NovelToon NovelToon

Early Marriage

Bab 1

Di sebuah gedung kosong, terlihat dua remaja sedang melakukan kegiatan yang sangat tidak bermoral.

Remaja laki-laki itu sangat bersemangat sekali melakukan aktifitasnya sampai ia menulikan pendengarannya ketika sang wanita berteriak kesakitan.

Setelah menuntaskan hasratnya, si remaja laki-laki tadi mengambil sebatang rokok dari saku baju SMPnya dan menyelipkan rokok ke mulutnya serta memasang kembali celananya. sedangkan si wanita sedang menangis dan menutupi tubuhnya dengan baju seragam yang kancingnya sudah terlepas semua.

“Dimas kamu jahat, aku enggak mau diginiin sama kamu. Aku kira tadi kita cuma mau bolos dan nongkrong di tempat biasa” ujar Ayu sambil nangis sesenggukan.

“Sorry deh Yu, soalnya aku udah ga tahan tadi. Tapi enak kan digituin. Ternyata enak juga kayak gitu dibanding harus nonton di video, ternyata prakteknya jauh lebih enak” jawab Dimas sambil mengembuskan asap rokoknya ke wajah Ayu.

“Tapi Dim, punya aku sakit banget. Aku ga bisa bergerak sama sekali. Kenapa kamu tega sama aku Dim, aku takut Dim” Ayu masih saja menangis.

“Ga akan ada apa-apa kok, percaya sama aku dan  ga mungkin juga ngelakuin sekali langsung jadi ya kan, tenang aja. Yudah sekarang kamu pakai baju dan rok kamu, atau kamu mau kita ulangin lagi aktifitas yang tadi.”

“Engga Dim” Ayu masih menangis sambil  memakai baju seragam dan roknya, untungnya saja ia memakai cardigan sehingga baju seragam yang sudah rusak tadi dapat ia tutupi oleh cardigannya.

Setelah Ayu selesai memakai seragam dan rok nya, dan Dimas memakai jaketnya. Keduanya meninggalkan gedung kosong itu. Ayu harus menyeret kakinya dengan susah payah dikarenakan ia merasa tidak nyaman di are sensitifnya.

“Cepat jalannya lelet banget! Kamu mau ditinggalin disini. Disini banyak hantunya tau!”

“Engga Dim, tungguin aku. Aku ga bisa cepat-cepat jalannya soalnya masih sakit.”

“Manja banget sih kamu, kayak gitu aja sakit. Bukannya enak ya. Kalo di video yang aku lihat, ceweknya pada ketagihan. Kok kamu malah kesakitan sih, dasar cewek ga normal!” ejek Dimas kepada Ayu.

Ayu yang mendengar ucapan Dimas hanya bisa menangis serta berjalan mengekori Dimas dari belakang untuk meninggalkan gedung kosong ini.

Dimas langsung mengantar Ayu pulang ke rumah. Karena waktu menunjukkan pukul sebelas siang. Rumah Ayu masih terlihat kosong, karena Ibu Lisa ibunya Ayu masih belanja ke pasar untuk membeli barang dagangannya untuk di jual di warung sembakonya.

Ketika sampai di depan rumah, Ayu langsung turun dari motor dan masuk ke rumah tanpa memperdulikan Dimas. Ayu masuk kedalam kamarnya, seragam yang tadi ia kenakan ia buka dan diganti dengan baju rumahan.

Ayu membuang baju seragam dan rok yang ia kenakan tadi ke tong sampah di belakang rumah. Karena seragam tadi sudah sobek dan tidak layak dipakai.

Ayu menangis sambil menekuk lututku di atas kasur dan merutuki kebodohannya. Kenapa ia bisa percaya begitu saja kepada Dimas. Ayu tidak menyangka Dimas sejahat itu kepadanya.

Ayu memang berpacaran dengan Dimas. Namun, ia baru dua bulan menjalaninya. Ayu juga tidak tahu ternyata akan jadi seperti ini. 

