...CERITA MENGGAMBARKAN POV ORANG KETIGA YAITU AUTHOR, JADI TIDAK ADA POV DARI TOKOH UTAMA....
...TYPO KOMEN DI PART-NYA....
...Happy Reading!!!!!...
...SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA...
🥕🥕🥕
Marvel Putra Alaska sesosok remaja SMA tampan, anak satu satunya dari pasangan pengusaha dewa Alaska dan Arini Alaska, sekaligus ketua basket di sekolahnya dan juga ketua geng Orion yaitu geng motor bentukan Marvel dan para sahabatnya.
Siapa yang tidak tahu dengan marga yang terpampang dibelakangnya, di mana Marvel nantinya yang akan menjadi pewaris satu-satunya dari Alaska grup, perusahaan terbesar seantero jagad.
Namun sayang, dengan kegemilangan harta tak membuat Marvel serta merta menjadi senang, namun sebaliknya dia menjadi seorang pria yang dingin dan kesepian.
Setiap hari dia akan menjadi anak yang pendiam jika di rumahnya, karena orang tuanya sibuk dengan pekerjaan masing masing dan tak memperdulikannya.
Padahal sebenarnya mereka berdua sangat menyayangi sang anak namun terhalang oleh kesibukan, hingga dia memilih mencari kesenangannya di luar bersama sahabat-sahabat nya.
"Ma." panggil Marvel saat dia baru saja turun dan akan sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
"Sayang udah bangun," ucap mama Arini.
"Papa mana ma?" tanya Marvel.
"Papa mu udah berangkat tadi subuh soalnya dia harus ke Macau buat ketemu rekan bisnisnya." ucap mama Arini.
"Terus mama mau ke mana kok bawa koper?" tanya Marvel lagi.
"Mama harus ke inggris sayang sekarang soalnya ada pekerjaan yang harus mama urus."
"Mama gak sarapan dulu?"
"Gak sempet, kamu sarapan ya mama berangkat dulu." pamit mama Arini.
"Inget jangan berantem lagi gak baik Marvel!" wejangan dari sang mama sebelum benar-benar menghilang dari balik pintu.
Setelah itu tinggallah Marvel sendiri, apapun yang dia inginkan dan dia butuhkan selalu terpenuhi tetapi soal kasih sayang dia sangat tidak terpenuhi.
"Tuan muda enggak sarapan dulu?" tanya mbok Sumi asisten rumah tangga di rumah ini.
"Gak nafsu mbok," jawab Marvel kemudian mengendarai motor sportnya membela jalanan menuju ke sekolahannya.
Mbok Sumi pun merasa kasihan dengan anak majikannya itu yang sangat kekurangan kasih sayang dari orang tuanya karena mereka sangat sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing.
🥕🥕🥕
SMA Permata Bangsa, salah satu SMA swasta terkenal di Jakarta dengan prestasi-prestasi siswanya yang sangat membanggakan yang selalu menang jika ikut lomba, namun di sisi lain SMA Permata Bangsa juga di kenal sebagai sekolahnya para anak-anak nakal, karena seringnya tawuran, di sana juga gudangnya cowok-cowok tampan dan cewek-cewek cantik serta anak-anak dari kalangan atas dan pengusaha maklum namanya juga sekolah swasta elit.
Setelah itu Marvel pun sampai di sekolah dengan para anggota Orion lainnya, Orion memiliki lima anggota inti.
Pertama yang pasti adalah Marvel sebagai ketua Orion, kedua ada Angga sebagai wakil ketua Orion yang sifatnya sebelas dua belas dengan Marvel namun tetap lebih beringas dan cuekan Marvel sih, kemudian tiga lainnya ada Diki yang terkenal playboy cap darat, ada ojik dan betrand atau biasa di panggil onde si paling humoris dari semuanya dan selalu membangun suasana lucu, dan banyak anggota lagi.
"Halo cantik." goda Diki saat mereka berlima berjalan menyusuri koridor sekolah dan di sana banyak cewek-cewek yang histeris melihat mereka berlima.
"Lu ya dik dasar playboy," ucap ojik.
"Iya bener banget, playboy cak gajah." timpal onde sambil tertawa terbahak-bahak.
"Lu berdua diem bisa gak sih!" protes Diki karena diledek oleh mereka berdua.
Saat sedang berjalan menuju ke kelasnya tiba-tiba ada seorang siswi yang berdiri di depan Marvel dan langsung memberikan sebuah coklat untuk Marvel.
