NovelToon NovelToon

Legendary Dragonic Fox'S Disciple

Ep.1 Darkening(1) - Sendiri

Mo Yinghua tidak pernah lagi berharap untuk hari yang cerah atau hari yang indah.

Begitupun hari ini, ketika hujan yang sangat deras telah melanda kota Wujiang selama beberapa hari, hujan tetap turun dengan derasnya tanpa mempedulikan apapun, membanjiri banyak rumah warga, termasuk rumahnya.

Sebenarnya, lebih tepat disebut kandang hewan daripada rumah, bagaimanapun dia sempat tinggal dengan sekawanan domba, walau mereka sudah tidak ada lagi. Namun inilah rumahnya, dan juga apa yang disebut sebagai bangunan tingkat 11 oleh orang orang dari keluarga Mo.

Walaupun kebanjiran, namun Yinghua bersyukur karena hujan deras, beberapa hari ini dia jadi bisa menikmati waktu sendiri dan latihan menyerap qi walaupun prosesnya terbilang lambat, karena dia tinggal di area kandang hewan yang sangat buruk untuk kultivasi.

Namun hari ini dia berencana untuk keluar sejenak walau hujan deras.

'Apa dia masih ada di sana?'

Dia yang Yinghua bicarakan adalah seekor lebah. Beberapa hari yang lalu, beberapa jam sebelum hujan yang deras ini melanda kota selama berhari hari. Yinghua berjalan keluar dari perpustakaan klan Mo seperti biasanya, beruntungnya hari itu berjalan sangat damai karena tidak ada yang mencari masalah dengannya, semua itu berkat semua orang sedang sibuk sibuknya mempersiapkan untuk Ujian Kelas yang akan datang.

Yinghua berjalan menyusuri jalanan kota dari yang terbuat dari batu hingga menjadi tanah dan rerumputan, ini adalah daerah yang biasanya dia lewati untuk pergi ke rumahnya. Namun hari itu tiba tiba saja dia ingin duduk dan beristirahat sejenak, menikmati kedamaian yang sangat singkat ini dia pun duduk di tengah rerumputan dan pepohonan sambil menutup mata dan menenangkan pikirannya.

Tiba tiba, suara samar samar memasuki telinganya, suara yang penuh dengan penderitaan dan suara dari makhluk hidup yang sekarat. Terlintas dipikirannya, ironi karena suara ini telah biasa dia dengar, dia pun membuka matanya dan melihat seekor lebah yang tidak memiliki sayap menyeret tubuhnya ke arahnya.

Lebah itu terlihat lebih besar dari lebah pada umumnya, jadi itu adalah lebah mutasi, dan dari analisis lebih lanjut Yinghua mengetahui bahwa lebah itu dimutasikan oleh qi berelemen air yang bercampur dengan tanah, jadi lebah ini adalah spesies lebah yang hidup di Sungai San Tze, Lebah Shui Tzu, analisa spesies selesai dalam sepersekian detik di dalam pikirannya.

Analisa kedua. Memang terlihat tidak ada luka di tubuh lebah, orang biasa tidak akan melihat keanehan selain sayapnya yang hilang tanpa meninggalkan jejak, ini adalah karena kemampuan perbaikan alami lebah ini. Namun, lebah ini memiliki luka internal yang tidak bisa disembuhkan oleh kemampuannya karena tubuhnya sibuk menahan racun dari spesies cacing yang hidup di tepi sungai San Tze.

Untungnya Yinghua telah mengenal dan ahli membuat banyak sekali obat obatan, jadi hanya butuh sedikit waktu baginya mengumpulkan bahan dari alam sekitar untuk membuat obat dan mengeluarkan racun itu, sehingga luka internal lebah itu pun akan sembuh sendirinya seiring waktu. Namun masalah lebah ini tidak berakhir sampai disitu.

Yinghua membawa lebah itu di tangannya dan pergi ke tempat habitatnya di dekat sungai San Tze, namun dia hanya menemukan sarang yang telah hancur disana.

"Aku sudah menduga ini, tapi ternyata memang orang dari klan.."

Untuk persiapan Ujian Kelas, mereka membutuhkan material yang bisa didapat dari beberapa spesies termasuk lebah Shui Tzu ini, dan lebah yang satu ini sepertinya terkena racun dari cacing, kemudian bertemu dengan kultivator klan, dilukai dengan qi dan mendapat luka dalam. Lalu entah bagaimana, dia selamat dari semua itu, dan bahkan masih berani menghampirinya. Bagaimana jika yang dia temukan bukan Yinghua melainkan orang lainnya yang memanfaatkan kelemahannya?

