NovelToon NovelToon

ALGAZEYA

Preman sekolah vs pembully

Di depan toilet laki-laki, terlihat sekumpulan tiga orang cowok yang sedang membully seorang cowok culun.

"Mana duit lo? Siniin cepat!" bentak salah seorang dari tiga cowok itu, pada cowok culun yang ada di depannya.

 Pemuda itu namanya Bara, dia memang dikenal suka membully di sekolah ini, dengan kedua temannya yang bernama jeno dan Jefan. Mereka bertiga anak kelas 12-3

"Saya gak punya uang, kak." ujar cowok culun itu ketakutan, dengan tubuhnya yang gemetar.

"Alah gak usah boong lo. Sini in duit lo, cepetan!" bentak Bara dengan nada tinggi.

"Beneran, kak. Saya gak punya uang." ucap cowok itu menunduk ketakutan

"Ck, lo berdua cepat periksa!" titah Bara pada jeno dan Jefan.

jeno dan Jefan pun langsung memeriksanya, dengan jeno yang menahan tangan cowok culun itu, dan Jefan yang mencoba memeriksanya.

Jefan menemukan uang 50 ribu di dalam saku celana cowok culun itu, "Ini apa hah? Tadi katanya gak punya duit lo" bentak Jefan pada cowok culun itu.

"Kak, tolong jangan ambil uang itu." Mohon cowok culun itu, mencoba memberontak tapi tangannya di tahan oleh jeno

"bawa sini!" titah Bara pada Jefan. Jefan pun segera menyerahkan uangnya kepada Bara.

"Udah berani sekarang lo bohongi gue, Tadi katanya gak punya duit lo" Bara berjalan mendekati cowok culun itu.

"M-maaf kak. tolong kembalikan uang saya, saya sangat butuh uang itu. Uang itu buat beliin obat untuk ibu saya yang sedang sakit." pinta cowok culun itu memohon pada Bara

"Ck, gak peduli gue! Mau uang ini buat beliin obat ibu lo kek nenek lo kek bahkan nenek moyang lo sekalipun, gue tetap gak peduli" ucap Bara tanpa belas kasihan.

"Dan karena lo udah berani ngebohongin gue, gue akan kasih lo pelajaran!"

"Fan, je cepat Hajar dia!" titah Bara pada Jefan dan jeno.

"Ck, pagi-pagi udah bikin rusuh aja." ucap seseorang yang berada di belakang mereka.

jeno dan Jefan yang hendak melayangkan pukulannya, seketika langsung menghentikan aksinya. Sontak keempat cowok itu langsung menoleh ke sumber suara.

Terlihat seorang gadis yang sedang berdiri santai menyenderkan tubuhnya di tembok toilet, dengan tangannya sebelah dimasukkan ke dalam saku rok, dan tangan sebelahnya lagi memegangi rokok.

Ia menghisap rokok itu lalu menghembuskan asapnya dengan santai, menatap datar ke arah 3 cowok yang sedang membully cowok culun itu.

"Ck, mending lo cabut dari sini! Ga usah ikut campur urusan gue!" sentak Bara pada gadis itu

"lo lupa? ini wilayah gue siapapun yang berani macem macem disini berurusan sama gue" ucap gadis itu datar lalu menghembuskan asap rokoknya kembali

"Bacot. Gue gak peduli Mending lo cabut sekarang"

"Gue gak peduli lo siapa meskipun lo cewe sekalipun kalau lo masih ikut campur gue habisin lo!" ancam Bara

"Wajar sih kalau lo gak peduli, yah bangsat kayak lo mana punya hati." ujarnya santai

"Ck, ngomong apa lo!" emosi, Bara langsung mencengkeram kuat kerah baju seragam gadis itu

Namun gadis itu malah kelihatan tenang malahan dia masih sempat-sempatnya merokok lagi.

"Santai santai" gadis itu menyingkirkan kedua tangan Bara dari kerah bajunya.