"Buat kakak," ucap siswi tersebut kemudian berlari menjauh dengan senangnya karena Marvel menerima pemberiannya.
Sedangkan Marvel melempar coklat tersebut ke onde karena dia tidak suka dengan hal-hal seperti itu.
"Gw heran sama lu vel, banyak cewek yang suka sama lu tapi kenapa gak pernah lu bales cinta nya?" tanya Diki, kalau dia yang di gilai oleh banyak wanita kayak Marvel sudah barang pasti dia akan besar kepala dan tebar pesona.
Tapi Marvel hanya diam saja malas untuk menanggapi celotehan sahabatnya itu dan memilih untuk masuk ke kelasnya.
Sekarang ini Marvel berada di kelas 3 SMA sama dengan teman-teman lainnya dan sebentar lagi akan lulus SMA, dan dia juga selain ketua geng motor dia juga ketua tim basket di SMA Permata Bangsa.
Sampai di kelasnya yaitu IPS 3 dia segera duduk di tempat nya, jangan lupa dengan para wanita yang terus melihat ke arah Marvel untuk mencari kesempatan.
"Marvel sayang!" teriak seorang siswi dengan hebohnya.
"Lu bisa diem gak sih nyet!" ucap ojik kesal selalu saja saat Marvel datang mak lampir itu selalu dateng.
"Bodoh," jawab siswi tersebut.
Dia adalah intan Purnamasari, salah satu siswi paling famous dan heboh di sekolah dan juga salah satu anak orang kaya juga.
Intan pun duduk di sebelah Marvel yang jelas-jelas di sana ada onde.
"Minggir." usirnya.
"Dasar lu," kesal onde di geser begitu saja.
"Halo Marvel sayang, lama banget ya kita gak ketemu. Ini aku ada oleh-oleh dari Hongkong," ucap intan memberikan sebuah oleh-oleh karena dia baru saja liburan di Hongkong bersama keluarganya.
"Lu bisa pergi gak sih dari sini!" usir Angga kesal melihat intan yang terus menempel ke Marvel.
"Lu sirik aja sih ngga," protes intan kesal.
Marvel hanya diam karena dia sudah terbiasa dengan sikap intan, maklum mereka sudah berteman mulai dari kecil bahkan selalu satu sekolah, itu sih karena intan yang terus mengikuti Marvel.
"Intan pergi lo sekarang, kembali ke kelas lo." bentak Marvel membuat intan diam dan sedih karena Marvel jarang membentaknya.
Marvel masih dalam suasana hati tidak baik jadi malas melihat wajah intan yang menurut nya membuat dia tak berselera.
"Ya udah aku pergi, tapi kamu ambil ya oleh-oleh ku." ucap intan kemudian meninggalkan kelas Marvel.
"Minggir kalian!" bentaknya kemudian melenggang pergi meninggalkan kelas tersebut.
"Dasar tuh anak, emang rada-rada woy. Gw yang playboy gini juga mikir-mikir buat jadiin dia pacar kalau modelan nya kayak gitu mah." ucap Diki dan langsung membuat ojik, onde dan Angga tertawa namun tidak dengan Marvel.
"Vel, nanti jadi nongkrong gak?" tanya Angga.
"Loh jadi dong, nantikan Marvel mau balapan juga sama Marco dari SMA Adiguna" ucap Diki dengan semangatnya.
"Lu yakin vel buat nantangin Marco balapan?" tanya Angga.
"Lu ngeremehin kemampuan gw?" tegas Marvel dengan tatapan tajam ke arah Angga.
Semua orang tahu kalau Marvel adalah raja jalanan, semua orang sudah berhasil dia tumbangkan di trek balapan.
"Udah tenang aja Angga sayang, Marvel pasti bakal menang." ucap onde dengan gaya manja membuat Angga merinding sendiri.
"Ih geli gw." ucap Angga.
.
.
Bersambung.....
HAI READERS SEMUANYA 🤗🤗🤗
Akhirnya aku bikin cerita baru lagi nih, dukung terus ya ceritanya dengan cara tekan tanda ❤️ kemudian vote, like dan komentarnya juga, kalau mau kasih hadiah nya juga gpp kok malah seneng author, tambah semangat buat nulisnya🤭🤭
Mungkin ini cerita pertama aku tema SMA jadi kalau ada yang kurang cocok atau gak pas harap di maklumi, maklum masih tahap belajar🙏🏻
Kalau ada salah penulisan atau kesalahan nama tolong komen di part-nya aja ya guys biar nanti aku revisi segera, kritik dan saran di persilahkan asal dengan kata dan tata bahasa yang sopan.
