai melepaskan kacamatanya.Dia membuang napas panjang.Gadis itu langsung masuk ke kamar mandi.

Usai mandi dan berganti pakaian, Rachel kembali mengenakan kacamatanya lalu keluar dari kamar. Gadis itu memutuskan pergi ke taman belakang.

Moodnya saat ini sedang down saat tahu si dokter incarannya akan bertunangan dengan perempuan lain.

"Menyebalkan."

"Siapa yang menyebalkan?"

Rachel lekas menoleh,terkejut melihat Dirga langsung duduk dikursi.Pria itu menatapnya dalam di hal itu membuat Rachel salah tingkah.

"Nama kamu sangat mirip dengan salah satu mahasiswiku yang menyebalkan dan tak pintar itu." ungkap Dirga.

"Mungkin hanya kebetulan tuan. Kalau begitu saya pamit kedalam" jawab Rachel beralasan.Gadis itu berusaha menghindari Dirga.

"Tunggu, kau temani saja aku disini." titah Dirga.Rachel mau tak mau menurut, gadis itu memilih duduk didekat Dirga.Dia juga membahas perihal kedatangan Selena pada sang majikan.

Raut wajah Dirga berubah datar hal itu disadari oleh Rachel.Gadis cantik itu memperhatikan Dirga dalam diam.

"Maaf tuan kalau saya ikut campur." sesal Rachel.

Pria tampan itu memilih membahas hal lain.Dia enggan membicarakan hubungannya dengan Selena.Hal itu tentu saja membuat rachel semakin patah hati.

Tepat pukul tujuh malam,hujan turun begitu deras.Dirga memutuskan menginap dikediaman sang mommy.Rachel bersama pelayan lain tengah menyiapkan makan malam bersama.

Nyonya Alesia makan malam bersama putranya.Hal itu tentu saja membuatnya sangat senang.Wanita paruh baya itu juga turut membahas perihal hubungan sang anak dengan Selena.

"Mom,berhentilah membahas tentang Selena." tegas Dirga.

"Why,apa kamu telah mencintai wnaita lain nak?" tanya mommy. Dirga hanya diam saja,tak menjawab pertanyaan sang mommy.

Setelah makan malam selesai, keduanya beranjak pergi dari sana. Rachel dengan cepat membereskan meja makan.Lalu membawa piring kotornya ke dapur.

"Bibi Vio,sebaiknya bibi istirahat saja.Biar aku yang cuci piringnya." ucap Rachel.

"Baiklah nak,bibi istirahat dulu dan jangan bergadang ya." tegur bibi Viona,kepala pelayan.Rachel tersenyum lalu mengangguk kecil. Dia segera mencuci piringnya dengan hati hati.

Beberapa saat berlalu dia telah selesai merampungkan tugasnya. Rachel meregangkan otot ototnya yang terasa pegal setelah itu pergi ke kamarnya.Dia lebih dulu bersih bersih dan ganti pakaian setelah itu baru istirahat.

Keesokan harinya seusai sarapan, Rachel menyiram tanaman milik nyonya Alesia.Gadis itu mulai menikmati pekerjaannya sebagai pembantu.Rachel tentu saja berusaha menghilangkan Dirga dari pikirannya.

"Daripada aku sakit hati semakin dalam,mending aku lupain dia." gumam Rachel.Diapun mulai sadar diri saat ini tak punya apa apa untuk dibanggakan.

Rachel bersenandung kecil sambil menyiram tanaman milik majikannya.Tanpa dia sadari sepasang mata memperhatikannya dari belakang.

Dirga memilih pergi dan masuk ke mobilnya.Dia sengaja menyalakan klakson yang membuat Rachel terkejut dan menoleh.

"Pagi tuan dirga." sapa Rachel dengan senyuman manisnya.

"Senyum kamu sangat jelek,lebih baik diam saja." ketus Dirga.Raut wajah Rachel berubah kesal mendengar olokan dari majikannya. Dia menatap kepergian Dirga yang meninggalkan kediaman mommy-nya.

Rachel menghembuskan nafas berat, dia berusaha tetap tenang dan mengontrol emosinya dengan baik. Gadis itu tak ingin kehilangan pekerjaannya,karena saat ini dia butuh uang.Dia kembali menyirami tanaman.Setelah selesai dia mematikan kran dan lekas kedalam.

"Rachel,kesini sebentar." titah nyonya Alesia.

"Ada apa ya nyonya?"

"Kamu tolong bersihkan dan rapikan kamar Dirga,kamarnya ada disebelah kanan." jawab nyonya Alesia.Rachel tentu saja tampak ragu ragu namun sang majikan berusaha meyakinkannya.Gadis itu langsung pergi ke lantai dua, mengerjakan pekerjaannya.

"Oke semangat Rachel!"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!