Hello .....
HAPPY READING...
Baiklah , Di pagi hari yang cerah.
Di suatu pagi yang cerah, dunia terasa hidup dengan suara keindahan alam. Burung-burung berkicau riang, dan angin sejuk menyapu daun-daun pohon, membuatnya bergoyang dan menari. Langit digores warna biru yang indah, dan matahari bersinar terang, memanaskan segala sesuatu yang disentuhnya.
Pada pagi yang indah ini, seorang pemuda bernama Azka bangun untuk memulai hari baru. Hangatnya sinar matahari di wajahnya dan nyanyian manis burung membuatnya merasa hidup dan segar. Dia memutuskan untuk pergi berjalan-jalan pagi, hanya untuk menikmati keindahan alam dan merasa lebih hidup.
Saat dia berjalan-jalan di jalan, dia menonton orang-orang yang melakukan aktivitas sehari-hari, pergi ke sekolah, bekerja, atau hanya jalan-jalan dengan anjing mereka. Azka menyadari bahwa dia telah terlalu sibuk dengan hidupnya sendiri, jarang mengambil waktu untuk berhenti dan menghargai keindahan di sekelilingnya.
Saat dia berjalan, dia merasakan ledakan inspirasi yang tiba-tiba. Dia memutuskan untuk mengambil jalan keluar dari rute biasanya dan menjelajahi jalan-jalan yang belum pernah dilihat sebelumnya. Dia menemukan sebuah taman, yang penuh dengan bunga yang indah, kupu-kupu, dan kolam pemandangan yang indah dengan bebek yang berenang. Dia duduk dan menikmati pemandangan, merasa bersyukur untuk saat damai itu.
Saat dia melanjutkan jalan nya, dia menyadari sesuatu dengan tiba-tiba. Orang tua nya bekerja keras tanpa benar-benar berhenti untuk menikmati hidup. Dia menyadari bahwa hidup tidak hanya tentang bekerja keras dan mencapai kesuksesan; itu juga tentang mengambil waktu untuk menghargai hal-hal kecil dan menikmati keindahan di sekeliling kita.
Pada kenyataannya , Azka belajar bahwa terkadang, menjauh dari rute yang biasa dan menikmati keindahan hidup sama pentingnya dengan bekerja keras mencapai tujuan kita. Dia tahu bahwa dia akan selalu mengingat pagi yang cerah itu dan pelajaran yang diajarkannya.
Baiklah. Selanjutnya cerita dengan tema Alice yang bersiap-siap untuk pergi ke penginapan asrama siswi yang dekat dengan sekolah barunya itu.
Di sisi lain , Alice adalah seorang siswi yang tinggal jauh dari sekolah, sehingga dia harus tinggal di penginapan asrama siswi yang terletak tidak jauh dari sekolahnya. Pagi ini, Alice baru saja bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke asramanya.
Dia mandi dan mempersiapkan dirinya dengan cepat, merapikan rambutnya dan memakai seragam sekolahnya. Dia mengambil tasnya dan memeriksa kembali isinya, memastikan dia tidak lupa apa pun yang dibutuhkannya.
Setelah memastikan semuanya siap, dia meninggalkan kamar kosongnya dan menuju asrama siswi. Dia berjalan cepat, melintasi jalan-jalan kecil dan taman kota. Pekan ini adalah minggu pertamanya tinggal di asrama siswa-siswi, jadi dia masih sedikit kebingungan dengan jalan-jalan yang ada di sekitar kompleks asrama.
Setelah beberapa menit berjalan, dia akhirnya menemukan asramanya. Dia masuk ke dalam gedung dengan cepat, mencari kamar kosongnya. Setelah mendapat petunjuk dari orang di resepsionis, dia menemukan kamar kosongnya dan meletakkan tasnya di rak.
