NovelToon NovelToon

New World:The Future World

Chapter 8: Kebusukan dan gila akan kekuasaan

Wesky berusaha untuk masuk ke kamar Eliza dan Naila. Dengan usaha penuh dia kemudian berkata

"Izinkan aku masuk, tamu. Jika kamu melawan kamu akan semakin tak berdaya" ucap Wesky dengan wajah mesumnya

Eliza berusaha menahan pintu agar Wesky tidak dapat memasuki kamar, namun Wesky akhirnya menggunakan sihir angin dan membuat Eliza terpental dan menghantam ujung kasur

Wesky menarik tangan Eliza dan mendorongnya ke kasur. Dengan tatapan mesum sembari membuka jas miliknya, Wesky berkata

"Hehehe, tidak ada wanita yang bisa lolos dariku. Siapapun wanita yang telah kutandai, maka dia akan menjadi milikku selamanya"

Eliza tidak dapat melawan karena Wesky adalah seorang bangsawan, dia hanya bisa pasrah menerima keadaan nya saat ini.

Disaat Wesky hendak menyentuh payudara Eliza, sesuatu yang cepat mengenai wajah Wesky dan membuatnya terhempas hingga menghancurkan pintu kamar

Ternyata itu adalah Naila, sihir sensor bahaya nya aktif, dia tidak menyangka bahwa seorang bangsawan, bahkan raja akan melakukan tindakan seksual kepada tamu dia lompat dari kasur, mendekati Wesky dan siap untuk menendang Wesky untuk kedua kalinya

Sementara itu, Willy yang ada di lantai satu merasakan getaran yang cukup kuat dari atas

"A-apa yang terjadi? Suara dan getaran apa yang terjadi di atas?" Tanya Willy kepada pelayan

Tentu para pelayan tidak tau apa yang sedang terjadi, Willy berlari menuju ke atas dengan tangga terdekat. Dia akhirnya sampai dan melihat ayahnya yang babak belur karena tendangan dari Naila

"Sialan, apa yang kamu lakukan? Dia itu raja, loh" teriak Willy sambil mengobati ayahnya

Dengan tatapan dingin, Naila menyela ucapan Willy

"Raja? Hey kamu, kamu anaknya kan? Aku ingin kamu memilih, dia mati dengan tendangan ku, atau..."

Naila memusatkan sihir kegelapan nya ke tangan, perlahan membentuk manifestasi dari sabit besar. Dia mengacungkan sabit tersebut ke leher Wesky

"Atau dia mati dengan sabit kematian ini"

Dengan tatapan dingin nya, Naila kembali berkata

"Seorang raja seharusnya melindungi rakyat serta tamunya, dan kamu tau apa yang telah dia berbuat sampai aku mengeluarkan sabit ini? Pelecehan seksual"

ucap naik dengan tatapan penuh kebencian

Mendengar hal tersebut Willy seakan tidak menyangka dan tidak percaya dengan ucapan Naila

"Ti-tidak mungkin, ayahku tidak mungkin melakukan hal tersebut"

Eliza yang mulai mengeluarkan air mata melihat kejadian tersebut mulai meminta Naila untuk berhenti

"Naila, kumohon berhenti. Dia itu raja, hentikan ya"

Mendengar permohonan Eliza, aura kegelapan semakin membesar yang membuat Willy sedikit terintimidasi

Dengan tatapan penuh kebencian terhadap Wesky, Naila berkata kepada Eliza

"Eliza, kamu tidak dapat bertahan hidup jika terpaku tunduk kepada seseorang yang memiliki derajat lebih tinggi darimu. Kamu tidak akan berkembang"

Naila mengangkat sabitnya, dan siap untuk menebas Wesky dan Willy

"Kamu tau Eliza? Dalam perkembangan dibutuhkan sebuah pengorbanan"

Sabit melayang ke arah leher Wesky, namun tiba-tiba dalam kepala Naila terdengar suara orang yang menandakan hal tersebut merupakan sebuah telepati dari seseorang

(Hentikan, kumohon hentikan. Jangan bunuh Willy)

Naila yang kaget kemudian membalas telepati tersebut

(Siapa kamu? Dan apa maumu?)

