NovelToon NovelToon

Terjerat Cinta Terlarang

BAB. 1 Awal mula

Dilahirkan dari keluarga yang biasa saja,Nayla aisyabilla.Anak bungsu dari lima bersaudara,mempunyai kakak perempuan tiga dan lelaki satu.Mereka tinggal di masing-masing kota karena sudah menikah dan berumah tangga masing-masing.

Memiliki wajah cantik dengan tubuh yang proporsional.Nayla ,perempuan berumur dua puluh tujuh tahun dan masih sendiri.

Mandiri dan pekerja keras.Hanya bekerja sebagai karyawan ruko disebuah mini market terkenal.

"Tante..."

Panggilan itu terdengar saat Nayla sedang bekerja menempati shift nya.

"Hai Ren,sendiri?"

Rena menoleh ke arah pintu,dan seseorang membuka pintu.Nayla pun tersenyum pada lelaki itu.

"Cowok nya Ren?" Nayla bertanya.

Rena hanya tersenyum tersipu malu,Nayla pun keluar dari kubikel tempat dia bekerja.Di bagian belakang mini market itu terdapat ruangan untuk bersantai,jika pengunjung ingin menikmati keindahan pemandangan di sana.

Tempat yang dingin dibagian salah satu pariwisata di negri ini.

"Mas,sebelah sini!" Rena melambaikan tangan pria yang tadi.

Dia pun mengangguk dan tersenyum pada Nayla yang sudah duduk di sana.

"Kenalin mas Adit,ini Tante Rena.. Adik Mamah,adik bungsu."

Rena tersenyum seakan bangga mempunyai cowok dan diperkenalkan dengan Tante nya.

"Tante Nayla,aku biasa memanggil Te Nay!"

Nayla dan Adit pun berjabat tangan layaknya seseorang yang baru kenal.

"Tante adik bungsu Mamah,selisih dengan mamah tujuh belas tahun,dan dengan ku hanya lima tahun" Rena pun tersenyum menutup bibir nya.Ia melanjutkan cerita nya lagi.

"Waktu Mamah hamil aku,Tante yang suka nemenin ke dokter.Bayangin aja mas,ponakan dan Tante masa cantik Tante nya,ya kan mas?"

Nayla pun tersenyum mendengar Rena bercerita,terlalu berlebihan namun itu fakta.Nayla sering disebut lebih cantik jika berjalan bersama dengan Rena,bahkan tak sedikit pula teman adik Rena yang menitip salam untuk Nayla.

"Masa aku yang dua puluh dua tahun dibilang dua puluh lima tahun,dan Tante dua puluh tahun.Kan sedih ya mas?"

Mendengar celotehan Rena,ketiga nya tertawa terbahak.Nayla pun menggeleng,tidak menyangka ternyata Rena sesedih itu jika di bandingkan dirinya.

"Tapi Rena sadar sih mas,Tante lebih segalanya di banding Rena.Cantik,pintar,mudah bergaul,banyak teman jadi gak heran kalau Tante punya fans anak-anak muda!"

"Nay,,konsumen Nay!"

Terdengar suara atasan Nayla,pak Sono memanggil karena menjelang sore pasti toko akan di penuhi anak muda untuk sekedar berkumpul.Namun saat itu juga kesempatan Nayla untuk menarik pelanggan membeli lebih banyak lagi.

"Yaa Pak!!!" teriak Nayla dari arah belakang.

"Ren..nanti di lanjut lagi ya.Tante banyak kerjaan, sebentar ya?"

Rena pun mengangguk,dia tahu Tante nya sedang bekerja dan dia mengganggu.

Nayla pun mengangguk kan kepalanya pada Adit,sebagai tanda hormat pamit dari sana.Lelaki itu pun membalas dengan senyuman,mata nya berkedip dan melihat Nayla yang berlari kecil ke arah area toko.

.

.

.

"Ehemmm..Tante itu dua puluh tujuh tahun Ren?"

Rena hanya mengangguk,karena bibir nya sedang menikmati soft drink kesukaan nya.

"Sama mas cuma selisih dua tahun" kata Adit menjawab.

"Iya,,mas dua lima kan?" Rena tertawa "mas sudah tua ternyata ya?"

Mereka berdua menikmati suasana pergantian langit senja,hingga gelap.Dua buah soft drink dan beberapa cemilan berganti.Tentu saja beberapa kali Nayla bolak balik ke tempat duduk keponakan nya untuk mengantar makanan yang di pesan.

Dari dalam Nayla melihat mereka berdua,dan sesekali Adit menoleh,pandangan kedua nya pun berpaut.

Sebenarnya mereka pacaran atau hanya dekat saja? Gestur tubuh Adit kaku,tidak seperti pasangan anak muda pada umum nya.Kira-kira mbak tahu tidak anak nya pacaran begini?

