NovelToon NovelToon

Dinikahi Mantan Kakak Ipar

Bab 1 Awal Alea-Alga

Yuk kak bantu ramaikan karya ini, baca dari awal sampai selesai ya, agar karya ini bagus ratingnya dan tinggalkan jejak yang baik dan membangun karya ya kak, terimakasih 🙏

"Kenapa harus aku yang berkorban, bukannya aku anak ke tiga dan yang terakhir dari keluarga ini?" Alea protes dengan keputusan yang mendadak di lontarkan oleh kedua Kakak perempuannya.

Paginya begitu kacau, setelah semalaman ia tidak bisa tidur dengan nyenyak kini paginya di tambah dengan masalah yang seharusnya tidak terjadi.

Bagaimana tidak, ia masih sangat muda di usianya yang baru menginjak 20 tahun di tambah lagi ia harus berkorban untuk keluarganya yang tidak tau malu sama sekali.

"Justru kamu anak terakhir yang harus berkorban, jika bukan karena kamu Mama masih hidup dan Papa tidak mungkin berada di Rumah Sakit Jiwa! Paham kan apa yang barusan gue ucapkan, tidak mungkin kan kamu tidak paham sama sekali. Apalagi tidak tau yang namanya balas budi, bukannya akan menjadi anak durhaka di rumah ini, tau diri sedikit dong udah di rawat sejak mama kami meninggal dunia, justru kamu malah mau jadi pembangkang gini," jawaban ketus Nadine berdecak pinggang sambil menatap layar ponselnya.

Mulutnya yang berkomat kamit sedari tadi menandakan bahwa ia sama sekali tidak peduli dan acuh tak acuh, oh ... Tuhan jika ada kesempatan untuk memilih lebih baik saat itu ia tidak di lahirkan di dunia ini jika pilihan hidupnya antara ada dan tiada.

Sedangkan Nella ikut-ikutan seperti kakaknya Nadine. Memang benar-benar keluarga durjana semua, demi kepuasan tersendiri tega mengorbankan orang yang masih sedarah dengannya.

"Bener tuh kata kak Nadine, apa salahnya si Lo berkorban dikit demi keluarga. Gak rugi juga ko Lo nikah sama dia, bukannya kamu baru putus cinta. Move on dong dari Ino, inget ... Ino hanya milik gue seorang, sedangkan lo parasit di hubungan kita." Nella berkobar-kobar saat berbicara.

"Tapi itu bukan kemauan aku Kak, aku tidak mau di nikahkan dengan laki-laki modelan nya duda seperti dia." Tunjuknya pada laki-laki yang terlihat lemah di mata Alea namun kuat di mata orang lain.

Laki-laki itu sedang menahan amarah, sungguh penghinaan yang amat kejam dari mulut gadis yang tidak seberapa cantiknya itu, cantikan juga kedua Kakak-kakaknya modis berpakaian seksi dan tentunya wangi parfum mahal menyeruak di dalam hidung.

Tidak seperti si gadis tengik dan bau dapur yang gosong dan sangit.

'Kamu akan aku hancurkan Alea, ini adalah penghinaan terbesar yang pernah aku dengar. Permainan baru di mulai kamu tidak akan pernah bisa mundur gadis jelek, apalagi saat aku melihat wajahmu itu. Ingin sekali aku menghabisi mu.'

Alga membatin sambil mengepalkan kedua tangannya, ia sengaja diam sedari tadi bukan berarti ia tidak tersinggung sama sekali dengan ucapan gadis sok cantik itu.

"Harry, tolong ringkus wanita itu dan bawa pulang segera. Besok pagi harus berdandan cantik dan kamu hantarkan ke hotel bintang lima, jangan lupa buat acara semeriah mungkin. Sudah siapkan semuanya untuk menikah besok?" Alga menatap dingin Harry sekilas.

"Sudah siap tuan, dari kemarin!" jawabnya dengan hormat.

Alea terkejut bukan main sudah siap semuanya, kapan? sejak kapan ini di rencanakan. Dasar para penghianat tingkat kakap, akan ia pastikan balas dendam yang setimpal dan tidak tanggung-tanggung.

Bukannya beberapa hari yang lalu ia hanya menadatangani sebuah berkas penurunan jabatannya dari sekretaris jadi OG di perusahaan Aqlan.

