NovelToon NovelToon

Mantan Tapi Menikah

Malam pilu

tok..tok..tok!!! 

"Assalamu'alaikum, Bu. Tolong buka pintunya ini Mia, Bu!" ujar Mia dengan tubuh yang lemas karena habis perjalanan jauh. 

"Astaghfirullah, Mia! Kok, kamu ga ngabarin ibu kalau mau pulang? Ada apa Mia tumben kamu lusuh kaya begini? Ayo masuk ayo masuk," sambut ibu.

Ibu yang sibuk di dapur membuatkan minuman untuk Mia sementara Mia duduk diam dalam keadaan gemetar, lemas dan terus menangis membuat ibu bingung dan panik. 

"Maafkan Mia, Bu. Mia banyak salah sama ibu," gumam Mia lirih. 

"Salah apa kamu, Nak? Kamu gak buat salah sama ibu kamu kenapa cerita ke ibu jangan menangis terus!" balas sang ibu penasaran dengan maksud ucapan sang anak.

"Bu … Mia hamil!" Tangisan Mia pecah.

"Astaghfirullah Mia!!!kenapa kamu tega begini sama ibu, bikin kecewa ibu kamu tau kan ibu banting tulang buat sekolahin kamu biar kamu pinter masa depan cerah gak seperti ibu jualan soto Mia,"Kelakar sang ibu sambil berderai air mata. 

"Maaf kan Mia bu, "ucap Mia memohon dan berlutut di kaki sang ibu dan tak berhenti menangis. 

"Siapa Mia yang menghamili kamu jawab!!" teriak sang ibu. 

"Mia gak akan bilang bu maafkan Mia ini sepenuhnya tanggung jawab Mia, " Timpal Mia. 

"kenapa kamu menyembunyikan lelaki brengsek itu!! cepat katakan siapa laki-laki yang menghamili mu dia harus tanggung jawab atas perbuatannya Mia, " Seloroh sang ibu kesal. 

"Nggak bu... nggak ini sepenuhnya salah Mia, Mia gak mau menikah bu biar Mia yang melahirkan dan membesarkan anak ini sendiri bu, " Sahut mia. 

"Apa!! kamu sudah gila Mia apa kata orang kalo tau kamu hamil di luar nikah ibu malu Mia, "tukas ibu. 

"Biarkan bu Mia gak peduli apa kata orang yang jelas Mia mau melahirkan dan membesarkan anak ini bu," tukas Mia yang tidak berhenti menangis. 

"Terserah kamu Mia api ibu minta kamu pergi dari sini ibu gak mau nampung kamu sama anak haram mu itu!!" Seloroh sang ibu gemas. 

"Bu, Mia mohon bu Mia ga ada tempat tujuan lagi bu selain di rumah ibu. Ampuni Mia bu Mia janji tidak akan mengecewakan ibu lagi bu. Mia kan membahagiakan ibu dan anak Mia bu, " timpal Mia sambil berlutut dan memohon kepada ibunya. 

"Mia sekali lagi ibu tanya siapa ayah dari anakmu itu!!" teriak sang ibu kesal. 

"Bu,Mia mohon ibu gak perlu tahu tentang hal itu kalau sudah Waktunya pasti Mia akan beritahu ibu tapi tidak untuk sekarang bu, " sahut Mia. 

"Sudahlah Mia ibu capek ibu tahu walaupun ibu memukuli mu sampai mati pun kau tidak akan bilang siapa ayah dari anakmu itu karena ibu tahu sifat mu yang keras kepala itu. kamu pergilah ke kamar mu dan merenung lah atas kesalahan mu itu, " Jawab ibu sambil berlalu meninggalkan Mia sendirian. 

Mia pergi ke kamarnya dan membereskan pakaian nya yang ia bawa seadanya. sambil menangis ia teringat akan masa kecilnya yang begitu susah dengan ibu nya sehingga ia memutuskan untuk pergi sekolah yang jauh dari rumahnya karena di sana sekolah tempat Mia bersekolah ia mendapatkan beasiswa penuh, sehingga ibunya pun mengizinkan Mia bersekolah di sana yang jauh dari rumahnya sekaligus ngekos. tapi apa hasilnya pengorbanan sang ibu sia-sia malah malapetaka yang terjadi. Mia masih terisak dan menangis di kamarnya yang gelap dan sunyi. 