Dengan suara penuh kekhawatiran, suara tersebut berkata

(Aku akan menjelaskan semuanya, jadi kumohon hentikan)

Naila menghapus sabit sihir miliknya dan kembali menanggapi perkataan orang asing tersebut

(Baiklah, aku ingin berbicara tatap muka, atur tempatnya)

Orang tersebut memberikan tempat spesifik kepada Naila

(Barat daya kerajaan Ragtaros, kamu akan menemui sebuah mansion terbengkalai disana)

Suara itu tidak terdengar lagi, Naila menarik tangan Eliza dan segera pergi dari istana tanpa mengucapkan sepatah kata pun

Paling tidak sebelum dia menuruni tangga, Naila berkata cukup tajam kepada Wesky

"Kamu, raja mesum. Dengar ini, aku akan melaporkan hasil dari acara delegasi bahwa kerajaan ColdendEarth tidak pantas bekerja sama dengan pemimpin seperti kamu"

Naila akhirnya pergi keluar istana, Naila dan Eliza kini berada di pusat kerajaan, mereka berkeliling untuk mencari mansion terbengkalai yang dimaksud oleh suara misterius tersebut

Sementara itu di istana, Willy memutuskan untuk keluar istana hendak pergi ke suatu tempat, Wesky benar-benar dibuat babak belur oleh Naila yang membuat bahkan sulit untuk berjalan

Putrinya yang melihat itu dengan sigap datang dengan maksud ingin membantu ayahnya

Wesky mengeluarkan senyum licik dan kemudian berkata

"Putriku, mau kah kamu membantu ayah?"

Karena kasihan terhadap ayahnya, putri nya dengan spontan berkata

"Iya ayahanda, aku akan melakukan apa yang ayah inginkan"

Suasana hening menyelimuti tempat itu, tanpa si putri sadari, Wesky telah menusuk tubuh putrinya sendiri hingga berlubang, kemudian ia menyerap semua energi kehidupan dari putrinya

Hal itu membuat Wesky dapat pulih kembali, agar dapat menutupi perbuatannya tersebut, Wesky benar-benar menyerap Putri nya sendiri hingga tubuh nya tak bersisa

Tubuh Wesky berhasil pulih berkat energi kehidupan dari putrinya, sambil meregangkan tubuhnya Wesky bergumam

"Kamu pikir bisa melawan raja seperti ku? Dasar bodoh"

Ucap Wesky dengan senyum licik di wajahnya

Sementar itu Naila dan Eliza kini telah sampai di tempat yang yang dimaksud. Sebuah mansion yang besar dan megah, namun kini telah terbengkalai karena sebuah peristiwa di masa lalu

Naila dan Eliza akhirnya tiba di mansion tua persis seperti yang dikatakan oleh orang misterius

Naila sedikit terpukau dengan mansion yang sudah tua, dia beranggapan bahwa jika bangunan ini terurus bisa saja jadi bangunan paling megah

"Wahh, sayang banget mansion ini tidak terurus. Padahal mansion ini bisa jadi sangat megah" ucap Naila yang terpukau dengan mansion tersebut

Namun tiba-tiba, sebuah tangan menepuk pundak Naila dan Eliza, hal itu membuat mereka berdua terkejut. Saat mereka berbalik untuk melihat siapa yang berbuat jahil, ternyata dia adalah gadis remaja dengan pakaian yang lusuh

Gadis itu tertawa cukup puas melihat reaksi kaget dari Naila dan Eliza, sambil menahan tawanya gadis tersebut bertanya

"Apa kamu butuh bantuan?"

Dengan sabar Naila bertanya mengenai mansion tua yang ada didepan

"Jadi gini, aku dapat undangan dari seseorang. Dia meminta ku untuk menemui dia di mansion ini, dari suaranya sih dia seorang perempuan" jelas Naila mengenai undangan yang diberikan melalui telepati

Naila menyadari satu hal, kemudian dia kembali menjelaskan suara wanita tersebut

"Oh iya, suara dia seperti orang yang pemalu"

Gadis itu berpikir sejenak, dia sedikit ragu sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Naila

"Pelayan yang ada didalam bangunan tua itu cukuk pemalu, tapi apa iya dia? Perempuan yang pemalu itu banyak loh. Kalau mau bertemu dia, biar aku antar"

Dengan senang hati Naila dan Eliza menerima bantuan dari gadis tersebut. Mereka diantar memasuki mansion yang tua itu

Lorong demi lorong dilewati mereka berdua dibuat terkejut karena mansion tua ini ditempati oleh para tunawisma

Naila benar-benar prihatin melihat hal tersebut, orang-orang tunawisma melihat Naila dengan penuh ketakutan. Mereka seperti habis mendapatkan trauma terhadap orang baru

Suara langkah kaki terdengar dari ujung lorong, dari balik bayang muncul sosok pria dengan pakaian ala bangsawan

Dia adalah pangeran Willy, anak dari raja Wesky

Melihat hal itu membuat Naila terkejut dan dengan spontan memunculkan sabit di tangannya. Dengan penuh amarah Naila bertanya apa yang Wily perbuat di tempat para tunawisma

"Sialan, kamu anak dari raja brengsek itu kan? Apa yang kamu lakukan disini?" Ucap naila yang memegang sabit dengan penuh amarah

Willy mendekati Naila dan meminta nya untuk tenang dan berbicara dengan baik-baik

"Kumohon, tenang dulu. Kita bisa bicarakan ini baik-baik."