Politik apa ini yang terjadi Alea bingung bukan main, tapi ya sudahlah ikuti dulu permainan Alga.

"Aku gak mau di paksa jadi istri, lepas enggak." Alea memberontak namun usahanya sia-sia saja bahkan kedua kakaknya sudah melambaikan tangannya.

"Dasar kakak kedua-duanya gak ada yang waras gila semua, gila akan harta." Alea berteriak-teriak tidak jelas namun mulutnya segera di bungkam dengan kain yang sangat rapat.

Alea Rosa seorang gadis biasa yang masih berumur 20 tahun ia anak bungsu dari 3 bersaudara, ia kehilangan seorang ibu saat melahirkan dirinya maka dari itu Alea selalu di anggap sebagai malapetaka di rumahnya sendiri sampai detik ini Alea jadi korban.

Papanya masuk ke rumah sakit jiwa setelah istrinya meninggal sebab ia tidak mampu mengontrol emosinya di tambah lagi saat ia melihat bayi perempuan yang baru lahir itu yaitu Alea, Alea kecil tidak tau apa-apa dan ia tumbuh di bawah asuhan pembantu rumahnya bahkan ia di perlakuan oleh saudari-saudarinya selayaknya tidak ada.

Baru saat Alea tumbuh dewasa saat ia masuk SMP barulah ia di beri tau jika dirinya saudara pembawa sial oleh kakak sulungnya. Tapi hanya itu sebagian cerita yang mereka tau, mereka semua tidak tau latar belakang kedua orang tuanya yang seperti apa sesungguhnya.

"Bye ... bye ... Alea pembawa sial, hati-hati ya di rumah barumu. Saat pernikahan nanti kami tidak akan datang, cukup suamimu saja transfer uang maharnya ke kita dan jangan lupa uang bulanan juga sebab kami berdua merawat lo gak cuma sedikit modal yang di keluarkan untuk keperluan setiap harinya." Nella melambaikan tangannya begitu juga dengan Nadine si sulung.

Setelah kepergian Alea.

"Akhirnya rumah ini tidak ada kutu pengganggu lagi, lagian salah sendiri saat pacar-pacar kita datang ia recokin mulu."

Nella segera menelpon kekasihnya yang sebenarnya mantan Alea sendiri yang ia rebut dengan cara tidak baik yaitu menyodorkan diri sendiri pada Ino.

Di dalam mobil.

"Sungguh merepotkan menangkap kamu itu." Alga menyilangkan kakinya dan melipat kedua tangannya di atas perut sambil malas menatap wajah wanita yang ada di sampingnya.

Sebelum masuk ke dalam mobil Alea di steril dengan menyemprotkan seluruh badannya dengan parfum dan juga anti bakteri pada Alea.

"Siapa suruh nangkap aku, kayak nangkap ikan saja. Seharusnya si bos itu pikir-pikir dulu kek sebelum menangkap ku secara begini dengan paksaan, mana lagi gak di kasih air pula, lagian untuk apa sih bos ngajakin aku nikah lari begini, padahal impianku punya pesta pernikahan yang bagus dan megah serta punya banyak teman-teman yang hadir di hari bahagia ku," mendengus kesal sekali.

Alga sungguh di buat kerepotan bertemu dengan Alea seperti ia ngebet banget ingin memiliki Alea seutuhnya.

"Terserah." Memalingkan wajahnya dan mengambil ponselnya untuk melihat Vidio persiapan menikah besok.

"Bos Alga, kenapa aku harus pura-pura tadi. Padahal aku sebenarnya gak mau juga loh... jadi adik yang durhaka lantaran berbohong pada kedua kakakku?" Alea tiba-tiba merasa bersalah pada kakak-kakaknya, padahal ia di perlakukan secara tidak layak di rumahnya sendiri, tapi yang namanya ikatan darah mana mungkin bisa di pecahkan.

Tapi juga sedikit terkejut saat Alga bicara dan memberikan sebuah berkas pada Alea dan menyuruhnya membaca saat itu juga.

Berkas dimana ia harus mengikuti permainannya tanpa ada satu pun yang kelewatan.

"Ck, berisik!" acuh tak acuh lagi.

