NovelToon NovelToon

Suamiku Kakak KelasKu

Bab 1

Hai,perkenalkan seorang gadis manis nan ayu namanya adalah RARA AMPERA HERMAWAN,gadis remaja yang baru saja duduk di bangku kelas 2 SMA tapi diharuskan menikah muda oleh orang yang paling ia sayangi.

almarhum kakeknya tercinta,akibat keinginan kerakhir sang kakek yang ingin tetela menjalin tali silaturahmi dengan sahabat baiknya melalui jalur pernikahan.Mencoba menyatukan dua keluarga dengan cara perjodohan.

Kakek Rara sendiri telah lama wafat,akan tetapi sahabat kakeknya Rara masih ada,tapi umurnya sudah semakin tau,dan juga sudah sangat sering sakit-sakitan, maka dari itu,kedua keluarga sepakat ingin menikahkan mereka berdua di usia yang masih terbilang sangat muda.

Kisah perjodohan Rara mulai ketika nenek Rara datang berkunjung ke rumah kediaman keluarga besar Rara.

Nenek Rara selama ini memang tak mau jika di ajak untuk tinggal bersama keluarga Rara,kalau kata beliau.Rumah yang ditempatinya sekarang ini banyak sekali mengandung kenangan-kenangan yang tersimpan bersama Brama semasa Brama masih hidup dahulu,jadi Ia sangat enggan meninggalkan rumah tersebut,ia ingin sampai akhir hayatnya berada dirumah itu,bahkan sampai ia menutup usia.

"Assalamualikum,"sapa Rara yang baru saja pulang sekolah ,gadis itu masuk kedalam rumah,tampak nenek ,papa dan mamanya sedang asik berbincang diruang tamu.

"Waalaikumsalam.",jawab mereka hampir serempak,mereka menoleh ke arah Rara.Gadis manis itu langsung mendekatkan ke arah para orang tua yang sedang berkumpul.

"Cusu nenek sudah pulang," Sekar memberi senyuman kepada Rara.

"Kapan nenek datang?" Tanya Rara,gadis itu menatap sang nenek dengan tatapan rindu,karena memang sudah hampir dua bulan ini merekam tak pernah bertemu.Ia langsng saja menghambur kepelukan sang nenek.

"Barusan aja nenek datang," ucap Sekar sambil membelai dengan lembur rambut cucu perempuan satu-satunya itu.

"Kok gak ngabarin sin nek,kalau mau datang?Tau gitu kan Rara gak ke toko buku dulu,"Ucap Rara.

"Nenek nginep sini kan?" tanya Rara kembali dan di anggukan oleh Sekar.

"Rara,cepat bersih-bersih dan lekas makan siang nak,nanti langsung kembali bergabung ya.Ada yang mau papa,mama dan nenek bicarakan sama kamu," ucap Hermawan.Pria itu memasang mimik wajah yang serius,membuat Rara bertanya-tanyaapa yang mau di bicarakan,biasanya papanya tak pernah serius seperti ini,membuat Rara jadi tak tenang.

"Apa gue ada salah ya," batin Rara dalam hati

"Baik pa,nek Rara tinggal sebentar ya," ucap Rara,Ia langsung bergegas ke kamar sekedar bersih-bersih untuk menghilangkan keringat yang ada ditubuhnya,selesai membersihkan diri Rara berjalan turun kebawah menuju ruang makan,ia buru-buru makan siang,karna Rara juga penasaran pembicaraan apa yang membuat papa sampai seserius itu,Bahkan mama dan nenek juga ikut memasang wajah serius.

Kini,Rara selesai makan dan langsung bergegas bergabung dengan papa,mama dan nenek yang masuk berbibcang,langsung saja Rara duduk di dekat Sekar dan memeluknya,karna Rara memang cucu kesayangan karna perempuan satu-satunya,tapi bukan berarti cucu yang lain tak disayangi,karna memang cucuk perempuannya cuma satu,yaitu Rara.

"Rindunya nek,udah lama sepertinga nenek gak kemari?" ucap Rar sambil tetap memeluk Sekar.

"Terus,kenapa kamu gak main ke rumah nenek?"Rara langsung kena ultimatum dengan ucapan Sekar.

Gadis itu hanya bisa meringis mendengarnya tanpa bisa menjawab,belakangan ini Rara memang sedikit sibuk dengan urusan sekolah.

"Rara,"panggil Hermawan,dengan suara yang begitu berat.seperti menanggung beban yang membuat Rara jadi tak tenang.

"Iya pa," jawab Rara,gadis itu memanglingkan pandangannya kearah Hermawan yang memanggilnya.

Kemudian Rara juga melirik kearah mama dan nenek secara bergantian,mereka semua terlihat sangat serius dan terlihat Melinda menatap Rara dengan raut wajah sedih.

"Ada apa ini?kenapa semuanya pada serius seperti ini?Apa Rara ada salah pa?"tanya Rara jadi penasaran.

