NovelToon NovelToon

Gadis Psikopat

Bullying

"woy, cupu beliin gw makanan gih dikantin, gw laper...!"Reyan menghampiri meja ester dan duduk diatas mejanya.

Reyan Hidayat adalah seorang kumbang sekolah, selain tampan dia juga keturunan dari keluarga yang kaya raya, yang hartanya tak akan habis tujuh turunan.

banyak para gadis yang akan berlomba-lomba untuk menjadi pacarnya, bahkan mereka tidak akan keberatan memberikan kehormatan mereka hanya untuk dekat dengan reyan.

namun sayangnya reyan memiliki sifat yang amat buruk, dia memanfaatkan ketampanannya dan hartanya hanya untuk hiburan sesaat.

"maaf reyan, tapi ini masih jam istirahat"ester menunduk tidak berani menatap mata reyan.

"gw nggak peduli, gw laper dan lu harus beliin gw makanan sekarang"reyan menunduk, menatap ester dengan tajam.

"ta...ta...tapi, aku gak punya uang buat beli makanan kamu"ester semakin menundukan kepalanya, dia meremas tanganya yang mulai dingin.

"P ff tt...hahaha....teman, ternyata si cupu nggak punya uang, hahaha...."reyan berdiri dari duduknya dan tertawa terbahak-bahak diikuti oleh para siswa yang berada dikelas itu, mereka semakin mengucilkan ester.

"wah, ternyata selain cupu dia juga miskin ya...!"

"pantesan penampilannya kayak gitu, ternyata dia memang kurang biaya teman..."

"emang ya, kalau cupu ya cupu aja"

"aneh ya, miskin kok bisa sekolah di high school gini"

"main dukun kali..."

"hahaha...."

cemoohan dari teman-temannya itu membuat ester semakin menundukkan kepalanya, dia merasa amat malu dan berlari keluar kelas, melihat kepergiaan ester bukannya berhenti menghinanya malah mereka justru semakin tertawa besar dan terus mengolok-oloknya.

***

ester pulang dengan tergesa-gesa, ia membanting pintu kamarnya dan menangis sesegukan sendiri.

karena kelelahan dia akhirnya tertidur dalam keadaan masih memakai seragam sekolah.

ester memang terbiasa sendiri, orang tuanya dari pagi sibuk bekerja dan baru selesai malam hari, itu membuat ester menjadi anak pemurung.

sekitar jam dua dini hari, ester terbangun, dia merasakan lapar teramat sangat, dia baru ingat bahwa dia belum makan sejak pagi tadi saat hendak kesekolah.

dia mengambil sebungkus roti dan susu dari lac diatas meja riasnya, dia memakan roti sambil mengamati wajahnya dicermin.

"apa yang salah dari aku??, kenapa mereka tak menyukaiku??"ester bertanya pada dirinya sendiri.

dia menghabiskan roti dan susunya lalu berganti baju, saat hendak kembali tidur, namun dia tak kunjung tidur, matanya seakan akan tak bisa ter penjam, dia terus membayangkan kejadiaan pembulian an itu, dia memutuskan untuk bermai game di handphone nya, namun baru saja membuka handphone, banyak notifikasi dari sebuah grup di wa. ternyata dia dimasukkan ke dalam grup sekolah.

matanya langsung menelusuri satu persatu chat yang dikirimkan teman-temannya.

[ Apaan sih lo, masukkin sih cupu kesini, bikin kotor aja ]

[ iya nih...bete deh.... ]

[ nggak apa-apa kali, dia kan murid sekolah kita juga ]

[ aduh bikin bad mood aja ]

[ udah paling bentar lagi dia keluar dari grup ]

[ iya lebih baik dia keluar, dia itu nggak selevel sama kita ]

[ hahahaha...... ]

"cupu...?"ester tersenyum kecut sambil terus membaca chat yang terus memojokkannya.

setelah itu dia membanting hpnya kelantai hingga pecah berserakan.

