NovelToon NovelToon

Istri Buta Yang Genius

Eps 01 | Secara Fisik Dan Batin

Kimmy berjalan pelan, meraba setiap inci tembok ruangan dengan tongkat ditangannya, sembari memanggil nama sang suami. "Ren, Daren, kamu dimana?" Ia tampak berteriak serius. Namun, tidak ada jawaban dari Darren untuknya. "Ren?"

Mata Kimmy yang buta, menjadi alasan kenapa Kimmy tidak bisa melihat apa yang terjadi, tapi pendengaran Kimmy, jelas masih berfungsi dengan baik, di kamarnya, dia mendengar desa*an halus yang membuat Kimmy langsung tidak bisa berpikir positif.

"Daren!" Kimmy berteriak saat membuka pintu. "Kamu sama Orin, lagi ngapain?" tanyanya.

Daren sang suami dan Orin sang sahabat langsung bergegas bangkit dari posisi mereka yang sedang bercumbu, Kimmy terdiam sakit hati atas hal ini, dia melirik tajam ke arah mereka semua walaupun matanya tidak bisa melihat apapun.

"Daren! Kenapa kamu tega sama aku, apa yang kamu lakukan bersama Orin?" tanya Kimmy membuat Daren langsung berjalan ke arah Kimmy. "Kim, ini bisa aku jelasin, kamu salah denger!" Kimmy meraba-raba tubuh Daren, Daren kini tanpa busana, sudah jelas apa yang Kimmy pikirkan sekarang. "Kalian semua! Kalian semua jahat!"

Kimmy menangis, dia tidak bisa lagi memproses apa yang terjadi, malam ini, Kimmy mendapatkan kejutan yang sangat dahsyat dari suami dan sahabatnya.

"Kenapa kamu tega Ren! Kenapa! Aku rela ngelakuin apapun untuk kamu, aku rela buta demi nyelamatin nyawa kamu, tapi kenapa ini balasannya!? Kenapa harus Orin, dia sahabat aku!" ujar Kimmy dengan suara lantang. Orin yang sedari tadi terdiam atas perdebatan ini, beranjak berdiri dan berjalan ke arah Kimmy. "Kim! Kamu gak bisa nyalahin Daren atas apa yang terjadi, Daren juga manusia biasa, dia berhak jatuh cinta lagi, kamu gak bisa kasih, apa yang dia mau, jadi wajar kan, dia selingkuh?"

"Kalian! Kalian gak punya hati!"

"Terserah Kim! Terserah kamu mau anggap kita gak punya hati terserah, kita saling mencintai-" PLAK! Kimmy yang menampar secara asal tepat mengenai wajah Orin, membuat Orin langsung memalingkan wajah memegang bekas tamparan Kimmy kepadanya. "Cinta!? Cinta kamu bilang, jangan pernah mengatasnamakan cinta didalam kebusukan kamu!" ujar Kimmy dengan suara bergetar.

"Kim! Dengerin dulu, Kim ini bisa dijelaskan!" Daren berusaha meraih tubuh Kimmy namun Kimmy menolak, ia menjauh dari Daren. Kimmy berjalan keluar dari rumah, meninggalkan semua pengkhianatan dan kebusukan Daren kepadanya.

Daren berusaha mengejar, namun Orin menahannya. "Kita harus kejar Kimmy, kamu lupa dia masih pemegang hartanya, kita mau makan apa?" Orin memutar bola mata malas, ia membiarkan Daren mengejar Kimmy.

Kimmy sendiri yang berhasil keluar dari rumah, berjalan dengan air matanya yang basah, langkah goyah, tidak bisa melihat apapun, sebuah suara klakson panjang membuat Kimmy kehilangan kesadarannya.

BRAK!

"KIMMY AWAS!" Tubuh Kimmy terhempas beberapa meter dari posisinya saat dia menyadari bahwa dirinya baru saja dihantam sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi. Daren menghampiri tubuh Kimmy yang sudah bersimbah darah. "Tolong! Ambulans! Telpon ambulans! Kim! Kimmy kamu harus bertahan!" Beberapa orang yang ada disana langsung menelepon Ambulans sedangkan Daren masih sibuk berpangku tangan menatap Kimmy.

Kimmy membuka mata perlahan saat menyadari bahwa seluruh badannya sakit, lukanya sudah luar dalam, secara fisik dan nurani, Kimmy tidak akan memaafkan mereka semua.

"K-Kalian jahat!" Kimmy menutup mata dan kehilangan semua ingatannya setelah kejadian itu, dia tidak tahu apa yang terjadi lagi.