Karena lelahnya menangis dan merasakan di pusat tubuhnya nyeri sekali, akhirnya Ayu memilih tidur dan menganggap kejadian tadi hanyalah mimpinya. Namun, sayangnya itu bukan mimpi melainkan awal petaka yang akan dimulai.

***

Ayu bangun dari tidurnya ketika hari sudah senja. ia berusaha untuk bangun dari tempat tidur walaupun susah. Sebab, Ayu merasakan seluruh tubuhnya sakit sekali. Namun, ia harus menahannya karena ia haus sekali dan ingin mengambil minum di dapur.

Ayu berusaha membawa tubuhnya untuk keluar dari kamar. Ketika sudah sampai di dapur dan mengambil minum di dispenser, ia melihat Ibunya sedang memasak.

“Kamu sudah pulang ,Yu?” 

“Sudah, Ibu masak apa?”

“Masak tempe orek sama sayur sop, kamu udah makan belum?”

“Belum.”

“Yaudah makan dulu, tadi memang di sekolah ga makan siang?”

“Engga Bu, aku cuma jajan makanan kecil aja.”

“Yudah kamu ambil nasi sana, sebentar lagi makanannya siap.”

Setelahnya Ibu Lisa menaruh lauk tempe oreg dan semangkok sayur sop ke atas meja beserta piring dan sendok masing-masing dua.

Ayu dan Ibu menikmati makanan, yang di masak oleh Ibu tadi. Setelah selesai makan, Ayu mengambil piring Ibu, untuk ia cuci di wastafel dapur.

Ibu langsung ke warungnya lagi sehabis makan, karena ada orang yang datang untuk membeli. Setelah selesai mencuci piring dan menaruh piring di rak piring, ia langsung mengambil sapu dan alat pel serta ember untuk menyapu dan membersihkan lantai.

***

“Mbok Jum, tolong buatin mie goreng dua porsi ya, aku laper” ucap Dimas kepada asisten rumah tangganya ketika ia sudah sampai di rumah.

“Baik Mas.”

Setelahnya Mbok Jum ke dapur untuk membuatkan mie goreng untuk Dimas. Selang sepuluh menit kemudian mie goreng sudah jadi dan ia pun langsung memberikannya kepada Dimas yang sudah menunggu di meja makan, ia pun menikmati mie goreng buatan Mbok Jum.

Dimas setiap harinya selalu ditemani oleh Mbok Jum, karena Mamanya Dimas Ibu Selina terlalu sibuk mengurus usahanya. Ibu Selina melakukan itu karena untuk menafkahi anaknya, karena Ibu Selina adalah seorang janda.

Setelah selesai makan mie goreng, Dimas masuk kekamarnya dan menaruh sepatu dan tas secara asal, dan menghempaskan tubuhnya ke kasur.

Ia pun mengecek handphonenya ternyata banyak sekali pesan dari Ayu untuknya, dan ia memilih mengabaikan, ia harus mengistirahatkan tubuhnya karena tadi habis kerja rodi.

Malamnya Ibu Selina pulang, dan Dimas sedang makan malam di meja makan sendirian. Ibu Selina menghampiri Dimas di meja makan.

“Kamu lagi makan malam sayang” ucap Ibu Selina penuh sayang sambil mencium kening anaknya.

“Apaan sih Mama! Pake cium-cium segala, emangnya aku anak kecil” Dimas langsung mengelap keningnya secara kasar.

“Gitu aja marah sama mama, gimana tadi di sekolah?”

“Yah gitu aja, gada yang seru juga di sekolah.”

“Padahal badan kamu bagus tinggi 180 senti, masa sih kamu ga mau ikut ekskul basket atau ekskul yang lain?”

“Ga minat.”

“Yasudah kamu lanjutin makan malamnya, mama mau istirahat dulu” ucap Ibu Selina meninggalkan Dimas dan menuju kamarnya.

***

Keesokan paginya Ayu menjalani aktifitas seperti biasa. Ia tetap pergi ke sekolah. Namun, mulai sekarang ia harus menghindari Dimas, karena ia menjadi takut kepada Dimas pasca kejadian kemarin

Ayu baru tiba di sekolah, dan temannya yang bernama Gita memanggil Ayu sehingga mereka mengobrol sambil berjalan menuju kelas.

