NovelToon NovelToon

Vyskania Pick Me

Pengenalan Tokoh

Sinopsis👇🏻

Vyskania Gladiva Irgie nama lahir yang di berikan ortu gue, Vii biasa orang-orang manggilnya. Mami papi pengusaha bisnis, tiap hari sibuk jarang banget di rumah, sekalinya pulang cuma ngasih wejangan ini itu bla bla bla sampe pusing kepala gue.

Sekarang gue masih duduk di kelas 2 SMA, yah bisa di bilang Sekolah populer sih di tempat gue. Tempat yang paling nyaman menurut gue daripada rumah gedongan yang sepi kayak kuburan itu.

Vii sok cantik,

Sok imut,

Sok iyee,

Pick Me,

Pick Me,

Walaupun di Sekolah berisik banget yang nyebut nama gue pake embel-embel itu, tapi hati gue tetap bahagia karena mereka sayang gue, menurut gue sih. Di tambah Laura bestie gue, Leon yang nyebelin tapi care banget sama gue and my crush anak kelas sebelah.

Ssstttt...

Gue ceritain kejadian heboh hari ini di kelas...

Pengenalan Tokoh👇🏻

...Vyskania Gladiva Irgie...

Hai, Gue Vyskania, orang-orang biasa manggil gue Vii.

Zodiak asli gue Sagitarius.

Gue lahir tanggal 09 Desember 2006, anak tunggal dan sendirian di rumah.

Makanan Favorit gue Sate dan Ice Cream.

Gue Hobby Main musik and Dancing.

Gue paling suka jalan-jalan, karena bosen banget sendirian di rumah.

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

...Laura Zylvara Evlin...

Hai, Laura lahir 10 Agustus 2007.

Laura suka membaca dan bercerita. Makanan kesukaan Laura kentang.

Warna kesukaan Laura Biru.

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

...Maura Rosalie...

Hallo, Gue Maura.

Gue lahir 15 Januari 2007.

Gue Hobby renang and Telling Story

Gue suka banget sea food.

Gue juga suka fotografi.

Jangan kasih serangga kalau gak mau gue marah.

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

...Leon Mahesa Ilgas...

Hai, Gue Leon.

Lahir 10 Agustus 2007.

Gue suka Basket dan Volly.

Paling suka makan pedes sih apa aja

Paling gak suka susu, yup alergi laktosa.

Mm, satu lagi paling suka musik.

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

...Ryan Dominique...

Hai, Gue Ryan.

Lahir 25 Maret 2007.

Gue pecinta kucing.

Hobby Basket.

Suka pakai T-shirt.

Paling suka makan daging.

Dan paling suka cewek cantik, upss.

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

...Bastian Albi Ginola...

Hai, I'm Bastian.

Lahir 30 September 2006.

Hobby renang and diving.

Suka masak dan semua jenis masakan.

Gue juga suka musik.

I like blue.

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

...Daniel Steve Kenzie...

Hallo, Gue Daniel.

Lahir 2 Januari 2007.

Suka main Gitar and musik.

Gue blasteran Indonesia dan Inggris.

Gue gak suka cewek manja sebenernya.

I like ice cream.

Suka warna Hijau.

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

"Cinta merupakan bentuk emosi manusia yang paling dalam dan paling di harapkan. Manusia mungkin akan berbohong, menipu, mencuri dan bahkan membunuh atas nama cinta dan lebih baik mati daripada kehilangan cinta." (Robert J. Sternberg)

"Cinta juga merupakan perasaan positif yang kuat dan di rasakan oleh setiap orang. Selain itu, cinta adalah perasaan positif terkuat yang pernah di alami dan di rasakan manusia. Setiap jenis cinta yang di rasakan, perhatian terhadap orang yang di cintai adalah elemen penting dari cinta." (Leibowitz)

"Dan zodiak gue minggu ini mengatakan kalau gue bakalan ketemu sama cinta sejati gue, uuuh udah gak sabar. Kira-kira rupanya gimana ya, rasanya juga gimana, dan cara ketemu nya gimana, astagaaa gak bisa tidur tau gak nungguin nya".