...----------------...

Assalamualaikum!

Selamat datang di karya baruku! Semoga suka yah! Genre wanita kuat! Dan seperti biasa balas dendam seorang wanita.

Tambahkan ke Favorit! Dan jangan lupa like!

Eps 02 | Namun Hatimu, Tak Bernurani

Daren berjalan menyusuri koridor rumah sakit, keadaan gerimis membuat hatinya juga semakin goyah sekarang, ia menunggu kabar dari Kimmy yang masih dirawat intensif.

"Sudah satu Minggu lebih, Kimmy koma, Ren, kamu gak bisa terus-terusan begini, dia hanya menunggu mati, kita harus menikah," Daren membalikkan badannya saat ia mendengar suara Orin mengacaukan pikirannya. "Gak semudah itu, masa aku ninggalin Kimmy disaat dia lagi seperti ini?" jawab Daren.

Orin menghela napas panjang, ia berjalan ke salah satu kursi yang ada di koridor rumah sakit kemudian duduk disana. "Ceraikan dia, biar tanggungan kamu selesai, kalau kamu merasa bersalah, kan masih bisa tanggung biaya rumah sakit, selebihnya bukan urusan kita." Mendengarkan pemaparan Orin, jelas itu tak bernurani. "Kamu bisa ambil cap jari Kimmy mumpung dia koma dan kamu bisa bercerai dari dia dan kita menikah, lagipula kalau dia sadar juga aku yakin dia gak bakal balik sama kamu." Daren menyugar rambutnya, seolah dia memikirkan satu hal yang tidak bisa dia korelasikan dengan keadaannya sekarang.

"Kamu benar juga, aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Kimmy juga tidak tentu kapan akan sadar." Goyah! Daren benar-benar goyah sekarang, Orin tersenyum kemudian berdiri, dia berjalan ke arah Daren dan memeluk pria itu. "Tenang aja, aku akan ngurus surat perceraiannya kalian." Daren mengangguk dan berkata. "Makasih, sayang."

-

Ruangan bernuansa putih dengan berbau obat-obatan membuat siapapun sadar bahwa ini adalah rumah sakit, Orin dan Daren membuka pintu sebuah ruangan rawat, memperlihatkan, seorang wanita terbaring lemas dengan alat bantu pernapasan, dia Kimmy dan dia koma.

Daren dan Orin berjalan ke arah ranjang Kimmy, menilik semua situasi membawa sebuah map dengan sampul berwarna biru tosca berisikan, lembaran surat cerai yang akan merubah sepersekian dari hidup Daren kedepannya.

Daren duduk di sebuah kursi persis di samping Kimmy, tangannya yang bergetar meraih jemari Kimmy dan menempelkannya ke pipinya sendiri, pria asia berkulit cerah itu tampak menyimpan perasaan bersalah namun tertutupi oleh keegoisan. "Maafkan aku Kimmy, aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi," Daren menempelkan jari jempol Kimmy ke dalam sebuah tinta cap jari lalu mencopynya kedalam surat perceraian mereka. "Malam ini, aku ceraikan kamu."

Wush!

Entah angin darimana, mendung diluar membawa kesedihan mendalam bagi seorang istri yang terbaring koma, Daren bangkit, dia tinggal mengajukan perceraian ini ke pengadilan dan semuanya selesai. Disaat Daren melepaskan tangannya dari tangan Kimmy, tiba-tiba tangan Kimmy tersangkut di jaket Daren, seolah ada ikatan yang belum selesai. Daren melepaskan tangan itu. "Kamu masih mau disini, aku keluar dulu yah." Orin mengangguk, Daren berjalan keluar dari ruangan rawat Kimmy.

Setelah hanya mereka berdua, Orin tersenyum puas, ia mendekatkan bibirnya ke telinga Kimmy kemudian berbisik jahat dan kejam. "Seharusnya kamu sudah tiada Kim, akulah yang mencintai Daren sejak awal, tapi Daren malah menikahimu, bulan salahku melakukan ini! Aku harap kamu mati saja dan semuanya akan selesai! Jika kamu bisa, kamu balaskan saja dendammu, tapi sayangnya kamu kini hanya sebatas sampah tak bernyawa!" Orin sangat puas, ia membalikkan badannya kemudian berjalan meninggalkan Kimmy keluar dari ruangan rawat itu menyusul Daren yang sudah lebih dahulu keluar.

"Selamat tinggal, mantan sahabatku!"

...----------------...

Jangan lupa memberikan dukungan like!

Satu like! Sangat berharga!