"Kamu akan segera bertunangan,mungkin juga akan segera menikah," ucap Hermawan dengan suara yang sangat berat,Pria itu juga menghela nafasnya.

"Apa? Jangan bercanda deh,pa" Rara begitu kaget setengah mati mendengar apa yang barusan papanya ucapkan .

Mata Rara menatap ke sekeliling mencari kamera tersembunyi,barang kali papa,mama dan neneknya sedang NGEPRANK Rara,karna sekarang memang lagi zamannya NGEPRANK.

"Apa ini PRANK?" tanya Rara dengan senyuman.

"Dimana kameranya pa,apa Rara ulang aja dan Rara akan pura- pura terkejut lagi nanti".Rara sangat yakin ini PRANK.Tidak mungkin dizaman yang sudah canggih masih ada perjodohan,apalagi perjodohan dilakukan diusia muda seperti dirinya.

" Papa serius!"mimik wajah Hermawan tetap sama,tidak ada perubahan.Dan menandakan ini memang serius.

Rara melirik mama dan jua neneknya,mereka hanya menganggukkan kepala.Mengartikan kalau Hermawan memang serius.

"Rara masih sekola,pa!"ucap Rara Ia sampai menekan kata kata masih sekolah kepada Hermawan,bagaimana mungkin anak sekolah diperbolehkan menikah.

"Bisa papa urus masalah itu,kamu tenang aja,lagian calon suami kamu itu orang tuanya sangat berpengaruh disekolah,jadi urusan sekolah gampang !"ucap Hermawan.

"Gak mau pa,Rara gak mau!" tolak Rara tegas.

"papa gak bertanya,Ra.sama kamu,Papa cuma memberi tau,jadi sudah jelas Papa gak akan menerima penolakan!!!". Tegas Hermawan.

"Papa tegaa?Rara masih mau bebas,ini gak lucu Pa!" ucap Rara,kemudian ia melirik ke arah Mamanya yang tak mau membelanya.

"Ma,tolongin Rara,Rara gak mau Ma."ucap Rara meminta tolong kepada Mamanya tapi, nihil.Melinda malah memberinya nasehat.

"Ini semua demi kebaikan kamu Ra."ucap Melinda memberi pengertian.

"Ini gak demi kebaikan Rara,Ma apa kata temen temen Rara nanti coba kalau tau Rara nikah muda?" Rara mulai meneteskan air matanya,kenapa tak ada yang membelanya disini.

"Papa tak menirma penolakan!!"tegas Hermawan.

Selama ini Hermawan tak pernah sampai seperti ini,Ia tak pernah meninggikan suaranya kepada anak perempuan satu-satunya itu,tapi ini adalah permintaan terakhir ayahnya.

Hermawan tak ingin menolak permintaan terakhir ayah tercintanya.

Dulu dia juga sempat berfikir. Tak akan menjodohkan anak perempuan satu-satunya yang ia punya,ia ingin putrinya nanti bahagia dengan pria yang dicintainya.

Tapi setelah tau calon menantunya seperti apa,Ia jadi sangat setuju,Ia yakin putrinya akan bahagia walaupun menikah lewat jalur perjodohan.

"Dengan siapa pa?Ini bukan zamannya Siti Nurbaya pa,Rara ingin menikah dengan. Orang yang jelas jelas Rara cintai!bukan dengan jalan perjodohan seperti ini, dan bahkan Rara gak tau siapa orangnya," ucap Rara merasa kesal.

"papa juga tau cita cita Rara kan pa?Gimana bisa Rara bertunangan di usia ini dan bahkan Rara saja duduk dikelas 2 SMA,"bulir bulir air mata Rara kian deras menetes. Rara sudah tak dapat menahannya.Ia menatap wajah Sekar,berharap Sekar mau membujuk Hermawan,supaya mau membatalkan pertunangan konyolnya.

"Nek,lirih Rara sambil memohon,Rara tau Sekar pasti akan berpihak kepadanya.

"Dengarkan kata kata papamu , sayang ini semua juga permintaan almarhum kakek untuk kamu menikah dengan cucu sahabatnya,nenek yakin pilihan kakek.j gak akan membuat cucunya menderita,"perkataan Sekar membuat dada Rara kian terasa semakin sesak,entah mengapa Rara merasa kalau ia takkan bisa membantah perjodohan ini.

"Nanti malam mereka akan datang untuk menetapkan tanggal pertunangan,Papa harap kamu bisa menerima ini,ini permintaan terakhir kakek,kakek ingin tali silaturahmi dengan sahabat baiknya tidak putus dengan cara menikahkan cucu pertama mereka laki laki dan perempuan,dan beruntungnya do'a mereka terkabul cucu pertama sahabat kakek lelaki dan cucu dari kakek sendiri perempuan ."ucap Hermawan,kata kata yang di ucapkan oleh Hermawan seperti mengisyaratkan bahwa Rara harus menerima semua ini,karna ini semua sudah direncanakan sebelun Rara lahir.

