NovelToon NovelToon

Sending Love To Pak CEO

Bab 1 - Abhimanyu & Kebiasaannya

" BAPAKKKK!! YA TUHAN PAK " teriak frustasi Paritha Kencana Amurwathi membuat semua mata di lantai 5 gedung tersebut tertuju pada Paritha.

Tetapi sayangnya semua mata tersebut langsung kabur begitu saja melihat Paritha yang menatap tajam mereka semua.

" Kita bicara di dalam..!! " geram Paritha sambil menatap tajam bossnya yang terlihat kebingungan ditarik oleh sang sekretaris ke dalam ruangan.

Sambil mengurut keningnya, Paritha menatap tajam Abhimanyu Darmawangsa yang sedang terduduk manis diatas sofa dengan tatapan polos.

" Bapak Abhimanyu Darmawangsa yang gantengnya mirip Go Kyung-Pyo. Ingat tidak apa yang saya katakan semalam? " ucap Paritha sambil tersenyum masam.

" Kita akan meeting dengan LH Group..?? " tanya Abhimanyu dengan nada pelan, takut-takut salah bisa dihabisi dia oleh Paritha.

" Lalu, Apalagi yang saya katakan pak? "

Skakmat. Selamat Abhimanyu lupa, tiba-tiba otaknya yang cerdas itu menjadi lemot untuk mengingat apa yang dikatakan Paritha semalam sebelum mereka pulang dari lembur.

Helaan napas terdengar jelas dari hidung mancung sang sekretaris. " Saya kan udah bilang pak buat pakai style yang sudah saya list dan bahkan fotonya sudah saya kirim ke bapak agar bapak tidak lupa..!! " ucap Paritha dengan nada yang kesal.

Bagaimana tidak kesal? Kebiasaan Abhimanyu adalah memakai jas hitam dipadukan dengan kemeja putih SETIAP HARI. Yang tentunya kebiasaan itu tidak akan cocok dengan rapat pertemuan penting yang akan mereka laksanakan hari ini.

" Yang benar saja pak, orang-orang LH Company akan mengira bapak tidak ganti jas pak atau bahkan tidak mandi pak. Baru kemarin bertemu bapak pakai jas hitam, masa hari ini jas hitam lagi " frustasi Paritha terhadap kebiasaan bossnya.

Padahal bossnya ini termasuk golongan horang kaya loh yang bisa beli banyak jas dan sebenarnya di lemari Abhimanyu banyak sekali jas berwarna lain selain hitam dan kemeja putih.

Tetapi mengapa dari sekian banyaknya jas hanya warna hitam dan kemeja putihlah yang selalu dipakai, itulah yang ada dibenak Paritha saat ini.

" Maaf Kencana, saya lupa " hanya sepatah kata itu yang diucapkan Abhimanyu sambil menggaruk tengkuk belakangnya.

" Lama-lama saya yang lupain bapak..! Biar bapak nggak usah saya urus sekalian " ketus Paritha sambil membereskan dokumen-dokumen penting untuk meeting nanti dan berjalan ke arah pintu keluar CEO's Room.

Brakk

Pintu dihempas oleh Paritha begitu saja membuat Abhimanyu yang melamun menjadi terkejut sampai mengelus dadanya.

" Padahal cuman karena jas.. Apakah sefatal itu kesalahan saya..?? " batinnya kebingungan.

Tetapi sayangnya pertanyaan itu hanya bisa ia simpan di dalam benaknya karena laki-laki itu bahkan tidak berani mengutarakan langsung kepada sang sekretaris.

" Ayo pak! Anda ingin kita telat dan merusak kerja keras kita 1 bulan ini..?? " suara Paritha yang nyaring mengagetkan Abhimanyu yang mengira Paritha sudah meninggalkannya.

Tanpa basa-basi, Abhimanyu langsung berjalan mengikuti Paritha yang sudah memasang wajah sinis di depan pintu yang terpasang nama CEO's Room.

