NovelToon NovelToon

Hei! Detective I Love You

01. Tunggu, apa?!

Dimalam senin yang sunyi ini, seorang pria dewasa tengah berdiri menghadap kearah pria lain yang tengah duduk di kursi kebanggannya.
Rendy Dergantara
Rendy Dergantara
Kenan Mahandara
Rendy Dergantara
Rendy Dergantara
terakhir misi mu sudah sangat baik dimata ku
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
formal sekali, seperti tidak memiliki hubungan darah.
Rendy terkekeh pelan, ia sangat bahagia bisa bekerja sama di tempat yang sama dengan keponakannya ini. dengan jarak umur yang tak jauh, mereka hampir tak terlihat seperti seorang paman dan keponakan. mereka seperti seorang adik dan abang yang sangat dekat.
Rendy Dergantara
Rendy Dergantara
Baik, hadiah dariku misi baru yang mungkin kau akan menyukainya
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
itu seperti bukan hadiah
Rendy Dergantara
Rendy Dergantara
Baik Kenan, misi dariku kau harus mencari tau siapa ketua yayasan SMA Dardazi Azrelon.
Rendy Dergantara
Rendy Dergantara
ku rasa kau pasti pernah mendengarnya
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
aku akan menjadi apa disana?
Rendy Dergantara
Rendy Dergantara
anak SMA
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
ohh
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
Tunggu
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
APA?!
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
Kau yang benar saja?!
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
kau tidak melihat tato-tato ini?
Rendy Dergantara
Rendy Dergantara
Kau bisa menutupinya dengan perban putih, lagi pula seragam sekolahnya ada dua jenis lengan panjang pendek
Rendy Dergantara
Rendy Dergantara
tato di punggung tanganmu juga tak sebanyak itu, bisa di tutupi dengan perban.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
baiklah, tapi apa pentingnya misi ini?
Rendy Dergantara
Rendy Dergantara
Bayarannya.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
siapa yang membayar?
Rendy Dergantara
Rendy Dergantara
kau banyak tanya sekali, pergi dan beristirahat esok kau akan bangun pagi untuk sekolah
Kenan memutar bola matanya dan berbalik pergi meninggalkan Rendy yang ada di ruangannya, ini mungkin akan menyenangkan namun masih pantaskan pria 25 tahun ini jadi anak SMA?

