Steven jalan masuk kedalam toko buku, karena Steven tahu, Raisa ada didalam toko karena sudah janjian.
Raisa senyum manis melihat Steven berdiri didepannya, membuat Raisa langsung merapihkan buku yang lagi dibacanya.
"Apa saya terlambat?" tanya Steven sambil senyum manis melihat Raisa, yang sibuk dengan buku yang sudah dibaca.
"Iya tapi tidak masalah kok, yang penting kamu sudah datang karena saya tahu tempat kamu kerja cukup jauh jadi saya mengerti kok." ucap Raisa yang tidak mau, mempermasalahkan keterlambatan Steven yang penting sudah ada didepannya sudah cukup bagi Raisa.
Raisa langsung ajak Steven jalan, karena sudah selesai merapihkan buku.
Steven suka melihat Raisa, tidak pernah mempermasalahkan hal kecil seperti terlambat datang dan tidak pernah marah-marah sangat beda sekali dengan seseorang, yang akan marah karena terlambat dan tidak peduli ada diluar pasti dengan mudah protes membuat Steven menahan malu.
**
Azizah melihat hasil ronsen, yang sengaja Azizah periksa kesehatannya lagi dan berharap kali ini hasilnya sesuai harapannya.
"Apa bener saya selamanya tidak bisa hamil Dok? Padahal saya sudah menjalankan semua saran Dokter loh!" tanya Azizah sedih, padahal selama ini sudah menjalankan pengobatan alternatif maupun pengobatan sesuai saran dokter hasilnya sama saja gagal.
"Maafkan saya Bu Azizah, kanker rahim yang pernah Ibu alami selama ini membuat Anda tidak bisa memiliki anak sama sekali." ucap Dokter spesialis kandungan, yang tidak tega melihat pasiennya nangis.
"Iya sudah saya permisi dulu." lanjut Azizah langsung berdiri.
Azizah jalan keluar dari ruangan spesialis kandungan, dengan perasaan hancur karena lagi-lagi hasilnya negatif.
Azizah keluarin handphone nya mau telefon Steven, supaya bisa makan siang bersama suaminya tapi ternyata handphone Steven tidak aktif seperti biasa setiap siang selalu sudah dihubungi membuat Azizah kesal karena handphone Steven tidak aktif.
**
Steven membelikan buku yang tadi Raisa baca, membuat Raisa merasa senang mendapatkan buku gratis dari Steven.
Raisa yang sebentar lagi memasuki masa magang, minta ijin Steven untuk magang di kantor nya supaya bisa merasakan magang.
"Boleh iya Steven, saya magang di kantor kamu selama tiga bulan." bujuk Raisa berharap Steven kasih ijin, untuk magang.
"Ngapain harus merasakan magang segala sih, enakan seperti ini loh santai dan tidak memikirkan pekerjaan sama sekali, kamu bisa fokus belajar saja dan punya waktu main lebih banyak loh dan nanti saja merasakan kerja setelah lulus kuliah saja." ucap Steven sengaja, mana berani ijinkan Raisa magang karena semua karyawan kantor sudah pada tahu status pernikahan Steven, bisa kacau jika karyawan kantor tahu Steven punya selingkuhan.
"Oh iya mulai sekarang, aku panggil Dek Raisa dan Dek Raisa panggil aku dengan sebutan Mas jangan sebut saya-saya lagi, biar kedengaran romantis kan kita sudah jadian kemarin oke Dek Raisa sayang." lanjut Steven langsung pegang tangannya Raisa, Steven senang sekali punya pacar seperti Raisa yang selalu senyum manis setiap didepannya.
"Iya Mas, baik aku tidak akan magang dan mulai sekarang aku panggil Mas Steven." lanjut Raisa merasa senang, denger panggilan sayang yang Steven mau dan Raisa nurut apa kata Steven untuk tidak magang.
Steven mencium tangannya Raisa, karena pacarnya mau turutin apa kata Steven dan tidak membantah sama sekali.
Steven anterin Raisa pulang, setelah selesai makan siang bareng karena tidak tega membiarkan pacarnya baik taxi online sendirian.