" Menyeramkan " batinnya yang melirik kearah Paritha.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Paritha tersenyum ramah sambil membalas jabat tangan dari CEO sekaligus sekretaris LH Company, meeting dan rencana kerjasama antara Armawangsa Group dengan LH Company akhirnya berjalan lancar.

" Terima kasih pak atas kerja samanya, kami akan memberikan yang terbaik " ucap Paritha dengan senyum yang tak luntur.

" Saya menunggu hasilnya, nona " goda CEO paruh baya LH Company dengan genit.

Paritha hanya tertawa kecil menanggapi kegenitan tua bangka di hadapannya itu, tangannya tiba-tiba digenggam erat oleh Abhimanyu.

" Kami pamit, tuan " ucap Abhimanyu dengan senyum tipis dan menundukkan tubuhnya 90 derajat lalu pergi dengan menarik tangan Paritha.

Mereka berjalan melewati banyaknya meja di restoran mewah milik hotel bintang lima disana dengan keadaan hening sampai akhirnya mereka sampai di Car Parking Place.

" Saya.. tidak apa-apa kok pak " ucap Paritha dengan anai-anai rambutnya yang beterbangan karena angin sepoi ditengah hari.

Genggaman itu terlepas bersamaan dengan Abhimanyu yang memutar badannya kearah Paritha.

" Apanya yang tidak apa-apa..?? "

" Saya tidak apa-apa diganggu sama tua bangka tadi, udah biasa kok. Kita seharusnya tidak pergi tadi karena siapa tau ada peluang kerja sama lain " jelas Paritha yang berpikir kalau Abhimanyu menariknya dari sana karena takut dirinya tidak nyaman dengan kegenitan CEO dari LH Company.

Sejenak Abhimanyu terdiam " Eumm.. Bukankah kita ada pengecekan produk baru dengan Armawangsa food? " tanya Abhimanyu.

" Iya pak " jawab Paritha setelah melihat list jadwal mereka.

" Maka dari itu saya menarik kamu, Paritha " ucapnya dengan begitu tenang sambil memasuki mobil Mercedes-Benz E-Classnya.

Dari wajah hingga telinga Paritha langsung memerah, ia merasa sangat malu karena kepercayaan dirinya yang terlalu tinggi dan salah paham dengan tingkah laku bossnya.

" Bilang dong, biar anak orang nggak salah paham " gerutu Paritha dengan menghentakkan kaki kecil lalu memasuki mobil berwarna biru tersebut.

" Jangan duduk di belakang Paritha, saya terlihat seperti supir " tegur Abhimanyu di kursi pengemudi karena supirnya yang sedang sakit dan tidak bisa berproduktivitas maka dari itu ia mengendarai mobilnya sendiri.

Sayangnya Abhimanyu kalah dari Paritha yang malah mendiamkannya seolah tidak mendengar ucapan Abimanyu.

" Apakah dia sedang marah..?? " batin Abhimanyu mengingat kalau Paritha sedang marah pasti akan mendiamkan dirinya.

" Tidak, jalankan saja mobilnya pak. Nanti kita keburu telat " ucap ketus Paritha seolah dapat membaca pikiran Abhimanyu.

Sang CEO pun menjalankan mobilnya sesuai perintah dari sekretaris, ahh apakah memang ini hubungan antara boss dan sekretaris..??

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesi percobaan test food Armawangsa Food sudah selesai dicoba baik oleh Paritha maupun Abimanyu.

Kali ini Armawangsa food akan membuat produk lauching terbaru berupa inovasi odeng dan mandu dari Korea Selatan yang sedang tren akhir-akhir ini tetapi versi siap makan.

" Menurut saya rasanya kurang masuk untuk lidah orang Indonesia, bagaimana menurut bapak? " komentar Paritha sesudah menghabiskan odeng yang ia makan.

Paritha adalah tipe orang yang sayang makanan. Walaupun rasanya kurang watados di lidah, perempuan itu akan tetap memilih menghabiskan makanannya.

" Menurut saya juga begitu, untuk rasa yang seperti ini ada baiknya diekspor diluar negara Asia Tenggara karena kebanyakan diluar Asia Tenggara rempahnya tidak khas yang mungkin rasa ini akan pas di lidah mereka " ucap Abhimana sambil menganalisis dan melanjutkan pembicaraan dengan pihak marketing.

