"Bila Bangun" teriak bunda dari dapur. Suara dering Alarm menunjukan pukul 06.00 wib aku berusaha mematikan alarm dengan satu tanganku "hmm" mata nabila setengah sadar tapi masih tidur pulas. Nah, perkenalkan namaku Nabila Salsabila kalau ayah dan ibuku memanggil namaku dengan sebutan "BIL" saya duduk di bangku SMA kelas 11 (sekolah menengah atas). Saya berusia 17 tahun. Saya merupakan anak tunggal.
"Bila bangun udah siang, anak perempuan kok kayak kerbau" Teriak bunda sambil mendatangi Nabila yang belum bangun juga.
Bundaku cerewet habis tapi perhatian, galak tapi baik." Ayo bangun Bangun anak gadis kok belum bangun" bunda yang menarik selimut anaknya.
"Hmm sudah bangun kok mah" Nabila yang masih setengah sadar.
"Kalau sudah bangun kok matanya masih tertutup" bunda Nabila lalu memberikan handuk berwarna biru tua. Nabila lekas ke kamar mandi dan berdandan dengan make up seadaanya, Nabila wanita cantik, putih dan berambut panjang.
Nabila datang ke ruang makan sedangkan bunda dan ayahnya sedang dahulu makan.
"Nah anak bunda cantik" bunda Nabila dengan ekspresi senyum.
"Makan dulu nak, nanti berangkat bareng papa ke sekolah naik motor" papa yang sambil makan pelan-lahan.
"Gak ah pah, mending naik mobil, sudah dandan cantik naik motor!" Nabila yang kesal yang masih berdiri di ruang makan tidak mau sarapan pagi.
"Mobil papa kan lagi mogok nak, mending naik motor" kata Papa Nabila membujuk Nabila naik motor.
"Sudah sudah nanti bunda pesankan taksi ya nak" bundanya yang menggelengkan kepalanya.
"Nah gitu dong" kata Nabila lalu duduk di bangku favoritnya lalu sarapan bareng dengan keluarganya.
Sampai di gerbang sekolah Nabila turun dari taksi, semua laki laki memandangnya karena kecantikan, populer dan cerdas. Karena waktu kelas 10 dia juara umum di sekolah. Nabila turun di sambut dua sahabatnya Sinta dan Anggi mereka memasuki ruang belajar mengajar seperti biasanya.
Hari senin adalah acara upacara bendera, Nabila terpilih menjadi baki di sekolahnya. Karena keberanian, kekayaan, kecantikan, dan kecerdasannya. Nabila di juluki ratu di sekolah nya, oleh karena itu hampir seluruh pria ingin menjadi pacarnya. Tetapi, tidak semudah itu untuk menjadi pacar Nabila mereka harus menerima caci maki dari lidah Nabila yang angkuh dan sombong.
Suatu ketika saat jam istirahat Nabila tengah berjalan ke kantin dengan dua sahabatnya tidak sengaja, menabrak seorang pria cupu, berkaca mata dan postur gendut.
"Lu punya mata gak sih!" Nabila kesal, Nabila sedang bersama dua sahabatnya di sebelah kanan dan kiri.
"Maaf maaf gak sengaja" Kata Badrun yang membereskan bukunya. Saat ia berdiri, ia menatap menaruh hati kepada Nabila.
"Apaan sih loh liat liat! Mimpi loh dapat gue, udah gendut, jelek, miskin gak ada bagus-bagusnya " cetus Nabila yang marah tanpa berpikir panjang sambil menginjak kakinya.
"Kalau loh jadian sama dia, selera loh rendah amat bila" kata Anggi dan Sinta sambil tertawa lepas.
"Cabut yok dari sini, Najis gue ketemu dia" kata Nabila merangkul sahabatnya menuju kantin sekolah.
Kemudian Badrun pergi ke kantor untuk menaruh buku-buku nya. Kemudian datang seorang pria menaruh sebuah coklat, buku, dan selembar surat cinta ke laci Nabila dan meninggalkan ruang kelas yang sepi.
"Bila, Nanti pulang sekolah kita ketemuan ya." pengagum rahasia.
Nabila dan dua sahabatnya kembali ke kelas, Nabila menemukan coklat dan buku Arga.