02. Sekolah

Rendy berjalan menuju kamar keponakannya, awalnya ia ingin mengetuk namun saat itu juga pintu terbuka. Menampakkan Kenan yang lengkap dengan tas dan seragam sekolahnya.
Rendy hampir tertawa lepas karna seragam yang di kenakan oleh Kenan, tangan Kenan pun di tutupi dengan perban menutupi tato-tatonya, bahkan tindik yang ada di dahi Kenan pun ia tutupi dengan plester luka.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
Tak usah tertawa, walau kau pamanku tetap saja aku bisa menghajarmu saat ini juga.
Rendy Dergantara
Rendy Dergantara
aku suka candaan mu
Rendy Dergantara
Rendy Dergantara
pergilah ke sekolahmu, aku harap tak ada yang sadar jika kau berumur 25 tahun
Kenan menatap Rendy malas, ia langsung pergi meninggalkan sang paman yang masih menahan tawa karna seragam sekolah Kenan.
________________________________
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
Ck, bahkan di tong sampah ada bungkus dan puntung rokok.* batin Kenan
Kenan tak habis pikir dengan sekolah ini, bagaimana cara mereka mengajar dan membimbing anak murid mereka?
pada akhirnya yang di salahkan adalah bawahan, guru-guru yang tak tahu apa-apa. Dan para atasan hanya duduk manis di kursi mereka dan seolah tak mendengar dan melihat apa yang terjadi.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
Hei!
Kenan yang tengah melihat-lihat sekitar dan tak melihat jalan tiba-tiba menabrak seseorang, Kenan langsung melihat kearah orang itu dan menatap tajam kearahnya.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Aish! maafkan aku, aku tidak melihat jalan
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
iya
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Apakah kau murid baru? aku tidak pernah melihatmu sebelumnya
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
ah, iya aku murid baru di sini
Kenan bahkan hampir lupa jika disini ia adalah seorang murid, bahkan ia lupa menanyakan dimana kelasnya berada. Bodoh, Kenan terlalu fokus dengan hal lain.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
apakah dia benar anak SMA? badan besarnya mengatakan tidak namun wajahnya mengatakan iya* batin Anasya
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
heh, kenapa kau malah melamun?
Anasya Anandara
Anasya Anandara
a-apa? ah iya maafkan aku, bisa sebut kau kelas berapa?
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
12B
Anasya Anandara
Anasya Anandara
kita sekelas! ayo ikuti aku
Kenan hanya mengangguk tipis, dan akhirnya Kenan mengikuti gadis yang bahkan tak ia ketahui siapa namanya.
saat sampai di kelas Kenan langsung di sambut dengan tatapan iri oleh murid laki-laki, dan tatapan genit oleh para murid perempuan.
ia duduk di kursi kosong yang ada paling bekalang dekat jendela, di sebelah orang yang mengantarnya ke kelas ini.
???
???
Hai tampan, dimana gym tempat mu berolahraga?
???
???
Ajak aku kesana lain kali yaa
godaan maut itu membuat Kenan geli, ia tahu dirinya akan mendapatkan hal seperti ini. Namun masa bodo yang penting misinya selesai dan bayaranmya akan mengalir
???
???
Hei, kenapa kau datang dengan si kuman tadi?
???
???
Dudukan di dekat ku, aku akan memberikanmu yang terbaik. Wink*
Rosena Carmel
Rosena Carmel
Hei sampah, jaga ucapanmu
Rosena Carmel
Rosena Carmel
Kalian lebih pantas di sebut jalang dari pada Anasya
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Sena.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Pak Surya akan datang sebentar lagi
Sena memutar bola matanya malas, ia menatap kearah gadis-gadis jalang itu dan memberikan jari tengah pada mereka.
Surya Aksara Samudra
Surya Aksara Samudra
Pagi anak-anak, sebelum memulai pembelajaran kamu yang di belakang
Tangan Surya menunjuk kearah Kenan, semua mata mengarah kepada Kenan.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
ya pak?
Surya Aksara Samudra
Surya Aksara Samudra
maju kesini dan perkenalkan dirimu
Kenan beranjak dari duduknya dan maju kedepan kelas dan berdiri disana, semuanya fokus pada postur tubuh Kenan dan beberapa berbisik tentang perban yang ada di tangan kanannya.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
Saya Kenan Mahendara, umur 19 tahun pindahan SMA Citra mulia
Surya Aksara Samudra
Surya Aksara Samudra
baik, terimakasih Kenan silakan duduk
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
Terimakasih pak.
Kenan kembali dan akhirnya pembelajaran di mulai, di hari pertama ini mungkin akan sulit. Namun tidak ada yang tahu bagaimana kelanjutannya jika hanya ada di angan-angan.

