NovelToon NovelToon

Not Wrong Destiny 2

Chapter 1

07.00

"Nit Nit Nit Nit Nit"

Bunyi Alarm,

Seseorang mencoba meraih jam tersebut dengan mata tertutup.

"Bruakk"

suara jam terlempar,

Lalu dia tertidur kembali untuk beberapa saat setelah melempar jam yg telah mengganggu masa tidurnya.

"Helianddd" suara teriakan seseorang dari lantai dasar.

Helian Wang 21thn putra Nicko wang dan Lia chan

Heliand pun tersentak mebuka matanya, ia beranjak dari tempat tidur berlari menuju kamar mandi, kurang dari 5 menit ia membersihkan tubuhnya, pemuda itu sudah keluar dari kamar mandi dan langsung mengenakan pakaiannya, ia memang tidak bisa menghilangkan kebiasaan buruknya, meskipun pemuda itu memiliki seorang mama yg cukup garang, namun tidak ada rasa kapok untuk seorang heliand karna ada Nicko yg akan terus, selalu membelanya.

"Siall aku terlambat, Papa pasti akan mencoret namaku dari daftar warisan jika aku membuat kesalahan lagi" Gumam Heliand

Heliand berjalan dengan cepat menuruni tangga, tidak lupa pemuda itu mengenakan arloji di pergelangan tangannya, berjalan dengan tergesa gesa, bahkan ia mengabaikan kedua orang tuanya yg saat itu sudah menunggunya untuk sarapan.

"Heliand makanlah sesuatu" Ucap Seorang ibu yg memberi perhatian pada anaknya.

Heliand menghindari Lia chan dan Nicko karna tidak ingin mendengar ceramah kecil dari kedua orang tuanya yg selalu terlantun setiap pagi.

"Nanti saja mah aku sudah terlambat" Ucap Heliand berlari.

Lia chan tersenyum dan menggelengkan kepalanya, bagai mana tidak ia sudah bisa menyimpulkan jika Heliand akan menjadi seperti ayahnya.

"Kau lihat itu, wajahnya dan kepribadiannya sangat sepertimu"

"Dia memang kebanggannku, aku rasa dia sedang menghindar dariku, aku akan mengirimnya keluar negri jika taun ini dia kembali gagal menyelesaikan studynya" celetuk Nicko

"Bahkan dia juga sepertimu pernah gagal dalam urusan ini" Tegas Lia chan menggelengkan kepalanya.

 

Nicko memang sudah memanjakan Heliand dari kecil, bahkan dia memberikan mobil pribadi untuk Heliand, sedari umur anak itu berusia belia, Heliand memang terbilang anak yg keras kepala Nicko selalu sangat memanjakan putranya tersebut dengan memberikan barang barang yg tidak seharusnya di miliki oleh Heliand, sedari umur helian yg masih kanak kanak. Heliand berjalan dengan tergesa gesa menuju kelasnya.

"Heliand" Teriak seseorang dengan kesal

"Sial wanita tua itu lagi"

Heliand pun mengalihkan pandangannya menuju Miss Ishika, Seorang dosen killer yg sudah di bayar mahal untuk mengawasi Heliand secara khusus oleh Nicko

"Yaa???"

"Ini sudah jam brp?" tegas Miss ishika

"aku hanya terlambat 72 menit saja kau tidak usah berlebihan" ucap heliand dengan konyol.

Miss ishika pun geram, dia menyuruh Heliand berlari memutar lapangan seperti yg biasannya Heliand lakukan

"Kauuu pergii ke"

mendengar Hal itu Helian langsung memotong ucapan Miss Ishika, karna memang sudah sangat hafal dengan kalimat kalimat yg akan keluar dari rektor tersebut.

"Lari memutar lapangan jangan berhenti jika aku tidak mengijin kamu" ucap Heliand dengan kesal dan langsung berlari menuju lapangan.

Ketampanan Heliand benar benar membuat Semua gadis di kampus histeris melihatnya, tingginyg sempurna hidung mancung rahang yg tegas membuat siapapun terpesona melihatnya.