Alea menyemburkan bibirnya.

Bab 2

Pagi hari.

Dandanan ala MUA terkenal menempel sana dan sini di wajah Alea dan juga tubuhnya sudah di balutan dengan gaun pengantin yang luar biasa bagus dan mewah, jika gaun ini robek berapa tahun ya dirinya bisa mengganti kerugiannya?

Paduan warna putih dan peach begitu sempurna di tubuh Alea, cantik dan elegan. Tak dapat di pungkiri jika kini Alea jadi pusat perhatian selain ia pengantin wanitanya.

'Beginilah nasib anak yang tidak di harapkan hadir, apa pun yang ia lakukan dengan tulus, selalu ... saja di anggap salah dan hanya beban bagi mereka saja, apes ... banget jadi anak dan orang yang tidak di inginkan dalam lingkungan masyarakat.' Alea terus berpikir positif untuk dirinya sendiri,agar aura negatif enggan menghampiri hidupnya.

"Gaunnya gede banget sih, jalannya susah dan berat sekali." Alea mengangkat roknya tinggi-tinggi bahkan sampai terlihat lututnya yang putih bersih.

Alga sudah berada di atas panggung dan siap-siap untuk melaksanakan ijab Qabul pagi ini. Alga terlihat sangat tampan dengan balutan jasnya, Alga Zain Putra Aqlan Gundono laki-laki tampan yang sudah kaya sejak ia lahir, pewaris ketiga keluarga Aqlan. Ia berusia 28 tahun yang artinya 8 tahun lebih tua dari Alea, sudah pernah akan menikah tapi gagal gara-gara calon istrinya mendua.

Semua para tamu undangan yang sengaja di hadirkan beberapa orang begitu sangat antusias dan menikmati acara demi acara, bahkan ijab Qabul berjalan dengan sangat lancar tanpa adanya hambatan apalagi pengganggu yang hadir.

Kedua kakak Alea terpaksa datang bahkan para pembantu dan pengasuh yang dulu merawat 3 saudari itu pun juga ikut serta, hanya saja Papa kandung Alea tidak ada dan ia di wakilkan walinya untuk sekarang.

Para tamu mengucapkan selamat begitu juga saudari-saudari Alea yang sangat bahagia melihat si bungsu pembawa sial akhirnya menikah dan lepas dari keluarga Rosa.

Tidak ada yang sepesial hari ini bagi Alea, yang ada malah kebingungan di tempat ini.

Ia dan Alga tidak menetap di hotel melainkan langsung pulang dan Alga kembali langsung berkerja di kantor seperti tidak terjadi apa-apa padahal baru saja tadi pagi menikah dan langsung resepsi sekalian tapi sorenya yang seharusnya di habiskan dengan Alea justru ia habiskan dengan berkerja.

"Pernikahan apaan ini, pengantinnya di anggurin doang, bukannya sama saja menyia-nyiakan penggantinya di malam pengantin, bukannya lebih baik menyentuh pengantin wanitanya lebih dulu. Aku rela ko meski belum ada benih-benih cinta, tapi mau bagaimana lagi pengantin prianya justru pergi dan memilih melakukan hal lain dari pada menyentuh pengantin wanitanya." Alea berdecak pinggang.

Alea membuka gaunnya tetapi tentu saja di bantu oleh MUA yang meriasnya tadi pagi sampai siang, sebab ia tadi juga sempat beberapa kali ganti pakaian setelah ijab Qabul.

"Miss cantik, jangan galau dong. Sebentar lagi pasti pak bos akan pulang, oh ya miss cantik Alea, aku pulang dulu ya. Tugas saya sudah selesai, bye ... bye ... cantik." Sambil cium jauh.

Alea begidik ngeri saat melihat kegenitan MUA laki-laki yang bergaya layaknya perempuan.

Tepat pukul 22.00 WIB Alga baru pulang dari kantor, sebenarnya ia tidak lembur hanya saja ia begitu malas melihat Alea.

"Pak bos baru pulang, hari ini kan aku jadi istri pak bos nih. Harus ngelakuin apa dulu nih, membantu lepasin baju pak bos atau langsung terjun ke tempat tidur atau bagaimana kita mengawali malam pertama kita bos?" tanyanya dengan bar-bar dan manja sambil memainkan jarinya sendiri.