"Loh ini dari siapa ya!" Nabila yang heran.
"Cie cie pengagum rahasia, tuh ada buku Arga" ucap Sinta dan Anggi yang meledeknya.
"Apaan sih, bisa gendut gw makan coklat!" Nabila yang kesal lalu membuangnya ke tong sampah. Tetapi dia tetap membaca buku bertulis nama Arga di lembar pertama dan ada selembar kertas jatuh di dalam buku itu.
"Wah bila mending buat gue aja coklatnya" Sinta
"Bila, membuka bukunya ada tulisan. Nanti pulang sekolah kita ketemuan ya" Nabila membaca surat itu.
"Akhirnya, Arga nembak gue! kalian mau ikut gue gak!" Nabila yang mengagumi Arga.
"Gak ah bila gue mau persiapan ekstrakulikuler renang" Ucap Anggi yang menolak ikut.
"Gue juga enggak deh bila gue gak mau jadi obat nyamuk, gue mau temenin nyokap yang lagi sakit" Sinta juga menolak ikut.
"Ya udah deh gue aja sendiri" Nabila yang tersenyum-senyum.
***
Saat pulang sekolah, Nabila tengah duduk di belakang sekolah menunggu Arga sedangkan siswa-siswi sudah pada pulang bahkan satpam sudah menutup gerbang. Keesokan harinya, sekolah di gemparkan dengan ditemukan jasad Nabila yang tergeletak di lantai dasar dengan tubuh penuh luka dan lumuran darah, semua orang mengira Nabila terjatuh dari lantai dua, Mereka semua yang melihatnya histeris bahkan ada yang jatuh pinsan wajah mereka pucat dan menangis di lapangan sekolah.
"Coba saja gue ikut loh kemarin!" kata sahabatnya Anggi yang menangis tak henti henti. Lalu datang Arga belari ke kerumunan melihat Nabila tewas.
"Loh Nabila kenapa!" Arga yang kaget karena dia juga baru saja datang ke sekolah.
"Pake tanya segala! Loh kan yang bunuh Nabila" ucap Sinta berteriak yang marah besar sambil menangis.
Semua orang menatap tajam ke Arga, "Gue gak nyangka loh bisa seperti ini ga!" Siswa-siswi menoleh tajam ke arah Arga.
"Bukan gue pelakunya!" Arga yang binggung.
"Kemarin, di laci Nabila ada buku loh!" Anggi yang marah.
Di rumah ibunya histeris mendengar kabar dari anak satu satunya kalau anaknya meninggal dunia.
"Assalamualaikum Bu" guru sekolah
"Wassalam Bu ada apa ya Bu" Bunda Nabila
"Mohon maaf bu, berita ini saya sampaikan kalau anak ibu bernama Nabila meninggal dunia" guru sekolah
Bunda Nabila kaget lalu tidak sengaja menjatuhkan ponselnya, bunda lemas hingga jatuh kelantai sambil menangis. "Pa anak kita pak!" bunda Nabila."Iya kenapa dengan anak kita?" papa Nabila binggung. "Anak kita sudah meninggal pak" ucap bunda Nabila sambil menangis. Inalillahi Wa Inalilahi rojiun papanya menangis lalu segera pergi ke rumah sakit. Nabila di kuburkan dengan layak, tetapi Nabila masih saja gentayangan.
Arga yang di tuduh membunuh ternyata terbukti bersalah karena banyak saksi mata dan bukti jelas. Karena usia nya masih 17 tahun, Arga tidak di penjara dengan undang-undang melainkan di bina dan di berhentikan dari sekolah.
Saat di rumah Arga tetap saja tidak mengaku kalau dia membunuh NABILA "Bukan Arga ma!!!" ucap Arga menangis mengurung diri di kamarnya. Kemarin Arga memang pamit ke mama buat pergi les ke rumah Andi, Arga terlebih dahulu pergi ke pasar membeli cemilan, memang Arga yang menaruh novel cinta itu ke laci Nabila tapi bukan Arga ma pelakunya.
"Sudah nak, akui aja kalau salah" ucap ibunda Arga yang sedih melihat tingkah laku anaknya yang merupakan anak yatim.
