NovelToon NovelToon

Dreamcatcher Sang Kapten

aku pasrah dengan keadaanku

🍁🍁Bantu Like dan komentarnya 🍁🍁

......................

...  Tahun 2011...

“jingle Bells, jingle Bells

Jingle All The Way……..” lagu dari radio tua dimeja, di sebuah rumah kayu, milik keluarga Lili. gadis kecil yang tumbuh di keluarga cukup sederhana, gadis kecil yang sudah berkelahi dengan pahitnya dunia, dipaksa dewasa sewaktu kecil, mendapatkan perlakuan tidak baik dari teman-temannya disekolah, menggubah pandangannya tentang dunia, dia dan keluarganya tinggal di desa kecil.

"Mama, bukankah ketika natal ada santaclaus??". Kata lili

"Itu Cuma dongeng, ayok tidur", kata mama sambil membaringkan tubuhnya yang lelah bekerja di sawah seharian.

"Mama, tapi aku percaya ada santaclause, adakan mama?, Tanya lili

"Banyak yang akan kuminta ke santaclause, kalau datang, mama apa yang akan kau minta kalau santaclause datang??, Tanya lili lagi.

"Mama mau minta biar santaclause kasih hadiah uang ke mama, biar mama biasa membelikan anak-anak mama baju natal, kue natal mmmm", kata mama sambil tertidur.

"Bukankah Tuhan tidak adil mama, kenapa hidup kita begini??,kata lili lagi

"Tuhan Yesus, kirimkan santaclause sekarang", kata lili lagi

"Ooooohhhh, itu". Kata lili sambil menunjuk bintang jatuh dilangit

"Mama, santaclause sudah berkeliling membagi hadiah, liattttt… tapi kenapa tidak mendekat kerumah kita maaaa".Kata lili kecewa melihat bintang yang semakin menjauh.

"Itu bintang jatuh nak.. ayok tidur". kata mama

"Tidak maaaaa. Aku mau minta banyak hadiah ke santaclause, aku tidak boleh tidur nannti dia lewat dan tidak mendengar keinginanku", kata lili menunggu di jendela.

"Katakan saja keinginanmu, Tuhan Yesus itu luar biasa, Dia akan mendengar keinginanmu dan menyuruh santaclause membawa hadiahnya", kata mama, dan mama pun terlelap dalam tidurnya.

Beberapa menit kemudian…

"Baiklah maaa, aku akan katakan keinginanku kepada Tuhan Yesus".

"Tuhan Yesus, kata orang saat natal santaclause akan datang dengan keretanya membawa hadiah, dan mengabulkan keinginan kita…. aku sudah melihatnya, tapi dia tak singgah di rumahku, apa rumah ku kecil, atau santaclause tak melihat rumahku karena tak ada lampunya, bolehkah kau memarahinya Tuhan.. baiklah aku akan mengatakan keinginanku Tuhan, satu aku ingin jadi anak pintar sehingga teman-temanku dan guruku tidak mengatakan aku bodoh dan tidak akan sukses, dua aku ingin punya banyak uang sehingga kami biasa beli lampu supaya rumah kami terang, dan supaya biasa jajan di sekolah aku tidak jajan karena mama papa tidak punya uang, ketiga aku mau kau datang memarahi teman-temanku yang mengejekku dan memukuliku padahal aku tidak pernah menggangu dan memukuli mereka bahkan mereka mengejek keluargaku, aku marah dan minta Tuhan Yesus menghukum mereka, kata lili, dia pun tertidur di meja.

...****Tahun 2018****...

Hhhhhhh

"Siram, siram, siram". Seruan beberapa siswa perempuan kelas 12.MIPA.1.

"Tungguuuu", kata salah seorang perempuan dari belakang, sontak membuat siswa siswi yang berkumpul menoleh kearah suara.

"Kalian berpesta lebih dulu tanpa aku, kata sintya dengan senyum sinisnya", sambil memutar-mutarkan plastic hitam di tangannya.

"Minggir… sekarang giliranku" , katanya sambil mendorong salah seorang siswa

Kini wajah lili yang mungil, dipenuhi tetesan putih telur yang dipecahkan di kepalanya.