"Emosian banget lo, kenapa? Lagi pms, hmm?" tanya gadis itu menaikkan alisnya sebelah, sembari tersenyum miring.

"kurang ajar lo!"

Bugh!

Satu pukulan dari Bara mendarat di pipinya membuat gadis itu sedikit berbalik kekanan. sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.

"Ck, lo mau main-main sama gue? Oke, dengan senang hati gue ladenin." ucap gadis itu, menghapus noda darah yang ada di sudut bibirnya menggunakan ibu jarinya, lalu membuang sisa putung rokok yang ada di tangannya, dan...

Bugh

Bara langsung tersungkur ke lantai akibat pukulan yang didaratkan oleh gadis itu

"Anjing lo!" umpat Bara emosi. Bara pun langsung bangkit dari lantai dan balik menghajar gadis itu

Bugh!

Bara dibuat tersungkur lagi ke lantai oleh gadis itu dengan sakali pukulan

"Lo berdua ngapain berdiri aja! Cepat bantu gue!" titah Bara pada jeno dan Jefan yang dari tadi hanya diam menontonnya.

"tt-api bos"

"cepet bego" setak Bara.

Jeno dan Jefran gelagapan. Mereka bingung jika mereka membantu Bara maka akan dipastikan ditandai gadis didepannya yang Notabelnya bukanlah gadis sembarangan.

_

_

_

Next!

Dia Zeya

WARNING-WARNING🚫

MASIH MENGANDUNG BANYAK KEKERASAN BOCIL BARU PUBER DILARANG BACA🔞

●○●

Dengan tangan gemetaran dan perasaan campur aduk mereka pun segera membantu bara menghajar gadis itu

Bugh!  Bugh!

Perkelahian kembali terjadi diantara keempat manusia itu. cowo culun tadi gemetaran ditempatnya menatap empat manusia didepan sana tengah beradu jotos.

Gadis cantik didepannya menggerakkan semua kemampuan nya menghadapi 3 pembully dengan sangat beringas beberapa kali 3 pemuda itu tersungkur akibat tendangan dan pukulan yang dilayangkan gadis tersebut.

Perkelahian yang tadinya hanya dilihat oleh mereka berlima kini sudah ramai orang.

siswa-siswi yang tadinya tengah beristirahat untuk mengisi perut mereka kini berlarian menuju tempat kejadian yang menurut mereka sangat luar binasa ada yang memfoto ada juga yang mevidio hingga sampai live Streaming

Perkelahian di antara keempat manusia itu masih saja berlanjut tanpa jeda. Yah walaupun hanya sendirian, gadis itu terlihat santai melawan ketiga cowok itu seakan sudah biasa

Bugh.. bugh bugh

"HENTIKAN!" teriak seorang gadis yang berada ditengah-tengah kerumunan itu, dengan suara lantang.

"lo berempat bego atau gimana? ini disekolahan kalau mau adu jotos diring" sentak gadis itu menatap satu persatu 4 manusia yang dimana 3 orang babak belur sedangkan satunya hanya luka disudut bibirnya saja.

"Bubar lo semua!!" satu gertakan mampu membubarkan kerumunan sekaligus dengan 3 pemuda pembully tadi.

"Awas lo" Bara menujuk wajah gadis yang tadi memukulinya sebelum beranjak pergi

"apa lo?" ucap Gadis itu tanpa rass takut

"Udah" sentak Naura.

NAURA ULAN ADHITAMA gadis berambut sebahu itu menatap tajam kearah gadis yang saat ini juga menatap nya tak kalah datar. wajah cantik gadis itu tak menutupi jika ia adalah seorang yang sangat galak. dan satu yang terpenting. rumornya gadis didepannya itu agak-agak takut dengan naura namun sejauh ini masih belum ada verifikasi resminya.