Alice mengambil nafas dalam-dalam dan duduk di atas kasurnya sebelum pergi ke sekolah. Dia merasakan sedikit rasa haru dalam hatinya, karena ini adalah pertama kalinya dia tinggal jauh dari rumah dan keluarganya. Namun dia juga merasa senang dan bersemangat untuk menghadiri sekolah setiap hari, karena dia tahu bahwa dia akan belajar banyak, bertemu teman baru, dan menjalani petualangan baru.
Akhirnya, Alice keluar dari kamar asramanya dan pergi ke sekolah dengan semangat. Dia merasa senang untuk menjelajahi lingkungan baru dan memulai kehidupan barunya di asrama siswi.
Baik, Alice yang terburu-buru dan tidak sengaja menabrak seorang siswa laki-laki ketika sedang bersama teman-temannya di ruang.
Alice terburu-buru menuju ruangan di mana teman-temannya berkumpul, berharap tidak terlambat. Ketika dia hampir sampai di pintu, dia tanpa sengaja menabrak seorang siswa laki-laki yang melintas di depannya.
"Maaf, maafkan aku," kata Alice seraya menepuk-nepuk jasnya agar tidak kusut.
" Hei ... apa kau buta hah...?" Ketus Azka saat ini kesal dengan wanita itu .
Siswa teman laki-laki itu berkata, "Tidak apa-apa, Dia baik-baik saja." Ucapnya dengan ramah sambil tersenyum.
Namun, ketika Alice melihat wajah siswa laki-laki itu, dia merasa seperti dia sudah pernah bertemu dengan dia sebelumnya. Dia mencoba mengingat- ingat dengan kuat, tetapi tidak bisa mengingat di mana dia pernah melihat siswa laki-laki itu sebelumnya.
Siswa teman laki-laki itu melihat kebingungan di wajah Alice, dan dia bertanya, "Apakah kau baik-baik saja?"
Alice mengangguk dan tersenyum kepadanya. Dia memutuskan untuk tidak memikirkan lagi tentang rasa de javu-nya dan bergabung dengan teman-temannya di ruangan.
Semua teman-temannya tersenyum dan menyambut kehadiran Alice. Mereka semua duduk dan mengobrol santai bersama. Alice merasa senang bisa bergabung dengan teman-temannya dan menghabiskan waktu bersama mereka setelah berada di asrama siswi baru.
Waktu berjalan dengan cepat, dan sebelum mereka menyadarinya, sudah waktunya untuk pergi ke kelas. Mereka semua berdiri dan bergegas menuju ke kelas masing-masing.
Alice terakhir keluar dari ruangan, dan ketika dia berjalan melewati siswa teman laki-laki yang diduga pernah ditemuinya sebelumnya, dia memutuskan untuk bertanya, "Maaf tapi, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"
Siswa laki-laki itu tersenyum dan berkata, "Ya, aku juga merasakan hal yang sama. Nama saya zikri, bagaimana denganmu?"
"Alice," jawab Alice tersenyum.
Dalam hati, Alice merasa lega bahwa dia tidak salah ingat. Mereka berdua mengobrol sebentar sebelum akhirnya bergegas ke kelas mereka masing-masing.
Dalam kebingungan, Alice menemukan seorang teman baru. Dia bersyukur telah bertemu dengan zikri dan senang dapat menjalin hubungan yang baru bersamanya tidak seperti sebelum nya Alice tidak pernah memiliki teman.
Baik. melanjutkan cerita dengan tema guru yang membawa murid baru bernama Alice ke dalam kelas.
Di kelas yang sama dengan Alice, para siswa sedang duduk dengan tenang sambil menunggu guru mereka untuk memulai pelajaran. Tiba-tiba, guru mereka memasuki ruangan dengan seorang murid baru yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
"Guru, siapa itu?" tanya salah satu siswa sambil menunjuk ke arah Alice.
Guru mereka tersenyum dan menjawab, "Ini adalah Alice, murid baru kita. Dia pindah ke kota kita baru-baru ini dan bersama-sama kita akan membantu dia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru."