Jadi pembaca yang bijak, jika ada keluhan bisa sampaikan dengan baik nanti pasti bakalan aku terima dengan baik pula😁🙏🏻
Udah segitu aja dehh,,, yukkk cus next babbbbbbb!!!!!!!
...🌼🌼🌼...
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
Di sisi lain, pagi hari di waktu yang sama ada seorang gadis bernama Adira Sherly Zemira, gadis biasa yang memiliki keberuntungan bisa bersekolah di SMA Permata Bangsa karena kepintarannya, dia mendapatkan beasiswa sehingga bisa bersekolah di sana, kalau tidak maka bisa di pastikan dia tidak akan pernah bisa masuk ke sana.
"Adira!" panggil Jihan sahabat Adira saat melihat Adira baru saja masuk kedalam gerbang.
"Kenapa sih teriak-teriak mulu!" protes Adira.
"Hehe sorry."
Mereka pun segera berjalan masuk ke dalam sekolahan, saat akan menginjakkan kaki di koridor sekolah, tiba-tiba teriakan para siswi perempuan membuat langkah dua sahabat itu terhenti.
"Ada apaan sih?" tanya Adira.
"Astaga Dira liat tuh ada anak-anak Orion!" pekik Jihan yang memang tergila-gila dengan geng hits di sekolah itu sama seperti gadis-gadis lainnya.
Sedangkan Adira terlihat biasa saja karena dia sekolah untuk belajar bukan mengagumi lelaki, lagian dia juga sadar diri bahwa dia hanya seorang siswa biasa beda halnya dengan yang lainnya.
"Udah Jihan yuk kita masuk," ajak Adira.
"Ihh kamu mah gak seru dir," protes Jihan saat Adira menariknya untuk masuk ke dalam kelas.
Sampai di tempat duduknya Jihan terus saja mengomel kepada Adira karena sudah mengganggu waktu senangnya saat melihat Orion tadi.
"Aku tuh heran sama kamu dir, gimana bisa kamu terlihat biasa aja waktu ada Orion tadi, padahal semua cewek histeris melihat mereka?" tanya Jihan penasaran.
"Biasa aja sih, udah gak usah di bahas kenapa sih." ucap Adira.
Adira sekarang duduk di bangku kelas 3 SMA di kelas IPA 2, dia termasuk jajaran anak-anak berprestasi di sekolah karena bagi Adira hanya itu yang bisa dia banggakan.
Tak lama bel berbunyi menandakan jam masuk kelas, jarak kelas IPA dan IPS memang cukup jauh dan juga Adira yang jarang keluar kecuali ke perpustakaan membuat dia kurang tau anak-anak seangkatan nya.
🥕🥕🥕
Bel berbunyi menandakan jam istirahat tiba, Marvel dan sahabat-sahabat nya memilih ke kantin sekolah untuk membeli makanan.
"Guys mau makan apa kalian?" tanya Angga.
"Bakso aja," ucap ojik.
"Gw ayam geprek," ucap onde.
"Gw mie ayam aja, elo vel?" tanya Diki.
"Gw samain ojik aja ngga." ucap Marvel kemudian Angga pun mulai memesankan makanan mereka.
Suasana kantin mulai ramai, banyak anak-anak berhamburan ke sana untuk mencari makan siang.
Tak lama pesanan mereka pun datang, Marvel dan yang lainnya pun memakan makanan mereka.
"Eh habis ini ke lapangan yuk." ajak Diki.
"Boleh tuh, kebetulan kita udah lama gak main basket gak sih," ucap ojik dan di angguki semuanya kecuali Marvel yang sedang asyik makan baksonya.
"Ya udah yok jalan," ajak Marvel saat makanan mereka semua sudah habis.
Di sisi lain, kelas IPA 2
"Adira yuk ke kantin, aku laper banget nih." ajak Jihan.
"Kamu aja Han, aku masih nulis." ucap Adira sedang mencatat pelajaran yang baru selesai tadi.
"Ih kamu mah gak asik deh dir," sahut Jihan kesal, namun ada saja ide gilanya yang muncul.
Tiba-tiba saja Jihan menarik buku Adira, sedangkan Adira yang sedang menulis di buat kaget hingga berteriak cukup kencang.
"JIHAN!" teriak Adira menyusul Jihan, namun sayang Jihan tak kalah cepat berlari membuat Adira cukup kewalahan mengejar Jihan.