"..."

Sayangnya Yinghua tidak punya banyak waktu untuk berpikir, karena rintik hujan mulai turun sedikit demi sedikit dari langit yang baru saja sangat cerah, namun kini berubah drastis menjadi kumpulan awan gelap.

Dengan waktu yang tersisa, Yinghua membuatkan sebuah tempat tinggal yang cukup solid untuk si lebah, yang mana seharusnya bisa bertahan dari hujan deras selama 1 hari penuh, juga dengan bunga dan dedaunan yang dikonsumsi oleh lebah itu. Barulah setelah merasa teman kecilnya sudah aman, Yinghua berlari di tengah hujan deras menuju rumahnya, yang mana sudah banjir saat dia kembali.

Begitulah kisah pertemuan singkatnya dengan lebah Shui Tzu tersebut, yang telah dia kunjungi selama beberapa hari ini. Yinghua tidak berani memberikan lebah itu nama, jadi dia hanya memanggil dengan "hei" pada si lebah.

Yinghua tidak hanya sekedar berkunjung, dia juga membawa racikan obat obatan yang bisa mempercepat penyembuhan lebah, bahkan juga obat yang bisa membantu nya menumbuhkan sayap yang baru yang lebih kuat dari sebelumnya. Sayangnya hal tersebut tidak bisa berjalan selamanya, karena setelah hujan berakhir, orang orang dari klan keluarganya akan kembali ke hutan untuk memburu beberapa spesies binatang. Jadi hari ini, tujuan Yinghua berkunjung juga untuk memindahkan lebah itu ke tempat lain, rencananya adalah untuk memindahkan lebah itu ke dekat sungai yang mengalir dari Gunung Zui Zhe. Walau agak jauh, tempat itu lah yang paling cocok dan aman bagi lebah ini untuk bertahan hidup.

Yinghua memegang lebah itu di telapak tangan kirinya, dan tangan kanannya memegang payung besar yang dibuat dari kayu dan daun, sebuah belati tergantung di pinggangnya, lalu merekapun menuju ke selatan. Hujan berhari hari membuat lingkungan hutan jadi semakin sulit dilewati, namun Yinghua tetap gigih menyusuri semak semak walau mendapat luka di sana sini. Akhirnya, setelah 6 jam kesulitan, Yinghua melihat aliran biru di kejauhan. Dia pun mulai mencari ke sekitarnya, dan sesuai dugaannya, dia mendapatkan spot yang cocok bagi lebah ini, namun sepertinya ada yang menjaga tempat itu.

'Ular Shui Tzu? Dia juga diburu, sepertinya dia mendapat ide yang sama denganku. Sayangnya, dia tidak seramah spesies Shui Tzu lainnya.'

Bukan hal yang jarang ular Shui Tzu menyelinap ke perkotaan dan melukai bahkan membunuh beberapa warga kota. Suatu kali, Yinghua juga pernah menyelamatkan satu keluarga dari gerombolan spesies ular ini.

'Yang ini sepertinya pemimpin kawanan.'

Ular yang dilihatnya saat ini memiliki ukuran yang lebih besar daripada semua ular yang pernah Yinghua lihat di hutan, dia juga memiliki 4 tanduk besar yang menempel di sisik kepalanya. Panjangnya mungkin sekitar 15 meter, tingginya dari perut ke atas saja sudah 4 meter.

'Apa aku bisa mengalahkannya?'

Yinghua sudah melepaskan payungnya dan bersembunyi diantara semak semak, kini tangan kanannya memegang sebuah belati dari batu yang tampak diasah dengan kasar yang tadinya tergantung di pinggangnya. Cukup bagus untuk belati yang dibuat untuk pertama kali.

Memang, belati itu dibuat oleh Yinghua sendiri beberapa bulan yang lalu, dia hanya berpikir ide yang bagus baginya membuat senjata sendiri daripada pergi ke aula senjata dan diusir. Dan kalaupun belati ini patah, dia memiliki yang lebih bagus di rumahnya, yang baru dibuatnya beberapa hari lalu. Tentu belati ini sama sekali tidak bisa menembus kulit ular itu, namun belati yang dilapisi qi miliknya pasti akan cukup.

'Masalahnya adalah hujan..'

Jika hari biasa, Yinghua masih yakin bisa mengalahkannya, namun sekarang sedang hujan deras, dan mereka bertarung di hutan, tempat dan waktunya sempurna untuk Ular Shui Tzu. Karenanya, Yinghua perlu menyusun rencana terlebih dulu.

