Happy reading
Tubuh gadis itu terhantam hingga menabrak dinding sebelum akhirnya jatuh ke lantai, suara rintihan keluar dari mulutnya.
"Gue belum suruh lo pergi! " Bentak seseorang yang baru saja mendorong gadis itu.
Seseorang yang bernama Kasandra Aradea Reandra itu menunduk, menyetarakan tingginya dengan gadis dihadapan nya.
Gadis yang bernama lengkap karina Acellina Reandra itu menatap teduh wajah kasandra, hanya sekedar menatap tanpa membalas.
kasandra langsung menarik tangan Karina dengan keras, membuat gadis itu mengerang kesakitan "lo tau kan gue ga suka sama orang yang berani ngebantah! "
"Maaf" Hanya itu yang mampu Karina katakan.
Kasandra semakin mengencangkan cengkraman nya ditangan gadis itu sebelum akhirnya sebuah suara berat itu menghentikan perlakuan nya.
"Jangan bikin masalah".suara itu mampu membuat seorang Kasandra melepaskan cengkraman nya dari tangan Karina.
Kasandra sontak menoleh kesumber suara, tampak seorang laki laki berjalan mendekat dan diikuti beberapa teman teman nya.
" Udah berapa kali gue bilang ga usah pakai kekerasan fisik, lo mau gue laporin polisi lagi karena buat masalah." Laki laki bernama Kenzie Alvaro Reandra itu berjalan mendekat ke arah dua gadis itu.
"Apaan sih bang ganggu aja! " Seru kasandra ketika melihat Kenzie membantu Karina berdiri.
"Ga usah pakai kekerasan bisakan? " Ucap Kenzie dengan mata nya melirik tajam kearah Kasandra. Setelah itu melangkah kan kaki menjauh dari tempat itu dan disusul oleh teman temannya.
"Udah lah san,ngga usah marah, sekarang lo lepasin dia dulu" Ucap Freya Aruna Gyzella, salah satu orang yang dari tadi mengikuti kasandra.
Aruna memberi isyarat karina agar segera pergi dari tempat itu. Dengan cepat Karina melangkahkan kaki nya menjauh dari kasandra dan Aruna berdua didepan gudang sekolah.
Kasandra membuang nafas kesal sambil menendang barang apa pun yang ada dihadapannya.
Aruna terdiam melihat tingkah sahabat nya itu. "Lo tau ga perbedaan lo sama abang lo? " Kasandra menghentikan aktivitas nya dan menatap tajam ke arah Aruna.
"Maksud lo? "
Aruna menatap kepergian Karina yang semakin lama semakin menghilang dari pandangan nya dan sebuah senyum menyeringai tercipta disudut bibirnya.
"Kasandra Aradea Reandra si pembunuh bayaran dan Kenzie Alvaro Reandra si pembunuh profesional"
Kasandra yang mendengar ucapan Aruna menatap dengan tatapan tidak mengerti. "Ga usah basa basi kasih tau gue intinya."
"Lo tau? pembunuh bayaran itu, pakai pisau tajam untuk menghilangkan nyawanya".
Perkataan Aruna membuat Kasandra makin mengkerut kan dahi nya pertanda bahwa dia bingung dengan apa yang dimaksud aruna. aruna melanjutkan ucapannya yang tadi sempat terhenti "berbeda dengan pembunuh profesional itu main nya bersih.. " Lalu menjeda ucapannya.
Hening sesat sebelum akhirnya aruna kembali bersuara dengan sedikit berbisik yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua. "Patahkan semangat nya, jatuhkan mentalnya maka dia akan.... Mati dengan sendirinya".
_________________________________
Siapa yang tidak mengenal seorang karina? Gadis yang selalu menjadi sasaran para pembully disekolah. Wajah cantik tidak akan menjamin dirinya untuk bebas dari bully an. Memiliki kakak tidak akan menjamin dirinya bisa selamat dari pembullyan, bahkan kakaknya adalah salah satu pembully yang selalu menyerangnya dimana pun dan kapan pun, tidak melihat tempat dan waktu.