Ayu masih duduk dibangku kelas delapan, dan usianya baru lima belas tahun. Usia yang sangat belia, masih bingung mencari jati diri dan sedang giat meraih mimpi.

Ia juga aktif ikut organisasi di sekolah. Karena tubuhnya yang tinggi dan proposional. Sehingga Ayu masuk ke dalam eskul Paskibra dan ia juga aktif di organisasi OSIS sebagai sekretaris. Semua guru mengenalnya. Namun, sejak ia mengenal Dimas, temannya banyak yang memberitahukan kepada Ayu, jika Dimas anak yang tidak benar, tidak naik kelas, merokok sampai ia pernah ketauan sedang mabuk di gedung belakang sekolah.

Tapi mungkin Ayu terlalu bodoh, orang seperti itu yang ia suka. Namun, ia juga tidak mengerti apakah di usia seperti ini rasa suka itu artinya cinta?

Semenjak pasca kejadian kemarin, ia sering melamun. Ia pun mencari artikel di gugel, tentang kejadian yang menimpanya dan gugel menyebutnya dengan istilah sex, making love ,bercinta, senggama dan masih banyak istilah yang lain yang tidak ia mengerti.

Namun, hubungan seperti itu lumrahnya harus dilakukan setelah menikah. Karena efek dari hubungan seperti itu adalah si wanita sudah tidak perawan dan si laki-laki sudah tidak perjaka.

Hubungan seperti itu jika dilakukan dalam kondisi sedang masa subur dan jika si pria dan wanita tidak menggunakan pengaman maka si wanita akan hamil.

Setelah membaca artikel di gugel, Ayu merasa  takut sekali. Ia tidak ingin hamil dan menghancurkan hidupnya. Namun, ia ingat ucapan Dimas kemarin, Dimas bilang tidak perlu menghawatirkan hal itu. 

Apakah Ayu harus percaya dengan ucapan Dimas?

Bab 2

Setiap hari Ayu sebelum berangkat sekolah, harus sarapan terlebih dahulu. Ibu sejak pagi sudah memasak nasi goreng dan menyediakan segelas susu coklat untuknya. 

Ayu tidak seperti anak yang lain, ia tumbuh tanpa seorang Ayah. Kata Ibu, Ayahnya sudah lama meninggal ketika ia masih didalam kandungan. Sehingga, ia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang Ayah.

Namun, Ayu bangga kepada Ibunya, Ibu bisa menjadi sosok Ayah sekaligus Ibu untuknya. Ibu sangat menyayangi dan mencintainya. Ibu bilang kita harus tetap bersama, walaupun kamu tidak punya Ayah, kamu harus semangat.

Setelah selesai sarapan, Ayu pergi ke sekolah menggunakan ojek online. setelah menempuh perjalanan lima belas menit, ia pun tiba di sekolah. Ketika Ayu ingin masuk ke area sekolah, Dimas mencegahnya dengan mencekal tangan Ayu dengan keras sekali.

 Namun, ia berusaha melepaskan cekalan tadi tetapi Dimas tidak mau melepaskannya. Sampai akhirnya, Pak Satpam sekolah terlebih dahulu menghampiri kami, ketika Dimas berusaha menarikku keluar gerbang sekolah.

“Cepat masuk kalian, udah bel! Kalian ga denga!” Pak Satpam menyuruh kami berdua.

Ayupun langsung melepaskan cekalan Dimas ketika cekalan itu mengendur dan langsung berlari masuk ke kelas. Ia bersyukur Dimas tidak mengikutinya.

Ayu langsung duduk di tempat duduknya dan meletakkan tasnya, Gita teman sebangkunya menegurnya.

“Lu abis ngapain sih, keringetan gitu?” tanya Gita kepo.

“Engga apa-apa kok Git.”

Gita pun melanjutkan menscroll media sosial di ponselnya. Ia sedang mengagumi member BTS yang bernama V.

“Gila ya, V nambah hari nambah ganteng banget, lu liat deh dia udah ganteng, kulitnya bagus.gue rela kalo dibuntingin sama dia. Kapan lagi ya kan punya suami kayak oppa korea” ucap Gita kepada Ayu.