Naila menghancurkan sabit sihirnya dan memutuskan untuk mendengarkan penjelasan dari Willy

Mereka kemudian berbicara didalam ruangan kosong, sementara gadis yang membantu Naila pergi ke dapur untuk mengambil minuman

Naila melihat gadis tersebut dengan seksama, Willy yang melihat Naila terus memandangi gadis itu, kemudian ia berkata

"Namanya Eleine, dia gadis yang periang bukan? Gadis itu telah mengalami banyak kesengsaraan dalam hidupnya"

Mendengar penjelasan dari Willy membuat Naila begitu prihatin, ia kemudian mengganti topik dengan menanyakan apakah Willy membayar seseorang untuk berbicara dengan Naila dengan telepati

Willy menggelengkan kepalanya yang menandakan dia tidak membayar seseorang untuk berbicara telepati dengan Naila.

Kemudian ia teringat dengan seseorang yang memiliki kekuatan telepati, ia menarik nafas pendek dan meneriaki nama seseorang

"Aku tidak membayar seseorang untuk berbicara dengan mu melalui telepati, tetapi aku mengenal seorang wanita yang memiliki kekuatan telepati. Aryn, bisakah kamu kemari?"

Seorang pelayan yang tidak asing Dimata Naila muncul, ia adalah pelayan yang perhatian Naila sejak awal kedatangannya di Ragtaros. Memiliki rambut panjang dan berwarna biru serta mata uang sangat indah

Willy kembali menjelaskan bahwa Aryn memang sangat peduli padanya, alasan kenapa Aryn bisa mengetahui bahwa Naila sempat hampir membunuh Willy adalah, karena kebetulan pada saat itu Aryn ada di lantai satu

Kemudian Willy meminta Aryn untuk memperkenalkan dirinya kepada Naila dan Eliza. Dengan wajah malu-malu, Aryn memperkenalkan dirinya

"Na-na-namaku Aryn, no-na Naila, Nona Eliza. Sa-sa-salam kenal"

Willy tertawa kecil melihat tingkah lucu Aryn, sambil menahan tawa ia kemudian berkata

"Dia memang agak pemalu, tapi kalian jangan malu-malu bicara sama dia ya. Malunya hanya diawal saja dia"

Dari arah belakang Aryn, sebuah tangan tiba-tiba muncul dan memeluk pinggang Aryn. Ternyata dia adalah Eleine, dengan senyum diwajahnya ia memperkenalkan dirinya

"Aku aku, namaku Eleine, salam kenal" ucap Eleine yang memperkenalkan dirinya dengan penuh keceriaan

Saat Aryn hendak menyentuh tangan Eleine, seketika ia melepas pelukannya dan lari menuju dapur. Aryn hanya tersenyum melihat tingkah laku Eleine

Naila yang sedang tadi memperhatikan Eleine, akhirnya menyadari bahwa ada sesuatu yang ada didalam tubuh gadis itu

"Willy, yang ada didalam tubuh gadis itu..."

Belum sempat Naila menyelesaikan pertanyaanny, Willy langsung membenarkan pertanyaan Naila. Memang ada sesuatu didalam tubuh Eleine, namun sepertinya ia tidak ingin menjelaskan sesuatu tersebut

Willy kemudia meminta Aryn untuk menjelaskannya kepada Naila

Aryn menghela nafas sejenak sebelum dia menjelaskan semuanya

"Apa kamu percaya kutukan? Jika percaya maka yang kamu lihat di dalam tubuh gadis itu adalah sebuah kutukan"

Jelas Aryn dengan kesedihan di wajahnya

Naila benar-benar terkejut mendengar hal tersebut. Aryn menghela nafas sejenak, kemudian ia kembali menjelaskan

"Eleine, Eleine Rustford adalah anak dari bangsawan count Rustford yang terkenal pada masanya. Bangunan tua ini juga merupakan peninggalan dari bangsawan Rustford"

Willy menambahkan bahwa ayah Eleine bernama Gordon Rustford adalah orang yang sangat baik dan mulia, 14 tahun yang lalu Gordon digadang-gadang akan menggantikan kekuasaan keluarga Ragtaros atas pemimpin kerajaan

Willy melanjutkan perkataannya

"Namun, ayahku yang melihat hal itu merasa bahwa posisinya sebagai raja dalam bahasa. Dia merencanakan pembunuhan terhadap seluruh anggota keluarga Rustford"

Aryn adalah salah satu dari pelayan yang dulu melayani keluarga Rustford, saat itu umurnya masih 5 tahun. Gordon menyelamatkan Aryn dari kehidupan berandalan, ia mempekerjakan Aryn dan memberikannya upah.