Semua siswa tersenyum dan menyambut Alice. Mereka memperkenalkan diri dan mengajaknya duduk di samping mereka. Alice terlihat gugup, tetapi dia senang bisa bertemu dengan teman baru di sekolah barunya.
" Silahkan duduk di meja mu Alice , meja mu di sana " ujar guru itu pada nya.
Dan Alice pun berjalan menuju tempat itu lanjutnya dia saat melihat laki-laki yang sedang tertidur tepat di belakang meja nya .
" Dia lagi , dia lagi...ah..ah..!!! " Ucapnya dalam hati kecil nya, melihat laki-laki itu adalah Azka, Azka menatapnya dengan sinis .
Guru mereka memulai pelajaran dan semua siswa fokus pada materi pelajaran . Seiring berjalannya waktu, Alice mulai terbiasa dengan lingkungan belajar dan mulai merasa nyaman. Dia memperhatikan dengan seksama ketika guru mereka menjelaskan materi pelajaran, berusaha untuk mengikuti dengan baik.
Saat pelajaran berakhir, semua siswa bergabung dalam kelompok dan mulai bekerja pada proyek kelompok mereka. Alice merasa senang bisa bergabung dalam kelompok dan membantu dalam proyek ini. Dia merasa senang bisa berkontribusi dan menunjukkan kemampuan dan keterampilannya.
Saat waktu pelajaran hampir habis, guru mereka menyampaikan ucapan selamat tinggal dan mengingatkan siswa untuk membawa buku mereka untuk pelajaran berikutnya. Alice merasa senang karena dia merasa dia telah menjadi bagian dari kelas dan memiliki teman-teman baru di sekolah barunya.
Guru mereka memulai pelajaran dan semua siswa fokus pada materi pelajaran . Seiring berjalannya waktu, Alice mulai terbiasa dengan lingkungan belajar dan mulai merasa nyaman. Dia memperhatikan dengan seksama ketika guru mereka menjelaskan materi pelajaran, berusaha untuk mengikuti dengan baik.
Saat pelajaran berakhir, semua siswa bergabung dalam kelompok dan mulai bekerja pada proyek kelompok mereka. Alice merasa senang bisa bergabung dalam kelompok dan membantu dalam proyek ini. Dia merasa senang bisa berkontribusi dan menunjukkan kemampuan dan keterampilannya.
Saat waktu pelajaran hampir habis, guru mereka menyampaikan ucapan selamat tinggal dan mengingatkan siswa untuk membawa buku mereka untuk pelajaran berikutnya. Alice merasa senang karena dia merasa dia telah menjadi bagian dari kelas dan memiliki teman-teman baru di sekolah barunya.
Dalam hati, Alice berharap dia dapat membuat banyak teman baru di sekolah dan belajar banyak keterampilan yang berguna selama dia tinggal di kota barunya. Dia sangat bersemangat untuk menjalani kehidupan barunya dan melihat apa yang ada untuknya meraih cita-cita di masa depan.
Saat menjawab istirahat tiba , siswa siswi pun menuju ke kantin . Salah satu dari mereka mengajarkan Alice untuk ke kantin bersama sama.
Dan saat Alice dan temannya sedang ingin menuju meja makan tiba tiba saja , ada seorang siswi yang sengaja menyenggol kaki Alice sehingga ia terjatuh dan membuat mangkok bakso yang ia pegang tumpah mengenai Azka yang sedang menikmati makanannya .
" Apa kau gila hah...!! Kenapa kau selalu saja membuat ulah ....? Ucapnya yang sedang marah , yang membuat semua siswa siswi di kantin tersebut menjadi panik . Karena mereka tidak pernah buat masalah dengan Azka , karena takut kepada nya .