***

paginya ester kembali masuk kelas seperti biasa,

dia duduk dibangkunya sambil membuka bukunya, dia tetap fokus membaca dan menghiraukan tatapan serta omongan sinis teman-temannya.

tak berapa lama, bel masuk berbunyi, guru masuk dan menjalankan kelas seperti biasanya. setelah kelas selesai, bu inta guru bahasa indonesia yang selesai mengajar menatap ester dengan lekat.

"Ester kenapa semalam kamu pulang sebelum waktunya??, apa kamu lupa kalau itu juga bolos??!"

bu inta berbicara dengan lantang sambil menatap ester sinis.

"maaf bu, semalam saya sakit perut, dan saya hanya pulang tiga menit lebih awal"ester menatap mata bu inta dengan iba, dia berharap bu inta mengerti keadaannya.

"saya tidak mau tau ya ester, pokoknya kamu harus dihukum, supaya kamu tidak keterusan, dan hukuman kamu adalah.....kamu harus membersihkan toilet cewek hingga bersih, mengerti kamu??"bu inta menggerebek meja dengan kuat, membuat ester hanya bisa mengangguk tanpa bisa bicara sedikitpun.

saat bel istirahat berbunyi benar saja, ester ditarik oleh bu inta menuju toilet cewek, bu inta lalu melemparkan sapu dan pel kepada ester.

"ini, kamu harua selesaikan ini sebelum bel istirahat selesai!!"bu inta kembali membentak ester dengan keras, dan lagi-lagi ester hanya bisa mengangguk.

bu inta langsung meninggalkan ester, namun saat diluar bu inta bertemu dengan bu sri guru bahasa sunda.

"bu inta, kok ester dihukum begitu!!memangnya ada apa??"terdengar bu sri bertanya namun dengan suara yang agak pelan, dan ester masih bisa mendengarnya.

"aduh bu sri, kemarin dia itu pulang tiga menit lebih awal, saya kan kesal jadi saya kasih hukuman dia dia jera"terdengar suara bu inta sengaja dikuatkan supaya ester mendengarnya.

"memang kenapa ester bisa pulang lebih awal??"bu sri bertanya lagi. "katanya sih sakit perut, tapi saya tidak percaya"bu inta berkata sambil memiringkan mulutnya.

"astaga seharusnya jangan sampai dihukum bu, kan alasanya jelas karena sakit perut, lagi pula hanya tiga menit jaraknya"bu sri mencoba meluluhkan bu inta, namun memang dasarnya hati bu inta terbuat dari batu, dia tak akan mempan di nasehati.

"aduh udah deh bu sri, nggak usah belain ester, dia itu anak orang miskin, percuma ibu belain, ibu nggak akan dapat apa-apa, orang kemarin si roy suruh beliin roti aja dia nggak punya duit"bu inta bersungut sungut sambil menepuk pundak bu sri pelan mencoba merayunya menjauhi ester.

"astaga bu, kita disini sudah digaji, jadi saya tidak perlu mengharapkan uang dari orang tua siswa lagi"bu sri geleng geleng.

"alah bu sri jangan munafik, siapa sih yang didunia ini nggak suka duit, ya saya sih nggak masalah, yang penting saya sudah pernah bilang bu sri, kalau ibu tidak mau ya tidak apa-apa"bu inta meninggalkan bu sri dengan sombongnya, bu sri juga hanya bisa mengeleng-gelengkan kepalanya.

sementara itu, ester terus saja menatap pintu yang tertutup dengan dingin. selang tiga menit ester membersihkan toilet, ada tiga siswi masuk sambil terus menatapnya sinis, itu adalah dewi, Xena, dan angel sang primadona sekolah, dia tidak jauh berbeda dengan roy, mereka sama-sama berasal dari keluarga kaya, namun kekayaan reyan jauh lebih atas daripada angel.

dan mereka bertiga adalah teman sekelas ester.

"heh cupu, lo ngapa liatin kita begitu, nggak pernah liat orang cantik kaya kayak kita ini ya"xena mendorong bahu ester.