Willy terdiam. Dia kembali mengingat waktu dimana Gordon Rustford dieksekusi dan keluarganya dihabis. Saat Willy pergi menuju mansion Rustford, ia melihat balita berumur 1 tahun di kamar tidur Gordon, balita tersebut adalah Eleine kecil

Willy memutuskan untuk merawat Eleine, setiap harinya Willy terus bermain dan memberikan makan dan minum kepada Eleine kecil. Hingga pada suatu waktu, Willy tidak pernah kembali lagi karena ia pergi menuntut ilmu di negeri lain

Eleine tumbuh menjadi seorang tunawisma, mansion milik ayahnya dibiarkan terbengkalai untuk waktu yang lama. Saat Willy kembali dan menemui nya, dia melihat Eleine sedang menahan rasa sakit yang ada di dalam tubuhnya, aura merah mulai menyelimuti gadis kecil itu

Pada saat itu Willy akhirnya sadar bahwa di dalam tubuh Eleine terdapat sebuah kutukan

Eliza terharu melihat masa lalu Eleine, Aryn dengan raut wajah sedih kembali berkata

"Kutukan yang ada didalam tubuh nona Eleine adalah Course of Burn, terus iblis api"

Saat Aryn ingin menjelaskan sesuatu mengenai kutukan tersebut, tiba-tiba terdengar suara orang teriak dari luar bangunan, Naila mengintip dari jendela dan melihat banyak pasukan kerajaan yang berkumpul di depan mansion

Aryn terkejut melihat hal tersebut

"Pasukan kerajaan? Apa yang terjadi?" Tanya Aryn dengan khawatir

Willy menjawab pertanyaan Aryn bahwa pasukan kerajaan yang berkumpul datang kesini pasti karena perintah dari raja Wesky karena Naila telah memukul wajahnya

Pemimpin pasukan dengan wajah datar meneriaki nama Naila

"YANG BERATAS NAMAKAN NAILA, SEGERA KELUAR DARI BANGUNAN. KALAU TIDAK BANGUNAN INI AKAN KAMI HANCURKAN "

Naila berdiri dari kursi dan berjalan menuju pintu keluar. Ia mengeluarkan sabit kegelapan miliknya seakan siap untuk menghadapi ratusan pasukan kerajaan

Willy menahan langkah Naila agar tidak bertindak gegabah, tentu Naila menolak. Ia melepaskan tangan Willy dan berjalan menuju pintu keluar, sebelum keluar ia berkata kepada Willy

"Kutukan? Tentu aku percaya kutukan, karena aku salah satu orang yang memiliki kutukan"

Kini Naila tengah berhadapan dengan ratusan pasukan. Para pasukan yang melihat sabit besar milik Naila hanya bisa ketakutan

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah ini akan mengakhiri konflik dalam arc Ragtaros kingdom?

BERSAMBUNG...

Chapter 9: Curse of Burn

Naila berdiri tepat dihadapan pasukan kerajaan, Willy memiliki perasaan yang tidak enak seketika juga keluar bangunan dan berdiri tepat disamping Naila

Willy berusaha menenangkan pasukan kerajaan dengan bertanya apa maksud dari semua ini

"Ada apa ini? Apa yang membuat kalian datang kemari?"

Jendral yang memimpin pasukan tersebut akhirnya muncul, ia memberikan hormat kepada Willy karena dia merupakan pangeran dari kerajaan Ragtaros. Dengan penuh hormat sang jendral menjelaskan tujuan mereka datang kesini

"Maafkan aku pangeran, tapi tujuan kami kemari adalah untuk mengambil kepada wanita itu(menunjuk ke arah Naila) atas perintah dari raja"

Willy sangat terkejut, ia tidak menyangka ayahnya akan bergerak dengan sangat cepat. Saat Willy hendak melakukan negoisasi, tiba-tiba Naila menyela pembicaraan dan

mengatakan bahwa dia siap melawan seluruh pasukan sendirian

"Ha, kalian mau mengambil kepalaku? Kalian pikir bisa dengan mudah mengalahkan ku?" Ucap Naila dengan wajah sombong

Jendral pasukan yang mendengar tantangan Naila seketika murka, tanpa pikir panjang ia memerintahkan pasukannya untuk menyerbu Naila

Melihat pasukan yang mulai menyerbu dirinya dengan cepat Naila melompat melewati para pasukan.

Dengan bercanda, Naila bertanya apakah dia boleh membunuh mereka semua

Willy terkejut mendengar pertanyaan Naila

"Ha? Apa maksud mu? Tentu saja tidak. Jangan pernah membunuh siapapun"

Mendengar jawaban Willy Naila mengiyakan nya dan mulai menghancurkan sabit miliknya. Dia memusatkan energi angin miliknya, menciptakan sebuah tornado besar dan dengan mudahnya memporak-porandakan pasukan kerajaan.

Dengan mudahnya Naila mengalahkan para pasukan kerajaan tanpa membunuhnya

"Kamu tau Willy? Sebenarnya aku ingin membunuh"

Mendengar ucapan Naila membuat Willy semakin yakin untuk melarang Naila untuk membunuh, namun tentu saja sang jendral yang merasa harga dirinya diinjak kemudian menyerang ke arah Naila dengan kapak besar miliknya.