*********

-Dua bulan sebelumnya-

"Apa? Ke puncak mau ngapain? " tanya Roni kepada Mia. 

"Main beb, gak usah panik aku juga gak akan ngapa-ngapain kamu ko tenang aja aku cuma mau motoran sama kamu sambil liat pemandangan di puncak, "

"Kapan?" 

"Hari Sabtu ini bisa? "

"Oke." Jawab Roni menyetujui. 

Pemandangan indah perbukitan dengan hamparan kebun teh yang hijau memukau, serta udara sejuk dan segar memeluk kedua insan yang sedang dimabuk cinta itu. Dua sejoli yang sedang menikmati pesona alam yang menawan sambil berpelukan di atas motor itu tampak bahagia dan terlihat mencintai satu sama sama lain. Tak terasa waktu telah larut,rupanya gelap telah memeluk dunia secepatnya Mia dan Roni untuk segera pulang namun tiba-tiba hujan deras turun hingga keduanya memutuskan untuk berteduh di pelataran toko. 

" Wah hujan beb, deras banget," Keluh Mia kepada Roni. 

"Iyah kita tunggu sampai hujannya berhenti baru kita pulang oke, " Jawab Roni meyakinkan. 

"Oke."

Hujan tak kunjung reda badan Mia menggigil karena kedinginan. Roni dengan sigap memberikan jaketnya kepada Mia. 

"Beb, apa gak sebaiknya kita tunggu hujan berhenti di villa di sana hangat dan banyak makanan" Usul Mia. 

"Apa tidak apa-apa kita ke sana?"

"Nggak yuk aku udah kedinginan banget, kamu gak mau kan aku sakit gara-gara kedinginan" Seloroh Mia. 

"Baiklah kalau begitu. "

Keduanya meluncur ke sebuah Villa daerah perbukitan. Di sana mereka menghangatkan diri dengan meminum sebuah teh hangat untuk mengembalikan suhu tubuh mereka. Mereka bersenda gurau dalam suasana yang hangat berbicara dan tertawa. Tiba-tiba Situasi yang tak terduga muncul baju Mia tiba-tiba ke tumpahan teh dan basah yang akhirnya membuat Mia harus membuka bajunya. Roni yang terangsang melihat Mia membuka bajunya lalu mereka berdua melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan. Mereka berdua khilaf dan terbawa suasana. 

Keesokan paginya Mia dan Roni yang akan pulang ke rumah mereka masing-masing masih shock atas apa yang mereka perbuat semalam, sepanjang jalan di perjalanan mereka hanya terdiam dan tidak saling berbicara, Mia dan Roni larut akan pikiran mereka masing-masing. Sebelum berpisah Roni berusaha membahas hal yang sudah terjadi semalam kepada Mia 

"Mi, maafkan aku, aku khilaf aku janji apapun yang terjadi pada kamu aku akan bertanggung jawab mi, " Imbuh Roni sambil memegang tangan Mia. 

"It's oke Ron gak apa itu bukan sepenuhnya salah kamu aku juga salah Ron maafkan aku, " Mia terisak dan air matanya mengalir membasahi pipinya. 

Mereka berpelukan dan pulang ke rumah masing-masing. 2 bulan berlalu Mia dan Roni masih menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih mereka saling support karena sebentar lagi akan ada ujian kelulusan SMA. Roni dan Mia merasa senang karena sebentar lagi cita-cita dan harapan keduanya untuk berkuliah akan segera terwujud. 

Roni yang banyak bercerita kepada Mia tentang cita-citanya yang ingin menjadi dokter Roni selalu bersemangat ketika bercerita tentang cita-citanya itu. Mata nya berbinar dan super excited. Mia juga ikut senang mendengar cerita Roni tentang cita-citanya ia senang mencintai pria yang punya tujuan hidup dan gigih dalam menggapai cita-citanya. 