Satu minggu kemudian, tepatnya di hari senin. Pelaksanaan Upacara Bendera adalah aktivitas pengibaran bendera yang dilakukan pada tiap hari Senin di sekolah-sekolah atau di manapun pada hari besar nasional, seperti Peringatan Proklamasi Kemerdekaan, Kesaktian Panca Sila, Lahirnya Pancasila, Kebangkitan Nasional, dan lain-lain.
Ketika pukul 07.30 pelaksanan upacara bendera di laksanakan, seluruh petugas memasuki lapangan upacara, trio pengibar bendera akan terlihat paling gagah dan penuh percaya diri. Tambah keren lagi dengan topi eksklusif Paskibra yang hanya digunakan oleh mereka bertiga.
Menjelang saat-saat pengibaran bendera, muka mereka akan terlihat menegang. Jika yang menjadi petugas adalah senior, biasanya dia masih bisa terlihat lebih tenang. Saat di waktu pertengahan jam saat kepala sekolah sedang memberikan pidatonya, suara teriakan dari barisan belakang bernama Kamila. Karena melihat sosok kuntilanak lidahnya panjang di balik pohon. Lalu Kamila di bawah ke UKS. Kepala sekolah menjelaskan kalau kamila baik-baik saja mungkin dia hanya kelelahan lalu pinsan.Usai di bawa ke UKS, siswi tersebut berteriak dan melawan ketika diobati.
Beberapa menit saat kejadian menimpa salah seorang siswa, menyusul lima orang lainnya ikut kesurupan setelah membantu kawannya yang mengalami kesurupan korban bertambah banyak menjadi 30 orang.
Kejadian tersebut tersentak membuat kegiatan upacara bendera yang biasa digelar setiap Senin di sekolah itu diberhentikan. Semua peserta upacara dibubarkan dari barisan masing-masing untuk mengantisipasi kejadian serupa bagi peserta upacara lainnya.
Beberapa waktu kemudian, para siswa yang mengalami kesurupan satu persatu mulai sadarkan diri setelah dibantu oleh seorang ustaz yang dipanggil pihak sekolah untuk membantu korban kesurupan.
"Pak saya lihat sosok hantu Nabila Pak! Wajahnya sangat menyeramkan dan lidahnya sangat panjang" Kamila yang ketakutan. Ternyata bukan hanya Kamila yang melihat sosok Nabila orang-orang yang kesurupan juga mengatakan kalau ia melihat sosok kuntilanak berwujud Nabila yang mati gantung diri pada minggu yang lalu.
Mengantisipasi kejadian tersebut menyebar ke siswa lainnya maka pihak sekolah terpaksa menghentikan sementara aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut sesuai rencana selama satu hari yakni pada Senin.
Sedangkan bagi siswa yang mengalami kesurupan, pihak sekolah menghubungi masing-masing orangtuanya agar menjemput anaknya ke sekolah itu untuk dibawa ke rumah masing-masing demi pemulihan.
Sinta dan Anggi yang mendengar itu menjadi kaget. Ternyata, hantu Nabila gentayangan di sekolah. Mereka pun pulang ke rumah masing masing. Keesokan harinya Meraka masuk seperti biasanya.
Di sekolah mereka melaksanakan rutinitas seperti biasanya. Jam istirahat Sinta dan Anggi pergi ke kantin, mereka di digosipin sama satu sekolah kalau mereka lah biang keladi.
"Denger kabar masa iya, sahabat sendiri di tinggal di sekolah jangan-jangan ada udang di balik batu" cetus siswa-siswi di kantin.
"Iya palingan juga kerja sama dengan Arga" Cetus siswi-siswi di kantin
"Gw bukan PEMBUNUH gw bukan PEMBUNUH!" Anggi berteriak lari ke kelas sambil menutup telinga menuju kelas.
"Diem semua! Ucap Sinta yang mengejar Anggi yang lebih dahulu ke kelas. Di tengah perjalanan Anggi di gosipkan kembali sama teman-temannya.
"Palingan juga iri lihat sahabatnya lebih cantik makanya ia nyuruh Arga untuk bunuh"cetus siswa siswi yang tengah duduk di bangku sekolah.
"Tutup mulut loh, biar ku tampar mulut kalian" ucap sinta yang kesal.