"Kamu jangan sok-sokan lancang terhadapku, aku paling jijik dengan wanita yang menyodorkan dirinya lebih dulu, benar-benar memuakkan!"

"Jijik ko di nikahi, di tambah lagi di kasih tidur satu ruangan pula." Ngedumel lalu ia beranjak pergi dan memilih tidur di sofa.

.

Alga tidak menanggapi Alea sama sekali, ia memilih masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri, Alea yang merasa di biarkan kini mendengus kesal.

Malam pengantin apaan ini, gak ada yang romantis-romantisan seperti yang pernah ia dengar dari beberapa rekannya yang sudah menikah.

"Kamu tidur di pinggiran tempat tidur, awas kalau sampai mencuri badan aku dan peluk-peluk seenak jidat kamu sendiri. Karena si sini gak ada sofa yang jelek jadi terpaksa kamu tidur di samping aku, tapi ingat paling tepi tidurnya." Menunjuk wajah Alea.

"Iya ... iya ... tau diri dan sadar ko, tapi nanti malam jika kedinginan boleh peluk badan kamu kan?" tersenyum sambil mengisyaratkan sesuatu matanya.

"Bagus jika kamu sadar diri, satu lagi gak boleh peluk-peluk meski kamu kedinginan, ada selimut tuh di lemari. Tumben gak mencium bau sangit dari kamu, baru mandi pakai kembang tujuh rupa ya kamu?" menyibakkan selimut dan mulai memejamkan matanya.

"IYA!" Alea teriak begitu saja, reflek dan juga tersinggung.

Alga tidak peduli.

''Menyebalkan sekali sih Alga, kalau ngomong gak pakai di rem duluan.'' Alea menggerutu pelan dan merebahkan diri tapi membelakangi Alga.

Alga mengerjab-ngerjabkan matanya, berani dan bar-bar sekali wanita ini di tambah lagi ada kebodoh4n yang menempel pada otaknya.

"Itu semua tergantung dari perbuatanmu sebelumnya, kamu dapat pasangan seperti apa kedepannya itu juga tergantung dari kelakuan mu sendiri. Mendapatkan suami kejam dan lain sebagainya itu adalah cerminan mu sendiri," sahutan yang tidak masuk akal.

"Eh ... tunggu-tunggu dulu pak bos, sepertinya perkataan pak bos barusan ini ada yang salah dan tidak benar, bukannya cerminan ini berlaku untuk laki-laki."

"Sama saja, kalau aku sendiri sih sepertinya tidak akan punya istri seperti kamu sikapnya, pecicilan dan tidak punya apa-apa yang perlu di bangga-banggakan, bahkan untuk mengajaknya keluar saja malu-maluin," ejeknya kejam sekali.

"Nah ... itu baru perkataan yang benar dari mulut pak bos, maka dari itu nanti saat ada acara-acara penting pak bos tidak usah mengajakku oke."

Alga langsung memelototkan matanya.

"Apa kamu bilang? kamu mau mengundurkan diri dari seleksi ikut acara-acara ku yang jadwalnya tidak tanggung-tanggung untuk bulan ini, no ... no ... no ... tidak bisa di cancel. Berani menolak maka kamu akan kehilangan uang dua puluh juta perharinya." Ancaman yang menggiurkan.

Bibir Alea sudah ngiler.

"Baiklah, deal ya pak bos. Aku akan dengan siap siaga menerimanya dengan senang hati, apa ada bonus lagi bos?" semangat membara.

"Ada!" tersenyum licik di balik gulingnya.

"Apa pak bos?" berbinar-binar.

"Tutup mulutmu, jangan berisik!" tertidur.

Alea mendengus kesal saat Alga hanya mengerjainya saja.

Bab 3

Keesokan harinya.

"Pak bos perlu aku bantu gak?" menarik dasi sampai Alga terce kik.

"UK ... UK ... sa--kit," terce kik.

Plak.

Menepis tangan Alea yang sedari tadi sibuk membantunya.

"Dasar wanita, kamu mau jadi janda hari ini apa?" marah-marah.

Alea menggeleng kuat.