"Kenapa papa baru kasih tau Rara sekarang? San apa gak bisa Nandi aja waktu Rara susah lulus kuliah? Kenapa harus sekarang?Masih banyak waktu pa,Rara masih SMA,masih muda,masih banyak yang mau Rara lakuin, Rara masih mau bebas." cecar Rara dengan banyak pertanyaan,karna memang di otaknya sudah menumpuk begitu banyak pertanyaan.

"Sahabat kakek udan semakin tua,Beliau takut gak bisa memenuhi janjinya terhadap kakek,kalau menunggu kamu lulus kuliah.Beluau Malu jika bertemu kakek,tanpa melaksanakan perjanjian mereka,dan ini memang saat yang tepat.Nak, saat masa masa puber kamu,jadi kamu tau bahwa kamu udan punya calon suami dan kamu gak akan pacaran sama pria lain,karna kamu udah tau kamu udah punya calon suami." ucap Melinda,Ia menjelaskan panjang lebar alasan yang lain kenapa pertunangan Rara dicepatkan.

Rara tak bisa berkata kata lagi,mau membantah juga tak ada gunanya,mau kabur juga tak mungkin bisa ia lakukan.

"Siapa laki laki itu? Nama dan umurnya? Rara mau tau,pah".tanya Rara akhirnya,barangkali Rara tau siapa laki laki yang akan dijodohkan dengannya.

"Namanya Rama,dia kakak kelas kamu disekolah." ucap Hermawan.Rara langsung terkejut mendengar ucapan papanya.

"What?Rama? Gak,gak mungkin Rama yang ia kenal,tapi kakak kelasnya cuma satu yang bernama Rama," batin Rara dalam hati.

"Muhammad Rama?"tanya Rara memastikan.

"Iya,sayang.Muhammad Rama Herlambang.Mungkin kamu lupa ,tapi dia sering datang dulu kerumah kakek bersama kakeknya waktu kalian masih kecil kecil,kamu ingat?"ucap Sekar menjawab pertanyaan Rara.

"Rara lupa lupa ingat,nek.Kayaknya kejadiannya udah lama,waktu masih SD mungkin?atau waktu SMP?tanya Rara .

"waktu kamu SD,kakeknya sering datang semasa kakek kamu masih hidup.Gak jarang juga beliau membawa Rama bersamanya,tapi sepertinya mulai SMP Rama mulai jarang ikut,mungkin dia sudah mulai sibuk urusan sekolah." ucap Sekar menerangkan.

"Nah,berhubung sekarang kamu udah tau siapa yang akan jadi calon suami kamu,Ra.Papa harap kamu mau mengabulkan keinginan terkahir kakek "raut wajah Hermawan seperti berharap agar Rara tak mengacaukan keinginan terakhir ayahnya.

"iya pa" jawab Rara dengan lesu akhirnya,setidaknya ia tidak dijodohkan dengan om om seperti yang ada dipikirannya tadi.

"Papa percaya sama kamu"ucap Hermawan begitu yakin.

"Tapi nanti Rara bolehkan usul atau memberikan pendapat Rara ?" tanya Rara kepada papanya.

"Boleh,asal kamu tetep sopan berbicara dan gak akan meminta untuk membatalkan pertunangan!" ucap Hermawan tegas.

"Baiklah,kalau begitu Rara mau ke kamar dulu,sambil siap siap untuk nanti malem."ucap Rara dan hanya dianggukkamvoleh Hermawan dan yang lainnya.

"Maafkan nenek ,Ra ".ucap Sekar,sambil memeluk Rara dengan penuh kasih sayang,dan dibalas dengan pelukan yang semakin erat oleh Rara .

"ini bukan salah nenek,jadi nenek gak usah merasa bersalah sama Rara,yang penting Rara minta,nenek do'a kan yang terbaik untuk Rara ,nek." ucap Rara .

"Pasti,nenek Pati akan selalu mendo'akan yang terbaik untuk kamu,"ucap Sekar sambil tersenyum.

Gadis itu langsung bangkit dan berjalan menuju kamarnya.Perasaannya sangat campur aduk sekarang.Ia tak tau harus merasa senang atau sedih sekarang ini..,...,

Bab 2

Sesampainya dikamar,Rara langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur,sambil menatap langit langit kamar.Gadis itu meratapi nasibnya.

Rara sama sekali tak pernah merasakan yang namanya pacaran,bagaimana rasanya diperhatikan seorang kekasih,bagaimana rasanya cemburu,bagaimana rasanya sleppcall.

Takdir sangat lucu,malah langsung menghadirkan seorang suami.

Rara bukannya tak laku,memang Ia saja yang sangat susah untuk membuka hatinya.Banyak lelaki yang ingin mendekatinya secara terang terangan,tetapi Rara selalu memukul mundur pria pria yang mencoba mendekatinya itu.