Ayu hanya diam dan tidak menanggapi ucapan Gita. Ia masih capek sekali karena habis berlari tadi.

***

Pelajaran sudah dimulai, Ibu Caca sudah masuk ke kelas. Ibu Caca adalah guru biologi, dan hari ini tema pembahasannya tentang sistem reproduksi manusia.

Manusia bereproduksi secara generatif atau sering disebut juga dengan pembuahan. Pembuahan terjadi karena adanya peleburan sel sprema dan sel telur yang dihasilkan dari organ reproduksi.

Reproduksi baru dimulai saat usia pubertas, usia pubertas dimulai dari usia 9-15 tahun. Pubertas pada anak perempuan lebih cepat dibanding anak laki-laki. Pubertas pada anak perempuan ditandai dengan menstruasi sedangkan pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan mimpi basah atau keluarnya cairan sperma saat sedang tidur.

Masa pubertas juga ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis. Misalnya emosi yang sering berubah, rasa ingin tau yang tinggi dan mulai menyukai lawan jenis.

Perubahan secara fisik yang sering ditemui antara anak laki-laki dan perempuan adalah anak laki-laki dengan tumbuhnya jakun atau kumis, dadanya bidang, suaranya mulai berubah sedangkan perubahan fisik pada anak perempuan adalah payudaranya dan panggul yang besar. 

“Jadi anak-anak sekarang udah pada mengerti fungsi alat reproduksi kalian masing-masing. Ibu berharap jika kalian sudah tau tentang reproduksi manusia, Ibu harap untuk anak laki-laki harus menahan keinginannya dan untuk anak perempuan juga harus menjaga dirinya. Karena kenapa, jika kita melakukan hal seperti berhubungan suami istri sebelum menikah itu tidak diperbolehkan. itu haram hukumnya di agama manapun tidak diperbolehkan. Makanya Ibu pesan kepada kalian agar menjaga diri kalian dan pilih teman yang baik. Ada yang ingin ditanyakan ?” tanya Ibu Caca kepada muridnya.

Bagas anak yang mendapatkan peringkat satu di kelasnya bertanya kepada Ibu Caca, “Bu, seandainya kita melakukan hubungan seperti itu yang belum saatnya, apakah si perempuanya akan hamil?”

“Wah pertanyaanya yang bagus itu Bagas. Ibu jelasin ya biar kalian paham. Jadi, jika kita melakukan hubungan suami istri, si laki-laki dan wanita masing-masing memiliki alat reproduksi yang menghasilkan sel masing-masing. Untuk laki-laki adalah sel sperma dan untuk perempuan adalah sel telur. Jika sel sperma tadi bertemu dengan sel telur dan terjadi pembuahan, dan dilakukan pada masa ovulasi kemungkinan si wanita akan hamil. Makanya disarankan untuk memakai pengaman jika tidak ingin hamil, pengaman yang dimaksud adalah kondom atau pil KB (alat kontrasepsi).”

“Bu, saya mau tanya lagi dengan kita pakai kondom atau alat kontrasepsi, tetap bisa hamil atau tidak ?” tanya Bagas lagi.

“Bisa hamil, jika kondomnya bocor dan sel spermanya keluar dan bertemu dengan sel telur. Jika si wanita tidak menggunakan alat kontrasepsi juga bisa hamil.” jawab Ibu Caca.

“Pokoknya pesen Ibu kalian harus hati-hati ya, sekarang belajar dulu yang pintar, pacaran nanti aja. Kalo kalian sudah sukses, punya uang sendiri, ga minta uang jajan lagi sama mama kalian boleh deh pacaran. Kalo sekarang menurut Ibu kalian harus rajin belajar, karena kalian generasi muda yang masih mempunyai mimpi yang besar. Satu lagi pesan ibu buat kalian harap di dengar dengan seksama, hubungan suami istri harus dilakukan jika sudah sah secara agama dan hukum, jika belum, jangan pernah coba-coba. Yasudah sekian materi dari Ibu. Nanti, kalian kerjakan saja latihan yang ada dihalaman 64. Minggu depan kumpulkan latihannya. Ibu akhiri mata pelajaran kali ini.” ucap Ibu Caca kepada semua muridnya.