"Lihat itu Heliand, dia terlihat sangat tampan,"

"Wahhh dia memang benar benar tampan,"

"Jika saja dia menjadikanku kekasihnya,"

Para gadis itu memuji ketampanan Heliand, terlebih Heliand adalah anak dari keluarga wang menambah kesempurnaan untuk seorang pemuda tampan dan juga terlahir dari kelurga kaya tersebut.

"Plitttt" Suara pluit yg ditiup oleh Miss ishika

Heliand pun menghentikan larinya dengan Napas yg sudah tidak beraturan, ia membungkuk menempelkan kedua tangan di lututnya, napasnya tersenggal.

"Kembali ke kelasmu" ucap Miss Ishika

Heliand mengabaikannya, dan langsung membawa tasnya ke kelas.

"Anak itu beanr benar menjengkelkan" Gumam Miss Ishika dengan kesal

Pemuda itu pergi dengan mood yg berantakan, dia menuju ke kelasnya dengan kesal dan menekuk wajahnya, heliand terduduk di tempat duduknya lalu menghela Nafas dengan kasar.

"HHhhmm"

"Hustt Hust,"

Heliand melirik ke sumber suara.

"Apa si tua itu menghukumu lagi?" Ucap Henry teman dekat Heliand

"Seperti yg kau tahu"

Heliand melirik meregangkan otot ototnya yg terasa pegal, Tiba tiba Miss Ishika datang untuk mengisi kelas Hari ini.

"Anak Anakku sekalian, hari ini kalian akan kedatangan teman baru, dia baru saja datang dari Indonesia untuk melanjutkan studinya...

"Mayyu Ayo masuk.. perkenalkan dirimu"

Seorang gadis cantik dengan postur tubuh sempurna itu pun masuk dan memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan Aku Mayumi Agastta, Aku baru saja datang dari indonesia"

Heliand memperhatiakan gadis itu dengan santai.

"Hust Hust,"

Helian melirik ke sumber suara

"Kau dengar? Indonesia? aku dengar orang indonesia memiliki ukuran dada dua kali lipat dari gadis lainnya, dan itu benar saja" Ucap Henry yg memiliki otak sedikit mesum

Helian hanya tersenyum tipis dan kembali memperhatikan Mayyu

"Mayyu kau bisa duduk sekarang"

Mayu pun berjalan menuju ke tempat duduk yg kosong di belakang Heliand, Heliand yg mewarisi sifat Nicko dengan sengaja menjatuhkan pena di hadapan Mayyu, dengan spontan mayyu mengambilnya bersamaan dengan Heliand

"Aku Heliand,"

Mayyu langsung membulatkan matanya terkejut, karna jarak wajahnya dan Heliand hanya beberapa senti saja dengannya.

"Heliand apa yg kau lakukan?" Tanya Miss ishika sedikit curiga

"Aku hanya mengambil kembali Pena ku" Ucap Heliand dengan santai

Mayyu pun berdiri kembali untuk duduk di belakang Heliand.

TOLONG BANTU LIKE VOTE SAMA KOMENNYA YA GENGS😍😘😋

 

Chapter 2

Heliand apa yg kau lakukan?" tanya Miss Ishika sedikit curiga

"Aku hanya mengambil kembali Pena ku" Ucap Heliand dengan santai

Mayyu pun berdiri kembali untuk duduk tepat di belakang Heliand, karna memang hanya itu satu-satunya bangku kosong yg tersisa.

"Hust Hust Hust.." suara cuitan Henry yg sudah tidak asing lagi bagi Heliand.

Pemuda itu pun memalingkan wajahnya ke sumber suara.

"Kau pasti sengaja melakukannya kan?." Bisik Henry

"Kau tahu siapa aku."

Heliand hanya tersenyum tipis sedikit mengangkat alisnya, sesekali dia melirik ke arah belakang hanya untuk memperhatikan gadis yg baru saja memasuki kelasnya.

Kelas pun berakhir Heliand berdiri di depan pintu menunggu mayyu melewati pintu tersebut untuk mengganggunya, sikap Nakal dan kurang ajar heliand memang sudah tidak di ragukan lagi.