Sekuat apa cintanya terhadap cinta pertamanya,atau memang hatinya yang sudah mati.Makanya sangat susah dan sangat sulit untuk didobrak.

Ia memejamkan matanya,sambil menerawang wajah Rama,calon lelaki yang akan menjadi suaminya nanti.

"Muhammad Rama,"gumamnya pelan.

Lantas Rara langsung meraih ponsel dan membuka akun Instagr*m miliknya,Ia langsung mengklik pencaharian dan mengetik nama Muhammad Rama disitu,karna seingatnya beberapa bulan lalu Rama memfollow akun Instagr*m miliknya.

Terpampang disitu foto profil pria yang wajahnya seperti idol K-Pop.

Discroll kebawah tak ada satupun tanda tanda pria itu memiliki kekasih. Padahal dari gosip yang beredar,Rama sudah punya kekasih,akan tetapi tak ada yang pernah tau siapa kekasihnya.

"Dia tampan ya?Cowok favorit juga disekolah,pintar,sopan dan julukannya si kulkas dingin,Dan pria inilah yang bakalan jadi suami gue nanti,"lirih Rara pelan,saking tampannya Rara jadi insecure dengan dirinya sendiri,Ia langsung membenamkan wajahnya ke bantal,berharap kalo ini cuma sebatas mimpi.

"Dan gue baru ingat,beredar kabar udah banyak gadis yang ditolak karna udan punya wanita yang ia cintai,wah gimana tanggapannya,kalau dia tau bakal dijodohkan dengan gadis berwajah pas pas an ini,pasti seleranya dia tinggi gosipnya aja banyak kakak kelas,bahkan yang dari kalangan selebgram di tolak mentah mentah,padahal cantiknya wanita bukan main,gue jadi penasaran.Seberapa cantiknya wanita yang dia cintai."gumam Rara sambil menatap wajahnya dicermin yang berada disamping tempat tidur,terlihat disitu,gadis dengan rambut panjang terurai,berkulit putih ,hidung mancung,berparas cantik,tanpa ada noda jerawat sedikitpun.

Rara memang merawat kulit wajah dan tubuhnya,kalu bisa dibilang ia juga sangat mirip dengan artis korea,padahal tak ada sama sekali campuran luarnya,,Gadis itu merupakan asli Indonesia tapi karna memang mama dan papanya cantik dan juga tampan,makanya anaknya bisa secantik itu.

"Gue juga gak kalah cantik dari mereka"Gumam Rara lagi sambil percaya diri.

Karna kenyataan memang ia juga tak kalah cantik,bahkan pengikutnya di instagr*m dan toktok juga tak main main banyaknya,Rara pun termasuk selebgram terkenal,gadis itu juga dibanjiri endorse tetapi ia membatasi seberapa barang yang akan ia endorse.Ia hanya menjalani itu karna hobby bukan di jadikan sebagai penghasil utama.

"Iya ,nenek tau kamu itu cantik,cantik sekali malah."Sekar berjalann menghampiri Rara,ternyata Sekar sudah dari tadi berada di depan pintu.

Rara merasa sangat malu,dan ingin sekali Rara benamkan kembali wajahnya ke bantal ,tadi dengan tegas menolak tapi sekarang ia malah membandingkan dirinya dengan gadis gadis yang mengejar Rama,harga diri Rara sangat jatuh sekarang.

"Dari tadi nenek ketuk pintu,tapi gak ada jawaban.jadi nenek buka pintunya.Ternyata cucu nenek lagi ngomong sendiri.Menilai dirinya,Cucu nenek sudah dewasa ya,udah besar,Nenek yakin.Pilihan kamu untuk menerima perjodohan ini gak akan buat kamu menyesal,Ra."ucap Sekar sambil berjalan mendekati Rara.

"Nek,"mendengar perkataan Sekar,Rara mulai berani mengangkat wajahnya.

"Apa pemuda itu tau kalo dia bakal dijodohkan sama Rara,nek?"tanya Rara penasaran.

"Iya dia tau,bahkan dari kamu mulai masuk SD,dia juga udah tau kalau kamu yang akan dijodohkan dengannya,tapi waktu SD dan SMP kalian beda sekolah.SMA baru satu sekolah."Sekar menjelaskan sambil membelai rambut panjang Rara yang lembut.

"Dia setuju?" tanya Rara ,ia masuk tak percaya bahwa lelaki itu sudah tau tentang perjodohan ini,bahkan sudah lama sejak ia masih kecil ,pemuda itu sudah tau,sedangkan Rara baru saja diberi tahu,sungguh ini sangat tidak adil baginya.

"Kok curang sih,nek.Kenapa Rara baru dikasih tau? sedangkan pemuda itu udah dari lama taunya," Rara langsung cemberut,agar Sekar tau kalau cucunya sedang kesal sekarang.