"Telur campur terigu kurang apa ya hhhhhhh" , kata sintya sambil tertawa

"Minyak goreng ngak siii", kata Mega sahabat dekat sintia

"Karna minyaknya ndak ada, air aja ngak sih??"sahut Silta sahabat dekat sintya juga.

Lili yang sudah tak berdaya untuk melawan hanya pasrah diguyur air oleh teman-temannya.

Ting…. Tinggg.. ting.

Bunyi bel sekolah menandakan masuk kelas, juga menjadi penyelamat lili dari teman-temannya.

"Hey anak kampung!!!, kau belum selesai dengan saya okay". Kata sintya mengangkat dagu lili dan mengebaskannya.

"Ayok gengs!!", lanjutnya sambil berjalan menuju kelas.

"Kapan semuanya berakhir Tuhan??, aku tak akan kuat lagi", sahut lili lemah

Sambil membersihkan dirinya dari telur dan terigu karena ulah teman-temanya tadi.

"Astaga nak,siapa apa yang terjadi dengan mu??", kata Pak Matius kaget dengan keadaan Lili.

"Pasti perbuatan mereka lagi ya??", lanjut pak Matius

"Iya Pak, tapi ndak usaha diperpanjang maasalahnya, aku tidak apa-apa ko Pak". Kata lili sambil membersihkan dirinya.

"Nak, mungkin keluarganya punya kuasa disini tapi jangan takut melawannya nak, Bapak bantu lapor ya? "

"Tidak usaha Pak, aku tidak punya bukti, lagian semua anak-anak memihak kepadanya, dia punya uang aku tidak, ndak usaha ya Pak, nanti juga bapak kehilangan pekerjaan gara-gara mendukung aku", kata lili menyakini Pak Matius.

"Aku ke kelas dulu ya Pak", kata lili meningalkanya.

"Pehhhhh, bau apa ini??", kata Mega

Lili yang sedang berjalan ke tempat duduknya, semua teman-temannya melihatinya.

"Lili, nanti masih ada jam Fisika loh", kata Mentari ketua Kelas MIPA 1

"Aku izin, bajuku basah jadi aku harus pulang", kata lili meninggalkan kelasnya.

"Lili, kenapa baju mu basah??, kata Andika

"Pasti ulah mereka lagikan??, benar-benar ya mereka", kata Andika marah sambil berjalan kearah kelas MIPA 1.

"Aaaandika, tunggu", kata lili sambil memegang tangannya

"Ndak ada gunanya, mereka akan selalu menang, aku sudah pasrah". Kata lili menunduk.

"Jika kau begini terus mereka akan seenaknya kepada mu", kata Andika kuatir

"Aku tahu, tapi katakan apalagi yang harus aku perbuat??, tiga kali aku melapor, tak ada hasilnya bukan, malahan pihak sekolah menyalahkan aku, yang tidak bisa dibercandai oleh teman, cenggeng, mereka akan tetap menganggap ini bercandaan anak remaja itu doang", kata Lili sambil meneteskan air mata.

"Tolong jangan ikut campur lagi, jangan masuk ke masalahku", kata lili sambil meninggalkan Andika.

...----------------...

Suasana kelas sangat ramai, karna guru mengadakan rapat untuk persiapan ujian kelas 12, sehingga tak ada proses pembelajaran berlangsung.

Gaissss....

"Saya dapat undangan dong, kalian dapat ngak", sambil menunjukkan undangan di depan kelas.

"Semua dapat dong....", sintya yang masuk ke kelas dengan kekhasan jalannya yang Bak finalis putry Indonesia.

"Undangan spesial, untuk teman-teman kelas ku. ditunggu kehadirannya, I love you".

"Nih, tolong bagikan ke teman ya bestie!!", memberikan totebag isi undangan ulang tahun, sambil melangkah ke tempat duduknya di sebelah kanan tempat duduk paling belakang.

"Astaga kurang satu Tya.. Lili ndak dapat, astaga aku ikut sedih", dengan memasang muka sedih melihat lili yang sibuk mengerjakan soal-soal UTBK.

"Oooo, undangan spesial dong untuk Lili!!".

"Ini saya sudah hias sendiri..", dengan menunjukkan undangan kertas putih dengan gambar monyet yang di gambar sendiri.

"Nihh, Lili datang ya. aku sedih loh klu kamu ndak datang", dengan bertopang dagu di meja Lili.