Mendengar hal itu siswa-siswi merasa yakin kalau Anggi dan Sarah terlibat pembunuhan Nabila. Di kelas Anggi menangis sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan. "Ini semua gara-gara gw sin! Harusnya gw nemenin Nabila!" ucap Anggi yang menangis histeris.
"Bukan loh yang salah Anggi!" Sinta yang menyadarkan anggi kalau mereka bukanlah pembunuh. "Kita kekantin aja pesan makanan gak usah dengar mereka" ucap sinta yang menenangkan Anggi.
Tetapi Anggi menolak karena ia tidak kuat mendengar ghibah dari teman-temannya, lalu Sinta kekantin sendirian sambil menutup telinganya.
"PEMBUNUH PEMBUNUH PEMBUNUH"
Di kelas Anggi sedang duduk sendirian sambil menangis, datang kakak kelas mem bully Anggi habis habisan.
"DASAR PEMBUNUH!" kakak kelas lalu menulis di papan tulis. Lalu menjambak rambut Anggi bisa BACA GAK LOH!!!
"GW KESURUPAN GARA-GARA LOH! Cetus Kak Marga dan para kelompoknya. Lalu meninggalkan kelas adik kelasnya.
"GW BUKAN PEMBUNUH" ucap Anggi masih menangis.
Bel berbunyi waktunya belajar mengajar di laksanakan semua siswa-siswi yang berada di luar kelas masuk ke kelas satu persatu dengan tertib. Datang Buk Ros selaku guru matematika.
"Selamat siang nak!" ucap buk Ros berjalan perlahan lahan menuju mejanya. Bu Ros merupakan Guru sejarah yang sangat populer berkacamata dan sering membuat siswa - siswinya mengantuk saat menerangkan pelajaran. Kemudian Bu Ros menjelaskan sejarah seperti biasanya.
Anggi yang masih mengingat bully teman-temannya merenung melihat kaca jendela, dia sama sekali tidak mendengarkan penjelasan dari Bu Ros. Tiba-Tiba dia melihat sosok Kuntilanak Lidah Panjang yang menulis "MINTA TOLONG!"
"Kamu kenapa? Sinta yang sedang duduk di sampingnya menegur Anggi dengan tatapan kosong. Anggi membaca tulisan kaca "MINTA TOLONG".
"Hey gi loh kenapa? maksud loh minta tolong itu apa?" ucap Sinta yang menyadarkan anggi.
"Gak papa kok"
Tiba tiba Anggi kembali menatap kaca jendela tulisannya menghilang seketika, saat Anggi melihat ke papan tulis muncul Kuntilanak di depan wajahnya yang membuat Anggi berteriak sekeras-kerasnya.
Bu Ros yang menjelaskan kaget langsung berhenti seketika."Loh kenapa gi!" ucap Sinta semua siswa-siswi menatap wajah Anggi yang pucat. Bu Ros menyuruh Sinta untuk pergi ke UKS jika sakit nanti biar Sinta yang menemani. Saya gpp buk, saya mau ke toilet aja. Permisi.
Anggi pergi ke toilet sendirian berjalan dengan raut pucat, di toilet saat Anggi mencuci tangan dia mendengar suara menyeramkan dari balik toilet. Ia segera buru-buru ke kelas, di tengah perjalanan ia tidak sengaja menoleh ke kelas Arga. Anggi melihat sosok Kuntilanak lidah panjang di kelas itu. Anggi kaget lalu ia berjalan mundur tidak sengaja jatuh dari lantai atas ke bawah membuat dia tewas. Semua orang yang melihat Anggi jatuh dari atas sekolah, pada berhamburan keluar kelas.
"Anggiiiiii!!!" ucap Sinta berteriak di atas gedung. Sedangkan kelas bawah banyak yang berkumpul melihat Anggi meninggal berlumuran darah. Sinta turun ke bawah melihat Anggi yang tergeletak
"Minggir semua" Sinta yang menangis histeris melihat dua sahabatnya sudah meninggal dunia.
"Itu Azab buat dia" cetus siswa-siswinya.
"Palingan juga nanti giliran loh" cetus siswa siswi kelas 12.
"Kalian tau apa!!! Tolong Tolong" Sinta memeluk Anggi yang tewas sampai darahnya menetes di bajunya.Sekolah segera menelfon pihak rumah sakit dan jenazah Anggi segera di bawa ke rumah sakit lalu di makamkan.