Mia teringat akan datang bulan yang tak dirasakan nya 2 bulan terakhir ini. Jantungnya berdegup kencang hatinya bertanya-tanya apakah dia mungkin… hamil oh tidak mungkin Mia hanya melakukannya sekali apa mungkin bisa hamil. Apakah ia perlu membeli testpack untuk memastikan. Tapi Mia takut kalau mungkin ia hamil beneran. Bagaimana kalau hamil… perasaannya berkecamuk. Mia memutuskan untuk membeli testpack di sebuah apotek lalu pulang ke kosan nya dan memakai testpack itu alangkah terkejutnya mia mendapati kalo testpack itu garis dua yang menandakan kalau Mia hamil.

Perasaannya berkecamuk sedih, kecewa dan bingung menjadi satu. Apa yang sebaiknya ia lakukan memberi tahu Roni atau menggugurkan nya. Ia takut kalau harus menggugurkan kehamilannya bagaimanapun anak ini tidak berdosa. Berpikir untuk memberi tahu Roni tapi Mia teringat akan cita-cita dan masa depan Roni kalau ia harus menikah dan mengurus anak masa depan roni bisa hancur biarlah anak ini ku besarkan sendiri pikir Mia. Mia mulai menangis ia tak tahu haris berbuat apa. 

Handphone Mia berbunyi 

Ddrrt… dddrtt.. Ddrrrtt

"Hallo mi kamu lagi apa? " tanya Roni dengan nada lembut.

"Aku lagi di kosan lagi makan sambil nonton TV kamu lagi apa? " jawab mia. 

Suara mia yang terdengar lirih membuat Roni bertanya-tanya tentang keadaan Mia.

"Mi, kamu gak kenapa-kenapa kan? Kamu lagi nangis? Ko suara kamu gitu? "

"Oh engga ko beb aku lagi nonton film sedih jadi aku  nangis" Jawab mia sambil mengusap air matanya dan berusaha tegar di depan Roni. 

"Oh gitu tumben kamu nangis nonton film setau aku gak pernah tuh" Timpal Roni. 

"Ya sudahlah beb tadi kamu telepon mau apa?"

"Oh iya Mia aku punya kabar baik buat kamu, kamu dengar baik-baik yah. 1..2..3 AKU KETERIMA DI UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS KEDOKTERAN Yeay aku senang banget akhirnya apa yang aku harapan kan terjadi Terima Mia kamu selalu support aku, kamu juga selalu ada buat aku."Imbuh Roni excited.

"Wah.. Selamat beb, akhirnya yang selama ini kamu harapan kan terwujud aku ikut senang bahagia dan bangga padamu, "

"Kalau kamu gimana mi kamu udah daftar di Universitas mana?,"

"Aku masih cari-cari beb, "

"Oh gitu semoga kamu cita-cita kamu juga tercapai yah mi oke mi udah dulu yah udah malam kamu tidur besok kita ketemu di lagi oke."

"Oke bye. "

Itu adalah komunikasi terakhir mia dan Roni Mia memutuskan untuk menghilang dari hidup Roni dan akan melanjutkan hidupnya di desa bersama sang ibu. Mia juga akan melahirkan dan membesarkan anaknya sendiri walaupun Mia tahu ia akan sulit diterima ibunya dengan kondisi dia seperti sekarang. Tetapi ia akan berusaha meyakinkan ibunya agar mau menerima ia dan anak yang ada di dalam kandungan kalau perlu ia akan berlutut dan memohon. 

bab 2 Sulit lupa

Setelah beberapa bulan Roni mencari-cari keberadaan Mia tapi tidak kunjung membuahkan hasil, ia sudah bertanya kepada teman-teman Mia dan juga bertanya kepada bapak kos tempat Mia tinggal. Tapi tidak ada satupun yang tahu keberadaan mia. Setelah mulai lelah dengan pencarian nya Roni mulai kehilangan gairah hidupnya hatinya hancur dan hidupnya berantakan. 