"Vyskania tidur besok Sekolah!" teriak Mami dari bawah.

"Iyaaa Mami!"

"Udah ah mau mimpi indah dulu, ketemu besok gengs, muaach!"

01 | Keramaian Kelas.

Gdubrak...

Buku-buku jatuh berserakan dari pangkuan Vyskania yang saat ini sedang mengiringi langkah Bu Ratna menuju kelasnya.

"Duuh, maaf Buk gak sengaja," ucap Vii sambil merapihkan buku itu.

"Hati-hati Vii jalannya, ayuk udah bel masuk tuh!" saut Bu Ratna melanjutkan langkahnya.

"Halah si Pick Me kumat lagi tuh!"

"Tau cari perhatian banget!"

Bisik kakak kelas yang bertepatan melintasi jalan Vii saat ini, dengan pandangan bodo amat dia terus merapikan Buku dan bergegas menyusul bu Ratna.

❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀

Sesampainya di kelas.

"Selamat siang Everyone!"

"Selamat siang Bu... "

Kelas XI Ipa 1 yang mulanya berisik seketika tenang dan rapi setelah Guru Bahasa Indonesia itu memasuki ruangan. Disusul dengan semua mata yang melirik Vii dengan Buku Bu Ratna yang dibawanya.

"Makasih Vii,"

"Oke, tugas Puisi kemarin sudah siap ya! Langsung dikumpulkan dan siap-siap Ibu panggil ke depan!"

Ruangan kelas berubah ramai lagi, ya biasalah namanya tugas pasti banyak dramanya, ada yang gak mengerjakan ada yang lupa bawa, ada yang baru nulis Bismillah, maklumlah kaula muda, tapi tidak untuk miss perfectionist.

"Ini buk punya Vii," sambar Vyskania seketika dengan cepat meletakkan tugas di urutan pertama.

Tatapan mata sinis banyak yang melirik seketika, terlebih geng Lisa yang sangat tidak menyukai manusia cari perhatian sepertinya. Sudut mata yang tajam dan bibir yang komat kamit dari geng Lisa sudah tak jadi masalah lagi buat Vyskania, itu sudah hal biasa baginya.

Namun tidak juga semua sinis begitu padanya, masih ada Laura dan Maura sahabat dekat Vyskania di kelas, tak lama segera mereka menyusul mengumpulkan tugas sambil mengerlingkan mata ke Vyskania.

"Cakep, gitu dong my bestie muach!" saut Vii dengan ekspresi genitnya.

"Sudah semua ya tugasnya, yang tidak mengumpulkan tanggung sendiri nilainya, oke Ibu acak urutan puisinya yang dipanggil langsung maju ke depan membacakan!" tegas Bu Ratna di sana.

Dag dig dug serrr, suasana auto tegang menanti siapa yang maju duluan membaca puisinya.

"Laura," kata Bu Ratna.

Siswa siswi yang lain seketika senyum sumringah. Akhirnya si cantik Laura yang anggun jelita primadona para cowok di kelas maju dengan langkahnya.

Laura tak banyak bicara seperti Vyska, tentu Ia tak banyak musuh seperti Vyskania, lantas dengan segera Laura menyelesaikan tugasnya.

"Cieeeee..."

"Fiwiiit..."

"Ehhkmm..."

Sorak sorai dan tepuk tangan seketika ramai memenuhi ruang kelas ketika Laura selesai dengan puisinya. Tak lama dengan wajah merona Laura kembali ke bangkunya.

Selang beberapa waktu Bu Ratna nampak mengacak lagi lembar puisi yang harus dibaca selanjutnya,

"Oke lanjut ya, Vyskania!" teriak Bu Ratna kemudian disela kegaduhan kelas.