Ibu Caca merapihkan buku dan keluar dari kelas delapan itu.

***

Setelah Ibu Caca keluar dari kelas, Pak Hamid guru agama masuk kedalam kelas delapan untuk memberikan materi agama hari ini.

“Pagi anak-anak, apa kita ada tugas hari ini?” tanya Pak Hamid kepada muridnya.

“Engga ada deh pak, Bapak halu deh kayaknya” ujar salah satu murid.

“Oh begitu, oke kita hari ini akan membahas tentang akhlak tercela (mazmumah). Apa kalian tau contoh akhlak tercela. Kasih bapak satu contoh?” tanya Pak Hamid kepada muridnya.

Ada salah satu murid yang menjawab yaitu Gita, “mencontek, Pak.”

“Yang lain?”

“Mencuri.”

“Oke, itu contoh perbuatanya, yang bapak maksudkan adalah akhlaknya. Jadi akhlak mazmumah itu contohnya ada lima yaitu egois atau sebutan lainnya ananiah, marah atau sebutan lainnya gadab, hasad (iri/dengki), gibah (gosip), adu domba (namimah),” ucap Pak Hamid kepada muridnya.

“Jadi kita sebisa mungkin harus menghindari dari lima akhlak tercela itu agar kita tetap dicintai oleh manusia dan Allah Swt,” tambah Pak Hamid kepada muridnya.

“Anak-anak ada pertanyaan ?”

“Ga ada pak,” jawab seluruh murid.

“Yaudah tolong kerjain latihan tentang akhlakul mazmumah di halaman 56, jika ada yang tidak mengerti boleh bertanya kepada saya.  Setelah itu tolong kumpulkan tugasnya sama Bagas ketua kelasnya.” ucap Pak Hamid.

***

Bel istirahat berbunyi anak-anak keluar dari kelasnya untuk istirahat. Namun, Ayu kelihatan murung sekali.

“Lu ga ke kantin Yu?” tanya Gita kepada Ayu.

“Lu duluan aja, nanti gue nyusul.”

Setelahnya Gita langsung pergi ke kantin, sementara Ayu termenung di tempat duduknya, ada perasaan takut dan cemas. Tanpa sepengetahuan Ayu, Dimas datang ke kelas Ayu dan duduk di hadapan Ayu.

“Kenapa kamu kayak menghindari aku?” tanya Dimas tiba-tiba.

Ayu yang mendengar ucapan Dimas, kaget sekali. Apa-apaan Dimas ke kelasnya ketika semua teman-temanya sudah pada ke kantin.

“Maksud kamu, aku ga ngerti” jawab Ayu takut.

Dimas langsung membelai wajah Ayu, “kamu mau ga kayak kemarin lagi?” 

Sontak Ayu menepis tangan Dimas dengan kasar.

“Aku ga mau kamu memperlakukan aku seperti itu lagi Dim!” bentak Ayu.

Ayu langsung meninggalkan Dimas begitu saja di dalam kelas. ia pergi ke kantin untuk membeli jajan. setelah membayarnya, Ayu tidak langsung ke kelas, ia memilih duduk di kantin.

Ketika Ayu sedang memakan snack yang ia beli, temannya yang mengikuti eksekul paskibra, Mita menepuk bahunya dari belakang.

“Ngelamun mulu lu, kesambet nanti. Oia hari ini kita latihan paskib ya sama Kak Hasan. Abis istirahat sampai pulang sekolah, soalnya kita ada lomba paskibra se kecamatan” ucap Mita kepada Ayu.

“Kok gue ga dikasih tahu, lu tau info dari mana?” tanya Ayu kepada Mita.

“Dari Pak Indra pembina Osis, ia bilang anak paskib suruh ngumpul abis istirahat, soalnya mau latihan untuk perlombaan.”

“Oke makasih ya Mit infonya.”