Karina Acellina Reandra seorang gadis biasa kini duduk di bangku kelas satu jurusan IPA disekolah internasional school . Karina adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, kakak pertamanya yaitu kanzie Alvaro Reandra dan kakak kedua nya Kasandra Aradea Reandra. Yang seharusnya adik bontot mendapatkan limpahan kasih sayang yang banyak, tetapi berbanding terbalik dengan keadaan Karina. Selain itu Karina juga mempunyai pacar bernama Kalandra Bagas Semesta,seseorang yang satu satu nya memberikan cinta dan limpahan perhatian ia berikan kepada sang gadis.Betapa beruntung nya Karina memiliki sesosok laki laki yang begitu sayang kepadanya disaat semua orang menjauhinya. Laki laki yang selalu membuat nya menjadi seorang paling bahagia.
Laki laki yang sangat baik yang mencintai siapa pun yang berada di dekat nya. Namun ternyata hal tersebut menjadi boomerang tersendiri bagi kehidupan Karina. Sebab kalandra yang berada didalam gengaman tangan Kasandra.
Hujan yang sudah mulai reda dan hanya rintik rintik kecil. Gadis itu perlahan berjalan menuju luar sekolah yang kini mulai sepi, hanya beberapa orang saja yang tersisa untuk menunggu jemputan mereka.
Hari ini dia tidak pulang bersama kalandra karena laki laki itu berkewajiban menjadi sopir pribadi kasandra. Sementara karina berjalan kaki menuju kostannya. Dia sudah terbiasa menjadi yang kedua dalam hubungan dengan kalandra.
Tiba tiba sebuah sepeda motor berhenti disamping nya dan membunyikan klaksonnya.
Tinn!
Karina menoleh arah motor itu dan mendapati kenzie berada disana. Laki laki itu menatap pandangan nya kearah Karina.
"Ada apa bang? " Tanya Karina sepelan mungkin berusaha untuk tidak memancing amarah abangnya.
"Lo ga berniat balik kerumah? " Tanya kenzie langsung, Karina tau kemana arah pembicaraan abang nya ini.
Karina menggelengkan kepala pelan. "Ngga ka karin belum siap"
Kenzie menghela napas nya panjang "kenapa sih lo kaya g punya rumah aja" Ucap kenzie
"iya deh Karina mau balik lagi kerumah" ucap karina senang
"bagus kalo lo mau" naik perintah kenzie kepada Karina yang langsung di iya kannya
sesampai di depan rumahnya dan membuka perlahan pintunya dan segera naik kekamarnya untuk membersihkan dirinya dan gadis itu membaringkan tubuh nya diatas kasur. Karina memejamkan mata nya dan teringat kejadian tadi disekolah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
baru saja Karina memejamkan mata, suara notifikasi menyadarkan nya dari lamunannya, yang membuat dirinya mau tidak mau membuka handphone nya, yang membuatnya nya mengurungkan niat nya untuk tidur siang.
kala❤️🔥
karin sudah makan? kalo belum aku jemput ya!
satu pesan itu mampu membuat Karina yang tadinya murung berubah senyum senyum sendiri. kalandra adalah satu satunya orang yang tau tentang masalah keluarga nya hingga bagaimana hubungan dia dengan kakak kakak nya.
Karina segera membalas pesan kalandra dan bergegas berganti pakaian dan make up an.
tak lama kemudian suara klakson sepeda motor berbunyi.
Karina segera keluar dari rumah nya menuju gerbang dan disana sudah ada kalandra yang menunggunya diatas sepeda motor miliknya. Karina segera naik ke sepeda motor itu, kalandra menginstruksikan kepada Karina agar berpegangan dipinggang nya.
"mau makan dimana? " tanya kalandra tiba tiba setelah melajukan motor nya.
"di tempat makan kita biasanya, boleh? "
kalandra hanya mengangguk kepalanya, diam sejenak ,tiba tiba " aku minta maaf yaa" ucap nya
"minta maaf untuk apa? "
"aku ga bisa bantuin kamu saat Kasandra bully kamu"
Karina diam sejenak dan menghela napas pelan.
"ah ngga apa apa, aku tau kamu itu udah berteman baik sejak lama sama kasandra, santai aja lagian aku udah terbiasa ko" sembari tersenyum tipis yang tidak dapat dilihat oleh kalandra.
