Kepincut Cinta Om Om
Kembali Bertemu
Di sebuah ruang keluarga, terlihat tiga orang yang tengah menyantap sarapan mereka dengan sesekali melontarkan pembicaraan.
Daddy Andres
Sayang, kamu sudah tahu kalau om Willi sudah kembali dari Ausie?
Daddy Andres
(tanyanya kepada Lovarenka, sang anak)
Lovarenka
Aku baru tahu dari Daddy hari ini
Mommy Sandra
Kamu gak mau ketemu om kamu itu?
Lovarenka
(Menatap Mommynya dengan bingung)
Mommy Sandra
Kali saja kamu kangen bertemu om mu itu, bukankah dulu kamu lengket banget sama dia? bahkan sampai om mu tidak boleh pulang
Mommy Sandra
(sambil tertawa mengenang kelakuan anaknya dahulu)
Lovarenka
Itu kan dulu, Mom
Lovarenka
Pokoknya beda pake banget!
Daddy Andres
Kebetulan daddy ada urusan diluar negeri lumayan lama, gimana kalau kamu tinggal dengan Om Willi?
Lovarenka
(Tersedak mendengar ucapan Daddy nya)
Lovarenka
Ngapain harus tinggal bareng om Willi?
Lovarenka
Aku bisa tinggal disini. Lagi pula ada Mommy
Lovarenka
(Dengan nada sedikit kesal)
Mommy Sandra
Mommy tentu harus ikut Daddy kamu, Sayang
Mommy Sandra
(menatap Lovarenka dengan lembut)
Lovarenka
Mommy! Ngapain ikut-ikut Daddy mulu sih?
Daddy Andres
Mommy itu istri Daddy, tentu harus ikut Daddy kemanapun. Kalau Mommy kamu gak ikut, siapa nanti yang ngurus Daddy disana?
Lovarenka
Aku juga anak Mommy! kalau Mommy ikut Daddy, siapa yang urus aku?!
Lovarenka
(Sambil melayangkan tatapan permusuhan kepada Daddy nya)
Mommy Sandra
Sudah-sudah kalian ini hobby berantem mulu heran deh
Lovarenka
Lagian daddy yang mulai duluan
Lovarenka
(Sambil memasang wajah kesal)
Daddy Andres
Padahal kalau kamu tinggal dengan om William kan dia bisa ngurusin kamu
Daddy Andres
(Sambil menatap anaknya dengan jahil)
Lovarenka
Daddy saja sana yang tinggal bareng om Willi!
Lovarenka
(Lovarenka menatap Mommy nya dengan tatapan sendu)
Lovarenka
Aku tinggal di rumah aja gak papa ko, ya Mom?
Mommy Sandra
(Menggeleng kepala tanda tidak setuju)
Daddy Andres
(Meletkan lidahnya menjahili sang anak)
Daddy Andres
Kaya yang berani aja kamu
Daddy Andres
Siapa yang waktu itu telpon Daddy malam malam sambil nangis karena di rumah sendirian?
Lovarenka
Daddy jangan buka aib dong!
Mommy Sandra
Pokoknya Mommy bakal titipkan kamu kepada om Willi
Mommy Sandra
Mommy dan Daddy akan tinggal di Aussie selama sebulan, Sayang
Mommy Sandra
Mommy takut kamu kenapa napa kalau tinggal sendiri
Lovarenka
Beneran sebulan kan?
Lovarenka
(sambil menatap Mommy dan Daddy nya bergantian?
Daddy Andres
Yah, paling kalau gak sebulan lebih dikit lah
Lovarenka
Mana bisa begitu, Daddy!
Daddy Andres
Lagian tumben bener kamu gak mau sama om Willi
Lovarenka
Gak mau, dia jadi serem soalnya
Daddy Andres
Memangnya dia hantu?
Lovarenka
Bukan hantu tapi iblis
Mommy Sandra
Hustttt! Ngomongnya jangan sembarangan ah
Saat ini jam menunjukan pukul duabelas siang. Lovarenka sedang asik memainkan sebuah game di ponselnya. Sampai sebuah pesan masuk, membuatnya menghentikan aktivitas nya itu.
William
Selamat siang, Love
Lovarenka
Kalau om lupa, nama aku Lovarenka dipanggil Lova bukan Love
William
Saya lebih nyaman panggil kamu Love
Lovarenka
Aku yang gak nyaman!