"Pick Me... Pick Me... "

Sangat berbeda dengan Laura tadi, teriakan sinis yang lebih jelas terdengar sebelum kaki Vyskania melangkah ke depan kelas, di tambah beberapa tatapan tajam perempuan berbando merah di sana geng si Lisa, tentu saja kakinya tiba-tiba bergetar.

"Ayo beb semangat!" teriakan sahabatnya Maura.

Sesaat menelan ludah, tak perduli dalam hidup ini pasti ada sebagian orang yang menyukai kita dan sebagian lain membenci kita pikirnya. Akhirnya Vyskania Gladiva Irgie maju ke depan membacakan puisinya.

...❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀...

...Casanova jingga di sudut mata,...

...Aku termenung dalam gelap pekat tanpa cahaya,...

...Namun di sana aku melihat dia,...

...Akupun terkagum denganya,...

...Yang mampu mengendalikan perasaan,...

...Bisa memilih siapa yang patut dia cinta,...

...Tidak seperti aku,...

...Yang mencinta tanpa alasan....

...[Sang Casanova by Vyskania]...

...❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀...

Vyskania setelahnya langsung duduk walau tanpa tepuk tangan dan sorak sorai seperti Laura tadi, Vyska memang sangat menyukai seni dan sastra, Ia mengerjakan semua dari hati jadi tak perlu apresiasi dan tak perlu iri pikirnya, walaupun mereka banyak yang tak menyukainya namun Vyska tetap merasa lebih bahagia di Sekolah dari pada di rumah.

"Wehee lagi jatuh cinta sama siapa tuh?!" teriak Bastian yang duduk di bangku belakang.

"Jangan bilang sama gue haha!" sambar Daniel seketika.

"Halaah Ke PD-an lu!" tangkas Vyska.

"Hahahaha... "

Kelas kembali menjadi ramai, suara tawa dan kegaduhan berisik setelah Vii membaca puisinya.

"Sudah, sudah, Vii silahkan duduk, Leon maju ke depan!" pangkas Bu Ratna lagi disela kegaduhan kelas.

"Ekhmm, puisi ini saya tulis untuk seseorang yang termanis di sini!"

Terang Leon di depan kelas dengan wajah cool-nya, suara gaduh dan teriakan mulai lagi bergema. Leon juga salah satu cowok tertampan sih di kelas ini, biasanya dia lebih banyak diam, tapi kali ini nampak agak berbeda. Walaupun begitu Vyska sebenarnya sudah tau yang dituju Leon itu siapa.

"Wooohooo... "

"Cieeeee... "

"Asikkk siapa tuh?!"

Sorak sorai dan teriakan serta gemuruh tepukan di meja bergema di ruangan selesai Leon membawakan puisinya, Ia tersenyum sesekali menatap ke arah Laura.

"Astaga dia ngeliatin lu Ra!" senggol Vii kepada Laura.

Laura pun tersenyum seketika, suasana masih terdengar gaduh dan ramai, tapi kelas seperti inilah yang memang dinantikan Vyskania. Euforianya sangat membuat Vii bahagia, tidak seperti di rumah. Vyskania tersenyum menatap sekeliling yang penuh kehangatan disela Bu Ratna menenangkan siswanya.

"Sudah, cukup, kita lanjut ya Leon silahkan duduk!".

❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀

Siang itu pelajaran Bahasa Indonesia terasa sangat menggembirakan, karena mendengar berbagai macam puisi dan kelucuan siswa siswi yang membacakannya.

Sampailah diakhir jam pelajaran, semua murid selesai mengerjakan tugasnya. Vyskania dengan cepat merapikan buku dan kembali membantu Bu Ratna.

Tok...

Took...

Tookk...

Tak lama terdengar pintu kelas diketuk ditengah suara siswa yang bersiap merapikan barangnya.

"Vii tolong bukain pintunya, ada yang mau ngantar tugas ke Ibu itu!" ucap Bu Ratna.