"bukan xena, aku masih membersihkan toilet, bukannya kalian belum boleh masuk ya??"ester merasa emosinya mulai naik, namun dia menahannya.

"alah, kebanyakan bacot lo"xena hendak mendorong ester kembali, namun tangannya dihalang oleh angel.

"stop babe, kita kesini mau memberikan penawaran buat sih cupu, bukan buat bertengkar"angel menatap ester dengan senyum miringnya.

xena hanya membuang nafas kasar.

"penawaran apa??"ester dengan cepat bertanya, dia tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya. "kalau lu mau bebas dan nggak dibully lagi, lo harus jadi suruhan kita. lo harus nurut dengan apa yang gw minta dan kedua teman gw, lo nggak boleh nolak, apapun yang kita suruh, APAPUN!!"

***

Di Skors

"Kenapa aku harus jadi suruhan kalian??"ester mulai merasa tak nyaman.

Pftt....

Angel menahan tawanya.

"gusy, apa dia tak mengerti maksud kita??"tanya angel pada kedua temannya sambil tersenyum tawa. kedua temannya juga ikut tertawa sambil kembali menatap ester sinis, xena maju mendekati ester.

"lo belum sadar juga ya??, ya karna lo itu cupu, angel udah baik tuh ama lo nyuruh buat jadi suruhannya, supaya lo itu nggak diganggu lagi sama anak-anak lainnya, emang ya otak cupu itu susah banget nyambungnya"xena menatap nyalang ke arah ester.

"aku nggak mau jadi suruhan kalian"ester menjawabnya to the points tanpa berbasa-basi.

"Whattt??"mereka bertiga serentak teriak sambil menatap ester dengan pandangan aneh.

"lo nggak mau jadi suruhan gw??"angel menatap ester tak percaya.

"iya, aku nggak mau jadi suruhan kamu atapun teman-teman kamu"ester mengulai perkataan nya tanpa rasa takut.

"dasar....lo itu nggak tau diri banget ya!!angel itu mau nolongin lo, lo sok sok-an nolak lagi, kurang ajar banget sih lo"xena mendorong ester hingga terjatuh.

"au...kok kalian dorong aku sih, kan aku nggak salah, aku cuma nggak mau jadi suruhan kalian"ester berteriak dan berdiri dengan cepat.

"lo berani teriak sama kita??"xena kembali mendorong ester, namun tubuh ester tetap tegap dan tak terjatuh seperti sebelumnya, melihat hal itu xena semakin emosi dan ingin menghajar ester, namun lagi-lagi angel menghentikannya.

"sudahlah jangan diteruskan, kalau ketahuan kita bisa kena hukum juga"angel menarik tangan xena untuk pergi, namun sebelum itu angel menghampiri ester dan berbisik.

"lo akan menyesal seumur hidup lo, karna sudah berani menolak perintah gw"angel menatap ester tajam.

mereka pun pergi meninggalkan ester yang kembali sendirian di toilet, tepat saat iti bel berbunyi, menandakan kelas selanjutnya akan segera dimulai, ester dengan cepat berlari meninggalkan toilet yang belum bersih semuanya.

saat masuk ke kelas, pandangan semua murid menatap ke arahnya, diliatnya angel yang menangis, dan kedua sahabatnya itu seperti berpura-pura menenangkannya.

"dasar ya, cupu tidak berguna"

"iya, bisa-bisanya dia nyakitin kembang sekolah kita"

"iya gw nggak nyangka, angel itu anak yang baik loh, dia nggak pernah neko-neko"

"nggak tau diri"

"dasar cupu!!"

kata-kata pedas kembali terdengar ditelinga ester, dia tidak tau salahnya apa, yang dia tau pasti angel dan kedua bestie nya itu merencanakan sesuatu, namun dia hanya bisa diam, tak bisa berbuat apa-apa.

bu sri masuk dengan membawa buku-bukunya, pelajaran terakhir hari ini adalah bahasa sunda.

namun belum sempat bu sri menyampaikan pelajarannya, bu inta tiba-tina nyolong masuk tanpa permisi.