William
Saya bisa buat kamu nyaman kalau mau
William
Daddy kamu sudah kasih tau kalau kamu akan tinggal dengan saya
William
Siap jadi istri saya, maybe
William
Saya akan jemput kamu, setelah minuman saya habis
Lovarenka
Aku bisa sendiri ke rumah om. Jadi, om tidak perlu menjemput
William
Saya baru selesai bertemu klien dan sedang di coffeshop
William
Kalau begitu saya jemput, setelah saya selesai
Lovarenka
Aku bisa kerumah om sendiri
Lovarenka
Saya bisa sendiri om
William
Saya jemput, Lovarenka Kalandra!
Mommy Sandra
Sayang, kamu sudah siap? (Dengan nada teriak memanggil Lovarenka)
Lovarenka
(Cepat-cepat menuruni tangga sambil membawa dua buah koper)
Lovarenka
Gak ada yang mau bantuin aku?
Lovarenka
Masih ada dua tas lagi di kamar yang harus dibawa
Daddy Andres
Kamu ini cuma tinggal sebulan, tapi barang bawaan udah kaya mau pindah aja
Lovarenka
Namanya juga cewek, Dad
Daddy Andres menyuruh bodyguard nya untuk membawakan koper dan tas anaknya untuk dimasukan kedalam mobil William
Lovarenka
Aku mau nganter kalian ke bandara
Daddy Andres
Gak usah, kamu langsung ke rumah om Willi aja
Lovarenka
Pokoknya aku ikut anter ke bandara, Daddy!
Daddy Andres
Ya ampun, turunan siapa kamu ini keras kepala banget!
Lovarenka
Turunan Daddy lah, masa tetangga
Daddy Andres
Yasudah sana naik mobil bareng om Willi
Lovarenka
Ko bareng om Willi?
Mommy Sandra
Terus kamu mau bareng siapa sayang?
Mommy Sandra
Mau jalan sendiri?
Lovarenka
Mommy, ih! Ya bareng kalian lah
Daddy Andres
Bareng om Willi atau gak usah nganter!
Lovarenka
(Menatap Daddy nya kesal dan pergi memasuki mobil lebih dulu)
Mommy Sandra
(Menggeleng melihat kelakuan anaknya)
Daddy Andres
Willi, saya titip anak saya
Daddy Andres
Kalau nakal tinggal pukul aja biar kapok
Mommy Sandra
Daddy, itu anak kamu loh
William
(Tersenyum mendengar penuturan tersebut)
William
Kalian tenang saja, saya akan menjaga Lova dengan baik tanpa lecet sedikitpun
William
Kecuali saya yang buat dia lecet (lanjut dalam hati)
Mommy Sandra
Terimakasih ya Willi, selalu mau direpotkan oleh kami
William
Kalian ini seperti kepada siapa saja
Nantikan episode berikutnya 👋🏻
Jangan lupa untuk VOTE dan COMENT guys
Rumah William
Saat memasuki mobilnya. William malah melihat Lovarenka yang tengah asik bermain ponsel di tempat duduk belakang.
William
Saya bukan supir kamu. Pindah ke depan!
Lovarenka
Ada bunga sama coklat di depan. Om mau nembak cewek ya?
William
(menatap Lovarenka dengan lekat)
Lovarenka
Dih, siapa juga yang cemburu
Lovarenka
Mau om nembak nenek nenek juga aku gak peduli
William
(Menyimpan bunga tersebut di tempat duduk belakang, samping Lovarenka)
William
Coklat dan bunga itu buat kamu
Lovarenka
Buat aku? (sambil melihat William dengan tatapan tidak percaya)
Lovarenka
Dalam rangka apa om kasih begituan?
William
Dalam rangka kita bertemu lagi.
William
Sudah cepat pindah duduk di depan!
Lovarenka
(Pindah duduk di depan)
Lovarenka
Coklatnya boleh aku makan?
Lovarenka
Gak di kasih racun kan?
William
(melihat ke arah Lovarenka sambil tersenyum)
William
Bukan racun, tapi saya kasih bubuk cinta
Lovarenka
Om kaya begini malah bikin saya takut
William langsung menjalankan mobilnya untuk menuju bandara. Selama perjalanan Lovarenka asik memakan coklat yang di berikan William, sedangkan William sibuk menyetir walaupun sesekali menoleh untuk melihat Lovarenka di sampingnya.