"Heliand kau Lihat itu, wajahnya benar benar seperti gadis asia, dan lihat ukuran dadanya, aku sampai tidak bisa membayangkan apa yg terjadi jika aku menyentuhnya." ucap Henry mesum

"Hust dia datang" ucap Heliand melirik ke arah Mayyu

Gadis berparas cantik itu pun berjalan melewati Heliand dan Henry dengan santai

"Tunggu,"

Mayyu mengabaikann Heliand dia masih saja berjalan tanpa memalingkan wajah sedikitpun

"Hey apa kau tuli?!" Sentak Heliand senada tinggi menarik tangan Mayyu dengan kasar.

Mayyu langsung memalingkan wajahnya menatap Heliand dengan kesal dan dingin, tatapannya tajam, bibirnya sedikit mengerucut.

"Apa yg kau lakukan lepaskan aku" ucap Mayyu dengan kesal

"Kau lumayan cantik" ucap Heliand yg sedikit konyol

Mayyu hanya menatap sinis Heliand tanpa menjawab satu patah katapun, pemuda kurang ajar itu memang sepertinya sangat mewarisi sipat papanya, sewaktu muda.

"Apa kau akan memasang tarif jika aku melakukan sesuatu padamu?."

Ucapan heliand benar benar sudah keterlaluan, dia bahkan menganggap mayyu sebagai wanita yg sering menarif dirinya.

PLAKKKKK

Suara tamparan dari mayyu untuk heliand dan dia langsung berlalu meninggalkan Heliand.

"Hahaa hahaaa" Henry menertawakan Heliand yg di tampar oleh mayu.

Bagaimana tidak seluruh wanita kampus tergila gila padanya, dan baru kali ini ada yg berani mengabaikan Heliand bahkan sampai menamparnya

"Hahaa apa itu sakit?" Ucap Henry menertawakan Heliand

Heliand hanya memegang pipinya dan menatap kepergian mayyu dengan rasa kesalnya

"Aku akan memberikannya pelajaran" Gumam Heliand dengan kesal

"Tidak Heliand aku pikir akan sangat sulit untukmu menaklukannya"

"Apa kau meragukanku" Tegas Heliand sedikit percaya diri, ia terus saja menyentuh wajahnya yg sedikit memerah akibat tamparan keras yg mayyu layangkan padanya.

Pemuda itu pun kembali dengan wajah kesalnya, dia menjatuhkan dirinya di soffa dan menghela Nafas dengan kasar.

"Sayang kau terlihat sangat lelah, bagai mana harimu di kampus?" Tanya perhatian Lia chan pada anak kesayangannya tersebut

Heliand pun memalingkan wajahnya, melirik ke arah sang mama

"Lumayan"

"Besok ada pertemuan keluarga, Lili akan menikah, sebaiknya kau ikut bersama papa dan mama"

Heliand hanya menganggukan kepalanya sambil melepas lelahnya

"Heliand? Apa ini? Kenapa dengan wajahmu?" Tanya Lia chan menggelengkan wajah Heliand dan menyentuh wajah sempurna anaknya

"Ini aku Aku."

"Apa ini tamparan seorang gadis?" Tegas Lia chan mencecar Heliand

Heliand hanya tersenyum menyeringhai, dia langsung pergi ke kamarnya meninggalkan Lia chan

"Anak itu benar benar mewarisi sifat Nicko" Ucap Lia chan menatap Lurus ke arah anaknya

"Apa kau menyebutkan namaku?" Ucap Nicko yg tiba tiba datang dan mengejutkan Lia chan

"Ahh kenapa kau disini?"

"Lantas aku harus kemana sayang? Kerumah Selin? Mariane? atau Carent" Celetuk Nicko mentebutkan wanita yg dulu mencoba mengabilnya dari Lia chan

Lia chan terlihat kesal, dia langaung melayangkan bantal soffa ke arah Nicko dengan kesal.

"Tidur di Luar!!!" Ucap Lia chan dengan kesal meninggalkan Nicko ke kamarnya

Sementara itu Heliand menjatuhkan tubuh lelahnya di tempat tidur, dia memandang Langit langit kamarnya dan terus mengingat tamparan yg mayu berikan padanya

"Aku tidak percaya, Seorang gadis dengan berani menampar wajahku" Ucap Heliand menyentuh wajahnya

"Sial!!!! aku tidak akan melepaskannya" Gumam Heliand dengan kesal

 

Sementara itu Mayyu yg baru saja kembali dari kampus langsung menatap wajahnya di meja rias terlihat wajah cantiknya di cermin tersebut, Mayyu adalah gadis Indonesia dan jepang, ibunya asli indonesia dan ayahnya seorang perwira jepang

![](contribute/fiction/129783/markdown/1351923/1574089747023.jpg)

"Siapa pemuda itu? dia memang tampan, tapi sikapnya kurang ajar sekali, Bodohh," Gumam Mayyu menatapan dirinya di cermin.