"Ya ... enggak lah, masa hari ini mau jadi janda cuma gara-gara kekencangan tarik dadi si bos, tapi ... setelah kekayaan pak bos jatuh ke tanganku sih barulah aku mau menjadi jadi janda!" tersenyum jahat.

"Dasar, kamu ya." Menjitak dahi Alea.

cetak.

"Ampunnnn pak bos," berlari secepat kilat.

Kalau ia tidak buru-buru lari pasti jidatnya tidak bisa di selamatkan lagi, sebab bos yang merangkap jadi suaminya sekarang ini suka sekali menyen til jidatnya yang glowing.

Alea sudah selesai dengan masakan terbaiknya. Dari tampilan terlihat menarik dan ia juga sempat mencicipi masakannya tersebut dan rasanya pas di lidahnya, tapi entah di lidah orang lain ia tidak yakin 80 persen.

"Huft ... tetap saja tumis-tumisan yang aku masak, mau coba masakan ke barat-baratan gak bisa. Dasar Alea lemah." Ia mencari-cari informasi di aplikasi pintar yang barusan ia download.

Ia terus mengetik dan mensecroll ke bawah untuk mencari hidangan yang mungkin bisa terjangkau di otaknya untuk belajar memasak.

Alga menatap hidangan yang ada di hadapannya, tidak berselera.

"Kenapa hanya di lihat ?" menatap Alga tajam.

"Tidak berselera, lagi pula jam hampir telat. Ingat ... telat satu menit potong gaji!" jawabnya pergi begitu saja meninggalkan Alea sendirian yang masih belum berkemas-kemas.

"Aa ... pak bos, dasar tak berperasaan mentang-mentang berduit tebal seenak jidatnya sendiri mengatur keuangan gaji karyawannya yang rajin." Alea bergegas dengan tasnya untuk berkerja, padahal jam kerjanya masih kurang satu jam.

'Eh ... kenapa pak bos rajin sekali, apa jangan-jangan ada wanita yang sedang ia idam-idamkan di kantor atau justru kantor lain?' jadi penasaran.

"Semangat Alea, kamu istri sah bukan pel4kor atau merebut punya orang. Semangat ... semangat berjuang, meski pak bos gak cinta dengan mu setidaknya kamu berhak mendapatkan nya selagi ia masih kaya dan jadi suami kamu, kalau dia miskin ... apa aku masih mau ya?" sambil berpikir, "sudahlah, dari pada memikirkan yang tidak-tidak lebih baik aku segera berangkat saja."

Alea dengan cepat menyiapkan semua menu yang ia buat dengan tulus dan pagi-pagi tapi nyatanya tidak di sentuh sama sekali oleh Alga.

"Dasar suami, sudah rela-rela bangun pagi, eh ... masakanku sama sekali tidak di cicipi. Dasar pemilih milih makanan, aku sumpah in jika bukan masakanku dan menu yang aku pilihkan dalam hidupmu kamu tidak akan berselera makan." Sambil mengacungkan jari telunjuk nya ke atas.

Bleder

Alea mengerjabkan matanya.

.

BRUGH.

"Aish ... sial, sial sekali pagi ini." Menepuk-nepuk lututnya untuk membersihkan noda yang ada di lutut celana panjangnya.

Ia berjalan menuju ke sebuah gedung pencakar langit.

"Selamat pagi bos."

"Iya pagi,"

Itulah kebiasaan karyawannya menyapa bos muda yang terkadang membuat orang lain tertawa dengan tingkah nya yang sering konyol.

"Bos itu celananya ?" tunjuk Naina asisten merangkap menjadi sekretaris nya.

"Tidak apa-apa, hanya terjungkal tadi! tenang saja saya masih ada baju ganti di ruangan saya!" membiarkan kotor begitu saja.

Belum juga sampai ke lift ia bertabrakan dengan gadis, lebih tepatnya perempuan yang umurnya selisih lumayan banyak dari nya.

Brugh.

"Maaf."

Alga menatap kesal.

"Kamu ... lagi, bisa tidak jangan satu lift denganku?" menggertak nya namu justru Alea hanya cengengesan. ''Bikin emosi aja.'' Alga mendengus kesal.

Tidak hanya di rumah tapi di kantor juga begitu, menyebalkan.