“Iya ,gue ke kelas dulu ya mau laporan sama ketua kelas, kalo gue cabut abis istirahat.”

***

Setelah menghabiskan makanan dan minumannya. Ayu langsung meninggalkan kantin dan menuju kelas. Setelah sampai kelas, ia bilang kepada Bagas ketua kelas, bahwa ia ada latihan paskibra setelah bel istirahat. Bagas pun mengangguk mengerti dan mencatat di buku absen kelas.

Setelahnya ia mengemasi tas dan cardigannya. Ayu pun langsung keluar kelas dan menuju lapangan. Karena sudah banyak anggota Paskibra berkumpul disana.

Ayu berharap ketika pulang sekolah nanti, ia tidak akan bertemu dengan Dimas.

Bab 3

Hari telah malam namun Ayu belum tiba di rumahnya. Ibu Lisa sangat khawatir sekali, tadi Ayu mengirim pesan kepadanya hari ini ia sedang eksekul paskibra di sekolahnya. Ketika ia sedang duduk dengan gelisah di kursi depan warungnya datanglah Ibu Munah untuk membeli bahan pokok di warungnya.

“Ngelamun aje Mpok, kesambet nanti. Mikirin ape sih ruwet amat mukanye” ucap Ibu Munah kepada Ibu Lisa.

“Eh Ibu Munah mau beli apa, engga saya lagi mikirin Ayu belum pulang. Tadi dia Wa saya, dia lagi ikut eksekul paskibra tapi udah mau magrib gini belum nyampe rumah.”

“Udah dihubungin WA nya belum, mungkin eksekulnya selesainya magrib kali Mpok. Oia saya mau beli beras seliter,minyak goreng seperapat, sanlet 1, sama mie rebus 2,mie goreng 2 ye Mpok.” jawab Ibu Munah.

Ibu Lisa pun langsung melayani Ibu Munah, ia langsung mengambil semua yang ibu Munah beli dan langsung menaruhnya di plastik serta langsung menghitungnya,

“Totalnya 32 ribu ya Ibu Munah, tumben gini hari udah di rumah emang ga kerja,” ucap Ibu Lisa kepada Ibu Munah.

“Aye kerja Mpok, masuk pagi hari ini. Eh, pas mau masak beras kagak ada ampe sabun cuci piring kagak ada, yah jadi aye ke warung mpok dah.”

“Emang Ibu Munah kerja dimana sih?”

“Oh saya office girl1 di perusahaan, lumayan gaji nya UMR3 ‘kan. Mpok tau ndiri saya kagak ada yang ngempanin4, makanya saya cari duit sendiri.”

“Lah, nasib kita sama Ibu Munah, sama-sama janda. Kalo Ibu Munah gak keliatan jandanya masih kayak gadis aja” goda Ibu Lisa.

“Ah Mpok, bisa aje ngomongnye. Lah kan bedanya saya sama Mpok kan, Mpok udah beranak ,lah saya kan belum turun mesin, saya kan belum hamil pas ditinggalin sama laki saya dulu, keburu mati dia.”

“Oh, keburu meninggal suaminya Ibu Munah. Terus Ibu Munah belum mau nikah lagi?”

“Belum Mpok, saya lagi nyari suami yang yatim piatu plus enggak punya saudara. Biar kagak berantem terus sama ipar. Pusing saya, dulu karena waktu abis nikah saya kagak kerja, cuma ngadah doang ama laki, eh disepelein banget ya. Padahal kan kita tulang rusuk ya Mpok, mustinya di empanin, ini mah saya dibanding-bandingin mulu ama kakak dan adik ipar. Si Munah ngada mulu tangannya ama laki, dia mah kagak bisa hidup tanpa laki. Makanya sekarang saya buktiin kalo omongan mertua saya dulu itu salah tentang saya, saya bisa mandiri ketika suami saya gada. Saya bisa berdiri di kaki saya sendiri dan ga ngemis sama mereka.”