Setelah kepergian kedua sahabatnya Nabila dan Anggi, Sinta memulai membuka lembaran baru di sekolah barunya supaya dia tidak mengingat lagi kenangan-kenangan bersama sahabat-sahabatnya. Ia pergi ke Surabaya ikut bersama kakek dan neneknya.
Sebelum kepergiaannya, Sinta melihat foto mereka bertiga yang lucu Sinta berada di tengah-tengah mereka. Sinta menatap foto itu, di kamar pribadinya dengan raut sedih. Ayahnya memanggil anaknya di halaman rumah sambil mengecek mobil.
"Sinta ayo buruan" teriak ayahnya
"Iya yah!" ucap Sinta.
Sinta mengembalikan foto di atas meja belajarnya, dia sama sekali tidak membawa foto dan kenangan-kenangan bersama sahabatnya dia hanya membawa koper berisi pakaian dan membawa uang saku saja.
Saat kepergiaannya, foto Nabila dan Anggi menghilang di sebuah foto muncul bayangan nabila yang mengagetkan.
3 TAHUN KEMUDIAN
Matahari terbit seperti biasanya, namun ada sesuatu yang membuat hari ini terasa berbeda. Tahun ajaran baru, orang-orang di rumahku pada sibuk mempersiapkan keperluan mereka. Bisa di bilang aku ikutan sibuk, hari pertama aku masuk SMA. Bagi ku sama aja seperti biasanya.
Aku naik angkot jadi alternatif ku untuk berangkat ke sekolah, biasanya aku bareng ibuk ku untuk pergi ke pasar. Tanpa terasa aku sampai pada tujuan, setelah melihat kanan-kiri aman aku berjalan di tepi jalan lalu menyebrang. Aku bersama dua sahabatku kami berjalan bersama masuk ke dalam sekolah.
Langkah masuk kaki membawa tubuhku masuk ke gerbang sekolah, kami di sambut tatapan tajam, minim guratan senyuman pada wajahnya satpam yang berdiri depan pos. Aku mengangguk kepala tanda kenalan, tanda kenalan yang tak resmi. Mereka juga melakukan hal yang sama. Saat masuk, kantor pos satpam berada di sebelah kanan, hampir di setiap sudut sekolah ditanami berbagai jenis tanaman yang aku suka. Tidak banyak berbeda dari sekolahku, lingkungan sangat sejuk dan asri bila di pandang, sekolah berlantai dua membuat megah.
Pritt....Pritt...Pritt...
Senior meniup peluit memberi tanda pelaksanaan MOS akan di laksanakan.
Aku dan dua sahabatku baris di urutan belakang, di sana aku bertemu dua sahabatku laki-laki bernama Aldo dan Noval.
"Kalian sekolah di sini juga?"
"Iya dong, kami kan best friend" Noval dan Aldo sambil berpelukan. Noval berpostur gendut sedangkan Aldo berpostur kurus
Oh iya, kenali aku Yulia aku berpostur seperti orang biasanya rambutku panjang usiaku masih 15 tahun. Aku memiliki sahabat bernama Angel dan Zakia yang super baik pokoknya.
Pelaksanan MOS berjalan dengan baik, Kemudian Yulia, Adelia, Zakia, Aldo, dan Noval pergi ke kantin.
"Kalian mau pesan apa gw traktir!!!" Angel yang mentraktir sahabat-sahabatnya.
"Loh yakin Del? Emang nya loh punya uang" Yulia yang bertanya.
"Ada lah" Angel menunjukan lembaran uang di dalam dompetnya.
"Wah enak juga nih, gw mau pesan bakso tiga mangkok" Noval sambil tersenyum senyum.
"Perut aja di gedein" Aldo.
"Oh, iya sebelum makan kalian upload, bikin caption makasih ya Angel" ucap Angel menyuruh sahabatnya.
"Loh, gak pernah berubah aja Angel" Zakia yang geleng-geleng.
"Cus kita makanan dulu. gw udah laper" Yulia
Saat sedang sibuk makan Angel melihatkan Kalung emasnya "Oh iya, coba deh lihat ini? Angel yang memperlihatkan kalung emas di lehernya.
"Beli dimana tuh Angel bagus banget!" Zakia bertanya.