Eps 03 | Dijandakan Disaat Koma

After Dua Bulan.

"Dia sudah koma selama dua bulan disini, tidak ada perkembangan, kita harus melepas alat bantu pernapasannya, sepertinya dia tidak mungkin lagi selamat," Seorang Dokter bernama Andre, tampak menatap ke tubuh Kimmy yang masih terbaring koma. Sedangkan disampingnya ada seorang Dokter lain bernama Garret yang menatap sama ke arah Kimmy.

"Kenapa harus dibuka? Selagi pihak suaminya sanggup membiayainya, kita bisa menunggu dia sadar dari Koma-nya," jawab Garret merasa bahwa tidak etis untuk menyerah begitu saja. "Dia sudah tidak punya suami." Garret mendelik atas ucapan Andre. "Maksudnya?" tanya Garret.

"Dia sudah diceraikan secara hukum dua bulan lalu, dan sekarang dia janda bahkan Pak Daren, suaminya akan menikah hari ini, mengenaskan, dia dijandakan saat koma, dan Pak Daren juga sudah menyerah membiayai dia, jadi dengan sangat terpaksa kita harus melepas alat yang membantunya bertahan hidup, ah! Sudahlah, kamu tunggu disini Garret, biar aku siapkan prosedurnya," Andre menepuk bahu Garret kemudian berjalan keluar dari ruangan itu. Garret diam, ia menatap wajah Kimmy.

Rambut terurai panjang, wajah yang cantik bahkan sangat khas. "Apa dia tidak mempunyai keluarga lain?" Garret menggumam saat membaca data tentang Kimmy. "Dari nama keluarganya adalah McTroy seharusnya dia punya keluarga lain, paling tidak di negara lain."

Garret menatap data-data Kimmy dan wajah Kimmy secara bergantian dan sangat menyayangkan apa yang terjadi kepada wanita itu. "Sudahlah," Garret hendak meraih alat bantu pernapasan Kimmy untuk dilepas, tapi baru saja Garret menjulurkan tangan, tiba-tiba Kimmy membuka mata dan berangsur bangkit.

"Hah!" Garret terlonjak kaget, saat Kimmy kini berada dalam posisi duduk menatap lurus. "Aku dimana?"

"Hei?" Kimmy kebingungan, Garret juga sama. "Oh, dia buta."

"Kamu siapa?" Garret menelan ludah atas pertanyaan itu. "Kamu sedang koma, dan aku, aku Garret dokter yang menangani kamu, selama ini kamu koma."

Kimmy mendelik mengingat. "Koma? Tapi- Huh! Daren! Dimana Daren?" ujarnya. "Daren dimana?"

"Daren? Suamimu? D-dia sudah menceraikanmu dan hari ini dia akan menikah," jelas Garret menyampaikan berita yang dia dapat dari Andre. Kimmy berangsur bangkit, dia turun dari tempat tidur dan mencabut selang impusnya begitu saja. "Jangan! Kamu masih belum sembuh!" Kimmy tidak peduli dengan ucapan Garret, dia berjalan turun dari ranjang kemudian keluar dari ruang rawatnya.

Garret kebingungan, logikanya orang yang baru sadar dari koma, tidak akan memilih kemampuan untuk tetap bisa berdiri sendiri, sampai dia benar-benar sehat.

"Dok! Tolong, tolong antar aku ke pernikahan Daren dan calon istrinya, aku harus ketemu sama Daren!" Garret yang didesak, akhirnya hanya bisa pasrah membawa Kimmy menuju kediaman Garret dimana pernikahan itu juga diselenggarakan.

-

Cuaca yang tadi cerah berubah mendung, mobil berwarna hitam tampak melaju melewati jalanan kota Vancouver, Kanada, membawa Garret dan Kimmy ke depan sebuah rumah dimana rumah itu adalah rumah Kimmy.

Riuk ramai terdengar jelas, Kimmy keluar dari mobil, bersama dengan Garret, Garret membantu Kimmy berjalan masuk ke dalam ruangan pernikahan itu. Namun, telat, Daren sudah resmi menikah. "Daren benar, menikah dengan Orin?" Kimmy sakit hati, dia membalikkan badannya, air mata jatuh dari pipinya, ia berjalan asal menembus hujan yang sudah deras jatuh.

"Aku pengen mati!"

Garret berjalan ke arah Kimmy dengan membentangkan jas putihnya untuk melindungi mereka dari hujan. "Jangan mati sekarang, kalau kamu mati, siapa yang akan membalas mereka?"

...----------------...

Lanjut?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!