Tidak perlu waktu lama, Yinghua merasa telah siap. Dia pun dengan mengejutkan melemparkan satu satunya senjatanya, belati batu itu tepat ke mata ular, dan lagi, lemparannya tepat mengenai sasaran tanpa perlawanan dari ular. Ini bisa terjadi karena Yinghua menyisipkan qi berelemen kayunya ke dalam belati supaya auranya menyatu dengan sekitar, 1/5 qi miliknya habis hanya untuk satu serangan ini.

Yinghua pun keluar dari persembunyiannya, dia melompat lebih tinggi dari tubuh ular itu dan mengarahkan tinjunya yang telah dilapisi qi berwarna hijau. Ular itu memekik kesakitan, kemudian tetesan hujan disekitarnya berubah menjadi bilah bilah tajam dengan ujung berwarna keunguan yang diarahkan pada Yinghua.

Yinghua menghindar dengan lihai, memanfaatkan titik buta ular karena sebelah matanya telah hilang, sesekali kepalan tangan Yinghua juga beradu dengan bilah bilah air yang tajam dan beracun, sementara semua bilah itu hancur, racunnya mengalir ke kulit Yinghua.

Ular itu membuka mulutnya dan menunjukkan ratusan taring tajam penuh lendir, di dalam pikirannya, Yinghua terkena racun pelumpuhnya dan akan segera jatuh dan dapat dengan mudah dia santap.

Namun daripada santapan lezat justru yang didapatkan ular itu adalah tinjuan yang dibaluri qi tajam seperti pedang meninju bagian dalam mulutnya yang penuh taring itu.

Seketika darah mengalir di tangan pemuda itu, darah dari ular yang mati bercampur dengan darahnya sendiri yang dengan nekat meninju bagian dalam mulut ular yang penuh taring. Sedikit menyakitkan dan seenaknya, tetapi ada alasan mengapa dia memilih metode ini.

Ceroboh bagi orang lain, namun metode ini sangat cocok dengannya. Simpelnya, itu karena qi dan tubuh unik yang dia miliki.

Yinghua tidak menghabiskan waktu menatap ular yang telah mati itu dan langsung berjalan ke semak semak tempat dia bersembunyi sebelumnya.

Disana, satu teman kecil menunggunya.

Yinghua tersenyum, lalu tangannya meraih lebah itu dan dibawanya ke pohon besar di dekat ular yang tergeletak tak bernyawa. Di pohon itu, sebuah lubang besar yang tersembunyi oleh semak dan dedaunan, tempat yang sempurna untuk rumah hewan kecil tinggal, disanalah Yinghua meletakkan lebah yang dia bawa.

Pohon itu juga dekat dengan sungai, dan ada banyak sumber makanan bagi lebah disekitar sini. Sisanya, Yinghua serahkan pada lebah itu sendiri, semoga dia bisa bertahan hidup, dan mungkin jika Yinghua menemukan teman kecil lainnya, dia akan membawanya kesini agar lebah itu tidak kesepian.

Yinghua membuka mulutnya tanpa suara, ragu dengan apa yang akan dia ucapkan berikutnya.

"...Semoga beruntung."

Terasa kekanak kanakan untuk berbicara pada hewan seperti ini, Yinghua hanya tersenyum dengan pikiran itu melintas di kepalanya. Tetapi dia sungguh berharap lebah itu akan terus hidup.

Meski dia sendiri, meski hidupnya menyedihkan, meski tidak ada seorangpun di sampingnya, semoga makhluk yang tak berdaya yang sudah begitu kecil untuk besarnya hutan ini, agar semoga dia dapat hidup dan melihat dunia yang lebih luas lagi, suatu hari nanti.

Hiduplah.

Ep.1 Darkening(2) - Gelap

Kota Wujiang memiliki 3 keluarga besar.

Keluarga Wang, keluarga yang melahirkan banyak wali kota dan banyak pejabat.

Keluarga Xing, keluarga yang dibentuk oleh orang asing yang datang ke Wujiang City 3 periode lalu, merupakan keluarga yang berpusat pada ilmu alkemis obat obatan dan racun.

Lalu, keluarga Mo, keluarga bela diri terbesar di provinsi Jiang.

Ketiga keluarga ini adalah penopang kota Wujiang, dan hanya orang orang dengan posisi tertinggi di dalam ketiga keluarga inilah yang tau mengenai sejarah gelap kota Wujiang, yang dulu bahkan tidak dikenal oleh dunia, dan yang dulu hanyalah sebuah desa kecil yang miskin.

Saat dikatakan sejarah gelap, memang benar benar gelap dalam pengertian sebenarnya.