Nayla pun tersenyum melihat itu,sedikit bersyukur dengan pemandangan ini.Keponakan nya selalu mengeluh jika melihat teman nya sudah mempunyai pacar atau ada juga yang sudah bertunangan.Seakan gadis itu iri.

Kembali menghadap ke layar komputer nya,Nayla pun mengetik pesan di ponsel.Mengirimi kakak perempuan nya sesuatu dan mencuri foto keponakan dan lelaki yang di duga adalah kekasih nya.

.

.

.

To be continue

BAB. 2 Awal mula 2

Beberapa kali pertemuan itu terjadi,dan tak sengaja pula Nayla bertegur sapa ketika Adit pamit pulang saat di rumah Rena.

Hari berganti hari,ternyata Adit sering mencari tahu tentang Nayla dari Cokki adik lelaki Rena.Berpura-pura mengantarkan Cokki ke rumah Kakek nya,hanya sekedar bungkusan kecil dari Mamah mereka untuk kakek.

Adit melihat Nayla saat wanita itu bangun tidur dan masih memakai celana dengan panjang sejengkal di bawah paha.Nayla pun meraih kain pantai yang sering ia pakai ketika keluar rumah.

"Yah,,ada Cokki di depan!"

Teriak Nayla pada Ayah nya.Sudah menjadi kebiasaan gadis itu,jika di dalam rumah memakai pakaian yang sedikit terbuka.Ayah nya pasti akan langsung keluar menahan siapapun yang berkunjung.

Setelah memakai kain pantai,Nayla pun baru berani mendekati Cokki di depan.

"Libur Cok?"

"Iya mbak!"

Cokki dan Adit duduk di teras rumah dengan Ayah nya.Tanpa merasa malu Nayla mondar mandir karena memang dirinya sedang mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari nya.

Jangan heran dengan Cokki yang memanggil Nayla Mbak.Karena dia sudah terbiasa dari kecil seperti itu. Menganggap Nayla seperti kakak nya sendiri.

Setelah selesai menjemur pakaian Nayla pun masuk kembali,dan tak sengaja mata nya melihat seseorang di dekat Cokki.

"Lah,kamu bukan nya yang kemarin bersama Rena?"

Adit tersenyum.

"Adit teman ku Mbak,lagi deket sama Rena"

"Owhh.." Nayla pun mengangguk dan kembali melangkah.

Ternyata sudah setengah jam lewat Nayla baru menyadari jika seseorang yang bersama Cokki tadi adalah Adit yang Rena kenal.

.

.

.

Minggu ini kebetulan Nayla mendapat jadwal kerja pagi hingga siang hari,shift nya ditukar oleh kepala toko karena ada anak baru yang harus disiplin waktu dan kerja.

Tidak mendapat kan jatah menjadi trainer membuat Nayla sedikit lega dan bisa bebas tugas karena tidak loyalitas waktu.

Sebuah notifikasi aplikasi berlogo kamera muncul di layar ponsel nya.Mengerutkan kening melihat itu,Nayla pun membuka nya.

"Hai mbak..Apa kabar?"

Hanya di baca dan belum diterima,karena bukan pengikut Nayla.

Hingga hari berganti hari, pesan itu terus bertambah.Merasa risih dengan sapaan Adit,Nayla pun menghubungi nomor ponsel yang Adit tinggalkan di direct message.

"Kenapa ?.." Isi pesan singkat Nayla untuk Adit,dan tertera di bawah nya tulisan ~Tante nya Rena~

Nayla masih membatasi jarak karena lelaki itu adalah kekasih Rena.

.

.

.

"Mbak..."

Tercengang dengan siapa yang ada di depannya,Nayla pun memegang dada nya.

Mobil yang berhenti di depan nya persis adalah mobil Adit.

"Adit?...Darimana?"

"Aku antar pulang mbak!"

Nayla terkekeh.Bukan menjawab pertanyaan nya Adit malah menawari tumpangan.

"Nanti kakek jemput aku Dit,kasian kalau aku gak ada di sini!"

Adit turun dari mobil dan menghampiri Nayla.

"Kata Cokki,kakek lagi di rumahnya.Nunggu Rena yang takut sendiri!"

"Palingan nanti mbak nay naik ojek online!"

Adit menirukkan ucapan Cokki beberapa saat lalu,ketika ia keluar dari kantor dan bertemu di gerbang security.

Nayla pun terdiam.Memang benar ucapan Cokki.Kakek sering tidak menjemput nya karena menjaga Rena yang di rumah sendirian.

"Ayo Mbak! .." Adit membuka pintu mobil untuk Nayla.Dengan berat hati ia pun masuk ke kursi depan.Karena itu lah bagian yang Adit buka kan.

Mobil melaju setelah Adit masuk.Benar-Benar terasa sangat lambat atau sengaja.Padahal sudah malam,gerimis,dan jalanan di sana cukup sepi.

.

.

.

To be continue

BAB. 3 Mendekati

"Pulang kerja Dit?"