"Kenapa lo bisa ribut sama Bara cs?" tanya Naura datar kearah gadis disebelah cowo culun tersebut

"m-maaf kak tadi kak Zeya gak bermaksud buat keributan  dia cuma bantu aku karna dipalak sama kak bara dan temannya" jawab cowo culun itu ~Beni naman nya. mencoba membantu menjelaskan kronologi kejadian didepan Naura

Naura mengela nafas panjang lalu menghembuskan nya "oke gue paham. sekarang lo boleh pergi" ucap Naura

"kak Zeya makasih udah nolong aku" ucap Beni tersenyum tulus kearah gadis yang tadi menolong nya

ketika Beni ingin pergi gadis yang tadi ia panggil kak Zeya menghentikannya "tunggu!"

Beni berbalik menghadap Zeya.

"buat lo" ucapnya menyodorkan 3 lembar uang berwarna merah kearah beni

"t-tapi kak ak-"

"gue gak suka penolakan" ucapnya datar membuat Beni langsung menganguk dan menerimanya

"makasih kak" ucap beni. Setelah diangguki Zeya ia pun pergi meningalkan ke2 gadis itu

"ngapain lo natap gue?" ketus Zeya

"gue tau maksud lo baik tapi setidak nya gak usah pakek kekerasan apa gak bisa hm?"

"gak" ketus nya

Naura mendengus pelan "ikut gue" ajaknya

"kemana?" tanya Zeya

"ikut aja" ucapnya langsung menarik tangan Zeya agar mengikutinya

SHAQUEENA AZEYA VERNANDEZ atau kerap dipanggil Zeya gadis cantik berbadan ideal ber rambut hitam panjang anak kedua (kembar) dari Arlando clastio vernandez pemilik PT. NNDZ group perusahan terbesar yang cabangnya ada dimana-mana.

kata orang-orang Zeya memiliki sikap tergantung pada orang sekitarnya, preman sekolah adalah julukan bagi seorang Azeya. penampilannya yang awuk-awukan baju tak dimasukan, lengan baju digulung rambut diterurai asal-asalan dasi dibiarkan longar menjadi ciri khasnya.

Sering keluar masuk ruang BK, kesiangan, bolos, ngerokok ,tawuran, balapan itulah kebiasan sehari-harinya.

kini kedua gadis tersebut telah sampai diruang UKS.

Naura mengambil kotak p3k lalu menyuruh Zeya untuk duduk dibranka ruang itu.

"Aaw.." Zeya meringis ketika Naura menyentuh sudut bibirnnya yang luka mengunakan kapas yang sudah ia olesi alkohol

"maka nya jangan sok jadi pahlawan lo" omel nya

"kalau gue sok jadi pahlawan gak mungkin gue menang" ucap Zeya menyombongkan diri

"aaakhh.. sakit bego!" Naura menekan luka itu membuat Zeya meringis kesakitan

"Udah diem gausah bacot lo" ketus Naura.

Zeya mendelik mendengar ucapan gadis didepan nya itu

Zeya sebenernya tidak apa-apa hanya saja Naura memaksa untuk mengobatinya. luka seperti itu sudah hal biasa bagi Zeya yang sudah sering terlibat tawuran ataupun ribut dengan orang meskipun rada perih ketika Naura mengobati luka disudut bibirnya itu.

tiba-tiba..

brak!!

pintu dibuka dengan kasar

"Zayan lo gak papa kan?" suara seorang gadis membuat kedua gadis yang tadinya sibuk kini menghadap kearah pintu terlihat seorang gadis dengan rambut panjang berwarna pirang menatap kearah mereka

"Aah zayan lo gakpapa kan? lo baik-baik aja kan??" tanya gadis itu bertubi-tubi sambil memeluk Zeya

GESYA MAURINLESTA namanya. princes pink kata orang mah karna dari ujung rambut sampai ujung kaki yang dipakai gadis yang dijuluki albino nyasar. Ini selalu serba warna pink.