Orang-orang terdekat Roni berusaha memberi semangat kepada Roni agar melupakan  Mia dan melanjutkan kuliahnya di jurusan kedokteran. keluarga Roni ibu dan bapaknya mencoba membawa Roni ke psikiater Setelah cukup lama Roni menjalankan konsultasi kepada seorang psikiater kondisi Roni mulai membaik ia berusaha melanjutkan kuliahnya sesuai apa yang ia cita-cita kan sedari kecil yaitu menjadi seorang dokter.

kini setelah sembuh dan sehat Roni menjalankan kuliahnya dengan lancar dan kehidupan nya pun perlahan mulai di warnai dengan kebahagiaan. Roni beberapa kali berpacaran dengan gadis teman kuliahnya tapi selayaknya pemuda lain ia juga mengalami putus nyambung. Pacaran yang dijalani Roni tidak ada yang membekas di hatinya ia masih saja teringat akan cinta pertamanya Mia. Walaupun ia sudah buang jauh-jauh kenangan itu dan berusaha melupakan nya. Tetapi Ia masih teringat akan ke bar-baran  Mia yang melakukan  PDKT terhadapnya ketika duduk di bangku SMA. 

Mia yang terkenal di sekolah akan prestasi dan kecantikan nya tak di sangka jatuh cinta pada anak baru yang menabraknya di lorong sekolah. Roni masih mengingat dengan jelas ketika pertama kali bertemu dengan Mia 

(Flashback pertemuan pertama Roni dan Mia di SMA) 

bruk....!!!

Buku-buku yang di bawa Mia itu jatuh berserakan di lantai koridor sekolah.

" Aduh gimana se lo ati-ati dong pake tuh mata," teriak Mia.

"sorry...sorry gue buru-buru," sahut pria berkulit putih, berkaca mata dan tinggi tegap itu.

(Pria berkacamata itu juga sejujurnya telah terpesona akan kecantikan gadis putih, berambut panjang dan berlesung pipit itu.) 

pandangan Mia tertuju pada asal suara itu berasal di lihatnya wajah pria itu dengan dalam oleh Mia sehingga dalam beberapa detik suaranya tercekat.

rupanya ketampanan pria itu telah meluluhkan amarah Mia.

"em,oh iya gak apa-apa ko,"sahut Mia yang tiba-tiba berubah menjadi wanita kalem sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

"kamu mau kemana?kamu anak baru yah?" tanya Mia penasaran

"iya aku baru di sini mau ke ruang guru. kamu tau di mana ruang guru?" imbuh pria itu.

"oh, tentu saja aku tahu mau aku antar, "sahut Mia dengan semangat.

"boleh, sekali lagi aku minta maaf yah tadi udah nabrak kamu. " Imbuhnya. 

"gak apa-apa gak usah dipikirin. " Jawab Mia sambil berjalan menuju ruang guru. 

"mau aku bantu bawain bukunya. " Tawar pria berkacamata itu. 

"gak usah makasih. " Tolak Mia karena sudah samali ke ruang guru. 

"itu ruang gurunya," sahut Mia sambil menunjuk ke arah ruang guru. 

"oke terima kasih siapa nama kamu?"

"Mia."

"oke Mia sekali lagi Terima kasih. "

"Sama-sama, namamu siapa?"

"Roni. "

"ok,Roni sampai jumpa lagi."

***

"Ron,kamu lagi apa? "suara alfin yang tiba-tiba saja membuyarkan lamunan Roni tentang mia. 

Roni yang sedang terduduk di halaman depan kampusnya terkejut dengan kedatangan Alfin yang tiba-tiba. 

"Ah kamu fin bikin kaget saja, " Seloroh Roni. 

"Kenapa Mia lagi yang ada di otak kau itu Mia.. Mia.. Mia terus lupakan saja lah itu perempuan masih banyak perempuan yang jauh lebih baik daripada  si Mia itu,"Kelakar alfin sambil menghisap rokoknya. 

" Ah tidak siapa yang lagi mikirin cewe nggak ko aku lagi mikirin tugas kuliah kau sudah ada ide untuk tugas khusus presentasi? " Tanya Roni. 

"Kalau kau saja belum bagaimana denganku tentu saja aku juga belum kau ini kaya tidak kenal aku saja, " Timpal alfin. 