Merasa bahwa serangan yang akan dilancarkan sangat berbahaya, Naila kembali memunculkan sabit miliknya dan dengan cepat melakukan serangan bertahan.

Melihat Naila yang dengan mudahnya Manahan serangan miliknya, seketika membuat sang jendral panik. Naila melayangkan sebuah serangan kearah jendral, dan membuat tangan kiri sang jendral terputus

Melihat tangan kirinya yang putus membuat si jendral syok, dia panik melihat darah yang terus bercucuran keluar tanpa henti.

Jeritan pecundang keluar dari mulut si jendral. Dengan segera Willy memanggil Aryn untuk memberikan sihir penyembuhan kepada sang jendral

Dengan nada provokasi, Naila menghina sang jendral karena terlihat seperti pecundang

"Hey hey, dimana kesombongan mu tadi. Ha?

Kini si jendral hanya bisa ketakutan melihat kekejaman yang dilakukan Naila kepadanya. Willy dengan kesigapan meminta Naila untuk berhenti melakukan hal tersebut

Karena merasa Willy adalah orang yang dapat dipercaya, Naila menuruti permintaan Willy dan menghancurkan sabit kegelapan miliknya kembali menjadi esensi gelap.

Willy berjalan mendekati si jendral. Akhirnya terungkap jendral tersebut bernama jendral Kusfo

"Baiklah Jendral Kusfo. Aku yakin kamu mendapatkan perintah dari aya- maksudku Raja Wesky, benar kan?"

Dengan wajah penuh ketakutan, Kusfo mengangguk iya mendengar pertanyaan dari Pangeran Willy

Willy melihat ke arah Naila, dia berkata bahwa raja Wesky adalah raja yang tamak, dan haus akan kekuasaan. Jika masalah ini tidak diselesaikan maka kekuasaan tiraninya akan terus berlangsung

Tiba-tiba, dari arah dalam mansion terdengar suara teriakan dari Eleine. Dengan penuh kekhawatiran Willy, Aryn, Eliza dan Naila memasuki mansion

Saat Naila memasuki bangunan dia telah merasakan sesuatu yang sangat kuat dari arah dapur

"Semuanya, sesuatu yang buruk akan terjadi dari arah dapur"

Mereka mengikuti Naila dari belakang menuju dapur, dan benar saja. Terlihat Eleine terjatuh dilantai yang sedang berusaha dikendalikan oleh kutukan miliknya

"Curse of Burn..." Ucap Naila sambil menganalisa kondisi Eleine saat ini.

Dengan sihir penyembuhan miliknya Aryn berusaha membuat kutukan yang ada didalam diri Eleine menjadi tenang, tetapi semakin Aryn memberikan sihir penyembuh kutukan course of Burn semakin menjadi ganas dan agresif

Eleine berteriak kesakitan, dia mengelalman tangannya dengan sangat kuat hingga membuat telapak tangannya berdarah.

*Alam bawah sadar Eleine

Eleine berusaha melawan dari energi negatif yang diberikan oleh kutukannya, tidak lain adalah iblis ifrit

Semakin lama, energi negatif yang merasuki jiwa Eleine semakin besar. Ifrit kagum melihat ketahanan Eleine karena masih bisa bertahan dari energi negatif yang sangat besar

"Hebat juga manusia seperti kamu bisa menahannya. Kalau gitu, bagaimana dengan ini" dengan senyum jahat diwajahnya, ifrit kembali memasukkan energi negatif dalam jumlah besar

Eleine berteriak kesakitan. Eleine terengah-engah kemudian ia tersenyum dia yakin akan ada yang menyelamatkan dirinya

"Hahaha, ka-kamu pikir aku dapat dengan mudah ditaklukkan? Dasar iblis bodoh"

Mendengar hinaan yang diberikan oleh Eleine membuat iblis ifrit sangat marah dan murka.

"Dasar manusia rendahan, beraninya memanggilku bodoh?! Baiklah jika itu mau kamu"

Ifrit menggunakan kekuatannya dan mulai merasuki jiwa Eleine dan mengendalikannya

Eleine sangat kesakitan saat ifrit memasuki jiwanya, psdah akhirnya ifrit berhasil mengendalikan jiwa dan tubuh Eleine

*Dunia nyata

Eleine akhirnya membuka matanya, namun Aryn terkejut melihat mata Eleine.

Mata Eleine berubah menjadi api yang membara seketika menciptakan lingkaran api yang menutupi pandangan Naila dan yang lainnya

Merasa akan terjadi sesuatu yang berbahaya, seketika Naila membuat pelindung disekitar Eleine.

Perlahan lingkaran api membesar dan membentuk sebuah tornado api yang membuat atap mansion hancur.