mulai dari aksesoris berwarna pink jam berwarna pink, tas warna pink hp warna pink. eh dan jangan lupakan juga kipas angin mini yang selalu ia bawa kemana-mana pun juga berwarna pink.

dan kenapa bisa dibilang Albino nyasar? Karna banyak yang mengira gadis itu Albino atau Bule yang kesasar masuk kenegara ini, hanya karna kulitnya yang seputih salju ia bahkan tak memiliki alis. Rambutnya juga sejak ia lahir sudah asli berwarna pirang namun kenyataanya gadis berrambut pirang ini merupakan asli warga negara ini hanya saja ada campuran bule karna mommynya keturan orang inggris.

"Nama gue zeyaaa bukan zayan anjirr" kesal Zeya

"Sama aja, sama-sama Z kan" ucap Gesya lalu tersenyum

"Ck, Nau temen lo tuh urus in" ucap Zeya kesal

"ish gu kan juga temen lo zayan"

"ASTAGFIRULAHH GESYAA NAMA GW ZEYAA BUKAN ZAYAN Z-E-Y-A Zeyaa" ucap Zeya diakhiri mengeja namanya sedangkan yang diajak bicara malah senyum-senyum gak jelas

"Punya kelainan nih bocah" gumam Zeya menatap Gesya heran

sedangkan Naura gadis itu menatap jengah kearah 2 temannya ini.

"dari mana lo tau kalau kita disini?" tanya Naura pada Gesya tanpa ekspresi

"Digroup. gue juga lihat di twiter rambe turah udah rame kalau Zeya habis gelot sama si bara api ada yang live juga sampe 3 juta yang nonton"

heboh Gesya ia memang si paling tau diantara kedua temannya.

**

"KEPADA ANANDA SHAQUEENA AZEYA VERNANDEZ DIMOHON UNTUK SEGERA DATANG KERUANG KEPALA SEKOLAH SEKARANG. DAN TIDAK ADA BANTAHAN"

suara speaker melengking membuyarkan lamunan Zeya yang tadinya tengah sibuk dengan dunia nya.

"pasti gara-gara tadi" ucap Gesya

"gak usah kaget gitu kayak baru kenal aja sama tu bocah" jawab Naura santai

"iya sih" Gesya mangut-mangut sendiri

"lo kenapa masih disini?" tanya Gesya pasalnya gadis yang baru saja dipanggil oleh staf TU itu masih tetap setia diatas branka UKS tanpa berniat untuk bangkit

"males ah gue, lo aja yang kesana gantiin gue" jawab zeya malas

"enak aja lo yang dipanggil kenapa gesya yang maju gue gak pernah buat masalah sama orang jadi aman" ucap gesya

"SEKALI LAGI KEPADA ANANDA SHAQUEENA AZEYA VERNANDEZ DIMOHON UNTUK SEGERA DATANG KERUANG KEPALA SEKOLAH SEKARANG JUGAA!!"

"noh udah dipanggil lagi tuh, cepetan sono pegi lo! Sakit telinga gue denger nama lo dipanggil muluk sama STAF TU" Gesya menarik tangan Zeya agar gadis itu cepat pergi

"males ah gue" Zeya menepis tangan Gesya dari lengannya

"zayan lo tuh harus jelasin sama mereka lo tahu gak si bara sama anak buahnya masuk rumah sakit?" Gesya menatap Zeya sambil berkacak pinggang

"bagus lah berarti gak sia-sia tangan gue nonjok tuh 3 makhluk" jawab Zeya tanpa dosa

"udah deh lo pergi aja sono keruang an pak bandi, lama-lama gue seret juga lo ya demen banget bikin orang marah" omel Naura mulai jengah dengan sikap salah satu temannya ini

"Ck, iya-iya bawel amat sih lo berdua" akhirnya Zeya bangkit dari tempatnya dengan kesal, lalu pergi keluar sendirian

Nah kalau si Naura udah angkat bicara baru mau angkat badan kan dia!