Lovarenka
Om fokus nyetir aja, aku gak mau sampai kecelakaan
William
Harusnya saya bawa supir, supaya bisa liatin kamu terus
Lovarenka
Om mau coklatnya?
(sambil menyodorkan coklat ke mulut William)
William
(Tersenyum saat mendengar tawaran tersebut)
William
(Di pegangnya tangan Lovarenka dan memasukan coklat tersebut ke mulutnya)
William
(Setelah itu menjilat jari-jari Lovarenka yang tadi memegang coklat)
Lovarenka
(Mematung melihat kelakuan William yang diluar perkiraan nya itu)
Lovarenka
Makin tua makin gila ini om om (ucapnya dalam hati)
Lovarenka
(Berlari menuju Mommy Sandra dan Daddy Andres)
William
Jangan lari-lari nanti jatuh (dengan nada sedikit berteriak)
Lovarenka
(Memeluk Daddy dan Mommy nya)
Lovarenka
Jangan lama-lama disana
Lovarenka
Kalau kerjaan Daddy udah beres, harus langsung pulang
Daddy Andres
(Mencubit kedua pipi Lovarenka)
Daddy Andres
Bawel banget anak kesayangan Daddy ini
Mommy Sandra
Yasudah kami berangkat dulu
Mommy Sandra
Kamu jangan sampai menyusahkan om Willi mengerti?
Lovarenka
Tidak janji (sambil tersenyum lebar)
Mommy Sandra
Pokoknya harus nurut sama Om Willi!
Mommy Sandra
Mom gak mau sampai ada kabar yang gak enak tentang kamu, mengerti Sayang?
Lovarenka
Daddy ingat, jangan bikin aku tiba-tiba punya adik!
Daddy Andres
(Menatap anaknya dengan tatapan jahil)
Lovarenka
Mom, liat Daddy!
Mommy Sandra
Kalian ini, tidak di rumah, tidak di luar berantem mulu
Lovarenka
Om, ayo cari makan. Aku lapar
Selama perjalan menuju Restoran sushi, sama sekali tidak ada percakapan yang keluar dari mulut mereka. Lovarenka sibuk kembali dengan coklat dipangkuannya dan Willi fokus menyetir.
William
Mau pesan yang mana?
Lovarenka
Aku gak tau yang enak yang mana. Jadi pesan saja terserah Om
Tak lama pesanan yang dipesan Wiliam pun datang. Lovarenka terdiam melihat berapa besar pesanan sushi yang di pesan William.
Lovarenka
Om gak makan seminggu sampai pesan sushi sebanyak ini?
William
Saya tau porsi makan kamu banyak
Lovarenka
Sekarang aku lagi diet om
William
Gak perlu diet, tubuh kamu sudah bagus
Lovarenka
Bagus dari mana? ini udah sedikit melar tau
William
Kalau begitu saat sampai di rumah coba perlihatkan pada saya
Lovarenka
(Menatap tajam William)
Lovarenka
Om mau aku lempar sama piring sushi nya, hah?
William
(tersenyum mendengar kekesalan Lovarenka)
William
Kalau kamu bisa habiskan sushinya saya kasih hadiah nanti
Lovarenka
(Menatap William dengan tatapan tertarik)
Lovarenka
(Memutar bola matanya jengah)
Setelah mereka menyelesaikan acara makan, mereka langsung pergi ke Rumah William.
Saat sudah berada di pintu masuk, Lovarenda dan William turun dari mobil.
William
(Memberikan kunci mobil kepada penjaga untuk di parkirkan)
Lovarenka
(Menatap sekeliling luar Rumah)
Lovarenka
Ini beneran rumah Om?
William
Tidak mungkin saya masuk ke rumah tetangga seenaknya
Lovarenka
Gak serem ini orang tinggal di rumah sebesar ini sendirian? (batin Lovarenka)
William
Sampai kapan kamu mau diam disitu?
Mereka memasuki rumah dengan William menggenggam tangan Lovarenka. Sepertinya gadis itu tidak sadar akan hal tersebut karena kini Lovarenka asik memandangi interior rumah William.