03. Lemari

sebentar lagi istirahat, sekitar 20 menit setelah ini bel akan berbunyi. Dan ini kesempatan Kenan untuk menyelidiki sekolah ini, ia harap tak akan ada hal bodoh yang terjadi.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
pas sekali, tidak ada cctv disini
dengan santai Kenan memasuki ruang guru, tak ada satu orang pun disana dan akhirnya Kenan memasuki ruang kepala sekolah yang berada di bagian paling belakang.
Kenan langsung mencari-cari berkas-berkas ataupun hal yang mencurigakan disana, tentunya ia memakai sarung tangan karet. Ia tidak akan sebodoh itu untuk meninggalkan jejak di ruangan seperti ini.
Ia pun tak memakai sepatu dari kelas, ia hanya memakai kaos kaki. sepatunya yang agak kotor akan meninggalkan noda di lantai, dan itu cukup bahaya.
saat sedang fokus mencari Kenan menemukan sesuatu yang sedikit janggal, karna ada map kuning dengan nama seseorang.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
Jenandara ————— S.Pd
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
kenapa nama setelahnya di coret?
Tanpa berpikir lagi Kenan memasukkan map itu ke almamaternya, ia kembali melihat laci meja kepala sekolah itu.
Ada polaroid Disana, namun lagi-lagi ada hal yang aneh. dari 3 orang yang ada disana wajah 2 orang lainnya di blur membuat Kenan tak tahu siapa mereka, namun gadis kecil di antar pria dan wanita ini seakan pernah bertemu dengan Kenan
Saat dirasa cukup, Kenan langsung keluar dari sana. Namun sialnya saat baru 3 langkah keluar ruang guru, ada seseorang yang memanggil namanya.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Kenan?
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Apa yang kau lakukan disini?
Kenan terkejut, namun ia berusaha santai agar tak ketahuan.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
ah, aku ingin... aku ingin di sutuh seorang guru untuk mengantar barangnya makanya aku kesini.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
owalah, yasudah aku masuk dulu
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
Hah? apa yang kau lakukan disini?
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Aku ingin mengambil air
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
air?
Anasya Anandara
Anasya Anandara
iya, makanan dan minuman disini mahal
Anasya Anandara
Anasya Anandara
jadi minta sedikit tidak apa-apa
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
memang air mineral berapa?
Anasya Anandara
Anasya Anandara
10 ribu untuk ukuran sedang
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
Baik, aku paham
Entah kenapa Kenan menunggu hingga Anasya selesai minum disana. Setelah selesai minum, Anasya beranjak keluar dari ruang guru namun dengan cepat matanya membelalak dan langsung menarik Kenan masuk kembali kedalam ruang guru.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
hei! kenapa?!
Anasya Anandara
Anasya Anandara
tidak usah banyak omong! ikuti saja jika masih ingin hidup
Anasya membawa Kenan masuk kesebuah lemari dan masuk kedalamnya, Anasya menutup pintu lemari dan mmengambil handphone yang ada di dalam almamaternya
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
"apa ini?" tanya Kenan pelan.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
"kepala sekolah dan wakilnya menuju kesini," bisik Anasya.
Kenan menatap Anasya kaget, dan menganggap ini bodoh karna membawanya kedalam bukan keluar. padahal tadi mereka ada kesempatan untuk kabur
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
kenapa tak membawaku keluar?
Anasya Anandara
Anasya Anandara
maaf, aku panik
Kenan hanya diam, sedangkan Anasya tersenyum kikuk. semakin lama disini semakin panas, Anasya dan Kenan sama-sama berkeringat sekarang.
Anasya sedikit gelisah dan menggerakan kakinya, tak sengaja ia menyenggol milik Kenan. itu membuat Kenan mengigit bibirnya.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
dengan wajah panik menatap Kenan "maaf kan aku." bisiknya
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
"Sialan gadis ini" batin Kenan
1 menit berlalu, hawanya semakin panas dan suara dua pria dewasa tengah mengobrol masih terdengar.
Anasya sudah tak tahan lagi menahan bobot tubuhnya sendiri, Anasya dengan sadar menyandarkan diri pada dada bidang milik Kenan.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
"hei, kau kenapa?" tanya Kenan sembari berbisik
Anasya Anandara
Anasya Anandara
"maaf, aku lelah."
akhirnya selama 30 detik kedepan Kenan harus memeluk tubuh mungil Anasya agar tidak merosot, mereka berdua basah karna Keringat setelah keluar dari lemari itu.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Kita sangat basah, sebaiknya kita tidak langsung ke kelas.
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
lalu?
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Ayo kita ke balkon sekolah!
Kenan Mahendara
Kenan Mahendara
hah?
Lagi-lagi Anasya menarik tangan kenan dan membawanya ke balkon sekolah, tepatnya di lantai 4 sekolah mereka.
Lorong sangat sunyi karna semua murid masih di kelas mereka, tak terasa mereka sampai di balkon.
Anasya Anandara
Anasya Anandara
Disini anginnya sangat terasa, sangat pas untuk bersantai

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!