Disaat Abhimana sedang berbicara dengan bagian Marketing, Paritha malah mencoba makanan lain yang baru menjadi ide produk dan masih tahap awal perkembangan.

" Silahkan dicoba, bu " ucap salah satu mbak production food dengan ide makanannya yaitu Croissant mikrowave.

Maksudnya Croissant itu masih butuh untuk dimikrowave, tetapi bukankah hal itu menguntungkan pihak konsumen untuk tidak meribetkan diri membuat croissant dari nol?

" Heumm, enak " puji Paritha setelah mengigit croissant dengan isian butter di dalamnya, mbak production food yang menawarinya tadi pun sontak tersenyum lebar karena makanannya dipuji.

" Apakah saya boleh membawa beberapa samplenya? Hehe. Janji deh, saya akan menawari produksi croissant ini ke pak CEO " tawar Paritha sambil mengedipkan sebelah matanya dan bahkan mengacungkan jari kelingkingnya.

" Hahaha, bawa saja semua nona. Tapi janji ya " senyum senang dari sang production food yang Paritha pun mengangguk.

" Tapi rahasia yaa " bisik Paritha dan keduanya pun terkekeh. Yang tanpa disadari mereka bahkan diawasi oleh Abhimanyu.

...----------------...

...Paritha Kencana Amurwathi...

...28 Tahun...

...Abhimanyu Darmawangsa...

...32 Tahun...

Bab 2 - Paritha & Dunianya

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Bapak mau..?? " tawar Paritha yang menyodorkan croissant sample tadi sambil mengunyah croissant satunya yang sudah berada di dalam mulutnya.

Paritha menawarkan croissant itu karena Abhimanyu sedari tadi menatapinya dari meja CEO-nya itu.

" Tidak mau, bekas kamu " komentar Abhimanyu lalu berfokus kembali pada komputer miliknya yang tadi diangguri. Paritha mengangkat sebelah alisnya ketika mendengar komentar Abhimanyu.

" Enak saja! Ini belum bekas saya pak. Kalau bekas saya mah masih ada di dalam mulut " balas Paritha sambil tak segan menunjukkan mulutnya yang masih penuh dengan croissant lembek karena sudah tercampur dengan saliva. Memang tidak ada jaim-jaimnya sekretaris Abhimanyu satu ini, sedangkan Abhimanyu sudah tidak menanggapi kelakuan sekretarisnya lagi.

" Bapak yakin nih? Tidak mau croissant ini? Enak sekali tau bikinan mbak-mbak production food tadi " tawar Paritha sekali lagi yang kali ini mencoba untuk membujuk Abhimanyu karena ingat janjinya dengan mbak production food.

" Bahkan tadi dia bilang, dia sampai belajar sama ahli croissant terlebih dahulu supaya menciptakan makanan enak seperti ini. Walaupun di dalam kemasan, croissantnya cuman tinggal dimikrowave atau bahkan dipanggang sebentar agar lebih crunchy " jelas wanita itu mengingat penjelasan dari mbak production food yang dia temui tadi.

" Tidak mungkin kan pak, kalau-"

" Jangan membujuk saya sekretaris Paritha, saya tau kamu bekerja sama kan dengan pihak production tadi? apalagi kamu disogok dengan croissant " komentar Abhimanyu saat menghadapi Paritha yang berusaha menunjukkan keuntungan croissant product yang sedang ia makan.

Sontak Paritha menunjukkan senyum cengengesannya, " Tapi serius pak produk ini bagus untuk kalangan jelata yang ingin makan mewah tapi versi murah. Croissant kalau di cafe-cafe kan cukup pricey "

" Akan sayang kalau product seperti ini dianggurkan begitu saja dan tidak dijual di pasaran. Kalau kita jual kan menjadi croissant kemasan pertama di Indonesia "

Abhimanyu menyimak sambil membenarkan kacamata bulat yang masih menghimpit batang hidungnya membuat laki-laki itu semakin terlihat seperti Go Kyung-Pyo.