"Kenapa aku jadi memikirkannya? Tapi tamparan itu?."

"Ah sudahlah dia pantas mendaaptkannya" Tegas Mayyu

Dia memalingkan wajahnya ke dinding untuk melihat jam yg tertempel di dinding tersebut, Waktu menunjukan pukul 14.45, Mayyu melihat sekeliling kamarnya yg masih berantakan tidak beraturan karna ia belum sempat menata beberapa barangnya

"Hmmmmm apa yg harus aku lakukan dengan barang barang ini??."

Mayyu menghela Nafasnya dan merapikan kamar yg baru saja ia tempati, dengan keadaan sedikit lelah, namun gadis itu tidak akan merasa nyaman jika seluruh ruangannya masih saja berantakan.

**NEXT GUYS, TOLONG BANTU LIKE KOMEN DAN VOTE SEBANYAK BANYAKNYA, AUTHOR BAKALAN KASIH HADIA BUAT KALIAN 3 PEMBERI KOIN / POIN TERBANYAK😍**

 

Chapter 3

Sementara itu terlihat seorang gadis cantik sedang bergaya di hadapan kamera, Profesinya adalah seorang model terkenal, Dia adalah Lili Chik putri dari Lina wang dan Nathan Chik, tidak-tidak maksud author putri dari Jordan, tentubsaja Nathan yg telah bersedia meberikan belakangnya pada Lili, meskipun dia tahu betul jika Lili bukanlah anak kandungnya.

"Oke Lili baguss sekali tahann...

Ckrek" Ckrek " Ckrek suara kamera dan salah seorang yg telah memotert gadis cantik tersebut

"Tahan.. tahann"

"Yaa sekali lagi,"

"Ckrek "Ckrek "Ckrek Suara kamera

"Oke cukup!."

Lili pun menghentikan pemotretannya, ia kembali ke meja rias yg tersedia untuk mengambil ponselnya

"sayang jemput aku sekarang" ucap Lili pada kekasihnya di telephone, Lili memutuskan panggilan tersebut dan melirik arloji di tangannya

"Besokkk, aku sudah tidak sabar, aku akan menemui keluarga Robinn." gumam Lili menghapus make upnya setelah pemotrekan, meskioun wajah itu terlihat polos tanpa riasan sedikitpun, namun pesona lili sama sekali tidak memudar setelah wanita itu menghampus riasannya.

"Kenapa dia belum juga datang?,"

"Sebaikny aku menunggunya di luar." gumam Lili dalam batinnya.

Gadis itu pun menunggu Robin di luar gedung, dengan perasaan sedikit kesal karna Robin terlambat untuk menjemputnya.

"Sayang maafkan aku telah membuatmu menunggu" ucap Robin yg baru saja datang membuka kaca mobilnya.

Raut wajah Lili masih terlihat kesal, dia lantas membuka pintu mobil tersebut dan masuk kedalam.

"Sayang apa kau marah padaku?,"

Lili masih saja diam, ia tidak menjawab satu patah katapun mengabaikan robin kekasihnya.

"Jangan lupa besok adalah hari pertemuan keluarga kita"

Pemuda itubterus saja mencoba menggoda Lili, meskupun gadis itu masih saja menekuk raut wajahnya.

"Sayang kau terlihat sangat jelek."

"Apa yg kau ketakan? kenapa kau ingin menikah dengannku jika aku jelekk" Teriak Lili memukul manja Robin

"Haha hentikan hentikan maafkan aku sayang."

Lili pun terdiam dia kembali menekuk wajahnya, melihat ke arah luar jendela mobil.