" Maaf , maaf... Aku tidak sengaja...!! " Ucap Alice yang sangat takut saat ini sambil mengambil tisu dan membersihkan baju Azka.
" Lepaskan , aku tidak butuh maaf mu . Aku ingin kau menjadi budak ku , mulai saat ini juga ...! " Tegasnya pada Alice dan memberikan baju jasnya pada Alice saat ini yang memgigat kembali masa-masanya dulu ,Dan pergi meninggalkan kantin.
Baiklah, Alice yang ingin memperbaiki penampilannya di sekolah barunya......
Alice merasa senang dengan lingkungan sekolah dan teman-teman barunya tetapi dia merasa bahwa penampilannya perlu ditingkatkan. Dia ingin terlihat lebih sopan dan luar biasa di hadapan guru dan teman-teman barunya. Oleh karena itu, saat dia pulang ke asrama, dia membuat rencana untuk memperbaiki penampilannya.
Dia memutuskan untuk pergi berbelanja untuk membeli pakaian dan aksesori baru yang lebih sesuai dengan lingkungan barunya. Dia menghabiskan banyak waktu di toko-toko pakaian dan aksesori untuk mencari barang yang cocok dengan gaya dan harga yang sesuai dengan anggarannya.
Setelah berselancar di beberapa toko, Alice berhasil menemukan beberapa pakaian yang sesuai dengan gaya barunya serta aksesori yang cocok. Dia memilih pakaian yang terkesan elegan tetapi juga memungkinkan dia merasa nyaman. Dia merasa senang dengan hasil belanjanya dan merasa kembali bersemangat untuk mulai kembali ke sekolah setelah menyelesaikan semua tugas rumahnya.
Pada hari berikutnya, Alice tiba di sekolah dengan penampilan yang baru. Dia memakai pakaian barunya dan aksesori yang telah dia beli. Teman-temannya terlihat kagum dengan penampilannya yang baru dan berkomentar bagaimana dia terlihat cantik dengan pakaian barunya.
Guru mereka juga memperhatikan penampilan barunya dan menyapa Alice dengan hangat. Alice merasa lebih percaya diri setelah memperbaiki penampilannya dan menjadi lebih nyaman di lingkungan baru. Dia senang dapat menunjukkan keterampilan dan bakatnya selama berada di sekolah.
Sepanjang hari, Alice menerima banyak pujian untuk penampilannya yang baru. Dia merasa senang dan bersyukur kepada dirinya sendiri karena mendapatkan kepercayaan diri yang baru. Dalam hatinya, dia merencanakan untuk terus meningkatkan penampilannya dan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik di sekolah barunya.
..
Flash back..
Baiklah,melanjutkan cerita dengan tema Alice yang dulunya sangat culun di sekolahnya yang sebelumnya.
Sebelum pindah ke sekolah barunya, Alice tinggal di kota dan sekolah yang berbeda. Di sekolah sebelumnya, dia dikenal sebagai siswa yang sangat culun, dan sering menjadi bahan ejekan.
Alice sangat tidak percaya pada kemampuan dirinya sendiri karena dia tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan dan teman sebaya. Dia merasa bingung dan cemas tentang bagaimana cara mencari teman dan merasa terasing dari kelompok mereka yang kebanyakan populer.
Hal ini terlihat pada penampilannya yang selalu sederhana dengan baju yang tidak modis dan rambut yang tidak tertata. Dia merasa kurang percaya diri bahkan saat berbicara dengan guru atau sesama siswa.
Namun, setelah memiliki kesempatan ke sekolah yang baru, Alice mengambil inisiatif untuk merubah penampilannya dan kesan dirinya di mata orang lain. Dia merasa ini adalah kesempatan baru baginya untuk menjadi lebih baik dan menjalani hidup yang lebih baik di lingkungan yang baru yang lebih mendukung.