Alea cekikikan saat melihat raut wajah Alga yang emosian, lucu dan imut.

"Ya tidak bisa pak bos, apa pak bos pagi ini matanya rabun?" sambil menunjuk tulisan di dekat tombol angka yang bertuliskan khusus karyawan dan karyawati saja.

Mata Alga melotot.

"Kamu ..., awas saja jika sudah sampai rumah." Mengepalkan tangannya.

"Wle ..." menjulurkan lidahnya.

'Kalau aku sih gak takut dengan ancamannya, yang aku takutkan uang hak yang seharusnya jatuh ke tanganku tidak jadi jatuh ke tanganku.'

Alea bergegas ke tempat istirahat untuk meletakkan barang-barang miliknya, sederhana dan terkenal tidak punya apa-apa,jadi orang-orang tidak peduli barang-barang murahan milik Alea.

Paginya Alga di buat hancur bertubi-tubi, tidak di rumah dan tidak di kantor sama saja.

Dret dret dret.

Alga berdecak.

"Aish ... siapa lagi pagi-pagi telpon begini sih?" matanya melotot saat siapa yang sedang menelponnya.

MOMMY

Deg.

Klik.

Terpaksa ia mengangkat sebelum mendengarkan suara lantang dari si pemiliknya. Ia memejamkan matanya sebentar sebelum mendengar suara mommy nya.

'Hiks ... hidupku habis jika mommy yang telpon, di tambah lagi ... ' Alga sudah tidak sanggup membayangkannya.

"Ha--llo mom.''

''ALGA, BERANI-BERANINYA KAMU MENIKAH TANPA IJIN DARI MOMMY DAN DADDY. KAMU MENGHAMILINYA YA..., HAH? SAMPAI-SAMPAI SAUDARA-SAUDARA MU TIDAK KAMU BERI TAU HAH, APA MAKSUD KAMU HAH, AWAS SAJA SEPULANG DARI KANTOR TIDAK MAMPIR KE RUMAH, ASET BERHARGA MU TIDAK ADA ARTINYA APA-APA ?'' Suaranya menggelegar.

Alea saja tidak menyangka jika mommy nya Alga akan berbicara begitu, pasti tidak setuju orang tuanya Alga.

"Mama kamu?" tanyanya sambil berbisik.

Alga mengangguk sambil menutupi speaker bawah. ''Seperti yang kamu dengar!'' menghela nafas berkali.

'Aha ... sepertinya aku punya ide nih, nanti siap-siap aku praktekin.' Tersenyum jahat dalam hati.

Alga menatap curiga pada Alea.

''Iya ... iya ... mom, mommy tenang saja. Alga tidak senakal Daddy ko.'' Selalu mengelak dan mencari-cari kebenarannya sendiri.

''Tidak usah bahas-bahas Daddy ya, sekarang ini kamu yang jadi trending topik di rumah. Awas saja jika sampai tersebar keluar, Alga ... kamu membuat kepala mommy hampir pecah hu ... hu ... putra kecilku seperti ini,'' menangis tersedu-sedu.

Suara lift terbuka, Alga berlalu begitu saja sedangkan Alea yang tugasnya bersih-bersih kini membersihkan koridor kantor.

"Please mom, jangan nangis. Alga..." menatap kesana kemari memastikan tidak ada yang tau. "Alga minta maaf oke, untuk lebih detailnya bersambung dulu ya mom," mematikan sambungan telpon secara sepihak.

Alga pusing seketika, belum lagi nanti setelah pulang dari kantor, pasti akan ada persidangan. Pikirannya tak karu-karuan , ternyata menikah tersembunyi dan diam-diam seperti ini efeknya.

Prak.

"Dasar anak nakal, dipikir mommy nya ini tidak tau apa. Ini semua gara-gara Daddy sih, yang selalu memanjakan anak-anak, lihat ... mereka semua jadi hobi menyembunyikan pernikahannya dari keluarga, memang ya darah lebih kental dari air."

"Maksudnya mommy, menuduh Daddy gitu?" menunjuk dirinya sendiri.

"Iya lah, siapa lagi tersangka nya jika bukan Daddy !" berlalu dengan perasaan kesal sebab ia berjalan dengan menghentakkan kakinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!