Tapi Lili malah tidak menghiraukan nya.

" Maaf aku ndak bisa datang", sambil berdiri membawa bukunya.

Plakkkk

Semua buku yang dipegang Lili terjatuh ke lantai

"Hey, kamu tidak mengambil undangan ku??, Kasih pelajaran!!", sambil memberikan kode lirikan kepada teman-teman gengnya.

Lili didorong sehingga terpental di lantai, di jambak dan dipukul pake buku. tak ada yang melerai nya karena tak ada yang berani melawan sintya. sintya bak Ratu di sekolah, dia adalah Cucu pemberi saham kepada pembagunan sekolah, dan merupakan orang terkaya di kota itu.

"Tolong, Percaya padaku ini semua cuma salah Paham!!, aku bersumpah ini hanya fitnah...."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...   Bersambung...

Tidak akan kembali

"Tolong percaya Padaku ini Hanya salah Paham, aku difitnah".

"Heee, kau bilang salah Paham. andai bukan mulut Bintang sendiri yang bilang kau pacaran dengannya aku tak akan percaya. dasar ya anak Kampung, anak miskin, pelakor lagi, ciiiii". dengan penuh amarah sintya memukul kepala lili yang duduk berlutut dilantai.

"Harusnya kau sadar diri, mimpi luh miliki sang pangeran, ndak selevel". sambil menepis rambutnya sintya berdiri dari hadapan lili, dan menendang buku-buku lili hingga berantakan.

"Hey tau ngak, si lili gadis malang itu kena buli lagi tuh dikelasnya". Deon yang masuk kekelasnya MIPA 2.

"Masalah apasih, kasihan dia dibuli gengnya sintya terus."

"Tau tuh katanya sih, lili pacaran sama Bintang".

"Lah, masalahnya dimana dong, kalau mereka pacaran betulan, ndak salahkan".

"Ia sih, tapi sintya ndk suka, mungkin cemburu kali, tau aja sintya orangnya kaya gimana. kalau suka sesuatu ya harus dia yang punya. no bagi-bagiiiiiiii", sambil menepuk meja Mia mengagetkan semua orang dikelas.

"Ngomong-ngomong kenapa Bintang belum balik ya dari Jakarta, bukannya Olimpiade nya cuma 2 pekan ini sudah sebulan loh..."

"Ia ya, lama banget".

"Dan tau ngak gyus, kalau Bintang datang mungkin lili bebas dari geng serigala itu, ya mungkin klarifikasi gitu soal hubungannya, atau kasih perlindungan ke Lili, ya ampun kisahnya akan seperti sinetron kali ya nanti." kata Mia sambil menghapus papan tulis.

"Heyy, Andika mau kemana..aku ikut." kata Risky sahabat dekat Andika, Bintang, dan Deon. empat sejoli di sekolah.

Risky dan Deon ngekor di belakang Andika, yang tidak tau mau kemana arahnya.

"Sintya dimana", kata Andika yang mencari sintya dikelasna

"Aaahh, ke kantin pasti,"

Melihat lili yang duduk di kursinya membuat Andika ingin menanyakan keadannya, tapi dia melihat lili sibuk dengan soal-soalnya mengurungkan niatnya untuk menghampirinya.

"Kalian ke kelas aja, aku ada urusan sebentar, sana sana jangan ngekor terus kalian kaya bodyguard tau ngak". cetus Andika mengusir sahabatnya

"Iiiiiiss awas ya, bodyguard bodyguard, emang ia sia kami tampang perkasa dan tampan". kedua lelaki itu bertatapan dan saling memuji sambil tertawa. mereka memiliki kepribadian ganda, kadang kulkas berjalan, kadang cowok feminin, kadang cowok playboy, ketika berkumpul berempat.

"Sintya Tunggu, ku peringatkan ya kamu. Sekali lagi kau ganggu Lili, kau berurusan dengan ku". dengan Nada yang pelan tapi penuh amarah di tambah tatapan Andika yang tajam juga kepada teman-teman Sintya.

"Ha.......Liiiiillliiiiii

Andika mengancamku karna gadis kampung itu..

Tidak bisa di biarkan..

Dia merebut semuanya dari ku..

Tunggu aku akan membuatmu sujud di kakiku, lili". sintya yang penuh emosi ketika mendapat ancaman dari Andika.