Dari balik tornado api, Eleine kini melayang di udara, seluruh tubuhnya telah diambil alih oleh iblis Ifrit

Rambut Eleine berubah menjadi warna merah, pakaian yang ia gunakan juga seketika berubah menjadi seperti seorang penyihir wanita

Tornado api pun meledak..... BOOOMM!!

Berkat sihir pelindung yang diciptakan oleh Naila, semua orang yang ada didalam mansion tua berhasil selamat

Kini Eleine tepat berada dihadapan jendral Kusfo yang sedang tidak berdaya. Eleine menatap jendral Kusfo dengan keji dan mengeluarkan senyum jahat di wajahnya

Eleine, atau mungkin ifrit menyerap energi kehidupan jendral Kusfo hingga membuat kulit nya menjadi kering dan hanya menyisakan tulang saja, jendral Kusfo tewas mengenaskan

Dengan tatapan berapi-api, Ifrit melihat ke arah istana kerajaan dan dengan segera ia terbang menuju istana kerajaan

"Sepertinya aku ingin melakukan hobiku. Melahap kepala raja yang tamak, hehehehe"

Sementara itu, pelindung akhirnya menghilang, Naila dan yang lainnya selamat.

Willy mengajak Naila untuk segera menuju istana kerajaan, karena jika tidak iblis ifrit akan memakan kepala raja Wesky hidup hidup

Mendengar kalau nama iblis yang ada didalam diri Eleine adalah ifrit membuat Naila sangat terkejut dan tidak menyangka

"I-ifrit....?"

Naila terkejut, wajahnya menunjukkan ekspresi syok, tapi ia bukan ketakutan melainkan ekspresi kaget seakan tidak menyangka

(Ifrit, itu artinya.....) Ucap Naila dalam hati

Dengan bergegas mereka semua pergi menuju istana kerajaan.

Saat mereka keluar dari Mansion mereka semua dibuat terkejut karena kini satu kerajaan telah terbakar.

"Sial, kita harus cepat menghentikan iblis tersebut. Semuanya, sebisa mungkin menyelamatkan orang yang masih selamat" ucap Willy sembari menolong seseorang yang tertimpa kayu

Aryn dan Eliza memutuskan untuk ikut membantu menyelamatkan penduduk kerajaan Ragtaros bersama Dengan para tunawisma lainnya. Willy dan Naila akan fokus untuk menghentikan iblis ifrit.

Naila yang awalnya panik seketika memasang ekspresi senang

"Hehe, ifrit ya? Sangat familiar bukan, Erick?" Ucap Naila sambil berlari menuju istana kerajaan

Aryn dan Eliza kini sedang menyelamatkan para penduduk dari ganasnya api yang dibuat oleh ifrit

Satu satu demi penduduk berhasil diselamatkan, Aryn membuat halaman mansion menjadi tempat paling aman untuk berlindung karena daerah yang luas dan tidak terkena api. Selain itu pula, terdapat pelindung yang Aryn ciptakan disana.

"Semuanya kalian kesana, disana sangat aman karena terdapat pelindung yang melindungi kalian dari api" ucap Aryn yang berteriak untuk memandu para penduduk

....................................

*Kerajaan ColdendEarth

Johan sedang berkunjung ke istana kerajaan hendak menemui raja Azhar

"Azhar, ada yang ingin ku bicarakan padamu" ucap Johan dengan serius

Azhar yang sedang menyiram tanaman seketika berhenti dan meletakkan penyiram tanaman nya

"Jarang sekali kamu ingin berbicara serius, apa memang seserius itu?" Ucap Azhar

"Ya...sangat serius. Ini semua demi Naila, kuharap kamu mau mendengarkan ku" ucap Johan sambil memasang ekspresi serius

Azhar tau bahwa pembahasan Johan akan sangat serius dan berat, dia mengajak Johan untuk pergi ke ruang makan saja untuk membahasnya

"Bagaimana kalau kita bahasnya di ruang makan saja?" Tanya Azhar menawarkan saran kepada johan

Johan mengangguk setuju

"Baiklah"

Mereka akhirnya pergi ke ruang makan untuk membahas sesuatu yang berhubungan dengan Naila

BERSAMBUNG~~~

chapter 10: Curse Stealer dan tekad

Kondisi kerajaan ColdendEarth benar benar diambang kehancuran akibat serangan yang dilancarkan oleh iblis Ifrit

Willy dan Naila akhirnya tiba di istana kerajaan, namun mereka benar-benar dibuat terkejut. Mereka melihat para pelayan yang tergeletak tanpa kepala.