" Sekretaris Paritha apakah ingin saya pindahkan ke departement pemasaran? sepertinya anda cocok disana " Abhimanyu kembali berfokus pada komputernya.

" Boleh pak, saya akan langsung berbicara pada pihak HRD " senyum miring Paritha sambil memakai kartu accesnya yang bertuliskan ' CEO's Secretary '.

" Mau kemana..?? " tanya Abhimanyu saat melihat sekretaris seruangannya itu sedang mengambil ponsel dan dompetnya.

" Ke ruangan HRD "

Grekk..

Bunyi kursi terdorong itu langsung mengalihkan atensi Paritha, yang menaikkan alis sebelahnya melihat bossnya itu sudah berdiri dengan wajah panik.

" Tidak boleh..!! " gelak tawa langsung keluar dari bibir mungil Paritha.

" Saya hanya bercanda pak, saya ingin pergi ke kantin bawah kan sudah waktu istirahat. Bapak ingin menitip sesuatu? " ucap wanita tersebut sambil menghapus air mata yang keluar saking lucunya wajah dan kelakuan panik Abhimanyu.

" Saya ingin nasi padang mak Saleh " sontak Paritha langsung memberhentikan tawanya yang berganti dengan wajah datar.

" Ngelunjak..!! Aku cuman kepengen ke kantin bawah untuk makan, dia malah menitip makanan diluar kantor " batin sekretaris Abhimanyu itu sambil tersenyum masam hingga matanya tertutup membentuk bulan sabit.

" Apakah ada yang salah..? " tanya Abhimanyu memastika ketika raut wajah Paritha berganti 180 derajat.

" Tidak pak, baik kalau begitu saya beli dulu nasi padangnya. Dan ini- " Paritha mengasihkan kemasan croissant tadi.

" Dicoba dan dipertimbangkan ya pak, kalau tidak dicoba saya akan beneran pergi ke ruangan HRD " ancam halus wanita tersebut lalu keluar dari ruangan CEO tersebut.

Brakk..

Pintu terhempas begitu kencang yang padahal pintu ruangan CEO tersebut terbuat dari kayu jati yang pastinya sangat berat.

" Mengapa kekuatannya seperti thanos..?? Enteng sekali dia membanting pintu " batin Abhimanyu sambil mengelus dada bidangnya, sepertinya dalam 2 tahun ini tidak terhitung berapa kali dia hampir terkena serangan jantung.

" Tapi.. dia tidak benar-benar ke ruangan HRD kan kalau saya memakan croissant ini? " kali ini Abhimanyu bahkan sambil melihat croissant berisikan cokelat diatas meja kerjanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" DARLING!! " teriakan tersebut mengalihkan atensi semua orang di kantin dan Partitha bahkan mengenali suara tersebut.

" Ya Tuhan, selamatkan aku dari ketidak maluan sahabatku " batin Paritha meringis sambil menutupi wajahnya dengan dompet dan ponselnya.

Paritha tau bahwa dirinya lah yang dipanggil oleh Dipta Kalangsa, seorang pria kemayu ala manja-manja yang sedang duduk disamping sahabat Paritha lainnya yaitu Alinka Devonka.

" Udah dip, gue yang malu..!! " peringat Alinka yang duduk dihadapan Dipta, bahkan ia juga ikut menutupi wajahnya dengan rambut pendek miliknya.

" Ihh nama eyke Asa ya..!! Kenapa manggil eyke pakai sebutan itu lagi " dengus Dipta menunjukkan wajah cemberutnya ke hadapan Alinka.

" Ihh si darling kenapa sih nutupin wajahnya begitu " gerutu laki-laki kemayu tersebut.

" MY DARLING PARITHA KENCANA AMURWATHI!! SIN- HUMFF..?!! " teriakan tersebut tersumbat karena Alinka yang sudah tidak tahan dengan suara nyaring Dipta memasukkan gumpalan tissue bekasnya ke dalam mulut Dipta.

" Si An^jir! Udah dibilang udah ya udah ngapa " kesal Alinka mengeluarkan mode singanya hingga Dipta terdiam sambil menunduk.