Vyskania segera beranjak dari tempatnya membuka pintu kelas.

Cekleekk...

Seketika Ia terdiam menatap seseorang di depan pintu itu, Ryan anak kelas sebelah yang membawa setumpuk buku ditangannya.

[Astaga, mimpi apa gue semalem, aduh gak siap nih gue momennya,] bisik Vii dalam hati terdiam terpaku berdiri di muka pintu.

"Mm, sorry mau nganterin tugas ke Bu Ratna!" saut Ryan di sana.

"Oh iya, masuk aja, sini aku bantu!" ujar Vii sambil mengambil setengah Buku yang tertumpuk ditangan Ryan.

Akhirnya mereka beranjak menuju meja Bu Ratna, Ryan berjalan di depan disusul Vyskania di belakangnya.

"Eh, itu si Vii, gak biasanya kalem begitu, wah gak bener nih!" bisik Maura kepada Laura sambil memperhatikan Vii.

Sesekali Vii menoleh ke arah kedua sahabatnya itu sambil membelalakkan bola matanya memberi tanda. Laura dan Maura pun seketika mengerti tanda dari Vii, mereka saling menyaut kode dengan raut wajahnya.

"Ryan?!"

Ucap Leon dengan kerutan dahi terlihat. Saat ini Ia berada di dekat Laura sambil memperhatikan Vii di depan.

Tiba-tiba,

Bruukk...

Buku yang dibawa Vii jatuh berserakan karena Ia menabrak punggung Ryan.

"Hahahahah... "

Suara tawa malah terdengar dari anak-anak kelas yang melihat kekonyolan Vii di depan kelas.

[Duh, malu-maluin banget gue, niatnya mau jaim masih aja]

Dengan wajah malu Vyskania berbisik dalam hatinya sembari mengambil kembali Buku-buku itu. Tak lama Ryan ikut membantu Vii di sana.

"Udah gak papa, makasih ya!"

"Oh, iya maaf ya jadi berantakan,"

Setelah semua selesai kelas pun bubar karna bel pulang Sekolah sudah berbunyi. Ryan melangkah keluar kelas sambil menatap dalam ke arah Leon yang masih bersebelahan dengan Laura.

Di sisi lain, dari belakang Vyskania masih memperhatikan Ryan, dengan terpaku bergumam.

"Punggungnya lebar banget!"

"Hush, mata lo tu, udah yuk balik!" sentak Maura mengagetkannya.

❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀

Hari ini pun usai, seperti biasa Vyskania sampai di rumah tanpa seorangpun di sana. Rumah yang besar sudah selesai di bersihkan Bibik Ijah, dan orang tua yang sibuk bekerja membuat suram kembali keceriaan di wajahnya.

Lanjut di Next Bab.

02 | Pertengkaran di Rumah.

Malam hari tiba, tepat jam 7 malam Vyskania segera berlari keluar dari kamarnya, langkahnya cepat menuruni anak tangga.

"Mami, Papi pulang, loh Mami mana Pih kok sendirian?!"

"Bentar lagi sampai mungkin, Vii ambilkan Papi air, Papi tunggu di ruang makan ada yang mau Papi bicarakan!"

Dengan segera Vyskania melompat kegirangan menuju dapurnya mengambil segelas air, setelah itu bergegas ia ke ruang makan.

"Mmh Vii Papi mau ngomong!" ucap Ayahnya setelah menenggak segelas air.

"Iya Pih, oiya Pi tadi Vii habis baca puisi loh di kelas," sambar Vyskania seketika dengan girang.

"Mmm,"

Sautan Ayahnya yang biasa menghentikan senyuman Vii seketika.

"Oya, Papi tadi sudah liat draft nilai kamu bulan lalu, Papi minta kirimkan Guru mu, coba liat ini kenapa nilai Akutansi mu bisa rendah begini, Papi kan sudah bilang gak usah masuk IPA, di IPS kamu fokus belajar Ekonomi Akutansi, bisnis di perusahaan kita bisa lebih kamu perdalam nanti!"