Hingga Jihan pun sampai di kantin dan di susul oleh Adira yang mengejar Jihan di belakang.
Karena tidak melihat ke samping membuat Adira menabrak seseorang tanpa sengaja hingga benturan cukup keras.
"Awwww!" pekik Adira merasakan keningnya terbentur benda keras, siapa lagi kalau bukan Marvel yang dia tabrak.
Semua siswa yang melihat kejadian tersebut pun heboh karena merasa beruntung Adira bisa menabrak seorang Marvel, namun keberuntungan itu pun hanya sekejap.
"Kalau jalan pakek mata!" bentak Marvel, sedangkan Adira hanya menunduk sambil meminta maaf.
"Maaf." ucap Adira karena dia memang salah.
"Kalau lagi ngomong liat orangnya." tegas Marvel kesal dengan siswa tak tau sopan santun itu.
Adira pun menaikkan wajah nya dan mata mereka berdua pun saling bertatapan, Adira yang baru pertama kali melihat sorot mata Marvel terlihat menakutkan namun memang cukup tampan.
Sedangkan Marvel merasa ada hal yang aneh saat melihat wajah Adira, bahwa tatapannya tak bisa berpaling.
"Maaf." ucap Adira memutus kontak mata dari Marvel.
"Lain kali kalo jalan hati-hati." tutur Marvel kemudian pergi meninggalkan Adira begitu saja.
"Huhhh Adira lo bikin gw deg-degan woyyy," ucap Jihan setelah dirasa Marvel and the geng sudah tidak ada di sana.
"Kamu sih, liat tuh banyak siswi yang pada liatin aku." ucap Adira kemudian merampas buku yang di bawa oleh Jihan dan kembali ke kelasnya.
🥕🥕🥕
Di sisi lain setelah tabrakan tak sengaja itu, entah mengapa Marvel terus terbayang wajah gadis tersebut bahkan nama saja dia sama sekali tak tau.
Dia merasa asing dengan wajah gadis tersebut padahal seharusnya dia tau siapa dan kelas berapa siswi tersebut.
"Lo kenapa vel?" tanya Diki saat mereka berada di lapangan basket.
"Penasaran sama cewek tadi?" tanya Diki, bahkan Marvel saja belum menjawab.
"Gak usah sotoy deh." ucap Marvel padahal dalam hatinya dia sangat penasaran dengan siswi tersebut.
"Alah gak usah bohong, dari mata lo tuh udah ketebak banget woy kalau lo penasaran sama tuh cewek," ucap Diki maklum lah playboy.
"Beneran, yakin nih gak mau tau? Padahal gw tau siapa dia," ujar Diki karena tak mendapat respon dari Marvel.
"Banyak b*cot loh!" Marvel langsung melempar bola basket tersebut.
Mereka pun bermain bola basket sebentar sebelum jam masuk kelas berbunyi lagi.
Jam pulang sekolah, Marvel dan anggota Orion lainnya bersiap karena mereka akan ke tongkrongan kebanggaan mereka untuk sekedar nongkrong.
Saat dia mengendarai motor sportnya tiba-tiba di arah depan pintu gerbang dia melihat gadis yang menabraknya tadi yang sedang berjalan keluar menuju ke halte bus, siapa lagi kalau Adira.
"Kalian duluan aja, gw ada perlu bentar." ucap Marvel menghentikan motornya.
"Ok kita ke tongkrongan dulu kalau gitu vel, jangan lupa nyusul." ucap Angga, kemudian memimpin anak-anak lainnya ke tongkrongan yaitu warkop bu Tejo yang tak jauh dari sekolah.
Setelah kepergian anggota Orion lainnya, Marvel pun mendekat ke arah halte bus di mana hanya ada Adira saja yang menunggu karena memang kebanyakan para siswa di SMA Permata Bangsa ini di jemput atau enggak bawa kendaraan sendiri.
Brummmm brummmm brummmm (Bayangin ini suara motor sport yaa.)
"Sendirian?" tanya Marvel setelah mematikan mesin motornya.
Adira yang di tanya pun melihat siapa yang mengajaknya bicara karena selama ini jarang sekali orang mau bergaul dengannya karena statusnya yang sangat bertolak belakang.
"Eh Marvel ya, maaf masih ada masalah sama yang di kantin tadi ya? Sorry sumpah gak sengaja," ucap Adira masih merasa takut.
"Gw tanya lo sendirian aja di sini?" tanya Marvel lagi.