____________________________________________
"besok mau aku jemput? " tanya kalandra saat motor nya tiba didepan rumah karin
karin spontan menggelengkan kepala nya. "ga usah".kalandra menghela napas pelan. " kenapa kar? setiap aku ajak kamu untuk berangkat bareng kamu selalu nolak? "
"setiap aku Terima ajakan kamu, ujung ujung nya kamu berangkat bareng Kasandra kal"
"maaf kar, aku ga bisa nolak saat Kasandra minta aku jemput dia"
"ya udah lah kal ga usah dibahas lagi"
kalandra hanya terdiam dan akhirnya menganggukan kepalanya, karena tidak ingin melanjutkan perdebatan yang hanya membuat nya bertengkar lagi dengan karin.
"oke kalo gitu sampai jumpa besok disekolah" ucap kalandra sebelum menancap gas dan bergerak menjauh dari pandangan nya.
flashback
saat sedang makan tadi, handphone kalandra berbunyi dan segera diangkatnya. kalandra berbicara beberapa detik sebelum akhirnya memutuskan sambungannya.
Kasandra sontak menatap Karina dengan tatapan bersalah. "maaf"
"kenapa kal? " tanya Karina
"Kasandra sakit kar"
"terus? "
"aku harus kesana, engga ada yang jagain dia"
"dia ga sendirian kal, pasti dirumah ada abang ken ,ada aku sama yang lain. "
"tapi dia minta aku buat temenin dia kar , Kasandra cuma punya aku sahabat nya yang bisa dia andelin. "
"ya sudah setidak nya kamu habiskan dulu makanannya."
kalandra menggelengkan kepala nya pelan.
karina hanya bisa menghela napas lalu mengambil tas nya dan memakainya. "ya sudah, sekarang kita pulang."
"kamu ga habisin makanan kamu dulu? " tanya kalandra menatap makanan yang terlihat belum disentuh itu.
"terus kamu mau biarin aku makan sendirian di sini? "
kalandra menggelengkan kepala nya lagi
"ya udah, sekarang antar aku pulang biar kamu bisa rawat kasandra." ucap Karina lalu meninggalkan kalandra yang masih duduk di kursi nya.
Flashback off
Tanpa sadar ia mulai berkaca kaca dan hampir saja air mata nya lolos begitu saja, Karina segera menghapus air mata nya sebelum siapa pun melihatnya. dia ga habis pikir kenapa dia bisa kenal dan mencintai laki laki yang begitu perhatian dengan orang yang membenci dirinya?.
dengan wajah yang lesu Karina masuk kedalam rumahnya. jam sudah menunjukan jam setengah empat sore, Karina harus segera pergi ke tempat dia bekerja.
Karina bekerja di sebuah kafe yang letak nya tidak begitu jauh dari tempat tinggal nya, setiap hari Karina bekerja disana sampai pukul sembilan malam. dia bekerja sebagai pelayan dan terkadang menjadi penyanyi kafe ketika para penyanyi yang biasanya tampil disana sedang berhalangan hadir. tiba tiba bos nya memanggilnya untuk datang keruangan nya.
"gaji kamu sudah saya transfer ke rekening kamu ya Karina. " satu ucapan itu mampu membuat mata karin berbinar binar dihadapan seseorang bernama mahesa tersebut.
Namun sedetik kemudian Karina langsung menatap bos nya itu heran. "kenapa gaji saya di kasih kan sekarang? bukan nya gaji an besok? "
"saya dengar dari lula, katanya besok hari terakhir kamu bayar buku sekolahkan? berhubung besok saya akan pergi jadi hari ini saya akan langsung bayar gaji kamu".
karina tersenyum lebar. " Terima kasih banyak, pak! "
perasaan gadis itu tengah berbunga bunga, bayangkan saja jika dia besok tidak membayar uang bukunya bisa bisa dia tidak akan bisa ikut ujian
____________________________________________
Bisik bisik para siswa mulai terdengar didalam ruang kelas itu satu persatu para murid menuju kedepan ketika bu mayang menyebutkan namanya. sampai akhirnya nama nya yang terakhir dipanggil.
Karina maju, lalu mengambil kertasnya dan segera mata nya tertuju pada angka nilai yang terletak di pojok kanan atas kertas tersebut, matanya memincing sejenak sebelum akhirnya membulat lebar dan segera duduk kembali.