"Tunggu aku punya Ide"..

"Apa??"..

" Sini aku bisikan".

"Ide bagus". kali ini Aku akan menunjukkan posisi kau dan aku Lili

...****************...

"Selamat datang"

"Mari masuk teman-teman"

"Astaga Tya kau bagai Princess, hari ini" pujian teman-teman sekolah lili

"Wahhh, megah banget rumahnya"

"Deh, aku iri dengannya sintya mempunyai semuanya"

"Terima kasih sudah datang, teman-teman. ayo makanannya dinikmati, sambil menunggu yang lain. jangan sungkan".

Beberapa menit kemudian....

" Gyus dia datang", sambil memberi kode ke pintu depan

"Yeaaay, aku senang banget", sambil berjalan ke arah pintu

" Halooo, selamat datang Lili", kata sintya

"Terima kasih, ya kadonya ndak usah repot-repot", antusiasme sintya menyambut Lili membuat seisi ruangan menjadi kaget dengan tingkahnya.

" Ciuwwww, kakak Tya Kadonya jelek dibungkus koran", ucap sepupu Sintya

"Mutiara, jangan begitu tidak baik", tegur sintya

Semua rangkaian acara peniupan Lilin, pemotongan kue berjalan dengan meriah.

" Mah, pah, aku ajak teman-temanku keluar ya outdoor di kolam renang. mama dan papa sambut tamu yang lain".

"Bersenang-senanglah", kata mama sintya

" Teman-teman, ayok keluar ada kejutan spesial selanjutnya"

...----------------...

Tolong.... tolong.....

"Astaga lili"

"Tolongin"

"Aku tidak bisa berenang"

"Heiii, siapa yang tolongin akan punya nasib kaya dia disekolah". ancam sintya

Tidak ada yang berani nolongin lili

Semua kembali berjoget mengikuti irama lagu.

" Tuhan kaki ku keram, dadaku sesak, aku tak bisa berenang ", gugam lili dalam hati sambil berusaha merenang naik ketepi kolam. dia sengaja didorong dari belakang saat ia disuruh berdiri oleh sintya di dekat kolam

" Nak, kau tidak apa-apa", Pak Joni yang nolongin Lili beliau adalah tukang kebun di rumah mewah Sintya.

"Bagaimana bisa mereka tidak melihat mu nak, kau hampir celaka". pak Joni yang kuatir dengan keadaan Lili.

" Aku tidak apa-apa Pak, Terima kasih sudah nolongin", kata lili sambil batuk.

"Bagaimana, kau bisa jatuh ke kolam"

"Aku, tadiiiiii". lili mengingat kalau sintya mendorongnya, dia juga melarang teman-temannya menolong ini dia.

"Kepelesat pak".

"Hati-hati, memang pinggir kolam itu licin, untuk kamu selamat nak".

" Ia Pak, iini berkat bapak".

............

"Kurang ajar, aku sudah memperingatkan nya". andika yang penuh emosi melempar HPnya di tempat tidurnya. dia menerima kiriman video lili yang hampir tenggelam

......................

" Lili, astaga kamu kenapa". kata Sintya pura-pura kuatir.

"Aku pamit pulang"

Lirikan mata sintya memberikan kode kepada teman-temanya untuk melanjutkan rencana mereka.

"Aku, mau pulang, lepas"

Mereka menyeret Lili ke tengah

"Aku sebenarnya kasihan"

"Kasihan ya dia"

"Andai andika ada disini, dia tidak akan disiksa begini"

"Kita tidak berani menolonginnya, nanti kita juga di siksa di sekolah"

Lili yang sudah pasrah dengan perlakuan sintya dan temannya. menguyurnya dengan terigu, telur dan minyak, hanya bisa menangis, dia juga tahu tak ada yang berani menolonginnya.

"Menunduk dikaki ku"

"Dan katakan yang sebenarnya kapan tanggal jadianmu dengan Bintang", kata Sintya dengan penuh intimidasi kepada lili.

" Aku dan Bintang tidak punya Hubungan apa-apa"

"Aku sudah bilang berkali-kali"

"Gyus, buka mulutnya sampai ia mengakuinya", perintah Sintya.