Suara Nayla memecahkan keheningan di dalam mobil.Entah apa yang di fikirkan Adit hingga dia tidak bicara sedikit pun.

"Sudah dari siang mbak"

"Ke sini ada acara apa?.."

"Sengaja nunggu mbak pulang!"

Nayla pun menoleh,tidak salah dengar.Karena Adit juga menoleh dan tersenyum padanya.

"Oia...kenapa DM aku? Giliran di chat tidak dibalas?"

"Aku sangaja Mbak,mastiin kalau itu akun Mbak!"

Diluar nalar "Jika ingin memastikan gampang Dit,tanya Rena atau Cokki!"

Adit pun menggeleng,matanya serius melihat jalanan yang naik turun berliku dan tangan nya sangat lincah.

"Setelah ini tidak ada sinyal Mbak,karena kita di atas.Pastikan jika kita selamat!"

Nayla pun menatap ke depan.

"Kenapa lewat sini? Mbak biasa lewat jalan raya bukan jalan pintas Dit,di sini terlalu gelap!"

Meminggirkan mobilnya,Adit mematikan mesin.

"Dit,macet?! Habis bahan bakar?... Sebentar,aku coba cari pertolongan!"

Ternyata di luar gerimis,dan Adit menyusul Nayla yang sudah dulu membuka pintu.

"Nay.. Tunggu!!" Jaket Adit berpindah di bahu Nayla.

"Masuk,disini tidak ada perkampungan.Masuklah jika tidak ingin di serang hewan buas turun gunung!"

Perasaan Nayla sedikit aneh dengan tingkah Adit.Menjemputnya tanpa ijin,lalu memakai kan jaket memeluk dan mendorong tubuh Nayla untuk kembali masuk ke dalam mobil.

Adit pun berlalu dan masuk ke dalam mobil di kursi pengemudi.

"Dit,pulang..Kakek pasti menunggu di rumah!"

Masih cemas dan sedikit waspada dengan lelaki di depan nya.

Kakek,Nayla menyebut Ayah nya sendiri kakek karena yang dia ketahui Adit kekasih Rena dan otomatis Adit tahu Ayah Nayla adalah kakek Rena.

"Tidak,kakek bisa juga tidur di rumah Cokki.Ini hujan pasti jalanan macet dan mamah Rena tidak mengijinkan kakek pulang."

Mereka berdua pun terdiam,ada sesuatu yang aneh menurut Nayla.

"Mbak Nay,,Nayla atau siapapun itu!" ucapan Adit terjeda.

"Apa aku boleh mengenal mu lebih dekat?"

"Oh tentu saja..." Nayla langsung menjawab,karena setahu dia orang di depannya adalah kekasih Rena.Mungkin Adit bermaksud untuk mendekatkan diri pada keluarga Rena.

.

.

.

Sampai di rumah benar saja tidak ada orang,Dan Nayla pun masuk menggunakan kunci cadangan nya.

"Aku sudah sampai Dit,sudah sana pulang!"

Adit tersenyum dan melangkah mundur.

"Masuklah mbak,nanti aku pasti pulang!"

Nayla pun bergidik "Kamu aneh Dit,bisa nya Rena suka dengan cowok yang aneh seperti mu!"

Adit pun tersenyum "Masuk mbak,nanti pasti aku pulang!"

Nayla pun masuk,dan sedikit mendengar suara mobil yang dinyalakan,namun tidak ada.Dan Adit mungkin masih di depan.

Ponsel nya berdering,Nayla meraih di dalam tas.

"Jangan lupa cuci kaki,bersih bersih,ganti baju lalu tidur.Biar gak cape mbak!"

Nayla mengerutkan kening membaca pesan itu,dan beberapa detik kemudian suara mobil baru terdengar.

Kontak nya belum diberi nama oleh Nayla,dia akan memberi nama nanti setelah sudah selesai dengan ritual malam dan merebahkan tubuhnya di kasur yang paling nyaman sedunia.

Meletakkan tas dan ponsel nya,Nayla melangkah ke kamar mandi untuk sekedar mengguyur tubuh menghilangkan lelah dan penat,terutama keringat setelah seharian bekerja.

Mengusak rambutnya sendiri dengan handuk,menjemur di dekat jendela handuk yang basah.Meraih ponsel nya,merebahkan tubuh untuk bersiap tidur.

"Mbak.."

"Mbak Nay,,"

"Sudah tidur ya Mbak?"

Begitulah pesan Adit yang beberapa menit lalu masuk.

Nayla tergelak dengan pesan-pesan Adit.

Duh Dit,aku bukan ABG Dit.Gak mempan di giniin.Lagi pula kamu kekasih Rena!

Ponsel pun diletakkan kembali oleh Nayla,dia tidak ingin membalas karena rasanya sudah lelah dan ingin segera istirahat.

.

.

.

To be continue

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!