"Dia pemikirannya lebih dewasa ketimbang kamu,sebenarnya dari sebelum sekolah dia juga sudah tau kalo dia bakal dijodohin,cuman mungkin dia berfikir kalau itu cuman candaan orang dewasa.Dulu dia suka ikut kakeknya datang ke rumah buat liatin kamu,tapi kamu jarang main kerumah nenek ,kalo gak nenek yang main kerumah kamu,kamu jarang mau tidur ketempat nenek", ucap Sekar masih terus membelai rambut kepala Rara dengan lembut,kemudian ia juga mengusap tangan Rara dengan lembut,menyalurkan kasih sayang kepada cucu perempuan semata wayangnya.

"Dulu,paman suka bikin Rara nangis nek,jadinya Rara paling males kalo main ada paman,kalo belum buat Rara nangis,paman masih belum puas,"ucap Rara sambil memeluk manja neneknya.

"Nenek yakin,Rama adalah pria yang tepat untuk kamu Ra ,percayalah,kakean gak akan membuat cucuk kesayangannya menderita,"ucap Sekar sambil mengecup kening Rara dengan lembut.

"Ya,sudah,sebentar lagi adzan jangan lupa sholat,nenek keluar dulu,sambil liat persiapan buat nanti malam," ucap Sekar bangkit dan beranjak keluar dari kamar Rara.Gadis itu hanya bisa menghela nafas sambil melihat neneknya berjalan keluar kamar.

Rara masih tak percaya kolo ini memang kenyataan,ia kemudian memukul pelan kedua pipinya dan menyubit paha putih mulusnya.

"Awww,,sakitt!" rintihnya,kini ia sadar kalau ini bukanlah mimpi melainkan kenyataan.

Drtttt Drrrttttt Drttt....

Rara melirik ponselnya,siapa lagi yang akan menghubungi Rara di jam segini kalo bukan Amel dan juga Caca ,sahabat baiknya disekolah.

Panggilan vidio tersambung antara Rara Amel dan juga Caca,mereka primadona sekolah yang banyak di musuhi oleh gadis gadis yang merasa tersaingi oleh kecantikan mereka,tapi jangan salah ,karena lebih banyak lagi yang mengidolakan mereka.

Hanya gadis gadis yang iri saja yang tak suka melihat mereka,bukankah sifat perempuan memang begitu,membenci perempuan lain bila merasa dirinya tersaingi.

"Lama amat ngangkatnya,Ra.padahal ini sesuatu yang penting!" cerocos Caca langsung.

"Iya nih,kemana aja?" tanya Amel.

"Ini kan langsung due angkat sih bestine,lagian ya Lo berdua gak ada yang make assalamualaikum langsung gas aja ya,Ada apa ini,seperti ada sesuatu gosip baru kah?"tanya Rara curiga .

"Hehe ,maaf ya,lupa tapi ucap salam,eh ra.main yuk entar malam,kan makam Minggu,Lo ikut kan?"ajak Amel.

"Iya Ra, ayo sekalian kamu ada kenalan cowok deh,buat Lo.pasti Lo suka ,Ra."ucap Caca.

"Caca meh gitu di pikirannya adanya laki laki doang,lagian gue lagi gak bisa,soalnya malam ini lagi ada acara keluarga,"ucap Rara.menolak ajakan para sahabatnya.

Untuk saat ini Rara belum ingin memberi tahu sahabatnya tentang masalahnya ini,walaupun Rara tau mereka pasti bakal menjaga rahasia,tapi Rara perlu waktu yang tepat untuk memberi tau mereka.untuk sekrang Rara masih coba untuk tutup masalahnya ini dari sahabat sahabatnya.

"Yah,padahal Lo mau gue kenalin sama pacar baru gue,"ucap Amel kembali membujuk Rara agar ikut dengan agenda mereka malam ini.

"Gila Lo,mel.baru saja putus dari Tomi udah ada aja yang baru,"sahut Rara dan dibalas cengiran Amel dari sana.

"Dia kan playgirl,ra.macam gak tau aja Lo," ucap Caca.

"enak aja Lo ca,"ketus Amel.

"Ra,jadi Lo gak bisa ikut nih,gue sama Caca doang dong ceweknya." tanya Amel kembali.

"Gak bisa mel,lain kau gue ikut deh,"tolak kembali,sebenarnya kalau tak ada pertemuan malam ini,ia ingin sekali rasanya ikut bersama teman temanya.

"Janji yah,doa kan gue langgeng ya sama yang ini,susah soalnya dapatkannya,penuh dengan perjuangan." ucap Amel sambil tersenyum.

Rara dan Caca langsung bergaya seperti mau muntah ketika mendengar perkataan Amel.

"Banyak bener gayanya,kek perang aja pakai berjuang segala,"celoteh Caca sambil mengejek amel.,akhirnya mereka tertawa terbahak bahak untuk sesaat,Rara sampai lupa dengan masalahnya,Rara sudah tak tahan mendengar pembicaraan dua wanita ini.