Dengan dedikasi dan kerja keras, Alice mengikuti berbagai kegiatan di sekolah barunya dan mulai berbicara dan bergaul dengan teman-teman barunya. Dia belajar untuk merawat penampilannya dan menjadi lebih confident ketika berinteraksi dengan orang lain.
Meskipun awalnya kesulitan untuk beradaptasi di sekolah baru, Alice akhirnya berhasil bertahan dan merasa lebih nyaman dengan lingkungan dan teman-temannya yang baru. Dia telah menemukan keyakinan dan kemampuan yang baru dalam dirinya sendiri, dan sekarang bisa menikmati kehidupan yang lebih baik di sekolah barunya. Dia senang bisa membuka halaman baru dalam hidupnya dan melihat masa depan dengan optimisme.
Baik. melanjutkan cerita dengan tema Alice, yang dulu selalu di ganggu dan diejek teman-temannya yang menyebut penampilannya culun.
Alice sangat terpukul dengan perlakuan teman-temannya yang selalu mengintimidasi dan mengganggunya. Dia merasa sedih dan frustrasi, dan sering merasa dirinya tidak memiliki kepercayaan diri untuk bisa berdiri sendiri.
Namun, ketika dia pindah ke sekolah yang baru, Alice bertekad untuk tidak lagi terganggu dengan perlakuan mereka. Dia mulai membangun citra yang baru dan lebih percaya diri dalam dirinya.
Dia mulai berbicara dengan teman-temannya dengan penuh keyakinan dan tidak lagi takut untuk menunjukkan siapa dirinya sebenarnya. Dia mengenakan pakaian yang dia sukai dan memadukan aksesori yang cocok untuk meningkatkan tampilannya.
Alice juga belajar bagaimana menangani masalah dengan kepala yang tenang dan bijaksana. Dia membicarakan masalah tersebut kepada guru dan penasihat di sekolah barunya, dan memutuskan untuk mengabaikan gangguan dan ejekan dari teman-temannya di masa lalu.
Dalam waktu singkat, Alice mulai mendapatkan popularitas dan dikagumi teman-temannya di sekolah barunya karena sikapnya yang percaya diri dan penyayang. Dia memulai kepemimpinan di banyak kegiatan dan acara di sekolah, dan menjadi contoh positif bagi siswa lainnya.
Kini, Alice merasa lebih percaya diri dan mandiri daripada sebelumnya, dan bersyukur atas kesempatan baru yang membantunya meraih keberhasilan dan mendapatkan kenyamanan di sekolah barunya. Dia bertekad untuk terus menjadi teladan bagi orang lain dan tidak lupa pada waktu yang sulit di masa lalu yang telah membentuk dirinya menjadi sosok yang tangguh dan kuat.
.....
Baik, melanjutkan cerita dengan tema Alice sedang merapikan barang-barangnya di kamarnya.
Alice duduk di atas tempat tidur, melihat sekeliling kamarnya. Dia merasa ada beberapa barang yang perlu diatur ulang, dan mulai merapikan buku-buku dan pakaian yang ada.
Dia mengambil semua buku-buku dari rak dan menatanya dengan rapi di meja belajar. Selain itu, dia berpikir bahwa pakaian-pakaian yang sudah tidak digunakan perlu disortir dan diberikan pada yang membutuhkan.
Alice memutuskan untuk menyumbangkan pakaian-pakaian yang sudah tidak digunakan dan membereskan lemari pakaiannya. Dia memisahkan baju-baju yang tidak terpakai dan meremasnya menjadi beberapa kantong sampah dan barang-barang yang masih layak pakai dia letakkan di tas dengan rapi.
Dia merasa senang bisa memberikan sesuatu yang berguna bagi orang lain dan merelakan barang-barang yang sudah tidak dipakainya tapi masih bisa berguna. Alih-alih membuang pakaian itu ke tempat pembuangan sampah, ia merasa lebih baik memberikan mereka kepada orang yang membutuhkan.