“Ya ampun ternyata perjalanan Ibu Munah hampir sama kayak saya, saya juga anak yatim piatu, terus saya juga di cerein waktu lagi hamil si Ayu ama Bapaknya. Saya di tipu sama suami saya, dia deketin saya cuma mau ginjal saya doang buat Ibu nya. Soalnya Ibunya itu perlu donor ginjal, eh pas udah saya donorin ginjal saya, eh saya di cerai dan tenyata suaminya saya udah nikah sebelumnya ama wanita lain.”

“Tega amat suami Mpok Ya Allah, berarti Mpok sekarang ginjalnye cuma satu. Bener-bener berengsek ye suami Mpok. Eh bentar dah Mpok, kata Ibu-Ibu yang lain, katanye Bapaknye Ayu udah meninggal.”

“Bapak nya Ayu belum meninggal, dia ninggalin saya dan Ayu. Sekarang dia hidup bahagia sama anak dan istrinya. Saya cuma dikasih duit seratus juta untuk ucapan terimakasih karena udah ngasih ginjal ke Ibunya.”

“Astaghfirullah, laki kagak ada yang bener ye. laki Mpok tukang tipu, laki aye sih baik tapi ya gitu dah kakak ama adiknya ngajak ribut mulu. Yaudah ye Mpok, aye pulang dulu keasikan ngobrol jadi lama.”

“Iya Ibu Munah makasih ya udah mampir belanja.”

***

Ayu sudah selesai latihan paskibra menjelang magrib, ternyata latihannya keras juga. Mungkin karena sekolahnya selalu mendapat juara satu tingkat kecamatan, makanya sekolah ingin mempertahankan kemenangannya. 

“Yu, lu pulang sama siapa?” tanya Mita kepada Ayu.

“Biasa pakai ojol, Mit. Tapi handphone gue lobet lagi. Boleh pinjem handphone lu dulu ga, buat pesen ojol” jawab Ayu kepada Mita.

“Yudah nih” Mita memberikan handphonenya kepada Ayu , supaya Ayu bisa memesan ojek online dari handphonenya. 

Langsung saja, Ayu mengetik alamat di aplikasi ojol di handphone Mita. Setelah mendapat driver, Ayu langsung mengembalikan handpone kepada Mita, “Makasih ya Mit.”

Ayu pun langsung keluar gerbang sekolah menunggu driver ojol. Namun, siapa sangka ternyata Dimas sudah ada diatas motornya dan menunggunya di depan gerbang sekolah.

Ia pun langsung menghampiri Ayu. Ayu yang dihampiri oleh Dimas merasakan takut sekali. Takut jika Dimas akan menyeretnya kembali dan berbuat hal yang seperti kemarin. 

Ketika Dimas mencekal pergelangan Ayu dan ingin menyeretnya ke motornya, tiba-tiba driver ojol yang ia pesan dari handphone Mita datang. Langsung saja ia melepaskan cekalan tangan Dimas dan berlari ke arah abang ojol yang menyebut nama “Mita”.

Ayu langsung naik motor abang ojol dan bilang kepadanya agar ia langsung ngebut saja dan pergi dari sini.

Untungnya saja abang ojol tidak banyak bertanya, ia langsung tancap gas dan meninggalkan sekolah dan meninggalkan Dimas yang marah-marah seperti orang gila. 

Ayu bersyukur Dimas tidak mengikuti ojolnya. akhirnya ia selamat karena abang ojol datang tepat waktu.

“Pegangannya kenceng amat Neng?” tanya abang ojol kepada Ayu.

“Eh maaf bang, saya ga sengaja,” Ayu langsung melepas pengangannya saat itu juga dari jaket abang ojol.

“Kayaknya, Neng ketakutan sama cowok tadi, cowok tadi pacar Neng ya?”

“Bukan bang, dia bukan pacar saya. Yudah bang jalan aja, soalnya saya udah telat pulang nih gara-gara eskul di sekolah.”

“Oke Neng.”

Abang ojol pun langsung melajukkan motornya ke arah rumah. Setelah menempuh waktu lima belas menit, akhirnya aku sampai di depan rumah. Terlihat Ibu sedang menutup warungnya.

“Assalamualaikum.”

“Walaikumsalam, Ya Allah… Ayu kamu baru pulang pas magrib gini” ujar Ibu Lisa khawatir.