"Yahh semoga saja kita beruntung dengan tugas kita, gue cabut dulu yah, "

"Mau kemana kau?aku ikut Roni tunggu. " Teriak Alfin sambil berlari kecil mengejar Roni. 

Roni yang dengan cepat menuju ke parkiran untuk mengambil mobilnya, ia kelelahan setelah kelas berakhir  dan akan pulang ke rumahnya  untuk beristirahat. Mobil Roni pun melaju dengan cepat meninggalkan Alfin sendirian. 

Sesampainya di rumah Roni disambut oleh ibunya yang selalu membahas tentang Perjodohan. Roni yang sudah bosan mendengar kan celotehan ibunya mengenai calon-calon yang akan dikenalkan kepada dirinya. 

"Ron, kesini sebentar," sahut ibu Roni 

"Kenapa bu perjodohan lagi??" Jawab Roni dengan ketus. 

"Iyah Ron kali ini calon yang akan ibu kenalkan cantik banget loh dia anaknya teman arisan ibu dia juga calon pengacara lo kuliahnya di bidang hukum wah cocok banget kalo kamu nikah sama dia dokter dan pengacara apa gak bangga ibu punya mantu pengacara. Dan yang pasti dia gak akan ninggalin kamu Ron, "

"Udahlah bu ibu jangan ngebahas yang lalu-lalu. Oke oke kali ini aku akan nurut sama ibu Roni akan menemui gadis pilihan ibu oke puas kan boleh Roni istirahat, "

"Nah gitu dong baru anak ibu harus kuat dan harus move on, "Seloroh sang ibu menyemangati. 

Roni yang berlalu pergi ke kamarnya membanting kan tubuhnya ke kasur. Karena celotehan ibunya tadi membuat Roni teringat akan kenangannya bersama Mia ia teringat bagaimana perjuangan Mia untuk menjadi pacarnya mia memang agak lain dari gadis lain ia tidak malu dan tidak segan untuk mengejar laki-laki yang disukainya. Walaupun sebegitu nya mia dalam mengejar cinta nya. tetap menjadi pertanyaan menjadi tanda tanya besar di benaknya MENGAPA kamu  tinggalin aku Mia apa salahku. 

Karena Roni sudah setuju untuk menemui wanita yang akan dijodohkan dengannya ibunya mengatur pertemuan itu di sebuah kafe mewah di Jakarta. 

"Ron besok kamu temui Sintia di kafe Glory ingat Ron jangan bikin malu ibu sekiranya kamu gak suka jangan terlalu kelihatan hargai dia perlakuan di dengan baik, "

"Iya.. Iya bu, "jawab Roni ketus. 

Keesokan harinya Roni bersiap untuk menemui  Sintia di  tempat yang telah disepakati. Roni sampai duluan di kafe glory lama menunggu sekitar 20 menit Sintia baru datang ke kafe itu. 

"Roni yah Sorry banget aku telat macet banget tadi udah lama ya nunggunya," Sapa wanita dengan tubuh tinggi dan berkulit sawo matang rambutnya yang panjang tergerai menambah cantik parasnya. 

"Enggak ko santai aja mau pesan sekarang??" Tanya Roni. 

"Boleh"

Roni memanggil pramusaji untuk memesan makanan nya Roni membuka buku menu dengan perlahan dan mulai memesan

"Mbak aku pesan macchiato caramello sama filet Mignon truffe kamu mau pesan apa?" Tanya Roni pada Sintia. 

"samain aja, "sahut Sintia. 

"Oke"

"Jadi masing-masing dua yah k pesanan nya macchiato caramello sama filet Mignon truffe, " Sahut pramusaji itu. 

"Baik ka ada yang lain, "

"Enggak k Terima kasih,"jawab Roni 

"Oke ditunggu pesanannya k. "

Waktu berlalu sudah hampir tengah malam tapi Roni dan Sintia masih asik ngobrol,ternyata Sintia teman bicara yang asyik obrolan mereka nyambung dan Sintia juga orang yang menyenangkan. Roni begitu bahagia karena ia akhirnya menemukan seseorang yang bisa diajak bertukar pikiran. 

kesalahan abadi

Mia berjalan terhuyung rasa lelah menggelayuti tubuhnya, dibaringkannya tubuh itu ke tempat tidur, tempat yang sangat ia rindukan sedari tadi. 