"I... Iya," sahut Adira gugup, entah kenapa dia bisa gugup sekali.
.
.
Bersambung.....
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
"Yok gw anterin," ucap Marvel santai, namun hal itu malah mendapat reaksi kaget dari Adira.
"Eh gak usah, bentar lagi bus nya juga sampek." tolak Adira sopan takut membuat ketua geng itu marah.
"Buruan naik, gw gak suka bantahan!" tegas Marvel membuat Adira merasa takut.
Akhirnya dia pun naik ke motor Marvel, setelah memakai helm nya mereka pun pulang bareng untuk pertama kalinya.
Setelah itu Marvel pun melajukan motor sportnya membelah jalanan ibu kota, yang tanpa mereka berdua sadari ternyata ada intan yang tanpa sengaja melihat interaksi mereka berdua, bahkan melihat Marvel yang membonceng Adira.
Dia saja yang sudah bertahun-tahun berteman dan berusaha merebut hati Marvel tidak pernah merasakan di bonceng Marvel, tapi ini wanita entah intan tidak tahu dari mana tiba-tiba naik motor Marvel, hal itu membuat hati intan membara panas.
"Siapa sih tuh cewek? Ganjen banget sama cowo orang!" kesal intan mengeklaim Marvel adalah pacarnya, padahal mah bukan.
"Sabar Tan, tapi ya gw denger denger dia tuh seangkatan sama kita, kalau gak salah namanya Adira, iya Adira anak IPA 2." ucap salah satu teman intan.
"Awas aja gw bakalan buat perhitungan sama dia!" ancam intan dengan kesalnya.
Di sisi lain Marvel mengendarai motor sportnya dengan santai, padahal biasanya dia mengendarai motor sportnya dengan ngebut.
"Pegangan yang erat." ucap Marvel karena melihat Adira yang tidak berpegangan kepada dirinya.
Mendengar hal itu Adira hanya memegang jaket yang di pakai oleh Marvel sedikit tanpa menempelkan tubuhnya ke arah lelaki di depannya itu, melihat hal itu terbesit ide untuk mengerjai Adira.
Tiba-tiba saja Marvel menancapkan gas motornya membuat Adira yang sedang gugup itu langsung memeluk pinggang Marvel dengan erat karena takut jatuh, tahu sendiri bukan bagaimana dudukan penumpang di motor sport nya, geser sedikit bisa jatuh Adira.
sedangkan Marvel tertawa senang karena dapat mengerjai Adira, entah mengapa dia sangat senang jika bersama gadis yang baru pertama ini dia lihat.
Selama 3 tahun ini dia kemana saja, kenapa sama sekali tidak bertemu dengan gadis polos itu.
Tak butuh waktu lama motor sportnya sudah sampai di depan kos-kosan Adira, awalnya Adira ingin di turunkan di depan gang saja namun Marvel menolak dan beralasan agar dirinya selamat sampai masuk rumah.
"Terima kasih, kalau gitu aku masuk dulu." ucap Adira.
"Bentar," tahan Marvel membuat langkah Adira berhenti dan balik melihat ke arah Marvel.
"Nama gw Marvel," ucap Marvel memperkenalkan diri dengan baik.
"Udah tau," ucap adira.
"Tapi gw belum tahu siapa lo," tutur Marvel.
"Aku Adira satu angkatan juga sama kamu," ucap Adira kemudian membalikkan badannya dan berjalan masuk.
"Tunggu,"
"Apa lagi?"
"Nomor wa?" ucap Marvel dengan memberikan hp nya agar di isi oleh Adira.
"Tapi...." ucap Adira bingung.
"Udah buruan gw mau cabut soalnya," sahut Marvel memotong ucapan Adira.
Dengan terpaksa Adira pun memberikan nomor nya kepada Marvel, semoga nanti dia lupa dengan nomornya secara Marvel kan cowok famous jadi Adira yakin kenalan ceweknya pasti banyak.
Setelah di isi Marvel pun mencoba menghubungi Adira untuk memastikan nomor yang diberikan adalah benar.
"Itu nomor gw," ucap marvel saat Adira mengecek teleponnya yang tiba-tiba berdering.
"Kalau gitu gw pamit, jangan keluyuran." ucap Marvel dengan mengacak rambut Adria kemudian meninggalkan tempat tersebut.
"Ya tuhan kenapa dengan jantungku!" sahut Adira sambil memegang dada nya karena merasa dag-dig-dug sekali jantungnya.