"Mengerikan sekali, mereka semua mati dalam keadaan tanpa kepala" ucap Naila dengan ekspresi sedihnya

Willy hanya bisa memandangi para pelayan yang telah mati. Mereka lanjut menuju ruang takhta

Sepanjang jalan, mereka menyaksikan mayat mayat tanpa kepala lainnya, ruangan yang terbakar, dinding yang hancur, benar benar seperti habis dilakukannya pemusnahan

"Iblis itu benar-benar mengamuk, kita tidak bisa membiarkan dia hidup lebih lama lagi, ayo Naila" ucap Willy

Mereka bergegas menuju ke ruang takhta. Sepanjang lorong istana mereka melihat banyaknya mayat mayat manusia, tangan yang terputus dari badannya, hingga hanya setengah badan saja tanpa kepala.

Mereka tiba di tangga menuju lantai dua, Willy melihay mayat yang tidak asing dimatanya, saat Willy dan Naila mendekatinya benar saja bahwa mayat tersebut adalah adik dari Willy

"Adikku... SIALAN KAU IFRIT!!"

mayat adik Willy ditemukan dalam keadaan kering, dengan penuh amarah Willy berlari ke ruang takhta. Naila melihat lonjakan emosi yang terjadi dalam diri Willy seketika ikut berlari karena takut sesuatu yang buruk terjadi

Sesampainya di depan pintu ruang takhta tanpa pikir panjang Willy menerobos pintu, dan benar saja dia melihat iblis ifrit yang sedang mencekik raja Wesky

"AYAHANDA!' ia mengeluarkan sihir es miliknya dengan harapan dapat menghentikan ifrit dan menjatuhkan sang ayah

Namun ifrit lebih tangguh dari yang Willy kira, ia tidak merasakan sakit sama sekali, ia melepaskan genggamannya dan membuat Wesky terjatuh ke lantai

"Kamu yakin ingin menyelamatkan manusia seperti dia?" Tanya ifrit dengan nada sombong

Willy heran, tentu saja ia ingin menyelamatkan ayahnya. Namun balasan ifrit justru membuat Willy tidak percaya

"Asal kamu tau, bocah ingusan. Raja ini telah membuat sengsara rakyatnya, dia juga telah membunuh banyak tunawisma di wilayahnya sendiri. Dia tamak, diktator, bahkan tirani kepada rakyatnya sendiri" ucap ifrit dengan penuh kejujuran

Merasa bahwa kedok nya akan terbongkar, Wesky berusaha untuk berbohong

"Itu tidak benar. Willy, kamu tidak akan mendengarkan ucapan iblis biadab ini kan?" Ujar Wesky dengan penuh ketakutan

Belum sempat Willy menjawab, Aryn datang bersama Eliza dan membenarkan ucapan ifrit

"Yang dikatakan oleh iblis Ifrit itu benar, tuan Willy. Aku telah meneliti kutukan ifrit dan hasilnya adalah bahwa ifrit dikenal sebagai pemburu kepala raja tamak" jawab Aryn membenarkan ucapan ifrit

Saat sang raja ingin membantah ucapan Aryn, tiba-tiba Aryn membawa sebuah kardus. Kardus yang berisi bukti bukti kejahatan yang dilakukan oleh sang raja

"Ini sebuah adalah bukti-bukti kebusukan anda, raja Wesky. Anda tidak dapat mengelak sekarang" ucap Aryn dengan wajah penuh keyakinan

Willy yang membaca semua bukti tersebut seakan tidak menyangka, ia benar-benar terkejut saat mengetahui bahwa sang ayah ternyata telah membuat ekonomi dan menyengsarakan rakyat Ragtaros.

Ifrit kembali mencekik Wesky, dengan teriakan rasa sakit yang dikeluarkan oleh Wesky, darah mulai bercucuran kelantai. Pada akhirnya Wesky akhirnya tewas mengenaskan dalam keadaan kepala yang hancur dan badan setengah hancur

Willy hanya terdiam, memandangi setengah tubuh sang ayah. Dia berbisik kepada Naila untuk melanjutkan rencana utama, yaitu membebaskan Eleine dari kutukan Curse of Burn

"Naila...jangan membunuhnya" ucap Willy dengan suara yang bergetar

Naila tersenyum, ia berjalan mendekati ifrit dengan penuh percaya diri. Naila menciptakan lingkaran yang mengurung dirinya dan juga ifrit, lingkaran tersebut dapat membuat suar seorang didalam lingkaran tidak dapat didengarkan oleh orang diluar lingkaran

"Ya, ifrit. Kuharap kamu masih mengenali ku" ucap Naila

"Tidak mungkin aku tidak memgenalimu, manusia rendahan. Aku tidak menyangka kamu benar-benar masih hidup hingga saat ini" ucap ifrit sembari memutar tubuhnya

Naila merenung sejenak, dalam tatapannya Naila membayangkan masa lalunya bersama teman-temannya dulu

"Apa "dia"... Mati dengan damai?" Tanya Naila kepada ifrit

Ifrit berpikir sejenak seakan sedang berusaha mengingat seseorang yang dimaksud oleh naila

"Dia, ya? Iya, dia mati dengan tenang" jawab ifrit dengan tenang

"Apa kamu ingin bersamanya lagi?" Ucap Naila dengan nada pelan

Naila mulai memusatkan sihirnya ke satu titik, perlahan-lahan menciptakan sebuah sabit besar dengan ornamen kegelapan

Merasa bahwa Naila sudah bersiap bertarung, ifrit menunjukkan ekspresi senang setelah melihat hal tersebut

"Aku ini tidak gampang untuk dibunuh, harusnya kamu tau itu kan?" Ucap ifrit dengan senyum sombong di wajahnya

Seketika lingkaran yang dibuat Naila hancur, namun Willy sama sekali tidak melihat Naila dan ifrit.