"Mamah baru pulang yah pasti capek, "ucap gadis kecil bermata bulat dan dan berpipi chabi itu. 

" Iyah sayang mamah capek banget, " Jawab Mia dengan lembut. 

"Ana pijit yah mah kakinya, "

"Makasih sayang, "

Ana yang begitu menyayangi ibunya setiap Mia pulang bekerja ia selalu memijat kaki ibunya. Mia tentu saja merasa bahagia ia memiliki anak yang yang sehat dan cerdas tidak sia-sia Mia yang selama ini mempertahankan anak yang tidak diinginkan ini. Walaupun ia banyak dicibir dan dicaci orang lain Mia sama sekali tak merasa malu ataupun takut, ia terus saja berfokus pada dirinya dan anak yang di kandungan nya. Mia juga bersyukur sekarang ibunya sudah menyayangi Ana layaknya cucu sendiri sudah tidak ada penolakan lagi seperti dulu. Mia berhasil menunjukkan kepada ibunya kalau ia memang mampu membesarkan anaknya, walaupun memang berat ia harus bekerja banting tulang tanpa henti untuk bisa menghidupi anak nya.  

Mia saat ini bekerja sebagai Baker(pembuat roti) di sebuah toko roti yang tak jauh dari rumahnya, ia mengikuti kursus untuk bisa menjadi seorang Baker. Ia sudah bekerja selama 2 tahun Mia memang sangat menyukai roti sehingga ia memutuskan untuk membuat dan bekerja di toko roti.

Pagi hari adalah waktu teramai di toko Mia sering kewalahan akan pengunjung yang membludak, Mia dibantu oleh kedua rekan kerjanya ia selalu menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga pemilik toko menjadikan Mia sebagai kepala toko. 

Awal mula pak Andre pemilik toko  roti tempat Mia bekerja adalah sosok yang baik ia juga royal kepada pegawai nya. Tapi lama kelamaan Mia merasakan ada yang aneh dengan sikap bosnya itu kepadanya tingkah lakunya pun berubah lama-lama  Mia menjadi tidak kerasan bekerja di sana 

Pak andre sering mengirimi pesan singkat yang tidak  senonoh kepadanya awalnya Mia diam saja dan tidak menanggapi pesan itu, tapi lama-kelaman bosnya ini sampai melakukan tindakan  pelecehan terhadapnya seperti menepuk pantat dan mencolek pipi Mia. 

Puuk.. " Pak andre yang tiba menepuk pantat Mia yang sedang menguleni adonan roti. 

Bruk!! Mia membanting adonan ke atas meja dengan kasar. 

Mia yang tersulut emosi langsung berteriak 

" Pak, kenapa bapak melakukan hal itu padaku? Itu termasuk pelecehan seksual pak perilaku itu tidak pantas dilakukan oleh orang yang berpendidikan seperti bapak, jika hal itu terus dilakukan saya akan melaporkan bapak, " Ucap Mia tegas. 

"Maaf Mia saya tidak sengaja saya hanya bercanda saya tidak tahu kamu akan memberikan respon serius," Imbuh pria paruh baya itu. 

"Bercanda? Pelecehan seksual bukan sesuatu yang bisa di anggap bercanda ini melibatkan batas pribadi dan Kehormatan seseorang, "Balas Mia tajam. 

"Apa kehormatan  kau bilang heh memangnya kau masih punya kehormatan Mia kau saja tidak mempunyai suami dan anakmu tidak mempunyai ayah dimana letak kehormatan yang kau maksud? " Balas pak andre mengejek.

"Apa!! Bapak sungguh keterlaluan sudah melecehkan ku sekarang bapak menghinaku begitu, baiklah kalau begitu saya sudah tidak bisa Mentorelir tindakan bapak kepada saya, MULAI DETIK INI SAYA RESIGN!!! " Kelakar Mia. 

"Oh baiklah toko ini juga tak kekurangan karyawan kamu pikir cuma kamu saja bisa bikin roti?? Banyak yang masih antri untuk kerja disini kamu camkan yah kata-kata saya tidak ada yang mau nerima karyawan yang punya anak di luar nikah kamu itu pezina, " Teriak pak andre. 