"esterrrr.....sudah saya ingatkan sama kamu, jangan buat masalah, kamu nggak jera dihukum ya?!"bu inta berteriak kencang mengagetkan semua orang.

mendengar teriakan bu inta, para guru dan kepala sekolah yang berada diruang guru tepat disamping kelas ester langsung berlari keluar.

"astaga bu inta ada apa??"tanya pak ridwan kepala sekolah dengan panik.

"ini loh pak, ester nggak habis-habisnya buat masalah"bu inta menunjuk ester dengan mata melotot.

ester yang memang tidak tau salahnya apa hanya bisa terbengong-bengong.

"emangnya estee buat masalah apa bu??"pak ridwan kembali bertanya sambil menatap bingung ke ester.

"ini loh pak, dia mendorong angel dikamar mandi"bu inta dengan lancarnya memfitnah ester.

Degggg........

Jantung ester seketika berdenyut cepat, dia tak merasa mendorong angel, bahkan dirinya lah yang didorong berkali-kali oleh xena.

semua mata kini melihat ke arah ester. "benar seperti itu ester??"pak ridwan menatap ester dengan lekat. "tidak pak, saya tidak mendorong angel"ester dengan mata berkaca-kaca menggeleng.

"bohong......saya saksinya, dia mendorong angel hingga terjatuh!"xena kini berdiri menghadap ester.

"saya tidak berbohong, kamulah yang berbohong, bukannya kamu tadi yang mendorongku hingga terjatuh berkali-kali??"ester juga berdiri menatap tajam xena, mendapat tatapan mematikan sepert itu, nyali xena sedikit menciut, dia mundur selangkah kebelakang.

"eng....enggak kok, gw nggak bohong"xena mulai gelagapan. "sudahlah pokoknya ester bersalah sudah mendorong teman sekelasnya, dia harus di skors selama seminggu"bu inta membuat keputusan secara tiba-tiba.

"tidak bisa seperti iti bu, kalau ibu mau buat keputusan harus diskusi dulu kepada saya dan guru-guru yang lain"pak ridwan merasa keberatan dengan keputusan bu inta yang hanya sepihak. "aduh pak, saya itu wali kelas mereka!! saya akan mendidik dan mengajari mereka, guru-guru yang lain tidak perlu ikut campur, karena tidak akan berdampak apa-apa"ujar bu inta kekeh pada keputusannya.

"tentu saja ini berdampak bu, seminggu bukan waktu yang singkat, dia akan ketinggalan pelajaran jika di skors, bagaimana jika dia tidak lulus??"pak ridwan mencoba memberikan pengertian pada bu inta, namun itu tidak merubah apapun.

"dia ini memang sudah bodoh pak, mau diskors ataupun tidak, saya yakin dia tidak akan lulus, jadi itu tidak akan berpengaruh, pokonya keputusan saya sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat"bu inta dengan sombongnya mengangkat kepalanya.

"ibu lupa siapa saya??, saya ini kepala sekolah disini, semua harus dengan bersetujuan saya, ibu jangan ngambil keputusan seenaknya!"pak ridwan meninggikan suaranya, semua orang terkejut melihatnya, sepertinya kesabaran pak ridwan sudah habis.

melihat hal itu seakan sadar akan tempatnya lebih rendah dari pak ridwan, bu inta menundukan kepalanya sambil meminta maaf. "maaf pak, saya bukannya lancang, saya hanya ingin mendidik murid saya"suara bu inta hampir tidak terdengar.

"terserah dari dulu ibu tidak pernah berubah, selalu mengambil keputusan sendiri, kalo ibu tetap terus seperti ini saya tidak akan segan-segan untuk mengskors ibu juga"setelah mengatakan itu pak ridwan keluar dari kelas, mendengar penuturan pak ridwan wajah bu inta tiba-tiba panik, dia menatap ester dengan marah.