"Awas ya kalau kalian sampai ada yang lapor"

"Aku benar-benar, mengatakan yang sebenarnya". kata Lili

"Nak, siapa yang punya HP dari tadi bunyi". suara mama Sintya yang menganget kan semuanya.

"Tutup, tutup".perinta sintya untuk menutupi Lili.

" Ahhhh mama, itu punya mega, makasih ya mah, mama masuk itu tante Lidia datang".

"Aaahh, benar. mama masuk ya sayang".

" Astaga hidung lili berdarah". membuat semua panik.

"Tya bagaimana ini", " nanti dia mati atau apa disini", mega yang panik melihat lili yang sudah pingsan.

"Tenang, tenang, kalian membuat kita tambah panik"

"Pak Joni, Ya Pak joni", " mega panggil Pak Joni di bagasi cepat.

"Ada apa ini. kata Pak Joni berlari kearah mereka

" Pak, Temanku tadi kepeleset ke Kolam, kami sudah menyuruhnya pulang tapi, dia menolak". sintya yang kembali berekting sambil mencoba membangunkan Lili.

Pak Joni tidak curiga dengan keadaan Lili yang penuh telur dan Terigu, karena baju sintya dan teman-temannya disitu juga penuh dengan Terigu dan telur, rupanya sintya dan yang lain membuat baju mereka sama dengan Lili untuk menghilangkan kecurigaan Pak Joni nantinya.

"Saya akan antar ke rumah sakit".dengan cepat Pak Joni membawa Lili untuk diperiksa ke rumah sakit terdekat.

" Aku takut"

"Dia tidak akan mati, tenang aja", kata sintya sambil tersenyum tipis dibibirnya.

"Sayangnya, dia belum sempat sujud dikakiku", sambil menepis terigu di tangannya.

...****************...

"Skefo Bintang pulang". Mentari ketua kelas yang baru datang dan membuat heboh kelas

"Tadi aku melihat mamanya di kantor"

Lili bergegas dari tempat duduknya dan berlari keluar kelas.

Semua teman kelasnya melihatnya, termasuk sintya kaget dengan berita kedatangan Bintang.

Di kelas sebelah Pun Heboh akan berita tersebut, Andika melihat lili keluar kelas dengan berlari, ia pun menyusul Lili yang sedang berlari ke kantor.

Lili berlari kekantor, namun sayangnya ternyata Bintang yang ditunggu begitu lama datang mengubah keadaanya nya ternyata tidak. hanya mama Bintang yang datang untuk meminta pemindahan sekolah Bintang.

"Tante, tunggu". lili yang berteriak memanggil mama Bintang yang sudah pergi meninggalkan parkiran

" Tante"

"Tante"

Sekitar 500 meter lili berlari mengejar mobil

"Bintang"

"Tante"

"Auwww, auwww", lili merinti kesakitan saat terjatuh. tak mau mobil semakin jauh lili bangkit mengejar, sambil melambaikan tangannya sekuat tenaga.

" Tante, tungguuuuuuu"

"Mbak, kayanya ada yang berlari mengejar dari belakang"

"Siapa? "

Mobil pun berhenti dan mama Bintang pun Turun dari mobil.

"Tante, aku mau ketemu Bintang". sahut lili yang sudah kecapean mengejar

" Bintang, dia ada di Jakarta nak, dia Sedang sakit, jadi Tante ambilkan surat Pindah sekolah".

"Tante tolong, atau lewat telfon aku mau bicara dengannya penting sekali tolong".

" Nak, maaf Bintang sekarang tidak mengenal siapa pun, selain tante, dan papanya. dia sekarang kehilangan ingatannya, karena kecelakaan saat olimpiade nak".

Begitu lama Lili berusaha menguasai dirinya, ketika ia mendengar kenyataan bahwa Bintang telah kehilangan Ingatannya.

"Nak, kau baik-baik saja"

"Ah, kalau begitu aku Pamit tante". ia kemudian melangkah meningkalkan mama Bintang, namun ia kemudian berbalik

" Tante maaf, tolong berikan ini kepada Bintang, ini miliknya"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung

🪐Jangan lupa tinggalkan saran atau like yahh🍁

Bisakah kau tidak pergi??

"Tolong berikan ini Padanya".

"Aku pamit tante, semoga Bintang cepat sembuh, Terima Kasih".