"oke, ibu akan kembali ke ruang guru. jangan lupa minta tanda tangan orang tua kalian diatas nilai tersebut, lalu kembalikan lagi ke ibu besok."
"HAAAH!!" teriak semua murid kompak
"lah kan ga ada perjanjian seperti itu dari awal!"
"bu, saya mohon jangan menambah beban hidup saya! "
mereka tidak setuju kalau kertas ulangan itu harus diberikan tanda tangan orangtua.
"ibu ga nerima alasan apa pun, assalamu'alaikum"
"waalaikumsalam."
bu mayang menghilang dari balik pintu bersamaan dengan gerutuan para murid yang memenuhi ruang kelas itu. sementara yang lain sibuk membicarakan bagaimana cara memalsukan tanda tangan orang tua.
Karina masih terduduk diam tanpa berbicara satu kata pun setelah melihat total nilai yang ia dapat kan.
Karina menggelengkan kepala nya. "gue harus minta koreksi ulang, pasti ada yang salah."
"dih alay lo salah dua doang dipermasalahin" celetuk
bianca, yang duduk di kursi paling depan, membuat Karina menghentikan langkah nya. gadis itu kemudian menoleh menatap bianca sinis.
"maksud lo apa? " tanya Karina
"lo A-L-A-Y, alay! gaada syukur syukur nya banget, sih. lo! " sembur bianca.
"masalah nya apa sama lo! "
"nilai lo jelek? kalo nilai lo jelek nilai gue apa? tai? "
gadis itu mendapatkan sorakan dari teman teman kelasnya. Karina menatap sekeliling sebelum akhirnya menghembuskan napasnya kasar " ga usah bacot kalo lo ga tau sama masalah yang gue alamin! " ucapnya lalu kembali berjalan keluar kelas untuk mengejar gurunya.
"ga jelas lo! lo pikir lo tuhan, hah?! harus sempurna?! " teriak bianca ke Karina yasudah berada diluar kelas.
Karina masuk kelas nya setelah dia pergi ke ruang guru sendirian. Namun, melihat Kasandra dan teman-temannya keluar bersamaan sembari tertawa riang dari dalam ruang kelasnya membuat Karina mengerutkan dahinya.
Karina berdiri dibalik dinding kelasnya, lalu keluar dari tempat persembunyian nya ketika Kasandra dan teman-temannya sudah pergi menjauh dari sana.kemudian, dia langsung berjalan menuju kelasnya.
baru saja Karina tiba diambang pintu kelasnya, Karina langsung terpaku saat melihat tas nya yang terbuka dan barang barangnya sudah berantakan diatas meja.dia langsung masuk kedalam kelas dan langsung memeriksa nya.
Karina terdiam sesaat ketika dia tidak menemukan amplop berisi uang yang kemarin dia ambil di ATM untuk digunakan membayar bukunya. Tangan nya mencari dompet nya yang sebelumnya dia taruh didalam laci meja nya sebelum akhirnya mendengus kesal.
dengan segera Karina berlari keluar kelas, berniat menyusul rombongan Kasandra. dia masih bisa melihat rombongan itu berada di ujung koridor kelas.
sebenarnya Karina paling tidak mau berurusan dengan kakaknya itu, hanya saja tindakan kakanya kali ini sudah melewati batas kesabaran nya.
Karina berlari ke arah rombongan itu, dirinya berdiri tepat dihadapan Kasandra. "aku bener bener butuh uang itu, kembali kan uang itu" ucap Karina sambil berusaha merebut amplop dan kartu ATM nya dari tangan Kasandra.
Kasandra hanya tertawa, tubuh Karina yang pendek memberi nya banyak keberuntungan. Kasandra menatap Karina dengan tatapan mengejek.
"uang yang sedikit kaya gini mau buat apa sih? " tanya Kasandra dengan nada mengejek. "lebih baik digunain buat jajan kan? " tanya Kasandra kearah teman temannya.
"betul, mending buat isi perut kita dengan uang lo yang ga seberapa itu! " celetuk Fiona, salah satu anggota circle itu.
"kak! " Karina mendengus kesal ketika melihat Kasandra melempar lempar kan amplop yang berisi uang itu kearah Fiona
"APAA?! " bentak Kasandra.