Dahulu, sepanjang tahun, Desa Wujiang diselimuti kabut hitam.

Dari 12 bulan yang ada dalam 1 tahun, ada paling sedikit 9 bulan dimana kabut hitam menjadi sangat tebal dan tidak ada warga yang bisa beraktivitas sama sekali. Akibatnya, perekonomian sangat buruk, banyak orang kelaparan di desa, dan banyak warga mulai pindah meski harus menempuh perjalanan bertahun tahun untuk sampai ke desa terdekat.

Fenomena kabut gelap ini kini disebut sebagai Darkening.

......................

Keluarga Mo, dikenal juga sebagai Klan Mo atau Sekte Beladiri Keluarga Mo.

Sebagai sekte dibawah pimpinan sebuah keluarga, Sekte Beladiri Mo merupakan sekte beladiri terkuat yang berdiri di atas puluhan sekte yang ada di provinsi Jiang. Kepala keluarga sekte ini sendiri termasuk dalam jejeran 1.000 ahli bela diri terkuat.

Sayangnya, kondisi keluarga Mo tidak begitu baik beberapa tahun ini, karena mereka baru saja selesai berperang, dua keluarga lainnya menekan mereka dan mereka dipaksa untuk menyerahkan korban untuk mencegah Darkening periode ini.

Tidak mudah untuk menekan Darkening, kabut gelap yang semakin lama semakin kuat, bahkan menjadi beracun. Untuk menekan Darkening selama 100 tahun, dibutuhkan seorang bibit yang berbakat, dengan dantian root elemen kayu.

Sementara Cultivator dari keluarga Mo berspesialisasi pada elemen api, tanah, petir, besi, dan angin, hampir semua anak atau murid keluarga ini berelemen demikian dengan kayu hanya elemen tambahan.

Untungnya, ada satu anak berelemen kayu murni, yang jelas berbakat, namun dibenci di klan, sangat sempurna untuk dijadikan korban.

Dibandingkan hidup seluruh kota Wujiang, atau lebih tepatnya demi keluarga Mo, satu anak berbakat, apalagi yang dibenci, bukanlah apa apa. Mereka masih sebuah klan besar! Ratusan murid dengan bakat luar biasa berada di bawah naungan sekte mereka dan melayani Keluarga Mo. Sedangkan anak yang dimaksud, meskipun berbakat, memiliki elemen yang tidak sesuai dengan teknik sekte, juga memiliki tubuh fisik yang telah rusak.

Sementara itu, anak yang dimaksud, Mo Yinghua, dengan menyedihkannya sibuk menyelamatkan seekor lebah, tanpa menyadari mata mata yang mengawasinya dari jauh.

Sudah 2 bulan sejak Yinghua diawasi dengan ketat oleh suruhan dari kepala Klan Mo yaitu Mo Shanhu, yang berpikir bahwa Yinghua sama sekali bukan sesuatu yang berharga untuk dipertahankan dan jauh lebih cocok dipergunakan seperti ini, sementara yang diutus mengawasi Yinghua adalah tangan kanan kepercayaannya, Mo Weijun.

Dibandingkan Mo Shanhu yang keras, bahkan kejam dan nyaris tirani, Mo Weijun merupakan pribadi yang lebih manusiawi. Melihat Mo Yinghua, keponakannya sendiri, selalu menderita meskipun menjadi anak ketua Klan Mo, dia menjadi sentimental saat melihat kebaikan anak itu, apalagi jika dia mengingat bahwa anak yang dia awasi itu memiliki dantian root kayu yang sangat murni, ditambah lagi dia memiliki tubuh fisik spesial yaitu Crystal Wood Spiritual Body yang menggabungkan efek dari dua tubuh legendaris yaitu Pure Spiritual Body dan Transparant Wooden Body.

Hanya saja, tubuh fisik spesial itu telah hancur saat penyerangan Sekte Black Forest, di saat Sekte Beladiri Keluarga Mo masih dalam masa peperangan terhadap sekte lain dari luar daerah, dan di saat Mo Yinghua baru saja lahir ke dunia ini.

Tepat keesokan pagi setelah dia lahir, Mo Yinghua ditemukan di lantai kamarnya berdarah darah dengan tubuh fisik spesialnya yang sudah rusak, dantiannya yang di segel, dan dalam keadaan setengah mati. Andaikan Mo Weijun saat itu telat masuk ke kamar Yinghua hanya semenit saja, maka Yinghua sudah mati hari itu juga.

Jika dilihat dari sana, maka Mo Yinghua yang sekarang tidak akan ada tanpa Mo Weijun, Mo Weijun telah menyelamatkan hidup anak itu semasa bayi.