Steven melihat Azizah cemberut, pas Steven sudah sampai didalam rumah langsung jalan menghampiri Azizah dan peluk istrinya yang terlihat tidak baik-baik saja.
Azizah melihat Steven tiba-tiba peluk dirinya dari belakang, merasa senang sekali karena suaminya sudah pulang walaupun sedikit kesal karena tadi ditelepon handphone nya Steven tidak bisa dihubungi.
"Ada apa Dek kenapa cemberut seperti itu sih? Apa yang membuat Dek Azizah kesal sayang?" tanya Steven yang langsung, bantuin Azizah berdiri.
"Pertama aku kesal, sudah ronsen kali ini hasilnya sama saja aku tidak bisa hamil padahal sudah mengikuti pengobatan untuk bisa hamil tetep saja gagal dan kedua aku kesal, Mas tidak bisa dihubungi tadi siang padahal aku mau makan siang bareng Mas!" protes Azizah kesal, karena punya suami yang susah dihubungi kalo siang hari.
"Sudah sayang, tidak usah ronsen lagi dan tidak usah lagi ikut program punya anak lagi hasilnya sama saja yang akhirnya bikin Dek Azizah sedih terus kan, aku menerima kekurangan dan kelebihan Dek Azizah yang penting sekarang kita nikmati kehidupan rumah tangga kita berdua saja tidak masalah tidak ada anak sama sekali dan soal handphone maaf handphone Mas kalo siang sering lobet dan malas di charger sayang." bujuk Steven berusaha tenangin Azizah, supaya tidak usah sedih dan memikirkan soal anak lagi.
Steven ajak Azizah masuk kedalam kamar, Steven sejujurnya malas sekali setiap Azizah bahas soal anak terus yang akhirnya bikin kesal dengernya.
Azizah nurut diajak ke kamar sama Steven, Azizah sadar kalo Steven malas bahas soal anak oleh karena itu ajak Azizah ke kamar untuk istirahat didalam kamar.
**
Raisa keluarin buku yang tadi dibelinya, karena mau kerjain tugas kuliah yang harus dikumpulin besok.
"Begini rasanya punya pacar, yang mapan bisa teraktir beli buku dan setiap ketemu diajak makan selalu dibayarin hemm beruntungnya punya pacar yang susah kerja." ucap Raisa merasa senang, karena tidak salah pilih pacar karena Steven pacar yang royal dan tampan juga.
Raisa mulai duduk di meja belajar dan mulai kerjain tugas kuliahnya, Raisa tidak mau langsung mandi dan tidur sebelum tugas kuliahnya selesai, karena paling tidak suka menunda tugas kampus.
**
Steven memikirkan ucapannya Azizah tadi, bahas soal anak dan mau sampai kapan Steven tidak punya anak sama sekali, Steven merasa hampa menjalankan rumah tangga tanpa kehadiran anak sama sekali.
"Apa saya harus jebak Raisa, supaya dia mengandung atau ajak nikah sirih dengan alasan dia masih kuliah dan nikah resmi pas dia sudah lulus saja iya. Semoga Raisa bisa memberikan keturunan untuk saya." batin Steven memikirkan, cara untuk memiliki anak dari hubungannya bersama Raisa karena harapan Steven pacaran dengan gadis yang lebih muda supaya dengan mudah mendapatkan anak.
"Mas makan diluar yuk, aku sudah bilang Bibik untuk tidak masak makan malam soalnya aku mau makan diluar." ajak Azizah, Azizah jalan menuju tempat tidur.
"Boleh sayang aku mau makan diluar. " ucap Steven langsung berdiri dan ambil tas kecilnya yang disimpan di atas meja, tas yang selalu Steven bawa setiap pergi.
Steven walaupun selalu kesal makan diluar, tapi tidak pernah menolak ajakan Azizah makan diluar rumah, karena Steven sadar waktu bersama Azizah kurang jadi tidak ada salahnya turuti keinginan istrinya.
Raisa periksa kembali buku kuliahnya, sebelum keluar kamar karena takut ketinggalan apa lagi tugas yang sudah dikerjakan semalam jangan sampai ketinggalan.