“Iya Bu, maaf ya, Ayu ga sempet nelpon, handphone Ayu soalnya lobet dan tadi gada tempat buat ngecas, jadi lupa telpon Ibu.”

“Yudah yuk, kita masuk udah magrib. Kamu lapar ga. Ibu masak ikan lele sama sayur bayam, nanti abis kamu mandi kita langsung makan bersama ya.” 

“Iya Bu.”

Mereka berdua langsung masuk ke rumah, dan tak lupa Ibu Lisa mengunci pintu dan jendela. Sedangkan Ayu langsung pergi ke kamar nya untuk meletakkan tas nya dan keluar dari kamarnya menuju kamar mandi untuk mandi.

***

Dimas juga baru sampai rumahnya dengan membanting tas nya dan membuka sepatunya dan berteriak memanggil Mbok Jum.

“Mbok Jum… mana sih orang nya!”

“Iya Mas.” 

“Ambilin saya minum, cepat!”

“Iya Mas.”

“Mama udah pulang belum?”

“Belum Mas, Ibu belum pulang.”

“Ckkk…yaudah sana buatin saya minum,” Dimas mengusir asisten rumah tangganya.

Setelah menunggu selama lima menit, minuman dibawa oleh Mbok Jum ke hadapan Dimas, dan Dimas langsung meminum es jeruk itu dengan sekali tegukan. 

“Berengsek Ayu! Kenapa dia selalu nolak gue. Gimana caranya supaya Ayu percaya lagi sama gue” gumam Dimas.

Setelah berpikir dengan keras, Dimas akhirnya mendapatkan ide yang sangat cemerlang. Ia harus berpura-pura baik dan simpatik kepada Ayu supaya Ayu percaya lagi padanya dan tidak takut lagi kepadanya.

Akhirnya Dimas menelpon Ayu, dan bilang kepada Ayu jika ia meminta maaf atas kejadian kemarin, dia khilaf. Ia juga berjanji tidak akan melakukan hal seperti itu lagi kepada Ayu. Karena ia sangat mencintai Ayu dan tidak mau Ayu menjauhi dia seperti ini.

Ayu pun dengan kepolosannya mempercayai semua ucapan Dimas dan memaafkannya. Setelah itu Dimas berjanji besok akan menjemput Ayu ketika pergi sekolah. Setelah itu Dimas mengakhiri percakapannya di handphone.

Dimas pun tersenyum licik, ternyata mudah juga meluluhkan hati Ayu. Hanya berpura-pura minta maaf, memakai nada yang sedih dan sedikit penyesalan, akhirnya Ayu percaya kepadanya.

***

Keesokan paginya ,Dimas sudah sampai di rumah Ayu. Namun, Ayu sedang sarapan, keluarlah Ibu Lisa dari rumah untuk menemui Dimas. 

“Sebentar ya Dimas, Ayu sedang sarapan. Kamu sudah sarapan?” tanya Ibu Lisa ramah kepada Dimas.

“Terima kasih Bu, saya udah sarapan di rumah.” jawab Dimas sopan.

Setelah itu Ayu pun keluar dari rumah dengan keadaan yang sudah rapi. Ayu pun tidak lupa menyalim tangan Ibu Lisa disusul Dimas juga menyalim tangannya. Kemudian mereka pun berangkat ke sekolah bersama.

Ketika sedang diperjalanan ke sekolah, Dimas bertanya kepada Ayu.

“Yu hari ini kamu ada latihan paskibrah lagi?”

“Ada Dim, latihannya kayaknya ini sering soalnya buat perlombaan.”

“Kalo pulangnya aku tungguin mau ga?”

“Hmmm boleh sih, biar bareng sama kamu.”

Dimas yang mendengar jawaban Ayu hanya tersenyum, dan menyakini didalam hatinya ia harus berhasil mengambil hati Ayu kembali.

“Yudah nanti aku tungguin kamu pulang, biar kita pulang bareng.”

Setelahnya Dimas memarkirkan motornya dan Ayu memberikan helm kepada Dimas, keduanya menuju kelas masing-masing.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!