Menangis, ya itu satu-satunya yang bisa menggambarkan hancurnya hati Lili.

Perih luka hatinya, tak lagi ia rasakan.

"Aku, akan kuat yaa, aku kuat". kakinya seperti tak bisa di langkahkan lagi Lili terjatuh di tengah jalan yang sepi. menangis sejadi-jadinya.

......................

"Haruskah menangisi yang keadaan yang tak bisa diubah". seorang pria mendekatinya dan mengulurkan tangannya.

Lili hanya menongak ke arah suara.

Tak disangka Lili kembali menangis tersedu-sedu.

" Katakan, apanya yang kau tangisi, keadaannya?, orang yang membuatmu menderita (Bintang)?, sintya dan teman-temannya?, kau takut kembali dibuli??, atau ada hal yang lain??. tanya Andika yang dari tadi juga ikut mengejar Lili

" Tidak ada, aku hanya sedih dengan diriku sendiri. seperti tak ada kebahagian baginya".

"Lalu kau akan ikut menghukumnya?".

"Tidaklah kau pernah menyebut motto hidupmu, *Only you can change your life, no one dan do it for you". bukankah jadi lemah dengan keadaan, menyalahkan hidup, membuat langkah menjalani hidup bermakna terhenti dan kehilangan arah??.

Lili terdiam....

" Berjanjilah, aku tak mau lagi melihatmu lemah seperti ini, dan kemarin". kata Andika sambil mengangkat jari kelingkingnya meminta Lili berjanji.

"Ayo berjanji"

"Aku berjanji..... "

"Terima kasih untuk semuanya...., bisakah kau tidak pergi?? ". lili memberi pertanyaan yang membuat Andika meneteskan air mata, ini untuk pertama kalinya Andika meneteskan air mata di depan perempuan, bahkan Ibunya sendiri.

"Aku, tak bisa tinggal". kata Andika memandang kearah lain.

"Begitu rupanya".

"Tapi aku berjanji padamu aku akan menepati janjiku, aku tak akan lemah lagi, sintya dan yang lainnya tak akan menggangu ku lagi", kata lili menyakinkan Andika, wlaupun dalam hatinya mustahil akan kuat menghadapi sintya, dan penderitaan yang akan semakin berat lagi dengan ketidakhadiran Andika yang selalu membelanya.

"Mmmm, aku percaya padamu". Andika yang mengelus rambut lili.

" Ayok aku bantu berdiri". Andika mengulurkan tangannya. lili pun menggengam nya.

Mereka pun berjalan kembali kesekolah setelah sekitar 500 meter jauhnya dari sekolah. dengan pemandangan yang indah di jalan di kelilingi persawahan di pinggirnya.

"Berbalik lah", sahut Andika

Bunga dandelion pun terbang ke arah Lili, dengan mengikuti arah angin.

"Apakah kau tahu makna bunga Dandelion", tanya Andika

"Tidak", jawab lili yang masih memerhatikan bunga yang diterbangkan angin

"Optimisme, ya optimis sering dikaitkan dengan bunga itu, dia akan tumbuh dimana saja ia hinggap, berbunga dan kembali berhambur mengikuti arah angin dan tumbuh semakin banyak lagi". jawab Andika sambil memberikan bunga Dandelion ke lili.

"Tiup lah". perintah Andika

Lili pun meniupnya.

" Terima kasih, untuk semua yang Tuhan, aku percaya semuanya Baik bagiku, rencanamu lah yang terindah terjadi, aku tahu, sekarang aku tak mengerti rencanamu, tapi aku percaya suatu hari nanti aku memahami rencanamu, dan aku yakini aku akan sangat berterima kasih untuk semua yang telah terjadi". gugam lili dalam Hati

"Apa yang kau inginkan dalam Hidupmu??, tanya Andika, membangunkan lili dari gugaman hatinya

"Aku keadaan hidupku berubah setidaknya sedikit saja".

"Termasuk keadaanmu disekolah ini"

"Yaaa, aku ingin cepat keluar dari sekolah ini, sehingga semua nya baru kembali"

"Dan melupakan semuanya", tanya Andika

"Mungkin", jawab lili sambil tersenyum kepadanya

Angin yang bertiup menemani perjalanan mereka.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!