"Oke deh semua buku sudah ada didalam tas, dompet, hanphone, dan makeup. Waktunya keluar kamar karena sebentar lagi mas Steven mau kesini." ucap Raisa sambil melihat isi tasnya.
Raisa langsung pakai tasnya dan jalan keluar dari kamar dan menunggu Steven datang.
☆☆
Steven jemput Raisa untuk berangkat bareng ke kampus, sebelum Steven berangkat ke kantor.
"Pagi Om, mau berangkat kerja iya Om?" tanya Steven, sambil mencium telapak tangan Ayah nya Raisa.
"Pagi juga, iya nih mau berangkat kerja dan kalian hati-hati dijalan iya." ucap Ayah nya Raisa, melihat anaknya sudah rapih dan siap berangkat kuliah.
"Raisa dan Mas Steven berangkat dulu Ayah." ucap Raisa sambil mencium telapak tangan ayah nya.
Raisa menunggu Steven salim lagi ke ayah nya, sebelum masuk kedalam mobil nya Steven.
Ayah nya Raisa berharap, anaknya bisa menjalankan pacaran yang tidak berlebihan.
**
Azizah berangkat untuk ngajar di salah satu, rumah pintar yang sengaja Azizah dirikan untuk bantuin anak-anak kurang beruntung, untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
Azizah masuk kedalam ruangannya, sebelum ngajar untuk cek buku-buku yang akan dibaca sama muridnya nanti.
"Alhamdulillah anak-anak disini, sudah bisa baca semuanya jadi bangga rasanya." ucap Azizah sambil melihat buku-buku prestasi anak-anak didiknya.
Azizah setelah selesai merapihkan buku, langsung keluar dari ruangannya dan jalan menuju kelas karena anak-anak didiknya sudah datang dari tadi.
Azizah sebelum ngajar, membagikan makanan yang dibawanya untuk anak-anak didiknya sarapan dulu supaya tidak lemes karena perut kosong.
"Enak sekali belajar disini, baca dan nulis gratis ditambah dikasih makanan enak terus bikin seneng belajar ditempat Kak Azizah terimakasih Kaka." ucap Salah satu anak didiknya Azizah.
"Sama-sama, hayo habis kan iya supaya kalian kenyang setelah makan bisa fokus belajar apa yang Kakak ajarin ke kalian." ucap Azizah, Azizah selalu senang berbagi untuk anak-anak karena Azizah peduli dengan anak-anak kurang mampu.
**
Raisa kaget mendengar keinginan Steven, yang ajak nikah sirih dengan alasan Raisa masih kuliah semester tiga dan rencana nikah resminya pas Raisa sudah lulus kuliah.
"Mau iya sayang nikah, kalo kita sudah nikah kan aku bisa punya banyak waktu bersama Dek Raisa dan juga bisa belajar bareng Dek Raisa untuk kerjain tugas kampus." bujuk Steven, Steven berharap Raisa mau diajak nikah sirih karena tidak mungkin nikah resmi karena belum mendapatkan restu dari Azizah.
"Aku mau saja Mas nikah, tapi tergantung ayah dan bunda apa ijinkan kita nikah sirih atau tidak Mas." ucap Raisa yang merasa aneh, dengan alasan Steven tapi berusaha menghargai alasan yang diberikan oleh Steven dan Raisa juga mencintai Steven jadi setuju saja.
"Baik lagi sayang, nanti malam aku ke rumah Dek Raisa iya sayang untuk kita bahas soal pernikahan." lanjut Steven merasa senang, karena Raisa mau diajak nikah dan bakal cari alasan supaya Azizah tidak curiga Steven pulang besok.
"Iya sudah Mas, aku masuk dulu ke kampus dan hati-hati dijalan iya." lanjut Raisa langsung turun dari mobil, karena Raisa mau masuk kedalam kampusnya.
"Sekarang waktunya siapin semua untuk nanti malam, semoga Raisa bisa memberikan keturunan untuk saya." ucap Steven sambil melihat Raisa, yang terus jalan masuk kedalam gerbang kampusnya.
Steven langsung melajukan mobilnya, untuk melanjutkan perjalannya ke kantor dan persiapan untuk melamar sekaligus langsung nikah dengan Raisa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!