Setelah merapikan semuanya, Alice merasa puas dengan hasil kerjanya. Dia merasakan bahwa dirinya lebih produktif dan memiliki perasaan bahagia karena bisa memberikan hal yang berguna bagi orang lain. Dia memutuskan untuk mengembangkan kebiasaan yang seperti ini dan membantu orang lain sebanyak mungkin dengan apa yang ia miliki di rumahnya.
" Huh , sangat lelah ...!!" Ucapnya sambil berbaring di atas kasurnya dan tak lama setelah itu ia pun terbangun karena ia sangat gerah .
" Aku harus mandi...!" Ucapnya sambil mengambil peralatan mandi nya.
.
Baik, melanjutkan cerita dengan tema Alice menemukan Azka sedang memarahi seorang laki-laki, dan membuat keputusan tepat dalam mengatasi situasi tersebut.
" Hei , Kau mau ke mana ..! Bersihkan ini dulu ini tugasmu bukan, Aku tidak ingin melihatnya kotor. Kau harus membersihkannya sekarang juga ." Ucapnya sambil memberikan sapu dan kain lap .
Alice melihat Azka memarahi seorang laki-laki di dapur dan merasa sedih melihat Azka yang biasanya tenang menjadi marah seperti itu. Namun, dia juga tidak ingin terlibat dalam kekerasan atau mengalihkan situasi menjadi lebih buruk, jadi dia memilih untuk bertindak dengan bijaksana.
" Apa yang akan kau lakukan di sini ..? " Tanya nya pada Alice yang sedang berada di belakang mereka saat ini.
" Kenapa kau selalu marah-marah ...!! " Ujarnya pelan tapi masih bisa di dengar oleh Azka.
" Selalu saja membuat ulah..!! " Ketus Azka mau pergi menghilang menuju kamu ke kamarnya.
Alice memutuskan untuk mengambil inisiatif untuk berbicara kepada Azka tentang situasi tersebut dan mencari cara untuk mengatasi masalah lebih baik. Dia pergi ke kamar Azka untuk membicarakan apa yang terjadi dan menyampaikan keprihatinannya terhadap perilaku Azka.
Mereka membicarakan tentang bagaimana cara yang lebih baik dan positif dalam menangani situasi seperti itu, yang tidak melibatkan kekerasan dan kompromi untuk menyelesaikannya.
Alice menyarankan agar mereka melakukan pendekatan yang lebih santai dan berbicara dengan laki-laki tersebut tentang masalahnya, dan mengajaknya untuk berbicara dari hati ke hati tanpa harus menjadi agresif atau mengancam.
Akhirnya, Alice dan Azka berhasil menyelesaikan situasi tersebut dengan cara yang lebih baik dan damai. Mereka berbicara dengan siswa tersebut dari hati ke hati, dan tanpa ada tindakan kekerasan atau intimidasi.
Dengan cara ini, Alice dan Azka membuktikan bahwa dengan bicara santai, kesabaran, dan saling mendengarkan, semua masalah dapat terselesaikan dengan cara yang lebih baik dan efektif. Mereka belajar bahwa tidak perlu melibatkan kekerasan dan tindakan negatif dalam menyelesaikan masalah, dan bahwa sebuah masalah dapat diselesaikan dengan bijak dan bermartabat.
..
Baik, melanjutkan cerita dengan tema Alice yang berada di kamarnya.
Setelah berbicara dengan Azka tentang situasi di dapur, Alice kembali ke kamarnya untuk bersantai dan menenangkan diri. Dia merasa terbebani oleh kejadian yang baru saja terjadi, dan ingin merefleksikan kembali tentang sikap dan perilaku Azka yang sangat tidak biasa.
" Dasar ketua asrama aneh...¡!! " Ketusnya kesal.
Sambil duduk di tempat tidur, Alice memikirkan tentang kejadian tersebut dan mencoba mencari cara untuk membantu Azka. Dia merasa sedih dan khawatir bahwa Azka mungkin menghadapi masalah yang lebih besar saat melihat bagaimana dia begitu terlibat emosional dalam situasi tersebut.