William mengajak Lovarenka menuju lantai dua. Tempat dimana kamar tidur Lovarenka berada saat ia menginap di rumahnya.
William
(membuka salah satu pintu)
William
Ini kamar tidur kamu
William
(melepaskan genggaman nya dan membiarkan Lovarenka melihat-lihat kamar tersebut)
Lovarenka menjelajahi setiap ruangan yang berada di kamar tersebut. Mulai dari tempat tidur, Kamar mandi hingga walk in wardrobe
Lovarenka
(berjalan ke arah William yang masih berdiri di pintu kamar tidur)
Lovarenka
Ya, semuanya benar-benar bagus
Lovarenka
Seperti memang di design untuk tempat tidur seorang perempuan (menatap William dalam)
William
Saya menyuruh seseorang untuk mendesign ulang, bagus kalau kamu menyukainya
William
Tadinya jika kamu tidak menyukainya, saya akan merekomendasikan kamar tidur yang lain
Lovarenka
Masih ada kamar tidur yang lain?
William
(membuka pintu di sebrang kamar tidur Lovarenka)
William
Kamar tidur saya selalu terbuka jika kamu tidak menyukai kamar tidur itu
Lovarenka
(memasuki kamarnya dan menutup pintunya dengan keras)
William
(tertawa melihat kelakuan Lovarenka)
William
Ah, dia semakin menggemaskan
Nantikan episode berikutnya 👋🏻
Jangan lupa untuk VOTE dan COMENT guys
Dijemput Om Willi
Kini jam sudah menunjukan pukul 7
Lovarenka
(berjalan menuju dapur)
William
(berbalik menatap Lovarenka)
William
Morning Love, sleep soundly?
Lovarenka
Sial! Ni om-om mau ngegodain gue apa? (batin Lovarenka)
William memanggil Lovarenka, tetapi gadis itu malah terdiam menatap William. Entah apa yang dipikirkannya, bahkan berkedip saja tidak.
Lovarenka
Aaaaaaaa, tolong! Gue juga cewek normal (batin Lovarenka)
William
Hey, Love! (memegang pundak Lovarenka)
Lovarenka
Ya, ya, kenapa om?
William
Kalau begitu ayo kita sarapan
Lovarenka
(menatap makanan tersebut dan seperdetik kemudian menatap William)
Lovarenka
Ini om yang buat?
William
Tentu saja, siapa lagi memangnya?
William
(duduk di hadapan Lovarenka)
Lovarenka
Bisa pingsan gue lama-lama (batin Lovarenka)
Lovarenka
Om gak bisa pake baju dulu apa?
William
Saya sudah terbiasa begini
Lovarenka
Om buat aku gak fokus!
Lovarenka
(menutup mulutnya dan menunduk malu)
Lovarenka
Sialan! Malah diucapin. (batin Lovarenka)
William
(tertawa melihat kelakuan Lovarenka)
William
Kelakuan kamu memang begitu ya sekarang?
Lovarenka
(menatap William)
Lovarenka
Maksud om aku mesum gitu? (sedikit teriak tidak terima)
William
Maksud saya itu kelakuan kamu menggemaskan
Lovarenka
(menunduk menahan malu)
William
Baiklah, saya pakai kemeja dulu dan kamu segeralah sarapan
William
(beranjak pergi meninggalkan dapur)
Setelah sarapan selesai, Lovarenka pamit kepada William untuk pergi Kuliah. William sudah menawarkan untuk mengantarnya, tetapi Lovarenka menolak karena akan pergi bersama temannya.
Amaya Viviana
Om Willi mana? Ko gak keliatan?
Lovarenka
Kepo bener lo sama om Willi
Amaya Viviana
Yaelah, gue kan cuma mau tau aja
Amaya Viviana
Gak akan gue rebut, tenang aja
Lovarenka
Gue juga gak suka dia, kalau lo mau ambil aja
Amaya Viviana
Gue rebut beneran tar lo nangis
Lovarenka
Stop, ngomongin Om Willi oke
Amaya Viviana
(mengangguk)
Lovarenka
Mampir dulu ke Cafe biasa ya, Vi
Amaya Viviana
Gak kasian lambung lo pagi-pagi dikasih cofee mulu
Lovarenka
Tenang aja, tahan banting lambung gue mah
Amaya Viviana
(geleng-geleng kepala mendengar ucapan Lovarenka)
Setelah mampir ke Coffeshop untuk membeli cofeelate kesukaannya, Lovarenka dan Viviana langsung pergi menuju Kampus mereka. Lovarenka dan Viviana berada dikelas yang sama, yaitu design.