"Ya,udah guys,gue matiin ya,gue mau mandi terus sholat,jangan lupa shalat kalian,assalamualaikum bye bye ca,mel." Rara memutuskan sambungan teleponnya dan meletakkan ponselnya kembali keatas tempat tidur.Rara langsung bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan siap siap untuk sholat ashar.

Pukul 20.00 WIB

Keluarga Rama sudah sampai dikediaman keluarga Hermawan,kata Sekar.Rara boleh keluar kalau sudah dipanggil.

Malam ini Rara memakai dress maroon yang cukup sopan,sangat terlihat anggun,rambutnya juga sudah tertata rapi.Ia juga memakai make up tipis tipis ala Korea .

Jantung Rara berdegup sangat kencang,Rara merasa nervous,walaupun ini cuma acara perkenalan saja dan belum acara resmi pertunangannya .Tapi Rara sudah sangat gugup,karena ini pertama kali Rara bertemu dengan Rama kecuali disekolah.

Disekolah pun sebenarnya juga jarang ketemu,hanya sesekali saat berpapasan atau sedang di kantin.Malam ini akan ditentukan kapan tanggal acara pertunangan resmi akan diadakan.

Tok..... Tok.....tok....

"Kak,Rara .kakak keluar."perlahan Rara membuka kenop pintu,menuruni tangga dan berjalan ke arah tempat semua keluarga yang sedang berkumpul.

Deg....Deg.....deg....

Jantungnya tak bisa diajak untuk kompromi.bagaimana tidak deg degan,baru saja kemarin malam Rara memimpikan punya kekasih,tapi hari ini,ia tiba tiba langsung mendapatkan calon suami dan calon mertua sungguh aneh takdirnya bukan.Tapi Rara mencoba untuk menerima semua ini,apalagi ini adalah keinginan dari almarhum kakeknya tercinta.

Bab 3

BRara duduk tepat disamping papanya, baru ini Rara melihat mama dan papanya Rama.Mereka sangat ramah dan baik,kalau kakeknya Rama,Rara sudah pernah lihat beberapa kali,karena semasa Brama masih hidup,sesekali Herlambang datang berkunjung ke rumah kakeknya,meski ingatannya samar samar ,tapi Rara ingat wajah Herlambang.Rara hanya bisa memberikan senyuman paling manis yang ia punya kepada mereka semua.

"kamu sudah besar ya Ra,Dulu waktu kamu masih kecil,kamu sering minta digendong sama kakek,"ucap Herlambang dengan hangat,sambil tersenyum ke arah cucu perempuan sahabat baiknya itu.

"Ini Rama,cucu Kakek yang akan dijodohkan dengan kamu,Nak.Kakek berharap kalian bisa saling jatuh cinta,walaupun kalian dijodohkan,"ucap Herlambang,kini raut wajah pria tua itu agak sedikit berbeda,saat ini ia memasang raut wajah sedih dan terharu.

"Kakek sangat berharap sama kalian,supaya kalau waktu kakek dipanggil sama yang Maha Kuasa,kakek udah tenang karna udah berhasil memenuhi permintaan terakhir sahabat terbaik kakek,"ucap Hermawan tersenyum ke arah Rara dan juga cucu lelakinya.

Perbincangan masalah pertunangan dan pernikahan antara Rara dan juga Rama pun dimulai,dari tanggal pertunangan dan tanggal pernikahan Rara dan Rama akhirnya sudah berhasil ditetapkan.

pertunangan akan diadakan dua Minggu lagi,dan pernikahannya ketika Rara naik ke kelas tiga SMA dan Rama saat itu sudah kuliah.

Sebenarnya kakek dari Rama mendesak agar pernikahan diadakan secepatnya,nomah secara Agama saja dulu.Ketika mereka lulus nanti ,baru didaftar ke KUA karena beliau takut tidak bisa menunggu sampai Rara naik ke kelas 3 SMA,ia sangat ingin secepatnya menikahkan cucu cucunya itu.

Tapi setelah kedua pihak berunding ,akhirnya diputuskan setelah Rara naik ke kelas 3 SMA.

Sesekali Rara mencuri curi pandangan ke arah Rama,pemuda itu sangat santai ,bahkan Rama tak pernah melirik ke arah Rara sekali pun,pemuda itu seperti mengganggap Rara ada dan tiada di ruangan ini.

"Wahh...wah...wahhh,apa gue seperti gak berwujud.Apa gue gak terlihat olehnya?"batin Rara kesal ,setidaknya Rara ingin sekali dilirik oleh Rama,walaupun hanya sekali.

Selesai acara makan malam Rara izin keluar untuk menghirup udara malam yang segar,ia sangat bosan.Para orang tua, sekarang sedang bernostalgia menceritakan kenangan kenangan dulu semasa Brama masih hidup.