Alice memutuskan untuk berbicara dengan Azka lagi dan mencoba menawarkan bantuan dan dukungannya. Dia juga menyampaikan kekhawatirannya dan mengajak Azka untuk berbicara lebih banyak tentang perasaannya dan apa yang bisa dilakukan untuk membuatnya merasa lebih baik.
Akhirnya, laki-laki itu pun membuka diri dan menuturkan masalah yang sedang dihadapinya. Dia mengaku merasa stres dan tertekan dengan tekanan yang ia rasakan di sekolah, dan kesulitan untuk menangani situasi yang terkadang sulit dihadapi.
Alice merasa sedih mendengar perasaan laki laki itu namun pada saat yang sama juga merasa senang bahwa dia dapat membantu temannya. Dia mengajak teman nya untuk mencari solusi bersama dan memberikan dukungan dan semangat yang dia butuhkan.
Mereka berbicara dan merencanakan apa yang harus dilakukan berikutnya, dan dengan saling bercerita satu sama lain, mereka berhasil mempererat persahabatan mereka. Alice merasa bahwa ia telah mendapatkan teman sejati dalam Azka dan bersumpah akan selalu ada untuknya.
Dengan bantuan dan dukungan dari Alice, laki laki itu dapat melewati masa-masa sulit dalam hidupnya. Mereka membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung satu sama lain dalam menghadapi masalah dan rintangan yang mereka hadapi. Akhirnya, mereka merasa bahagia dan karena memiliki teman seperti Alice di sisinya, mereka merasa yakin bahwa mereka dapat melewati apa pun yang mungkin terjadi dalam kehidupan mereka.
..
Baik, melanjutkan cerita dengan tema Alice sedang melakukan ritual mandinya.
Alice adalah seorang gadis yang senang menjaga kebersihan dirinya, entah itu dalam melakukan ritual mandi ataupun perawatan lainnya. Setiap sore, Alice selalu meluangkan waktu untuk melakukan ritual mandi dengan perawatan yang sangat detail dan menyeluruh. Tapi kali ini ia lupa karena Alice harus beberes menata ruang kamar nya.
Setelah selesai dengan aktivitas di asramanya, Alice pergi ke kamar mandi dan mulai menyiapkan air dengan suhu yang sesuai dengan keinginannya. Dia menambahkan sedikit minyak esensial ke dalam air untuk memberikan efek relaksasi dan membuat aroma yang segar.
Alice kemudian membuka semua tabir di kamar mandi untuk memberikan cahaya alami yang memasuki ruangan. Dia mulai membersihkan dirinya dengan sabun mandi yang lembut dan beraroma segar, sambil memijat tubuhnya untuk membantu menghilangkan ketegangan dan kelelahan setelah seharian beraktivitas.
Setelah membersihkan tubuhnya, Alice menggunakan kondisioner dan masker rambut untuk memberi nutrisi dan perlindungan kepada rambutnya agar tetap sehat dan berkilau. Setelah itu, dia merendam tubuhnya di baskom air hangat dengan campuran garam mineral dan minyak aromaterapi.
Dia merasakan sensasi yang sangat menyenangkan ketika merendam tubuhnya dengan air yang hangat. Dia bisa merasakan ketegangan otot-ototnya yang menghilang dan merasa lebih segar dan bugar setelah selesai.
Setelah selesai mandi, Alice memakai piyama yang nyaman dan pergi ke tempat tidur. Dia merasa senang dan rileks setelah melakukan ritual mandi yang menyegarkan dan melepaskan segala ketegangan yang ada di tubuhnya. Dia tahu bahwa dengan menjaga kebersihan dan melakukan perawatan diri secara teratur, tubuhnya akan tetap bugar dan sehat
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!