"Biasa beli di singapura nyokap gue yang beliin" Angel yang menjawab.
"Hati-hati loh Angel, bahaya!" Yulia memperingati Angel tetapi dia tidak memperdulikan perkataannya.
Saat sibuk makan Angel melihat bayangan setan lidah di pojok kantin. Kaget jatuh ke lantai. Semua orang kaget melihat Angel tiba-tiba jatuh dari kursi.
"Loh Loh kenapa Angel" Yulia, Zakia, Aldo dan Noval sambil membantu Angel yang jatuh.
"Gue tadi liat kuntilanak di pojok kantin" Angel sambil menunjuk sambil menutup matanya dengan satu tangan mereka pun melihat ke arah pojok tetapi tidak ada orang satupun.
"Loh kurang minum kali Angel, nih gw tambah minum loh" Yulia yang menambah kan air ke dalam gelasnya.
"Sumpah gue gak bohong, gue tadi lihat wanita di pojok sana" Angel yang meyakini mereka.
"Ya udah, gak ada apa-apa kok" semua geng nya menggelengkan kepalanya.
Selesai makan ke kantin mereka masuk ke dalam kelas melaksanakan proses belajar mengajar mereka satu kelas di kelas 10 IPA 3, pertama masuk kami hanya memperkenalkan diri masing-masing, biasanya Yulia kalau bosan hanya melihat waktu jam di dinding jam sudah menunjukan pukul dua belas dalam sekejap suasana hatiku berubah 180%
PULANG SEKOLAH
KRING-KRING
Suara bunyi yang sudah di tunggu tunggu, akhirnya bunyi juga. "Yah kok sudah bel sih" Angel sambil mengangkat tangan. "Kamu tinggal aja di kelas" Yulia dengan tatapan yang jengkel.
"Ya udh deh gw mau pulang duluan!" cetus Angel yang marah dengan Yulia.
"Nah kan? Kenyataan loh pulang duluan" Yulia yang beres-beres tasnya. Semua orang sedang beres-beres sedangkan Angel lebih dahulu keluar dari kelas.
Di gerbang Angel ingin menyebrang masuk ke angkot tiba-tiba tas nya di jambret oleh dua orang yang tidak di kenal menggunakan topeng dan helm.
"Jambretttttt Jambretttt" Angel mengejar dua jambret yang memakai sepeda motor karena gak hati-hati tiba tiba di hadapannya ada truk langsung menyambar Angel hingga tewas. Semua orang berkumpul melihat Angel yang di tabrak.
Datang Yulia dan Zakia yang menyalip orang-orang yang sedang berkumpul.
"Angel, Angel!" teriakan yulia
Angel di bawa ke rumah sakit mereka datang kerumah Angel, rumah Angel tidak begitu bagus rumah gubuk berlapis kayu. Mereka tidak menyangka kalau Angel bukanlah orang kaya melainkan orang berstatus di bawah mereka. Sebelum masuk Angel di ghibah sama teman-temannya yang berdiri di depan rumahnya.
"Benar kan ini rumah Angel?" ucap Yulia yang bertanya kepada orang orang yang sedang lewat.
"Benar dek, langsung aja masuk" tunjuk orang yang menunjuk bendera warna kuning.
"Loh kemarin dia traktir pake uang siapa ya!" Noval yang kebingungan.
"Hasil Maling kali" cetus Aldo yang berbisik.
"Barang kalian dia meninggal karena pamer'" Cetus Yulia.
"Kalian nih ngomong apa sih, orang sudah meninggal kok ngomong nya gak di jaga. Buruan masuk!" Zakia yang marah mengajak mereka masuk ke dalam rumah.
Mereka melihat Angel sudah menjadi jenazah di baluti kain di tengah tengah ruangan dan hidungnya telah di beri kapas. Semua orang sedang melaksanakan tahlilan, Yulia duduk di samping Zakia, Yulia menatap Angel yang berada di depanku.
Tiba tiba Angel bangun "Tolong aku!" Yulia kaget lalu mundur menutup matanya dengan telapak tangan semua heran melihat tingkah yulia. "Loh kenapa Yul???" Zakia kebingungan. "Gpp kok Kia gue cuma kurang minum" Yulia yang kembali duduk.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!