"Enggak, jangan geer Adira, gak mungkin kan aku suka sama dia? Dia mungkin cuma basa-basi aja." ucap Adira mempertanyakan kepada dirinya sendiri kemudian masuk ke dalam kosannya karena dia harus bekerja paruh waktu untuk menjual makanan di taman kota.
Setelah bersiap-siap Adira pun keluar menuju ke taman kota yang kebetulan tak jauh dari kosannya sehingga dia bisa jalan kaki tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun.
Di sisi lain Marvel yang baru saja sampai di warkop bu Tejo pun langsung di sambut oleh Diki sambil menggoda Marvel.
"Roman romannya ada yang lagi pdkt nih," goda Diki yang memang mereka semua tahu tadi Marvel ngebonceng Adira, secara motor Marvel tadi melesat melewati warkop bu Tejo.
"Apaan sih lo!" ucap Marvel.
"Lo suka vel sama Adira?" tanya Angga membuat Marvel mengerenyitkan dahinya.
"Kenapa?" tanya angga mendapat tatapan seperti itu.
"Lo tau siapa siswi itu?" tanya Marvel.
"Ya tuhan vel ya tau lah, secara dia kan salah satu murid terpintar di sekolah dan banyak ikut lomba-lomba juga." ucap ojik memberitahu dan di angguki oleh semuanya.
"Kok gw baru tau kalau ada tuh cewek ya?" gumam Marvel namun masih bisa di dengar oleh yang lainnya.
"Apa vel! gila kemana aja elo woy?!" ucap onde tak habis pikir dengan Marvel.
"Udah gak usah bahas itu lagi, sekarang mending kita ngopi." tutur Marvel sambil menyeruput kopinya yang baru saja datang.
🥕🥕🥕
Malam harinya, Marvel sudah berada di trak bareng anak-anak Orion lainnya dan juga Marcus and the geng yang akan balapan dengannya.
"Semuanya sudah siap!" teriak race queen setelah itu menghitung mundur.
"3, 2, 1, prittttttt!" setelah pluit di bunyikan Marvel dan Marcus langsung menancapkan gas nya.
Selama di trak Marvel terus saja berada di depan, bahkan saat akan sampai di garis finish pun Marvel masih memimpin.
Ajang balapan ini karena tantangan dari anak-anak Adiguna yang tidak terima waktu pertandingan kemarin kalah dari SMA Permata Bangsa.
Berulang kali Marcus bermain curang dengan menjebak Marvel seperti memepetnya agar jatuh hingga menendang motor Marvel, namun itu tak terlalu berpengaruh untuk Marvel yang akhirnya finish memimpin pertandingan.
"Yey selamat bro," ucap anak anak Orion dan SMA Permata Bangsa lainnya yang melihat.
Marvel pun menghampiri Marcus yang sok jagoan padahal tandingannya bukan dirinya.
"Mana janji lo." tegas Marvel dengan tatapan tajamnya.
Dia pun memberikan kunci motornya kepada Marvel, memang balapan ini taruhannya adalah motor sport mereka ber dua, jika Marcus kalah maka motornya untuk Marvel dan sebaliknya jika Marvel kalah motornya untuk Marcus.
Marvel menerima tantangan bukan karena apa apa, dia berani menerima tantangan itu semua karena dia sudah mempertimbangkan dan yakin bahwa akan menang jika hanya melawan anak-anak SMA Adiguna sana.
"Nde bawa." sahut Marvel melempar kunci motor tersebut kepada onde.
"Siap pak bos."
Setelah acara balapan selesai, Marvel dan yang lainnya pergi ke rumah Marvel karena memang orang tuanya tidak ada di rumah sekarang jadi lebih baik bawa mereka ke rumahnya.
Mamanya juga tau hal itu karena semua teman teman Marvel kenal dengan orang tua nya.
"Bonyok lo gak ada di rumah lagi vel?" tanya onde. (Bonyok itu bokap nyokap ya readers.)
"Mereka keluar negeri." ucap Marvel singkat.
.
.
Bersambung.....
Hai guyssss sebelum lanjut jangan lupa buat favoritkan dulu cerita ini ya, terus vote, like, komen dan hadiahnya juga kalau boleh biar aku tambah semangat lagi buat nulis nyaaaaa😁
Kalau ada typo di kata boleh komen ya biar segera di perbaiki🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
BTW ADA YANG KEPO SAMA VISUALNYA GAK? KALAU ADA NANTI AKU CARIIN ATAU ENGGAK USAH ADA VISUAL KALI YA, KOMEN READERS 💌🤭
.
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!