Namun beberapa tahun setelah dia menyelematkan anak itu, Mo Weijun merasa, mungkin lebih baik jika Mo Yinghua mati pada hari itu juga.

Karena terlalu kejam hidupnya setelah itu, Mo Weijun bahkan dibuat ragu apakah Yinghua memiliki sedikit saja kenangan indah di dalam hidupnya.

Namun melihat sifat Yinghua yang dengan begitu tulusnya menyelamatkan lebah kecil yang dia temui di tengah jalan, bagaimana mungkin anak seperti itu hanya hidup dalam kekerasan, kebencian, hinaan, cobaan dan penderitaan?

Sungguh, saat melihat karakter Mo Yinghua, Weijun merasa anak itu adalah keajaiban, bagai sebuah permata tak bernoda atau teratai putih yang suci, seseorang yang terlahir untuk menjadi baik. Sayangnya, teratai itu terlahir di lumpur yang terlampau hitam, dan permata itu diinjak injak bahkan dihancurkan sebelum bisa menampakkan kilauannya.

Seandainya dia terlahir di tempat seperti sekte sekte besar, Sekte Heaven Gate, Sekte Nine Thunderous Bell, Sekte White Jade, atau bahkan lahir di keluarga Xing di kota Wujiang, Yinghua mungkin bisa menjadi jenius terbaik di generasinya, setidaknya dia tidak akan... menerima semua perlakuan yang telah dia terima sampai saat ini.

Mo Weijun hanya bisa menghela napas panjang setiap mengingat keponakannya yang satu ini. Ada masanya dia berpikir untuk membantu Mo Yinghua, namun meskipun dirinya merupakan tangan kanan kepercayaan ketua klan, dia tidak memiliki banyak pengaruh, justru hidupnya akan menderita dan anak anaknya yang bermasalah akan ikut memusuhi Yinghua jika saja Mo Weijun membantunya, yang mana hanya akan memperparah keadaannya saja.

Sekarang, di saat anak itu menikmati kedamaian singkatnya, dia akan diseret dan tanpa sadar dia akan berada di tengah Rawa Misteri untuk ditumbalkan, dan nyawanya akan menopang kehidupan seluruh kota Wujiang selama 100 tahun ke depan.

Sudah disiksa dan menderita sedemikian rupa saat hidup, dia juga akan mati dimanfaatkan oleh keluarga ini. Mo Weijun juga punya istri dan anak yang ingin dia jaga, keluarga Mo terdesak, harus menumbalkan seseorang, tidak ada lagi anak dengan root kayu yang berbakat di keluarga maupun Klan Mo, bagaimana mungkin dia berani menyelamatkan keponakannya itu?

Meskipun begitu, dia merasa kasihan, pilu dan sedih, apalagi mengingat senyuman yang pernah sekali diberikan padanya disaat anak itu masih begitu kecil, begitu tulus hingga hari harinya tercerahkan selama lebih dari satu Minggu, kini keadaan menjadi seperti ini, hatinya juga sakit.

Dia tau, dia munafik.

Lantas, apa yang bisa dia lakukan?

Tanpa terasa, saat mengawasi Mo Yinghua dari kejauhan dan hanya bisa menyayangkan bakat yang terbuang, tersisa hanya 1 hari sebelum anak itu akan dibungkam dan diseret ke depan Mysterious Dark Forest, tempat Rawa Misteri yang konon merupakan asal dari kabut hitam tersebut terletak, dan akan menyebabkan fenomena Darkening 1 Minggu setelah hari ini.

Di pagi yang mendung sehabis hujan, Mo Yinghua keluar dari rumahnya yang lebih pantas disebut kandang hewan atau gubuk, lalu mulai melakukan kesehariannya. Setiap pagi, Yinghua akan melatih fisiknya dengan menebang pohon dan membelah batang kayu, kemudian dia akan membuat api unggun dan membakar daging yang dia buru di malam sebelumnya. Setelah itu, dia akan pergi ke hutan untuk berburu, kembali sekitar jam 10, membuat api unggun dan membakar daging buruannya lalu makan hingga kenyang. Jam 11, dia akan mulai bermeditasi, meskipun kepadatan qi nya sangat tipis di sini, Yinghua tidak pernah melewatkan setiap latihannya.