"kalau saya sampai kehilangan pekerjaan saya, itu semua gara-gara kamu, mulai besok kamu jangan datang kesekolah sampai seminggu, mengerti kamu??"wajah bu inta merah bagaikan kepiting rebus, matanya pun merah seperti menahan tangis, lalu dia keluar tanpa memedulikan para guru dan murid yang sedang memperhatikannya.

***

Puncak Kemarahan Ester

Ester menghabiskan waktunya dirumah sendirian, dia tak punya teman untuk mengobrol, orang tuanya juga sangat sibuk dengan pekerjaan. untuk menghilangkan rasa bosannya, dia memutar film dari laptopnya. ester memang tidak terlalu suka menonton film bergenre horor, namun entah mengapa hari ini dia ingin menontonya.

adegan film ini membuat jantung siapapun pasti bergetar, namun ester tetap biasa saja, dia menontonnya tanpa ekspresi. saat adegan pembunuhan tanpa ia sadari terdapat senyum tipis dibibirnya.

"cerita yang menarik!!"ucap ester pelan sambil menutup laptopnya.

keesokan harinya

"tidakkkkkkk........"ester terbangun sambil terengah-engah, dia berulang kali menarik nafasnya, mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"ada apa sayang??"bu ghea, mama ester datang dengan tergopoh-gopoh. "aku mimpi buruk ma!!"ester menatap mamanya sendu. "ya ampun, kamu mimpi apa memangnya??"bu ghea memeluk ester dengan hangat, itu sukses membuat ester merasa lebih baik.

"aku bermimpi aku sedang di bully dan mau dibuang ke jurang ma, mereka sangat jahat sama aku hiks....hiks....."ester menangis dan mengeratkan pelukannya.

bu ghea terkejut, ester tidak pernah menangis dalam masalah besar apapun, namun kini hanya dengan sebuah mimpi dia bisa menangis, bahkan dengan tangisannya yang sangat sedih.

"nggak apa-apa sayang itu hanya mimpi, mungkin itu hanya itu hanya bunga tidur"bu ghea mengelus rambut ester dengan lembut.

"ma emang kenapa dengan orang miskin??"ester mendongakan kepalanya menatap wajah mamanya itu.

"kok kamu nanya kayak gitu, memangnya kamu kekurangan??, bilang sama mama apa yang kurang??"bu ghea menatap mata ester dengan lekat. ester menggelengkan kepalanya.

"sebenarnya aku jadi anak buangan dikelas ma, kata mereka aku miskin karena tidak bisa membelikan roti untuk reyzan"ester menunduk, dia tak berani menatap mata mamanya.

"apa?? anak buangan?? kok bisa??"bu ghea melepas pelukannya dan menangkup wajah ester.

ester hanya menggeleng dan kembali menangis.

"kurang ajar, biar mama datangi sekolah kamu itu"bu ghea bangkit berdiri tapi lengannya ditahan oleh ester.

"jangan ma, biarkan saja aku akan mengurusnya, aku akan membuat mereka takut walau hanya melihat roti"ucap ester penuh amarah, dia tak bisa lagi menahan emosinya.

bu ghea bergidik geli melihat ester, dia lalu duduk kembali ke samping ester.

"apa yang akan kamu lakukan sayang??"tanya bu ghea pelan, dia tidak seemosi tadi.

ester tersenyum dan mengelengkan kepala kembali. "oh iya, memang kamu uangmu kemana??, kenapa tidak bisa membeli hanya sebuah roti??"bu ghea merebahkan tubuhnya dan ester, dia lalu memeluk ester.

"ada ma, tapi direkening semua, ester males ngambilnya, jadi ester bilang ester gak punya uang"ester memeluk bu ghea erat.

"yaudah nggak usah dipikirin, kalau kamu butuh sesuatu bilang sama mama, sekarang tidurlah"bu ghea terus mengelus rambut ester, hingga membuat ester tertidur pulas.

***

Hari ini ester diajak mamanya jalan-jalan untuk menghilangkan rasa bosan ester. mereka hanya pergi berdua, sementara pak robert ayah ester tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.