"Apa? Kemana mereka?" Ucap Willy dengan sangat terkejut karena tidak melihat keberadaan mereka

Angin berhembus cukup kencang, namun yang membuat bingung adalah Willy dan yang lainnya sedang berada di ruang takhta. Tidak ada celah untuk hembusan angin masuk ke ruang takhta

Saat Willy melihat keatas, dia benar-benar dibuat tak menyangka. Atap istilah telah terbelah akibat benturan keras nan cepat yang terjadi antara Naila dengan ifrit

Serangan demi serangan dilancarkan oleh mereka berdua membuat sebuah gelombang angin yang sangat kuat bahkan mampu memadamkan api yang membakar rumah rumah

Naila harus berhati-hati karena jika dia salah melakukan serangan maka tubuh Eleine akan dalam bahaya. Serangan demi serangan dilancarkan oleh ifrit, membuat Naila sedikit kesulitan karena harus menahan diri

(Sial, aku lupa nama senjata yang mampu mengeluarkan kutukan dari tubuh seseorang) ucap Naila dalam hati

Naila menenangkan diri, menarik nafas yang dalam. Ia mulai membayangkan sebuah senjata yang mampu mengeluarkan kutukan dari dalam diri seseorang.

Aliran sihir mulai merambat dari tangan Naila, membentuk sebuah belati kecil.

Curse Stealer, adalah nama dari senjata yang mampu mengeluarkan kutukan dari dalam tubuh seseorang.

Naila kembali diserang oleh ifrit, namun kali ini ia tidak akan posisi bertahan terus-menerus.

Dengan kecepatan yang dimilikinya Naila melesat ke arah ifrit dan melakukan serangan balasan dengan menancapkan belati ke dada tubuh Eleine

*Dalam jiwa Eleine

Terlihat jiwa eleine yang dirantai dengan rantai api oleh iblis Ifrit. Ifrit telah menyadari bahwa dia akan kalah melawan Naila.

Perlahan ia membebaskan jiwa Eleine dari rantai api miliknya, melihat tindakan ifrit membuat Eleine kebingungan

"Ke-kenapa anda membebaskan aku?" Tanya Eleine kebingungan

Ifrit berdiri membelakanginya, menghadap ke atas yang mulai ditembus oleh efek Curse Stealer

"Kamu itu kuat, kamu adalah orang kedua yang mampu bertahan saat kamu menjadi wadah untukku. Orang pertama yang berhasil menjinakkan ku telah mati 4951 tahun yang lalu"

Jelas ifrit yang mulai memudar

Eleine melihat ifrit yang perlahan mulai menghilang karena disedot oleh Curse Stealer

Ifrit melirik ke belakang dan kemudian berkata

"Bocah, aku tinggalkan semua kekuatan ku padamu agar kamu dapat mengembangkan potensi kamu ke batas maksimal" Ifrit menghilang, Eleine sepenuhnya terbebas dari kendali ifrit

*Dunia nyata

Tubuh Eleine mulai terjatuh dari ketinggian, dengan sigap Naila melaju ke bawah untuk menyelamatkan Eleine agar tidak mati akibat ketinggian. Ia berhasil meraih tubuh Eleine dan mendarat ke lantai dengan selamat

Willy berlari mendekati Naila dan meraih tubuh Eleine

"ELEINE" ia memeluk Eleine dengan penuh kehangatan

Naila melirik ke arah Eliza Eliza membalas lirikan itu dengan senyum diwajahnya

Naila melihat kearah tubuh raja Wesky yang sudah hancur.

"Apa yang akan kamu lakukan sekarang, Willy?" Tanya Naila kepada Willy

Willy merenung sejenak etelah mendengar pertanyaan Naila. Ia kemudian membulatkan tekad nya dan menjawab pertanyaan Naila dengan lantang

"Aku akan menjadi raja berikutnya. Wesky telah membuat rakyat kerajaan menderita, dia pantas mendapatkan kematian"

Kini, peristiwa yang menimpa kerajaan Ragtaros telah berakhir. Kerajaan Ragtaros mulai melakukan rekonstruksi untuk membangun kembali rumah dan istana kerajaan hanya dalam kurun waktu yang singkat

BERSAMBUNG~~

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!