Raut wajah Vyskania kembali suram.

"Vii suka sastra bahasa Pih, Vii gak mau bisnis!" jawab Vyskania meyakinkan.

Traaakkk...

Seketika Ayahnya menghempaskan draft nilai Vyskania ke meja.

"Kamu ini ya selalu ngebantah, apa yang mau kamu lakukan nanti dengan Sastra itu, Papi selalu mengajarkan kamu untuk jadi yang terbaik, nilai apa seperti ini?!"

Vyskania tersentak di sana mendengar perkataan Ayahnya, tak lama Mami Vii sampai di rumah.

"Miih," Vyskania berlari ke arah Ibunya.

"Loh kenapa ini Pih kok teriak-teriak dari luar terdengar malu!" saut Maminya.

"Kamu lagi, ngurus anak satu aja gak becus, bagi waktu dari karir mu itu buat anak, udah capek mikirin urusan kantor sampai rumah liat kayak gini lagi!"

"Loh kok kamu bentak-bentak aku baru pulang kerja sampai rumah gak tau apa-apa!"

Akhirnya pertengkaran pun terjadi lagi, ya bukan yang pertama kali Vyskania menyaksikan hal seperti ini, langkahnya perlahan mulai menjauh dari ruangan itu sembari menyeka air matanya.

Vyskania berlari ke kamar mengambil hoodie dan bergegas pergi meninggalkan rumah malam itu juga.

"Vyska mau kemana kamu!"

Teriak Ayahnya terdengar di sela pertengkaran itu, namun tak membuat langkah Vyskania terhenti, ia berlari menggunakan headset di telinganya berjalan keluar rumah.

❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀

Saat ini Vyskania sudah keluar dari gang rumah, ia berjalan menyusuri gang sambil menendang-nendang kerikil di kakinya.

Dari kejauhan ternyata Leon melihat Vii dan memanggilnya, tapi Vii yang memakai headset tak mendengar. Leon yang rumahnya tak jauh dari komplek Vyskania tinggal diam-diam mengikutinya dari belakang.

"Iisssssshh!"

Sentakan kaki Vyskania yang kesal menghentikan langkahnya, ia terduduk di sana sambil menundukkan kepala. Tak lama Leon datang menghampiri dan ikut duduk di depannya.

"Aaaaaa!"

Teriak Vyskania kaget melihat Leon tiba-tiba ada di depannya.

"Elo ngapain di sini, ngagetin gue aja!" sentak Vyskania.

"Elu yang ngapain di sini, duduk tengah jalan sendirian malam-malam, aneh gak?!"

Akhirnya Vyskania segera bangun dari sana.

"Ngapain?!" tanya Leon lagi.

"Oh enggak ngapa-ngapain!" saut Vyskania sambil menahan air matanya.

Leon melihat ke arah mata Vyskania yang berkaca-kaca tiba-tiba segera memeluknya. Vyskania tak bisa menahan lagi air matanya dan menangis di bahu Leon.

"Udah-udah!" ucapan Leon sambil mengusap kepala Vyskania yang tertutup hoodie menenangkannya.

❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀

Ini bukan kali pertama Vyskania menangis di hadapan Leon, karena rumah mereka tak terlalu jauh, Leon pernah menemukan Vyska begini sebelumnya.

"Berantem lagi ortu?!" tanya Leon saat ini setelah Vyskania tenang sambil melangkah dalam gang itu.

"Yaah gitu deh!" saut Vyska dengan hela nafas panjang.

"Udah gak usah dipikir, nih minum!"

Vyskania menenggak air yang di berikan Leon, dalam langkahnya Vyska tersenyum.

"Makasih ya, oiya puisi lo tadi di kelas buat Laura ya?!"

"Mm... mm... Kok tau?!" tanya Leon.

"Tau lah, apa sih yang gak gue tau!" sarkas Vyskania sambil menenggak minuman.