"sayang kamu mau makan apa??"tanya bu ghea dengan lembut mengusap pipi ester pelan.

"sebenarnya aku nggak pengen apa-apa ma"ucap ester dengan lesu. "loh, kok kamu lesu gitu sih sayang??masih kepikiran mimpi tadi malam ya??"tanya bu ghea khawatir, dia juga memperhatikan wajah ester yang pucat.

"nggak kok ma, cuma lagi gak nafsu makan aja, ester lagi pengen nyantai aja, gimana kalau kita kedanau??"ester dengan antusias memberikan pendapatnya.

"oke, anything for you baby"ucap bu ghea semangat sambil menancapkan gasnya.

sesampainya didanau,ester langsung turun dan duduk dibawah pohon yang rimbun. rumput yang menghijau dijadikan tikarnya, ester tersenyum senang, dia memang selalu senang saat kedanau, karena itu adalah tempat favoritnya.

"sayang mama ketoilet dulu!kamu nggak apa-apa kan sendiri disini sebentar??"ujar bu ghea berteriak dari balik mobilnya. "oke ma"ester juga berteriak sambil mengacungkan jempolnya.

selang beberapa menit, terdengar suara tawa yang tidak asing di telinga ester. saat dia menoleh, ternyata beberapa meter sebelah kirinya terdapat tiga pasang cewek dan cowok, ester tak mengenali tiga cowok itu, tapi dia mengenal ketiga cewek yang cekingan bagaikan kuntilanak yang sedang tertawa.

mereka adalah angel, xena, dan dewi, mereka menggunakan pakaian yang sangat sexy, ester hanya memandang mereka dengan dingin.

"angel, lu bilang apa sama bu inta, sampai kita bisa bolos dan berlibur disini??"tanya xena sambil memeluk cowok yang sepertinya adalah pacarnya.

"itu gampang, dia kan mata duitan, tinggal dimasih duit aja, dia bisa tutup mulut dengan rapat"angel dengan riangnya menjawab pertanyaan xena sambil menghisap rokoknya.

"hahaha....lo memang yang terbaik sih, gw udah eneg banget disekolah setiap hari, sesekali berlibur ke sini kan enak, apalagi tempat yang sepi kayak gini"ucap xena lagi, dia juga mengambil rokok dan menyalakannya.

"ya iyalah kita harus nyari tempat yang sepi, gw harus tetap menjaga image gadis manis dan polos didepan semua orang"jawab angel cepat.

"hahaha....bener bener, gw juga nggak betah disekolah karena nggak ada si cupu, jadi nggak ada yang bisa dibodoh-bodoh in"ucap xena sambil tertawa.

"iya, dia itu tolol banget ya, nggak bisa bela diri sama sekali, dia diskors gara-gara gw pura-pura jatuh, hahaha.....gw nggak akan biarin hidup si cupu tenang, dia udah bisa ngambil hati kepala sekolah, kalo dibiarin dia bisa jadi benalu buat gw, gw akan buat dia tersiksa jiwa dan raganya, sampai dia bersujud dikaki gw mohon ampun sama gw, hahaha....."angel tertawa dengan keras, membuat hati ester kian membara melihat mereka dengan sengaja ingin mencelakainya.

tangan ester mengepal, matanya memerah, di tak tahan lagi dengan sikap angel dan xena yang sangat kelewat batas, ester masuk kemobil dan memejamkan matanya, berharap emosi yang berada didirinya cepat mereda, namun bukannya mereda emosi itu semakin memuncak.

bu ghea yang baru selesai dari toilet melihat ester yang sudah tidak ada dibawah pohon pun merasa heran, dia lalu membuka pintu mobilnya dan mendapati ester yang sedang tertidur.

"ya ampun sayang kamu ketiduran ya, maafin mama ya tadi lama, kamu jadi kecapean gini deh, yaudah deh kita pulang aja"bu ghea berbicara dengan estee yang tertidur, dia mengelus rambut ester dengan lembut.

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!