Sesampainya diruang kepala sekolah..

Brak!

"Azeya, sudah 1000 kali kamu saya peringatii untuk tidak bikin ulah, tapi tetap masih saja kamu lakukan!"

pak bandi selaku kepala sekolahan di GHS (Garuda high scholl) sudah kehabisan kesabaran itu pun memukul meja dengan keras.

"saya cuma bantu orang kesusahan" jawab Zeya cuek

"tapi tidak dengan berkelahi seperti itu Zeya!! kamu ini perempuan coba bersikaplah seperti layak nya perempuan pada umum nyaa"

"kamu tau? gara-gara ulah kamu bara, jeno dan jefran masuk rumah sakit tadi pagi"

"saya tidak peduli" ketusnya

pak bandi mengela nafas kasar

"saya akan panggil orangtua kamu"

"terserah" ucap nya lalu beranjak pergi

Brak!

Pintu ruangan pak Bandi ditutup dengan kasar membuat pria berkepala Botak itu terjingkrak kaget.

"Dasar murid konoha" Ucap beliau sambil mengelus dada sabar.

Awal mula penderitaan

Siang berganti malam

Zeya baru saja pulang gadis cantik yg masih memakai seragam sekolah lengkap dengan hodie hitamnya. melangkah memasuki rumah mewah bertingkah 3 dikomplek perumahan elit setelah memakirkan motor sport kesayangannya digarasi rumahnya.

setibanya didalam rumah..

PLAK!

Sebuah tamparan mendarat tepat di pipi mulus zeya. Dia sudah tidak kaget dengan apa yang ia rasakan sekarang.

"Bisa gak sih kamu jadi anak yang berguna sedikit? Sekarang apalagi? Gurumu menyuruh saya untuk datang ke sekolah. Apa kamu pikir saya tidak sibuk seperti pengangguran?" bentak Arlano clastio vernandez menggelegar.

Sudah hampir setengah jam Arlan menunggu kedatangan Zeya. Emosi yang sudah ditahannya pun langsung meledak ketika gadis itu baru saja memasuki rumah.

"Kamu tuli atau bisu? Jawab saya, dasar anak tidak tau diuntung pembawa sial selalu menyusahkan saya coba lihat Ares kalian kembar tapi dia lebih pintar tidak pernah berbuat masalah seperti kamu"

selalu begitu jika zeya berbuat masalah ia akan dibanding-bandingan dengan saudara kembarnya yg memang lebih pintar dan lebih bisa diandalan jika dibandingkan dengan dirinya

"Anda tak perlu datang ke sekolah saya dan saya akan berkata jika saya adalah yatim piatu. Jadi jangan menyusahkan diri sendiri. Anda bisa memilih tidak datang!" seru zeya lalu berlari menuju kamarnya di lantai dua.

"Kurang ajar kamu pikir ayahmu ini sudah mati?"

"Ya, apa anda pikir selama ini saya memiliki seorang ayah? Tidak! Sejak lahir saya telah menjadi seorang yatimpiatu!!" ucapnya lalu masuk ke kamar dan membanting pintu dengan keras.

"Aarrgghhhh!" teriak arlan yang masih bisa terdengar oleh zeya.

"Ma, seharusnya mama gak pergi ninggalin aku. Seharusnya mama biarkan aku saja yang pergi bukan mama. Setidaknya meski aku tak pernah lahir ke dunia, aku mengetahui bahwa mama dan ayah menyayangiku." zeya menumpahkan segala rasa kecewanya terhadap mamanya yang memilih melahirkan dirinya meski dalam resiko yang besar. Membuat dirinya menjadi alasan kepergian mamanya dan menjadi orang yang paling dibenci oleh ayahnya sendiri.