Sekitar jam 2 siang, Yinghua akan pergi ke perpustakaan Klan Mo, buku yang biasa dia baca adalah tentang obat obatan, ramuan ajaib, hewan buas, spirit beast, demonic beast, dan hal hal lain yang berhubungan erat dengan alam, namun tidak melibatkan kultivasi karena penjaga perpustakaan akan mengusirnya dan bahkan akan memasukkannya ke daftar hitam selama beberapa minggu jika dia meminjam buku sejenis itu.

Kemudian dia akan pulang ke rumah pada pukul 4.

Yinghua cukup tertib dengan jadwalnya ini, tidak ada satupun yang terlewat kecuali jika ada keadaan khusus seperti saat bertemu lebah Shui Tzu yang sekarat di jalan beberapa hari lalu.

Sesampainya di rumah, dia akan kembali menebang kayu, membuat api unggun, lalu memakan hasil buruannya yang dia buru saat pagi. Setelah itu dia akan berkultivasi sampai jam 7 malam, pergi berburu, lalu tidur sekitar jam 10 malam. Keesokan paginya, dia pun mengulangi kesehariannya yang sama.

Diam diam, Mo Yinghua merasa bersyukur memiliki hari hari yang begitu damai seperti ini, dia telah berulang kali menyelesaikan jadwal ini berturut turut selama lebih dari 10 hari tanpa diganggu oleh siapapun.

Sebenarnya, ini adalah hal kecil yang Mo Weijun lakukan tanpa siapapun sadari, menurutnya hanya inilah yang dia bisa lakukan untuk Yinghua, memberinya hari hari terakhir yang damai.

Sayangnya, dia jugalah yang harus mengakhiri kedamaian itu.

Siang hari, jam 12, saat Yinghua sedang duduk berkultivasi, Mo Weijun menyelinap kebelakangnya dan menghantam bagian belakang lehernya di tempat yang tepat langsung membuat Yinghua pingsan begitu saja, jatuh ke tanah tanpa satupun ide bahwa dia akan dilemparkan ke Rawa Misteri untuk ditumbalkan demi kehidupan keluarga yang dia benci beserta seluruh kota Wujiang dan sekitarnya.

Saat membuka matanya, Yinghua menemukan dirinya duduk bersandar di pohon yang besar dengan kayu yang hitam pekat serta dedaunan yang hitam pula. Sama dengan penampilan pohon itu, segala sesuatu yang Yinghua lihat disekitarnya berwarna hitam, dia menemukan dirinya sendirian di hutan yang sangat gelap.

Ep.1 Darkening(3) - Lumpur

'Apa yang..'

Yinghua melihat ke sekelilingnya, dia nyaris tidak bisa melihat apapun karena pepohonan nya yang serba hitam, dan tidak ada cahaya yang masuk sama sekali. Dia akan sepenuhnya tidak melihat apapun, seperti sedang menutup mata, jika bukan dikarenakan penglihatannya yang terbilang sangat bagus.

'Bukankah ini di dalam Mysterious Dark Forest?' Ekspresinya menjadi muram, ternyata hari hari damai tersebut adalah tenang sebelum badai, dia tidak menyangka orang orang itu benar benar membuangnya kesini dari segala tempat, itu berarti mereka berniat membunuhnya.

'Ada yang aneh, jika mereka memang mau menyingkirkan ku, harusnya dilakukan setelah Ujian Kelas, mengapa sekarang?'

Yinghua berdiri dari tempatnya dan memeriksa barang barang yang ada di tubuhnya, betapa kagetnya dia saat menemukan cincin spatial terpasang di jari telunjuk kanannya.

Cincin spatial, cincin ini bisa membuka ruang dimana pemiliknya dapat menyimpan berbagai hal, dan tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran. Yang dia pakai adalah jenis yang dapat digunakan untuk barang barang serta makanan dan minuman, dan dari luasnya ini tergolong yang murah. Meskipun begitu, Yinghua tidak pernah memiliki cincin spatial di seumur hidupnya bahkan yang paling murah sekalipun.

Setelah dia periksa barang barang di dalam cincin spatial menggunakan Qi nya, dia lagi lagi tersentak kaget karena menemukan berbagai makanan, minuman, perban, herbal liar, obat obatan, dan bahkan pedang dan belati besi yang cukup bagus, masih baru dan tajam, semuanya ada di dalam cincin spatial itu.

Bagaimanapun, ini situasi yang membingungkan dan benar benar baru bagi dirinya.

'Apakah siapapun yang melakukan ini berniat untuk membiarkanku berjuang sampai mati meski tau takkan selamat? Jika dilihat dari sini, orang yang cocok dengan kepribadian menjijikan ini ada beberapa diantara orang yang tidak menyukaiku.'