" Eyke kan cuman semangat mau manggil Paritha " gumam laki-laki kemayu tersebut dengan nada sedih.

" Berisik banget sih kalian, aku yang malu tau nggak " ucap Paritha dengan nada menggerutu memarahi kedua sahabatnya itu.

" Itu tuh si didip yang berisik, mulutnya kecil kayak burung-"

" DIEMM..!! HIKS.. HIKS.. JANGAN PANGGIL EYKE PAKAI SEBUTAN ITU!! KAN EYKE UDAH BILANG " kesal Dipta sambil menatap tajam Alinka setelah melemparkan kunci mobilnya pada Alinka.

" HUWAAA DARLING-!! ALIN ISENG MANGGIL EYKE PAKAI SEBUTAN ITU- " kesal Dipta sambil menghentak-hentakkan kakinya dibalik meja.

" DARL-"

" Shut! Udah berisik ahh, aku nggak bisa makan gado-gado kalo kamu goyangin meja terus sa " komentar Paritha yang menyogok mulut Dipta dengan gado-gado dan menginstruksi Dipta untuk bersandar dibahunya. Karena kebiasaan Dipta adalah bermanja-manja dengan Paritha.

Dipta mendusel-duselkan hidungnya pada jas moka milik Paritha hingga ingusnya pun menempel pada jas tersebut.

" An^jir sa, jorok..!! " komentar Alinka sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan sahabat cowok satu-satunya tetapi sifatnya lebih kemayu dari pada dirinya.

" Bo^do amat Darling aja nggak komentar..!! " tatap sengit Dipta sambil menjulurkan lidahnya menantang Alinka.

" Sebenarnya habis ini aku bakalan ganti jas sih " ucapan tersebut mendapatkan reaksi gelak tawa dari Alinka tetapi berbeda dengan Dipta.

" DARLING-?!! EYKE TERSAKITI HIKS "

Dipta kembali menangis dengan dramatisirnya, Paritha mah fokus dengan makanannya walaupun sebenarnya terganggu dengan laki-laki kemayu yang menyudul-nyundulnya itu layaknya banteng. Sedangkan Alinka malah puas tertawa sambil mengatai Dipta.

Drama itu tanpa mereka sadari menjadi tontonan karyawan disana termasuk sang CEO dari Armawangsa Group yang sedang membeli air mineral di kantin.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Alinka Devonka...

...28 Tahun...

...Dipta Kalangsa...

...25 Tahun...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bab 3 - Tips naik gaji

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Terima kasih atas kerja kerasnya hari ini " ucap keduanya berbarengan sambil membungkukkan badan mereka 90 derajat.

Terkesan aneh tapi memang itulah rutinitas pamitan antara Abhimanyu dengan Paritha ketika pekerjaan mereka sudah selesai, rutinitas pamitan ini bermula dari awal Paritha masuk kerja. Mungkin inilah adat dari Armawangsa Group..?? Paritha sebagai budak korporat hanya mengikuti saja.

" Sekretaris Paritha, anda bisa pulang "

" Ya memang saya pengen pulang pak " ucap Paritha dalam hati lalu membawa tasnya dan pergi dari ruangan CEO tersebut.

" Huftt.. lagi-lagi pulang jam 9. Inilah nasib budak korporat, untung saja gajiku selalu naik 20% setiap tahun " gumam Paritha sambil cekikikan karena ia mengingat bagaimana proses dirinya selalu mendapat kenaikan gaji 20% per tahunnya.

...----------------...

" Ini surat pengunduran saya, surat ini sudah disetujui oleh pihak HRD. Tinggal bapak saja yang menyetujuinya " ucap datar Paritha sambil mengasihkan sebuah amplop putih dihadapannya.

" Baiklah, saya menyetujuinya " ucap Abhimanyu tak kalah datarnya. Tatapan mereka bahkan sengit bagaikan dua mata pisau saling beradu.