Rara duduk di kursi taman samping rumah,sedangkan yang lain masih didalam dan masih asyik bercerita dan juga bersenda gurau.

"Ah malam Minggu ya.Pasti Caca sama Amel lagi senang senang,sekarang."Ucap Rara sambil memutar status di aplikasi chat warna hijau.Amel yang sedang dalam perjalan.tanpa menampakkan wajahnya hanya merekam vidio mengarah ke depan mobil yang sedang melaju di atas aspal.

Drttt....Drrrtttt....Drrtttt.

Caca melakukan panggilan vidio.

"Halo ca,ada apa Lo nelpon?"tanya Rara

"Ih,cantik banget Lo,ada acara apa tuh?"tanya Caca dari sebrang telpon .

Rara lupa kalau ia sedang tampil cantik malam ini,ia berfikir sejenak untuk mencari alasan.

"Baru pulang gue,tadi habis nemenin Nyokap ke ulang tahun anak temennya Nyokap gue."elak Rara.

"Oh" jawab Caca yang ada diseberang telpon.

"Ngapa Lo nelpon?"tanya Rara heran.Bukankah tadi Caca dan Amel pergi .

"Gue bosen,Ra.Nungguin Amel gak selesai selesai,tadi ada temen temen cowoknya,tapi lagi beli minum.Makanya gue nelpon Lo!"ucap Caca .

"Ngapain rupanya dia,jadi gue cuma pelampiasan Lo doank nih?" tanya Caca sekarang terlihat sedang duduk di kursi sendirian.

"Noh dia noh,iya lah.Lo memang sekarang jadi pelampiasan,"Ucap Rara sambil terkekeh.Kemudian gadis itu membalikkan kameranya ke arah belakang .Memperlihatkan Amel dan pacarnya yang sedang asyik duduk berdua di kursi yang berada di depan Caca,mereka sekarang sedang duduk di taman.

"Awas kesambet lo,.malem malem duduk sendirian ," ucap Rara

"Lah,Lo juga sendirian tuh ,eh.udah dulu ya,ra.gue matiin dulu sambungannya.temen temen cowoknya udah pada datang abis beli minum."ucap Caca mematikan sepihak sambungan telponnya.

"Kebiasaan deh!"gerutu Rara kesal,karna Caca mematikan sambungan vidionya secara sepihak.

"Ehemmm," suara seorang pria yang berdehem, mengejutkan Rara yang sedang asyik dengan handphone nya.

"Siapa?"Rara mencari sumber suara ,ketika bertemu dengan sumbernya.Rara langsung terlihat kesal dan juga gugup.

"Akh,kenapa pria ini kemari!" batin Rara kesal .padahal pemuda itu tadi seperti tak menganggap dirinya ada.

"Eh,Lo kak .sini duduk," ucap Rara mencoba mempersilahkan Rama untuk duduk kursi yang ada disampingnya,Rama langsung duduk ditempat yang dipersilahkan oleh Rara tadi.Mereka terdiam untuk beberapa saat.

"gue langsung pada intinya saja,ya!"Rama membuka suara tanpa melirik ke arah Rara .

"Setelah malam ini,jangan pura pura sok dekat sama gue disekolah ,kita anggap kalau kita sama sekali gak kenal.jangan pernah kasih tau siapa pun tentang pertunangan kita disekolah"ucapnya tanpa jeda sedikitpun.

"Ah ,apa yang gue harapkan?Rama akan langsung menyukai gue?"batin Rara gadis itu hanya tersenyum kecut.

"Tenang aja kak,gue gak bakal kasih tau tentang pertunangan kita kok,gue juga mau cari aman aja ,"ucap Rara santai ,ia tak ingin memperlihatkan raut wajah kekecewaan,sebenarnya ia pun tak menerima sepenuhnya perjodohan ini,lantas untuk apa ia kecewa,malah ini termasuk keinginannya juga.

Rara juga menjelaskan kepada Rama,kalau ia juga tak mau kalau sampai orang orang disekolah tau ,kalau mereka berdua bertunangan.

Bayangkan aja,apa gak akan jadi bahan gosipan satu sekolah,kalau mereka semua tau anak SMA sudah bertunangan,membayangkannya saja Rara tak mau.Apalagi sampai hal itu terjadi.

"Kenapa kakak terima perjodohan ini?Gak masalah kan kalo gue tanya?"tanya Rara,sebenarnya Rara sedikit penasaran kenapa Rama mau menerima perjodohan ini ,apakah ia tak takut kehilangan wanita yang dicintainya.

"Emangnya bisa ditolak?" tanya rama.pemuda itu kembali bertanya kepada Rara.

"Malah balik nanya nih orang," batin Rara kesal.

"Bisa aja dong,kalau kakak mau tolak kenapa gak?"ucap Rara,karna menurut Rara ,kalau saja Rama menolak perjodohan ini pasti tak akan terjadi.