Untuk sementara, Yinghua beranggapan bahwa pelaku yang melakukan ini sangat menikmati Yinghua menari nari di atas telapak tangannya. Yang pasti adalah siapapun yang melakukan ini ingin dia mati.

'Aku pernah dengar, jika seseorang memasuki Mysterious Dark Forest, kemanapun mereka berjalan mereka akan dibawa ke satu tempat, Rawa Misteri. Namun sebelum pergi kesitu, kemungkinan besar aku akan bertemu demonic beast di perjalanan.' Atas pikiran itu, Yinghua mengeluarkan pedang dan belati besi dari dalam cincin spatial mencurigakan itu.

Setelah mengecek kedua pedang dan belati ini, kualitasnya memang benar benar bagus, pas di tangan dan sangat ringan ketika diayun. Yinghua jadi semakin penasaran siapa yang membawa dia kesini, namun mungkin dia tidak akan pernah tau tentang itu.

"..."

Yinghua terdiam di tempatnya, pikirannya mulai semakin dan semakin kusut.

Semudah ini.

Semudah ini seseorang bisa menghancurkan hidupnya.

Hanya dengan beberapa kata kata saja, hidupnya telah menjadi seperti sekarang. Orang lain yang dalam posisinya mungkin hanya akan panik, menangis dan pasrah, namun Yinghua telah melewati banyak hal tragis yang tak bisa dibayangkan orang biasa di usianya, dia tidak bisa menyerah.

Dia tidak bisa menyerah, karena orang orang yang menghancurkannya masih hidup dan tertawa. Dan diatas semua itu, Yinghua yakin hidupnya dan ambisinya bukanlah milik dia sendiri. Dia tidak boleh menyerah, tidak boleh pasrah, tidak boleh egois dan mengakhiri segalanya. Karena orang tersebut, ibunya, telah memberikan dia hidupnya yang sekarang.

Sejak dilahirkan, Yinghua memiliki tubuh fisik spesial, namun dihancurkan dan dia menjadi cacat yang tidak bisa melihat, dan dantiannya pun disegel sehingga dia tidak bisa berkultivasi.

Namun sekarang dia bisa melihat lebih jelas dari semua orang biasa, berkultivasi, dan bahkan memiliki sesuatu yang tidak satupun dari keluarga Mo tau, yaitu Insting Spiritual yang membuatnya dapat melihat segala 'Spirit' atau jiwa yang dimiliki makhluk hidup dan membedakannya. Jadi meskipun Yinghua berada di tengah kegelapan sekalipun, dengan instingnya dia bisa mengetahui apa saja yang ada di sekitarnya jika dia mengenali 'Spirit' yang dia rasakan di sekitarnya.

Semua hal ini hanya bisa dia punya karena ibunya. Jika ibunya tidak mati dan menyampaikan beberapa hal pada Yinghua, tidak mungkin dia sekuat dan setabah ini, mungkin dia sudah melakukan percobaan bunuh diri yang ekstrim seperti memakan obat peledak dan membakar keluarga Mo bersamanya.

Meracik obat peledak tubuh yang kuat sangat mudah bagi Yinghua saat ini, dia bahkan bisa membuat rumah rumah keluarga Mo rata menjadi tanah asal bisa mengumpulkan herbal herbal langka dari tahun ke tahun, dia punya cukup waktu dan kesabaran, namun Yinghua tidak pernah berencana menyerahkan hidupnya pada siapapun sejak kematian ibunya, dia tidak ingin balas dendam atas risiko kehilangan hidupnya.

Masa depannya adalah milik dia seorang, keluarga yang buruk, hancur, jahat, atau apapun bukanlah alasan untuk menghancurkan masa depannya, karena masa depannya hanya dia yang bisa menentukan. Semua perlakuan buruk kepadanya akan menjadi masa lalu, lalu bagaimana masa depannya jika dia terus melihat masa lalu? Apakah masa depannya adalah dia akan menyerah disini dan menunggu kematiannya, atau dia akan berjuang setengah mati untuk mempertahankan hidupnya yang begitu tidak berharga di mata orang lain? Semua itu pilihannya, dan Yinghua memilih yang kedua.

Kakinya berjalan menapaki tanah yang keras dengan bercak hitam di sana sini, matanya tertutup untuk merasakan 'Spirit' yang ada di sekitarnya.

10 meter di depannya, ada jiwa makhluk hidup yang tampak begitu menjijikkan, makhluk itu memiliki jiwa yang hitam pekat dan terlihat seperti ada jutaan serangga yang menggeliat di jiwanya, Yinghua juga merasakan dia memiliki ukuran tubuh yang besar.