-Flashback On-

"Arlan sudahlah. Sudah hampir dua tahun dirimu seperti mayat hidup. Kau harus bangkit. mbak yakin bahwa syanum menginginkan kamu bahagia bersama 2 malaikat kecil kalian." Syana saudara kembar Syanum menasehati Arlan agar tidak terus-menerus larut dalam kesedihan atas kepergian sang istri.

"Cukup, mbak! Jangan pernah mbak memanggil dia malaikat kecil jika nyatanya salahsatu diantara mereka adalah iblis kecil yang jahat!" teriak Arlan dan meninggalkan sang kakak ipar menuju kamarnya.

Namun, saat melewati ruang keluarga Zeya dengan langkah kecilnya berlari ingin memeluk kaki Arlan.

Tak membiarkan hal itu terjadi Arlan mempercepat langkahnya ia melihat anak laki-lakinya yg baru saja datang dari arah dapur lalu mengendongnya menuju kamar milik sang putra dengan langkah cepat membuat Zeya jatuh karena dia hanya memeluk angin dan kepalanya membentur tembok cukup keras.

Syana yang melihat kelakuan adik iparnya terhadap salah satu keponakanya membuatnya merasakan sakit sekaligus sedih. Dia pun segera menghampiri Zeya dan menenangkannya.

Memang semenjak kematian sang istri Arlan sangat berubah 180 derajat. Dia menjadi sosok dingin dan terkesan tak punya hati. Apalagi yang bersangkutan dengan Azeyaa karena baginya Zeya adalah anak pembawa sial, sebab melahirkan dialah Syanum pergi meninggalkannya.

Arlan memang memiliki 2anak kembar satu putra dan satu putri namun keduannya lahir berjarak 10menit. saat melahirkan putranya Syanum masih sehat-sehat saja ia bahkan tk tau jika ia mengandung 2bayi

beberapa menit kemudian ia mengalami kontrakasi lagi namun karna banyaknnya darah yg ia keluarkan setelah melahirkan putrannya, membuat keadaan syanum kritis ia kekurangan banyak darah dan tepat saat itu juga Rumah sakit yg ia tempati tidak memiliki stok golongan darah miliknya. membuat wanita berumur 29tahun itu harus memilih antara nyawanya sendiri atau bayi dikandungannya

Syanum memilih bayi dikandungannya.

walau bagiamanapun juga bayi itu tk bersalah ia pantas dilahirkan meskipun nyawanya sendiri menjadi taruhannya. sedangkan Arlan menolak keinginan dari sang istri baginya Syanum adalah yg paling penting ia tk peduli jika ia harus kehilangan satu bayi toh ia juga masih mempunyai putra, namun Syanum keras kepala wanita itu bersih keras untuk tetap melahirkan bayinya al hasil mau tak mau Arlan pasrah dengan keputusan sang istri, namun tuhan berkata lain Syanum berhasil melahirkan bayinya dengan selamat namun tidak dengan dirinya.

wanita itu meningal tepat saat terdengar tangisan dari sang bayi yg berjenis kelamin prempuan.

Arlan yg saat itu berada diluar Ruang persalinan sang istri bernafas lega ia mengira bahwa keduanya selamat. pintu terbuka dan menampilkan dokter yg menagani sang istri

"Maaf pak arlan saya sudah berusaha sekuat mungkin namun tuhan berkata lain, istri anda menghembuskan nafas terakhirnya tepat saat sang putri lahir" jelas sang dokter

"gak mungkin dok, anda bohong istri saya tidak mungkin meningalkan saya" batah arlan

"maaf pak"

"SYANUM!!" arlan berlari memasuki ruangan tempat Syanum melahirkan ke2 buah hatinya

Arlan memeluk tubuh sang istri yg sudah terbungkus kain putih.

"Sayang bangun kamu gak mungkin ningalin saya kan? kamuu cuma ngeprank saya kan? syanum bangun lihat anak yg selama ini kita nantikan sudah lahirr apa kamu tidak mau merawat mereka bersama ku syanum??" Arlan mengoyangkan tubuh kaku sang istri berharap sang istri hanya membohonginya namun nihil Syanum tk merespon apapun.