"Lo kenal Ryan dari mana?!" tanya Leon tiba-tiba.

"Ughhuuk... ughhuk... "

Vii tersedak air saat mendengar pertanyaan Leon.

"Lo kenal Ryan?!" tanyanya balik.

"Mm... Mm... "

"Eh udah sampe rumah, masuk gih, nanti dicarin ortu lo!" potong Leon di sana karena saat ini Vyskania sudah berada di depan rumahnya.

"Oh iya, thanks ya udah nganterin!"

Vyskania pun masuk ke dalam sambil melambaikan tangan ke Leon. Tak perduli apa yang terjadi di rumah ia bergegas lari ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Setelah melepaskan hoodie dan hela nafas panjang ia menghempas badan ke ranjang.

❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀

Ke esokan harinya.

Saat jam istirahat Vyskania yang baru saja kembali dari kantin berpapasan dengan beberapa teman sekelasnya.

"Vii tunggu, nih titipan dari Bu Estu, mau ada Lomba Antar Kelas lagi tah?!" tanya Lisa sinis sembari memberikan lampiran dari Bu Estu untuk Vii.

Vyskania memang unggul dibidang Kesenian, jadi biasanya Guru Seni dan Sastra selalu memberikan amanat kelas kepada Vii.

"Oh iya guys, lupa gue infoin, nanti ya di kelas, makasih lo!"

"Mm oke, eh Vii denger-denger lu lagi deket sama Ryan ya?!" tanya Lisa tiba-tiba setelahnya.

"Hah, denger dari mana lu, gosip aja!" pangkas Vii.

"Halah gausah ngeles, Pick Me lu, kemarin aja di kelas keliatan kok, kita-kita juga liat reaksi lu pas ketemu Ryan!" sambar beberapa teman yang lain.

Seketika Vii terdiam, sekelompok geng cantik di kelas itu memang biasa mencari rusuh dengannya.

"Hiss apaan sih, emangnya kenapa kalo iya juga?!" tangkas Vyskania dengan lantang.

"Eh hati-hati lo, Ryan itu Crush-nya Kakak tingkat, anak-anak juga banyak yang tau kok, ati-ati lu cari masalah ama Kating!" saut Lisa lagi dengan gayanya.

"Alah udah apaan si lu pada gosip aja gue balik kelas duluan ya!"

Malas berbelit-belit Vyskania segera meninggalkan tempat eksekusi si Lisa. Ia terus melangkah ke kelas, sembari berjalan bibirnya terus menggerutu kesal.

"Heeleh, dasar cewek-cewek norak, ada aja urusan lu ngurusin hidup orang, gak mempan di gue!" gumamnya.

"Wee, ee, ee, apa nih komat kamit tu bibir, muka di tekuk tekuk, habis ngapain?!" ujar Bastian yang lagi nongkrong with the geng menghentikan langkah Vii.

"Itu tu cewek di sono noh, lemes amat mulutnya, ada aja yang di gosipin, kesel gue, makanya gue males banget sama cewek ribet!"

"Heh lah emang kamu gak cewek?!" saut Leon yang juga di sana.

"Ya gue kan agak lain memang, lebih enak kan nongkrong sama laki ga banyak tingkah!" sambar Vii yang masih kesal.

"Pick Me... Pick Me... Eaa... "

Canda kerumunan laki-laki di sana.

"Pig Me apaan emang gue bab*, udahlah mau balik ke kelas, puyeng!"

Kemudian Vyskania bergerak dari sana menuju kelasnya. Setelah Vyskania pergi,

"Lu ya mulutnya kayak cewek juga Daniel!" ujar Leon ke temannya.

"Tau ni, Pick Me, Pick Me gitu jago main gitar wah dia, keren kan!" saut Bastian.

"Awas lu ntar lama-lama naksir!" saut Leon.

"Hahahahaha... "

❀༺🪷༻※※※༺🪷༻❀

Lanjut di Next Bab.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!