Amaya Viviana
Gue udah ketemu sama anak teater dan beberapa dari mereka mau gabung sama kita
Lovarenka
Itu bagus, tapi gue belum ketemu anak perfilman
Amaya Viviana
Mau gue bantu cariin?
Lovarenka
Gak usah deh, itu kan tugas gue
Amaya Viviana
Kalau butuh bantuan jangan sungkan bilang sama gue. Ini kan kerjasama tim
Lovarenka
Iya, Viviana bawel
Viviana dan Lovarenka berada di semester akhir. Ujian kelulusan mereka adalah harus menampilkan sebuah pertunjukan untuk festival nanti. Dimana kelas design, teater dan perfilm an harus berkolaborasi.
Sebenarnya festival tersebut lumayan masih lama, tetapi tetap saja membuat pertunjukan untuk ujian akhir bukan lah hal yang mudah.
Lovarenka
Lo duluan aja ke kelas, gue mau ke toilet dulu
Amaya Viviana
Oke, jangan melimpir kemana-mana lo ya
Lovarenka
Lo kira gue tukang bolos
Saat akan pergi ke toilet, tidak sengaja seseorang menabrak Lovarenka, membuat Lovarenka terjatuh.
Lovarenka
Aduh! (meringis kesakitan)
???
Lo gak papa? (membantu Lovarenka berdiri)
Lovarenka
(mengangguk padahal dalam hati meringis)
Lovarenka
(menatap bajunya sendiri dan baru menyadari terkena tumpahan cofee)
???
(membuka tasnya dan memberikan sesuatu ke Lovarenka)
???
lo bisa pake ini (memberikan sweater miliknya)
Lovarenka
Gak perlu, gak papa (menolak dengan halus)
???
Gue merasa gak enak, jadi jangan nolak
Lovarenka
Makasih (mengambil sweater tersebut)
???
Gue Aryanda, dari fakultas perfilman
Lovarenka
Dari fakultas perfilman?
Lovarenka
Gue Lovarenka dari fakultas design
Lovarenka
Kebetulan banget gue lagi cari anak perfilman buat gabung team
Lovarenka
Kalau lo belum ada team, mau gabung?
Aryanda
(memberikan handphone)
Aryanda
Boleh gue minta nomor lo? Nanti gue kabarin bisa gak nya
Lovarenka
(mengambil handphone Aryanda dan menuliskan nomornya)
Lovarenka
gue harap lo mau gabung (memberikan handphone nya kembali)
Aryanda
(mengangguk sambil tersenyum)
Lovarenka
Kalau gitu gue duluan
Lovarenka
Gue tunggu jawabannya Aryanda
Lovarenka
(pergi meninggalkan Aryanda menuju toilet)
Setelah selesai jam perkuliahan, Lovarenka dan Vivian berniat akan pergi untuk sekedar girls time. Akan tetapi saat mereka berada di parkiran hal tak terduga datang, membuat mereka membatalkan niatnya itu.
Lovarenka
Ada apaan tuh rame-rame?
Amaya Viviana
Entah, ayo kita liat
Amaya Viviana
Kali aja ada yang lagi bagi-bagi uang
Lovarenka
Gue juga mau kalau itu mah
Vivian dan Lovarenka menerobos kerumunan orang untuk melihat ada apa di sana.
Amaya Viviana
Gila ganteng bener, Va
Amaya Viviana
Pesona pria matang memang beda, Anjir
Lovarenka
Ngapain tuh om-om mesum datang kesini? (batin Lovarenka)
Lovarenka
(mengeluarkan handphone nya dan mengirimkan pesan ke William)
William
(Melihat ke arah Lovarenka dan melambaikan tangan)
Lovarenka
(menatap tajam ke arah William)
William
(Tersenyum ke arah Lovarenka)
Lovarenka
Bener-bener Om satu ini (batin Lovarenka)
Nantikan episode berikutnya 👋🏻
Jangan lupa untuk VOTE dan COMENT guys
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!