"Sayang aku sangat mencintaimu " Ucap Robin menatap Lili

"Lihat jalanan"Tegas Lili dengan kesal

"Uchhh kau terlihat garang sayang" Ucap Robin

Mobil pun terhentin di rumah Nathan dan Lina, Lili masih saja menekuk wajahnya dan tidak ingin turun dari mobil tersebut

"Kita sudah sampai sayang ayo turun" Ucap Robin dengan lembut

Lili masih terlihat kesal dia tidak menjawab satu patah katapun , tangannya di lipat bibirnya mengerucut, pemuda itu menatap Lili yg bersikap ke kanak kanakan dia hanya tersenyum menatap gadis cantik yg akan segera ia nikahi tersebut

"Apa yg kau Lihat?"

"Aku masihh"

Robin langsung mencium bibir lili dengan lembut

"Mmmm kau menyebalkan" Ucap Lili mendorong Robin dan turun dari mobil

"Sayang tunggu" Ucap Robin yg mengikuti Lili masuk ke dalam rumahnya

Terlihat Lina sedang duduk membaca majalahny, ia tahu betul jika lili datang bersama siapa, karna memang perjalanan cinta lili dan robin sudah terbilang cukup lama, jadi bukan hal baru jika lili dan robin sering datang bersamaan

"Lili tunggu"

Lina memperhatikan Lili dan Robin yg terlihat sedang bertengkar, ibu 2 anak itu sudah sangat paham atas sikap lili yg masih saja sering mempermasalahkan hal hal kecil seperti ini.

"Robin Lili apa yg terjadi? kalian akan segera menikah kenapa masih saja bertingkah seperti anak anak"

Mereka hanya terdiam di hadapan Lina tidak menjawab satu patah kata pun, Lili masih mengerucutkan bibirnya sambil sesekali melirik

"Robin kemarilah"

Robin pun menghampiri Lina dan duduk bersamanya

"Besok pertemuan antara dua keluarga, Robin apa kau sudah memikirkan ini sebelumnya?" Tanya Lina pada Robin

"Nyonya Chik aku sudah memikirkannya, aku mencintai Lili, dan aku akan berusaha untuk membahagiakan Lili" Ucap Robin

Lili hanya tersenyum sedikit mengangkat alisnya mendengar pernyataan Robin

"Baiklah ceritakan sedikit tentang keluargamu"

"Aku anak satu satunya dari keluargaku, Tapi sejujurnya"

Robim menghentikan ucapannya seketika, lalu melirik ke arah Lili yg tentunya ia sudah tahu benar bagaimana kisah hidup robin.

"Katakan robin, kau tidak perlu menutupi hal apapun"

Lina memiringkan senyumnya seolah siap menerima semua apapun yg akan keluar dari mulut robin

"Ayah dan ibuku sudah bercerai karna dulu ibuku meninggalkannya dan membawaku bersama pria lain, aku tinggal bersama ibu dan ayah tiriku"Ucap robin

Ia menunduk karna ia takut Lina kecewa tetapi ia tidak ingin menutupi hal apapun karna ia benar benar tidak ingin menyembunyikan sesuatu pada keluarga Lili.

"Robin terima kasih kau sudah jujur, aku menghargia kejujuranmu, jadi besok ayah kandungmu apa ia juga akan datang?" Tanya Lina tersenyum pada Robin

Menyadari Lina yg tidak mempermasalahkan masalah tentang keluarganya Robin tersenyum pada Lina

"Apa kau tidak kecewa Nyonya chik?"

Senyum robin melebar ia melirik ke arah wajah Lina yg saat itu teelihat santai dan biasa saja mendengar kejujuran robin.

"Asal kau bisa menjaga putriku dan membahagiakannya itu cukup bagiku" Tegas Lina

Lili yg mendengar hal itu langsung memeluk Lina dengan penuh kasih sayang

"Maaa aku mencintaimu" Ucap Lili memeluk dan mencium Lina

"Apa Erico akan datang?" tanya Lili pada Lina yg saat itu Erico memang sedang menyelesaikan Studynya di luar negri

"Erico masih harus menyelesaikan studynya sayang, mama pikir dia datang di hari pernikahanmu saja" Ucap Lina pada Lili

Lili hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya dengan semringah

NEXT GUYS LIKE DAN KOMEN TOLONG BANTU VOTE SEBANYAK BANYAKNYA, TOP VOTE 3 TERBANYAK AKAN AUTHOR KASIH HADIAH YAA😍😍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!