Pria berumur 31tahun itu harus menerima kenyataan bahwa sang pujaan hati pergi meningalkannya untuk selama-lamanya.

"Ini semua gara-gara bayi sialan itu, seharusnnya dia yang pergi bukan istriku!!" Arlan menujuk bayi mungil yg berada digendongan suster diruangan itu dengan emosi

"Astagfirullah pak istigfar kematian tidak ada yang tau semua atas kehendak tuhan pak arlan tidak boleh seperti itu walau bagimanapun juga bayi ini tetap anak pak arlan darah daging pak arlan sendiri yg wajib dijaga" ucap dokter itu mencoba menasihati Arlan namun pria itu tetap tk peduli apapun yg diucapkan pria yg berprofesi sebagai dokter tersebut.

"Anak saya hanya satu dan itu bukan dia. dia hanyalah anak pembawa sial yg seharusnya tidak dilahirkan!!" bentak Arlan membuat bayi mungil itu menangis kejer

3 suster dan juga dokter diruangan itu hanya mampu mengelengkan kepala sambil beristigfar melihat perilaku Arlan yg sudah dirundung kebencian.

dan dari situlah awal mula Zeya tak pernah sekalipun merasakan kasih sayang seorang ayah. ia selalu dianggab orang lain bagi Arlan anaknya hanyalah Ares ia selalu membeda-bedakan keduannya. 

sejak kecil Zeya hanya dirawat oleh aunty dan juga Oma Opanya yg merupakan orangtua Arlan. Namun, saat Zeya SMP dan akan menikmati liburan bersama Oma Opanya mobil mereka mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa kedua orang tua Arlan. Hal itu semakin membuat Arlan benci dan hampir saja dia membunuh Zeya ketika di Rumah Sakit saat kejadian naas itu terjadi.

**

Dret dret

benda pipih diatas nakas kamar bernuansa serba hitam itu terus berdering yg dimana saat itu sang pemilik hp masih tertidur pulas.

"hm!"

"Bangun woii lo kagak sekolah??" suara teriakan dari dalam Hp membuat seorang gadis yangg saat itu nyawannya belum sepenuhnya terkumpul pun sekeketika membuka matanya. akibat kaget mendengar suara teriakan dari benda pipih ditangnnya yang menurutnya sangatlah cempreng.

"Yaallah bocahh ikii mangkatt bisu!!"

"Zeyaa woii! jawab kenapa sih budek lo ya?" ucap sang penelpon sekali lagi

"gue denger gausah teriak-teriak! bikin pagi gue yg indah rusak aja" ucap gadis itu siapa lagi kalau bukan zeya dan sang penelpon yg berteriak-teriak seperti emak-emak dipasar itu tk lain dan tk bukan adalah Naura.

"Pagi pala lo peang ini udah jam 9 bego lo udah telat kesekolah!!"

"WHAT THE FUCK"

Titt

"Zeya woi anjing dimatiin emang setan nih anak" gerutu naura lalu memasukan hpnya ke saku rok sepan abu-abu miliknya

"Gimana?" tanya gesya

"bentar lagi dia datang, tugas lo nanti bikin guru gk curiga kalau gk ada zeya oke?" pinta naura yg langsung disambut acungan jempol dari gesya

keduanya telah sampai disekolahan 3jam yg lalu.

2jam pelajaran ditinggalkan zeya gadis itu tidak masalah jika tidak hadir toh kedua temannya sangat bisa diandalkan buktinya 2jam pelajaran yg telewat kan oleh zeya berhasil diatasi naura dan gesya kedua gadis itu beralasan jika zeya masih berada ditoilet jika ada guru yg bertanya.

-

-

-

Jangan lupa like, komen dan vote ya

Gomawoo💜💜

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!