"Terus,kenapa gak Lo tolak perjodohan ini?"tanya Rama ,kembali mengultimatum pertanyaan Rara,seperti senjata makan tuan.

"Wah,gila nih orang,dari tadi balikin pertanyaan terusss!" batin Rara kesal.

"Ya,karna gue gak bisa nolak,gue udah coba nolak,tapi tetep aja gak bisa,yaudah deh,lagian permintaan terakhir kakek,gue juga gak mau buat beliau sedih,gue pengen nunjukin ke beliau kalau gue udah nurutin apa yang beliau mau,walaupun beresiko gue bakal jadi janda muda!" ucap Rara ,gadis itu menadahkan kedua tangannya ke arah langit.

"Kakek,apa kakek liat dari sana?Disampinh Rara,sekarang duduk seorang pria yang kakek mau untuk jadi imam Rara!teriak Rara sambil menadahkan kedua tangannya.

Rara sangat berharap kakeknya mendengar.Biar pun itu hal yang sangat mustahil,Rara kemudian melikir kesamping.rama hanya menggelengkan kepalanya.melihay tingkah laku Rara .

"Gue suka mama dan papa Lo,kak.Mereka baik dan ramah,gue garap mereka suka sama gue,walaupun kita nantinya nikah karna jalur perjodohan,kalau kakek.Jangan ditanya,pasti dia suka gue kan,kak? Apalagi gue itu cucu kesayangan sahabat baiknya!"ucap Rara sambil tersenyum ke arah Rama.

"Emang kita bisa sampe nikah?Mikir Lo kejauhan,Ra.Masih panjang perjalanan kita buat usaha agar perjodohan ini dibatalkan," sambil tersenyum sinis.Rama menggelengkan kepalanya,seperti menyakini kalau hubungan mereka tak akan sampai ke jenjang pernikahan.

"Ya,deh.Terserah Lo de,kak."Ucap Rara sampai kehabisan kata kata,yang ada ia jadi malu sendiri.Seperti hanya Rara yang berharap kalau pernikahan bakal terjadi.

"Jangan terlalu memakai perasaan nantinya ya ,Ra .Lo jangan berharap banyak sama gue,kalau gue bakal jatuh cinta sama Lo," ucap Rama dengan santai.

"Whattttttt?Rara benar benar tak habis pikir sama Rama,percaya diri pemuda itu terlalu tinggi!" batin Rara .

"Aman kak.Gue orangnya susah untuk jatuh cinta kok!"begitulah Rara,ia memang susah untuk jatuh cinta.

"Baguslah,"ucap Rama sambil menganggukkan kepalanya.

Cinta pertama Rara terjadi ketika ia duduk di bangku SMA,Dan itu adalah ingatan yang sangat mengerikan untuk di ingat,Rara yang sangat bodoh waktu itu.

Dirga,dia adalah cinta pertama Rara,pria yang selama tiga tahun selalu ada disisinya,disaat ia susah maupun senang,tapi begitu pahit untuk ia kenang.

Mereka lumayan menjadi akrab malam ini,Rama tak ssedingan seperti gosip yang berada disekolah an.

Dia tipe laki laki yang lumayan peka,Tapi Rara bisa menyimpulkan hanya dengan sekali berbincang saja.

"Kak Rama,kak Rara.Dipanggil suruh masuk ke dalam," teriak Raka memanggil Rama dan Rara untuk masuk.lagi lagi adil lelaki Rara menjadi pesuruh para orang tua untuk bagian manggil memanggil.

"Iya,Raka,kakak masuk!" Rara gendak berdiri,tapi Rama memegang tangannya.Sehingga menghentikan pergerakan Rara.

Deggg.....Degggg...Degggg

Jantung Rara kembali tak bisa diajak kompromi.

"Jangan lupa perjanjian kita," ucap Rama.Sekali lagi pemuda itu mengingatkan Rara untuk tak membocorkan masalah mereka kepada siapapun.

"Ya ,ampun,iya.Gue bakal ingat kok," ucap Rara.Gadis itu langsung pergi meninggalkan Rama yang masih belum mau beranjak dari tempat duduknya.

Acara malam ini berjalan dengan sangat lancar,cuacanya juga sangat mendukung,banyak sekali bintang di langit,seperti menandakan bahwa Brama juga ikut hadir dari atas sana.

Rara kembali ke kamar setelah selesai mengantarkan keluarga Rama sampai ke depan,Rara langsung berganti pakaian dan berjalan ke meja rias untuk menghapus make up nya dan kembali menggunakan skincare malamnya.Malam ini cukup melelahkan untuk Rara,setelah selai dengan rutinitas ia langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Nikmatnya," ucap Rara sambil memejamkan matanya.Ia ingin beristirahat,dan Rara juga masih berharap ketika bangun besok pagi,ini semua hanya mimpi dan bukan kenyataan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!