Yinghua memegang pedangnya secara diagonal di depan dadanya dan memasang posisi kuda kuda untuk melompat, Qi berwarna hijau mulai merembes ke bilah tajam pedang besi yang dia pegang. Dengan Insting Spiritualnya aktif setiap saat, Yinghua juga merasakan bahwa Qi nya memiliki beberapa ciri yang selalu ada pada makhluk hidup, salah satunya adalah tumbuh, dan tidak ada orang lain selain dia yang memiliki Qi seperti ini.

Tepat sebelum Demonic Beast berwujud banteng di depannya mengaum keras, Yinghua telah melompat tinggi di udara dan menebas 5 kali kearah Demonic Beast tersebut. Tepat setelah itu, auman banteng tersebut mencapainya dan membuat kedua telinganya berdarah.

Meskipun kedua telinganya terluka, Yinghua tidak peduli bahkan sedikitpun, dia hanya fokus pada banteng di depannya.

Qi hijau di pedangnya semakin lama semakin kuat tanpa dia salurkan Qi nya, inilah yang dimaksud Qi yang tumbuh. Qi di dalam dantiannya akan bertumbuh perlahan dengan kecepatan yang sangat pelan bahkan jika dia tidak melakukan apapun, sementara Qi yang dia alirkan kesebuah benda akan menyerap Qi sekitarnya secara otomatis sehingga kecepatan tumbuhnya bertambah drastis.

Meskipun sangat menguntungkan, Qi hanya bisa maksimal bertumbuh diluar tubuhnya hingga 1/2 Qi yang ada di dalam dantiannya, dan jika lebih maka akan memakan masa hidupnya.

Bagaimanapun, Yinghua pasti unggul dalam pertarungan jangka panjang. Luka juga tidak masalah baginya, karena ciri lain dari Qi nya membawa kecepatan regenerasi luar biasa pada Yinghua.

Pada saat dia masih sibuk menghindari tubrukan Demonic Beast banteng, telinganya sudah tidak lagi berdarah, dan Qi nya sudah penuh dan mulai bertambah perlahan lahan. Inilah alasan Yinghua memilih konfrontasi kasar saat melawan ular Shui Tzu yang membuatnya teracuni hingga kulit dan dagingnya robek, karena semua itu akan sembuh hanya dalam hitungan menit. Yinghua juga memiliki ketahanan terhadap 100 racun, karena sejak kecil dia banyak diracuni, dan sisanya dia sengaja memakan obat dan herbal ajaib yang beracun supaya mendapat ketahanan ini.

Kini, Qi hijau menari nari seperti api di bilah pedangnya, sementara Qi hijau lainnya terpusat di kedua kakinya. Yinghua melesat ke Demonic Beast banteng dengan sangat cepat hingga seluruh tubuhnya tidak lagi menginjak tanah, lalu tepat saat dia hampir bertabrakan dengan muncung dari banteng, dia memutar badannya hingga dia berada di udara di atas banteng tersebut, tepat di atas kepalanya dimana terpasang 2 tanduk besar yang memancarkan Qi berwarna merah.

Pedangnya sudah diposisikan seca vertikal, lalu dengan satu hantaman kuat dia menancapkan pedangnya kedalam tengkorak banteng tersebut hingga sebuah suara 'crack' terdengar di dalamnya, dan darah hitam langsung memancar keluar hingga seluruh tubuh Yinghua dipenuhi oleh darah.

Meskipun begitu, Yinghua tersenyum kasual, sambil dalam hatinya berpikir, 'Demonic Beast pertama yang ku bunuh, sukses besar.'

Masih dengan senyuman kasual itu, Yinghua mengeluarkan pedang yang dia tancapkan ke kepala banteng, dan darah hitam sekali lagi merembes keluar. Di tengah tengah kumpulan darah itu, Yinghua memasukkan tangannya kedalam kepala banteng melalui lubang kecil yang ditorehkan pedangnya, menghancurkan sisa sisa tulang tengkorak banteng dalam perjalanannya, kemudian tangannya mengeluarkan sebongkah permata merah yang dari Insting Spiritualnya memiliki Spirit dengan ciri yang sama dengan banteng ini.

'Core Grade 2, tidak buruk.' Pikirnya sebelum memasukkan Demonic Core itu kedalam cincin spatialnya, lalu dia kembali melanjutkan perjalanannya dengan Insting Spiritual yang selalu menyala maksimal.

Siapapun yang menaruhnya disini harus menyesal, karena Yinghua akan terbebas dari lumpur yang menariknya jatuh selama ini, dan suatu hari lumpur itu akan dia bersihkan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!