Karina terdiam dan menghela napas lelah ketika melihat Fiona mulai menghambur hamburkan uang yang berasal dari amplop itu. Dia memberanikan diri memegang tangan Kasandra. "kak, aku bener bener butuh uang itu buat bayar buku. "
Kasandra menghempaskan tangan Karina. "berani banget lo sentuh sentuh gue! jijik tau ga?! " Karina hanya bisa diam mendengar hinaan yang keluar dari mulut kakak nya itu.
Kasandra kemudian menjangkau rambut Karina menarik nya hingga kepala Karina mendongak menatap Kasandra.
"Arghh! " rasa sakit dikulit kepala nya tidak mengaburkan pandangan nya, dia bisa melihat bagaimana wajah Kasandra yang tiba-tiba berubah sedih.
"kenapa? kenapa lo masih hidup sih? " bisi Kasandra tepat ditelinga Karina. "kenapa gak lo aja yang mati?! " lanjutnya, lalu mendorong Karina untuk menjauh dari hadapannya.
"udah lah, gue lapar . kekantin yuk! " ucap Kasandra dan menarik aruna untuk ikut berjalan.
Kasandra dan teman temannya pergi meninggalkan Karina yang masih terduduk disana sebab dorongan dari Kasandra. Karina duduk terpaku sambil menahan air mata yang dari tadi sudah ia tahan.
Karina mengadakan kepala nya menahan air mata yang sudah ingin keluar di ujung mata nya. pikirannya kini hanya terpaku pada bagaimana dia bisa mendapatkan uang itu lagi yang jumlah nya sama seperti yang diambil oleh kakaknya itu. tidak mungkin dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu hanya dalam waktu satu malam.
namun tidak mungkin juga dia menerima dengan ikhlas akan nasib nya itu untuk tidak mengikuti ujian nya. "ahh, bagaimana ini" ucap Karina dengan wajah prustasi.
______________________________________________
saat ini kenzie berada di depan ruang kelas Kasandra, menunggu gadis itu keluar setelah tadi minta tolong kepada temannya untuk dipanggil kan.
"kenapa bang? " tanya Kasandra yang sudah berada di hadapan kenzie.
kenzie tak menjawab dan langsung menarik tangan Kasandra menuju rooftop sekolah nya. saat sudah berada di rooftop kenzie melepaskan cengkraman nya dari tangan Kasandra.
"sakit bang! " Kasandra meringis sambil mengusap pergelangan tangannya yang ditarik kuat oleh kenzie."lo gila? apa apaan sih? "
"lo apain Karina? " tanya kenzie dengan wajah datarnya.
"Karina? " ucap Kasandra heran, sebelum akhirnya dia mengerti apa yang dimaksud kenzie. "oh dia" ucap Kasandra sekali lagi dengan datar.
"jadi lo tarik gue kayak orang kerasukan begini cuma gara gara Karina? iya! "
cakra tak menjawab, dia hanya menatap dalam mata adiknya itu.
"lo ada apa dengan parasit itu, hah? luluh lagi lo sama dia? kasihan sama dia? " serang gadis itu dengan wajah penuh amarah sebelum kemudian wajah nya tiba tiba berubah menjadi sedih.
semua itu tidak luput dari pandangan kenzie. Kasandra mengatur napasnya yang tadi sempat memburu.
"sayang lagi lo sama dia? lupa sama apa yang sudah dia lakuin? " lirih Kasandra, dia menggelengkan kepala nya tidak percaya.
Kasandra memutar tubuhnya. "lo bego bang." tubuh gadis itu bergetar, dia kini mulai menitikan air matanya.
kenzie yang sedari tadi diam mendengus kesal pun berjalan mendekat ke arah Kasandra lalu memeluk tubuh adik nya dari belakang.
beberapa detik dalam keheningan sebelum akhirnya kenzie berbicara. "maaf, maafin gue."
"lo .. jahat, " ucap Kasandra mengusap kasar pipinya.
"iya gue jahat. maaf" kenzie mempererat pelukannya. mengelus rambut adiknya itu dengan sayang. "udah jangan nangis lagi, gue minta maaf," ucapnya sambil mencium pucuk kepala Kasandra.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!