Mia pergi dari toko roti itu dengan perasaan marah dan kesal 

"lihat saja aku akan membalas mu." Pekik Mia sambil memicingkan matanya dan berlalu meninggalkan toko. 

Mia berjalan menelusuri jalan menuju rumahnya, sepanjang jalan ia bingung harus mengatakan atau tidak kepada ibunya kalau ia sudah dipecat dan tidak bekerja lagi. Kalau ibunya tau ia sudah tidak bekerja pasti ia akan merasa sedih. 

Maka dari itu Mia tidak mengatakan kepada ibunya kalau ia sudah berhenti bekerja dan akan berusaha mencari pekerjaan apapun yang penting halal. 

"Assalamu'alaikum, mamah pulang, "

"Mamah…" Teriak Ana dari dalam rumah dan segera memeluk Mia. 

"Mamah capek yah abis kerja, " Celoteh gadis cantik itu. 

"Enggak ko mamah kan kuat, " Ucap Mia sambil tersenyum.  

Mia meringkuk di kasur ia merenung atas kejadian tadi kenapa dunia begitu tidak adil orang-orang menghakimi dirinya Karena satu kesalahan nya bahkan tega memperlakukan dirinya dengan kejam dan melabeli nya dengan sebutan pezina wahh kejamnya orang-orang itu seakan tidak pernah berbuat dosa. 

Rasa marah di dalam hati Mia masih berkecamuk ia berpikir untuk membalas perbuatan pak andre. Ia terpikir ide untuk melaporkan segala perbuatan pak andre itu kepada istri nya. Tapi Mia tidak memiliki nomor handphone istrinya. Mia segera menghubungi mantan rekan kerja nya untuk mencari tahu nomor istri pak andre. 

Setelah mengetahui nomor istri pak andre yang ia dapat dari mantan rekan kerjanya dulu Mia mengirimkan chat mesum pak andre kepada dirinya kepada istri pak andre. 

"Syukurin biar tahu rasa, " Celetuk Mia. 

Mia sedang sibuk mencari pekerjaan baru ia setiap hari pergi ke luar rumah seperti akan berangkat kerja agar ibunya tidak mengetahui kalau ia sudah dipecat. 

Dalam kelelahan mencari kerja ternyata ada satu hal yang membuatnya bahagia ia dikabari oleh mantan rekan kerjanya yang dulu di toko roti kalau pak andre sekarang sudah tidak memegang toko roti lagi istri nya yang sekarang memegang toko roti, usut punya usut ternyata istri nya sudah mengetahui kelakuan mesum pak andre di toko roti sekarang pak andre yang mengurus Anak-anak nya di rumah alias menjadi bapak rumah tangga.  Mia merasa puas hati karena perbuatan pak andre sudah dibalas kontan oleh Tuhan. 

Setelah Mia mencari pekerjaan ke sana kemari ia ditawarkan pekerjaan sebagai SPG event oleh sahabat nya fitri yaitu pekerjaan SPG yang hanya untuk event satu minggu di sebuah mall. Mia menerima pekerjaan itu karena gaji yang ditawarkan cukup lumayan. Ia menjadi SPG untuk pameran mobil di sebuah mall besar. 

Melalui pekerjaan itu Mia menjadi banyak kenalan dengan orang-orang baru. Di event  pula Mia berkenalan dengan seorang pria bernama Darwin ia merupakan pelanggan yang membeli mobil di tempat Mia bekerja. Rupanya pria itu jatuh cinta kepada Mia pada pandangan pertama dan mengajak kenalan serta bertukar no telepon.  Mia yang sudah lama tak merasakan kebahagiaan menyukai seseorang tampak begitu berseri ketika darwin mengirimi dia pesan. 

Sudah 4 bulan semenjak Mia berkenalan dengan Darwin mereka berdua merasa cocok satu sama lain dan Darwin pun sudah menerima keberadaan Ana anak Mia, Ana pun cukup bahagia dengan keberadaan darwin disisinya. 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!