Pada saat itu baik Paritha dan Abhimanyu tidak ada yang ingin mengalah dengan emosi dan ego masing-masing yang tertahan. Paritha yang pada saat itu kesal karena dituduh pelakor oleh mantan istri Abhimanyu dan menyalahkan Abhimanyu.

Sedangkan Abhimanyu yang pada saat itu sedang pusing akan perceraiannya pun menjadi kesal karena disalahkan atas kesalahan yang ia tidak tau menau.

Paritha memang salah membubuhkan masalah pribadi diatas masalah kantor hingga wanita itu resign. Tapi toh Abhimanyu tidak mempertahankan dirinya ditengah 1 tahun dirinya hampir bekerja, untuk apalagi dia disini?

" MENGAPA DOKUMEN PENTING ITU BISA TERLEWAT HAH..?!! BECUS TIDAK SIH KAMU " Abhimanyu yang terkenal kalem itupun seketika meledak ketika mendapati sekretaris barunya lalai tidak membawa dokuen penting disaat meeting penting dengan company lain.

" Sa-saya.. hiks.. hiks.. saya minta maaf " ucap sekretaris baru Abhimanyu sambil berlari keluar dari ruangan CEO. Sekretaris itu adalah sekretaris kedua yang ia dapati setelah Paritha resign.

" Yang benar saja.. " desah kasar Abhimanyu dengan mengusap wajahnya kasar.

Tok.. Tokk..

" Masuk..!! " ucap Abhimanyu dengan nada lelah.

Bu Mira selaku pihak HRD menghembuskan napas dengan berat ketika memasuki ruangan CEO tersebut. " Kalau saya boleh saran tuan, lebih baik tuan bujuk sekretaris Paritha kembali kesini saja. Tidak ada sekretaris se-cekatan sekretaris Paritha lagi tuan "

Ucapan tersebut akhirnya membuat Abhimayu mengalah dan menurunkan ego, dibanding ia harus kehilangan beberapa punda-pundi uang kembali. Mending laki-laki itu membujuk sekretaris cerewetnya itu untuk kembali.

Malam harinya, Abhimanyu sudah bolak-balik dihadapan kasurnya sebanyak 30 kali mempertimbangkan untuk menurunkan egonya dan menelepon mantan sekretarisnya itu.

" Hahh.. sudahlah.. " hela napas Abhimanyu dan akhirnya ia mendial-up nomor telepon milik Paritha.

" Halo..? Heum- ada apa pak? " suara Paritha terdengar lebih dahulu dari balik teleponnya. Suara tersebut terdengar serak seperti habis bangun tidur.

" Kembalilah ke Armawangsa Group, sekretaris Pari-" ucapan Abhimanyu langsung terpotong oleh ucapan gadis setengah sadar itu.

" Note pak, hoamm.. mantan sekretaris " ucap Paritha disela nguapannya.

" Baiklah, kembalilah mantan sekretaris Paritha. Saya akan menaikkan gaji kamu 10% setiap tahunnya " tawar Abhimanyu kepada mantan sekretarisnya itu.

Keheningan sejenak berada diantara mereka berdua, dibalik telepon Paritha memelototkan matanya sambil mencoba mencerna pikirannya. Siapa yang tidak akan terkejut karena ditarik ke perusahaan kembali dan malah ditambah gajinya di jam 2 pagi?

" Sekretaris Paritha..? "

"Iya pak, saya masih disini. Boleh nambah 10% lagi pak? " tawar balik Paritha membuat Abhimana berpikir terlebih dahulu.

" Baik, balik ke Armawangsa Group besok sekretaris Paritha " setuju Abhimanyu setelah 2 menit berpikir membuat Paritha hampir teriak kesenangan.

" SIAP PAK "

Akhirnya hidup Abhimanyu dan Armawangsa Group kembali tenang ketika Paritha kembali ke kantor seolah tidak terjadi apa-apa.

...----------------...

Paritha memasuki rumahnya dalam keadaan lelah, 30 menit perjalanan di taxi dari perusahaan ke rumah nyamannya menjadi 1 jam lamanya karena terdapat parade yang membuat macet di jalan padahal sudah jam 9 malam.

" KAKAKK!! " sebuah teriakan perempuan terdengar menggema di dalam rumah, perempuan yang memanggilnya kakak itu bahkan langsung lompat ke punggungnya dalam keadaan Paritha yang tak siap.

" AN^JIR DEK!! UHUKK.. UHUK.. " kebiasaan mengumpat Alinka sepertinya sudah tertular kepada Paritha. Alinka mengumpat karena tiba-tiba adik bagongnya itu memeluknya dari belakang dengan sangat erat seperti berniat membunuh dirinya.

" IHH KAKAK MULUTNYA KETULARAN KAK ALINKA, TIKA ADUIN KE PAPI LOH YA..!! " memang dasarnya Prastika Kencana Amurwathi ini jail kepada kakaknya.

" PA- HEUMM!! " Paritha menutup mulut adiknya yang lebih berisik daripada dirinya itu saat Prastika hendak  memanggil ayah mereka.

" Berisik ahh anak kecil..!! " Prastika yang mulutnya masih dibekap oleh kakaknya menoleh dengan memelototkan kedua bola matanya.

" Enak saja anak kecil..! Kita hanya beda 5 menit yaa..!! Sudah bagus aku memanggilmu kakak daripada Air " sinis Prastika sambil menaikkan sebelah bibirnya seolah sedang menjulidi kakaknya.

" Air, sudah pulang nak..?? " suara berat itu menyudahi kakak beradik kembar yang sedang saling menatap sinis.

" Sudah papi " jawab Paritha lalu ia memeluk papinya yang sudah merentangkan tangan kepadanya. Paritha bahkan melewati Prastika dengan senyum kemenangan.

" IHH PAPII-!! LIHAT ITU KAK AIR..!! AKU JUGA MAU DIPELUK POKOKNYA " sebal Prastika dengan kaki yang dihentak-hentakkan lalu berlari kearah ayahnya dan Paritha yang masih saling berpelukan.

" BOCAH!! NGGAK USAH SERUDUK JUGA DONG..!! " kesal Paritha karena wanita itu dan ayah mereka bahkan hampir jatuh. Sebagai balasan setimpal Paritha menyentil dahi adiknya.

" ADUHH..!! PAPII, KAK AIR KASAR!! " adu Prastika seperti anak kecil dan bersembunyi dibalik ketiak papinya membuat sang papi malah tertawa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Gimana kuliahmu? " tanya Paritha sambil memandang langit-langit kamarnya, bertanya kepada Prastika yang sudah berbaring disampingnya dan ikut menatap langit-langit kamar.

" Ya gitu " jawab singkat Prastika.

" Ya gitu gimana? Yang jelas dong, kamu udah mau 5 tahun kuliah dek. Mau jadi mahasiswi abadi? " kesal Paritha lalu menoleh kearah adik kembarnya itu. Umur adiknya itu saat masuk kuliah tergolong telat, sekarang jadi mahasiswi abadi lagi.

Prastika mendengus napas kasar, " Ya lagian aku dikuliahin di jurusan yang aku bahkan sebenarnya nggak mampu. Kenapa nggak kakak aja sih? Kenapa harus aku? "

" Karena kamu anak kesayangan mami, dek " sayangnya ucapan Paritha hanya dapat ia pendam di dalam hatinya.

" Padahal ya, kakak tuh lebih pintar daripada aku apalagi tentang bisnis. Kenapa nggak kakak aja sih? padahal aku kepengen di jurusan desain " oceh Prastika yang masih menatap langit-langit kamar tetapi melihat kakaknya itu sudah tidak menanggapinya, ia akhirnya mengecek sang kakak.

" Dihh gitu..!! Aku ditinggal tidur tcih " sinis Prastika lalu kembali menatap langit-langit kamar yang sangat indah karena terdapat bayang bintang-bintang dari lampu tidur milik kakaknya itu.

" Andai mami dan papi tidak bercerai, aku tidak akan menjadi mahasiswi abadi atau mungkin kak Air yang menggantikanku " hela napasnya.

...Prastika Kencana Amurwathi...

...28 Tahun...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!